BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam upaya mempersiapkan tenaga bidan yang handal, perlu kiranya melakukan
kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi. Atas
dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan menyiapkan
perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan
sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan
sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan. Perencanaan bertujuan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kemampuan oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui
strategi pengembangan kontribusi.
Pola ketenagaan di Bagian Bidan RSWH khususnya Kamar Bersalin merupakan salah
satu bagian dari arah pengembangan tenaga kesehatan di RSWH khususnya tenaga bidan. Pola
ketenagaan ini terdiri dari kebutuhan tenaga berdasarkan standar ketenagaan Departemen
Kesehatan RI, Standar Akreditasi RS, dan Pedoman Tindak Lanjut Program Analisis Jabatan oleh
Menteri Penerangan yang dikompilasikan dengan kemampuan RSWH. Apabila standarisasi
kebutuhan tenaga dilakukan secara tepat, maka pola ketenagaan ini dapat tersusun dengan baik
sehingga pelaksanaan kegiatan pelayanan dapat mencapai target yang telah ditentukan.
Adapun secara khusus pola ketenagaan di Bagian Unit Kamar Bersalin disusun
berdasarkan kebutuhan dan tujuan pelayanan kebidanan di RSWH. Tujuan pelayanan Kebidanan
adalah emberikan pelayanan asuhan kebidanan yang profesional dan bermutu sesuai dengan
target yang ingin dicapai. Sedangkan dalam menentukan kebutuhan tenaga bidan di Unit Kamar
Bersalin harus sesuai dengan standart tertentu melalui proses yang sistematis serta alasan yang
jelas mengenai jumlah dan jenis tenaga yang dibutuhkan.
Oleh karena itu diperlukan pola ketenagaan bidan di Unit Kamar Bersalin yang dibuat
pada setiap tahunnya. Pada tahun 2015 ini Pola Ketenagaan di Unit Kamar Bersalin mengalami
banyak perubahan dari Pola Ketenagaan tahun 2014.
B. TUJUAN
Tujuan penyusunan pola tenaga bidan di Unit Kamar Bersalin adalah :
1. Menentukan jumlah tenaga di Unit Kamar Bersalin sesuai dengan kebutuhan dan
standar yang ada
2. Menentukan kualifikasi tenaga di Unit Kamar Bersalin sesuai dengan kebutuhan
dan standar yang ada.
POLA KETENAGAAN UNIT KAMAR BERSALIN PERIODE TAHUN 2015 2
C. LANDASAN
1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Surat Keputusan Mentri Kesehatan Nomor: 1333/MenKes/SK/XII/1999 Tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit.
4. SK Mentri Kesehatan RI 124/Menkes/SK/III/2008 Tentang SPMRS.
5. Standar Akreditasi Rumah Sakit di Indonesia Tahun 2008
6. Keputusan Dewan Pimpinan Pusat PPNI No: 03/DPP/SK/I/1996, tentang Standart Profesi
Keperawatan.
7. Surat Keputusan Ketua Dewan Komisaris PT Abna Samanhudisautika Husada Nomor:
100/002/SK-PT/V/2007 tentang struktur organisasi dan tatalaksana rumah sakit wava
husada.
8. Kebijakan Pengembangan SDM di RSWH
FAKTOR KOREKSI
A. STANDAR KUALIFIKASI
Standar kualifikasi SDM pada setiap bagian pekerjaan di Unit Kamar Bersalin terdapat di
bagian Lampiran. Sesuai dengan Keputusan Dewan Pimpinan Pusat PPNI No: 03/DPP/SK/I/1996,
tentang standart profesi keperawatan meliputi:
1. Berijasah pendidikan formal di bidang keperawatan/ kebidanan, minimal D3
Keperawatan/ S1 Keperawatan.
2. Mampu mengoperasionalkan komputer minimal microssof office
3. Mempunyai komitmen tinggi/bertanggung jawab
4. Ramah dan Terampil dalam berkomunikasi
5. Cekatan dan terampil dalam melakukan tindakan keperawatan
6. Selalu siap sedia bila diperlukan
7. disiplin
Sesuai dengan standar kompetensi tersebut maka standar kualifikasi pendidikan dan
pelatihan yang harus dipenuhi pada setiap bagian pekerjaan bidan Kamar Bersalin di RSWH
ditampilkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Standar Jumlah dan Kualifikasi Pendidikan & Pelatihan Tenaga Kamar Bersalin
2 PJ Shift 5 a. Pendidikan
Berijazah pendidikan formal di bidang
Kebidanan,minimal Diploma 3/S1
b. Kemampuan
Berpengalaman sebagai pelaksana
Kebidanan 2-3 tahun
c. Kondisi Fisik
Sehat jasmani dan rohani
A. KANIT
B. PERAWAT PELAKSANA
B. ASISTEN PERAWAT
Menurut Kwalitas :
Kanit sudah mempunyai sertifikat Bangsal Keperawatan dan masih berpendidikan D3
Kebidanan di serta ada 2 calon bidan pelaksana yang akan lulus pada akhir 2015.5 bidan
belum pelatihan APN dan CTU dan juga belum punya pelatihan Kegawatdaruratan maternal .
Untuk kegawatdaruratan perinatal hampir semua bidan belum ada pelatihan khusus hanya
dasar dasar saja.
Menurut Kuantitas :
Menurut perhitungan tahun 2015 tenaga bidan di kaber kurang 3 bidan(2 karyawan masih
proses pendidikan bidan dan 1 NA).
POLA KETENAGAAN UNIT KAMAR BERSALIN PERIODE TAHUN 2015 9
Demikian penyampaian uraian Pola Ketenagaan di Unit Kamar Bersalin. Semoga bisa
menjadi bahan pertimbangan bagi pihak manajemen untuk melakukan evaluasi kebutuhan SDM
yang lebih sempurna. Semua kami sampaikan demi lancarnya pemberian pelayanan terbaik kepada
pelanggan dan manajemen.
Mengetahui,
Direktur,
INTERNAL MEMO
300/IM/105/01/2015
TO : YTH.Direktur RSWH
POLA KETENAGAAN UNIT KAMAR BERSALIN PERIODE TAHUN 2015 10
CC : Kabid Keperawatan
Kabid pelayanan medic
Kabag Umum dan Personalia
From: Ka.Unit Kamar Bersalin
Date : 1 Januari 2015
Lampiran: 1 (satu)
Perihal: Laporan Pola Ketenagaan Tahun 2015
Dengan Hormat,
Bersama ini kami laporkan hasil pola ketenagaan unit Kamar Bersalin tahun 2015 dengan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan kualitas dari ketenagaan di kamar bersalin selama ini kanit masih
pendidikan D3 dan sudah pelatihan management bangsal,selain itu ada sebagian bidan
pelaksana yang belum pelatihan kegawatdaruratan pada maternal dan
neonatal.Mengingat pentingnya pelatihan tersebut untuk mengimbangi pelayanan yang
semakin kompleks.
2. Menurut kwantitas dari ketenagaan di kamar bersalin saat ini masih kurang tenaga
paramedis bidan dikarenakan kunjungan akhir tahun 2014 semakin banyak.Yang
seharusnya tenaga bidan 13 dan NA 1 tapi kenyataan sekarang masih 8 bidan 1 NA
sehingga menyebabkan beban kerja di kamar bersalin semakin tinggi,solusi sementara
ada 2 calon bidan yang akan lulus akhir tahun
Demikian memo kami sampaikan untuk bahan pertimbangan dari bapak direksi
terimakasih.