Muatan Kurikulum SMP - PA Buddha Dan BP - 14062017
Muatan Kurikulum SMP - PA Buddha Dan BP - 14062017
qwertyui pasdfghjkl
opasdfgh zxcvbnmq
jklzxvbn wertyuiop
mqwerty asdfghjklz
MATA PELAJARAN
uiopasdfPENDIDIKAN AGAMA BUDDHA xcvbnmqw
DAN
ghjklzxcv
BUDI PEKERTI
ertyuiopas
bnmqwer dfghjklzxc
tyuiopas vbnmqwer
dfghjklzx tyuiopasdf
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
cvbnmqw
SMP ghjklzxcvb
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Muatan Kurikulum 2013: PA Buddha dan BP
P uji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
petunjuk dan kekuatan dari-Nya buku Muatan Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti SMP ini telah selesai
disusun.
Buku ini disusun dengan maksud memberikan panduan atau acuan bagi
guru, penulis bahan ajar, dan pihak lain yang memerlukan dalam memahami
kompetensi dasar yang terdapat pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Kompetensi dasar
merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus
dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan
pendidikan yang mengacu pada Kompetensi Inti. Pembelajaran di kelas dan
penulisan bahan ajar mengacu kepada Kompetensi Dasar.
Hal.
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
Pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti dilakukan dalam rangka
mencapai kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Sikap
spiritual dan sikap sosial dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran langsung (direct
teaching) maupun tidak langsung (indirect teaching).
Seluruh ketentuan yang berkaitan dengan Kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan
Agama Buddha dan Budi Pekerti, secara utuh bersama mata pelajaran lainnya, sudah
dimuat dalam semua ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud). Dengan kata lain tentang apa, mengapa, dan bagaimana mata pelajaran
Agama Buddha dan Budi Pekerti secara imperatif berkedudukan dan berfungsi dalam
konteks sistem pendidikan dan kurikulum secara nasional sudah didukung dengan regulasi
yang sangat lengkap.
Namun demikian, dalam konteks kurikulum sebagai realita proses pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan, yakni kurikulum sebagai kenyataan yang harus terjadi sebagai proses
belajar siswa dan proses pembelajaran guru, masih dirasakan perlu adanya buku “Muatan
Kurikulum 2013: Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti” ini. Buku
ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi bagi guru dalam memahami kompetensi
dasar.
Pada Kompetensi Dasar 1.1, 2.1, 3.1, 4.1 ini siswa diberi kesempatan untuk
mengamati tayangan film atau buku bacaan sehingga mampu menceritakan
kembali peristiwa tujuh minggu setelah Petapa Gotama mencapai Penerangan
Sempurna dan Pemutaran Roda Dharma serta dapat mengambil makna dari
nilai-nilai peristiwa tersebut sehingga dapat menunjukkan perilaku
bertanggung jawab.
Ruang lingkup materi pada Kompetensi Dasar 1.1, 2.1, 3.1, 4.1 ini adalah
peristiwa tujuh minggu setelah Petapa Gotama mencapai Penerangan
Sempurna dari minggu pertama sampai minggu ketujuh dan Pemutaran Roda
Dharma mulai dari kotbah Buddha yang pertama, mentahbiskan bhikkhu dan
menyebarnya 60 Arahat untuk membabarkan Dhamma.
1. Peta Konsep
MINGGU PERTAMA
ENAM PULUH ARAHAT
MINGGU KEDUA
UPASAMPADA BHIKKHU
MINGGU KETIGA
MINGGU KEEMPAT
MINGGU KELIMA
MINGGU KEENAM
MINGGU KETUJUH
4. Beban Belajar
Beban belajar untuk mengajarkan KD 1.1, KD 2.1, KD 3.1, dan KD 4.1
memerlukan 24 jam pelajaran atau 8 x pertemuan
Ruang lingkup Kompetensi Dasar ini mengenai agama Buddha dan kriteria
agama Buddha serta kelompok umat Buddha yang dibagi menjadi Garavasa
dan Pabbajita.
2. Peta Konsep
4. Beban Belajar
Beban belajar untuk mengajarkan KD 1.2, KD 2.2 KD 3.2 dan KD 4.2
memerlukan 27 jam pelajaran atau 9 x pertemuan
Ruang lingkup pada Kompetensi Dasar 1,3, 2.3, 3.3, 4.3 ini membahas isi,
penerapan pancasila Buddhis dalam kehidupan sehari-hari dan akibat jika
melanggarnya. Selain itu dalam Komptensi Dasar ini juga membahas tentang
isi dan penerapan Pancadhamma dalam kehidupan sehari-hari serta buah dari
pengembangannya.
2. Peta Konsep
PENERAPAN PENERAPAN
ISI PANCASILA ISI PANCA
PANCASILA PANCA
BUDDHIS DHAMMA
BUDDHIS DHAMMA
3. Uraian Materi
a. Pancasila Buddhis merupakan lima latihan moral yang hendaknya dilatih
untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari oleh umat Buddha.
b. Lima sila itu adalah sebagai berikut:
1) Pantang membunuh;
2) Pantang mengambil barang milik orang lain;
3) Pantang berbuat asusila;
4) Pantang berbicara tidak benar; dan
5) Pantang mengkomsumsi narkoba.
c. Akibat pelanggaran sila-sila dalam Pancasila Buddhis adalah umur pendek,
sakit-sakitan, hidup serba kekurangan, memiliki suami/istri yang sebenarnya
tidak dicintai, tidak dipercaya orang lain, kecerdasan berkurang
d. Agar terlahir di alam surga ,maka harus melatih sila dengan sebaik-baiknya.
e. Penerapan Pancasila Buddhis mencakup semua perilaku dan sifat-sifat baik
yang termasuk dalam ajaran moral dan etika agama Buddha
f. Pancasila adalah penghindaran dari perbuatan yang tidak baik. Pancasila
berguna untuk pengendalian diri
g. Pancadhamma yang merupakan 5 macam Dhamma yang merupakan bahan
untuk mentaati Pancasila.
h. Penerapan Pancadhamma mencakup semua perilaku dan sifat-sifat baik
yang termasuk dalam ajaran moral dan etika agama Buddha.
i. Pancadhamma adalah lima macam Dhamma yang bagus, yang merupakan
bahan untuk mentaati pancasila yaitu:
1) Mettā-karunā: cintakasih dan welas asih terhadap semua makhluk
hidup.
2) Sammā-Âjiva: Pencaharian benar, merupakan mata pencahariann benar,
3) Kāmasavara: penahanan diri terhadap nafsu indria.
4) Sacca: kebenaran, benar dalam perbuatan, ucapan dan pikiran
5) Sati-sampajañña: kesadaran benar.
j. Buah dari pengembangan Pancadhamma adalah selalu hidup sehat, hidup
berkecukupan, memiliki istri/suami yang sebenarnya dicintai, dipercaya
orang lain, cerdas
Ruang lingkup pada Kompetensi Dasar ini membahas tentang kehidupan para
remaja baik remaja masa kini maupun sikap-sikap remaja yang mengalami
kemerosotan sesuai Parabhava Sutta. Selain itu, dalam Kompetensi Dasar ini
juga menjelaskan tentang pergaulan remaja yang mengacu pada Sigalovada
Sutta dan Manggala Sutta agar dapat menjadi remaja yang bertanggungjawab
dan berdisiplin.
2. Peta Konsep
4. Beban Belajar
Beban belajar untuk mengajarkan KD 1.4, KD 2.4, KD 3.4 dan KD 4.4
memerlukan 27 jam pelajaran atau 9 x pertemuan
Ruang lingkup Kompetensi Dasar 1.1, 2.1, 3.1, 4.1 ini membahas masa
pembabaran Dhamma diawali dari tahun pertama masa Buddha membabarkan
Dhamma sampai dengan tahun ke empat puluh lima masa Buddha
membabarkan Dhamma.
2. Peta Konsep
MASA PEMBABARAN
DHAMMA
4. Beban Belajar
Beban belajar untuk mengajarkan KD 1.1, KD 2.1, KD 3.1 dan KD 4.1
memerlukan 27 jam pelajaran atau 9 x pertemuan
Pada kompetensi ini membahas meneladani siswa utama Buddha yang meliputi
Y.A. Ananda. Y.A. Sariputta, Y.A. Moggalana, Y.A. Maha Kassapa, Y.A.
Sivali, Y.A. Anurudha, Y.A. Kondanna, Y.A.Upali, Y.A. Rahula dan Y.A.
Upali; meneladan para pendukung Buddha yang meliputi Visakha dan
Anathapindika; dan meneladan raja pendukung Buddha yang meliputi Raja
Asoka, Raja Pasenadi, Raja Bimbisara dan Raja Ajatasattu.
Yang Ariya
Ananda
Yang Ariya
Sariputta
VISAKHA RAJA ASOKA
Yang Ariya
Moggallana
Yang Ariya
Anurudha
RAJA BIMBISARA
Yang Ariya
Kondanna
Yang Ariya
Rahula
Yang Ariya
Bakkula
4. Beban Belajar
Beban belajar untuk mengajarkan KD 1.2, KD 2.2, KD 3.2 dan KD 4.2
memerlukan 27 jam pelajaran atau 9 x pertemuan.
Kompetensi Dasar 1.3, 2.3, 3.3, 4.3 ini dicapai melalui pembelajaran selama 18
Jam Pelajaran (JP). Pada Kompetensi Dasar ini siswa diharapkan memahami
pengetahuan tentang sejarah puja diawali dari sejarah puja pra Buddha, zaman
Buddha, pasca Buddha, pengertian puja, manfaat, sarana dan macam-macam
puja. Pada Kompetensi Dasar ini juga siswa diharapkan memahami tempat-
tempat suci, dan Dharmayatra. Diharapkan setelah memahami tentang sejarah
puja, tempat-tempat suci dan Dharmayatra maka siswa dapat menunjukkan
perilaku peduli.
Kompetensi Dasar 1.3, 2.3, 3.3, 4.3 ini siswa diberi kesempatan untuk membuat
laporan dari tayangan video, gambar dan buku bacaan tentang sejarah puja,
tempat-tempat suci dan Dharmayatra. Ruang lingkup Kompetensi Dasar 1.3, 2.3,
3.3, 4.3 membahas tentang sejarah puja pra Buddha, zaman Buddha, pasca
Buddha, pengertian puja, manfaat, sarana dan macam-macam puja, puja pada
zaman sekarang. Selain itu juga membahas tentang pengertian Dharmayatra,
empat tempat Dharmayatra, puja saat melakukan Dharmayatra, tujuan dan
manfaat Dharmayatra.
2. Peta Konsep
PUJA DAN DHARMAYATRA
PENGERTIAN
PUJA
PENGERTIAN
PUJA ZAMAN DHARMA YATRA
SEBELUM
BUDDHA
EMPAT TEMPAT
BERDHARMA
PUJA ZAMAN YATRA
BUDDHA
PUJA DI TEMPAT
DHARMA
PUJA ZAMAN YATRA
SETELAH
BUDDHA
TUJUAN DAN
MANFAAT
SARANA PUJA DHARMAYATRA
ZAMAN
SEKARANG
TEMPAT-TEMPAT
SUCI BUDDHA
4. Beban Belajar
Beban belajar untuk mengajarkan KD 1.3, KD 2.3, KD 3.3 dan KD 4.3
memerlukan 27 jam pelajaran atau 9 x pertemuan
PENGEMBANGAN
MEDITASI KETENANGAN
MEMAHAMI PRAKTIK
MEDITASI KETENANGAN MEDITASI KETENANGAN
MEDITASI PERENUNGAN
KARAKTER (CARITA) TERHADAP DHAMMA
MEDITASI PERENUNGAN
OBJEK MEDITASI TERHADAP SANGHA
GANGGUAN MEDITASI
TUJUAN MEDITASI
4. Beban Belajar
Beban belajar untuk mengajarkan KD 1.4, KD 2.4, KD 3.4 dan KD 4.4
memerlukan 27 jam pelajaran atau 9 x pertemuan
Ruang lingkup Kompetensi Dasar 1.1, 2.1, 3.1, 4.1 ini membahas tentang
perjalanan menuju Kusinara, makanan terakhir Buddha, tempat suci untuk
mengormat Buddha, nasihat terakhir dan Parinibbana, perabuan jenazah Buddha,
pembagian relik Buddha dan menghormati relik Buddha
2. Peta Konsep
PERABUAN JENAZAH
BUDDHA
4. Beban Belajar
Beban belajar untuk mengajarkan KD 1.1, KD 2.1, KD 3.1 dan KD 4.1
memerlukan 30 jam pelajaran atau 10 x pertemuan
Ruang lingkup dalam Kompetensi Dasar ini membahas tentang hak asasi
manusia dalam agama Buddha yang meliputi susunan masyarakat Buddhis,
hukum dalam agama Buddha, hak asasi manusia dalam agama Buddha dan
prinsip-prinsip hak asasi manusia. Selain itu dalam Kompetensi Dasar ini juga
membahas tentang Agama Buddha dan kesetaraan gender yang meliputi
pengertian gender, status perempuan dalam agama Buddha dan Buddha yang
mengangkat martabat kaum perempuan. Dibahas pula tentang tokoh Buddhis
dalam kesetaraaan gender yang meliputi Pajapatti Gotami pejuang Sangha
Bhikkhuni, kisah Ratu Khema, Kartini pejuang kesetaraan gender, hak-hak
perempuan dalam perjuangan Kartini.
Status Perempuan
Hukum dalam dalam Agama Kisah Ratu
Agama Buddha Buddha Khema
Sang Buddha
Hak Asasi Manusia Mengangkat Kartini, Pejuang
dalam Agama Martabat Kaum Kesetaraan
Buddha Perempuan Gender
4. Beban Belajar
Beban belajar untuk mengajarkan KD 1.2 KD 2.2 KD 3.2 dan KD 4.2
memerlukan 27 jam pelajaran atau 9 x pertemuan.
HIRI-OTTAPA
DAN DAMAI BERSMA
PERDAMAIAN Y.M DALAI LAMA
DUNIA
DAMAI BERSAMA
MASTER ZEN
THICH NHAT
HANH
DAMAI BERSAMA
PROF.Dr (HC)
VENERABLE MASTER
CHIN KUNG
Perdamaian dalam
Kisah Jataka
4. Beban Belajar
Beban belajar untuk mengajarkan KD 1.3, KD 2.3, KD 3.3 dan KD 4.3
memerlukan 24 jam pelajaran atau 8 x pertemuan
Ruang lingkup pada Kompetensi Dasar 1.4, 2.4, 3.4, 4.4 ini membahas tentang
sejarah penulisan Tipitaka dimulai dari Sidang Agung Sangha pertama sampai
keenam dan manusia dengan ingatan terdasyat di dunia. Selain itu Kompetensi
Dasar 1.4, 2.4, 3.4, 4.4 ini juga membahas tentang sistematika Vinaya, Sutta,
Abhidhamma Pitaka serta intisari Tipitaka
SISTEMATIKA
SIDANG AGUNG SANGHA 3 ABHIDHAMMA PITAKA
4. Beban Belajar
Beban belajar untuk mengajarkan KD 1.4, KD 2.4, KD 3.4 dan KD 4.4
memerlukan 27 jam pelajaran atau 9 x pertemuan