Tugas Rutin

Materi Pembelajaran : Dasar-dasar Ilmu Sejarah

Nama : Novika Asrima Azzura

Nim : 3213321021
Kelas : B Reguler 2021
Judul : Penjelasan Sejarah (Historical Explanation)
Penerbit : Tiara Wacana
Penulis : Kuntowidjoyo
Ringkasan :
Dalam buku ini membahas tentang penjelasan sejarah. Penjelasan sejarah adalah usaha
membuat unit sejarah secarah cerdas. Kata “penjelasan” lebih sesuai untuk sejarah umumnya,
dibandingkan “analisis” yang kurang sesuai dengan hakikat ilmu sejarah. Pada hakikatnya
sejarah ialah ilmu yang bersifat mandiri. Sejarah itu menafsirkan, memahami, mengerti. Dengan
menunjukkan kekhasan sejarah sebagai ilmu. Wilheim Dilthey membagi sejarah menjadi dua,
yaitu Naturwissenschaften (ilmu alam) dan Geisteswissenschaften (ilmu kemanusiaan). Menurut
Dilthey pendekatan Geisteswissenchaften dengan melalui Hermeneutika (tafsir, interpretasi)
yang memahami “inner context” dari perbuatan yang tidak dinyatakan dalam kata-kata itu
sendiri. Geisteswissenschaften sebenarnya bertumpuk kepada metode Verstehen yang berarti
usaha untuk memposisikan “diri” kedalam diri yang “lain.” Pendekatan Naturwissenschaften
tidak sesuai dengan Geisteswissenchaften. Sejarah adalah ilmu diakronis karena meneliti gejala
yang memanjang dalam waktu, tetapi dalam ruang yang terbatas. Dalam penceritaan, sejarah
bersifat menuturkan gejala tunggal. Dalam tradisi histiografi Amerika muncul The New History
dengan tokoh utamanya James Harvey Robinson yang menganjurkan pemakaian ilmu sosial
dalam penulisan sejarah.

Penejelasan sejarah berpegang kepada tiga hal, yaitu (1) penjelasan sejarah adalah
hermeneutics dan verstehen (2) penjelasan sejarah adalah tentang waktu yang memanjang (3)
penjelasan sejarah adalah tentang peristiwa tunggal. Sejarahwan dalam kerja sehari-hari tidak
pernah berpikir apakah tulisannya objektif atau subjektif, yang ada hanyalah sejarahwan yang
baik dan yang jelek.
 2. pertanyaan

Mengapa sejarahwan cuma berpikir tentang sejarahwan yang baik dan buruk? mengapa dia
tidak berpikir tentang tulisannya yang objektif atau subjektif?