AISYAH ZAKARIA
P2302208002
TEKNIK TRANSPORTASI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, atas berkat Rahmat dan Hidayah dari Allah SWT akhirnya penulis
berhasil menyelesaikan penyusunan tesis ini, Tesis ini diajukan sebagai salah satu persyaratan
untuk menyelesaikan studi pada program pascasarjana Fakultas Teknik Sipil Transportasi
Universitas Hasanuddin.
Banyak pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian tesisi ini. Untuk itulah
Penulis
5. Kedua bapak ibu Mertua Baharuddin dan Djawariah atas doa dan dukungannya.
7. Saudara –saudariku dan Keluarga besar M.Amir Nur Hustim yang selalu
ini. Oleh Karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk lebih
menyempurnakan penulisan di akhir nanti, Namun demikian penulis menyadari bahwa
Penulis
ABSTRAK
AISYAH ZAKARIA Studi Karaktristik Lalu Lintas Sepeda Motor Pada Ruas Jalan Tipe
Terbagi Di Kota Makassar ( dibimbing oleh Saleh Pallu dan A.Arwin Amiruddin )
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik lalu lintas, khususnya yang
terkait dengan jenis kendaraan sepeda motor. Adapun karakteristik lalu lintas sepeda motor
yang ditinjau pada studi dianalisis meliputi volume, kecepatan, dan kerapatan. Lebih jauh,
studi ini juga akan memodelkan hubungan karakteristik makro lalu lintas khususnya model
hubungan antara volume dan kecepatan dengan pendekatan regressi linear, dimana konversi
variasi penggunaan ruang oleh berbagai tipe kendaraan menggunakan pendekatan Satuan
Sepeda Motor (SSM) dan Satuan Mobil Penumpang (SMP) berbasis MKJI’1997 sebagai
referensi pembanding .
Kegiatan pengumpulan data dalam rangka tujuan tersebut diatas dilakukan dengan
survai lalu lintas pada suatu ruas jalan tipe terbagi di Kota Makassar.Dalam hal ini survai
dilakukan di Jl.AP.Pettarani yang merupakan jalan tipe terbagi yang paling ramai di Kota
Makassar.Survai dilakukan dengan melakukan perekaman kondisi lalulintas sepanjang hari
dalam pertiga hari dengan 2 titik dengan menggunakan Video Kamera.
Dari hasil analisis model hubungan karakteristik Volume, Kecepatan dan Kepadatan
(S-V-D) seperti yang telah dijelaskan diatas, terlihat bahwa model yang sesuai untuk ruas
jalan Jl.A.P.Pettarani Titik 1 arah utara berbasis SSM adalah model Underwood dengan
persamaan model V = 1.026xSxLn (66,972/S) untuk hubungan antara volume dan kecepatan
(V-S) ; V = 66,972xDx e-x/108 untuk hubungan antara volume dan kepadatan (V-D) ; dan S =
66,972x e-x/108 untuk hubungan antara kecepatan dan kepadatan (S-D).
Untuk ruas jalan Jl.A.P.Pettarani Titik 1 arah selatan berbasis SSM adalah model
Underwood dengan persamaan model V = 980xSxLn (68,022/S) untuk hubungan antara
volume dan kecepatan (V-S) ; V = 68,022xDx e-x/108 untuk hubungan antara volume dan
kepadatan (V-D) ; dan S = 68,022x e-x/108 untuk hubungan antara kecepatan dan kepadatan
(S-D).
Untuk ruas jalan Jl.A.P.Pettarani Titik 2 arah utara berbasis SSM adalah model
Greenberg dengan persamaan model V = 1666,98XSXe-s/28.79 untuk hubungan antara volume
dan kecepatan (V-S) ; V = 300,98x D -40,57xDxLnD untuk hubungan antara volume dan
kepadatan (V-D) ; dan S = 300,98-40,57 x LnD untuk hubungan antara kecepatan dan
kepadatan (S-D).
Untuk ruas jalan Jl.A.P.Pettarani Titik 2 berbasis SSM adalah model Greenberg
dengan persamaan model V = 1619,01XSXe-s/28.79 untuk hubungan antara volume dan
kecepatan (V-S) ; V = 301,43 x D -40,79 xDxLnD untuk hubungan antara volume dan
kepadatan (V-D) ; dan S = 301,43-40,79 x LnD untuk hubungan antara kecepatan dan
kepadatan (S-D).
ABSTRACT
AISYAH ZAKARIA Traffic Characteristics Study On Toll Roads Motorcycle Type Divided
In Makassar (Supervised by Saleh pallu and A.Arwin Amiruddin)
This study aimed to analyze the characteristics of the traffic, particularly with regard
to vehicle type motorcycle. The traffic characteristics of motorcycles that were reviewed in
the study analyzed include volume, speed, and density. Furthermore, this study will also
model the characteristics of macro relations in particular traffic models the relationship
between the volume and speed of the linear regression approach, in which the conversion of
variations in the space by various types of vehicles using the approach Motorcycle Unit
(SSM) and Passenger Car Unit (SMP)-based MKJI'1997 as a reference for comparison.
Data collection activities in the framework of the above-mentioned objective survey
conducted by the traffic on the roads in the city are divided type Makassar.Dalam this
Jl.AP.Pettarani survey conducted in the fall which is a type of the busiest in the city
Makassar.Survai done by recording traffic conditions throughout the day in the third day of
the second point by using the Video Camera.
From the analysis of the characteristics of relationship models Volume, Speed and
Density (SVD) as described above, it is seen that the model is suitable for point 1
Jl.APPettarani roads north Underwood-based SSM is a model with the model equation V =
1.026xSxLn (66,972 / S) for the relationship between volume and velocity (VS), V = 66,972
XDX ex/108 to the relationship between volume and density (VD), and S = 66,972 x ex/108
to the relationship between speed and density (SD).
For point 1 Jl.APPettarani road south Underwood-based SSM is a model with the
model equation V = 980xSxLn (68.022 / S) for the relationship between volume and velocity
(VS), V = 68.022 XDX ex/108 to the relationship between volume and density (VD), and S =
68.022 x ex/108 to the relationship between speed and density (SD).
For point 2 Jl.APPettarani road north is a model-based SSM Greenberg with equation
V = 1666.98 XSXe-s/28.79 models for the relationship between volume and velocity (VS), V
= 300.98 x D -40.57 xDxLnD for relationship between volume and density (VD), and S =
300.98-40.57 x LND to the relationship between speed and density (SD).
For road-based SSM Jl.APPettarani Point 2 is the model with the Greenberg equation
V = 1619.01 XSXe-s/28.79 models for the relationship between volume and velocity (VS), V
= 301.43 x D -40.79 xDxLnD for relationship between volume and density (VD), and S =
301.43-40.79 x LND to the relationship between speed and density (SD).
Key words: traffic characteristics, motorcycle, SSM, and SMP
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
PRAKATA iv
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
DAFTAR TABEL ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
D. Manfaat Penelitian 4
H. Definisi Operasional 23
B. Lokasi Penelitian 26
A. Kesimpulan 61
B. Saran 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
3. Dimensi kendaraan 30
Jl.A.P.Pettarani 30
Jl.A.P.Pettarani 31
Jl.A.P.Pettarani 31
Nomor Halaman
dan kepadatan 14
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
besar. Oleh karena itu upaya untuk mencari jalan pemecahan masalah
kepemilikan sepeda motor. Selain itu dampak dari kenaikan BBM dan
timur Indonesi,. Oleh sebab itu kepadatan lalu lintas akhir –akhir ini
14.3 % tiap tahunnya dan memiliki volume yang lebih besar dibandingkan
ruas jalan di Indonesia disusun ketika saat itu proporsi sepeda motor
B. Rumusan Masalah
berikut :
?
C. Maksud dan Tujuan Penelitian
kepadatan
D. Manfaat Penelitian
dilapangan
dilakukan dengan survai lalu lintas pada suatu ruas jalan tipe terbagi
KAJIAN PUSTAKA
signifikan ditambah lagi produksi dari merek –merek baru yang ikut
antara lain 1). Lebih fleksibel terhadap rute dari pada menggunakan
karena sepeda motor dapat melewati jalan –jalan sempit yang tidak
dapat dilalui oleh mobil bahkan ruas – ruas jalan yang searah untuk
mobil namun tidak bagi motor. 2). Waktu tempuh rata –rata pada
relatif kecil jika dibandingkan mobil. 4). Cara kepemilikan sepeda motor
mudah, dapat dimiliki dengan cara kredit dengan uang muka yang
Pada kecepatan tinggi sepeda motor tetap tidak terbalik dan tetap
arus lalu lintas adalah dengan menyatakan lalu lintas bukan dalam
per jam. Oleh karena itu diperlukan sebuah nilai konversi sehingga
arus lalu lintas menjadi lebih tepat jika dinyatakan dalam jenis
nilai emp untuk simpang berbeda dengan nilai emp untuk ruas jalan.
Nilai emp mempengaruhi kinerja dari sebuah ruas jalan atau sebuah
simpang.
kendaraan bergerak.
Adapun rumus untuk menentukan esm : (Chandara et al (2003))
…………………………………….......... (1)
Dimana :
lainnya (m2)
a. Bus besar (LB), yaitu bus dengan dua atau tiga gandar
b. Truk besar (LT), truk tiga gandar dan truk kombinasi tiga,
Satuan untuk arus lalu lintas dimana arus berbagai tipe kendaraan diubah
(Soedirdjo, 2002). Karakteristik arus lalu lintas yang akan jelaskan pada
studi ini adalah mengenai karakteristik makro arus lalulintas, yaitu volume
n
q ……………….............................................(2)
t
(smp)
b. Kecepatan Lalulintas
persamaan berikut :
Si
u i 1
n
mi
i 1 ................................................................(3)
diimana :
suatu bagian tertentu dari sebuah jalur jalan dalam satu atau dua arah
q
k ………………………………………….......................... .. ..( 4 )
u
dimana:
berikut:
Kepadatan.
Hubungan kecepatan dan kepadatan adalah linier yang berarti
bahwa semakin besar arus kecepatan akan turun sampai suatu titik
kecepatan akan semakin rendah lagi dan arus juga akan semakin
mengecil.
1. Model Greenshield
............................................................... (5)
Dimana :
µs : Kecepatan rerata ruang (space mean speed), km/jam
...................................................... .....,(6)
didapatkan
.............................................................(7)
.............................................................. (8)
persamaaan 8
...............................................................(9)
2. Model Greenberg
persamaan logaritma.
.............................................................. ....(10)
Bila rumus tersebut diturunkan, maka akan didapat rumus yang
............................................................ ....(11)
.............................................................(12)
.................................................................(13)
Dimana
maksimum, km/jam
k : Kerapatan, smp/km
data lapangan yaitu untuk arus yang sangat padat (ramai), sebaliknya
3. Model Undrewood
.....................................................................(14)
Dan selanjutnya persamaan diatas dapat diturunkan kedalam kedalam
..........................................................(15)
..................................................................(16)
............................................................. . (17)
Dimana:
k : kerapatan, smp/km
a. Analisa Regresi
dan
dimana : yi = yi/n
xi = xi/n
n = jumlah sample
xi = variabel bebas
b = konstanta Regresi
b. Analisa Korelasi
n xiyi xi yi
r ………....................(20)
n xi 2 2
xi n yi yi
2 2
F. Pemetaan Teoritis Studi Terdahulu
yakni 21,696 km/jam lebih lambat dari jalur normal yakni 24,492 km/jam.
proporsi komposisi lalu lintas pada ruas –ruas jalan, pertumbuhan sepeda
hedway rata –rata lalu lintas di jalan.A.P. 1.09 detik serta kecepatan rata –
kondisi lalu lintas campuran sangat umum di jalan dan jalan raya. Ada
variasi luas dalam statis dan dinamis karakteristik sarana lalu lintas yang
berbeda. Cara yang paling tepat dalam menghitung ini variasi untuk setiap
analisis lalu lintas dalam aliran lalu lintas adalah untuk mengkonversi
semua kendaraan ke dalam sebuah unit umum. Satuan yang paling tepat
untuk kondisi lalu lintas Vietnam adalah sepeda motor unit (MCU). Dalam
penelitian ini, unit sepeda motor (MCU) untuk setiap jenis kendaraan ini
sepeda motor. Hal ini tergantung pada kendaraan kecepatan, mode dan
data set di tiga lokasi studi. Set data yang sama juga digunakan untuk
Perkembangan
Jumlah sepeda motor
yang semakin
meningkat
esm.
METODOLOGI PENELITIAN
Studi Pustaka
Persiapan
– Survei Pendahuluan
– Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
Data Primer
– Volume arus lalu lintas
– Kecepatan arus lalu lintas
– Geometrik jalan
Perhitungan data
V - Volume arus lalu lintas
- - Kecepatan arus lalu lintas
- - Kerapatan arus lalu lintas
- - Kerapatan arus lalu lintas
A
A
Analisis Data
- - Volume,kecepatan &
kerapatan Sepeda motor
YES
- - Konversi satuan lalu lintas
SSM
B. Lokasi Penelitian
Lokasi dan titik Pelitian dilapangan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
PETA SITUASI
Telko
msel
K K.
t E
r D
. G
T
e
l
k
o
m
Gambar 5. Lokasi Penelitian Titik 2 Pada Ruas Jl.A.P.Pettarani
- Handy camera
- Alat penghitung
- Stopwatch
sebagai data primer. Data yang diambil pada penelitian ini adalah
data volume lalu lintas, serta data kecepatan lalu lintas pada, yang
Pada tahap ini dilakukan reduksi data hasil survei dalam bentuk
ditentukan
suatu bagian tertentu dari sebuah jalur jalan dalam satu atau dua
arah selama jangka waktu tertentu, keadaan jalan serta lalu lintas
tertentu pula.
1. Dimensi Kendaraan
Dimensi Kendaraan ( m)
Kategori Kendaraan Rencana
Tinggi Lebar Panjang Luas M2
Rata -
Kecepatan Rata - rata ruang (km/jam) rata
Hari
LV HV MC harian
Kec. Rata-rata
36,03 32,09 34,00 34,0
(Km/Jam)
Tabel 5 .Kecepatan Rata –rata Ruang Titik 2 Jl.A.Pettarani
Rata -
Kecepatan Rata - rata ruang (km/jam) rata
Hari
LV HV MC harian
Kec. Rata-rata
33,68 31,98 31,24 32,3
(Km/Jam)
= ( 34.00/36.03) / ( 1.5/12.18 )
= 7,6622
Tipe MC LV HV
Tipe MC LV HV
Dilihat dari tabel diatas diperoleh nilai –nilai esm LV adalah 7,66 dan
Dilihat dari tabel diatas diperoleh nilai –nilai esm HV adalah 22,2 dan
( Arah Utara )
Vol. Jam
Puncak
26.254 27.001 26.813
(ssm/jam)
Vol. Jam
Puncak
Rata - rata
dalam 26.689
tiga hari
(ssm/jam)
(ssm/jam)
Gambar 6.Grafik nilai volume rata-rata perjam titik 1
Dari tabel 8 dan gambar 7 terlihat bahwa volume puncak tarjadi pada
hari Selasa yaitu sebesar 27.001 ssm/jam pada pukul 17.00 – 18.00
dan secara umum terjadi pada jam 15.00 – 16.00 dan 16.00 – 17.00,
tidak terlalu signifikan. Volume rata-rata dalam tiga hari adalah 21.843
ssm/jam dan volume puncak rata-rata dalam tiga hari adalah 26.689
ssm/jam.
( Arah Selatan)
tiga hari
(ssm/jam)
Vol. Rata - rata
dalam tiga hari 21.403
(ssm/jam)
Gambar 8.Grafik nilai volume rata-rata perjam titik 1
Dari tabel 9 dan gambar 9 terlihat bahwa volume puncak tarjadi pada
hari jumat yaitu sebesar 26.074 ssm/jam pada pukul 17.00 – 18.00
dan secara umum terjadi pada jam 15.00 – 16.00 dan 16.00 – 17.00,
sedangkan untuk hari-hari lainnya peningkatan volume lalulintas jalan
tidak terlalu signifikan. Volume rata-rata dalam tiga hari adalah 21.403
ssm/jam dan volume puncak rata-rata dalam tiga hari adalah 25.479
ssm/jam.
Dari table 10 dan gambar 11 terlihat bahwa volume puncak tarjadi pada
hari Jumat yaitu sebesar 29.525 ssm/jam pada pukul 17.00 – 18.00 dan
secara umum terjadi pada jam 15.00 – 16.00 dan 16.00 – 17.00,
ssm/jam dan volume puncak rata-rata dalm pertiga hari adalah 27.611
ssm/jam.
Dari table 11 dan gambar 13 terlihat bahwa volume puncak tarjadi pada
hari Sabtu yaitu sebesar 27.583 ssm/jam pada pukul 17.00 – 18.00 dan
jalan tidak terlalu signifikan. Volume rata-rata dalam pertiga hari adalah
22.691 ssm/jam dan volume puncak rata-rata dalm pertiga hari adalah
26.773 ssm/jam.
b.Kecepatan Lalulintas
hasil survai dalam bentuk nilai kecepatan rata-rata perjam setiap hari
Senin 36,5
Selasa 33,6
Rabu 34,8
lalulintas pada ruas jalan berfluktuasi dari hari Senin hingga Rabu,
Km/Jam.
Senin 32,4
Selasa 33,9
Rabu 33,1
lalulintas pada ruas jalan berfluktuasi dari hari Senin hingga Rabu,
Km/Jam.
Tabel 14. Kecepatan Aktual Pada Titik 2
Kamis 36,10
Jumat 33,60
Sabtu 31,0
Gambar 16. Garfik Nilai Kecepatan Rata –rata Titik 2 Jl.A.Pettarani ( Arah
Utara )
Kamis 30,70
Jumat 29,50
Sabtu 32,90
Gambar 17. Garfik Nilai Kecepatan Rata –rata Titik 2 Jl.A.Pettarani ( Arah
Selatan )
Kondisi kecepatan yang lalulintas yang diperlihatkan pada tabel 15
c. Kepadatan Lalulintas
Senin 698,75
Selasa 735,30
Rabu 735,14
Senin 658,52
Selasa 609,87
Rabu 670,96
Dari tabel 17 terlihat kepadatan terbesar terjadi pada hari rabu dan yang
Kamis 637,81
Jumat 715,89
Sabtu 734,26
Dari tabel 18 terlihat kepadatan terbesar terjadi pada hari Sabtu dan
Kamis 738,05
Jumat 766,32
Sabtu 692,69
Titik 1 Jl.A.P.Pettarani
model Greenshied, model Greenbeerg dan model Underwood maka diperoleh model
hubungan antar karakteristik lalulintas, yaitu volume dan kecepatan (V-S) untuk ruas
Grafik hubungan antara karakterisrik lalulintas, yaitu volume dan kecepatan (V-S)
Model UnderwoodV =
1.026XSX Ln (66,972 / X)
Model Greenberg
Model Greenshield
V = .3960,27X e –s/28.79
V = 1597,51X – 26,19X2
Model Greenshield
V = 1546,18 – 25,15 X2
b.Model Hubungan V – D
Model Underwood V =
868,022xD X e-x/108
c. Model Hubungan S – D
kecepatan dan kepadatan (S-D) disajikan pada tabel 21 dan secara visual pada
Model Greenberg
S = 164,44–19,85 Ln(X)
Model Greenshield
S = 61-0,038X
Model Underwood
S = 66,972 e—x/108
S = 166,29–20,20 Ln(X)
Model Underwood
Model Greenshield
S = 68,022 e—x/108
S = 61,49-0,040*X
Jl.A.P.Pettarani
Grafik hubungan antara karakterisrik lalulintas, yaitu volume dan kecepatan (V-S)
Model Greenshield
V = 1666,98X e –s/28.79
Model UnderwoodV =
650XSX Ln (103,215 / X)
Model Greenshield
Model Greenberg
V = 1243,11XS – 14,87 X2
V = 1619,01X e –s/28.79
Model UnderwoodV =
628XSX Ln (104.450 / X)
b.Model Hubungan V – D
Model Underwood V =
104,450xD X e-x/108
c. Model Hubungan S – D
Model Greenberg
S = 300,98–40,57 Ln(X)
Model Greenshield
S = 103,215 e—x/108
Gambar 29.Grafik Hubungan S-D Titik 2 Jl.A.Pettarani ( Arah selatan )
Model Greenberg
S = 301,43–40,79 Ln(X)
Model Greenshield
S = 104,450 e—x/108
D. Analisis Komparasi antara Model Berbasis SSM pada Titik 1 dan Titik 2 pada
Ruas Jl.A.P.Pettarani
Dari grafik-grafik diatas dapat dilihat bahwa beberapa nilai volume lalulintas
Jalan Model
Berbasis
Arah Utara 24.362 28.919 25.278
SSM
Arah selatan
23.768 27.902 24.523
Titik 1
Berbasis
Arah Selatan
SSM
25.980 24.295 24.131
Titik 2
(Sumber : Analisa)
Koefisien korelasi (r) dan nilai koefisien determinasi (r2) sebagaimana disajikan
Tabel 26. Parameter Statistik Model Hubungan S-V-D Titik 1 Jl. A.P.Pettarani ( Arah
Keterangan - - Terpilih
(Sumber : Analisa)
Tabel 27. Parameter Statistik Model Hubungan S-V-D Titik 1 Jl. A.P.Pettarani
Keterangan - - Terpilih
(Sumber : Analisa)
Tabel 28.Parameter Statistik Model Hubungan S-V-D Titik 2 Jl
Keterangan - Terpilih -
(Sumber : Analisa)
Keterangan - Terpilih -
(Sumber : Analisa)
Dari hasil analisis model hubungan karakteristik Volume, Kecepatan dan Kepadatan
(S-V-D) seperti yang telah dijelaskan diatas, terlihat bahwa model yang sesuai untuk
ruas jalan Jl.A.P.Pettarani Titik 1 arah utara berbasis SSM adalah model Underwood
volume dan kecepatan (V-S) ; V = 66,972xDx e-x/108 untuk hubungan antara volume
dan kepadatan (V-D) ; dan S = 66,972x e-x/108 untuk hubungan antara kecepatan
Untuk ruas jalan Jl.A.P.Pettarani Titik 1 arah selatan berbasis SSM adalah
hubungan antara volume dan kepadatan (V-D) ; dan S = 68,022x e-x/108 untuk
Untuk ruas jalan Jl.A.P.Pettarani Titik 2 arah utara berbasis SSM adalah
antara volume dan kepadatan (V-D) ; dan S = 300,98-40,57 x LnD untuk hubungan
volume dan kecepatan (V-S) ; V = 301,43 x D -40,79 xDxLnD untuk hubungan antara
volume dan kepadatan (V-D) ; dan S = 301,43-40,79 x LnD untuk hubungan antara
A. Kesimpulan
Dari hasil analisa dan evaluasi data pada bab sebelumnya, maka dapat
26.074 ssm/jam)
ssm/jam)
kepadatan (S-D).
kepadatan (S-D).
kepadatan (S-D).
B. Saran
Beberapa hal yang disarankan sehubungan dengan topik tugas akhir ini
jenis kendaraan terhadap hasil analisis model terpilih, maka perlu dilakukan
berbasis SSM.
V–D) untuk jenis/tipe jalan lainnya di kota Makassar masih diperlukan untuk
masal.
DAFTAR PUSTAKA
Minh, C.C., Sano, K., Mai, T.T., and Matsumoto, S. 2010. Development of
Motorcycle Unit for Motorcycle-Dominated Traffic. Journal of the
Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol.8, pp. 1596-
1608.
Nakatsuji, T., Hai, N.G., Taweesilp, S., and Tanaboriboon, T. 2001. Effect
of Motorcycle on Capacity of Signalized Intersections. Infrastructure
Planning Review, Sep., 935-942.
Putranto, L.S., Suardika, G.P., Sunggiardi, R., Munandar, A.S., and Lutfi,
I. 2011. The Performance of Motorcycle Lanes in Jakarta and Sragen.
Proceeding of the 9th Conference of the Eastern Asia Society for
Transportation Studies.