MANAJEMEN INVESTASI
DOSEN PENGAMPU:
SRI WAHYUNI HANDAYANI, SE. MMSI
DISUSUN OLEH :
DEWI SALSABILA (11219725)
2EA33
COVER ............................................................................................................... 1
DAFTAR ISI....................................................................................................... 2
3.5 Resiko................................................................................................................ 13
3.5.1 Resiko Bisnis .......................................................................................................... 13
3.5.2 Resiko Finansial ..................................................................................................... 13
3.5.3 Resiko Daya Beli .................................................................................................... 13
3.5.4 Resiko Suku Bunga ................................................................................................ 14
3.5.5 Resiko Likuiditas ................................................................................................... 14
3.5.6 Resiko Pasar ........................................................................................................... 14
1.1 Pendahuluan
Konsumsi, Investasi dan Peranan Pasar Modal Konsumsi merupakan kegiatan
menggunakan sumber daya yang ada. Tujuan dari kegiatan konsumsi adalah untuk
memperoleh kepuasaan. Namun kadang kala ada proses dimana terjadinya
penundaan konsumsi yang berakibat munculnya suatu investasi dengan tujuan yang
sama untuk memperoleh kepuasan di masa yang akan datang. Hal ini dapat
dilakukan dengan membeli aktiva-aktiva keuangan yang dapat diperjual belikan di
pasar uang, pasar modal, atau pasar turunan.
1.2 Konsumsi
Konsumsi adalah pemakaian sumber daya yang ada untuk mendapatkan kepuasan
atau utiliti. Konsumsi dan investasi merupakan dua kegiatan yang berkaitan.
Penundaan konsumsi sekarang (K0) dapat diartikan sebagai investasi untuk
konsumsi dimasa mendatang (K1). Individu melakukan konsumsi dengan memakai
sumber daya yang ada untuk mendapatkan kepuasan atau utiliti (utility). Setiap
individu diasumsikan menyukai konsumsi lebih daripada konsumsi yang kurang.
Asumsi ini dapat diartikan bahwa utiliti marginal dari konsumsi adalah positif, yaitu
penambahan konsumsi akan meningkatkan utiliti (kepuasan). Asumsi yang lain
adalah bahwa utiliti marginal dari konsumsi sifatnya menurun, yaitu peningkatan
utiliti untuk konsumsi yang sama akan semakin lebih kecil dari sebelumnya.
1.3 Investasi
Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva
produktif selama periode waktu yang tertentu. Pengertian investasi yang lebih luas
membutuhkan aktiva yang produktif untuk mengubah satu unit konsumsi yang
ditunda untuk dihasilkan menjadi lebih dari satu unit konsumsi mendatang. Dengan
demikian investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang
untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu.
Dengan adanya aktiva produktif, penundaan konsumsi sekarang untuk di
investasikan ke aktiva yang produktif tersebut akan meningkatkan utiliti total.
BAB 2
PASAR MODAL
2.1 Pendahuluan
Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual surat-surat berharga dipasar
modal. Surat berharga yang baru dikeluarkan oleh perusahaan dijual di pasar
primer. Surat berharga yang dijual dapat berupa penawaran perdana ke public atau
tambahan surat berharga baru jika perusahaan sudah going public.
Jika keputusan adalah untuk ditawarkan kepada public, maka beberapa faktor yang
perlu diperhatikan untung ruginya :
Keuntungan dari going public
- Kemudahan meningkatkan modal dimasa yang akan datang
- Meningkatkan likuiditas bagi pemegang saham
- Nilai pasar perusahaan diketahui
Di Indonesia, OTC market adalah bursa parallel yang yang didirikan tahun 1989.
Di Amerika Serikat ,OTC market yang dikenal adalah Nashaq.
BAB 3
3.2 Unsur-Unsur
Hasil dari suatu investasi terdiri dari 2 unsur utama, yaitu penghasilan berjalan
seperti bunga, deviden, sewa dan lainnya, yang ke-2 adalah capital-gain berupa
kenaikan nilai karena harga jual investasi lebih tinggi dari harga belinya.
3.4.4 Inflasi
Cenderung memberikan pengaruh positif terhadap jenis-jenis wahana investasi
seperti real estate dan pengaruh sumber jenis wahana lainnya seperti saham dan
obligasi
3.5 Resiko
Resiko adalah kemungkinan bahwa hasil nyata dari suatu investasi dapat berbeda-
beda dari nilai yang diharapkan.
Resiko timbul dari berbagai sumber yang saling berhubungan. Sumber resiko yang
utama adalah sbb:
BAB 4
4.3 Pajak
Dalam program investasi pajak juga harus dipertimbangkan untuk strategi investasi
yang berhubungan dengan berbagai jenis wahana investasi. Bahkan perpajakan
mempunyai pengaruh atas seluruh keputusan finansial, dalam arti pengetahuan
mengenai pajak dapat bermanfaat untuk mengurangi pajak sehingga akan
meningkatkan hasil sesudah pajak dalam rangka mencapai tujuan finansial.
3. Program Investasi
Program investasi merupakan rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Program tersebut selain
memuat perencanaan, juga menunjukan strategi yang akan diambil, serta
pemantauan atas kemajuan ke arah pencapaian tujuan.
BAB 5
5.3 Risiko
Investasi jangka pendek umumnya mengandung resiko yang rendah,baik dari resiko
usaha, finansial, daya beli, tingkat bunga likuiditas maupun resiko pasar.
Berbagai keuntungan dari investasi jangka pendek termasuk:
- Kemudahan dan likuiditas tinggi, artinya tersedia dan dapat dilakukan di
bank setempat, cepat diubah menjadi uang tunai.
- Keamanan, yaitu bebas dari resiko pengembalian dan bebas eksposur
terhadap kerugian prinsipalnya.
- Hasilnya (return) mengingkuti laju inflasi dan suku bunga pasar, jika tingkat
bunga pasar naik, investor jangka pendek memperoleh kenaikan hasil dan
sebaliknya investor jangka panjang tetap mendapatkan hasil yang telah
disepakatinya.
5.4.1 Tabungan
Bank banyak mengeluarkan produk jenis tabungan, baik itu dari bank pemerintah
maupun bank swasta nasional, dimana pada dasarnya memiliki sifat-sifat sbb:
• Hanya diperuntukan bagi perorangan.
• Sebagai bukti tabungan, bank mengeluarkan buku tabungan, untuk dan atas naman
penabung untuk mencatat mutasi setoran dan pengambilan serta saldo tabungan.
INVESTASI OBLIGASI
Dalam perdagangan, biasanya harga pasar obligasi berbeda dengan nilai parnya.
Hal itu terjadi bila kupon dari suatu obligasi berbeda dengan suku bunga pasar
yang berlaku. Harga pasar obligasi bergerak terbalik dengan suku bunga pasar.
Obligasi mempunyai jangka waktu dan habis pada tanggal tertentu yang disebut
tanggal jatuh waktu/tempo (maturity).
Perdagangan Obligasi
Dilakukan dengan menggunakan sistem Fix Income Trading System (FITS).
Pengguna sistem FITS adalah perusahaan efek/sekuritas yang sudah menjadi
anggota bursa (AB), dan juga menjadi anggota kliring KPEI. Dalam kegiatan
transaksi melalui FITS anggota bursa (AB) betanggung jawab terhadap seluruh
transaksi baik untuk kepentingan nasabah maupun kepentingan sendiri.
Strategi Imunisasi
- Strategi ini bertujuan melindungi portofolio terhadap risiko tingkat bunga
dengan cara saling meniadakan pengaruh dua komponen risiko tingkat bunga,
yaitu risiko harga dan risiko reinvestasi.
- Investasi obligasi dapat diimunisasi dengan cara menyamakan durasi obligasi
dengan horison investasi
- Horison investasi adalah lamanya waktu yang diinginkan investor untuk tetap
mempertahankan invetasi obligasinya.
Strategi Durasi
- Strategi durasi akan berusaha menyamakan durasi dengan horison investasi.
- Strategi Maturitas berusaha menyamakan waktu maturitas dengan horison
invetasi.
Sifat dasar investor saham adalah memberikan peran serta bagi investor dalam laba
perusahaan. Pemegang saham adalah pemilik residual dari perusahaan. Artinya :
mereka berhak atas bagian penghasilan perusahaan hanya setelah seluruh
kewajiban perusahaan dipenuhi , dan tidak ada jaminan bahwa mereka akan
memperoleh hasil investasi.
7.5 Perpajakan
Pajak senantiasa merupakan faktor yang harus diperhitungkan dalam penghasilan
dividen.
PORTOFOLIO
HARGA OPSI
10.1 Pendahuluan
Capital Asset Pricing Model (CAPM) digunakan untuk mengestimasi return suatu
sekuritas dianggap sangat penting di bidang keuangan. Bentuk standar dari CAPM
pertama kali dikembangkan secara terpisah oleh Sharpe (1964), Lintner (1965) dan
Mossin (1969), sehingga model ini sering disebut dengan CAPM bentuk Sharpe-
Lintner-Mossin.
10.2 Asumsi-asumsi
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam model CAPM adalah sebagai berikut:
- Semua investor mempunyai cakrawala waktu satu periode yang sama.
- Semua investor melakukan pengambilan keputusan investasi berdasarkan
pertimbangan antara nilai return ekspektasian dan deviasi standar return dari
portofolionya.
- Semua investor mempunyai harapan yang seragam terhadap faktor-faktor input
yang digunakan untuk keputusan portofolio.
- Semua investor dapat meminjamkan sejumlah dananya atau meminjam
sejumlah dana dengan jumlah yang tidak terbatas pada tingkat suku bunga
bebas risiko.
- Penjualan pendek diijinkan.
Karena portofolio pasar menggunakan semua aktiva berisiko, maka portofolio pasar
ini merupakan portofolio dengan diversifikasi yang sempurna. Idealnya, semua
aktiva berisiko harus dimasukkan ke dalam portofolio pasar. Akan tetapi, dalam
prakteknya, memasukkan semua aktiva yang ada di dunia tidak memungkinkan.
Dalam prakteknya, portofolio pasar ini diwakili oleh portofolio yang berisi
sekuritas-sekuritas dalam satu pasar saja
Beta untuk portofolio pasar adalah bernilai 1. Suatu sekuritas yang mempunyai Beta
lebih kecil dari 1 dikatakan berisiko lebih kecil dari risiko portofolio pasar
begitupun sebaliknya. Untuk sekuritas individual yang mempunyai Beta lebi kecil
(besar) dari 1, diharapkan akan mendapat return ekspektasian lebih kecil (besar)
dibandingkan dengan return ekspektasian portofolio pasar.