Dokumen - Tips Makalah Penyajian Data Tabel Gambar Dan Diagram
Dokumen - Tips Makalah Penyajian Data Tabel Gambar Dan Diagram
Oleh :
Kelompok IV
1. Cici Nurahmi
2. Erine Utami
3. Indah Permata Astrielly
4. Miratul Husna
5. Puja Sukma Prayeka
6. Riza Gustina Dewi
7. Stefanni Bakhtelly
8. Yessy Ardila
Dosen Pembimbing : Drs. Maswardi, M.Kes
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................1
c. Tujuan ..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Penyajian Data .............................................................................3
B. Penyajian Tabel, Diagram, dan Gambar ..........................................3
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.Nomor Tabel
2.Judul Tabel
Garis pembuka
Garis penutup
Garis pemisah
Garis tepi
4.Nomor kolom
5.Nomor Baris
6.Sumber(data kutipan)
Format penulisan tabel
Tabel dibuat pada kertas naskah. Huruf dan angka tabel harus
dicetak (tidak ditulis tangan). Kolom-kolom tabel disusun sedemikian rupa
sehingga tabel mudah dibaca.
3. Cara Membaca Tabel
Cara-cara membaca tabel agar mendapatkan informasi yang
sesuai dengan isi tabel adalah sebagai berikut.
1. Baca judulnya. Cara pertama ini merupakan langkah penting.
Resapkan isi judul tabel yang anda hadapi itu karena judul itu
memeberi anda ringkasan yang padat tentang informasi yang akan
disampaikan.
2. Baca informasi yang ada di atas, di bawah, atau di sisinya. Informasi
yang ada merupakan kunci penejelasan tentang materi yang
disajikan, dapat berupa urutan tahun, persentase, dan angka-angka.
3. Ajukan pertanyaan tentang tujuan tabel tersebut. Anda dapat
mengetahui tujuan itu dengan mengubah judul itu menjadi
pertanyaan: dimana, seberapa banyak, atau bagaimana terjadi. Dan
jawabannya ada pada tabel tersebut.
4. Baca tabel itu. Sementara membacanya secara menyeluruh, tetaplah
ingat akan maksud dan tujuannya, dan dapatkan keterangannya
dalam informasi yang disajikan di sana.
4) Tabel dibedakan menjadi dua macam, yaitu tabel dalam teks dan
tabel dalam lampiran. Tabel dalam lampiran menggunakan urutan
penomoran sendiri, jadi tidak menyambung nomor tabel dan teks.
6) Pembuatan kolom dan baris harus jelas. Setiap kolom dan baris
harus diberi nama untuk penjelasan.
7) Format judul tabel ditulis di tengah dan simetris di atas tabel yang
bersangkutan, di bawah kata “Tabel”. Kata-kata dalam judul tabel
ditulis sebagai berikut.
4.Contoh Tabel
tabel Penjualan Sepeda Motor Bulan Januari dan Februari tahun 2009.
Penjualan Sepeda Motor
pada Bulan Januari dan Februari tahun 2009
Persentas
Merek Januri Februari Total
e (%)
Honda 179.695 200.486 380.181 48,8
Yamaha 162.135 180.723 342.858 43,8
Suzuki 22.369 29.576 51.945 6,6
Kawasaki 3.016 3.219 6.235 0,8
Total 367.215 414.004 781.219 100
L P L P
PBSI 35 45 - - 80
EED 47 63 - - 110
EFORISM - - 34 43 77
BHS.
- - 31 42 73
JEPANG
BHS. BALI - - 33 35 68
SENI RUPA 34 14 - - 48
Jumlah 116 122 98 120 456
Keterangan :
L : Laki-laki
P : Perempuan
Pengungkapan data tabel diatas dalam bentuk kata-kata
Jumlah mahasiswa semester II di Fakultas Bahasa dan Seni
(FBS). Jumlah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia program S-1 untuk mahasiswa laki-laki berjumlah 35 orang dan
mahasiswa perempuan berjumlah 45 orang totalnya totalnya 80 orang.
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (EED) jumlah mahasiswa laki-lakinya
47 orang dan jumlah mahasisswa perempuannya 63 orang, totalnya 110.
Jurusan D-3 Bahasa Inggris (EFORISM) jumlah mahasiswa laki-lakinya 34
orang dan jumlah mahasiswa perempuan 43 orang, totalnya 77orang.
Jurusan Bahasa Jepang jumlah mahasiswa laki-lakinya 31 orang dan
jumlah mahasiswa perempuannya 42 orang, totalnya 73 orang. Jurusan
Pendidikan Bahasa Bali jumlah mahasiswa laki-lakinya 33 orang dan
jumlah mahasiswa perempuannya 35 orang, totalnya 68 orang. Jurusan
Pendidikan Seni Rupa jumlah mahasiswa laki-lakinya 34 orang dan jumlah
mahasiswa perempuannya 14 orang, totalnya 48 orang. Total keseluruhan
jumlah mahasiswa di Fakultas Bahasa dan Seni adalah 456 orang, yang
terdiri dari 214 orang laki-laki yaitu 116 orang dari program S-1 dan 98
orang dari program D-3, dan 242 orang perempuan yaitu 122 orang dari
program S-1 dan 120 orang dari program D-3.
2) Tabel Kontingensi
Tabel Kontingensi adalah tabel yang menyajikan data atau informasi
dalam bentuk baris dan kolom yang disajikan secara umum saja.
Contoh tabel kontingensi
Jumlah Mahasiswa Semester II di FBS
Jumlah
II.Diagram
1.PENGERTIAN DIAGRAM
1.Judul Diagram
2.Titik,garis,dan unsur lain yang membentuk diagram,
• Diagram batang
• Diagram garis
Salah satu kelebihan dari diagram garis, perubahan lulusan dari tahun ke
tahun mudah dilihat. Dengan diagram jenis ini, kita juga dapat mengetahui
kecenderungan data yang kita amati. Kemudian kita dapat memperkirakan
waktu selanjutnya, tentunya dengan hati-hati. Ada dua istilah mengenai
perkiraan data menggunakan diagram garis, yaitu:
• Diagram lingkaran
Diagram lingkaran adalah diagram yang digunakan untuk menunjukkan
perbandingan (rasio) nilai data tertentu terhadap semua data.
• Diagram kotak-garis
Diagram kotak-garis atau (box-plot) merupakan suatu diagram yang
menggambarkan letak statistika lima serangkai (ukuran terbesar, ukuran
terkecil, media, kuartil atas, kuaartil bawah) dalam bentuk kotak yang
berekor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
• Diagram batang-daun
Contohnya jika kita memiliki data 7, 8, 10, 10, 14, 16, 18, 18, 19, 20, 21,
22, 27, 29, 30; diagram batang-daunnya ialah sebagai berikut
4.Cara membaca Diagram
Diagram merupakan sketsa untuk menunjukkan atau menerangkan
sesuatu. Data disampaikan melalui gambar. Diagram memiliki bentuk
yang beraneka ragam. Bentuk diagram, antara lain diagram gambar,
diagram lingkaran, diagram batang, diagram garis, dan diagram pohon.
Cara membaca diagram adalah:
1. membaca judul diagram,
2. membaca informasi/data yang terdapat pada diagram,
3. mengajukan pertanyaan tentang isi diagram, dan
4. membuat simpulan isi diagram berdasarkan jawaban pertanyaan
tentang diagram.
III.GAMBAR
1.PENGERTIAN GAMBAR
2.Gambar
3.Sudut pandang(keterangan tampak gambar),mis : tampak
depan,belakang atau samping
5.Data Kutipan(sumber)
3.Contoh gambar
2. Ukuran Bangunan
Setelah memahami bentuk bangunan yang akan dibangun maka
langkah selanjutnya adalah melihat berapa ukuranya. Setiap bidang perlu
dibangun dengan ukuran sesuai dengan gambar agar pekerjaan lain yang
berkaitan tidak mengalami kendala sehingga harus mendesain ulang pada
gambar bangunan, misalnya pemasangan dinding batu bata yang tidak
sesuai dengan ukuran akan berpengaruh pada perubahan desain pola
lantai.
3. Skala Gambar Bangunan
Saat melihat sebuah gambar bangunan, kita akan membaca sebuah
keterangan yang memberitahukan adanya skala pada gambar bangunan
atau gambar rumah tersebut, seperti skala 1:100 pada gambar denah.
Gambar bangunan adalah gambar teknik yang dibuat dengan
ukuran sesuai dengan bentuk bangunan yang sesungguhnya bedanya
adalah terjadi pengecilan menyesuaikan ukuran kertas yang digunakan
sebagai media menggambar bangunan, atau pembesaran untuk
memperlihatkan detail-detail bangunan yang rumit. Untuk memperbesar
dan memperkecil inilah kita menemukan sebuah pedoman skala, dengan
menetapkan sebuah skala yang dipakai maka satu kesatuan gambar
mengikuti aturan skala tersebut.
Skala adalah perbandingan antara ukuran pada gambar dengan
ukuran yang sebenarnya. Pembuatan ukuran gambar yang menggunakan
skala tertentu menjadikan bagian detail bangunan dapat tergambar
dengan ukuran proposional sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Adakalanya sebuah gambar bangunan tidak menjelaskan ukuran pada
bagian tertentu sehingga digunakan skala gambar untuk mengetahui
panjang bidang. Misalnya pada gambar denah rumah yang menggunakan
skala 1:100 berati setiap 1 cm panjang pada gambar mewakili 100 cm
pada kondisi panjang bangunan sebenarnya. Sebuah ruangan yang pada
gambar mempunyai panjang 2,5 cm maka dapat dihitung ukuran
bangunan sebenarnya yaitu 2,5×100 = 250 cm atau 2,5 m.
Selain itu juga ada berbagai macam ukuran skala yang sering
digunakan pada gambar bangunan menyesuaikan ukuran kertas dan
besarnya bangunan yang didesain. Berikut ini macam-macam skala dan
penggunaan jenis gambar pemakaiannya.
a. Skala 1:100
Digunakan pada gambar denah, tampak depan atau samping rumah,
depan atap, denah pola lantai, denah pondasi, gambar shop drawing
pelaksanaan dan lain sebagainya
b. Skala 1:1000
Sering digunakan untuk menggambar obyek yang besar seperti peta
kuntor tanah, gedung bertingkat tinggi, dan lain sebagainya.
c. Skala 1:20
Digunakan pada gambar detail bangunan seperti gambar pondasi,
detail pintu dan jendela, detail sanitair, dan lain-lain.
d. Skala 1:5
Digunakan untuk gambar yang membutuhkan detail lebih teliti seperti
sambungan besi struktur detail, detail furniture, detail instalasi listrik,
dan lain-lain.
PENUTUP
Kesimpulan