Anda di halaman 1dari 19

PEMBELAJARAN PKN DI SD

PDGK 4201
MODUL 3 DAN MODUL 4

Tutor : Sabarudin, M.Pd.

KELOMPOK 2
BATOLA 2

NORJANAH 8583 11669


NORHAYAH 8583 11676
NORMAKIAH 8583 12488
LAELA NURFINA 8583 12567

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) 49/BANJARMASIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas berkat
dan rahmat-Nya lah kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran
PKn di SD semester satu tahun ajaran 2023. Adapun topik yang dibahas di
dalam makalah ini adalah “Keterkaitan PKn dengan IPS dan Mata Pelajaran Lain”
dan “Konsep serta Prinsip Kepribadian Nasional, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah
Air, dan Bela Negara”.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada kelompok kami yang
telah membantu menyelesaikan tugas makalah ini, terutama kepada
bapak Sabarudin, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Pembelajaran PKn di
SD.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu dikarenakan keterbatasan
kemampuan yang kami miliki. Sehingga kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca. Kiranya harapan kami makalah ini memberikan
banyak manfaat bagi kehidupan kita semua.

Banjarmasin, 30 April 2023

Tim Penyusun
KELOMPOK 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 1
C. Tujuan / Solusi Masalah................................................................................ 1
D. Manfaat.......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Peta Konsep Modul 3
Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan Mata Pelajaran
Lain ………………………………………………………………................ 2
1. Gambaran Umum dan Karakteristik PKn serta Mata Pelajaran IPS dan
Mata Pelajaran Lain di SD…………........................................................ 3
2. Keterkaitan PKn dengan IPS ................................................................... 5
3. Hubungan Bidang Studi PKn dengan Mata Pelajaran Lainnya...... ........ 8
B. Peta Konsep Modul 4
Konsep serta Prinsip Kepribadian Nasional, Semangat Kebangsaan, Cinta
Tanah Air, dan Bela Negara ……………………………................................9
1. Konsep dan Prinsip Kepribadian Nasional …………............................. 10
2. Konsep dan Prinsip Semangat Kebangsaan ……………….................... 12
3. Konsep dan Prinsip Cinta Tanah Air dan Bela Negara ………………....13

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................... 15
B. Saran............................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata
pelajaran wajib di seluruh jenjang pendidikan. Penerapan pembelajaran PKn
diharapkan dapat mengembangkan nilai, moral, dan sikap perilaku siswa. Mata
pelajaran PKn saling berkaitan dengan mata pelajaran lain yang ada di sekolah.
Penanaman sikap dan moral yang tercermin pada perilaku siswa akan terlihat saat
mempelajari mata pelajaran lainnya. Seperti halnya dengan mata pelajaran IPS
dimana saling keterkaitan karena merujuk pada kemampuan siswa untuk hidup
bersama-sama dengan baik di masyarakat.
Dalam kehidupan bermasyarakat siswa perlu mengetahui aturan dan norma
yang berlaku di lingkungannya. Sebagai warga Indonesia yang baik harus
memahami bagaimana kepribadian yang sesuai dengan norma dengan menjaga
prinsip semangat kebangsaan. Perlu juga menanamkan cinta tanah air agar
kehidupan bermasyarakat menjadi baik dan memperkuat NKRI.
Namun dalam prakteknya, memberi pemahaman pada siswa di sekolah
tidak mudah akibat bebasnya pergaulan dan lingkungan yang semakin sulit di
kendalikan sesuai dengan adab dan norma yang berlaku di Indonesia. Sehingga
perilaku negatif dan kenakalan remaja kian waktu terus bertambah kompleks
bahkan dari jenjang Sekolah Dasar.
Berdasarkan dilema permasalahan yang terjadi, makalah ini disusun
bertujuan untuk menjelaskan bagaimana keterkaitan Pembelajaran PKn dengan
Mata Pelajaran lainnya dan menjabarkan Konsep serta Prinsip Kepribadian
Nasional, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, dan Bela Negara.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Keterkaitan Pembelajan PKn dengan IPS?
2. Apa Hubungan Pembelajaran PKn dengan Mata Pelajaran Lainnya ?
3. Apa Pengertian Konsep serta Prinsip Kepribadian Nasional, Semangat
Kebangsaan, Cinta Tanah Air, dan Bela Negara?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui keterkaitan pembelajaran PKn dengan IPS.
2. Untuk mengetahui hubungan pembelajaran PKn dengan mata pelajaran lainnya.
3. Untuk mengetahui konsep serta prinsip kepribadian nasional, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, dan bela Negara.

D. Manfaat
1. Agar dapat memahami keterkaitan pembelajaran PKn dengan IPS .
2. Agar dapat memahami hubungan pembelajaran PKn dengan mata pelajaran
lainnya.
3. Agar dapat memahami konsep serta prinsip kepribadian nasional, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, dan bela Negara.

1
BAB II
PEMBAHASAN
MODUL 3

PETA KONSEP

Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan


dengan IPS dan Mata Pelajaran Lain

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3


Gambaran Umum dan Keterkaitan PKn Hubungan PKn
Karakteristik PKn serta dengan IPS dengan Mata
Mata Pelajaran IPS dan Pelajaran Lain
Mata Pelajaran Lainnya
di SD
A. Penjelasan Bagaimana
Keterkaitan antara PKn
dan IPS Terjadi
B. Konsep Pembelajaran
Terpadu
C. PKn dan Pembelajaran
Terpadu A. Pendekatan
bersifat Intra
A. Gambaran Umum, Hakikat, dan B. Pendekatan
Karakteristik Bidang Studi PKn bersifat antar,
B. Bidang Studi PKn Dalam inter, atau lintas
Kurikulum S1 PGSD

2
KEGIATAN BELAJAR 1
Gambaran Umum dan Karakteristik PKn serta Mata Pelajaran IPS dan Mata
Pelajaran Lainnya di SD

A. Gambaran Umum, Hakikat, dan Karakteristik Bidang Studi PKn


Pendidikan kewaranegaraan sebagai salah satu bidang kajian (Undang-undang
sistem pendidikan No.20 Tahun 2003) dan program studi, yang berfungsi dan
perannya, antara lain sebagai pendidikan hukum, pendidikan politik dan pendidikan
kewarganegaraan sendiri. Pendidikan sebagai mana diketahui sejak diberlakukannya
kurikulum sekolah tahun 1975 adalah mata kuliah yang berdiri sendiri yang tujuan
umumnya adalah membentuk warga negara yang baik. Kemudian, dalam
perkembangannya menjadi bidang studi Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang
lebih menekankan pada pedoman nilai-nilai moral Pancasila yang selama ini telah
dikenal lewat pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila (P4) dan BP7 untuk
masyarakat. Perubahan orientasi tidak hanya sampai disitu sebab nama mata pelajaran
tersebut berubah lagi menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN)
didasarkan pada Undang-uandang Republik Indonesia No.2 Tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, yang isinya didominasi oleh mentri P4 tersebut di atas
dan memulai Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional, nama Pendidikan Kewarganegaraan diubah lagi menjadi PKn.
Tujuan mata pelajaran Kewarganegaraan adalah untuk mengembangkan
kemampuan-kemampuan sebagai berikut.
 Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi dalam isu
kewarganegaraan.
 Berpartisifasi secara aktif dan bertanggung jawab , serta bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidupBersama dengan
bangsa-bangsa lainnya.
 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam persatuan dunia serta
langsungatau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.

1. Hakikat Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan


Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan berdasarkan
nilai-nilai Pancasila sebagai wahana untuk mengembngkan dan melestarikan
nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesiayang
diharapkan dapat menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam
kehidupan sehari-hari para mahasiswa baik sebagai individu, sebagai calon
guru/pendidik, anggota masyarakat dan makhluk ciptaan tuhan Yang Maha Esa.

3
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa hakikat Pendidikan
Kewarganegaraan adalah merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia,
dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil,
dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945.
Melalui Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum tujuan
Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagai berikut.
a. Memberikan pengertian, pengetahuan dan pemahaman tentang Pancasila yang
benar dan sah.
b. Meletakkan dan membetuk pola pikir yang sesuai dengan Pancasila dan ciri
khas serta watak ke-Indnesiaan.
c. Menamamkan nilai-nilai moral Pancasila ke dalam diri anak didik.
d. Menggugah kesadaran anak sebagai warga negara masyarakat Indonesia
untuk selalu mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai moral Pancasila
tanpa menutup kemungkinan bagi diakomodasikannya nilai-nilai lain dari luar
yang sesuai dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai moral Pancasila
terutama dalam menghadapi arus globalisasi dan dalam rangka kompetisi
dalam pasar bebas dunia.
e. Memberikan motivasi agar dalam setiap langkah laku lampahnya bertindak
dan berperilaku sesuai dengan nilai, moral dan norma pancasila.
f. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi warga negara dan warga
masyarakat Indonesia yang baik dan bertanggung jawab serta mencintai
bangsa dan negaranya.

2. Karakterstik Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan


Melalui mata pelajaran pendidikan Kewarganegaraan menuntut lahirnya
warga negara dan warga masyarakat yang Pancasila, beriman dan bertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang mengetahui dan memahami dengan baik
hak-hak dan kewajibannya, menyadari berapa pentingnya melaksanakan
kewajiban-kewajibannya yang didasari oleh kesadaran tenggung jawabnya
sebagai warga negara, dapat membuat keputusan secara cepat dan tepat, baik
bagi dirinya maupun bagi orang lain. Sehubungan dengan yang mendasari
Pendidikan Kewarganegaraan trsebut, yaitu manusia sebagai makhluk ciptaan
Tuhan dan insan sosial politik yang terorientasi dengan tujuan agar manusia
Indonesia tersebut memiliki kemauan untuk :
a. Sadar dan patuh terhadap hukum (melek hukum );
b. Sadar dan bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
(melek politik)
c. Memahami dan berpartisifasi dalam embangunan nasional (insane
pembangunan)
d. Cinta bangsa dan tanah air (memiliki sikap heroisme dan patriotisme).

4
Karaktristik Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan paradigma baru,
yaitu bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu bidang kajian ilmiah
dan program pendidikan di sekolah dan diterima sebagai wahana utama serta
esensi pendidikan demokrasi di Indonesia yang dilaksanakan melalui berikut ini.
a. Civic Intelligence, yaitu kecerdasan dan daya nalar warga negara baik dalam
dimensi spritual, rasional, emosional, maupun sosial.
b. Civic Responsibility, yaitu kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai
warga negara yang bertanggung jawab.
c. Civic Participation, yaitu kemampuan berpartisipasi warga negara atas dasar
tanggung jawabnya, baiksecara individu, sosial, maupun sebagai pemimpin
hari depan.
Sejalan dengan itu kompetensi-kompetensi yang hendak diwujudkan
melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terbagi dalam 3 kelompok,
yaitu sebagai berikut.
a. Kompetensi untuk menguasai pengetahuan Kewarganegaraan
b. Kompetensi untuk menguasai keterampilan kewarganegaraan
c. Kompetensi untuk menguasai karakter kewarganegaraan.

B. Bidang Studi PKn dalam Kurikulum S1 PGSD


1. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata Pelajaran SD
Salah satu pembaharuan materi kurikulum Tahun 2006 adalah digantikannya
mata pelajaran PPKN menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Landasan
konsep yang mendasari Pendidikan Kewarganegaraan tersebut di atas, yaitu
manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan dan sebagai insan sosial dan politik yang
terorganisasi melahirkan fungsi dan peran, serta tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan. Berdasarkan landasan konsep Pendidikan Kewarganegaraan
tersebut maka fungsi dan peran serta tujuan Pendidikan Kewarganegaraan secara
umum adalah sebagai berikut.
a. Pendidikan nilai dan moral Pancasila serta undang-undang Dasar 1945.
b. Pendidikan Politik
c. Pendidikan Kewarganegaraan
d. Pendidikan Hukum dan Kemasyarakatan.

KEGIATAN BELAJAR 2
Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS

A. Penjelasan Bagaimana Keterkaitan antara PKn dan IPS Terjadi


Pendidikan Kewarganegaraan menurut sejarah perkembangannya sampai
terbentuk bidang studi PKn seperti sekarang ini secara historis memiliki keterkaitan
yang kuat dengan IPS. Baian-bagian yang erat kaitannya dengan Pancasila dan UUD
1945 antara lain adalah Undang –undang Dasar dan Pancasila itu sendiri juga tentang

5
Pemerintahan negara RI meliputi Pemerinta Pusat dan Daerah, Majelis
permusyawaratan rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat serta lembaga-lembaga
negara, Demokrasi Pancasila, hak-hak dan kewajiban-kewajiban warga negara,
Musyawarah dan Mufakat.
Dengan demikian antara aspek-aspek yang menyangkut disiplin Geografi,
Ekonomi, dan Sejarah menjadi bidang studi IPS dengan bagian materi pelajaran yang
erat kaitannya dengan Pancasila dan UUD 1945 adalah hal-hal yang menyangkut
warga Negara serta pemerintahan, terjadi pemisahan antara materi yang terdiri atas
disiplin ilmu IPS yang dikenal dengan Pendidikan Moral Pancasila. Salah satu
alasannya adalah karena kata moral dalam pembelajaran PMP merupakan beban
psikologis yang berat bagi guru dimana seolah-olah guru PKn adalah guru yang
“sempurna” terutama dalam sikap dan perilaku ketika harus mendisiplinkan siswa
yang berbuat kurang baik.

B. Konsep Pembelajaran Terpadu


Tujuan dari pendekatan ini adalah agar pengajaran yang disampaikan dapat
lebih menarik bagi siswa, menumbuhkan kerjasama antara siswa dengan guru
begitupun sebaliknya sehingga dengan demikian siswa dapat mempelajari fakta-fakta
dalam konteks yang bermakna serta dapat belajar lebih utuh dan bermakna melalui
kegiatan-kegiatan yang lebih nyata dan konkret.
Beberapa hal penting berkenaan dengan konsep pembelajaran terpadu, antara
lain, pengertian, karakteristik, dan kelebihan pembelajaran terpadu dibandingkan
dengan pembelajaran konvensional yang telah dikenal selama ini sebagaimana
dikemukakan dalam program Pembelajaran Terpadu D-II PGSD – Depdikbud, Dikti,
Proyek Pendidikan Tenaga Akademik, Bagian Proyek Pebangunan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar;1996/1997 dikemukakan bahwa :
Pengertian pembelajaran terpadau dapat dilihat sebagai berikut.
1. Pembelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian yang
digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konseplain, baik yang berasal dari
bidang studi yang bersangkutan maupun dibidang studi lainnya.
2. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan sebagai bidang studi yang
mencerminkan dunia nyata di sekeliling dan dalam rentang dan kemampuan
perkembangan anak.
3. Suatu cara untuk menggabungkan pengetahuan dan keterampilan anak secara
stimulan
4. Merakit dan menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi yang
berbeda, dengan harapan anak belajar dengan lebih baik dan bermakna.

Karakteristik Pembelajaran Terpadu


Sebagai suatu proses, pembelajaran terpadu memiliki ciri sebagai berikut.

6
1. Berpusat pada anak
2. Memberi pengalaman langsung pada anak
3. Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas
4. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran
5. Bersifat luwes
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan anak

Kelebihan Pembelajaran Terpadu


1. Pengalaman dan kegiatan belajar anak akan selalu relevan dengan tingkat
perkembangan anak
2. Kegiatan yang dipilih dengan dan bertolak dari minat dan kebutuhan
3. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak sehingga hasil belajar akan
dapat bertahan lebih lama
4. Menumbuh kembangkan keterampilan berfikir anak
5. Menyajikan kegiatan yang bersifat prangmatis sesuai dengan permasaahan yang
sering ditemui dalam lingkungan anak
6. Menumbuh kembangkan keterampilan sosial anak, seperti kerjasama, toleransi,
komunikasi dan respek terhadap gagasan orang lain.

C. Pendidikan Kewarganegaraan dan Pembelajaran Terpadu


Satuan pendidikan seperti SDpendekatan pembelajaran yang dianggap paling
tepat diterapkan pada satuan pendidikan SD adalah pendekatan terpadu karena pada
umumnya guru SD adalah guru kelas. Sebab dalam PKn pada dasarnya terdapat sifat
keterpaduan, khususnya tentang dasar-dasar pertimbangan pengembangan program
pembelajaran terpadu antara lain :
1. Karakteristik anak SD
2. Konsep disiplin ilmu
3. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator
4. Lingkungan belajar anak
5. Bahan/sumber-sumber penunjang
Sumber itu juga memperhatikan perkembangan pembelajaran terpadu khususnya
tentang perancangan pembelajaran terpadu terutama tentang pemilihan topik, masalah
atau tema dan subtema dari pokok bahasan dan sub pokok bahasan serta kegiatan
yang disarankan dan pengembangan model-model pembelajaran terpadu misalnya
keterhubungan jaring laba-laba dan keterpaduan.

7
KEGIATAN BELAJAR 3
Hubungan Bidang Studi PKn dengan Mata Pelajaran Lainnya

Keterkaitan antara PKn dengan bidang studi lain dapat diwujudkan dalam
berbagai bentuk model kurikulum terpadu. Model yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran terpadu yaitu model connected, model webbed, model integrated. Dari
ketiga model pembelajaran yang terintegrasi tersebut semuanya dapat digunakan
dalam pembelajaran PKn yang dihubungkan dengan bidang studi lainnya. Dalam
menguraikan keterkaitan antara mata pelajaran PKn dengan Bahasa Indonesia,
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, IPA, Matematika dan Kesenian itu hanya
digunakan model webbed dan integrated sebab connecting biasanya digunakan
hanya keterkaitan dalam mata pelajaran itu sendiri.
Untuk melaksanakan keterkaitan tersebut ada berbagai pendekatan yang dapat
digunakan, diantaranya yaitu pendekatan yang bersifat intra (connected) dan
pendekatan yang bersifat antar, inter atau lintas (webbed dan integrated). Dalam
pelaksanaannya harus dilakukan perancangan dan penyusunan atau pengembangan
Satuan Pembelajaran yang mencakup nama mata pelajaran, kelas dan Cawu, tema
atau topic serta pokok-pokok bahasan atau konsep, waktu atau pertemuan. Kemudian
dilakukan tahap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian baik menyangkut proses
maupun produk sebagaimana juga dilakukan dalam pembelajaran lainnya.
1. Pendekatan bersifat Intra model (connected)

PB Kebersihan

Bidang Studi PKn

PB Kebersihan / Kesehatan
B. Ketertiban

2. Pendekatan bersifat antar, inter, atau lintas model (webbed/ jaring laba-laba)

TEMA

8
MODUL 4

PETA KONSEP

Konsep Serta Prinsip Kepribadian Nasional,


Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, dan
Bela Negara

Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3


Konsep dan Prinsip Konsep dan Prinsip
Kegiatan Belajar 1 Semangat Cinta Tanah Air dan
Konsep dan Prinsip Kebangsaan Bela Negara
Kepribadian Nasional

A. Pengertian dan Unsur


Terbentuknya Bangsa
B. Nasionalisme dan
Patriotisme
C. Nilai-Nilai Semangat
Kebangsaan
A. Nilai dan Budi
Pekerti Cinta
Tanah Air
A. Keanekaragaman Bangsa
Indonesia Sebagai Kepribadian B. Konsep dan
Nasional Prinsip Bela
Negara
B. Latar Belakang Kemajemukaan
Bangsa Indonesia
C. Unsur Kebangsaan Dan
Kepribadian Nasional
D. Bhinneka Tunggal Ika Dan
Integrasi Nasional
E. Landasan Hukum Bhinneka
Tunggal Ika
F. Misi Bangsa Indonesia

9
KEGIATAN BELAJAR 1

Konsep dan Prinsip Kepribadian Nasional

A. Keanekaragaman Bangsa Indonesia Sebagai Kepribadian Nasional


1. Perbedaan Fisik atau Ras: Penduduk Indonesia terdiri dari golongan Papua
Melanesoid (terdapat di Papua, Kai, Aru) memiliki ciri fisik rambut keriting,
bibir tebal, dan kulit hitam.
2. Perbedaan suku Bangsa: di Indonesia kurang lebih hidup 300 suku bangsa
dengan jumlah yang beragam.
3. Perbedaan Agama: animisme dan dinamisme adalah kepercayaan paling tua, dan
berkembang sejak Zaman ora-Sejarah.
4. Perbedaan Jenis Kelamin : Perbedaan gender tidak merupakan suatu
permasalahan yang besar bagi bangsa Indonesia sebab disesuaikan dengan
system nilai yang dianut oleh setiap suku bangsa masing-masing.

B. Latar Belakang Kemajemukaan Bangsa Indonesia


Secara sosiologis dan kultural, dampak teknologi manusia yang berkembang
selama berabad-abad menghasilkan peradapan yang berbeda. Perbedaan ini tampak
dari beberapa hal berikut.
1. Di sebagai besar pedalaman Pulau Jawa dan Bali, selama berabad-abad telah
ditanami secara Insentif.
2. Di sepanjang Pantai Jawa, Sumatra, Kalimanta, Sulawesi berkembang kota-kota
pantai, pusat pertemuan antarbangsa, perdagangan sutra, keramik, emas, perak,
dan rempah-rempah serta barang lain.
3. Di wilayah pedalaman Kalimantan, Sumatra, Papua, dan Pulau lainnya, lahan
yang belum digarap masih luas, penduduknya masih jarang, pertanian, serta
hidupnya sering berpindah-pindah (Nomaden).

C. Keanekaragamaaan Kebudayaan Yang Merupakan Unsur Kebangsaan Dan


Kepribadian Nasional

1. Kebudayaan Daerah sebagai Unsur Kebudayaan Nasional


Pasal 32 UUD 1945 menegaskan: Pemerintah memajukan kebudayaan
nasional Indonesia, artinya kebudayaan Nasional tumbuh dari Kebudayaan
Daerah dan unsur-unsur kebudayaan asing yang dapat mengembangkan dan
memperkaya Kebudayaan Nasional.
2. Pengenalan Keanekaragamaan Budaya di Indonesia
Kata Kebudayaan berasal dari Bahasa Sanskerta, yaitu Budaya, yang
berarti akal. “Bhinneka Tunggal Ika”, yang artinya walaupun berbeda-beda,
tetapi tetap satu jua.

10
3. Suku-suku Bangsa Indonesia
a. Di pulau Sumatra terdapat suku Aceh, Batak, Minang kabau, lampung,
Bengkulu, lengkap dendan kebudayaan.
b. Di Pulau Jawa ada Suku Sunda, Jawa, dan Madura juga dengan
kebudayaannya masing-masing.
c. Di Kalimantan suku banjar, dayaak, dengan Kebudayaan yang bergam.
d. Di Sulawesi terdapat suku Bugis, Makassar, Toraja, Manado, dan
kebudayaannya pun beanekaa ragam.
e. Di Nusa Tenggara ada suku Bali, Lombok, Sumbawa, Sasak, Bima, Timor,
dengan keanekaragamaan budayanya.
f. Di Irian ada Suku Domas, Suku Dani, dengan kebudayaan yang unik.
g. Di Maluku ada Suku Ambon, Ternate, sanghie, Halmera, dengan
Kebudayaannya yang beraneka ragam.
h. Masih banyak lagi suku-suku lain yang belum tertuliskan.
4. Budaya Daerah
Kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah tertentu, yang
merupakan warisan dari para pendahulu dari suatu suku yang mendiami suatu
daerah.
5. Membina dan Melestarikan Budaya Daerah dan Nasional
Mengembangkan kesadaran membina dan melestarikan budaya daerah
dan nasional, antara lain mempelajari kebudayaan dari berbagai daerah baik
secara formal maupun non-formal.

D. Bhinneka Tunggal Ika Dan Integrasi Nasional


Menurut Pandangan dari Prof. Haryati Soedinjo, untuk menaggualangi
Keanekaragamaan perlu diperhatikan tiga hal sebagai berikut: (1) Bahwa Indonesia
merupakan kepulauan yang luas sekali, (2) Wilayah yang seluas itu terdiri dari
nelasan ribu pulau dengan penduduk yang beraneka ragam, (3) Keanekaragamaan
budaya dan bahas asetempat, memiliki dasar budaya dan bahasa yang sama.

E. Landasan Hukum Bhinneka Tunggal Ika


1. Pancasila sila ketiga : Persatuan Indonesia
2. Pembukaa UUD 1945 alenia kedua:
3. Batang tubuh UUD 1945
4. Pembinaan kebudayaan

F. Misi Bangsa Indonesia


Misi bangsa Indonesia di era global.
1. Pengamalan Pancasila serta konsistem dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa,
dan bernegara

11
2. Penegakankedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
3. Peningkatan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari untuk
mewujudkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
dalam kehidupan dan berakhlak mulia, toleran, rukun, dan damai.
4. Menjamin kondisi aman, damai, tertib, dan ketentraman masyarakat.
5. Perwujudan hukum nasional, yang menjamin tegaknya supremasi hukum dan hak
asasi manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran.
6. Perwujudan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif, dan
berdaya tahan terhadap pengaruh globalisasi.
7. Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional, terutama
pengusaha kecil, menengah, dan koperasi, dengan mengembangkan system
ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan
berbasis pada sumber daya alam dan sumber daya manusia yang produktif,
mandiri, maju, berdaya saing, berwawasan lingkungan, dan berkelanjutan.
8. Perwujudan otonomi daerah dalam rangka pembangunan daerah dalam rangka
pembangunan daerah dan pemerataan pertumbuhan dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
9. Perwujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh meningkatnya kualitas
kehidupan yang layak dan bermartabat serta memberi perhatian utama pada
tercukupinya kebutuhan dasar, yaitu pangan, sandang, papan, Kesehatan,
Pendidikan dan lapangan kerja.
10. Perwujudan aparat negara yang berfungsi melayani masyarakat, professional,
berdaya guna, produktif, transparan, bebas dari korupsi, kolusi, dan nipotisme.
11. Perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu
guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan,
cerdas, sehat, berdisiplin, danbertanggung jawab, berketerampilan serta menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia
Indonesia.
12. Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermanfaat, bebas, dan proaktif
bagi kepentingan nasional dalam menghadapi perkembangan global.

KEGIATAN BELAJAR 2

Konsep dan Prinsip Semangat Kebangsaan

Negara dan Bangsa adalah sekelompok manusia yang memiliki cita-cita


bersama, memiliki sejarah hidup bersama, memiliki adat, budaya, dan kebiasaan yang
sama, menempati suati wilayah tertentu, terorganisasi, serta pemerintahan yang
berdaulat.
Faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia, antara lain persamaan asal

12
keturunan bangsa, persamaan pola kebudayaan, persamaan tempat tinggal, persamaan
nasib kesejahteraan dan persamaan cita-cita.
Prinsip-prinsip nasionalisme sangat berhubungan dengan prinsip wawasan
nusantara yang mengandung makna Indonesia merupakan satu kesatuan politik,
Indonesia merupakan satu kesatuan social budaya, Indonesia merupakan ekonomi,
Indonesia merupakan satu kesatuan pertahan keamanan. Paham-paham yang
bertentangan dengan nasionalisme, yaitu sukuisme, chaivinisme, ekstremisme, dan
kedaerahan.
Nilai-nilai yang terkandung dalam semangat angkatan 45 sebagai perwujudan
keikhlasan adalah semangat menentang dominasi asing dalam segala bentuknya,
terutama penjajahan dari suatu bangsa terhadap bangsa lain, semangat pengorbanan
seperti pengorbanan harta benda dan jiwa raga, semangat tahan derita dan tahan uji,
semangat kepahlawanan, semangat persatuan dan kesatuan dan percaya pada diri
sendiri.

Sikap dan perilaku yang merugikan nilai-nilai nasionalisme antara lain :


1. Kemiskinan, kesenjangan social, dan keterbelakangan
2. Korupsi, kolusi , nepotisme, pencemaran lingkungan hidup dan dekadensi moral
3. Apatisme, ketidakpedulian social, dan ketergantungan.
4. Kemerosotan nilai upacara, nilai seni, dan sejarah.
5. Kemerosotankebajikan dan kemorosotan sejarah.
6. Kemorosotan penghormatan terhadap orang tua, persaudaraan, kesetiaan dan
kenakalan remaja.
7. Kecenderungan meniru budaya asing yang mementingkan unsur keduniawian
dan pergaulan bebas.
8. Kurang percaya terhadap ketegasan peraturan dan peradilan hukum yang berlaku.

KEGIATAN BELAJAR 3
Konsep Serta Prinsip Cinta Tanah Air Dan Bela Negara

Cinta tanah air dan bangsa merupakan suatu sikap batin yang dilandasi oleh
ketelusan dan keikhlasan yang diwujudkan dalam perbuatan demi kejayaan tanah air
dan kebahagian bangsa. Cinta tanah air adalah cinta pada negeri tempat seseorag
memperoleh penghidupan dan mengalami penghidupan dari semenjak lahir sampai
akhir hidupnya, serta senantiasa berusaha agar negerinya tersebut tetap aman sentosa
dan sejahtera.
Warga Negara dalam upaya bela Negara diwujudkan dalam keikutsertaan
pada segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman
dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara.

13
Upaya bela Negara adalah sikap dan prilaku warga Negara yang dijiwai oleh
kecintaan kepada Negara kesatuan RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara.
Partisipasi warga masyarakat dalam menjaga lingkungan antara lain melalui
kegiatan system keamanan lingkungan (siskamling), ikut serta menanggulangi akibat
bencana alam , ikut serta mengatasi kerusuhan masal, dan konflik komunal.

14
BAB III

PENUTUP
A. Simpulan
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan adalah merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural,
bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945.
Keterkaitan antara PKn dengan bidang studi lain dapat diwujudkan dalam
berbagai bentuk model kurikulum terpadu. Model yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran terpadu yaitu model connected, model webbed, model integrated. Dari
ketiga model pembelajaran yang terintegrasi tersebut semuanya dapat digunakan
dalam pembelajaran PKn yang dihubungkan dengan bidang studi lainnya. Terdapat
berbagai pendekatan yang dapat digunakan, diantaranya yaitu pendekatan yang
bersifat intra (connected) dan pendekatan yang bersifat antar, inter atau lintas
(webbed dan integrated).
Cinta tanah air dan bangsa merupakan suatu sikap batin yang dilandasi oleh
ketelusan dan keikhlasan yang diwujudkan dalam perbuatan demi kejayaan tanah air
dan kebahagian bangsa. Warga Negara dalam upaya bela Negara diwujudkan dalam
keikutsertaan pada segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan Negara, keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan keselamatan segenap bangsa dari
ancaman dan gangguan terhadap keutuhanbangsa dan Negara.

B. Saran
Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat bermafaat bagi kita semua,
serta dapat memberikan informasi tentang keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan
dengan Mata Pelajaran lain serta prinsip dan konsep cinta tanah air dan bela Negara.

15
DAFTAR PUSTAKA

Winataputra, Udin S. (2008). Pembelajaran PKn di SD, Jakarta:Universitas Terbuka.


Hidayatullah, Adistyia W. (2016). Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Karakter
Cinta Tanah Air Pada Siswa Kelas Viii G Smp Negeri 3 Lembang. Bandung :
Universitas Pendidikan Indonesia.
Nurdiansyah, Muhammad Farhan, dkk. (2021). Pendidikan Kewarganegaraan Dalam
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Bandung : Universitas Pendidikan
Indonesia.

16

Anda mungkin juga menyukai