Anda di halaman 1dari 1

Tujuan komunikasi perawat lintas budaya

1. Mengurangi ketidakpastian informasi yang didapatkan baik dari perawat ke klien maupun dari
klien ke perawat.
Ketidakpastian komunikasi dapat dikurangi dengan cara mengatasi gap komunikasi dimana gap
komunikasi adalah perbedaan persepsi antara komunikan dan komunikator akibat
ketidakpahaman dalam masing-masing budaya.
2. Menciptakan komunikasi yang efektif antara perawat dan klien.
Komunikasi lintas budaya mendorong komunikan dan komunikator untuk menggunakan bahasa
yang sama sehingga masing-masing pihak akan memahami penyampaian informasi yang
diberikan dan mengurangi ketidakefektifan dalam berkomunikasi
3. Mengkondusifkan lingkungan selama proses perawatan.
Adanya perbedaan budaya dapat menyebabkan perpecahan dan memengaruhi lingkungan.
Dalam melaksanakan komunikasi lintas budaya diperlukan adanya model dimensi budaya atau
komunikasi yang dilakukan berdasar atas situasi dan kondisi. Dalam hal ini perawat dan klien
harus saling memahami latar budaya masing-masing.
4. Akulturasi budaya antara latar belakang budaya perawat dengan latar belakang budaya klien.
Komunikasi lintas budaya akan memunculkan perpaduan antara budaya perawat dan budaya
klien tanpa menghilangkan ciri khas dari masing-masing budaya mereka.
5. Inkulturasi budaya anatara latar budaya perawat dan klien.
Komunikasi lintas budaya antara perawat dan klien akan memunculkan inkulturasi dimana salah
satu budaya akan melebur ke kebudayaan yang lain tanpa meninggalkan ciri khas.
6. Menghilangkan hambatan selama proses perawatan klien.
Komunikasi lintas budaya mendorong perawat dan klien untuk saling memahami maksud dari
penyampaian informasi yang diberikan.
7. Memperluas hubungan antara perawat dan klien.
Komunikasi lintas budaya dapat menciptkan keterbukaan antara perawat dan klien untuk saling
menyampaikan informasi tentang latar budaya mereka.
8. Menambah pengetahuan khusunya untuk perawat.
Pengetahuan perawat mengenai kebudayaan lain akan bertambah berdasar informasi yang di
dapat dari klien tentang latar belakang budayanya khususnya yang berkaitan dengan proses
perawatan yang di jalani.
9. Melatih perawat untuk memahami budaya lain.
Adanya perbedaan budaya melatih perawat untuk mempelajari tentang apa saja yang terdapat
di kebudayaan kliennya.
10. Meningkatkan kecakapan perawat dalam menghadapi era globalisasi.
Di era globalisai seperti sekarang ini penyebaran informasi terjadi sangat cepat sehingga
kesadaran masyarakat untuk meningkatkan taraf kesejahteraannya semakin baik. Komunikasi
lintas budaya melatih perawat untuk mahir dalam menghadapi klien dengan latar belakang yang
berbeda, sehingga proses perawatan yang dijalani tidak akan tehambat.

Anda mungkin juga menyukai