KEL. 2 M3-M4 PEMBELAJARAN PKN Di SD Pembimbing Sabarudin, M.PD
KEL. 2 M3-M4 PEMBELAJARAN PKN Di SD Pembimbing Sabarudin, M.PD
PDGK 4201
MODUL 3 DAN MODUL 4
KELOMPOK 2
BATOLA 2
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas berkat
dan rahmat-Nya lah kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran
PKn di SD semester satu tahun ajaran 2023. Adapun topik yang dibahas di
dalam makalah ini adalah “Keterkaitan PKn dengan IPS dan Mata Pelajaran Lain”
dan “Konsep serta Prinsip Kepribadian Nasional, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah
Air, dan Bela Negara”.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada kelompok kami yang
telah membantu menyelesaikan tugas makalah ini, terutama kepada
bapak Sabarudin, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Pembelajaran PKn di
SD.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu dikarenakan keterbatasan
kemampuan yang kami miliki. Sehingga kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca. Kiranya harapan kami makalah ini memberikan
banyak manfaat bagi kehidupan kita semua.
Tim Penyusun
KELOMPOK 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 1
C. Tujuan / Solusi Masalah................................................................................ 1
D. Manfaat.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Peta Konsep Modul 3
Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan Mata Pelajaran
Lain ………………………………………………………………................ 2
1. Gambaran Umum dan Karakteristik PKn serta Mata Pelajaran IPS dan
Mata Pelajaran Lain di SD…………........................................................ 3
2. Keterkaitan PKn dengan IPS ................................................................... 5
3. Hubungan Bidang Studi PKn dengan Mata Pelajaran Lainnya...... ........ 8
B. Peta Konsep Modul 4
Konsep serta Prinsip Kepribadian Nasional, Semangat Kebangsaan, Cinta
Tanah Air, dan Bela Negara ……………………………................................9
1. Konsep dan Prinsip Kepribadian Nasional …………............................. 10
2. Konsep dan Prinsip Semangat Kebangsaan ……………….................... 12
3. Konsep dan Prinsip Cinta Tanah Air dan Bela Negara ………………....13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata
pelajaran wajib di seluruh jenjang pendidikan. Penerapan pembelajaran PKn
diharapkan dapat mengembangkan nilai, moral, dan sikap perilaku siswa. Mata
pelajaran PKn saling berkaitan dengan mata pelajaran lain yang ada di sekolah.
Penanaman sikap dan moral yang tercermin pada perilaku siswa akan terlihat saat
mempelajari mata pelajaran lainnya. Seperti halnya dengan mata pelajaran IPS
dimana saling keterkaitan karena merujuk pada kemampuan siswa untuk hidup
bersama-sama dengan baik di masyarakat.
Dalam kehidupan bermasyarakat siswa perlu mengetahui aturan dan norma
yang berlaku di lingkungannya. Sebagai warga Indonesia yang baik harus
memahami bagaimana kepribadian yang sesuai dengan norma dengan menjaga
prinsip semangat kebangsaan. Perlu juga menanamkan cinta tanah air agar
kehidupan bermasyarakat menjadi baik dan memperkuat NKRI.
Namun dalam prakteknya, memberi pemahaman pada siswa di sekolah
tidak mudah akibat bebasnya pergaulan dan lingkungan yang semakin sulit di
kendalikan sesuai dengan adab dan norma yang berlaku di Indonesia. Sehingga
perilaku negatif dan kenakalan remaja kian waktu terus bertambah kompleks
bahkan dari jenjang Sekolah Dasar.
Berdasarkan dilema permasalahan yang terjadi, makalah ini disusun
bertujuan untuk menjelaskan bagaimana keterkaitan Pembelajaran PKn dengan
Mata Pelajaran lainnya dan menjabarkan Konsep serta Prinsip Kepribadian
Nasional, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, dan Bela Negara.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Keterkaitan Pembelajan PKn dengan IPS?
2. Apa Hubungan Pembelajaran PKn dengan Mata Pelajaran Lainnya ?
3. Apa Pengertian Konsep serta Prinsip Kepribadian Nasional, Semangat
Kebangsaan, Cinta Tanah Air, dan Bela Negara?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui keterkaitan pembelajaran PKn dengan IPS.
2. Untuk mengetahui hubungan pembelajaran PKn dengan mata pelajaran lainnya.
3. Untuk mengetahui konsep serta prinsip kepribadian nasional, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, dan bela Negara.
D. Manfaat
1. Agar dapat memahami keterkaitan pembelajaran PKn dengan IPS .
2. Agar dapat memahami hubungan pembelajaran PKn dengan mata pelajaran
lainnya.
3. Agar dapat memahami konsep serta prinsip kepribadian nasional, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, dan bela Negara.
1
BAB II
PEMBAHASAN
MODUL 3
PETA KONSEP
2
KEGIATAN BELAJAR 1
Gambaran Umum dan Karakteristik PKn serta Mata Pelajaran IPS dan Mata
Pelajaran Lainnya di SD
3
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa hakikat Pendidikan
Kewarganegaraan adalah merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia,
dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil,
dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945.
Melalui Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum tujuan
Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagai berikut.
a. Memberikan pengertian, pengetahuan dan pemahaman tentang Pancasila yang
benar dan sah.
b. Meletakkan dan membetuk pola pikir yang sesuai dengan Pancasila dan ciri
khas serta watak ke-Indnesiaan.
c. Menamamkan nilai-nilai moral Pancasila ke dalam diri anak didik.
d. Menggugah kesadaran anak sebagai warga negara masyarakat Indonesia
untuk selalu mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai moral Pancasila
tanpa menutup kemungkinan bagi diakomodasikannya nilai-nilai lain dari luar
yang sesuai dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai moral Pancasila
terutama dalam menghadapi arus globalisasi dan dalam rangka kompetisi
dalam pasar bebas dunia.
e. Memberikan motivasi agar dalam setiap langkah laku lampahnya bertindak
dan berperilaku sesuai dengan nilai, moral dan norma pancasila.
f. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi warga negara dan warga
masyarakat Indonesia yang baik dan bertanggung jawab serta mencintai
bangsa dan negaranya.
4
Karaktristik Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan paradigma baru,
yaitu bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu bidang kajian ilmiah
dan program pendidikan di sekolah dan diterima sebagai wahana utama serta
esensi pendidikan demokrasi di Indonesia yang dilaksanakan melalui berikut ini.
a. Civic Intelligence, yaitu kecerdasan dan daya nalar warga negara baik dalam
dimensi spritual, rasional, emosional, maupun sosial.
b. Civic Responsibility, yaitu kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai
warga negara yang bertanggung jawab.
c. Civic Participation, yaitu kemampuan berpartisipasi warga negara atas dasar
tanggung jawabnya, baiksecara individu, sosial, maupun sebagai pemimpin
hari depan.
Sejalan dengan itu kompetensi-kompetensi yang hendak diwujudkan
melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terbagi dalam 3 kelompok,
yaitu sebagai berikut.
a. Kompetensi untuk menguasai pengetahuan Kewarganegaraan
b. Kompetensi untuk menguasai keterampilan kewarganegaraan
c. Kompetensi untuk menguasai karakter kewarganegaraan.
KEGIATAN BELAJAR 2
Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS
5
Pemerintahan negara RI meliputi Pemerinta Pusat dan Daerah, Majelis
permusyawaratan rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat serta lembaga-lembaga
negara, Demokrasi Pancasila, hak-hak dan kewajiban-kewajiban warga negara,
Musyawarah dan Mufakat.
Dengan demikian antara aspek-aspek yang menyangkut disiplin Geografi,
Ekonomi, dan Sejarah menjadi bidang studi IPS dengan bagian materi pelajaran yang
erat kaitannya dengan Pancasila dan UUD 1945 adalah hal-hal yang menyangkut
warga Negara serta pemerintahan, terjadi pemisahan antara materi yang terdiri atas
disiplin ilmu IPS yang dikenal dengan Pendidikan Moral Pancasila. Salah satu
alasannya adalah karena kata moral dalam pembelajaran PMP merupakan beban
psikologis yang berat bagi guru dimana seolah-olah guru PKn adalah guru yang
“sempurna” terutama dalam sikap dan perilaku ketika harus mendisiplinkan siswa
yang berbuat kurang baik.
6
1. Berpusat pada anak
2. Memberi pengalaman langsung pada anak
3. Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas
4. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran
5. Bersifat luwes
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan anak
7
KEGIATAN BELAJAR 3
Hubungan Bidang Studi PKn dengan Mata Pelajaran Lainnya
Keterkaitan antara PKn dengan bidang studi lain dapat diwujudkan dalam
berbagai bentuk model kurikulum terpadu. Model yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran terpadu yaitu model connected, model webbed, model integrated. Dari
ketiga model pembelajaran yang terintegrasi tersebut semuanya dapat digunakan
dalam pembelajaran PKn yang dihubungkan dengan bidang studi lainnya. Dalam
menguraikan keterkaitan antara mata pelajaran PKn dengan Bahasa Indonesia,
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, IPA, Matematika dan Kesenian itu hanya
digunakan model webbed dan integrated sebab connecting biasanya digunakan
hanya keterkaitan dalam mata pelajaran itu sendiri.
Untuk melaksanakan keterkaitan tersebut ada berbagai pendekatan yang dapat
digunakan, diantaranya yaitu pendekatan yang bersifat intra (connected) dan
pendekatan yang bersifat antar, inter atau lintas (webbed dan integrated). Dalam
pelaksanaannya harus dilakukan perancangan dan penyusunan atau pengembangan
Satuan Pembelajaran yang mencakup nama mata pelajaran, kelas dan Cawu, tema
atau topic serta pokok-pokok bahasan atau konsep, waktu atau pertemuan. Kemudian
dilakukan tahap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian baik menyangkut proses
maupun produk sebagaimana juga dilakukan dalam pembelajaran lainnya.
1. Pendekatan bersifat Intra model (connected)
PB Kebersihan
PB Kebersihan / Kesehatan
B. Ketertiban
2. Pendekatan bersifat antar, inter, atau lintas model (webbed/ jaring laba-laba)
TEMA
8
MODUL 4
PETA KONSEP
9
KEGIATAN BELAJAR 1
10
3. Suku-suku Bangsa Indonesia
a. Di pulau Sumatra terdapat suku Aceh, Batak, Minang kabau, lampung,
Bengkulu, lengkap dendan kebudayaan.
b. Di Pulau Jawa ada Suku Sunda, Jawa, dan Madura juga dengan
kebudayaannya masing-masing.
c. Di Kalimantan suku banjar, dayaak, dengan Kebudayaan yang bergam.
d. Di Sulawesi terdapat suku Bugis, Makassar, Toraja, Manado, dan
kebudayaannya pun beanekaa ragam.
e. Di Nusa Tenggara ada suku Bali, Lombok, Sumbawa, Sasak, Bima, Timor,
dengan keanekaragamaan budayanya.
f. Di Irian ada Suku Domas, Suku Dani, dengan kebudayaan yang unik.
g. Di Maluku ada Suku Ambon, Ternate, sanghie, Halmera, dengan
Kebudayaannya yang beraneka ragam.
h. Masih banyak lagi suku-suku lain yang belum tertuliskan.
4. Budaya Daerah
Kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah tertentu, yang
merupakan warisan dari para pendahulu dari suatu suku yang mendiami suatu
daerah.
5. Membina dan Melestarikan Budaya Daerah dan Nasional
Mengembangkan kesadaran membina dan melestarikan budaya daerah
dan nasional, antara lain mempelajari kebudayaan dari berbagai daerah baik
secara formal maupun non-formal.
11
2. Penegakankedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
3. Peningkatan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari untuk
mewujudkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
dalam kehidupan dan berakhlak mulia, toleran, rukun, dan damai.
4. Menjamin kondisi aman, damai, tertib, dan ketentraman masyarakat.
5. Perwujudan hukum nasional, yang menjamin tegaknya supremasi hukum dan hak
asasi manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran.
6. Perwujudan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif, dan
berdaya tahan terhadap pengaruh globalisasi.
7. Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional, terutama
pengusaha kecil, menengah, dan koperasi, dengan mengembangkan system
ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan
berbasis pada sumber daya alam dan sumber daya manusia yang produktif,
mandiri, maju, berdaya saing, berwawasan lingkungan, dan berkelanjutan.
8. Perwujudan otonomi daerah dalam rangka pembangunan daerah dalam rangka
pembangunan daerah dan pemerataan pertumbuhan dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
9. Perwujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh meningkatnya kualitas
kehidupan yang layak dan bermartabat serta memberi perhatian utama pada
tercukupinya kebutuhan dasar, yaitu pangan, sandang, papan, Kesehatan,
Pendidikan dan lapangan kerja.
10. Perwujudan aparat negara yang berfungsi melayani masyarakat, professional,
berdaya guna, produktif, transparan, bebas dari korupsi, kolusi, dan nipotisme.
11. Perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu
guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan,
cerdas, sehat, berdisiplin, danbertanggung jawab, berketerampilan serta menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia
Indonesia.
12. Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermanfaat, bebas, dan proaktif
bagi kepentingan nasional dalam menghadapi perkembangan global.
KEGIATAN BELAJAR 2
12
keturunan bangsa, persamaan pola kebudayaan, persamaan tempat tinggal, persamaan
nasib kesejahteraan dan persamaan cita-cita.
Prinsip-prinsip nasionalisme sangat berhubungan dengan prinsip wawasan
nusantara yang mengandung makna Indonesia merupakan satu kesatuan politik,
Indonesia merupakan satu kesatuan social budaya, Indonesia merupakan ekonomi,
Indonesia merupakan satu kesatuan pertahan keamanan. Paham-paham yang
bertentangan dengan nasionalisme, yaitu sukuisme, chaivinisme, ekstremisme, dan
kedaerahan.
Nilai-nilai yang terkandung dalam semangat angkatan 45 sebagai perwujudan
keikhlasan adalah semangat menentang dominasi asing dalam segala bentuknya,
terutama penjajahan dari suatu bangsa terhadap bangsa lain, semangat pengorbanan
seperti pengorbanan harta benda dan jiwa raga, semangat tahan derita dan tahan uji,
semangat kepahlawanan, semangat persatuan dan kesatuan dan percaya pada diri
sendiri.
KEGIATAN BELAJAR 3
Konsep Serta Prinsip Cinta Tanah Air Dan Bela Negara
Cinta tanah air dan bangsa merupakan suatu sikap batin yang dilandasi oleh
ketelusan dan keikhlasan yang diwujudkan dalam perbuatan demi kejayaan tanah air
dan kebahagian bangsa. Cinta tanah air adalah cinta pada negeri tempat seseorag
memperoleh penghidupan dan mengalami penghidupan dari semenjak lahir sampai
akhir hidupnya, serta senantiasa berusaha agar negerinya tersebut tetap aman sentosa
dan sejahtera.
Warga Negara dalam upaya bela Negara diwujudkan dalam keikutsertaan
pada segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman
dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara.
13
Upaya bela Negara adalah sikap dan prilaku warga Negara yang dijiwai oleh
kecintaan kepada Negara kesatuan RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara.
Partisipasi warga masyarakat dalam menjaga lingkungan antara lain melalui
kegiatan system keamanan lingkungan (siskamling), ikut serta menanggulangi akibat
bencana alam , ikut serta mengatasi kerusuhan masal, dan konflik komunal.
14
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan adalah merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural,
bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945.
Keterkaitan antara PKn dengan bidang studi lain dapat diwujudkan dalam
berbagai bentuk model kurikulum terpadu. Model yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran terpadu yaitu model connected, model webbed, model integrated. Dari
ketiga model pembelajaran yang terintegrasi tersebut semuanya dapat digunakan
dalam pembelajaran PKn yang dihubungkan dengan bidang studi lainnya. Terdapat
berbagai pendekatan yang dapat digunakan, diantaranya yaitu pendekatan yang
bersifat intra (connected) dan pendekatan yang bersifat antar, inter atau lintas
(webbed dan integrated).
Cinta tanah air dan bangsa merupakan suatu sikap batin yang dilandasi oleh
ketelusan dan keikhlasan yang diwujudkan dalam perbuatan demi kejayaan tanah air
dan kebahagian bangsa. Warga Negara dalam upaya bela Negara diwujudkan dalam
keikutsertaan pada segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan Negara, keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan keselamatan segenap bangsa dari
ancaman dan gangguan terhadap keutuhanbangsa dan Negara.
B. Saran
Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat bermafaat bagi kita semua,
serta dapat memberikan informasi tentang keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan
dengan Mata Pelajaran lain serta prinsip dan konsep cinta tanah air dan bela Negara.
15
DAFTAR PUSTAKA
16