Bab Iv Pembahasan
Bab Iv Pembahasan
PEMBAHASAN
37
antara Ayah dan anak. Tetapi masalah perbedaan pendapat tersebut yang paling
sulit diselesaikan adalah keinginan sang ayah untuk memasukkan Hitler kesekolah
khusus, dimana sekolah tersebut terletak di Realschule yang mencetak seseorang
menjadi pegawai negeri. Sedangkan Hitler menginginkan masuk sekolah seni
melukis yang berada di Vienna. Keadaan ekonomi keluarga Hitler terbilang kaya,
kekayaan yang diperoleh tidak semata-mata dari warisan sang kakek tetapi
meripakan hasil kerja keras Alois. Waktu menginjak dewasa, Alois melarikan diri
dari rumah untuk mengubah nasib sebagai anak dari keluarga miskin. Akhirnya
perjuangan Alois berhasil dengan bukti mendapat pekerjaan sebagai pegawai
negeri yang merupakan pekerjaan yang punya masa depan cerah di kala itu.
Melihat hal itu Alois berkeinginan untuk Hitler menjadi penerusnya kelak.
(Mein Kamp,2007: )
Asal mula nama keluarga (family name) Hitler dapat dirunut dari riwayat
hidup Alois yaitu ayah Hitler. Alois adalah anak yang lahir di luar ikatan
pernikahan resmi dari seorang wanita yang bernama Marianne Schiklgruber.
Ketika Alois atau ayah Hitler berusia 5 tahun, Marianne menikah dengan J.
George Hiedler, yang memiliki adik perempuan bernama J. Nepomuk Hiedler.
Karena J. George sifatnya pemalas seorang pengangguran sehingga kehidupan
ekonomi keluarga tersebut hancur dan akhirnya keluarga tercerai berai. Melihat
hal itu J. Nepomuk tidak tinggal diam, ia menyelamatkan Alois dengan
mengasuhnya karena keadaan ekonominya jauh lebih mampu. Alois lalu
mengubah namanya dari Schiklgruber menjadi Hiedler yang lantas berubah
menjadi Hitler. Klara Polzl yang kemudian dinikahi Alois dan melahirkan Adolf
Hitler. (Agustinus Pambudi,2005:20-21)
Saat Hitler berusia 13 tahun, ayahnya meninggal dunia karena serangan
Apolexia. Dengan perginya Alois maka secara otomatis semua biaya hidup
ditanggung oleh ibunya. Hitler tetap meneruskan sekolah sebagai pegawai negeri
seperti yang pernah diamanahkan ayahnya, walaupun saat itu kondisi keuangan
sudah tidak memungkinkan. Tapi hal itu tidak berlangsung lama, Hitler akhirnya
keluar dari sekolah disamping tidak memiliki biaya, terdapat alasan lain yaitu
Hitler terserang penyakit paru-paru yang mengharuskan untuk beristirahat total.
Setelah sembuh, Hitler ingin meraih impiannya yaitu sebagai seorang pelukis,
maka akhirnya ia melarikan diri ke kota Vienna. Alasan Hitler pergi kesana adalah
di kota tersebut terdapat sekolah akademi seni lukis Von Hansen yang terkenal.
Hitler pun memberanikan diri untuk mengikuti ujuan masuk akademi tersebut,
dengan modal bakat lukis yang telah diakui sebagai yang terbaik di Realschule.
Hitler merasa sangat optimis untuk dapat lulus ujian, tetapi dalam kenyataannya ia
gagal dengan alasan lukisan yang ia gambar tidak sesuai dengan seni menggambar
karena cenderung lebih mengarah pada arsitektur. Tahun 1908, Hitler kehilangan
ibunya. Untuk mendapatkan pensiunan yatim-piatu, maka Hitler berpura-pura
melanjutkan studinya di Vienna. Hitler memilih berdiam diri di rumah, Hitler
mulai mengetahui konsep-konsep tentang superioritas ras Arya dari Lanz von
Liebenfels yang karyanya diterbitkan dalam majalah. (George Sanford, Gerhard
L. Weinberg,2007:13)
Hitler menjadi buronan polisi Austria karena telah menolak wajib militer.
Namun, setelah Hitler berhasil ditangkap ternyata Hitler dibebaskan karena
dinyatakan menderita penyakit paru-paru. Setelah peristiwa tersebut, Hitler
memutuskan untuk meninggalkan Vienna dan menetap di Munich sampai
akhirnya terjadi Perang Dunia II. Hitler melepaskan kewarganegaraan Austria dan
menggantinya dengan kewarganegaraan Jerman. Kota Munich dianggap sebagai
kota bersejarah bagi Hitler, karena di kota tersebut menumbuhkan sifat
nasionalisme terhadap Jerman. (Agustinus Pambudi,2005:27)
Munculnya sifat nasionalisme fanatik dalam diri Hitler, maka Hitler
mengambil keputusan untuk mendaftarkan diri menjadi militer. Dengan usaha
yang keras, akhirnya Hitler berhasil bergabung dalam militer dan menjadi pasukan
infantri Resimen Bavaria ke-16. Pada tahun 1918 Hitler diangkat menjadi kopral,
tetapi hal ini tidak berlangsung lama, karena Hitler harus dirawat di rumah sakit
akibat semburan gas mustard (gas bentuk serbuk) yang menyebabkan buta
sementara. (George Sanford, Gerhard L. Weinberg,2007:14)
2. Hitler Menjadi Kanselir
a) Keadaan Setelah Jerman Kalah Terhadap Sekutu
Kekalahan Jerman pada Perang Dunia I mengharuskan Jerman
menandatangani Perjanjian Versailles yang berlangsung pada tahun 1919 yang
menjadi perjanjian damai secara resmi. Dalam penandatanganan Perjanjian
Versailles melibatkan Perdana Menteri. Inggris yaitu David Liold George, dari
Italia yaitu Vittorio Orlando, Perdana Menteri Perancis yaitu George Clemenceau
serta dari Amerika Serikat yaitu Woodrow Wilson. Perjanjian Versailles antara
lain berisi :
1. Jerman harus menarik mundur pasukannya dari Perancis, Belgia,
Luxemburg dan Prusia Timur.
2. Jerman harus menyerahkan sebagian wilayahnya, seperti Rhineland,
sebagian Prusia Timur serta menyerahkan koloninya di Afrika dan
Pasifik.
3. Jerman harus menyerahkan kembali Provinsi Alsace dan Loraine
yang diperoleh ketika Perang Prusia-Perancis tahun 1871.
4. Jerman harus menyerahkan 5.000 arteleri, 25.000 senapan mesin,
5.000 lokomotif, 5.000 truk, 15.000 gerbong,1.700 pesawat tempur,
serta semua kapal selam dan kapal terbang Jerman harus dikirim ke
Scapa Flow untuk dibagi-bagikan oleh sekutu.
5. Jerman harus memberikan ganti rugi sebesar 5 miliar dolar AS dalam
bentuk emas atau setara mulai bulan Mei 1921.
6. Jerman tidak boleh memiliki tank, pesawat tempur bomber, dan kapal
perang.
7. Industri perang Jerman akan diawasai dengan ketat.
8. Jerman hanya diperbolehkan memiliki 100.000 tentara. (Luger
Ballack,2007:8)
Perang Dunia I telah selesai, namun tidak terjadi kedamaian di Jerman.
Jerman telah kalah serta jatuh ke dalam depresi sosial dan ekonomi. Perjanjian
Versailles membawa kesengsaraan tersendiri bagi rakyat Jerman. Akibatnya,
jumlah pengangguran melambung tinggi, inflasi mata uang Jeerman menjadi tidak
berarti, dan sebuah pemerintahan beru yaitu Republik Wiemar yang dianggap
sebagai negara boneka oleh sekutu sudah tidak ada kepercayaan dari rakyat.
(Judith Sandeen Bartel,2005:5)
Saat terjadi Perjanjian Versailles, Hitler masih berada dalam rumah sakit.
Hitler merasa sangat kecewa dengan hasil keputusan pemerintahan Jerman yang
menyerah kepada sekutu. Setelah keluar dari rumah sakit, Hitler ikut seleksi untuk
menjadi pembicara politik oleh markas besar tentara lokal, yang akan memberikan
pelatihan khusus serta memberikan kesempatan pada Hitler untuk mempraktikan
pembicaraan publiknya. Hitler terpilih sebagai seorang pengawas kelompok
politik di Jerman. Kelompok politik tersebut merupakan tempat berkumpulnya
para kaum nasionalis, kelompok rasis yang mulai berkembang setelah Perang
Dunia I. Hitler menjadi pengawas Partai Pekerja Jerman. (George Sanford,
Gerhard L. Weinberg,2007:14)
b) Sejarah Partai NAZI (National Sozialistische Deutsche Artebeiter Partei)
Menurut Luger Ballack (2007:21) Partai Pekerja Jerman adalah sebuah
partai kecil yang didirikan oleh Anton Dexler bersama dengan Gottfried Feder,
Dietrich Eckart serta Karl Harer pada tanggal 7 Maret 1918. Hitler terjun dalam
Partai Pekerja Jerman atau Deutsche Arbeiter Partei (DAP), jumlah anggotanya
masih 25 orang.
Akibat dari aktivitas Hitler di partai ini, akhirnya Hitler dipecat dari
pekerjaannya. Hal ini disebabkan seorang pengawas partai politik harus bersikap
netral. Dengan adanya pemecatan terhadap Hitler maka membulatkan tekad Hitler
untuk berkembang di dunia politik dan menanggalkan seragam militernya. Visi
politik Partai Pekerja Jerman adalah mengembalikan harkat serta martabat bangsa
dan negara Jerman setelah Perang Dunia I. Pada tahun 1919 sampai tahun 1921,
Hitler mencapai puncak dalam Partai Pekerja Jerman yaitu menjadi pemimpin
partai. Ini karena bantuan dari keahlian Hitler dalam berpidato yang dapat
mempengaruhi setiap orang dalam partai tersebut. (Agustinus Pambudi,2005:30)
Tidak lama setelah Hitler menjadi pemimpin yang telah menggeser
posisi Dexler, Hitler mengganti nama dari Partai Pekerja Jerman (Deutsche
Artebeiter Partei atau DAP) menjadi NSDAP (National Sozialistische Deutsche
Artebeiter Partei atau sering disebut NAZI) pada bulan November 1921. Partai
NAZI tersebut memusatkan propaganda terhadap Perjanjian Versailles, penganut
paham Marxisme, kaum Yahudi.Partai dengan lambang swatika ini semakin
berkembang, dengan bukti bergabungnya Perwira Tentara Jerman yaitu Ernst
Roehm yang meras tidak puas karena satuan milisi yang telah dibentuknya
dibubarkan oleh pemerintah. (Luger Ballack,2007:23)
Hitler cepat mendapatkan kepercayaan dari para pendukung partai.
Banyak diantara para pendukung awalnya kelak akan diangkat menjadi pembantu
utamanya dalam pemerintahan Jerman pada kekuasaan NAZI. Para pembantu
Hitler antara lain Hermann Wilhelm Goring yang akan menjadi pemimpin
Gestapo, Paul Joseph Goebbels ahli propaganda, Walter Richard Rudolf Hess
pendukung fanatik Hitler, Otto Skorzeny ahli perang serta orang yang paling
ditakuti di Eropa, Martin Bormann tangan kanan Hitler, Heinrich Luitpold
Himmler pemimpin S.S nantinya. (Agustinus Pambudi,2005:30)
Di bawah kepemimpinan Hitler, kaum NAZI seakan mendapatkan
energi. Perekrutan anggota berjalan dengan lancar, hal ini karena banyak rakyat
yang mulai simpati pada Hitler. Seiring berkembangnya partai NAZI, Hitler
memiliki kesempatan untuk membentuk barisan pengawal elite yang lebih bersifat
militeristik ketimbang tentara reguler. Pada tahun 1923, perekonomian Jerman
runtuh, sejak Perang Dunia I, inflasi meroket, rakyat panik dengan harga-harga
kebutuhan hidup. Saat itu rakyat Jerman membutuhkan pemimpin yang tegas dan
juga berani. Situasi Jerman sudah sangat buruk, maka menurut Hitler Jerman
hanya dapat diselamatkan melalui kediktatoran. Hitler berencana untuk
menyiapkan langkah pengambilalihan kekuasaan. (Agustinus Pambudi,2005:31)
c) Peristiwa Beer Hall Putcsh
Pada tanggal 8 November 1923, Hitler yakin bahwa pemerintahan
Republik Wiemar hampir runtuh. Kondisi Jerman memang memungkinkan terjadi
adanya perebutan kekuasaan, karena Republik Wiemar saat itu dalam kondisi
lemah, negara Jerman hampir mengalami kebangkrutan serta adanya konflik antar
ideologi kepartaian semakin meruncing. Melihat situasi tersebut, maka Hitler yang
dibantu oleh Jenderal Ludendorff serta para nasionalis lokal menggalang dan
mencari cara untuk menjatuhkan pemerintahan Bavarian di Munich. Tanggal 9
November 1923, pemimpin Pemerintahan Bavarian yaitu Gustav von Kahr akan
berpidato di gedung Beer Hall di Munchen atau Munich. Hitler bersama dengan
beberapa pengikutnya yaitu Max’amann, Alfred Rossenberg, serta Ulrich Kahr
mengganggu jalannya pidato kenegaraan. Tidak lama berserang 25 anggota S.A
yang dipimpin oleh Hermann Goring memasuki gedung. Pelurupun ditembakkan
ke langit-langit gedung, dan disambut terikan Hitler yang mengatakan bahwa
pemerintahan Bavarian telah disingkirkan. Peristiwa yang terjadi malam itu sering
disebut dengan Beer Hall Putcsh. Keesokan harinya, Hitler beserta Jenderal
Ludendorff bersama dengan 3.000 orang pendukung NAZI berjalan ke Munich.
Tetapi perjalanan tersebut dihadang oleh polisi Jerman, sehingga bentrokan tidak
dapat dicegah lagi. Bentrokan antara pengikut partai NAZI dengan polisi Jerman
tersebut memakan korban sebanyak 16 orang. Hermann Goring terluka sehingga
mengharuskan dia dibawa ke rumah sakit. Kudeta yang dilakukan oleh Hitler ini
berakhir dengan ditangkapnya Hitler oleh polisi Jerman. Tanggal 26 Februari
1924, Hitler diadili Dan dihukum selama 5 tahun penjara di Benteng Landsberg.
Sejak ditangkapnya Hitler maka partai NAZI dibubarkan serta dilarang oleh
pemerintah. (Luger Ballack,2007:25)
d) Mein Kampf
Masa-masa Hitler berada dalam penjara merupakan periode yang sangat
krusial dalam perjalanan politiknya. Hitler dapat mengonsolidasikan kekuatan
politiknya. Dalam menjalani hukuman, Hitler tidak merasa sengsara, karena
sering adanya kunjungan rutin dari para pendukungnya, Hitler menyadari bahwa
dengan adanya ia dipenjara maka popularitasnya akan semakin berkembang.
Selain itu, karena di dalam penjara Hitler merasa suasana lebih baik dibandingkan
di luar penjara. Namun, yang lebih penting adalah Hitler mendapatkan
kesempatan untuk menggariskan visi dan misi politiknya secara terperinci.
Penjara merupakan tempat ideal bagi Hitler untuk mematangkan konsep-konsep
politiknya, mengkonsolodasikan pendukung NAZI serta menyusun rencana untuk
mencapai tujuannya. (Agustinus Pambudi,2005:33)
Selama menjalani masa hukuman di penjara, Hitler menyerahkan kendali
partai NAZI kepada Alfred Rossenberg. Walaupun hal itu dilakukan sembunyi-
sembunyi karena adanya larangan dari pemerintah terhadap semua kegiatan partai
NAZI itu. Rossenberg mengedit surat kabar partai yaitu Kischen Beobacter
(peneliti popular), tetapi dalam hal ini Rossenberg tidak pandai dalam
administratif. Akibatnya, Hitler dapat dengan mudah memulai kontrol penuh
terhadap semua kegiatan NAZI. (George Sanford, Gerhard L. Weinberg,2007:19)
Hitler mengarang buku dengan judul Mein Kampf (Perjuanganku). Dalam
membuat buku itu, Hitler dibantu oleh Rudolf Hess yang merupakan pengikutnya
yang juga masuk dalam penjara untuk menuliskan setiap kata yang diucapkan oleh
Hitler. Mein Kampf dianggap sebagai kitab suci bagi anggota NAZI. Karya Hitler
itu terbagi menjadi dua volume, dengan buku volume pertama ditulis saat Hitler
berada dalam penjara, sedangkan buku volume dua ditulis Hitler setelah keluar
dari penjara.buku tersebut memuat tentang ide-ide serta cita-cita Hitler yang
menyakini pandangan Lanz von Liebenfels bahwa ras Arya yang berpusat di
Jerman akhirnya menang dan memimpin seluruh dunia. Menurut pandangan
Hitler, sejarah merupakan catatan pertarungan ras-ras manusia. Dalam buku Mein
Kampf, Hitler mengutuk bangsa-bangsa yang dianggap sebagai ras rendah, oleh
karena itu harus dimusnahkan. Ide lain Hitler adalah Lebensraum (konsep ruang
hidup). Sebagai bangsa yang besar, Jerman memerlukan sejumlah besar wilayah
taklukan. Hal ini karena setelah Perang Dunia I banyak wilayah pendudukan
Jerman yang dikuasai Sekutu, sehingga penopang perekonomian Jerman runtuh.
(Agustinus Pambudi,2005:33)
f) Mendirikan Pasukan S.S (Schutzstaffel)
Setelah keluar dari penjara, Hitler mulai menyusun kembali pasukan
NAZI. Pada bulan April 1925, Hitler memerintahkan pada Julius Schreck selaku
sopir pribadi serta pengawal pribadi yang bernama Stosstrupe untuk membentuk
suatu pasukan pengawal baru yang dikenal dengan nama Schutzstaffel atau
disingkat dengan S.S. Pada awal pembentukan pasukan Schutzstaffel ini hanya
terdiri dari 8 anggota. Melihat peminatnya sedikit, maka Schreck mengambil S.S
suatu keputusan dengan merancang S.S sampai meliputi wilayah Jerman. Dengan
membawa program NAZI, maka perekrutan berhasil mendapatkan peminat yang
banyak terutama dari kalangan remaja Jerman dan dapat berjalan lancar. Dalam
perekrutan pasukan S.S, seorang calon tentara diharuskan mengucapkan sumpah
setia serta loyal kepada Hitler. Pasukan S.S ini secara resmi dibentuk tahun 1926,
dengan pemimpin yang pertama adalah Josef Berch Told. (Luger
Ballack,2007:29)
Kudeta yang yang dilakukan oleh Hitler pada tahun 1923 mengalami
kegagalan dan mengharuskan Hitler menjalani hukuman di penjara. Melihat
kenyataan tersebut, Hitler memutuskan untuk memusatkan kekuatan dalam
merebut kekuasaan melalui jalan konstitusional. Hitler tidak lagi memakai cara
pemberontakan untuk meraih kekuasaan dengan paksa, melainkan melalui
kombinasi antara propaganda serta intimidasi politik. Hitler menyadari bahwa
penggunaan kekerasan untuk merebut kekuasaan tidak akan mendapatkan simpati
dari rakyat Jerman.(Agustinus Pambudi,2005:37)
Ada tiga hal penting yang menjadi ciri dari pemikiran Hitler mengenai
ras, yaitu :
a. Sejarah Antisemit
Holocaust berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu Holo yang berarti
keseluruhan dan Caustos yang berarti terbakar. Pada dasarnya kata tersebut
merujuk pada sebuah penawaran untuk dibakar atau sebuah pengorbanan
keagamaan dengan cara dimusnahkan oleh api. Holocaust juga dikenal dengan
nama-nama seperti Ha-Shoah (bahasa Yahudi) yang berarti bencana atau
kehancuran total. Nama selain itu adalah Khurbn (bahasa Yindi), Parajmos
(bahasa Romania), Calopalenie atau Zaglada (bahasa Polandia). Semua sebutan-
sebutan tersebut digunakan untuk mendiskripsikan genocide atau kata penghalus
dari pemusnahan suatu kelompok bangsa sacara teratur serta sistematis, yang
dilakukan NAZI yang dipimpin Adolf Hitler terhadap kelompok minoritas di
Eropa.(Stephane Downing,2007:7)
Kebencian terhadap orang Yahudi tersebut sering dikenal dengan
antisemit. Menurut Judith Sandeen Bartel (2000:44) menyatakan bahwa
“Antisemit merupakan kebencian dan diskriminasi terhadap Yahudi”. Sedangkan
menurut Stephane Downing (2007:12) menyatakan bahwa “Antisemit merupakan
istilah yang dipakai secara umum untuk menunjukkan bentuk terkeras dari
pemusnahan kaum Yahudi”. Menurut George Sanford, Gerhard L. Weinberg
(2007:61) kata Semit pada awalnya diaplikasikan untuk semua keturunan Shem,
anak tertua nabi Nuh dalam lingkup patriarki Bibel. Tetapi dalam penggunaan
selanjutnya kata tersebut mengacu pada sekelompok orang di Barat Daya yaitu
Yahudi”. Kata antisemit menunjukkan permusuhan terhadap kaum Yahudi.
Untuk mengetahui asal-usul Yahudi tidak dapat lepas dari tokoh Ibrahim
yang dipandang sebagai nenek moyang dari tiga agama monotheistic dan semitik,
Yahudi, Kristen dan Islam. Ibrahim berasal dari Babylonia, anak dari seorang
pemahat patung istana yang bernama Azar atau Terach. Ibrahim dan ayahnya
selalu berseteru tentang keyakinan mereka yang pada akhirnya Ibrahim membakar
seluruh patung. Akibat perbuatan Ibrahim tersebut maka mendapat hukuman
bakar tapi Ibrahim berhasil selamat dan hijrah ke Kanaan yaitu Palestina Selatan.
Ibrahim memiliki istri yang bernama Sarah, mereka berdua tinggal di Mesir.
Namun kedua manusia tersebut belum memiliki keturunan. Untuk meneruskan
garis keturunan Ibrahim, maka ia menikah lagi dengan seorang budak pemberian
raja Fir’oun bernama Hajar. Pernikahan Ibrahim dan Hajar dikaruniai seorang
anak yang bernama Ismail. Karena perasaan cemburu dari Sarah, Hajar pun diusir
dari rumahnya dan dikirim ke Makkah. Setelah menunggu sekian lama akhirnya
Ibrahim dan Sarah dikaruniai anak yang bernama Ishaq. Ishaq setelah dewasa dan
menikah, dikarunai seorang anak yang bernama Yaqub yang diberi gelar Israel.
Anak turun Yaqub atau Israel ini berkembang dan menjadi nenek moyang bangsa
Yahudi, yang juga disebut Bani Israel (anak turun Israel). (http://media.isnet.org)
Anak turun Yaqub digambarkan dalam Al- Qur’an sebagai bangsa yang
membuat kerusakan di bumi, berlaku angkuh, sombong, suka memberontak,
chauvinis, merasa paling unggul dan benar sendiri. Sekitar tujuh abad sebelum
masehi bangsa Babylonia yang dipimpin Nebukadnezar datang menyerbu
Yerusalem tempat tinggal anak turun Israel. Terjadi kerusakan parah kota tersebut
dan mengharuskan penghuninya harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Setelah situasi di Yerusalem maka anak turun Israel kembali lagi dan menetap
disana. Tetapi dalam tujuh puluh masehi, bani Israel menolak kerasulan Nabi Isa
dan Bani Israel menyiksa para pengikutnya. (http://media.isnet.org)
Akibat dari penolakan itu, maka orang Kristen menganggap Yahudi
sebagai pemberontak terhadap agama sejati dan bertanggung jawab untuk
kematian Kristus dan secara umum sebagai wujud kejahatan. Atas kebijakan raja
Titus dari Roma meratakan Yerusalem yang merupakan tempat tinggal Yahudi.
Tidak ada yang tersisa dari penyerangan tersebut, kecuali tembok ratap (tempat
orang-orang Yahudi meratapi nasib mereka). Bangsa Yahudi mengalami
Diaspora, mengembara ke berbagai negara karena mereka tidak memiliki tanah
air. (Stepanie Downing,2007:10)
Kebencian terhadap kaum Yahudi diawali pada tahun 70 SM saat Kaisar
Italia yaitu Pompeius Agung memaksa Yahudi untuk menyembah dewa-dewi
Roma. Kebencian terhadap Yahudi bertambah luas setelah adanya peristiwa
kematian Yesus yang merupakan putra Tuhan. Sekalipun kematian Yesus karena
perintah Romawi dan bukan Yahudi, tetapi orang Kristen percaya bahwa orang
Yahudi bertanggung jawab atas penyaliban Yesus.(Judith Sandeen
Bartel,2005:13)
Antisemit berlanjut pada tahun 1870 di Prusia setelah negeri tersebut
dikalahkan Napoleon sewaktu para reformis mengubah struktur politik sehingga
golongan bangsawan kehilangnan hak istimewa dan kelas menengah yang
sebagian besar merupakan Yahudi memperoleh kesempatan untuk berkembang.
Hal tersebut menimbulkan reaksi dari kalangan bangsawan sehingga
menimbulkan ledakan anti Yahudi.(Hannah Arent,2003:45)
Antisemit selanjutnya terjadi di Jerman pada saat proses emansipasi
kaum Yahudi dilengkapi dengan pembentukan kekaisaran Jerman 1871. Adanya
diskriminasi atas dasar rasisme muncul karena teori-teori rasis yang
diformulasikan selama dekade sebelumnya memberikan dasar bagi sebuah
pengelompokan partai antisemit yang baru setelah perang Franco-Prusia dan
adanya krisis ekonomi tahun 1873. Banyak penjelasan mengenai fenomena
antisemit yang telah mencapai kemajuan. Suatu teori yang secara luas diterima
oleh para ilmuan sosial, menunjukkan bahwa antisemit itu terjadi dalam periode
instabilitas dan krisis sosial seperti yang terjadi di Jerman. Medan politik Jerman
ditandai oleh kehadiran setidaknya satu partai antisemit yang bersifat terbuka
sampai tahun 1933. sewaktu antisemit menjadi resmi pemerintahan di bawah
Sosialisme Nasional (Nazisme). (George Sanford, Gerhard L. Weinberg,2007:62-
63)
b) Kebijakan Hitler
Bagi para tentara S.A sendiri Hitler telah memikirkan untuk ke depannya.
Anggota SA pindah ke dalam SS serta membentuk unit-unit baru seperti
Schutzstaffel Verfugungtrupe atau disingkat SS-VT. Satuan ini merupakan satuan
khusus Pasukan Serba Guna yang nantinya akan menjadi divisi kedua Das Reich
di dalam Waffen SS. SS-VT terdiri dari 3 resimen yakni Deutschland, Germania
dan De fuhrer. Selain SS-VT juga terdapat SS-TV (Tottenkopf Verbande) yang
direkrut dari kamp konsentrasi dan menjadi cikal bakal divisi ketiga yakni
Tottekopf yang terkenal kejam.
Dapat dikatakan bahwa ketiga bakal divisi itu nantinya akan berkembang
dan menjadi tulang punggung kekuatan Waffen SS yang ada. Akselerasi
pembentukan satuan-satuan Waffen SS dari tingkat resimen hingga divisi
dilakukan sangat cepat karena situasi perang. Pengakuan-pengakuan terhadap
ketangguhan Waffen SS ini secara perlahan mulai di dapat meski posisi mereka
selama Operasi Fall Weiss di Polandia, Operasi Fall Gelb yaitu penyerbuan ke
Perancis, dan negara-negara Benelux (Belgia, Nederland, serta Luxemburg) masih
merupakan kekuatan cadangan, dengan pengecualian divisi Leibstandarte Adolf
Hitler (LSAH) yang digunakan untuk mencegat pasukan-pasukan Inggris yang
mundur melalui Dunkirk. Dengan kata lain pada saat Perang Dunia II meletus,
Jerman telah memiliki sekurangnya 4 resimen Waffen SS. (Fernando R.
Srivanto,2007:8)
Rencana Adolf Hitler adalah membuat struktur militer dan sosial yang
mendukung ideologinya sekarang. Selain membentuk Gestapo, Hitler membentuk
juga organisasi militer lainnya yaitu Hitler Jugend (Pemuda Hitler). Pemuda
Hitler tersebut menggambarkan penguatan terhadap partai NAZI. Pemuda Hitler
terdiri atas anak yang telah diberikan didikan tentang NAZI sejak umur 4 tahun
sehingga nantinya akan membantu Hitler secara sukarela karena telah menjadi
pengikut Hitler yang fanatik. (Judith Sandeen Bartel,2005:15)
Langkah Hitler dalam meraih kekuasaan yang lebih mutlak yaitu dengan
menyingkirkan para perwira yang dianggap sudah tidak sepaham serta tidak loyal
lagi terhadap Hitler. Sasaran Hitler selanjutnya adalah Panglima AD Jenderal
Werner von Fritsch, Menteri Luar Negeri Konstantin von Neurath, serta Menteri
Peperangan Marsekal Medan von Blomberg. Ketiga tokoh tersebut menentang
keputusan Hitler untuk memperkuat Angkatan Bersenjata Jerman sesegera
mungkin, dengan alasan program ambisius itu hanya akan membuat bangkrut
ekonomi Jerman serta menyulut amarah Inggris serta Perancis yang akan malah
terjadi peperangan. (Darma aji,2005:4)
1) Bulgaria
2) Italia
3) Romania Antonescu
4) Hungaria
5) Slowakia
1) Vichy Perancis
Philipphe Petain adalah seorang perdana menteri Perancis yang baru saja
diangkat setelah Perancis jatuh ke tangan Jerman. Petain kemudian diangkat oleh
Jerman menjadi kepala pemerintahan yang diberi nama Vichy yang
dikolaborasikan dengan paham NAZI. Hal ini dilakukan dengan alasan untuk
memperkecil kekerasan dari pendudukan Jerman. Antisemitisme seperti yang
diperlihatkan Dreyfus Affair pada akhir abad ke-19 telah menybar ke wilayah
Perancis. Pemerintahan Vichy dengan tidak sabar berpartisipasi pada masa
holocaust, sebagai contoh adanya peristiwa Rafle du Vel’d hiv pada tanggal 16
Juli 1942 yaitu 12.884 orang Yahudi ditangkap, termasuk 4.051 anak-anak cacat.
Setelah itu, orang-orang Yahudi tersebut dikirim ke kamp transit di Drancy. Selain
itu, adanya warga Perancis yang bernama Klaus Barbie yang berhasil menangkap
dan mendeportasi 44 anak Yahudi yang disembunyikan di desa Izieu, membunuh
pemimpin perlawanan bernama Jean Maulin serta bertanggung jawab atas
pendeportasian 7.500 orang, pembantaian 4.342 orang juga penangkapan dan
penyiksaan 14.311 pejuang perlawanan.
2) Ustase Kroasia
3) Serbia
4) Yunani
1) Orang lumpuh
Orang lumpuh digolongkan oleh Hitler sebagai orang yang tidak layak
hidup. Penggolongan yang pada awalnya hanya mencangkup anak-anak Yahudi
yang pincang, menjadi meluas hingga akhirnya penggolongan mencangkup semua
orang Yahudi dan non Yahudi yang pincang,pecandu alkohol, gelandangan,
penderita TBC, penderita kanker, serta bayi yang menderita Down Sindrome,
Hydrocephalus. Para korban yang masuk dalam penggolongan orang yang tidak
layak hidup tersebut dimusnahkan dengan program euthanasia.
2) Homoseks
3) Penganut Jenovah
Dengan invasi NAZI ke Uni Soviet pada bulan Juni 1941, untuk
perolehan atas Lebensraum (ruang hidup) bangsa Jerman dimulai. Hal ini
berkaitan dengan ketetapan NAZI untuk membasmi Yahudi. Perintah dikeluarkan
penghapusan semua Commissar atau para petinggi Partai Komunis Uni Soviet.
Para Commissar yang dilepaskan dari pasukan Jerman dan selanjutnya akan
diserahkan kepada SS untuk dibunuh bersama-sama dengan orang Yahudi. Dari
5,7 juta tawanan tentara Soviet, hanya 2,4 juta yang selamat dari perang.
Diperkirakan 3,3 juta mati karena eksekusi SS.(Stephane Downing,2007:43-56)
Pada awal bulan November 1941, terdapat laporan berkode yang dikirim
ke Berlin mengenai pembunuhan massal oleh einsatzgruppen, tetapi dalam
perjalanan kode tersebut berhasil direbut oleh pasukan Uni Soviet. Kode tersebut
akhirnya berhasil dipecahkan oleh intelejen Inggris. Laporan-laporan tersebut
mengenai pembunuhan massal serta pemindahan orang-orang Yahudi di negara-
negara yang berhasil di duduki NAZI. Orang Yahudi kemudian dikirim dari
organisasi Yahudi di Switzerland dan di serahkan pada pemerintahan Inggris serta
Amerika Serikat. Pada pertengahan tahun 1944, dua orang Yahudi Slovakia
melarikan diri dari kamp Auschwitz dan memberikan laporan mengenai
pemusnahaan kaum Yahudi di kamp tersebut. Setelah Perang Dunia II berakhir,
pejabat Inggris mengatakan bahwa Inggris tidak ingin mengungkapkan jika agen-
agen Inggris berhasil memecahkan laporan berkode mengenai komunikasi bangsa
Jerman. Para pemimpin sekutu berkata bahwa mereka tidak percaya bahwa misi
penyelamatan yang sudah begitu jauh ke wilayah Timur akan berhasil. (George
Sanford, Gerhard L,Weinberg, 2007: 93)
Politisi anti NAZI dipimpin oleh mantan Walikota Leipzig Dr. Carl
Goerdeler, ia bertugas untuk mencari dukungan Inggris dan Amerika Serikat.
Sewaktu Goerdeler masih menjabat Walikota menentang adanya kebijakan
Antisemit. Pembantaian SA serta pembunuhan Jenderal Bredow Dan Schleicher
memperkuat kebenciannya kepada Hitler. Jaringan yang telah dibentuk Goerdeler
mencapai Stockholm Swedia, di sana Goerdeler mendapatkan teman yang juga
membenci Hitler yaitu Jacob Wallenberg. (Darma aji,2005:17)
Kelompok konspirasi berada dalam posisi yang kuat karena telah berhasil
menggalang beberapa tokoh. Antara lain Ernst von Weiszacker, Ulrich von Hassel
dari Deplu, Jenderal Karl Heinrich von Stuelpnagel, Jenderal Georg Thomas dari
Badan Ekonomi Peperangan, Perwira Gestapo Dr. Hans Bernd Gisevius, Kepala
Kripo Arthur Nebe, Kepala Polisi Berlin Heinrich von Helldorf, Panglima Militer
BerlinJenderal Erwin von Witzleben serta Jenderal Count Walter von Brockdorff
Ahlefeld, Panglima divisi Infantri ke-23 di Postdam. (Darma aji,2005:43)
George Elser adalah seorang pandai kayu Dan pembuat jam tangan dari
Swiss. Elser bekerja di Jerman sebagai seorang buruh biasa. Elser termasuk orang
yang membenci Hitler tetapi ia tidak bergabung dengan kelompok konspirasi anti
Hitler. Alasan Elser membenci Hitler karena banyaknya larangan yang
diberlakukan rezim NAZI kepada kaum buruh. Karena kebencian elser telah
mendalam maka ia memutuskan untuk menghabisi nyawa Hitler dengan bom
waktu. Tempat serta waktu peledakan telah diperhitungkan dengan seksama dan
rapi, hanya tinggal menunggu kedatangan Hitler. Hitler akhirnya datang dan
menyampaikan pidatonya, tetapi diluar dugaan, Hitler menyelesaikan pidato lebih
cepat dari yang telah diperhitungkan oleh Elser. Kejadian tersebut membuat
rencana yang telah Elser buat berantakan, Hitler selamat dari ledakan Bom
sedangkan Elser akhirnya tertangkap dan dipenjara. (Darma aji,2005:67:72)