Rangka Batang 3
Rangka Batang 3
TEORI DASAR
Struktur bangunan juga dapat didefenisikan sebagai suatu sekumpulan objek yang
mempunyai karakterisitik sama yang dihubungkan satu sama lain dengan cara
memikul beban, baik yang beraksi secara horizontal maupun vertikal ke dalam
dengan rangkaian pola segitiga yang benar dan mengetahui bagaimana cara
struktur tersebut memikul beban. Setelah itu, rangka batang mulai digunakan pada
konstruksi besar, misalnya gedung-gedung bangunan. Akan tetapi, hal ini tidak
memberikan pengaruh apapun pada inovasi struktur. Para ahli jembatan pada
berlangsung sangat cepat dan memberikan pengaruh yang sangat cepat, dengan
yang bersifat percobaan berkembang dengan cepat. (Ir. Joni Hardi, MT)
II.2.1 Prinsip – Prinsip Umum Rangka Batang
kestabilan.
n=2j –3 (II.1)
j = Jumlah node
Pada struktur stabil, sudut yang terbentuk antara dua batang tidak akan
berubah apabila dibebani. Hal ini berbeda dengan mekanisme yang terjadi pada
bentuk struktur yang tidak stabil, dimana sudut antara dua batangnya akan
sembarang susunan segitiga juga membentuk struktur stabil dan kokoh. Bentuk
kaku yang lebih besar untuk sembarang geometri dapat dibuat dengan
memperbesar segitiga-segitiga itu. Pada struktur stabil, gaya eksternal
(b) Konfigurasi yang stabil (c) Konfigurasi stabil (d) Gaya batang
(e) Konfigurasi segitiga (f) Pada struktur rangka, hanya gaya tarik dan tekan
yang timbul dalam batang yang setiap batangnya
dihubungkan secara sendi-sendi
batang sederhana, sifat gaya batang tarik atau tekan dapat ditentukan dengan
mungkin terjadi pada saat struktur tersebut diberi beban. Tetapi pada struktur
rangka yang memiliki geometri yang kompleks, sifat gaya batang tidak dapat
tersebut harus dianalisis secara matematis agar diperoleh hasil yang lebih akurat.
II.2.2.1 Efisiensi
pada konstruksi struktur rangka. Faktor ini dapat terdiri dari dua, yaitu:
1. Efisiensi Struktural
II.2.2.2 Konfigurasi
gaya batang dan penentuan ukuran setiap elemen struktur pada suatu
bangunan dilakukan. Hal ini bertujuan agar konfigurasi rangka batang yang
konfigurasi rangka batang yang umum digunakan dapat dilihat pada Gambar II.3.
Gambar II.3 Jenis – Jenis Umum Rangka Batang (Daniel L. Schodek, 1998)
Volume total suatu struktur rangka sangat dipengaruhi oleh tinggi struktur
rangka itu sendiri. Semakin tinggi suatu stuktur rangka batang, maka semakin
Berikut ini pedoman sederhana yang dapat dijadikan sebagai patokan awal
Suatu komponen yang mengalami gaya tekan, akibat beban terfaktor Nu,
Nu < φn . N n (II.2)
φn = Faktor reduksi
Faktor reduksi kekuatan φn untuk komponen struktur yang memikul gaya
fy
N n = Ag . (II.3)
ω
1,43
Untuk 0,25 < λc < 1,2 maka ω= (II.4.b)
1,6 − 0,67λc
Dimana,
λ fy
λc = (II.5)
π E
k.L
λ = (II.6)
r
tumpuan ujungnya.
Garis putus
menunjukkan
posisi kolom
pada saat
tertekuk
HargaK
0,5 0,7 1,0 1,0 2,0 2,0
teoretis
K desain
0,65 0,80 1,2 1,0 2,10 2,0
Jepit
Sendi
Keterangan
Rol tanpa rotasi
Ujung bebas
Komponen struktur tekan dapat tersusun dari dua atau lebih profil, yang
terhadap sumbu bahan dan sumbu bebas bahan. (Agus Setiawan, 2008)
k . Lx
λx = (II.7)
rx
Dan pada arah sumbu bebas bahan (sumbu y) harus dihitung kelangsingan
ideal λiy :
m 2
λiy = λ y 2 + λ1 (II.8)
2
dimana,
k . Ly L1
λy = dan λ1 = (II.9)
ry rmin
dimana :
tf t
tw
h
b / t ≤ 250 / fy
t
d / t ≤ 335 / fy
b f / 2t f ≤ 250 / fy b
h / t w ≤ 665 / fy
b / t ≤ 250 / fy
h / t w ≤ 665 / fy
b b
t t
b / t ≤ 250 / fy b / t ≤ 200 / fy
komponen struktur yang memikul gaya tarik aksial terfaktor sebesar Tu, maka
diperoleh:
Tu < φ . Tn (II.10)
Bila kondisi leleh menentukan, maka tahanan nominal Tn, dari batang tarik
memenuhi persamaan:
Tn = Ag . f y (II.11)
komponen struktur tarik harus memenuhi syarat kekakuan. Syarat ini berdasarkan
Nilai λ diambil maksimum 240 untuk batang tarik. (Agus Setiawan, 2008)
II.2.3.1 Stabilitas
Tahap awal pada analisis rangka batang adalah menentukan apakah rangka
batang itu mempunyai konfigurasi yang stabil atau tidak. Secara umum, setiap
rangka batang yang merupakan susunan bentuk dasar segitiga merupakan struktur
yang stabil. Pola susunan batang yang tidak segitiga, umumnya kurang stabil yang
akan runtuh apabila dibebani, karena rangka batang ini tidak mempunyai jumlah
minimum yang diperlukan untuk kestabilan. Aspek lain dalam stabilitas adalah
beban lateral. Salah satu cara menstabilkan struktur dengan menggunakan batang-
Prinsip dasar dalam menganalisis gaya batang adalah bahwa setiap struktur
atau setiap bagian dari setiap struktur harus berada dalam kondisi seimbang.
Gaya-gaya batang yang bekerja pada titik hubung rangka batang pada semua
bagian struktur harus berada dalam keseimbangan. Prinsip ini merupakan kunci
a. Cara Grafis
• Metode cremona
menggunakan alat tulis dan penggaris siku (segitiga). Luigi Cremona (Italia)
b. Cara Analitis
Pada analisis rangka batang dengan metode titik hubung (joint), rangka
batang dianggap sebagai gabungan batang dan titik hubung. Gaya
Σ V = 0.
batang dengan potongan atau irisan analitis. Metode ini umumnya hanya
memotong tiga batang mengingat hanya ada tiga persamaan statika saja,
Akan tetapi, metode elemen hingga mulai sering digunakan dalam analisa
perhitungan struktur rangka batang, karena metode ini memeiliki ketelitian yang
tinggi.
II.3 Defenisi Metode Elemen Hingga (Finite Element Method)
numerik yang digunakan untuk menghitung gaya dalam pada suatu struktur.
Metode elemen hingga (finite element method) juga dapat dipakai untuk
elemen hingga adalah bahwa apa yang tidak dapat diselesaikan dengan
konstruksi yang mempunyai geometris yang kompleks dan beban yang kompleks.
teknik struktur.
dimensional).
dua dimensi).
• Tahun 1947 : Levy mengunakan metode fleksibilitas (flexibility method)
segitiga.
empat.
metode elemen hingga. Beda metode kekakuan dengan metode elemen hingga
dapat dilakukan pada elemen yang berdimensi satu (one dimensional), sedangkan
metode elemen hingga dapat diterapkan pada elemen yang berdimensi satu (one
II.6 Jenis – Jenis Struktur dalam Elemen Hingga (Finite Element Method)
elemen struktur yang lurus dengan sambungan sendi di kedua ujungnya. Struktur
a. Rangka bidang (plane truss element), yaitu rangka yang memiliki 2 buah
nodalnya menahan perpindahan arah x yaitu d1, arah y yaitu d2, dan arah z
II.6.2 Spring
Spring element mirip dengan truss element, umumnya dapat menahan gaya
Balok adalah batang lurus ditumpu di dua atau lebih perletakan yang
buah DOF, dimana di setiap nodalnya menahan peralihan arah y yaitu vi dan rotasi
sudut arah sumbu z yaitu θi . (Prof. Dr. Ir. Irwan Katili, DEA, 2008)
torsi. Balok silang memiliki 6 buah DOF, dimana di setiap nodal menahan
peralihan vertikan vi , rotasi θ yi terhadap sumbu y akibat momen lentur, dan rotasi
θ xi terhadap sumbu elemen akibat torsi. (Prof. Dr. Ir. Irwan Katili, DEA, 2008)
a. Portal bidang (plane frame element), yaitu portal yang dapat menahan beban
pada arah sumbu x dan sumbu y. Portal bidang memiliki 6 buah DOF, dimana
sumbu y yaitu v i , serta rotasi akibat momen yaitu θi . (Prof. Dr. Ir. Irwan
c. Portal ruang (space frame element), yaitu portal yang dapat menahan
lebih kecil supaya lebih mudah pengelolaannya. Misalnya suatu bidang yang tidak
Method)
>> (2*7)/8
ans =
1.7500
Operator Keterangan
+ Penjumlahan
- Pengurangan
* Perkalian
^ Pangkat
pemangkatan, sering dibutuhkan rumus aritmatika yang lain. Matlab juga dapat
menyajikan fungsi trigonometri, logaritma, dan fungsi analisis data juga di dalam
tabel II.4.
Fungsi Keterangan
berhingga
tak berhingga
disajikan dalam satuan radian ataupun derajat.. Adapun fungsi trigonometri yang
radian
radian
radian
derajat
derajat
derajat
II.12 Matriks
Elemen dasar dari Matlab adalah matriks atau array. Suatu matriks n x k
adalah suatu array segi empat bilangan yang mempunyai n baris dan k kolom.
misalnya:
>> A = [1 0 1; 3 2 3; 2 1 2]
A =
1 0 1
3 2 3
2 1 2
II.13 Script M-file
M-file adalah deretan perintah Matlab yang disimpan dalam bentuk file.
M-file dapat diakses melalui fasilitas editor dimana command yang dibuat
dapat disimpan atau dieksekusi dalam bentuk script file dengan ekstensi *.m.
variabel dan tentu saja mengevaluasinya pun akan menjadi lebih mudah.
SAP2000 merupakan program versi terakhir yang paling lengkap dari seri-
seri program analisis struktur SAP, baik SAP80 maupun SAP90. Keunggulan
program SAP antara lain adanya fasilitas desain baja dengan mengoptimalkan
program akan memilih sendiri profil yang paling optimal dan ekonomis.