Anda di halaman 1dari 83

َْ َِ‫تَأ‬

َ‫بَ نَشجَاع‬ َ‫مَ ْ ن‬


MATAN ABU SYUJA’
(Ringkasan Fiqih Islam Menurut Madzhab Syafi’i)

Karya:
Al Qadhi Abu Syuja’ Ahmad bin Hasan bin Ahmad Al Ashfahani
rahimahullah

Penerjemah dan Pemberi Catatan Kaki:


Marwan bin Musa untuk Yayasan BISA

1
MENGENAL PENULIS
Siapakah Al Qadhi Abu Syuja?
Tajuddin Abdul Wahhab bin Ali As Subki berkata dalam Thabaqat Asy Syafi’iyyah Al Kubra (8/15),
“Beliau adalah penyusun kitab Al Ghayah fil Ikhtishar dan saya mengetahui Beliau melalui syarah
Al Iqna’ yang disusun oleh Al Qadhi Al Mawardi. Yaqut berkata dalam Al Buldan ketika menyebut
daerah Ibaadaan, “Kepadanyalah dinisbatkan Al Qadhi Abu Syuja’ Ahmad bin Hasan bin Ahmad
Asy Syafi’i Al ‘Ibadaani.”
As Salafiy meriwayatkan darinya, ia berkata, “Beliau termasuk anak-anak zaman. Beliau belajar di
Basrah lebih dari 40 tahun mengenai madzhab Syafi’i.”
Tajuddin melanjutkan kata-katanya, “Disampaikan demikian kepadaku pada tahun 500 H, dan ia
masih hidup setelahnya, dan aku tidak mengetahui lagi setelah itu. Aku bertanya tentang
kelahirannya, maka ia menjawab, “Pada tahun 434 H di Basrah, sedangkan ayahnya berasal dari
Ashbahan.”

2
‫بسمَهللاَالرمحنَالرحيم‬
َ‫جحَعه ْح‬
.‫ي‬ َْ ‫ح َابحَتههَهَأَح‬
َ‫ص ح‬ َ‫بَحَو َآلههَهَالطَ ه‬
َ‫اهَرَيْ حَنَ حَو ح‬ َ ‫ىَسَيه هَد حَن‬
َ‫َُحمَدََالنَه ه‬ َ‫صلَىَللاََ حَعَلح ح‬ َ‫بَاَلْ حَعاَلح هَم ْح‬
َ‫يَ حَو ح‬ َ‫ا َْلح َْمدََ ه‬
َ‫للََحر ه‬
َ َ:‫قالَالقاضيَأبوَشجاعَأمحدَبنَالسنَبنَأمحدَاألصفهاينَرمحهَللاَتعاىل‬
َ‫سأأينلبَبعأأصَاألصأأدقامَهللافتهأ َللاَتعأأاىلَأرَأعمأأفَهتعأراَهَالفقأأهَعلأأىَ أأةههللاَاع أأا َال أأا عيَرمحأ َللاَتعأأاىل‬
َ‫عليهَورضوانهَهَغاي َاالختعارَوهناي َاعجيازَليحقربَعلىَاملتعل َدرسهَويحسهفَعلأىَامل تأد َهللافتأهَوأرَأر أرَ يأه‬
َ‫َ ينج تهَإىلَذلكَطال اَلل وابَراغ اَإىلَللاَتعاىلَهَالتو يقَللعوابَإنهَعلىَ أا‬.َ‫نَالتقسيماتَوهللاعرَاخلهعال‬
.‫ي امَقديرَوبع ادهَلطيفَخ ري‬
Segala puji bagi Allah Rabbul ‘alamin, semoga shalawat tercurah kepada pemimpin kita
Nabi Muhammad, keluarganya yang suci, dan para sahabatnya semua.
Al Qadhi Abu Syuja’ Ahmad bin Hasan bin Ahmad Al Ashfahani rahimahullah berkata:
Sebagian kawan-kawanku -semoga Allah Ta’ala menjaga mereka- memintaku untuk
menyusun ringkasan tentang fiqh sesuai madzhab Imam Syafi’i -semoga Allah merahmati dan
meridhainya- yang sangat ringkas dan singkat agar mudah dipelajari oleh penuntut ilmu dan
mudah dihapal oleh pemula, sekaligus membuatkan pembagian-pembagian dan membatasi
materi-materinya.
Aku pun menyanggupinya seraya mengharapkan pahala dari Allah dan taufiq-Nya agar
sesuai dengan kebenaran, dan Dia Mahakuasa atas apa yang Dia kehendaki serta Mahalembut dan
Mahateliti terhadap hamba-hamba-Nya.

3
KITAB THAHARAH (BERSUCI) ‫كتابَالطهارة‬
Macam-Macam Air
Air yang boleh digunakan bersuci ada tujuh ‫أنواعَاملياه‬
macam, yaitu: air hujan, air laut, air sungai, air
sumur, air mata air, air salju (es), dan air َ‫َ امَالسمامَو ام‬:‫املياهَاليتَجيوزَهباَالتطهريَس عَ ياه‬
embun.
َ‫ال حرَو امَالنهرَو امَال ئرَو امَالعيَو امَال لجَو ام‬
Pembagian Air
.‫الحأحرد‬
Selanjutnya, air itu ada empat bagian:
1. Air yang suci dan tidak makruh, yaitu air ‫أقسامَاملياه‬
mutlak (alami atau sama seperti itu
keadaannya). : ‫مثَاملياهَعلىَأربع َأقسا‬
2. Air yang suci lagi menyucikan (bisa
dipakai wudhu dan mandi), namun .‫طاهرَغريَ كروهَوهوَاملامَاملطلحق‬
makruh, yaitu air yang terjemur sinar
matahari1. .‫طهرَ كروهَوهوَاملامَامل مس‬ ‫وطاهرَ ه‬
3. Air yang suci tetapi tidak menyucikan, َ‫أتعمفَواملت أريَخأاَخالطأه‬
‫وطاهرَغريَ طهرَوهوَاملأامَاملس ح‬
yaitu air musta’mal (bekas dipakai) 2 dan
air yang sudah berubah (dari .‫نَالطاهرات‬
kemutlakannya) karena sesuatu yang
suci3. َ‫و امَجنسَوهوَالة َهللالتَ يهَجناس َوهوَدورَالقلتي‬
4. Air yang najis, yakni air yang kejatuhan
najis. Yaitu ketika volume airnya di
.‫أوَرارَقلتيَ ت ري‬
bawah dua qullah, lalu berubah (oleh
najis). .‫والقلتارَمخسمائ َ هرطفَب داد َتقري اَهَاألصح‬
2 qullah berjumlah kira-kira 500 kati
Baghdad4 menurut pendapat yang lebih
shahih.
Cara Menyucikan Kulit Bangkai ‫تطهريَجلودَامليتة‬
Pasal. Kulit bangkai menjadi suci dengan َ‫وجلودَامليتحأ أ أ َتطْه أ أأرَجل أ أ هأد حج َإالَجل أ أ حأدَالكل أ أأهللا‬:‫ع أ أأف‬
disamak selain kulit anjing dan babi, dan
binatang yang terlahir dari keduanya atau salah .‫واخلنزيرَو اَتولدَ نهماَأوَ نَأهللادمها‬
satunya.
Demikian pula tulang bangkai dan bulunya juga

1
Hadits yang menyebutkan larangan menggunakan air musyammas (yang terjemur sinar matahari) menurut sebagian
Ahli Hadits adalah dhaif, lihat Kitab Kifayatul Akhyar ketika membahas masalah ini.
2
Menurut sebagian ulama, bahwa air musta’mal adalah thahur (suci lagi menyucikan), lihat alasannya di Kitab
Fiqhussunnah tentang Al Maa’ul Musta’mal.
3
Tetapi air ini bisa dipakai untuk membersihkan najis.
4
Dua qullah artinya dua tong besar, dikatakan qullah karena orang dewasa dapat mengangkatnya jika dipenuhi air.
Beratnya menurut para Ahli Fiqh madzhab Syafi’i adalah 500 rithl Baghdadiy. Ukuran airnya jika di suatu kolam
berbentuk persegi empat, maka panjangnya, lebarnya, dan tingginya 1 ¼ hasta (1 hasta panjangnya dari ujung jari
tengah sampai ke ujung siku tangan). Menurut sebagian peneliti volumenya sebanyak 46,2 cm.
4
najis5 kecuali tulang dan rambut (mayat)
manusia. .‫وعت َامليت َوشعرهاَجنسَإالَاآلد ي‬
Menggunakan Bejana
Pasal. Tidak boleh menggunakan bejana emas
dan perak. Dan diperbolehkan menggunakan
‫استعمالَاألواين‬
bejana selain dari keduanya. َ‫والَجيأأوزَاسأأتعمالَأواينَالأأةههللاَوالف أ َوجيأأوز‬:‫عأأف‬
Bersiwak
.‫استعمالَغريمهاَ نَاألواين‬
Pasal. Bersiwak dianjurkan dalam setiap
keadaan kecuali setelah tergelincir matahari ‫السواك‬
bagi orang yang berpuasa6. Bersiwak pada tiga
keadaan lebih dianjurkan lagi, yaitu ketika َ‫والسواك َ ستحهللا َه َرف َهللاال َإال َبعد َالزوال‬:‫عف‬
mulut sudah berubah (bau) karena diam yang
lama atau karena lainnya, demikian pula karena َ‫َعندَت ري‬:‫للعائ َوهوَهَثالث َ واضعَأشدَاستح اج‬
bangun dari tidur, dan ketika hendak shalat.
َ ‫نَأز َوغريهَوعند َالقيا َ ن َالنو َوعندَالقيا‬ْ َ ‫الف‬
.‫إىلَالعالة‬
Fardhu-Fardhu Wudhu
Pasal. Fardhu-fardhu wudhu ada enam perkara,
yaitu: (1) niat ketika membasuh muka7, (2) ‫فروضَالوضوء‬
membasuh muka, (3) membasuh kedua tangan
sampai kedua siku, (4) mengusap sebagian
َ‫الني أ َعنأأدَغسأأف‬:َ‫و روضَالوضأأومَسأأت َأشأأيام‬:‫عأأف‬
kepala8, (5) membasuh kedua kaki sampai َ ‫الوج أأه َوغس أأفَالوج أأه َوغس أأفَالي أأدينَإىلَامل أأر قي‬
kedua mata kaki, dan (6) tertib seperti yang
kami sebutkan. َ ‫و سأأحَبع أأصَال أرأل َوغس أأفَالأأرجليَإىلَالكع أأي‬
.‫والرتتيهللاَعلىَ اَذررنه‬

Sunah-Sunah Wudhu

5
Menurut penyusun Fiqhussunnah, pada dasarnya semua itu suci, dan tidak ada dalil yang menunjukkan najisnya,
lihat alasan Beliau dalam kitab Fiqhussunnah saat menerangkan tentang najasah (najis).
6
Sebagian ulama berpendapat, bahwa bersiwak pada saat puasa tidak makruh sama sekali secara mutlak.
7
Niat tempatnya di hati; bukan di lisan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Fatawanya (22/217) berkata, “Tempat
niat adalah di hati, bukan di lisan berdasarkan kesepakatan para imam kaum muslimin dalam semua ibadah.”
8
Sebagian ulama berpendapat, bahwa mengusap kepala tidak hanya separuhnya; bahkan semuanya. Imam Bukhari
membuat bab dalam Shahihnya, "Mengusap kepala semuanya."
Adapun huruf ba' dalam firman Allah Ta'ala,
‫وا سحوا بهرم ه‬
‫وسك‬ ‫حْ ح‬
"Dan usaplah kepalamu." (QS. Al Ma’idah: 6)
Maka bukanlah lit tab'idh (menunjukkan sebagiannya), bahkan ahli bahasa tidak mengenalnya. Ibnu Burhan berkata,
"Barang siapa yang menyangka bahwa ba' tersebut menunjukkan sebagian, maka ia telah datang membawa sesuatu
yang tidak diketahui oleh Ahli Bahasa."
5
Sunah-sunahnya ada 10 perkara, yaitu: (1)
membaca basmalah, (2) mencuci kedua telapak
‫سننَالوضوء‬
tangan sebelum memasukkannya ke dalam
bejana9, (3) berkumur-kumur, (4) menghirup air َ‫ َالتسمي َوغسف َالكفي َق ف‬:‫وسننه َع رة َأشيام‬
ke hidung, (5) mengusap seluruh kepala, (6)
mengusap dua telinga bagian luar dan dalam
َ‫إدخاهلما َاعنم َوامل م َ واالستن اق َو سح‬
dengan air yang baru, (7) menyela-nyela janggut َ‫جيع َالرأل َو سح َاألذني َظاهرمها َوجطنهما َخام‬
yang tebal, (8) menyela-nyela jari tangan dan
kaki, (9) mendahulukan yang kanan daripada َ‫جديد َوختليف َاللحي َال حك َوختليف َأصابع َاليدين‬
yang kiri, (9) membasuhnya sebanyak tiga kali-
tiga kali, (10) muwalah (tidak dipisah dengan َ‫والرجليَ وتقدميَاليمىنَعلىَاليسرى َوالطهارةَثالاث‬
kegiatan yang lain).
.َ‫ثالاث َواملواالة‬
Istinja
Pasal. Beristinja wajib dilakukan dari buang air
kecil maupun buang air besar. ‫االستنجاء‬
Yang lebih utama adalah beristinja dengan .‫واالستنجامَواجهللاَ نَال ولَوال ائط‬:‫عف‬
menggunakan batu, lalu diiringi air. Boleh hanya
menggunakan air, atau tiga buah batu yang َ‫واأل أفَأرَيسأتنجيَجألهللاجأارَمثَيت عهأاَجملأام َوجيأوز‬
dapat membersihkan bagian itu. Tetapi, Jika ‫أرَيقتع أأرَعل أأىَامل أأامَأوَعل أأىَثالث أ َأهللاج أ ه‬
َ‫أارَينق أأيَهب أأن‬
ingin menggunakan salah satunya, maka
menggunakan air lebih utama. .‫احملف َ إذاَأرادَاالقتعارَعلىَأهللادمهاَ املامَأ ف‬
Dan harus dihindari menghadap kiblat dan
membelakanginya ketika di tanah lapang.
.‫وجيتنهللاَاستق الَالق ل َواستدجرهاَهَالعحرام‬
Demikian pula harus dihindari buang air kecil َ‫وجيتنأأهللاَال أأولَوال أأائطَهَاملأأامَالرار أأد َو أأتَال أأجرة‬
dan buang air besar di air yang diam, di bawah ‫امل مرةَ وهَالطريق َو ه‬
.‫التف َوالُّقهللا‬
pohon yang berbuah, di jalanan, di tempat
berteduh, dan di lubang. .‫والَيتكل َعلىَال ولَوال ائط‬
Dan hendaknya ia tidak bercakap-cakap ketika
buang air kecil atau buang air besar. .‫والَيستق فَال مسَوالقمرَوالَيستدبرمها‬
Demikian pula hendaknya ia tidak menghadap
matahari dan bulan atau membelakangi
keduanya (ketika buang air kecil atau besar) 10.

Pembatal-Pembatal Wudhu
Pasal. Hal yang membatalkan wudhu ada enam

9
Dalam Kifayatul Akhyar disebutkan, bahwa mencuci kedua telapak tangan ini ada beberapa keadaan: pertama, jika
yakin ada najis pada tangannya, maka makruh tahrim (haram) baginya langsung mencelupkan ke dalam air karena
akan merusak air. Kedua, jika ia ragu apakah ada najis atau tidak di tangannya, seperti orang yang sebelumnya tidur
dan tidak mengetahui di mana tangannya bermalam, maka makruh baginya langsung menyelupkan tangan, bahkan
sebagian ulama mengatakan wajib mencuci kedua telapak tangan sebelum memasukkan ke bejana. Ketiga, jika ia
yakin suci tangannya, maka tidak makruh langsung mencelupkan tangannya ke dalam bejana.
10
Dalil yang melarang menghadap atau membelakangi matahari dan bulan ketika buang air belum kami ketahui,
wallahu a’lam.
6
perkara, yaitu: (1) sesuatu yang keluar dari dua ‫نواقضَالوضوء‬
jalan (qubul dan dubur), (2) tidur tidak dalam
keadaan duduk yang tetap, (3) hilang akal :‫والة َينقصَالوضومَست َأشيام‬:‫عف‬
karena mabuk atau sakit, (4) menyentuh wanita
ajnabi (bukan mahram) tanpa penghalang11, (5) ‫ه‬
َ ‫َاملتمكن‬ ‫اَخرجَ نَالس يلي َوالنو َعلىَغريَهيئ‬
menyentuh kemaluan dengan telapak tangan,
(6) menyentuh lubang dubur menurut pendapat َ‫وزوال َالعقف َبسكر َأو َ رض َوملس َالرجف َاملرأة‬
Imam Syafi’i yang baru.
َ‫األجن ي َ ن َغري َهللاائف َو س َ رج َاآلد ي َب اطن‬
Hal-Hal Yang Mengharuskan Mandi .‫الكف َو سَهللا ْل حق َدبرهَعلىَاجلديد‬
Pasal. Hal yang mengharuskan mandi ada enam
perkata; tiga perkara berlaku bagi laki-laki dan
‫موجباتَالغسل‬
wanita, yaitu bersentuhan dua khitan, keluar :‫والة َيوجهللاَال ْسفَست َأشيام‬:‫عف‬
mani, dan meninggal dunia. Sedangkan yang
tiga lagi hanya khusus bagi wanita, yaitu: haidh, َ ‫َالتقامَاخلهتاني‬:‫ثالث َت رتكَ يهاَالرجالَوالنسام َوهي‬
nifas, dan melahirkan.
َ:‫وإنزال َامل هب َواملوت َوثالث َختتص َهبا َالنسام َوهي‬
‫ح‬
Fardhu-Fardhu Mandi .‫اليص َوالنهفال َوالوالدة‬
Pasal. Fardhu mandi ada tiga perkara, yaitu: (1)
niat, (2) menghilangkan najis pada badannya
jika ada, (3) menyampaikan air ke semua
rambut dan kulit. ‫فرائضَالغسل‬
َ ‫َالني َوإزال َلنجاس‬:‫و رائصَال سفَثالث َأشيام‬:‫عف‬
Sunnah-sunnah ketika mandi َ‫إر َرانت َعلى َبدنه َوإيعال َاملام َإىل َجيع َال عر‬
Sunah-sunah mandi ada lima perkara, yaitu: (1) .‫وال رة‬
membaca basmalah, (2) berwudhu sebelumnya,
(3) menjalankan tangan ke atas badannya, (4)
muwalah (berurutan), (5) mendahulukan bagian
yang kanan daripada yang kiri. ‫سننَالغسل‬
َ‫التسمي َ والوضومَق له َوإ رارَاليد‬:‫وسننهَمخس َأشيام‬
.‫علىَاجلسدَ واملواالة َوتقدميَاليمىنَعلىَاليسرى‬
Mandi-Mandi Yang Sunah
Pasal. Mandi yang sunah ada tujuh belas
11
Dalil yang dijadikan alasan untuk mengatakan batalnya wudhu karena menyentuh wanita adalah firman Allah Ta’ala,
“Aw laamastunnisaa” yang artinya, “Atau kalian menyentuh wanita” (QS. Al Maa’idah: 6). Akan tetapi maksud “Aw
laamastunnisaa,” menurut Ibnu Abbas adalah berjima’. Di samping itu, ada beberapa hadits yang menyebutkan
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyentuh istrinya dan tidak berwudhu. Di antaranya hadits Aisyah
radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku pernah kehilangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari tempat tidur pada
suatu malam, lalu aku menyentuh Beliau; aku letakkan tanganku pada kaki Beliau, sedangkan Beliau di masjid dan
kakinya berdiri tegak.” (HR. Muslim). Meskipun demikian, tidak diperbolehkan bagi laki-laki menyentuh wanita yang
bukan mahram, namun tidak membuat wudhu menjadi batal.
7
macam, yaitu: (1) mandi Jum’at, (2) mandi pada
dua hari raya, (3) mandi untuk shalat istisqa
(minta hujan), (4) khusuf (mandi untuk shalat ‫االغتساالتَاملسنونة‬
gerhana bulan), (5) kusuf (mandi untuk shalat
gerhana matahari)12, (6) mandi setelah
:‫واالغتساالتَاملسنون َس ع َع رَغسال‬:‫عف‬
memandikan mayit, (7) mandinya orang kafir
ketika masuk Islam, (8) mandinya orang gila َ ‫غسف َاجلمع َ والعيدين َ واالستسقام َ واخلسوف‬
ketika sadar (9) mandinya orang yang pingsan َ‫والكسوف َ وال سف َ ن َغسف َامليت َوالكا ر َإذا‬
ketika sadar, (10) mandi ketika ihram, (11)
mandi ketika masuk Mekkah, (12) mandi ketika َ‫أسل َواجملنور َوامل مى َعليه َإذا َأ اقا َوال سف َعند‬
wuquf di Arafah, (13) mandi ketika mabit di
Muzdalifah13, (14) mandi untuk melempar َ‫اعهللارا َولدخول َ ك َوللوقوف َبعر َوللم يت‬
jumrah yang tiga, (15) mandi untuk thawaf14,
(16) mandi untuk sa’i, dan (17) mandi ketika
َ ‫خزدلهف َولر ي َاجلهمار َال الث َوللطواف َ وللسعي‬
masuk ke kota (Madinah) Rasulullah shallallahu . ‫ولدخولَ دين َرسولَللاَصلىَللاَعليهَوسل‬
‘alaihi wa sallam.

Mengusap Dua Khuff (sepatu)


Pasal. Mengusap dua khuff boleh dengan tiga
syarat, yaitu: (1) memakai dua khuf setelah ‫املسحَعلىَاخلفني‬
dirinya suci secara sempurna, (2) khuf tersebut
menutupi bagian kaki yang termasuk fardhu
:‫واملسحَعلىَاخلفيَجائزَب الث َشرائط‬:‫عف‬
wudhu, (3) kedua khuf dapat dipakai berjalan.
َ‫أر َي تدئ َل سهما َبعد َرمال َالطهارة َوأر َيكون‬
Lama waktu mengusap
َ‫ساترينَحملفَ حغسفَالفرضَ نَالقد ي َوأرَيكونَمما‬
Seorang yang mukim boleh mengusap sehari- .‫ميكنَتتابعَامل يَعليهما‬
semalam, sedangkan bagi musafir boleh
mengusap tiga hari tiga malam.
Awal waktu mengusap adalah ketika sejak ‫مدةَاملسح‬
berhadats setelah memakai kedua khuf.
.‫وميسحَاملقي َيو اَوليل َواملسا رَثالث َأاي َبلياليهن‬
Jika seseorang mengusap di saat mukim lalu
bersafar, atau mengusap ketika safar lalu .‫نَهللايَُي هدثَبعدَل سَاخلفي‬
ْ َ‫وابتدامَاملدة‬
mukim, maka dia harus memenuhi syarat
mengusap mengikuti keadaan orang yang َ ‫إرَ سحَهَال رَمثَسا رَأوَ سحَهَالسفرَمثَأقا‬
mukim.
.َ ‫أمتَ سحَ قي‬
Hal-Hal Yang Membatalkan Mengusap

12
Mandi pada saat-saat ini (istisqa, kusuf, dan khusuf, dsb.) dianjurkan adalah karena melihat mandi pada hari Jum’at
dan hari raya, dimana pada hari tersebut manusia berkumpul bersama, sehingga pada waktu-waktu yang manusia
berkumpul pun sama dianjurkan mandi seperti pada saat istisqa, kusuf, dan khusuf, wallahu a’lam.
13
Pendapat yang rajih adalah, bahwa tidak disunahkan mandi karena bermalam di Muzdalifah.
14
Tetapi ada riwayat dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa perbuatan yang pertama dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam ketika tiba di Mekkah adalah berwudhu lalu thawaf di Baitullah.
8
Mengusap dua khuff menjadi batal karena tiga
hal, yaitu: (1) ketika melepasnya, (2) habisnya
waktu mengusap, dan (3) ada sesuatu yang
mengharuskan mandi. ‫مبطالتَاملسح‬
َ ‫ َخبلعهما َوانق ام َاملدة‬:‫وي طف َاملسح َب الث َأشيام‬
Tayammum
Pasal. Syarat-syarat tayammum ada lima, yaitu:
.‫و اَيوجهللاَال سف‬
(1) adanya udzur berupa safar atau sakit, (2)
masuknya waktu shalat, (3) sudah mencari air, ‫التيمم‬
(4) kesulitan menggunakan air, (5) kesusahan
mencarinya.
:‫وشرائطَالتيم َمخس َأشيام‬:‫عف‬
Tanah yang suci adalah tanah yang mempunyai َ‫وج أ أ أ أأودَالع أ أ أ أأةرَبس أ أ أ أأفرَأوَ أ أ أ أأرض َودخ أ أ أ أأولَوق أ أ أ أأت‬
debu, jika tercampur kapur atau pasir, maka
tidak boleh15.
َ‫الع أ أأالة وطلهللاَامل أ أأامَوتع أ أأةرَاس أ أأتعماله َوإعأ أ أوازهَبع أ أأد‬
‫الطلهللا والرتابَالطاهرَالة‬
Fardhu-Fardhu Tayammum
.‫لهَغ ارَ إرَخالطهَجصَأوَر فَملَجي هز‬
Fardhu Tayammum ada empat, yaitu: (1) niat,
(2) mengusap muka, (3) mengusap kedua
tangan sampai siku16, (4) tertib.
‫فرائضَالتيمم‬
َ‫الني َو سحَالوجه َواليدينَ ع‬:َ‫و رائ هَأربع َأشيام‬
Sunah-Sunah Tayammum .‫املر قي َوالرتتيهللا‬
Sunah-sunah tayammum ada tiga, yaitu: (1)
membaca basmalah, (2) mendahulukan bagian
kanan daripada yang kiri, (3) muwalah (tidak
diselingi perbuatan yang lain).
‫سننَالتيمم‬
َ‫التسمي َوتقدمي َاليمىن َعلى‬:َ ‫وسننه َثالث َأشيام‬
Hal-Hal Yang Membatalkan Tayammum
.‫اليسرى َواملواالة‬
Hal yang membatalkan tayammum ada tiga
perkara, yaitu: (1) hal-hal yang membatalkan
wudhu, (2) masih melihat air ketika belum
shalat, (3) murtad. ‫مبطالتَالتيمم‬

15
Madzhab yang dipegang oleh Imam Syafi'i, jumhur para ahli fiqh, dan menjadi pendapat Imam Ahmad, Ibnul
Mundzir, dan Dawud, adalah bahwa tidak boleh bertayammum kecuali dengan tanah yang suci yang memiliki debu
yang bisa menempel di wajah dan di tangan. Menurut Malik dan Abu Hanifah, boleh menggunakan semua macam
permukaan bumi meskipun dengan batu yang telah tercuci. Menurut Auza’iy dan Sufyan Ats Tsauri, boleh
menggunakan semua permukaan bumi meskipun dengan salju.
16
Pendapat yang rajih (kuat) adalah sampai pergelangan tangan. Hal ini berdasarkan hadits Ammar, bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya, “Sesungguhnya cukup bagimu melakukan begini dengan kedua
tanganmu.” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memukulkan kedua tangannya ke tanah sekali saja, kemudian
mengusapkan telapak tangan kiri ke telapak tangan kanannya, dan bagian atas telapak tangannya serta mengusap
wajahnya.
9
َ ‫ َ ا َأبطف َالوضوم‬:‫والة َي طف َالتيم َثالث َأشيام‬
Mengusap Jabirah (Balutan)
Pemakai jabirah boleh mengusap ke atas jabirah
‫ورؤي َاملامَهَغريَوقتَالعالةَ و ه‬
.‫الردة‬
tanpa perlu mengulangi shalatnya jika ia
meletakkan balutan itu dalam keadaan suci. Ia
juga hendaknya bertayammum untuk setiap kali ‫املسحَعلىَاجلبرية‬
shalat fardhu17, dan boleh shalat sunah sesuai
keinginannya dengan satu tayammum. َ‫وصأأاهللاهللاَاجل أأائرَميسأأحَعليه أأاَوالَإعأأادةَعليأأهَإرَر أأار‬
.‫وضعهاَعلىَطهر‬
َ‫ويعلي َبتيم َواهللاد َ ا َشام َ ن‬ ‫ويتيم َلكف َ ري‬
Macam-Macam Najis .‫النوا ف‬
Pasal. Semua yang cair yang keluar dari dua
jalan (qubul dan dubur) adalah najis selain
mani. ‫أنواعَالنجاسات‬
Mencuci semua yang terkena air kencing dan .‫ورفَ ائعَخرجَ نَالس يليَجنسَإالَاملب‬:‫عف‬
kotoran adalah wajib kecuali kencing anak bayi
yang belum makan makanan, maka untuk َ‫أولَالع أأب‬ ‫وغس أأفَجي أأعَاألبأ أوالَواألرواثَواج أأهللاَإالَب أ ح‬
menyucikannya cukup dipercikkan dengan air
saja. Dan tidak dimaafkan satu najis pun kecuali .‫الة َملَأيرفَالطعا َ إنهَيطهرَبرشَاملامَعليه‬
darah dan muntah yang sedikit.
َ ‫والَيعفأىَعأنَشأأيمَ أنَالنجاسأاتَإالَاليسأأريَ أنَالأأد‬
Hewan yang tidak mengalir darahnya apabila
jatuh ke dalam bejana dan mati di sana, maka .‫والقيح‬
hewan itu tidak membuatnya najis. Semua
hewan adalah suci selain anjing dan babi, dan َ‫و أاَالَنفأأسَلأهَسأأائل َإذاَوقأأعَهَاعنمَو أاتَ يأأهَ إنأأه‬
yang lahir dari keduanya atau salah satunya. َ‫َواليأوارَرلأأهَطأأاهرَإالَالكلأأهللاَواخلنزيأأرَو أأا‬.‫الَينجسأأه‬
Semua bangkai adalah najis kecuali bangkai
ikan, belalang, dan manusia. .‫تولدَ نهماَأوَ نَأهللادمها‬
Bejana harus dibasuh ketika terkena jilatan .‫وامليت َرلهاَجنس َإالَالسمكَواجلرادَواآلد ي‬
anjing dan babi18 sebanyak tujuh kali; salah
satunya dengan tanah. Sedangkan najis-najis َ‫وي سف َاعنم َ ن َولو َالكلهللا َواخلنزير َس ع َ رات‬
yang lain cukup sekali saja, dan tiga kali lebih
utama. Jika khamr (arak) menjadi cuka dengan َ‫إهللاداهنَجلرتاب وي سفَ نَسائرَالنجاساتَ رةَأتيت‬
sendirinya, maka khamr itu menjadi suci, tetapi
jika menjadi cuka karena diberikan sesuatu di
َ‫عليهَوال الث َا فَوإذاَختللتَاخلمرةَبنفسهاَطهرت‬
dalamnya, maka tidak suci. .‫وإرَخلهلتَبطرحَشيمَ يهاَملَتطهر‬

Haid, Nifas, dan Istihadhah

17
Sebagian ulama berpendapat, bahwa seseorang boleh shalat sekehendaknya baik shalat fardhu maupun sunah
dengan satu tayammum, lihat Fiqhussunnah karya S. Sabiq pada pembahasan tayammum.
18
Pendapat yang rajih (kuat) adalah bahwa babi tidak harus dibasuh tujuh kali, bahkan cukup sekali tanpa tanah
sebagaimana yang dirajihkan oleh Imam Nawawi dalam Syarhul Muhadzdzab.
10
Pasal. Cairan yang keluar dari farji wanita ada
tiga, yaitu: darah haid, nifas, dan istihadhah.
Haid adalah darah yang keluar dari farji wanita
ketika sehat bukan karena melahirkan. ‫احليضَوالنفاسَواإلستحاضة‬
Warnanya sangat hitam lagi terasa panas dan َ‫َد َالأأيصَوالنهفأأال‬:‫وخيرجَ أأنَالفأأرجَثالث أ َد أأام‬:‫عأأف‬
perih.
Nifas adalah darah yang keluar setelah . ‫واعستحاض‬
melahirkan.
َ‫أأاليصَه أأوَالأ أأد َاخل أأارجَ أ أأنَ أأرجَامل أ أرأةَعل أأىَس أ أ يف‬
Istihadhah adalah darah yang keluar bukan
pada hari-hari haid dan nifas. Masa minimal .‫تد َلةاع‬‫العح َ نَغريَس هللاَالوالدة َولونهَأسودَُ ه‬
haid adalah sehari-semalam, sedangkan ‫والنهفالَهوَالد َاخلار ه‬
.‫جَعقهللاَالوالدة‬
maksimalnya 15 hari, dan umumnya enam atau
tujuh hari. َ‫واعستحاض أ أ أ َه أ أأوَالأ أ أأد َاخلأ أ أأارجَهَغ أ أأريَأاي َال أ أأيص‬
َ‫َوأقفَاليصَيو َوليل َوأر رهَمخس َع رَيو أا‬.‫والنفال‬
Masa minimal nifas adalah sekejap (sekali
pancaran), sedangkan maksimal 60 hari, dan .‫وغال هَستَأوَس ع‬
umumnya 40 hari. Masa minmal suci antara dua
hai adalah 15 hari, dan tidak ada batas َ‫وأق أأفَالنف أأالَلت أ َوأر أأرهَس أأتورَيو أأاَوغال أأهَأربع أأور‬
maksimalnya. َ‫َوأقأأفَالطهأأرَبأأيَالي أأتيَمخس أ َع أأرَيو أأاَوال‬.‫يو أأا‬
Usia wanita tertimpa haid adalah 9 tahun.
.‫هللادَألر ره‬
Usia minimal kehamilan adalah 6 bulan,
maksimalnya 4 tahun, dan umumnya 9 bulan. .‫وأقفَز نَ يصَ يهَاملرأةَتسعَسني‬
َ ‫وأقفَالمفَست َاشهر َوأر رهَأربعَسني َوغال هَتسع‬
Perkara Yang Diharamkan Ketika Haid dan .‫اشهر‬
Nifas
Ketika haid dan nifas diharamkan delapan
perkara, yaitu: (1) shalat, (2) puasa, (3) ‫ماَحيرمَابحليضَوالنفاس‬
membaca al Qur’an, (4) menyentuh mushaf dan
membawanya, (5) masuk masjid, (6) thawaf, (7) َ ‫ َالعالة والعو‬:‫وُير َجليص َوالنفال َمثاني َأشيام‬‫ح‬
berjima’, (8) bersenang-senang antara pusar
dan lutut. َ ‫وقرامةَالقرآرَ و سَاملعحفَومحله َودخولَاملسجد‬
. ‫والطواف َوا حلوطم َواالستمتاعَخاَبيَالسرةَوالرر‬
Perkara Yang Diharamkan Bagi Orang Yang
Junub
Diharamkan bagi orang yang junub lima ‫ماَحي نرمَعلىَاجلنب‬
perkara, yaitu: (1) shalat, (2) membaca Al
Qur’an, (3) menyentuh mushaf dan َ ‫العالةَ وقرامةَالقرآر‬:َ‫وُير َعلىَاجلنهللاَمخس َأشيام‬
membawanya, (4) berthawaf, (5) berdiam di
masjid. .‫و سَاملعحفَومحلهَ والطواف َوالُّل ثَهَاملسجد‬

Perkara Yang Diharamkan Bagi Orang Yang


11
Berhadats
Diharamkan bagi orang yang berhadats, tiga ‫ماَحيرمَعلىَاملن ْح ِدث‬
perkara, yaitu: (1) shalat, (2) thawaf, (3)
menyentuh mushaf dan membawanya.
َ ‫ َالعالة َوالطواف‬:‫وُير َعلى َاحملدث َثالث َأشيام‬
.‫و سَاملعحفَومحله‬

12
KITAB SHALAT ‫كتابَالصالة‬
Shalat Fardhu ada lima, yaitu:
1. Zhuhur, awal waktunya ketika bergeser :‫العالةَاملفروض َمخس‬
matahari, dan diakhiri ketika bayangan
sesuatu sama panjang dengan sesuatu
َ‫أف‬
َ ‫َوأولَوقتهأأاَزوالَال أأمس َوآخأأرهَإذاَصأأارَظأ‬:‫التهأأر‬
itu setelah berlalu bayangan rembang. َ‫َوأولَوقتهأأا‬:‫َوالععأأر‬.‫رأأفَشأأيمَ لأأهَبعأأدَظأأفَالأأزوال‬
َ‫ال أ أزايدةَعلأ أأىَظ أ أأفَامله أ أأف َوآخ أ أأرهَهَاالختيأ أأارَإىلَظ أ أأف‬
2. Ashar, awal waktunya adalah ketika
bayangan sesuatu melebihi sesuatu itu,
dan waktu terakhirnya –Di saat menjadi
pilihan terakhir- adalah panjang .‫امل لي وهَاجلوازَإىلَغروبَال مس‬
bayangan dua kali lipat dari benda itu َ‫َووقتهأأاَواهللاأأد َوهأأوَغأأروبَال أأمس َوخقأأدار‬:‫وامل أأرب‬
sendiri, dan waktu yang masih
diperbolehkan adalah sampai terbenam َ‫أذذرَويتوضأين َويسأرتَالعأورة َويقأي َالعأالة َويعألي‬ ‫اَي ه‬
matahari.
3. Maghrib, waktunya satu, yaitu ketika َ‫َوأولَوقته أأاَإذاَغ أابَال أأفق‬:‫َوالع أأام‬.‫مخ أأسَررع أأات‬
matahari terbenam. Ukuran lamanya
adalah total waktu azan, wudhu, َ‫األمحأأر َوآخ أأرهَهَاالختيأأارَإىلَثلأأثَالليأأف َوهَاجل أواز‬
menutup aurat, mendirikan shalat, dan .‫إىلَطلوعَالفجرَال اين‬
shalat lima rakaat (yaitu tiga rakaat
shalat Maghrib, dan ditambah dua
rakaat shalat sunah setelah Maghrib).
َ‫ َوأول َوقتها َطلوع َالفجر َال اين َوآخره َه‬:‫والع ح‬
4. Isya, awal waktunya adalah ketika .‫االختيارَإىلَاعسفار َوهَاجلوازَإىلَطلوعَال مس‬
syafaq (cahaya di ufuq) berwarna merah
telah hilang. Sedangkan waktu akhirnya
–ketika menjadi pilihan terakhir- adalah
sampai sepertiga malam19, sedangkan
waktu yang masih diperbolehkan adalah
sampai terbit fajar kedua (fajar
shadiq)20.
5. Subuh, awal waktunya adalah dengan
terbit fajar kedua, dan diakhiri –saat
menjadi pilihan terakhir- sampai
suasana semakin terang, dan waktu
yang masih diperbolehkan adalah
sampai terbit fajar.

Syarat Wajib Shalat ‫شروطَوجوبَالصالة‬


Pasal. Syarat-syarat wajib shalat ada tiga
perkara, yaitu: (1) Islam, (2) baligh, dan (3)
َ ‫ َاعسال‬:‫وشرائط َوجوب َالعالة َثالث َأشيام‬:‫عف‬

19
Pendapat yang rajih Insya Allah adalah sampai pertengahan malam sebagaimana dalam Shahih Muslim. Dan untuk
mengetahui pertengahan malam adalah dengan membagi dua antara terbenam matahari dengan terbit fajar, wallahu
a’lam.
20
Yaitu fajar yang melebar ke sebelah kanan dan ke sebelah kiri yang diiringi dengan suasana yang semakin terang.
13
berakal, inilah batasan mukallaf. .َ‫وال لو َ والعقف َوهوَهللادَالتكليف‬

Shalat-Shalat Sunah
Shalat-shalat sunah ada lima, yaitu: shalat dua ‫الصلواتَاملسنونة‬
hari raya, shalat dua gerhana (matahari dan
bulan), dan shalat istisqa’ (meminta diturunkan َ ‫ َالعيدار َوالكسو ار‬:‫والعلوات َاملسنونت َمخس‬
hujan).
.‫واعستسقام‬
Shalat-Shalat Yang Mengiringi Shalat Fardhu
Shalat-shalat yang mengiringi shalat fardhu ada ‫السننَالتابعةَللفرائض‬
tujuh belas rakaat, yaitu: dua rakaat fajar,
empat rakaat sebelum Zhuhur dan dua rakaat َ ‫َررعتاَالفجر‬: ‫والسننَالتابع َللفرائصَس ع َع رَررع‬
setelahnya, dua rakaat setelah Zhuhur, empat
rakaat sebelum Ashar, dua rakaat setelah َ ‫وأربع َق ف َالتهر َوررعتار َبعده َوأربع َق ف َالععر‬
Maghrib, dan tiga rakaat setelah Isya, yaitu َ‫وررعتارَبعد َامل رب َوثالثَبعدَالع امَيوترَبواهللادة‬
ketika (shalat sunah dua rakaat setelah Isya)
ditambah shalat witir satu rakaat. .‫نهن‬

Shalat-Shalat Sunah Yang Ditekankan


‫النوافلَاملؤكدات‬
Ada tiga shalat sunah yang ditekankan, yaitu: َ‫ َصالة َالليف َوصالة َال حى‬:‫وثالث َنوا ف َ ذردات‬
shalat malam, shalat Dhuha, dan shalat
Tarawih. .‫وصالةَالرتاويح‬

‫شروطَالصالة‬
Syarat-Syarat Shalat
Pasal. Syarat-syarat shalat, yakni sebelum َ:‫وشرائطَالعالةَق فَالدخولَ يهاَمخس َأشيام‬:‫عف‬
mendirikannya ada lima, yaitu: (1) suci anggota
badan dari hadats dan najis, (2) menutup aurat َ‫وسرت َالعورة‬
‫النجس َ ح‬
‫طهارة َاألع ام َ ن َالح حدث َو ح‬
dengan pakaian yang suci, (3) berdiri di tempat َ ‫بل ال َطاهر َوالوقوف َعلى َ كار َطاهر َوالعل‬
yang suci, (4) mengetahui masuknya waktu
shalat, (5) menghadap kiblat. . ‫بدخ َولَالوقت َواستق الَالق ل‬

Boleh tidak menghadap kiblat dalam dua


َ‫ َه َشدة َاخلوف َوه‬:‫َوجيوز َترك َالق ل َه َهللاالتي‬
keadaan, yaitu: ketika suasana sangat . ‫النا ل َهَالسفرَعلىَالراهللال‬
menakutkan, dan ketika shalat sunah pada saat
bersafar di atas kendaraan.

‫أركانَالصالة‬
Rukun-Rukun Shalat
Pasal. Rukun shalat ada delapan belas, yaitu: (1) َ‫َالني َوالقيا َ ع‬:‫وأررارَالعالةَمثاني َع رَررنا‬:‫عف‬
niat, (2) berdiri ketika mampu, (3) takbiratul
14
ihram, (4) membaca Al Fatihah –dan ucapan َ‫ َو(بس َللا‬- ‫القدرة َوتك رية َاعهللارا َوقرامة َالفا‬
Bismillahirrahmanirrahim adalah salah satu
ayatnya21, (5) ruku, (6) thuma’ninah 22 ketika َ‫َوالرروعََوالطميننين َ يه َوالر ع‬-‫الرمحنَالرهللاي )َآي َ نها‬
ruku, (7) i’tidal setelah ruku’, (8) thuma’ninah
ketika i’tidal, (9) sujud, (10) thuma’ninah ketika َ ‫واالعتدال َوالطميننين َ يه َوالسجود َوالطميننين َ يه‬
sujud, (11) duduk antara dua sujud, (12)
thuma’ninah ketika duduk antara dua sujud,
َ‫واجللول َبي َالسجدتي َوالطميننين َ يه َواجللول‬
(13) duduk terakhir, (14) bertasyahhud pada َ‫األخريَوالت هدَ يه َوالعالةَعلىَالنبَصلىَللاَعليه‬
saat duduk terakhir, (15) bershalawat kepada
Nabi shallallahu ‘alaihi wa saallam, (16) َ ‫وسل َ يه َوالتسليم َاألوىل َوني َاخلروجَ نَالعالة‬
mengucapkan salam pertama, (17) niat keluar
dari shalat, (18) Tertib rukun sesuai yang kami .‫وترتيهللاَاألررارَعلىَ اَذررنه‬
sebutkan.

Sunah-Sunah Shalat ‫سننَالصالة‬


Sunah-sunah sebelum masuk ke dalam ibadah . ‫َاألذار َواعقا‬:‫وسننهاَق فَالدخولَ يهاَشيئار‬
shalat ada dua, yaitu: azan dan iqamat.
Setelah masuk ke dalam shalat ada dua perkara, َ‫َالت هدَاألول َوالقنوتَه‬:‫وبعدَالدخولَ يهاَشيئار‬
yaitu: bertasyahhud awal, dan membaca qunut
di waktu Subuh23 dan di waktu shalat witir pada .‫الع ح َوهَالوترَهَالنعفَال اينَ نَشهرَر ار‬
pertengahan kedua bulan Ramadhan24.

Haiat (Rupa) Shalat ‫هيآتَالصالة‬


Haiat shalat (sunah yang jika ditinggalkan tidak
perlu sujud sahwi) ada lima belas, yaitu: (1)
َ‫ َر ع َاليدين َعند َتك رية‬: ‫َخعل‬
‫وهيآهتا َمخس َع ر ح‬
mengangkat kedua tangan ketika takbiratul َ‫اعهللارا َوعند َالرروع َوالر ع َ نه َووضع َاليمي َعلى‬
ihram, ketika ruku, dan bangun dari ruku (2)
meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri, (3) َ‫وجه َواالستعاذة َ واجلهر َه َ وضعه‬ ُّ ‫ال مال َوالتح‬
membaca doa tawajjjuh (iftitah), (4) membaca
ta’awwudz, (5) membaca jahar (keras) pada َ ‫واعسرارَهَ وضعه َوالتين ي َوقرامةَالسورةَبعدَالفا‬
shalat yang dijaharkan dan membaca sir (pelan)

21
Oleh karena itu, tetap dibaca meskipun pada shalat yang dijahar(keras)kan boleh disir(pelan)kan bacaan
basmalahnya.
22
Yakni tenang atau diam sejenak seukuran satu kali tasbih.
23
Hadits yang mensyariatkan qunut Subuh, yaitu “Maa zaala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yaqnutu fil fajri
hattaa faaraqadd dunyaa” (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam senantiasa qunut di waktu Subuh hingga meninggal
dunia) di dalam sanadnya ada Abu Ja’far Ar Raaziy dia laisa bil qawiy (tidak kuat haditsnya), sehingga hadits tersebut
tidak bisa dipakai hujjah.
24
Hal ini berdasarkan riwayat Muhammad bin Nashr bahwa ia bertanya kepada Sa’id bin Jubair tentang awal mula
dilakukan qunut pada shalat witir, ia menjawab, “Umar bin Al Khaththab mengirim pasukan, lalu pasukan itu terjebak
di suatu tempat, ia (Umar) mengkhawatirkan keadaan mereka, maka ketika pertengahan terakhir bulan Ramadhan, ia
melakukan qunut mendoakan mereka.”
Ini adalah qunut yang ditambahkan nazilah, adapun qunut tanpa nazilah maka tetap disunahkan pada shalat witir baik
di dalam bulan Ramadhan atau di luar Ramadhan berdasarkan keumuman hadits Al Hasan bin Ali
radhiyallahu’anhuma.
15
pada shalat yang disirkan bacaannya, (6) َ‫والتك ريات َعند َالر ع َواخلفص َوقول َمسع َللا َملن‬
mengucapkan amin, (7) membaca surah lain
setelah Al Fatihah, (8) membaca takbir ketika َ ‫محده َربنا َلك َالمد َوالتس يح َه َالرروع َوالسجود‬
bangun dan ketika turun, (9) mengucapkan
“Sami’allahu liman hamidah-Rabbanaa lakal َ‫ووضع َاليدين َعلى َالفخةين َه َاجللول َي سط‬
hamdu-, (10) membaca tasbih ketika ruku, (11)
membaca tasbih ketika sujud, (12) meletakkan
َ‫اليسرى َويق ص َاليمىن َإال َامل حسهح َ إنه َي ري َهبا‬
kedua tangan di atas kedua paha ketika duduk َ‫ت هدا َ واال رتاش َه َجيع َاجللسات َوالتورك َه‬
sambil membuka telapak tangan kirinya dan
menggenggam jari-jari tangan kanannya kecuali . ‫اجللس َاألخريةَ والتسليم َال اني‬
jari telunjuk sambil bertasyahhud, (13) duduk
iftirasy pada setiap duduk, (14) duduk tawarruk
pada saat duduk terakhir, (15) salam yang
kedua.

‫ماَختالفَاملرأةَفيهَالرجل‬
Beberapa Perbedaan Shalat Wanita Dengan
Laki-Laki َ‫َ الرجأ أأف‬:‫واملرأةَختأ أأالفَالرجأ أأفَهَمخس أ أ َأشأ أأيام‬:‫عأ أأف‬
Pasal. Seorang wanita berbeda dengan laki-laki َ‫جي أأاهَه ر قي أأهَع أأنَجنحي أأهَ ويأ هق أأفَبطن أأهَع أأنَ خةي أأهَه‬
dalam lima perkara, yaitu: (1) laki-laki
menjauhkan sikutnya dari lambungnya, (2) laki- َ‫الررأ أأوعَوالسأ أأجود َوجيهأ أأرَهَ وضأ أأعَاجلهأ أأر َوإذاَنبأ أأه‬
laki menjauhkan perutnya dari kedua pahanya َ‫شأ أأيمَهَالعأ أأالةَس أ أ ح َوعأ أأورةَالرجأ أأفَ أ أأاَبأ أأيَس أ أرته‬
ketika ruku dan sujud, (3) laki-laki
menjahar(keras)kan suaranya pada shalat yang .‫ورر ته‬
dijaharkan, (4) ketika terjadi kekeliruan dalam
shalat, maka laki-laki bertasbih, dan (5) aurat َ‫َوختفص َصوهتا َحب رة‬
‫واملرأة َت َبع ها َإىل َبعص ح‬
laki-laki adalah antara pusar dan lututnya.
Adapun wanita, maka perbedaannya adalah (1) َ‫الرجال َاألجانهللا َوإذا َنهبا َشيم َه َالعالة‬
perempuan mendekatkan sikunya25, (2) َ.‫صفقت وجيع َبدر َالرة َعورة َإال َوجهها َورفيها‬
perempuan memelankan suaranya di hadapan
laki-laki asing, (3) jika terjadi sesuatu dalam .َ‫واأل ح َرالرجف‬
shalat, maka ia menepuk tangannya, dan (4)
semua badan wanita merdeka adalah aurat
selain muka dan telapak tangannya.
Adapun budak wanita, maka seperti laki-laki.

Hal-Hal Yang Membatalkan Shalat


‫مبطالتَالصالة‬
Pasal. Hal-hal yang membatalkan shalat ada
sebelas perkara, yaitu: (1) berbicara dengan
sengaja, (2) melakukan banyak perbuatan (di
َ ‫ َالكال‬:‫والة َي طف َالعالة َأهللاد َع ر َشيئا‬:‫عف‬

25
Menurut Syaikh Al Albani, bahwa praktek shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berlaku sama bagi laki-laki
maupun wanita, dan tidak ada dalam As Sunnah dalil yang menunjukkan pengecualian bagi wanita, bahkan sabda
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam “Shaallu kamaa ra’aytumuni ushalli,” (artinya: Shalatlah kalian sebagaimana kalian
lihat aku shalat) berlaku pula bagi wanita. Ini juga adalah pendapat Ibrahim An Nakha’i, ia berkata, “Wanita
melakukan hal yang sama dengan laki-laki dalam shalat.” (Lihat Shifat Shalatin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karya
Syaikh Al Albani).
16
luar gerakan shalat), (3) berhadats, (4) adanya َ ‫العمد َ والعمف َالك ري َوالدث َوهللادوث َالنجاس‬
najis (5) terbuka aurat, (6) merubah niat, (7)
membelakangi kiblat, (8) makan, (9) minum, َ‫وانك افَالعورة َوت يريَالني َواستدجرَالق ل َواألرف‬
(10) tertawa terbahak-bahak, (11) murtad.
‫وال ربَ والقهقه َو ه‬
.‫الردة‬

‫ركعاتَالفرائض‬
Rakaat Shalat Fardhu
Pasal. Rakaat shalat fardhu ada tujuh belas
َ‫عأ أأف وررعاتَالف أ أرائصَس أ أ ع َع أ أأرَررع أ أ يهاَأرب أ أأع‬
rakaat. Di sana terdapat 34 kali sujud, 94 kali َ‫وثالث أ أ أأورَس أ أ أأجدة َوأرب أ أ أأعَوتس أ أ أأعورَتك أ أ أأرية َوتس أ أ أأع‬
takbir, 9 kali tasyahhud, 10 kali salam, dan 153
tasbih. َ‫ت أأهدات َوع أأرَتس أأليماتَ و ائ أ َوث أأالثَومخس أأور‬
. ‫تس يح‬
Jumlah rukun dalam shalat totalnya ada 126
rukun. Pada shalat Subuh ada 30 rukun, pada
َ‫ه‬:َ‫َ ائأ َوسأأت َوع أرورَررنأأا‬:‫وجلأ َاألررأارَهَالعأأالة‬
shalat Maghrib ada 42 rukun, sedangkan pada َ‫الع حَثالثورَررناَ وهَامل أربَاثنأارَوأربعأورَررنأاَ وه‬
shalat yang jumlahnya empat rakaat ada 54
rukun. .‫الرجعي َأربع َومخسورَررنا‬
Barang siapa yang tidak sanggup berdiri dalam َ‫أنَعجأأزَعأأنَالقي أأا َهَالفري أ َصأألىَجالسأأا َو أأن‬ ‫وأ ح‬
shalat fardhu, maka ia boleh shalat sambil
duduk. Dan barang siapa yang tidak bisa shalat .‫عجزَعنَاجللولَصلىَ طح هجعا‬
sambil duduk, maka ia bisa shalat sambil
berbaring.
Pasal. Perkara yang ditinggalkan dalam shalat َ ‫َ أأرض َوسأأن‬:‫واملرتوكَ أأنَالعأأالةَثالث أ َأشأأيام‬:‫عأأف‬
ada tiga perkara, yaitu yang fardhu, yang sunah,
dan yang hai’at.
. ‫وهيئ‬
Yang fardhu tidak bisa digantikan oleh sujud
sahwi, bahkan kalau seseorang ingat dan waktu َ‫أ أأالفرضَالَين أ أأوبَعن أ أأهَس أ أأجودَالس أ أأهوَب أ أأفَإرَذر أ أأره‬
ingatnya dekat, maka ia lakukan yang fardhu
itu, mendasari shalat di atasnya, lalu sujud .‫والز ارَقريهللاَأتىَبه َوبىنَعليه َوسجدَللسهو‬
sahwi.
Yang sunah tidak perlu kembali lagi apabila
telah melakukan yang fardhu, akan tetapi
َ‫والسن َالَيعودَإليهأاَبعأدَالتلحأُّسَجلفأرض َلكنأهَيسأجد‬
hendaknya ia melakukan sujud sahwi. .‫للسهوَعنها‬
Adapun sunah haiat, maka tidak perlu
mengulangi kembali ketika ditinggalkan dan
َ.َ‫واهليئ َالَيعودَإليهاَبعدَتررهاَوالَيسجدَللسهوَعنها‬
tidak perlu sujud sahwi.
Jika seseorang ragu jumlat rakaat yang telah َ‫وإذاَش أأكَهَع أأددَ أأاَأت أأىَب أأهَ أأنَالررع أأاتَب أأىنَعل أأى‬
dikerjakannya, maka ia lakukan berdasarkan
rakaat yang yakin, yaitu jumlah paling sedikit, .‫اليقيَوهوَاألقفَوسجدَللسهو‬

17
kemudian melakukan sujud sahwi.
Sujud sahwi adalah sunah, dan dilakukan . ‫وسجودَالسهوَسن َوُحلُّهَق فَالسال‬
sebelum salam26.

Pasal. Ada lima waktu yang tidak boleh َ:‫ومخس َأوقاتَالَيعلىَ يهاَإالَصالةَهلاَس هللا‬:‫عف‬
dilakukan shalat kecuali shalat yang mempunyai
sebab, yaitu: (1) setelah shalat Subuh sampai َ‫بعد َصالة َالع ح َهللاىت َتطلع َال مس َوعند َطلوعها‬
terbit matahari, (2) ketika terbit matahari
sampai sempurna dan naik setinggi satu َ ‫هللاىتَتتكا فَوترتفعَقدرَر حَ وإذاَاستوتَهللاىتَتزول‬
tombak27, (3) ketika matahari berada di tengah-
tengah sampai bergeser28, (4) setelah shalat
َ‫وبعدَصالةَالععرَهللاىتَت ربَال مس َوعندَال روب‬
Ashar sampai tenggelam matahari, (5) ketika .‫هللاىتَيتكا فَغروهبا‬
matahari tenggelam sampai sempurna
tenggelamnya.

Shalat Berjamaah
‫صالةَاجلماعة‬
Pasal. Shalat berjamaah sunnah muakkadah
(yang sangat ditekankan)29. Bagi makmum harus َ‫وص أأالةَاجلماع أ أ َس أأن َ ذر أأدة َوعل أأىَاملأ أأين و َأر‬:‫عف‬
memasang niat untuk mengikuti; bukan bagi
imam. .َ ‫ينو َاالئتما َدورَاع ا‬
Diperbolehkan orang merdeka bermakmum .‫وجيوزَأرَأيمتَالرَجلع د َوال الغَجملر هاهق‬
kepada budak, dan orang yang baligh
bermakmum kepada orang yang hampir baligh. .‫والَتعحَقدوةَرجفَج رأة َوالَقارئَأبه ي‬
Dan tidak sah laki-laki bermakmum kepada َ‫وأ َ وضأأعَصأألىَهَاملسأأجدَبعأأالةَاع أأا َ يأأه َوهأأو‬
wanita, demikian pula orang yang bisa
membaca kepada orang yang tidak bisa .‫عاملَبعالتهَأجزأهَ اَملَيتقد َعليه‬
membaca30.
Makmum yang shalat di tempat mana pun َ‫وإرَصلىَهَاملسجدَواملين و َخارجَاملسجدَقري اَ نه‬
dalam masjid mengikuti shalatnya imam, .‫وهوَعاملَبعالته َوالَهللاائفَهناكَجاز‬
sedangkan imam tahu shalatnya itu, maka sah
hukumnya selama tidak maju melebihinya.
Jika imam shalat di dalam masjid, lalu makmum
shalat di luarnya namun dekat dengannya, dan

26
Bisa juga setelah salam. Al Hafizh Abu Bakar Al Baihaqi, “Yang dekat dengan kebenaran adalah boleh kedua-duanya
(sebelum atau setelah salam), dan inilah yang dipegang oleh sahabat-sahabat kami (dari kalangan ulama yang
semadzhab).”
27
Jarak antara syuruq (terbit matahari akhir waktu shalat Subuh) dengan naiknya matahari setinggi satu tombak kira-
kira 15 sampai 20 menit, wallahu a’lam.
28
Jarak antara istiwa (matahari di tengah-tengah) dengan bergeser ke barat (tanda waktu Zhuhur) kira-kira 5 menit,
wallahu a’lam.
29
Sebagian ulama berpendapat wajib. Dan pendapat ini yang kami rajihkan.
30
Seperti bermakmumnya seorang yang baik dalam membaca surat Al Fatihah kepada orang yang tidak hapal surah
tersebut.
18
imam mengetahui shalatnya serta tidak ada
penghalang antara keduanya di sana, maka
boleh.

Shalat Musafir ‫صالةَاملسافر‬


Pasal. Dibolehkan bagi musafir mengqashar َ‫وجيوزَللمس أ أأا رَقحع أ أأرَالع أ أأالةَالرجعي أ أ َخبم أ أأس‬:‫ع أ أأف‬
(mengurangi menjadi 2 rakaat) shalat yang
empat rakaat dengan lima syarat: (1) safarnya . ‫َأرَيكورَسفرهَهَغريَ ععي‬:‫شرائط‬
bukan untuk maksiat, (2) jarak safarnya adalah
16 farsakh31, (3) melakukan shalat yang empat .‫رسخا‬ ‫وأرَتكورَ سا تهَست َع رَ ح‬
rakaat, (4) berniat qashar ketika takbiratul
ihram, (5) tidak bermakmum kepada yang
.َ ‫وأرَيكورَ ذدايَللعالةَالرجعي‬
mukim. .َ ‫وأرَينو َالقعرَ عَاعهللارا‬
Bagi musafir boleh menggabung antara Zhuhur
dengan Ashar di salah satu waktunya, dan
. ‫وأرَالَأيمتَخقي‬
anatar Maghrib dengan Isya di salah satu َ‫وجيأأوزَللمس أأا رَأرَجيم أأعَب أأيَالته أأرَوالعع أأرَهَوق أأت‬
waktunya.
Dan bagi orang yang tidak safar juga boleh
.‫أيهماَشام َوبيَامل ربَوالع امَهَوقتَأيهماَشام‬
menjamak antara kedua shalat itu di waktu َ‫وجيوزَللحاضرَهَاملطرَأرَجيمأعَبينهمأاَهَوقأتَاألوىل‬
yang pertama ketika hujan.
َ‫نهما‬
Shalat Jum’at
Pasal. Syarat wajib shalat Jum’at ada tujuh ‫صالةَاجلن نمعة‬
perkara, yaitu: (1) muslim, (2) baligh, (3)
berakal, (4) merdeka, (5) laki-laki, (6) sehat, (7) َ ‫اعس أ أأال‬:‫وشأ أ أرائطَوج أ أأوبَاجلمعأ أ أ َسأ أ أ ع َأشيام‬:‫عف‬
sebagai tempat tinggalnya. َ ‫وال ل أ أ أأو َ والعقأ أ أ أأف َوالري أ أ أ أ َوالةروري أ أ أ أ َوالعأ أ أ أأح‬
.‫واالستيطار‬
Syarat melaksanakan shalat Jum’at ada tiga,
yaitu: (1) tempatnya berupa kota atau desa, (2) َ‫َأرَيكأورَال لأدَه عأراَأوَقريأ َوأر‬: ‫وشرائطَ علهاَثالثأ‬
40 jamaah Jum’at harus terdiri dari Ahli Jum’at
(orang yang berkewajban shalat Jum’at)32, (3) َ‫يكأورَالعأددَأربعأيَ أنَأهأفَاجلمعأ َوأرَيكأورَالوقأأت‬
waktunya cukup untuk melakukan shalat.
.‫جقيا‬
Jika waktunya sudah lewat atau syarat-
syaratnya tidak terpenuhi, maka diganti dengan

31
1 farsakh = 4800 m, 16 farsakh = 76800 m/76,8 km (atau digenapkan menjadi 80 km).
32
Namun ada riwayat dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah dalam
keadaan berdiri, lalu datang rombongan dari Syam (membawa barang dagangan), kemudian orang-orang pergi
mendatanginya sehingga tidak tersisa di masjid selain 12 orang (HR. Muslim). Hadits ini menunjukkan tidak
disyaratkan jumlah tertentu untuk shalat Jum’at.
19
shalat Zhuhur. .‫إرَخرجَالوقتَأوَع هد تَال روطَصلهيتَظهرا‬
Fardhu-fardhunya ada tiga, yaitu: (1) ada dua
khutbah sambil berdiri (2) disela-selahi duduk, َ‫خط تارَيقو َ يهماَوجيلأسَبينهمأا َوأر‬: ‫و رائ هاَثالث‬
(3) dilakukan sebanyak dua rakaat secara .َ ‫تعلىَررعتيَهَجاع‬
berjamaah.
Perilaku yang disunahkan ada empat, yaitu: (1)
mandi dan membersihkan badan, (2) memakai َ‫َال س أأفَوتنتي أأفَاجلس أأد َول أ س‬:‫وهيآهت أأاَأرب أأعَخع أأال‬
pakaian putih, (3) menggunting kuku, (4)
memakai wewangian.
‫ال يابَال يص َوأخةَالتفر َو ه‬
.‫الطيهللا‬
Dianjurkan33 diam ketika khutbah berlangsung. . ‫ويستحهللاَاعنعاتَهَوقتَاخلط‬
Barang siapa yang masuk masjid sedangkan
imam berkhutbah, maka ia tetap melakukan
َ‫و أأنَدخ أأفَواع أأا َخيط أأهللاَص أألىَررعت أأيَخفيفت أأيَمث‬
shalat dua rakaat (tahiyatul masjid) secara .‫جيلس‬
ringan lalu duduk.

Shalat Iedain
‫صالةَالعيدين‬
Pasal. Shalat Iedain hukumnya sunnah
mu’akkad (yang sangat ditekankan). Jumlahnya َ‫وصالةَالعيدينَسن َ ذردةَ وهيَررعتأارَي حك هأرَه‬:‫عف‬
ada dua rakaat. Pada rakaat pertama bertakbir
sebanyak tujuh kali selain takbiratul ihram, َ‫األوىلَس أ أ عاَسأ أأوىَتك أ أأريةَاعهللا أ أرا َوهَال اني أ أ َمخسأ أأا‬
sedangkan pada rakaat kedua sebanyak lima
kali takbir selain takbir ketika berdiri.
. ‫سوىَتك ريةَالقيا‬
Demikian pula hendaknya imam berkhutbah َ ‫وخيطهللاَبعدهاَخط تأيَيكأرَهَاألوىلَتسأعاَوهَال انيأ‬
sebanyak dua kali, dimana pada khutbah
pertama ia bertakbir sebanyak sembilan kali, َ‫َويكرَ نَغأروبَال أمسَ أنَليلأ َالعيأدَإىلَأر‬.َ‫س عا‬
dan pada khutbah kedua ia bertakbir sebanyak .َ‫يدخفَاع ا َهَالعالة‬
tujuh kali34.
Takbiran dilakukan sejak matahari tenggelam
pada malam Iedul Fitri hingga imam memulai
shalat. َ ‫وهَاألضحىَخلفَالعلواتَاملفروضاتَ نَصأ حَيأو‬
Sedangkan pada Idul Adh-ha takbiran dibaca
setelah shalat fardhu dari Subuh hari Arafah .‫عر َإىلَالععرَ نَآخرَأاي َالت ريق‬
sampai Ashar akhir hari tasyriq.

33
Bahkan wajib.
34
Imam Syafi’i (Al Umm 1/211) meriwayatkan dari Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah, ia berkata, “Sunnahnya, imam
berkhutbah pada dua hari raya sebanyak dua kali, dimana ia sela-selahi antara keduanya dengan duduk.”
Imam Baihaqi (3/299) meriwayatkan dari Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah, ia berkata, “Sunnahnya khutbah (Ied)
diawali dengan takbir sebanyak sembilan kali berturut-turut, dan pada khutbah kedua (diawali) takbir sebanyak tujuh
kali secara berturut-turut.”
Namun menurut penyusun Fiqhussunnah, bahwa semua riwayat yang menyebutkan bahwa khutbah ied itu dua kali
yang imam melakukan duduk di sela-selanya adalah dhaif. Imam Nawawi berkata, “Tidak ada riwayat yang shahih
tentang melakukan khutbah beberapa kali.”
20
Shalat Kusuf (Gerhana Matahari) dan Khusuf
(Gerhana Bulan) ‫صالةَالكسوفَواخلسوف‬
Pasal. Shalat kusuf hukumnya sunnah َ‫وص أ أأالةَالكس أ أأوفَس أ أأن َ ذر أ أأدة َ أ أأإرَ ات أ أأتَمل‬:‫عف‬
mu’akkad. Jika terlewatkan tidak perlu
diqadha’. .‫قص‬
‫تَ ح‬
Shalat Kusuf dan khusuf dilakukan dua rakaat.
Setiap rakaatnya dua kali berdiri dengan
َ‫َه‬
َ ‫ويعأألىَلكسأأوفَال أأمسَوخسأأوفَالقمأأرَررعتأأي‬
memanjangkan bacaan di sana, demikian pula َ‫رأأفَررع أ َقيا أأارَيطيأأفَالق أرامةَ يهمأأاَ ورروعأأارَيطي أأف‬
dua kali ruku dengan memanjangkan tasbih di
sana; tidak pada saat sujud. .‫التس يحَ يهماَدورَالسجود‬
Setelah itu berkhutbah dua kali. .‫وخيطهللاَبعدهاَخط تي‬
Untuk shalat gerhana matahari bacaan
disir(pelan)kan, sedangkan untuk shalat .‫ويسرَهَرسوفَال مسَوجيهرَهَخسوفَالقمر‬
gerhana bulan bacaan dijahar(keras)kan35.

Shalat Istisqa’ (Meminta Turunnya Hujan) ‫صالةَاالستسقاء‬


Pasal. Shalat istisqa’ hukumnya sunah. َ ‫وصأأالةَاالستسأأقامَ سأأنون يين ره َاع أأا َجلتوبأ‬:‫عف‬
Sebelumnya imam memerintahkan manusia
untuk bertobat, bersedekah, melepaskan diri َ ‫والعأأدق َواخل أأروجَ أأنَاملت أأاملَو عأأال َاألع أأدامَوصأأيا‬
dari kezaliman, berdamai dengan musuh 36, dan
berpuasa tiga hari. . ‫ثالث َأاي‬
Selanjutnya imam keluar bersama mereka pada َ ‫مثَخيأ أأرجَهب أ أ َهَاليأ أأو َالرابأ أأعَهَثيأ أأابَبه ْةلح أ أ َواسأ أأتكان‬
hari keempat mengenakan pakaian sederhana
dan apa adanya sambil merendahkan diri. Lalu َ‫وت أرع َويعأليَهبأ َررعتأأيَرعأالةَالعيأدين َمثَخيطأأهللا‬
ia shalat bersama mereka seperti shalat dua
hari raya, kemudian berkhutbah setelahnya dan َ ‫بع أأدمها َوُي أ هأولَردامه َويك أأرَ أأنَال أأدعامَواالس أأت فار‬
memindahkan selendangnya, serta :‫ويدعوَبدعامَرسولَللاَصلىَللاَعليهَوسل َوهو‬
memperbanyak doa dan istighfar, serta berdoa
dengan doa yang diajarkan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu:
Ya Allah, jadikanlah hujan itu sebagai siraman
rahmat, bukan siraman azab, tidak yang
ََ‫َوال‬،
َ َ‫اَسَ َْقيَاَعَذَاب‬
‫محةََ َوالََ َتْعَلَْهَ ن‬
َْ ‫اَر‬
َ َ‫اَس َْقي‬
‫اجعَلَْهَ ن‬
َْ ََ‫اَللَ نَهم‬
memusnahkan harta benda, bala musibah, َ‫َاَللَ نهَ َ َمََعَلَ َ َى‬،ََ‫َوالََهَ َ َ ْدمََ َوالََغَ َ ََْرق‬،
َ َ‫َْمَ َ َ ََ َوالََبَ َ َالَء‬
merusak atau menenggelamkan37. Ya Allah,
turunkanlah hujan ke bukit-bukit, gundukan .‫األ َْوَِديَ َِة‬
َْ َ‫تَالشَجَ َِرَ َوبن َطنَْو َِن‬
ِ ِ‫َومَنَاَب‬،
َ ‫ام‬َِ َ‫الك‬
َْ ‫ابَ َو‬ ِ
َِ ‫الظَر‬
tanah, tempat-tempat tumbuhnya pepohonan,

35
Dalam Fiqhussunnah diterangkan, bahwa boleh dijahar(keras)kan bacaannya dan disir(pelankan)kan (pada shalat
gerhana matahari maupun bulan). Namun Imam Bukhari berkata, “Dijaharkan lebih shahih.”
36
Yakni hendaknya orang yang bermusuhan karena urusan duniawi antara kaum muslimin berdamai.
37
Riwayat ini mursal, disebutkan Imam Syafi’i dalam Al Umm 1/222.
21
dan lembah-lembah. َ‫اسَ َ َ َ َِقنَاَغَ ْيََثَ َ َ َا‬
ْ ََ‫َاَللَ نهَ َ َ َم‬،‫اَوالََعَلَ ْيََنَ َ َ َا‬
َ َ َ َ َ‫اَللَ نهَ َ َ َمََحَ َوال ْيَن‬
َ،َ‫َاَجلَِال‬ ‫هََنِ ْيََئَاَمََِريََْئَاَم ِريََْعَاَسَحاَعَامَاَغَدقَاَطبق ن‬،‫نم ِغ ْيََثَا‬
Ya Allah, turunkanlah di sekeliling kami, tidak
menimpa kami38. Ya Allah, turunkanlah hujan
yang membantu, nikmat, dan menyuburkan,
melimpah, banyak, mengenai seluruh penjuru
َِ َ‫دَ َائِمَاََإِلََيََ َْوَِم‬
.‫الدَيْ َِن‬
bumi, merata dan terus-menerus sampai hari
Kiamat39.
ََ‫َاَللَ نهَمَََإِن‬،‫ني‬َ ْ ‫اَمَنََاَلْقَ َانِ َِط‬ ِ َ‫اس َِقنَاَاَلْغَيَثََ َوالََ َتْعَلَْن‬ َْ ََ‫اَللَ نَهم‬
Ya Allah, siramilah hujan kepada kami, dan
ْ
jangan jadikan kami termasuk orang-orang ََ‫كَمَ َاَال‬ َِ ‫عَ َوالضَ ََْن‬ َ ‫ادَ َوالَْ ََبِالَ َِدَِمَ َنََاجل ْهَ َ ِد‬
َِ‫َوا ْجلنَ ََْو‬ َِ َ َ‫َِابلَْ َِعب‬
yang beroutus asa. Ya Allah, sesungguhnya
hamba-hamba-Mu dan negeri mereka tertimpa .َ‫ش نَك َْوََإِالَََإِلََْيك‬َْ َ‫ن‬
kesulitan, kelaparan, dan kesempitan yang
tidak kami keluhkan selain kepada-Mu.
َ َ‫تَلَن َاَال َََْرعََ َوأَ َِد ِرَلَن َاَالضَََْرع‬
َ‫َوأَنََِْلََْعَلَ ْيََن َا‬، َْ َِ‫اَللَ نهَمََأََنْب‬
Ya Allah, tumbuhkanlah tanaman kami, َ‫ات‬ ِ َ َ َ ‫تَلَن‬
َِ َ َ َ َ‫اَم َ َ َ َْنَبَََرك‬ َْ َ َ َ َِ‫َوأََنْب‬،
َ ‫اء‬َِ َ‫اتَالس َ َ َم‬
َِ َ َ َ ‫ِم َ َ َ َْنَبَرك‬
َِ ‫اَمنََاَلْبَالَ َِءَمَاَالََيَ َْك‬َِ َ‫فَعَن‬ َِ ‫وا َْك‬،
perbanyaklah air susu hewan ternak kami,
turunkanlah kepada kami keberkahan langit, .َ‫ش نَف َهنَغَ ْيََ نرك‬ َْ ‫ش‬ َ‫ض‬ َِ ‫األَْر‬ َْ
keluarkanlah untuk kami keberkahan bumi, dan
hilangkanlah musibah yang menimpa kami;
َ‫َفَأََْر ِسَ َِلَالسَمَاء‬،‫َارا‬ َ ‫اَللَ نَهمَََإِّنََنَ ْسَتََغَْ َِفنَركَََإِنَكََ نَكنَْتََغَف‬
ِ َ‫عَلَيََن‬
َ‫اَم َْدَر َارا‬
dimana tidak ada yang
menghilangkannya selain Engkau.
dapat
ْ
Ya Allah, sesungguhnya kami meminta َ
ampunan kepada-Mu, Engkau adalah Maha .‫وي تسفَهَالواد َإذاَسال‬
Pengampun. Turunkanlah kepada kami hujan
yang lebat40.
.‫ويسهحَللرعدَوالرق‬
Dan apabila air telah mengalir ke lembah-
lembah hendaklah ia mandi. Demikian pula ia
hendaknya bertasbih ketika ada suara guruh
dan kilat41.

Shalat Khauf
‫صالةَاخلوف‬
Pasal. Shalat khauf ada tiga macam:
Pertama, ketika musuh tidak berada di arah :َ‫وصالةَاخلوفَعلىَثالث َأضرب‬:‫عف‬
kiblat. Dalam hal ini, imam membagi pasukan ‫أهللا أأدهاَأرَيك أأورَالع أأدوَهَجه أ َغ أأريَ ه‬
َ ‫الق لأ أ َ ي حف أ هأرقه‬
menjadi dua pasukan. Satu pasukan
menghadapi musuh, sedangkan pasukan yang َ‫اع ا َ رقتي َ رق َهَوجهَالعأدو َو رقأ َخلفأه َ يعألي‬
38
Sebagaimana disebutkan dalam Shahih Bukhari dan Muslim.
39
Sebagaimana disebutkan dalam Sunan Abi Dawud.
40
Diriwayatkan oleh Imam Syafi'i dalam Al Umm 1/222.
41
Ucapannya adalah,

َ‫سْ ححا حَر ال هة َْ ي حسهحَ الر ْعدَ هحبح هم هدهَه حوالْ حمالحئه حك َ ه َْن هخْيأ حفتههه‬
“Mahasuci Allah yang halilintar bertasbih dengan memuji-Nya, begitu juga para malaikat, karena takut kepada-Nya.”
(Al Muwaththa’ 2/992. Al Albani berkat, “Hadits di atas mauquf (sampai kepada sahabat) yang shahih sanadnya.”).
22
lain di belakangnya. Imam melakukan shalat َ‫جلفرقأ َالأيتَخلفأهَررعأ َمثَتأته َلنفسأهاَو أيَإىلَوجأأه‬
dengan pasukan yang berada di belakangnya
satu rakaat, lalu pasukan di belakangnya َ ‫الع أأدو َوأتيتَالطائفأ أ َاألخ أأرىَ يع أأليَهب أأاَررعأ أ َوت أأت‬
menyempurnakan masing-masing kemudian
pergi mendatangi musuh. Lalu pasukan yang .َ‫لنفسهاَويسل َهبا‬
lain datang dan shalat bersama imam satu
rakaat, kemudian mereka menyempurnakan
kekurangannya, lalu imam mengucapkan salam َ‫وال أأاينَأرَيكأأورَهَجه أ َالق ل أ َ يعأأفه َاع أأا َصأأفي‬
َ‫وُي أ هر َهب أ َ أأإذاَسأأجدَسأأجدَ عأأهَأهللاأأدَالعأأفيَووقأأف‬
bersama mereka.
Kedua, musuh berada di arah kiblat, maka
imam membagi dua barisan dan bertakbiratul .‫العفَاآلخرَُيرسه َ إذاَر عَسجدواَو حلهقوه‬
ihram bersama mereka. Jika ia sujud, maka
salah satu barisan ikut sujud bersamanya, َ‫وال الث َأر َيكور َه َشدة َاخلوف َوالتهحا َالرب‬
َ ‫يعلي َريف َأ حكنه َر هاجال َأوَرار ا َ ستقه حف َالق ل‬
sedangkan barisan yang lain berdiri menjaga
mereka. Ketika imam telah bangkit, maka
mereka semua sujud dan menyusulnya.
.َ‫وغريَ ستق فَهلا‬
‫ح‬
Ketiga, ketika kondisi sangat mencekam dan
perang sudah berkecamuk, maka ia shalat
semampunya, baik berjalan kaki atau menaiki
kendaraan, dan baik menghadap kiblat maupun
tidak42.

Memakai Emas dan Perak


‫لبسَاحلريرَوالذهب‬
Pasal. Diharamkan bagi kaum lelaki memakai
sutera dan memakai cincin emas, namun halal َ ‫التخأتُّ َجلأةههللا‬
‫وُير َعلىَالرجالَل سَالريأر َو ح‬:
‫عف ح‬
bagi kaum wanita. Sedikit maupun banyak emas
itu adalah haram.
‫ه‬
.‫وُيفَللنسام َوقليفَالةههللاَور ريهَهَالتحرميَسوام‬
Jika sebagian bahan pakaian terbuat dari sutera,
sedangkan sebagian lagi dari kapas atau katun,
َ‫وإذا َرار َبعص َال وب َإبْأحريْ هسما َوبع ه َقطنا َأو َرتان‬
maka boleh dipakai selama suteranya tidak .‫جازَل سهَ اَملَيكنَاعبْأحريْ هس َغال ا‬
lebih banyak.

Yang harus dilakukan terhadap si mayit ‫ماَيل مَيفَامليت‬


Pasal. Ada empat perkara yang harus dilakukan َ ‫غس أأله َوتكفينأ أأه‬:َ‫ويلز َهَاملي أأتَأربع أ أ َأش أأيام‬:‫عأ أأف‬
terhadap si mayit, yaitu: memandikannya,
mengkafankannya, menyalatkannya, dan .‫والعالةَعليه َود نه‬
menguburkannya.
َ ‫َال أأهيدَهَ عررأ‬:‫واثنأارَالَي سأأالرَوالَيعأألىَعليهمأا‬
Ada dua orang yang tidak wajib dimandikan dan
dishalatkan, yaitu: orang yang mati syahid di .َ‫الس ْقطَالة َملَيستح ه فَصارخا‬ ‫امل رريَ و ه‬
medan peperangan melawan kaum musyrik,
dan anak yang keguguran yang tidak menjerit
‫وي س أأفَاملي أأتَ هوتأ أراَ ويك أأورَهَأولَغس أ ه‬
َ‫ألهَس أأدر َوه‬
ketika lahir.
.‫آخرهَشيمَ نَرا ور‬
42
Lihat QS. Al Baqarah: 239.
23
Mayit dimandikan dalam jumlah ganjil. Pada َ‫ويكف أأنَهَثالثأ أ َأثأ أوابَب أأيص َل أأيسَ يه أأاَقم أأيصَوال‬
basuhan pertama airnya dicampur dengan daun
bidara, sedangkan pada basuhan yang terakhir َ. ‫هعما‬
dicampur sedikit kapur barus.
Mayit laki-laki dikafankan dengan tiga helain
kain putih tanpa memakai gamis dan sorban.

Shalat Jenazah
Shalat jenazah dilakukan dengan empat kali
takbir; (1) takbir pertama, membaca surat Al ‫الصالةَعلىَاجلنازة‬
Fatihah, (2) takbir kedua, bershalawat kepada
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan (3) takbir
َ ‫َيق أ أرأَالفا أ أ َبعأ أأدَاألوىل‬:‫ويك أأرَعليأ أأهَأربأ أأعَتك أ أريات‬
ketiga, mendoakan mayit dengan َ ‫ويع أألىَعل أأىَالن أأبَص أألىَللاَعلي أأهَوس أأل َبع أأدَال انيأ أ‬
mengucapkan,
“Ya Allah, ini adalah hamba-Mu, putera hamba-
:‫ويدعوَللميتَبعدَال ال َ يقول‬
Mu. Ia keluar dari kesenangan dunia dan َ‫حَالََدَنََْيَا‬ َِ ‫َخََرجََِمَ َْنَرْو‬،َ‫اَللَ نهَمََهَذَاَعَ ْبَ ندكََ َوابَْ نَنَعَ ْبَ َِدك‬
kelapangannya, sedangkan orang yang
dicintainya dan para kekasihnya di sana. Ia َ‫بَ َوم َا‬ َِْ َ‫َإِلََُنلَْم َ َِةَاَلْق‬،َ‫َو ََْمبنََ َْوبنَ ََهنَ َوأَ َِحبََا نهَهنََفِ ْيََهَا‬.‫ا‬
َ َ‫َوسََعَتِه‬
pergu menuju kegelapan kubur dan hal-hal
yang akan ditemuinya. Ia telah bersaksi bahwa ََ‫َك َانََيَ ْش َهَ نَدَأَ َْنَالَََإِل َهَََإِالََأَنْ َتََ َو ْح َدَكََال‬،‫نه َوََالََقِ ْي َ َِه‬
َ‫شََِرَيْكََلَكََ َوأَنََ نََممَدَاَعََْب ندكََ َوَر نَس َْولنكََ َوأَنَْتََأَ َْعلَ نَمَبَِ َِه‬
tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali
Engkau saja; tidak ada sekutu bagi-Mu, dan
bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-
Mu. Engkau lebih mengetahui dirinya daripada
ََ‫صبَح‬ َ ‫َاَللَ نَهمَََإِنَ َهنَنَََلَََبِكََ َوأََنْتََخَ ْيََ نَرَمَ ْنََنَ َْولََبَِِه‬،‫َِمنَا‬
َْ َ‫َوأ‬،
kami. Ya Allah, sesungguhnya ia telah datang ََ‫َوقَ َْدَ َِج ْئََنَاك‬، َ ‫نَعَ َْنَعَذَابَِ َِه‬ َ‫محتَِكََ َوأَنَْتََغَ ِ ي‬ َْ ‫فَ َِق ْي ََراََإِلَ ََر‬
kepada-Mu, Engkau-lah sebaik-baik Dzat yang
didatangi. Sekarang ia membutuhkan rahmat- َ َِ‫َاَللَ نهَمَََإِ ْنََكَانََ نََمْ ِسََنَاَفَ ِ َْد‬،‫نيََإِلَ ْيَكََ نشَفَعَاءَلَ َهن‬
َ‫يف‬ َِ ‫َر‬
َ ْ َِ‫اغب‬
ََ‫محتَِك‬ َْ ‫َول ِق ََِهََبَِر‬، َِ ‫َوَإِ َْنََكَانََ نم‬،َ ‫َإِ َْحسَ َانَِِه‬
Mu, sedangkan Engkau tidak butuh
menyiksanya. Kami datang kepada-Mu sambil َ ‫َاوَْزَعَ ْنَ َهن‬َ ‫س ْيََئَاَفََتَج‬
berharap dapat diterima syafaat kami
untuknya. Ya Allah, jika ia sebagai orang yang
َ‫يفَقَ َ َِْبَِه‬
َ َِ‫َحَل َ َهن‬ َْ َ‫بَ َوعَذَابَ ََهنَ َواَفْس‬ َِْ َ ‫َهَفِ ْتََن َةَََاْلق‬
َ َِ‫َوق‬،َ‫َِرض َاك‬
baik, maka tambahkanlah kebaikannya. Dan َ‫األ ْم َنََِم َ َْن‬ َْ ََ‫محتَِك‬ َْ ‫ول ِقَ ََِهََبَِر‬،
َ َ‫ضَع َ َْنَجَ ْنَبَ ْي َ َِه‬ َِ ‫َاألَْر‬
َْ ‫اف‬ ِ َ ‫َوج‬
jika ia sebagai orang yang buruk, maka
maafkanlah kesalahan-kesalahannya. ََ‫محتَِكََيََأََْرح َم‬ َْ ‫آمنَاََإِلََجَنَتَِكَََبَِر‬ َِ َ‫عَذَاَبِكََحَّتََتََ ْبََعَثَ َهن‬
َِ ِ ‫الر‬
Pertemukanlah ia karena rahmat-Mu kepada
keridhaan-Mu. Jagalah ia dari fitnah kubur dan .‫ني‬
َ ْ ‫امح‬ َ
azabnya. Luaskanlah kuburnya dan jauhkanlah
tanah dari kedua lambungnya. Pertemukanlah
karena rahmat-Mu kepada keamanan dari
azab-Mu sehingga Engkau membangkitkannya َ‫اَللَ نَهمََالََ َتَِْرَْمنَاَأَ ْج ََرَهنَ َوالََتََ َْفتِنَاَبََ ْعَدَ َهن‬:َ ‫ويقولَهَالرابعأ‬
dalam keadaan aman hingga sampai di surga-

24
Mu dengan rahmat-Mu. Wahai Yang Maha َ َ‫َواغَْ َِف َْرَلَن‬
.‫اَولَ َهن‬
Penyayang.” 43
(4) pada takbir keempat, ia membaca, “Ya Allah, . ‫ويسل َبعدَالرابع‬
jangan Engkau halangi kami pahalanya, jangan
Engkau uji kami setelahnya, dan ampunilah
kami dan dia.”
Setelah takbir keempat ini, ia mengucapkan
salam.

Menguburkan mayit
Mayit dikubur di lahad (galian di pinggir kubur) ‫دفنَامليت‬
dengan menghadap kiblat, dan dimasukkan dari َ‫وي أأد نَهَ حل أأدَ س أأتقهفَالق لأ أ َ وي حس أ ُّأفَ أأنَقهح أأفَرأس أأه‬
arah kepalanya dengan pelan.
Orang yang memasukkannya ke lahad َِ َ‫هللاَ َوعَل‬
َ‫ىَملَ َِةََر نسَ َْوَِل‬ َِ َ‫ََبِ ْسَ َِم‬:‫لحأده‬‫بر ق َويقولَالأة َي ه‬
mengucapkan, “Dengan nama Allah dan di atas
agama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
.ََ‫ىَهللانَعَلََْي َِهَ َوسَلَم‬ َِ
َ َ‫هللاَصَل‬
Selanjutnya jenazah dibaringkan di kubur .َ ‫َوبسط‬
ْ ‫وي جعَهَالقرَبعدَأرَيعمقَقا‬
setelah digali sedalam orang yang berdiri
dengan tangan ke atas.
.َ‫ويسطحَالقر َوالَي ىنَعليه َوالَجيعص‬

43
Doa-doa ini dikumpulkan oleh Imam Syafi’i dari berbagai riwayat, terkadang Beliau menyebutkannya secara makna,
dan dianggap baik oleh para ulama yang berada di atas madzhabnya. Dan hadits yang paling shahih yang
menyebutkan doa untuk si mayit adalah hadits Auf bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah menyalatkan sebuah jenazah, lalu aku mendengar Beliau mengucapkan,

َ‫اخلطايَ كما نَق ْيتَ الثَ ْوب‬ ْ َ‫ْج والْبَ ْرَِد ونَ ِق َِه ِمن‬ َِ ‫اء والثَل‬ َِ ‫ف ع ْن َهن وأ ْك ِرَْم نَ نل َهن وو ِس َْع نم ْدخل َهن واغْ ِسل َْهن ِابلْم‬
َ‫الل نهمَ اغْ ِف َْر ل َهن و ْارمحْ َهن وعافِ َِه وا ْع ن‬
‫ب أ َْو ِم َْن‬ َِ ‫س وأبْ ِدل َْهن دارا خ ْيَرا ِم َْن دا ِرَهِ وأ ْهالَ خ ْيَرا ِم َْن أ ْهلِ َِه وزْوجا خ ْيَرا ِم َْن زْو ِج َِه وأ ْد ِخل َْهن ا ْجلنةَ وأ ِع ْذ نَه ِم َْن عذ‬
َِْ ‫اب الْق‬ َِ ‫ْاألبَْيضَ ِمنَ الدن‬
‫اب النا َِر‬َِ ‫عذ‬
“Ya Allah, ampuni dia, sayangilah dia, lindungilah dia, maafkanlah dia, muliakanlah persinggahannya, luaskanlah
tempat masuknya, basuhlah dia dengan air, air es dan air embun. Bersihkan dia dari dosa-dosa sebagaimana Engkau
bersihkan kain yang putih dari noda. Berikanlah ganti tempat yang lebih baik, keluarga yang lebih baik, istri yang lebih
baik, masukkanlah ke surga dan lindungilah ia dari azab kubur atau azab neraka.” (HR. Muslim)
Demikian pula hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila
menyalatkan jenazah, Beliau mengucapkan,

َ‫ وم ْن‬،‫ان‬ ِْ ‫ الل نهمَ م َْن أ ْحيَ ْيَت َهن ِمنا فأ ْحيَِِه على‬،‫اه ِدّنَ وغائِبِنا‬
ِ ‫اإلمي‬ ِ ‫ وش‬،‫ وذك ِرّنَ وأننَْثاّن‬،‫ وكبِ ِريّن‬،‫ وص ِغ ِريّن‬،‫ وميِتِنا‬،‫«اللهمَ ا ْغ ِف َر ِحليِنا‬
ْ ‫ن‬
ِ ‫ والَ تن‬،‫ اللهمَ الَ تْ ِرمنا أجرهن‬،‫اإلسالِم‬ ِ
»‫ضلنا بَ ْعد َهن‬ ْ ْ ‫ن‬ ْ ِْ ‫تَوفَ ْيَت َهن منا فَتَوف َهن على‬
Ya Allah, ampunilah orang yang masih hidup di antara kami dan yang telah mati, yang masih kecil dan sudah dewasa,
yang laki-laki dan yang perempuan, yang hadir di kalangan kami dan yang tidak hadir. Ya Allah, siapa saja yang
Engkau hidupkan, maka hidupkanlah di atas Islam, dan siapa saja yang Engkau wafatkan, maka wafatkanlah di atas
Islam. Ya Allah, jangan halangi kami mendapatkan pahalanya, dan jangan sesatkan kami setelahnya.” (HR. Abu
Dawud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Al Albani).
25
Dan kubur itu diratakan, tidak dibuat bangunan
di atasnya, dan tidak boleh dikapuri.

‫البكاءَعلىَامليت‬
Menangisi mayit
Tidak mengapa menangisi mayit tanpa meratap,
َ‫والَأبلَجل ك أ أأامَعل أ أأىَاملي أ أأت نَغ أ أأريَنحأ أ أ ْأوحَوالَش أ أ هأق‬
dan tanpa merobek-robek kerah baju. .‫َويعزىَأهلهَإىلَثالث َأاي َ نَد نه‬.‫جيهللا‬ ْ
Dianjurkan keluarga si mayit dihibur maksimal
tiga hari setelah dikubur. . ‫والَيد نَاثنارَهَقرَإالَلاج‬
Dan tidak boleh dikubur dua orang dalam satu
liang kuburan kecuali jika ada kebutuhan.

26
KITAB ZAKAT ‫كتابَال كاة‬

Barang Yang Terkena Zakat


ِ
‫ماَتبَفيهَال كاة‬
Zakat wajib pada lima barang, yaitu: (1) hewan َ ‫َاملواشأأي َواألمثأأار‬:‫جتأأهللاَالزرأأاةَهَمخس أ َاشأأيام َوهأأي‬
ternak, (2) mata uang, (3) tanaman, (4) buah-
buahan), dan (5) harta benda yang .‫والزروع َوال مار َوعروضَالتجارة‬
didagangkan.

‫زكاةَاملواشي‬
Zakat Hewan Ternak
:‫ين اَاملواشيَ تجهللاَالزراةَهَثالث َأجنالَ نها َوهي‬
Adapun hewan ternak, maka zakatnya berlaku
pada tiga jenis hewan, yaitu: unta, sapi, dan . ‫اعبف َوال قر َوال ن‬
kambing.
‫شروطَوجوبَزكاةَاملواشي‬
Syarat Wajibnya Zakat Pada Hewan Ternak :‫وشرائطَوجوهباَست َأشيام‬
Syarat wajibnya ada enam perkara, yaitu: (1) َ ‫االسأ أأال َوال هري أ أ َواملهلأ أأكَالتأ أأا َوالنهعأ أأاب َوالحأ أ ْأول‬
Islam, (2) merdeka, (3) memilikinya secara
sempurna, (4) mencapai nishab, (5) telah . ‫والس ْو‬
berlalu satu tahun, (6) digembalakan di tanah
lapang (selama setahun atau sebagian
besarnya).
‫زكاةَالذهبَوالفقه‬
Zakat Emas dan Perak . ‫َالةههللاَوالف‬:‫وأ اَاألمثارَ يئار‬
Adapun pada mata uang, maka ada dua, yaitu:
emas dan perak.
‫شروطَوجوبَزكاةَالذهبَوالفضة‬
Syarat Wajibnya Zakat Pada Emas dan Perak :‫وشرائطَوجوبَالزراةَ يهاَمخس َاشيام‬
Syarat wajibnya zakat pada keduanya ada lima .‫االسال َوال هري َواملهلكَالتا َوالنعاب َوالحْول‬
perkara, yaitu: (1) Islam, (2) merdeka,
memilikinya secara sempurna, (3) telah
mencapai nishab, dan (5) telah berlalu satu
tahun.
‫زكاةَال نروعَوالثمار‬
Zakat Pada Tanaman dan Buah-Buahan :‫وأ اَالزروعَ تجهللاَالزراةَ يهاَب الث َشرائط‬
Zakat pada tanaman dan buan-buahan ada tiga َ ‫أرَيكأأورَممأأاَيزرعأأهَاآلد يأأور َوأرَيكأأورَقأأوحَُ أأد حخرا‬
.‫وأرَيكورَنعاج َوهوَمخس َأوسقَالَقه رَعليها‬
syarat, yaitu: (1) termasuk yang ditanam oleh
manusia, (2) merupakan makanan pokok yang
bisa disimpan, (3) telah mencapai nishab, yaitu :َ‫وأ اَال مارَ تجهللاَالزراةَهَشيئيَ نها‬
5 wasaq (kira-kira 512 Kg) bersih tanpa kulitnya.
Adapun buah-buahan, maka zakatnya hanya .َ ‫مثرةَالنخفَومثرةَال حكر‬
berlaku pada dua buah, yaitu: buah kurma dan

27
buah anggur.

‫شروطَوجوبَزكاةَال روعَوالثمار‬
Syarat Wajibnya Zakat Pada Tanaman dan
Buah-Buahan
:‫وشرائطَوجوبَالزراةَ يهاَأربع َأشيام‬
Syarat wajibnya ada empat, yaitu: (1) Islam, (2) .‫اعسال َ والري َ وامللكَالتا َوالنعاب‬
merdeka, (3) memiliki secara sempurna, (4)
mencapai nishabnya.

‫زكاةَالتجارة‬
Zakat Perniagaan َ‫وأ أ أأاَع أ أأروضَالتج أ أأارةَ تج أ أأهللاَالزر أ أأاةَ يه أ أأاَجل أ أ أرائط‬
Adapun barang-barang yang hendak .‫املةرورةَهَاألمثار‬
didagangkan, maka syarat wajibnya zakat sama
seperti pada zakat mata uang.
‫نصابَاالبل‬
.‫وأولَنعابَاعبفَمخس َو يهاَشاة‬:‫عف‬
Nishab (Ukuran Wajib Zakat) Pada Unta .‫وهَع رَشا ر‬
Pasal. Nishab pertama unta adalah 5 ekor, ‫ه‬
.‫رَثالثَشياه‬ ‫وهَمخس َع‬
zakatnya seekor kambing 44.
Jika berjumlah 10 ekor unta, zakatnya dua
.‫وهَع رينَأربعَشياه‬
kambing.
‫وهَمخسَوع رينَبهْنت ح‬
.‫َهحاض‬
Jika 15 ekor, zakatnya 3 kambing.
.‫وهَستَوثالثيَبنتَلح ور‬
Jika 20 ekor, zakatnya 4 kambing.
Jika 25 ekor, zakatnya 1 bintu makhadh 45.
. ‫وهَستَوأربعيَ ههللا هق‬
Jika 36 ekor, zakatnya 1 bintu labun 46. . ‫وهَإهللادىَوستيَج حة حع‬
‫ح‬
Jika 46 ekor, zakatnya 1 hiqqah 47. .‫وهَستَوس عيَبنتاَلح ور‬
Jika 61 ekor, zakatnya 1 jadza’ah 48.
.‫وهَإهللادىَوتسعيَهللا هقتار‬
‫ه‬
Jika 76 ekor, zakatnya 2 bintu labun.
.‫وهَ ائ َوإهللادىَوع رينَثالثَبناتَل ور‬
Jika 91 ekor, zakatnya 2 hiqqah.
Dan jika 121 ekor, zakatnya 3 bintu labun. . ‫ورَوهَرفَمخسيَهللا هق‬
‫ه‬ ‫مثَهَرفَأربعيَبنتَل‬
Selanjutnya pada setiap 40 ekor, 1 bintu labun,

44
Syaath artinya kambing, yakni jika domba (kira-kira yang usianya 8 atau 9 bulan), sedangkan jika kambing biasa
(yang usianya setahun).
45
Bintu makhaadh adalah unta betina yang berumur satu tahun dan masuk tahun kedua.
46
Bintu labun adalah unta betina yang berumur dua tahun dan masuk tahun ketiga. Jika jantan disebut ibnu labun.
47
Hiqqah adalah unta betina yang berumur tiga tahun dan masuk tahun keempat.
48
Jadza’ah adalah unta betina yang berumur empat tahun dan masuk tahun kelima.
28
dan pada setiap 50 ekor, zakatnya 1 hiqqah.

‫نصابَالبقر‬
Nishab Sapi .‫وأولَنعابَال قرَثالثور َو يهاَتحهيع‬:‫عف‬
. ‫وهَأربعيَ هسن‬
Pasal. Nishab pertama sapi adalah 30 ekor, dan
zakatnya 1 tabi’49.
Jika berjumlah 40, maka zakatnya 1 musinnah 50. .‫وعلىَهةاَأبداَ هقس‬
Dan qiaskanlah yang lain mengikuti hal ini untuk
selamanya.
‫نصابَالغنم‬
Nishab Kambing
Pasal. Nishab pertama pada kambing adalah 40 َ‫أاةَج حة حعأ َ أن‬
‫وأولَنعابَال أن َأربعأورَ و يهأاَش ح‬:‫عف‬
ekor. Zakatnya, seekor jadza’ah 51 biri-biri atau .‫ال ينرَأوَثحنهي َ نَاملعهز‬
tsaniyyah kambing52. ‫ح‬
Jika 121 ekor, zakatnya 2 ekor kambing. .‫وهَ ائ َوإهللادىَوع رينَشا ر‬
Jika 201 ekor, zakatnya 3 ekor kambing. .‫وهَ ائتيَوواهللادةَثالثَشياه‬
Jika 400 ekor, zakatnya 4 kambing. .‫وهَأربعمائ َأربعَشياه‬
Selanjutnya pada setiap 100 ekor kambing,
zakatnya 1 kambing. .‫مثَهَرفَ ائ َشاة‬

Zakat Harta Yang Dimiliki Bersama


‫زكاةَاملالَاملن ْشتَرك‬
Pasal. Dua orang yang bersekutu terhadap
:‫ارَزراةَالواهللادَبس عَشرائط‬ ‫واخلحلهيطارَيأحزري ه‬:‫عف‬
kambing harus mengeluarkan zakat kambingnya
seperti halnya zakat untuk satu orang saja
‫ح‬
dengan tujuh syarat, yaitu: (1) jika kandangnya َ ‫رعأأىَواهللاأأدا‬ ‫إذاَرأأارَاملأححأراحَواهللاأأدا َواملح ْسأ حأرحَواهللاأأدا َواملح ح‬
sama, (2) tempat melepasnya sama, (3) tempat
(padang rumput) penggembalaannya sama, (4)
َ‫وال حفح أ أ أ أ أ أأفَواهللا أ أ أ أ أ أأدا َوامل أ أ أ أ أ أأربَواهللا أ أ أ أ أ أأدا َوالالهأ أ أ أ أ أأهللا‬
pejantannya sama, (5) tempat minumnya sama, .‫هللاَواهللادا‬ ‫وضعَالحْل ه‬ ‫واهللادا و ه‬
dan (6) tempat pemerahan susunya sama.

Nishab Emas dan Perak


Pasal. Nishab emas dan perak itu 20 mitsqal (85
gram emas). Zakatnya adalah 1/40, yaitu sama ‫نصابَالذهبَوالفضة‬
seperti setengah mitsqal. Untuk selebihnya
dizakati menurut perhitungan itu.
َ ‫عابَالةههللاَع رورَه قاال َو يهَربأعَالع أر‬
‫ه‬ ‫ونه‬:‫عف‬
Nishab perak adalah 200 dirham (595 gram).

49
Tabi’/Tabi’ah adalah sapi yang berusia 1 tahun.
50
Musinnah adalah sapi yang berusia 2 tahun.
51
Jadza’ah biri-biri adalah biri-biri yang sudah sempurna 1 tahun dan masuk tahun kedua.
52
Tsaniyyah kambing adalah kambing yang sudah sempurna 2 tahun dan masuk tahun ketiga.
29
Zakatnya adalah 1/40, yaitu 5 dirham. Untuk .‫وهوَنعفَ قال َو يماَزادَحبسابه‬
selebihnya dizakati menurut perhitungan itu.
Tidak ada zakat pada perhiasan yang mubah َ ‫ونعابَالوهرقَ ائتاَدره َو يهَربأعَالع أر َوهأوَمخسأ‬
‫ح‬
(seperti cincin perak bagi laki-laki atau gelang .‫دراه َو يمازادَحبسابه‬
emas bagi wanita).
.‫والَجتهللاَهَالله هيَامل احَزراة‬
Nishab Tanaman dan Buah-Buahan
Pasal. Nishab tanaman dan buah-buahan ‫نصابَال روعَوالثمار‬
adalah 5 wasaq (512 Kg), yaitu sama dengan
1600 kati menurut neraca Irak. Untuk َ‫ونعأأابَالأأزروعَوال مأأارَمخس أ َأوسأأق َوهأأيَألأأف‬:‫عف‬
selebihnya dizakati menurut perhitungan itu.
.‫وستمائ َ هرطفَجلعراقي َو يماَزادَحبسابه‬
Zakat pada tanaman dan buah-buahan jika
disirami air hujan atau air yang mengalir di َ‫و يه أأاَإرَسأ أأقيتَخأ أأامَالسأ أمامَأوَالس أ ْأيحَالع ْ أأر َوإر‬
permukaan bumi adalah 1/10, tetapi jika
disirami dengan pompa air atau alat penyiram,
.‫س هقيحتَبهدوالبَأوَنح ْ حَنعفَالع ر‬
maka zakatnya adalah 1/20.

Penghitungan Barang-Barang Perniagaan


Pasal. Barang-Barang yang didagangkan ‫تقوميَعروضَالتجارة‬
dihitung jumlahnya di akhir haul dengan harga
berapa barang-barang itu dibeli. Dan wajib َ‫وتأ حقو َعروضَالتجارةَعندَآخرَالولَخاَا ْش هأرتيحت‬:‫عف‬
dikeluarkan dari barang-barang perniagaan itu
1/40.
.َ‫بهَوخيْحرجَ نَذلكَربعَالع ْ هر‬
Tambang emas dan perak yang telah digali َ‫و أأاَاسأأتخر حجَ أأنَ عأأادرَالأأةههللاَوالف أ َخيْأ حأرجَ نأأهَربأأع‬
harus dikeluarkan zakatnya 1/40 pada saat itu.
Sedangkan harta karun yang ditemukan
‫الع رَهَالال َو اَيوجدَ ه‬
.‫نَالرحرازَ فيهَاخل ْمس‬
zakatnya adalah 1/5.

Zakat Fitri
Pasal. Zakat Fitri menjadi wajib karena tiga ‫زكاةَالفطر‬
perkara, yaitu: (1) Islam, (2) tenggelam
matahari akhir bulan Ramadhan, (3) adanya َ‫َاعسال َوب روب‬:‫وجتهللاَزراةَالفطرَب الث َأشيام‬:‫عف‬
kelebihan bahan makanan pokok untuk dirinya
dan keluarganya pada hari itu. َ‫ال مسَ نَآخرَيو َ أنَشأهرَر أار َووجأودَال حف ْ أف‬
Seseorang mengeluarkan zakat untuk dirinya ‫عنَقوتهَوق ه‬
. ‫وتَعيالهَهَذلكَاليو‬
َ‫ويأحزرهىَعنَنفسهَوعمنَتلْحز هَنفقتهَ نَاملسلميَصاعاَ ن‬
dan orang yang ditanggungnya dari kalangan
kaum muslimin dengan ukuran satu sha’
makanan pokok negerinya, yang ukurannya
adalah 5,3 kati menurut neraca Irak (2.4 Kg atau
dibulatkan menjadi 2.5 Kg). .‫قوتَبحألح هدههَوقح ْدرهَمخس َأرطالَوثلثَجلعراقي‬

30
Kepada Siapa zakat Diberikan
Pasal. Zakat diberikan kepada 8 asnaf yang
disebutkan Allah Ta’ala dalam kitab-Nya Yang
Mulia, yaitu pada firman-Nya,
‫منَتدفعَلهَال كاة‬
“Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk َ ‫وتد عَالزرأأاةَإىلَاألصأأنافَال ماني أ َالأأةينَذرأأره‬:‫عأأف‬
َ‫للاَتعأأاىلَهَرتابأأهَالعزيأأزَهَقولأأهَتعأأاىل((إهَّنأحأاَالعأ حأدقحات‬
orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang
َ‫أاَواْلم حذل حف أ هَقأل أأوبأه ْ حَوهه‬ ‫هه‬ ‫لهْلف حقأأرامَواْلمس أأاره ه‬
‫َعلحْيأ حه أ ح‬
‫يح‬ ‫ي حَواْل حع أأا ل ح‬
dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah ‫ح ح حح‬
‫ابَواْل ا هره يَوههَسأه هيفَاههَوابأ هنَالسأه هيفَ ح هري أ َُ ه أنَاهَه‬ ‫ه ه‬
dan untuk mereka yang sedang dalam ‫ح ح‬ ْ‫ح‬ ‫الرقح ح ح ح ح ح‬
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
.))َ ‫َهللا هكي‬ ‫واه ه‬
diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui ‫َعلي ح‬ ‫ح ح‬
lagi Mahabijaksana.” (QS. At Taubah: 60) َ َ ‫وإىلَ نَيوجدَ نه َوالَيقتح هعرَعلىَأقفَ أنَثالثأ‬
َ‫أن‬
َ‫ه‬
Zakat ini diberikan kepada siapa saja yang ada
dari mereka. Dan sedikitnya tidak boleh kurang .‫رفَصنفَإالَالعا ف‬
dari tiga orang dari setiap golongan selain
amil53.

Orang-Orang Yang Tidak Boleh Diberi Zakat


‫منَالَتدفعَلهَال كاة‬
Ada lima orang yang tidak boleh diberikan zakat
kepada mereka, yaitu: (1) orang yang kaya uang : ‫ومخس َالَجيوزَد عهاَإليه‬
atau kaya mata pencaharian, (2) budak, (3) Bani
Hasyim, (4) Bani Muththalib, dan (5) orang kafir. َ ‫ال بَخالَأوَ حر ْسهللا والع د َوبنوَهاش َوبنوَاملطلههللا‬
Orang yang wajib dinafkahi oleh orang yang َ ‫نَتلز َاملحزرهيَن حف حقتهَالَيد عهاَإليه َجس‬
‫والكا ر و ح‬
berzakat juga tidak diberi zakat meskipun
mereka fakir dan miskin. .‫الفقرامَواملساري‬

53
Disebutkan dalam tafsir Ibnu Katsir, bahwa tidak wajib diratakan pembagian kepada semuanya, bahkan boleh
memberikan kepada satu golongan dari mereka, dan boleh diberikan semua zakat meskipun masih ada golongan yang
lain. Ini adalah pendapat Imam Malik, jamaah dari kalangan salaf dan khalaf di antaranya Umar, Hudzaifah, Ibnu
Abbas, Abul ‘Aliyah, Sa’id bin Jubair, dan Maimun bin Mihran.
Faedah: Untuk zakat fitri lebih diutamakan kepada kaum fakir dan miskin daripada golongan yang lain.
31
KITAB PUASA ‫كتابَالصيام‬
Syarat Wajib Puasa
Syarat wajib puasa ada tiga perkara, yaitu: (1) ‫شروطَوجوبَالصيام‬
Islam, (2) Baligh dan berakal, (3) mampu
berpuasa.
:‫وشرائطَوجوبَالعيا َثالث َأشيام‬
. ‫اعسال َوال لو َوالعقف َوالقدرةَعلىَالعو‬
Fardhu-Fardhu Puasa ‫فرائضَالصوم‬
Fardhu-fardhu puasa ada empat perkara, yaitu:
(1) niat, (2) menahan diri dari makan dan
َ‫َالني َواع ساكَعأنَاألرأف‬:‫و رائصَالعو َأربع َأشيام‬
minum, (3) menahan diri dari jima’, dan (4) .َ‫َوتعم هدَال حقيم‬
ُّ ‫وال ربَواجلماع‬
menahan diri dari muntah secara sengaja.

Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa


‫ماَيفطرَبهَالصائم‬
Hal-hal yang membatalkan puasa ada sepuluh,
‫والة ه‬
:‫َيفطرَبهَالعائ َع رةَأشيام‬
yaitu: (1) sesuatu yang masuk secara disengaja
ke perut (melalui lubang yang ada) (2) demikian َ‫اَوصفَعمداَاىلَاجلوفَوالرألَ وال ْقنح َهَأهللاد‬
pula ke kepala, (3) memasukkan obat ke dalam
salah satu dari dua jalan (qubul atau dubur), (4) َ ‫الوطمَعمداَهَال حف ْرج‬
‫الس يلي َوالقيمَعمدا َو ح‬
muntah dengan sengaja, (5) berjima’ secara
sengaja di farji, (6) mengeluarkan mani karena
َ ‫واعنزالَعنَ اشرة َواليص َوالنهفال َواجلنور‬
bersentuhan (bercumbu rayu), (7) datang haidh, ‫وه‬
.‫الردة‬
(8) datang nifas, (9) gila, dan (10) murtad.

Hal-Hal Yang Dianjurkan Ketika Berpuasa ‫ماَيستحبَللصائم‬


Hal-hal yang dianjurkan ketika berpuasa ada
tiga perkara, yaitu: menyegerakan berbuka, ‫ه‬
َ‫َتعجيفَالفطر وأتخري‬:‫َأشيام‬ ‫ويستحهللاَهَالعو َثالث‬
menunda sahur, dan meninggalkan kata-kata
keji. . ‫السحور َوتركَاهل ْج هرَ نَالكال‬
ُّ
‫صيامَالعيدينَوالتشري‬
Tentang Berpuasa Pada Dua Hari Raya dan Hari
Tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah) َ. ‫َالعيدار َوأاي َالت ريقَال الث‬: ‫وُيرََصيا َمخس َااي‬
‫ح‬
.‫كَإالَأرَيأ حواهحقَعادةَله‬
‫ويكرهَصو َيو َال ه‬
Haram hukumnya berpuasa pada lima hari ini,
yaitu: dua hari raya dan tiga hari tasyriq. ‫ح‬
Dan makruh hukumnya berpuasa pada hari
yang masih meragukan kecuali jika bertepatan
dengan hari kebiasaannya berpuasa.

32
‫حكمَاَجلماعَيفَهنارَرمضان‬
Hukum Berjima’ di Siang Hari Bulan Ramadhan
Barang siapa yang berjima’ di siang hari bulan َ‫نَو هط حئَهَهنارَر ارَعا داَهَال حف ْرهجَ عليهَالق ام‬
‫و ح‬
Ramadhan secara sengaja di bagian farji, maka ‫ه‬
َ ‫عْتقَرق َ ذ ن َ إرَملَجيدَ عيا‬:َ‫َوهي‬ ‫والكفارة‬
ia wajib mengqadha’ dan membayar kaffarat,
yaitu dengan memerdekakan seorang budak َ‫شهرينَ تتابعي َ إرَملَيستطعَ إطعا َستيَ سكينا‬
yang mukmin. Jika tidak sanggup, maka ia
berpuasa dua bulan berturut-turut, dan jika .‫لكفَ سكيَ د‬
tidak sangggup, maka ia memberi makan 60
orang miskin, dimana masing-masing orang
miskin mendapatkan 1 mud (6 ons).
‫قضاءَالصومَعنَامليت‬
Mengqadha Puasa Untuk Orang Yang َ ‫و نَ أاتَوعليأهَصأيا َ أنَر أارَأطعهأ ح َعنأهَلكأفَيأو‬
Meninggal Dunia
.‫د‬
َ ‫أيإَإرَع حجأ حأزَعأأنَالعأأو َيفطأأرَويطعهأ َعأأنَرأأفَيأأو‬
Barang siapa yang meninggal dunia dalam
keadaan mempunyai hutang puasa, maka ‫ح‬ ‫وال أ‬
dibayarkan fidyah dengan memberi makan
orang miskin untuk seharinya satu mud.
.‫دا‬
Dan orang yang sudah tua jika tidak sanggup
berpuasa, maka ia boleh berbuka, namun ‫صومَاحلاملَواملرضع‬
memberi makan setiap hari berbukanya satu
mud. َ‫رضعَإرَخا تاَعلىَأنفسهماَأ طر َوعليهما‬ ‫والا فَوامل ه‬
Puasa Orang Yang Hamil dan Menyusui َ‫الق أ أأام َوإرَخا تأ أ أأاَعل أ أأىَأوالدمهأ أ أأاَأ ط أ أأر َوعليهمأ أ أأا‬
َ‫الق أأامَوالكف أأارةَع أأنَر أأفَي أأو َ أأد َوه أأوَ هرط أأفَوثل أأث‬
Orang yang hamil dan menyusui, jika
mengkhawatirkan keadaan dirinya, maka ia
boleh berbuka, namun harus mengqadha. Dan .‫جلعراقي‬
jika ia mengkhawatirkan keadaan anak-
anaknya, maka ia berbuka, namun harus
mengqadha dan (jika mampu) membayarkan
kaffarat untuk seharinya satu mud yaitu
seukuran 1 1/3 kati Irak (6 ons).
‫صومَاملريضَواملسافر‬
Puasa Orang Yang Sakit dan Musafir .‫واملريصَواملسا رَسفراَطويالَيفطرارَويق يار‬
Orang yang sakit dan musafir dengan safar yang
lama, maka boleh berbuka, namun harus
mengqadha. ‫االعتكاف‬
َ:‫واالعتكافَس أ أ أ أأن َ س أ أ أ أأتح حح َ ول أ أ أ أأهَش أ أ أ أأرطار‬:‫ع أ أ أ أأف‬
I’tikaf
.‫الني واللُّ ثَهَاملسجد‬
Pasal. I’tikaf hukumnya sunah yang disukai.
Syaratnya dua, yaitu: niat dan menetap di َ‫والَخيأرجَ أأنَاالعتكأأافَاملنأأةورَإالَلاجأ َاعنسأأار َأو‬ ‫ح‬
‫ح‬
masjid.
.‫عةرَ نَهللايص َأوَ رضَالَميكنَامل حقا َ عه‬
Dan tidak boleh keluar dari i’tikaf nadzar kecuali
ada hajat yang mendesak atau udzur, seperti
33
haidh atau sakit yang tidak memungkinkan
tetap di masjid. .َ‫َجلو ْطم‬
‫ويح طف ح‬
I’tikaf menjadi batal karena jima’.

34
KITAB HAJI ‫كتابَاحلج‬
Syarat Wajib Haji
Syarat wajib haji ada tujuh, yaitu: (1) Islam, (2), ‫شروطَوجوبَاحلج‬
baligh (3) berakal, (4) merdeka, (5) ada bekal
dan kendaraan, (6) jalannya aman, (7)
َ ‫َاعس أ أ أ أأال‬:‫وشأ أ أ أ أرائطَوج أ أ أ أأوبَال أ أ أ أأجَس أ أ أ أ أ ع َاش أ أ أ أأيام‬
memungkinkan melakukan perjalanan. َ ‫َوختْلهيحأ أ‬
‫وال لو والعق أأفَوالري أ َووج أأودَال أزادَوالراهللال أ ح‬
.‫الطريق َوإ كارَامل هسري‬
Rukun Haji ‫ح‬
Rukun haji ada lima, yaitu: (1) ihram disertai
‫أركانَاحلج‬
niat, (2) wuquf di Arafah, (3) thawaf di Baitullah, َ ‫َاعهللا أرا َ أأعَالني أ َ والوقأأوفَبعر أ‬: ‫واررأأارَالأأجَمخس أ‬
(4) sa’i antara Shafa dan Marwah, (5) mencukur
rambut. .‫والطوافَجل يت َوالسعيَبيَالعفاَوامل ْرحوة َوالحلْق‬
‫ح‬
Rukun Umrah ‫اركانَالعمرة‬
Rukun umrah ada empat, yaitu: (1) ihram, (2)
thawaf, (3), sa’i, (4) mencukur atau َ ‫َاعهللاأ أ أرا َوالطأ أ أواف َوالس أ أأعي‬: ‫وأرر أ أأارَالعم أ أأرةَأربعأ أ أ‬
memendekkan menurut salah satu pendapat. .‫واللقَأوَالتقعريَهَأهللادَالقولي‬
‫واجباتَاحلج‬
Kewajiban Haji
Kewajiban haji di luar rukun ada tiga, yaitu: (1) َ‫َاعهللاأ أرا َ أأن‬:‫وواج أأاتَال أأجَغرياألرر أأارَثالثأ أ َأش أأيام‬
ihram dari miqat, (2) melempar jumrah yang .‫املهي حقات َور يَاجلمارَال الث واللق‬
tiga, (3) mencukur.
‫سننَاحلج‬
Sunah-Sunah Haji :‫وسننَالجَس ع‬
Sunah haji ada tujuh, yaitu: (1) ifrad, yakni َ‫اع أرادَوهأأوَتقأأدميَالأأجَعلأأىَالعمأأرةَ والتحلهيح أ َوط أواف‬
mendahulukan haji di atas umrah, (2) talbiyah,
(3) thawaf qudum, (4) mabit di Muzdalifah, (5) َ ‫القأأدو َواملهيأأت هَخ ْزحدلهحف أ َوررعتأأاَالط أواف َوامل يأأتَخههأ حأىن‬
melakukan dua rakaat (setelah) thawaf, (6) ‫ح‬
mabit di Mina, dan (7) thawaf wada’ .‫وطوافَالوداع‬
(perpisahan dengan Mekkah).
‫اإلحرام‬
Ihram َُ‫ويتجردَالرجفَعندَاعهللارا َ نَامل هخيط ويحلحسَإهحز حارا‬
‫ح‬
Seseorang ketika ihram menanggalkan pakaian .‫وهرحدامَُأبي ي‬
yang berjahit, dan mengganti memakai kain dan
selendang putih.

‫ماَحي نرنمَعلىَاملنح ِرم‬


Yang Diharamkan Bagi Orang Yang Ihram
Pasal. Diharamkan bagi orang yang ihram َ‫َل أ أ سَامل هخ أأيط‬:‫وُير َعل أأىَاملح أ أ هر َع أأرةَاش أأيام‬:‫عأ أأف‬
sepuluh perkara, yaitu: (1) memakai pakaian ‫ح‬
35
yang berjahit (membentuk tubuh), (2) menutup َ‫وت طي أ أ َال أ أرألَ أ أأنَالرجأ أأفَوالوجأ أأهَ أ أأنَاملرأة وتحرجيأ أأف‬
kepala bagi laki-laki dan wajah bagi wanita, (3)
‫ال عر َوهللالقهَ وتأقلي َاألظا ر َو ه‬
َ ‫الطْيأهللاَ وقحأْتأفَالعأيد‬
menyisir rambut 54, (4) mencukur rambut, (5)
‫ح‬
memotong kuku, (6) memakai wewangian, (7)
.‫اشرةَب هوة‬ ‫الوطمَ واملح ح‬ ‫ه‬
membunuh hewan buruan, (8) melakukan akad ‫وعقدَالن حكاح َو ح‬ ‫ح‬
nikah, (9) berjima’, (10) Bersentuhan dengan
istri disertai syahwat.
Untuk semua pelanggaran itu dikenakan fidyah
kecuali akad nikah, maka tidak sah nikahnya. .‫َإالَعقدَالنكاحَ إنهَالَينعقد‬
‫ح‬ ‫ه‬
‫وهَجيعَذلكَالفدي‬
Dan tidak ada yang merusak ihram kecuali jima’
di farji. Dan orang yang telah keluar dari ihram
.‫فسدهَإالَالوطمَهَالفرج‬
‫ح‬ ‫والَي‬
tidak boleh keluar dari ihramnya karena .َ‫والَخيرجَ نهَجلفساد‬
‫ح‬
ihramnya rusak (ia harus meneruskan
ibadahnya hingga selesai).

Barang siapa yang tertinggal wuquf di Arafah, َ‫و نَ اتهَالوقوفَبعر َ ححل حفَبه حع حم هفَع ْمحرة َوعليهَال حق ح أام‬
maka ia harus tahallul (keluar dari ihram haji)
dengan mengerjakan ibadah umrah, dan ia . ‫واهلح ْد‬
harus mengqadha hajinya dan membayar denda ‫و نَتركَر حه‬
.‫رناَملَُيفَ نَإهللارا هَهللاىتَأييتحَبه‬
(dam).
Barang siapa yang meninggalkan satu rukun . ‫و نَتركَواج اَلح هزح هَالد‬
haji, maka ia tidak boleh tahallul (keluar) dari
ihramnya sampai ia selesai menunaikannya. .‫و نَتركَسن َملَيلز هَبرترهاَشيم‬
Barang siapa yang meninggakan sunah haji,
maka ia tidak wajib membayar sesuatu pun
karena meninggalkannya.

Denda-Denda Yang Wajib Dalam Ihram ‫الدماءَالواجبةَيفَاالحرام‬


Pasal. Denda-denda yang wajib dalam ihram :‫والد امَالواج َهَاعهللارا َمخس َاشيام‬:‫عف‬
ada lima perkara, yaitu:
Pertama, denda yang wajib karena
meninggalkan ibadah (nusuk) yang َ:‫َالأأد َالواجأأهللاَبأأرتكَنسأأك َوهأأوَعلأأىَالرتتيأأهللا‬:‫أهللاأأدها‬
diperintahkan dalam ibadah haji. Secara
berurutan adalah menyembelih seekor َ ‫َع ح حرةَأاي َثالث َهَالجَوسأ ع‬ ‫شاة إرَملَجيدَ عيا ح‬
kambing, jika tidak mendapatkannya, maka
berpuasa sepuluh hari; yakni tiga hari di saat
.‫إذاَرجعَإىلَأهله‬
haji, dan tujuh hari ketika kembali ke َ:‫َالد َالواجهللاَجللقَوالتأحر ه َوهأوَعلأىَالتح ْخيأري‬:‫وال اين‬

54
Hal ini diharamkan jika diketahui bahwa menyisir dapat membuat rambut tercabut karena keadaan rambutnya yang
kempal dan semisalnya. Jika tidak demikian, maka hanya makruh saja karena dikhawatirkan rambut akan berjatuhan.
36
keluarganya. َ‫َآص أأعَعل أأى‬
‫ش أأاةَأوَص أأو َثالث أ َأاي َأوالتع أأدقَب الث أ ح‬
Kedua, denda yang yang wajib karena mencukur
rambut dan bersenang-senang55. Dalam hal ini .‫ست َ ساري‬
boleh memilih, yaitu: menyembelih seekor

َ ‫َال أأد َالواج أأهللاَتهللاع أأار َ يتح حح أأف ح لَويأ ْه أ هأد‬:‫وال ال أأث‬
kambing, berpuasa tiga hari, atau bersedekah
dengan tiga sha’ (12 mud/72 ons) makanan
pokok kepada enam orang miskin.
.‫شاة‬
Ketiga, denda yang wajib karena ihshar
(terhalang dari melanjutkan ihram), maka ia
bertahallul dan mengorbankan seekor kambing. َ:‫َالأأد َالواجأأهللاَبقتأأفَالعأأيد َوهأأوَعلأأىَالتخيأأري‬:‫والرابأأع‬
Keempat, denda yang wajib karena membunuh
hewan buruan. Hal ini boleh memilih. Jika
َ‫إرَرارَالعيدَمماَلهَه ْفَأخرجَامله فَ نَالأنع َأوَقحأوح أه‬
hewan buruannya termasuk hewan yang ada َ‫واشرتىَبقيمتهَطعا اَوتعأدقَبأه َأوَصأا َعأنَرأفَ أد‬
penyerupanya dari hewan ternak, maka ia
keluarkan hewan yang serupa dengannya itu, .‫يو ا‬
َ‫وإرَرأأارَالعأأيدَممأأاَالَه أأفَلأأهَأخأأرجَبقيمتأأهَطعا أأا َأو‬
atau menguangkannya (mengkalkulasikan harga
hewan itu) dan membeli makanan senilai harga
hewan itu kemudian menyedekahkannya, atau .‫صا َعنَرفَ دَيو ا‬
berpuasa (sebagai gantinya) untuk setiap mud
satu hari. Tetapi jika hewan buruannya tidak
memiliki penyerupa, maka ia keluarkan dalam
bentuk makanan senilai hewan itu, atau
َ:‫َال أأد َالواج أأهللاَجل أ حأوطم َوه أأوَعل أأىَالرتتي أأهللا‬:‫واخل أأا س‬
berpuasa (sebagai gantinya) untuk setiap َ ‫بح حدنح َ إرَملَجيدهاَ قرةَ إرَملَجيدهاَ س عَ نَال أن‬
mudnya satu hari.
Kelima, denda yang wajib karena berjima’.
َ‫إرَملَجيدهاَقو َالح حدنح َواشرتىَبقيمتهأاَطعا أاَوتعأدق‬
Urutannya secara tertib adalah sebagai berikut, .‫به َ إرَملَجيدَصا َعنَرفَ دَيو ا‬
yaitu: menyembelih seekor unta, jika ia tidak
mendapatkannya, maka seekor sapi, dan jika ia َ ‫َوجي هزئأهَإرَيعأو‬ ْ ‫والَجي هزئهَاهلح ْد َوالَاعطعأا َإالَجلححأر‬ْ
tidak mendapatkannya, maka tujuh ekor
kambing. Jika ia tidak mendapatkannya, maka ia .‫هللايثَشام‬
mengkalkulasikan harga unta tersebut, dan
membeli makanan sesuai harga itu lalu َ‫والَجيوزَقتفَصيدَالر َوالَقطعَشجره َوامل هح ُّف‬
.‫واملح هر َهَذلكَسوام‬
menyedekahkannya. Jika ia tidak
mendapatkannya juga, maka dengan berpuasa
sebagai gantinya untuk setiap mud satu hari.
Dan hewan hadyu maupun makanan tidak
cukup kecuali jika diberikan di tanah haram,
namun puasa boleh dilakukan di mana saja.
Seseorang tidak boleh membunuh hewan di
tanah haram serta memotong pohonnya. Orang
yang sudah tahallul maupun yang masih ihram
dalam hal ini adalah sama.

55
Seperti menggunting kuku, memakai wewangian, memakai pakaian yang dijahit sesuai bentuk tubuh, dan
melakukan pendorong jima’.
37
KITAB JUAL BELI DAN MUAMALAH LAINNYA ‫كتابَالبنيوعَوغريهاَمنَاملعامالت‬
Jual Beli itu ada tiga macam:
1. Jual beli benda yang kelihatan, maka :َ‫ال يوعَثالث َأشيام‬
hukumnya boleh.
2. Jual beli benda yang disebutkan sifatnya
.‫اه حدةَ جائز‬ ‫بيعَعأحيَ ح ح‬
saja dalam perjanjian, maka hukumnya ‫ه‬
َ ‫تَالعأ حف‬ ‫َهَالة أ َ جأائزَإذاَوهج حأد‬
‫وبيعَشيمَ وصأوف ه‬
boleh jika ada sifat yang disebutkan itu.
.َ‫فَبه‬ ‫ه‬
3. Jual beli benda yang tidak ada serta ‫علىَ اَوص ح‬
tidak dapat dilihat, maka tidak boleh.
.‫وبيعَعيَغائ َملَت ح اهدَ الَجيوز‬
Menjual benda yang suci yang dapat
dimanfaatkan dan dimiliki adalah sah. Dan tidak ‫ه‬
.‫ويع ُّحَبيعَرفَطاهرَ نتحأ حفعَبهَمملوك‬
sah menjual sesuatu yang najis dan tidak bisa ‫حه‬
.‫والَيعحَبيعَعيَجنس َوالَ اَالَ ن حف حع َ يه‬
dimanfaatkan56.

Pasal. Riba berlaku pada emas, perak, dan .‫الرجَهَالةههللاَوالف َواملطعو ات‬ ‫و ه‬:‫عف‬
makanan.
َ‫والَجي أأوزَبي أأعَال أأةههللاَجل أأةههللا َوالَالف أ أ َر أأةلكَإال‬
Tidak boleh jual beli (tukar-menukar) emas
dengan emas, perak dengan perak kecuali َ‫تم أأاثهالَنق أأداَوالَبي أأعَ أأاَابتاع أأهَهللا أأىتَيقه ح أأه َوالَبي أأع‬
sepadan dan kontan.
‫اللحأ أ َجليأ أوار َوجي أأوزَبي أأعَال أأةههللاَجلف أ أ َ ه‬
َ‫تفاض أأال‬
Tidak boleh menjual benda yang telah dibelinya
sampai benda itu dipegangnya. .‫نقدا‬
Tidak boleh menjual daging dengan hewan.
Dan boleh menjual emas dengan perak secara
tidak sebanding jika dilakukan secara kontan.
َ‫ور أأةلكَاملطعو أأاتَالَجي أأوزَبي أأعَاجل أأنسَ نه أأاَخ ل أأهَإال‬
Demikian pula makanan57; tidak boleh dilakukan
jual beli dengan sejenisnya kecuali sebanding َ‫تمأأاثالَنقأأداَ َوجيأأوزَبيأأعَاجلأأنسَ نهأأاَب أأريهَ تفاضأأال‬
dan kontan. Dan tidak mengapa jual beli yang
tidak sejenis secara tidak berimbang jika .‫نقدا‬
kontan.
.‫والَجيوزَبيعَال أححرر‬
Tidak boleh jual beli barang yang tidak jelas
(gharar).

Pasal. Dua orang yang berjual beli berhak khiyar


َ‫واملت ايعارَجخلهيحأأارَ أأاَملَيتفرقأأا َوهلمأأاَأرَي أأرتطا‬:‫عأأف‬
(meneruskan atau membatalkan jual beli) ‫اخلحيحارَإىلَثالث َأاي‬
selama belum berpisah. Keduanya pun berhak

56
Yakni menurut syara’ seperti bangkai, babi, patung, dan khamr (arak).
57
Yakni makanan yang termasuk ribawi (emas, perak, bur/gandum, sya’ir, kurma, dan garam) dan semisalnya berupa
makanan pokok, atau makanan yang bisa ditakar dan ditimbang.
38
membuat syarat khiyar sampai tiga hari.
Jika ditemukan suatu cacat pada barang, maka َ‫َوالَجي أأوزَبي أأع‬.‫َوإذاَوهج أ حأدَجملهي أأعَعي أأهللاَ للم أأرت حَرُّده‬
pembeli berhak mengembalikannya. ‫ح‬
‫طلقاَإالَبعدَبد هوَص ه‬
Dan tidak boleh menjual buah secara mutlak َ‫أالهللا حها َوالَبيأعَ أاَ يأهَالأرج‬ َ‫ال مرة‬
sampai jelas baiknya. Demikian pula jual-beli .‫جبنسهَرط اَإالَاللنب‬
‫ح‬
pada barang yang berlaku riba (ribawi) dengan
sesama jenisnya dalam keadaan basah selain
susu58.
Pasal. Salam (pemesanan barang) dianggap sah

َ‫ويح هعحَالسل َهللااالَو حذجالَ يماَتكا فَ يأهَمخأس‬:‫عف‬


baik secara kontan atau dengan tempo pada
barang-barang yang terpenuhi lima syarat,
yaitu: (1) barang itu dapat dipastikan dengan ‫شأرائطَأرَيكأأورَ أ وطاَجلعأأف َ وأرَيكأ ه‬
َ‫أورَجنسأأاَمل‬
sifat, (2) barang tersebut sejenis barang yang
tidak bercampur aduk dengan jenis-jenis َ‫خيأأتلطَبأأهَغأأريه َوملَتدخلأأهَالنأأارَعهللاالحتهأأه َوأرَالَيكأأور‬
lainnya, (3) proses pembentukan barang itu
tidak menggunakan api, (4) barang itu bukan .‫حعيناَ والَ نَ حعي‬
barang yang ditunjuk, dan (5) barang itu bukan
dari sebagian dari barang-barang yang ditunjuk.

Selanjutnya untuk sahnya salam, harus ada


delapan syarat, yaitu: (1) orang yang dipesani َ‫َأرَيح هع حفهَبعد‬:‫مثَلعح َامل ْسلح َ يهَمثاني َشرائط َوهي‬
َ‫ذررَجنسهَونوعهَجلعفاتَاليتَخيتحلهفَهباَال من َوأر‬
hendaknya menyifati barang itu setelah
menyebutkan jenis dan macamnya dengan
sifat-sifat yang dapat membedakan harga
barang itu (dengan barang lain), (2) harus
َ‫يةررَق ْدرهَخاَينفيَاجلهال َعنه َوإرَرارَ ذجالَذرر‬
menyebutkan kadar barang itu untuk َ‫وقتَُلهه َوأرَيكورَ وجوداَعندَاالستحقاقَه‬ ‫حه‬
menghilangkan ketidakmengertian tentang
barang itu, (3) jika pesanan itu diserahkan َ‫وض حعَقحأْ ه ه َوأرَيكورَال من‬
‫ال الهللا َوأرَيةررَ ه‬
memakai tempo, maka disebutkan kapan waktu
penerimaannya, (4) barang itu biasanya ada َ ‫علو ا َوأرَيتقاب اَق فَالت حفُّرق َوأرَيكورَعقدَالسل‬
ketika waktu yang dijanjikan, (5) Disebutkan ‫ه‬
.‫اَالَيدخلهَخيحارَال رط‬ ‫نجز‬
tempat serah-terima barang pesanan itu, (6)
harganya harus sudah diketahui, (7) harus saling
menerima (pembayaran) sebelum berpisah, (8)
akad pemesanan itu harus jadi; tidak dimasuki
khiyar syarat.

َ‫ورفَ اَجازَبيعهَجازَرهنهَهَالأدُّيورَ إذاَاسأتقر‬:‫عف‬


Pasal. Semua yang boleh dijual-belikan, maka
boleh pula digadaikan untuk keperluan utang- . ‫ث وهتاَهَالة‬
piutang jika hutang itu tetap menjadi
tanggungan si pegadai.

58
Yang demikian adalah karena susu itu dapat diketahui sepadan, adapun selainnya seperti anggur dan semisalnya
tidak diketahui sepadannya.
39
.‫وللراهنَالرجوعَ يهَ اَملَيقه ْ ه‬
. ‫والَي حمنهَامل ْرحهتهنَإالَجلتأ حع هد‬
Si pegadai boleh mengurungkan gadainya
selama belum diterima oleh penerima. Dan
penerima gadai tidak harus mengganti barang َ‫وإذاَقأ أ صَبع أأصَال أأقَملَخي أأرجَش أأيمَ أأنَال أأرهنَهللا أأىت‬
gadaian itu kecuali jika ia melanggar.
Jika penerima gadai menerima sebagian .‫َجيعه‬
‫يق حي ح‬
haknya, maka persoalan gadai itu belum lepas
sampai si pegadai menyerahkan semuanya.
Pasal. Hajr (Pencegahan Tindakan
Membelanjakan harta) diberlakukan kepada : ‫والح ْجرَعلىَست‬:‫عف‬
enam orang, yaitu (1) anak kecil, (2) orang gila,
(3) orang dungu (yang boros terhadap
َ ‫العأأب َواجملنأأور َوالسأ هأفيهَ(املحأ هأةرَملالأأه) َوامل ْفلهأأسَالأأة‬
hartanya), (4) orang bangkrut yang َ‫ارتح حكحأْت أأهَال أأديور َوامل أريصَاملخ أأوفَعلي أأهَ يم أأاَزادَعل أأى‬
menanggung banyak hutang, (5) orang yang ‫ح‬
sakit yang dikhawatirkan berwasiat melebihi .‫الأُّلث َوالع دَالة َملَيأ ْذ حذرَلهَهَالتجارة‬
sepertiga, dan (6) budak yang tidak diizinkan
berdagang oleh tuannya.
Pembelanjaan yang dilakukan anak-anak, orang .‫عُّرفَالعبَواجملنورَوالسفيهَغريَصحيح‬ ‫وتح ح‬
gila, dan orang dungu adalah tidak sah. .‫وتعرفَامل ْفلهسَيعحَهَذ تهَدورَأعيارَ الهه‬
Pembelanjaan orang yang bangkrut adalah sah
atas tanggungannya sendiri, bukan َ‫وتعأ أأرفَامل أ أريصَ يمأ أأاَزادَعلأ أأىَال لأ أأثَ وقأ أأوفَعلأ أأى‬
pembelanjaan pada harta bendanya (yang .‫إجازةَالورث َ نَبعده‬
sedang diawasi).
Pembelanjaan orang yang sakit dalam jumlah .‫َبهَبعدَعْت هَقه‬
‫ه‬ ‫وتعرفَالع دَيكورَهَذ تهَيأْتأحع‬
lebih dari sepertiga tergantung izin para ahli
waris setelahnya.
Pembelanjaan budak (tanpa izin tuannya)
menjadi tanggungannya sendiri. Ia dituntut
sendiri setelah merdeka (jika terjadi kerugian).

Pasal. Shulh (Perdamaian) sah ketika ada ikrar


َ‫َالعأألحَ أأعَاعقأرارَهَاأل أوال َو أأاَأ أأى‬ ُّ ‫ويح هعأ‬:‫عف‬
ُّ ‫أح‬
(dari si terdakwa) terhadap harta benda dan :‫ض‬ ‫َإبرامَو حع حاو ح‬:‫إليها َوهوَنوعار‬
َ‫َاقتعارهَ أنَهللاقأهَعلأىَبحأ ْع ه أه َوالَجيأوزَتعليقأه‬:‫اعبرام‬
apa saja yang dapat diganti kerugiannya dengan
harta benda. Shulh ini terbagi dua, yaitu: ibra
dan mu’awadhah.
.‫علىَشرط‬
Ibra’ maksudnya tuntutan pendakwa hanya atas
sebagian haknya. Dan hal ini tidak boleh َ ‫َعدولهَعنَهللاقهَإىلَغريه َوجيأر َعليأهَهللاكأ‬: ‫واملعاوض‬
digantungkan dengan syarat.
.‫ال يع‬
Mu’awadhah maksudnya beralihnya pendakwa
dari haknya kepada yang lainnya. Dalam hal ini
berlaku hukum jual beli.
Dan diperbolehkan bagi seseorang memasang َ‫هع حَرْو حشأأنحاَُهَطريأقَن هأأةَحبيأأثَال‬
‫وجيأوزَلننسأأارَأرَي ْ أر ح‬
atap yang menonjol di jalan lalu lintas umum,
َ ‫ررَاملارَبه‬
ُّ ‫يت‬
40
selama tidak mengganggu orang yang lewat. .‫والَجيوزَهَالدربَامل ْ تحأحركَإالَتذرَال ررام‬
Namun tidak boleh memasang atap yang
menonjol di lorong (gang) milik bersama kecuali َ‫وجيوزَتقدميَال ابَهَالدربَامل تحأحرك َوالَجيوزَأتخريه‬
jika dizinkan oleh kawan sekutunya.
.َ‫إالَتذرَال ررام‬
Dan dibolehkan memajukan pintu di dalam
lorong (gang) milik bersama, namun ia tidak
boleh memundurkan pintunya kecuali dengan
izin kawan sekutunya.

َ‫ضاَامل هحيف وقحأ ول‬


‫َ هر ح‬:‫وشرائطَالححوالح َأربع َأشيام‬:‫عف‬
Pasal. Syarat-syarat hiwalah (pemindahan
hutang) itu ada empat, yaitu: (1) ridha dari
orang yang memindahkan hutang, (2) َ ‫اَهَالة َواتفاقَ اَهَذ‬ ‫ه‬ ‫َالقَ ستح هقر‬
‫املحتحال َوحر ْور ه‬
penerimaan oleh orang yang mempunyai
piutang, (3) keadaan piutang itu sudah tetap َ‫امل هحيفَوامل حح هالَعليهَهَاجلهنسَوالنوعَواللول‬
.‫والتينجيف َوتحأْأحرأَهباَذ َامل هحيف‬
menjadi tanggungannya, (4) adanya kesamaan
sifat hutang antara orang yang memindahkan
hutang dengan orang yang menjadi
penanggung baik dalam hal jenis, macam,
waktu bayar, dan waktu penangguhannya.
Dan dengan hiwalah itu, tanggungan si
pemindah hutang itu menjadi hilang.

Pasal. Menanggung hutang-hutang itu sah, asal


keberadaannya tetap dalam tanggungannya َ ‫أحَضأ حأمارَالأأدُّيورَاملسأأتح هقر ح َهَالة أ َإذاَعلهأ ح‬
‫ويحع ح‬:‫عف‬
dan hutang itu diketahui jumlahnya. Dan bagi
َ‫أاهللاهللاَالأأقَ طحال أ َ أأنَشأأامَ أأنَال أأا ن‬ ‫قح أ ْدرها َولع أ ه‬
pemilik hak, boleh menagih siapa yang ia sukai
dari penanggung atau tertanggung. Jika adanya َ‫وامل ْ أأمورَعنأأهَ(َإذاَرأأارَال أ حأمارَعلأأىَ أأاَبحأيأنأأا) َوإذا‬
penanggungan itu menurut apa yang
diterangkan tadi. Apabila penanggung sudah َ‫حغ أ هرحَال أأاه نَرجأأعَعلأأىَامل أأمورَعنأأهَإذاَرأأارَال أأمار‬
menutupi hutang tersebut, maka kembalilah
wajib bayarnya pada si tertanggung jika .‫والق امَتذنه‬
penanggungan dan pelunasan hutang tadi
dilakukan dengan seizin si tertanggung. َ‫اَملَجيهللاَإالَد ْرحك‬
‫ح‬ َ‫والَيعحَضمارَاملجهول َوال‬
‫ح‬
Tidak sah menanggung hutang yang tidak jelas, .‫املهيع‬
dan tidak sah pula menanggung apa yang belum ‫ح‬
pasti terjadinya selain menanggung barang yang ‫ه‬
َ‫وال حك حفال َجلحأ حأدرَجأأائزةَإذاَرأأارَعلأأىَاملكفأأولَبأأه‬:‫عأأف‬
dijual.
Pasal. Menanggung dalam mendatangkan diri .‫هللاقَآلده ي‬
‫ح‬
orang yang wajib menghadap ke pengadilan
adalah boleh, jika orang yang ditanggung
kedatangannya itu tersangkut pelanggaran hak-
hak manusia. َ‫َأرَيكأأورَعلأأىَنضَ أأن‬:‫ولل أأرر َمخ أسَش أرائط‬:‫عف‬
Pasal. Syarikah (persekutuan) itu ada lima
syarat, yaitu: (1) ada mata uang yang dicetak
َ‫ال أ أأدراه َوال أ أأدننري َوأرَيتفق أ أأاَهَاجل أ أأنسَوالن أ أأوعَ وأر‬
‫خيلهطحأأاَامل أأالحي َوأرَأيذ حرَر أ ُّأفَواهللا أأدَ نهم أأاَلع أ ه‬
َ‫أاهللاههَه‬
sebagaimana dirham dan dinar, (2) kedua
saham itu sama jenis dan macamnya, (3) kedua
ْ
41
persero mencampurkan harta kedua hartanya, .‫عُّرف َوأرَيكورَالربحَواخلسرارَعلىَقح ْدرَاملالح ْي‬
‫الت ح‬
(4) setiap orang dari kedua persero itu harus
mengizinkan kawan perseroannya untuk
menjalankan uang perseroan tersebut, (5)
untung dan rugi dibagi berdasarkan jumlah َ‫ولكفَواهللادَ نهماَ ح ْسخ حهاَ ىتَشام َو ىتَ ات‬
kedua harta itu (sesuai saham masing-masing).
Setiap orang dari kedua persero itu berhak
.‫أهللادمهاَبحطحلحت‬
membatalkan perseroan itu sewaktu-waktu ia
kehendaki. Jika salah seorang dari mereka
meninggal dunia, maka perseroan itu batal.
Pasal. Segala sesuatu yang boleh dikerjakan
oleh dirinya sendiri, maka boleh diwakilkan atau َ‫اَجازَلننسارَالتعرفَ يهَبنفسهَجأازَلأه‬
ُّ َ‫ورف‬:‫عف‬
menerima sebagai wakil.
.‫أرَيأ حوره حفَ يهَأوَيحأتحأ حورف‬
Perwakilan adalah akad yang diperbolehkan,
dan bagi keduanya (orang yang mewakilkan dan َ ‫َع ْق أأدَج أأائز َولك أأفَ نهم أأاَ ح ْس أأخهاَ أأىتَش أأام‬
‫الوحرال أ ح‬ ‫وح‬
orang yang menjadi wakil) berhak membatalkan ‫ه‬
.‫إَخوتَأهللادمها‬ ‫وتحأْنأ حف هس‬
akad ini kapan saja. Demikian pula perwakilan
menjadi batal ketika salah satunya meninggal
dunia.

ْ ‫والوريأأفَأ أأيَ يمأأاَي ْقه أأهَو يمأأاَيح‬


َ‫ع أ هر ه والَيح ْ أ حأمنَإال‬
Wakil adalah orang yang diamanahkan dalam
hal menerima sesuatu dan menjalankannya. Ia
tidak menanggung resiko kecuali jika َ:‫َوالَجيأأوزَأرَي يأ حأعَوي أأرت ح َإالَب الث أ َش أرائط‬.‫جلتف أريط‬
meremehkan.
Wakil tidak boleh menjual dan membeli kecuali َ‫أرَي يأعَبأ منَامله أأف َوأرَيكأورَبنحأ ْقأأدَال لأد َوالَجيأأوزَأر‬
dengan tiga syarat, yaitu: (1) harus menjual .‫ي يعَ نَنفسه‬
dengan harga pasaran (umum), (2) harus
kontan dengan menggunakan uang yang
berlaku di negeri tersebut, (3) tidak boleh
.‫والَي هقُّرَعلىَ حورهلههَإالَتذنه‬
menjual atas nama dirinya.
Dan tidak boleh baginya memberikan ikrar yang
memberatkan pihak yang mewakilkan kecuali
dengan izinnya.

Pasal. Perkara yang diakui (diikrarkan) ada dua :‫هللاقَللاَتعاىلَ وهللاقَاآلد ي‬:َ‫َبهَض ْرجر‬
‫وامل حقُّر ح‬:‫عف‬
macam, yaitu: (1) hak Allah Ta’ala, (2) hak .‫حقَللاَتعاىلَيح هع ُّحَالرجوعَ يهَعنَاعقرارَبه‬
manusia.
Terhadap hak Allah Ta’ala, maka pengikrar .‫وهللاقَاآلد يَالَيعحَالرجوعَ يهَعنَاعقرارَبه‬
boleh mencabut kembali pengakuannya.
Adapun terhadap hamba manusia, maka
pengikrar tidak sah menarik kembali
pengakuannya. َ‫ال لو َوالعق أأف‬:‫وتحأ ْفتح هق أأرَص أأح َاعق أ أرارَإىلَثالث أ أ َش أ أرائط‬
‫ه‬
َ‫أرَ ي أأهَش أأرطَراب أأعَوه أأو‬
‫َوإرَر أأارَخ أأالَاعت أ ح‬.‫واعختي أأار‬
Untuk sahnya ikrar dibutuhkan tiga syarat,
yaitu: (1) baligh, (2) berakal, dan (3) atas dasar
pilihannya sendiri. .‫الرشد‬ ُّ
42
Jika ikrar itu mengenai urusan harta, maka .‫وإذاَأقرَخجهولَرهج حعَإليهَهَبيانه‬
ditambah syarat keempat, yaitu cerdas
(mengerti). .‫صلحهَبه‬
‫ارَإذاَو ح‬
‫ح‬ ‫ويعحَاالست نامَهَاعقر‬
Jika seseorang berikrar terhadap sesatu yang
tidak jelas, maka dikembalikan kepadanya
‫ه‬
.‫وهوَهَهللاالَالعح َواملرضَ حس حوام‬
untuk menjelaskannya.
Adanya ucapan ‘pengecualian’ dalam ikrar
adalah sah apabila ia sambung kata tersebut
dengan kalimat sebelumnya.
Dalam hal ini, orang yang sehat maupun yang
sakit adalah sama.

َ‫أامَعْينهأأهَجأأازت‬
‫ورفَ أأاَميكأأنَاالنتفأأاعَبأأهَ أأعَبقأ ح‬:‫عأأف‬
Pasal. Setiap barang yang dapat diambil
manfaatnya dengan tetap (tidak berobah) .‫إع حارتهَإذاَرانتَ ح نحا هعهَآ حاث حرا‬
‫ح‬
keadaannya (ketika dipinjamkan), maka boleh
meminjamkannya selama bekas manfaatnya َ‫أوزَالعا هري أ َ طلح حق أ َو حقيأأدةَخأأدة َوهأأيَ ح أأمونح َعلأأى‬
‫وجتأ ح‬
masih ada.
.‫املستحعهريَبقيمتهاَيو َتحألح هفها‬
Ariyah (meminjamkan barang) boleh baik secara
mutlak atau dibatasi dengan waktu. Ia
ditanggung oleh peminjam dengan mengganti
sesuai harganya jika suatu saat barang itu rusak.
Pasal. Barang siapa yang merampas harta milik
seseorang, maka ia harus mengembalikannya,
َ ‫أهللاَ أأاالَألهللاأأدَلح هزح أأه حَرُّدهَ وأ ْحرشَنحَأ ْق هعأأه‬
‫عأ ح‬ ‫و نَ حغ ح‬:‫عأأف‬
demikian pula ia harus mengganti .‫وأجرةَه له‬
kekurangannya, dan membayar sewanya
menurut umumnya. Jika barang itu rusak, maka َ‫َضأ هأمنحهَخه لهأأهَإرَرأأارَلأأهَ أأفَ أوَبقيمتأأهَإرَمل‬ ‫أف ح‬
‫ه‬
‫أأإرَتحلأ ح‬
ia harus menggantinya dengan ganti yang
serupa jika memang ada, atau dengan harganya َ ‫أهللاَإىلَيأأو‬‫عأ ه‬ْ ‫يكأأنَلأأهَ أأفَ(أر أ حأرَ أأاَرانأأتَ أأنَيأأو َال ح‬
jika tidak ditemukan yang serupa (menurut .)َ‫التلف‬
harga yang tertinggi yang ada sejak hari
permpasan sampai hari rusaknya barang
tersebut).
Pasal. Syuf’ah59 itu wajib dilakukan karena َ ‫وال ُّ أ ْف حع َواج أ َجخللْطحأ هَدورَاجلهأ حأوار َ يمأأاَين حق هس أ‬:‫عف‬
adanya pencampuran hak milik bukan karena
bertetangga, yaitu pada harta yang dapat َ‫أنَاألرض‬
َ ‫دورَ أ أأاالَين حق هسأ أ أ َوهَر أ أأفَ أ أأاَالَيأْنأ حق أ أأفَ أ أ‬
dibagi, bukan harta yang tidak dapat dibagi.
Demikian pula pada barang yang tidak dapat .‫رالع حقارَوغريه َجل منَالة َوقعَعليهَال يع‬ َ‫ح‬
dipindahkan dari tanah, seperti pekarangan dan
semisalnya, dengan harga yang telah ditetapkan
.‫وهيَعلىَال حف ْور َ إرَأخحرحهاَ عَالق ْد حرهةَعليهاَبحطحلحت‬
pada jual beli tersebut. .‫َأخ حةهَال هفيعَخحْه هرَاملهْف‬ ‫ه‬
‫وإذاَتحأحزو حجَا رأةَُعلىَش ْقص ح‬
Syuf’ah harus dilakukan segera. Jika ditunda

59
Syuf'ah maksudnya keberhakan kawan sekutu mengambil bagian kawan sekutunya dengan ganti harta, lalu syafii’
(orang yang disyuf’ah, bukan syaafi’) mengambil bagian kawan sekutunya yang telah menjual dengan pembayaran
yang telah ditetapkan dalam akad
43
padahal bisa dilakukan segera, maka menjadi
batal. .‫اع َُاستح ححقُّوهاَعلىَقح ْد هرَاأل الك‬
‫امَجح ح‬
‫وإرَرارَال ُّ حف حع ح‬
Jika seseorang menikahi wanita dengan suatu
saham yang dapat dilakukan syuf’ah, maka
sekutunya dapat menggantinya dengan harga
maskawin itu.
Jika para pelaku syuf’ah terdiri dari sekumpulan
orang, maka mereka berhak mengambil hak
syuf’ah menurut ukuran kepemilikan masing-
masing. َ‫أىَنضَ أأن‬ ‫َأرَيكأأورَعلأ ح‬:‫للقحراضَأربع أ َش أرائط‬ ‫و ه‬:‫عأأف‬
Pasal. Qiradh mempunyai empat syarat, yaitu: َ‫بَامل أ أ أ أأالَللعا أ أ أ أأفَه‬
ُّ ‫أرَأيذرَر‬
‫ح‬ ‫ال أ أ أ أأدراه َوال أ أ أ أأدننري َو‬
(1) harus dengan mata uang yang berlaku
seperti dirham dan dirham, (2) pemilik harta َ‫التع أأرفَ طلح حق أأاَأوَ يم أأاَالَيحن حق هط أأعَوج أأودهَغال أأاَ وأر‬
mengizinkan pekerja untuk memperdagangkan
harta tersebut secara mutlak atau pada barang- .‫ي رتطَلهَجزماَ علو اَ نَالربح َوأرَالَيأ حقد حرَخدة‬
barang yang pada umumnya tidak terputus
wujudnya, (3) pemilik harta harus memberi
.‫والَض حمارَعلىَالعا فَإالَبهعدوار‬ ‫ح‬
َ‫وإذاَهللاعفَ هربحَوخسر ه‬
syarat kepada pekerja bahwa ia mendapat
bagian tertentu dari keuntungan, (4) qiradh
‫ارَج حرَاخلسر ه‬
.‫ارَجلربح‬
tidak dibatasi dengan waktu.
Pekerja tidak wajib menanggung ganti rugi
kecuali jika melakukan pelanggaran. Dan jika
terjadi keuntungan atau kerugian, maka
kerugian itu ditutup dengan keuntungan
tersebut.
َ‫واملسأأاقاةَجأأائزةَعلأأىَالنخأأفَوال حكأأر َوهلأأاَشأأرطار‬:‫عف‬
Pasal. Musaqat60 adalah boleh terhadap pohon
kurma dan anggur, namun dengan dua syarat, . ‫َأرَيأ حق هد حرهاَخدةَ علو‬:‫أهللادمها‬
.‫َأرَيأ حعهيَللعاه فَجزماَ علو اَ نَال حمرة‬:‫وال اين‬
yaitu: (1) pemilik pohon harus memperkirakan
lama masa musaqat itu dengan waktu tertentu,
(2) menentukan bagian tertentu dari buahnya
untuk si pekerja.
َ ‫َعمأفَيعأودَنفعأهَإىلَال مأرة‬:‫أىَضأربي‬ ‫مثَالعمفَ يهاَعل ح‬
Pekerjaan dalam musaqat ini terbagi dua, yaitu: .‫هوَعلىَالعا ف‬
(1) pekerjaan yang manfaatnya kembali ke
buah, maka hal ini ditanggung oleh pekerja, (2) .‫هوَعلىَر هبَاملال‬
‫ح‬ َ‫وعمفَيعودَنفعهَإىلَاألرض‬
pekerjaan yang manfaatnya kembali ke tanah,
maka hal ini ditanggung oleh pemilik pohon. َ‫ورفَ أأاَأ كأأنَاالنتفأأاعَبأأهَ أأعَبقأأامَعينأأهَصأأحت‬:‫عأأف‬
Pasal. Setiap yang dapat diambil manfaatnya
serta tetap keadaannya, maka sah untuk
َ‫خدةَأوَعمف‬:‫إجارتهَإذاَق هد حرتَ ن حف حعتهَأبهللادَأ رين‬
dipersewakan, jika manfaat-manfaatnya tadi
dapat diperkirakan dengan salah satu dari dua
hal ini, yaitu: (1) Dengan masa, atau (2) dengan
pekerjaan. َ‫وإطالقه أ أ أأاَيقت أ أ أأيَتعجي أ أ أأفَاألج أ أ أأرة َإالَأرَي ْ أ أ أ أتحأحر حط‬

60
Musaaqaah adalah penyerahan pohon oleh pemiliknya kepada seseorang untuk disirami dan dipelihara dengan
ketentuan bahwa pemelihara akan mendapat bagian tertentu dari buahnya.
44
Secara mutlak, persewaan itu menghendaki .‫التينجيف‬
untuk bayar di muka, kecuali jika mensyaratkan
bayar di belakang. َ‫والَتحأْطأأفَاعجأأارةَخأأوتَأهللاأأدَاملتحأ حعاقأأدين َوتح طأأفَبتلأأف‬
Persewaan tidak menjadi batal karena matinya .‫املستينجحرة‬
‫ح‬ َ‫العي‬
salah seorang dari kedua orang yang melakukan
akad, tetapi menjadi batal ketika rusaknya
barang yang disewakan.
.‫والَض حمارَعلىَاألجريَإالَبهعدوار‬
‫ح‬
Dan penyewa tidak menanggung apa-apa
kecuali jika melakukan pelanggaran.
َ‫َض أ أأالته هه‬ ‫واجلعال َج أ أأائزةَ وه أ أأوَأرَي أ أ هأرت حط ه‬:‫ع أ أأف‬
‫َهَرد ح‬
‫ح‬ ‫ح‬ ‫حح‬
َ‫ض‬ ‫ه‬ ‫ه‬
Pasal. Ja’alah hukumnya boleh. Ja’alah adalah ‫ضأ أ أأاَ علو أ أ أأا َ أ أ أأإذاَردهأ أ أأاَاسأ أ أأتح ححقَذلأ أ أأكَالعأ أ أ حأو ح‬
‫ع حو ح‬
seseorang menjanjikan upah tertentu bagi
orang yang mengembalikan barangnya yang .‫امل روط‬
hilang. Jika ternyata ada yang mengembalikan
‫ح‬
barang itu, maka ia berhak mendapatkan upah
yang dijanjikan itu. َ‫وش حأر حطَلأهَجأزما‬‫أاَليزر حعهأاَ ح‬
‫َإىلَرجأفَأرض ح‬
‫وإذاَد ح حأع ح‬ ‫ ح‬:‫عأف‬
Pasal. Jika seseorang menyerahkan tanah .‫نَريْعه حهاَملَ حجيز‬
‫علو اَ ح‬
kepada orang lain agar ditanami tanaman, lalu
ia mensyaratkan bagian tertentu dari hasilnya, َ‫َأوَش أ حأر حطَلأ أأهَطعا أ أأا‬
‫ح‬ ‫وإرَأ ْر أ حأراهَإايهأ أأاَب أأةههللاَأوَ أ أ‬
maka tidak boleh.
.‫علو اَهَذ تهَجاز‬
Jika pemilik tanah menyewakan kepada
penanam tadi dengan emas atau perak, atau
mensyaratkan makanan tertentu untuknya
(bukan dari hasil tanamannya) dalam
َ‫أرَيكأأورَاملحي أأي‬:َ‫وإهللايامَاملأ حأواتَجأأائزَب أأرطي‬:‫عأأف‬
tanggungannya, maka boleh.
‫ح‬
Pasal. Menghidupkan tanah yang mati adalah َ‫َملَجي أ أ هرَعليهأ أأاَه ْلأ أأك‬
‫ح‬ ‫ة‬
‫أر‬ ‫أ‬ ‫أ‬ ‫أورَاألرضَهللا‬ ‫أ‬ ‫أ‬ ‫ك‬ ‫سأ أألما َوأرَت‬
boleh dengan dua syarat, yaitu: (1) orang yang
.‫اَرارَهَالعادةَع حم حارةَللمحيحا‬ ‫ملسل ه‬
َ‫َوص حف َاعهللايام‬.
menghidupkan tanah itu adalah muslim, (2) ‫ح‬
tanahnya masih bebas, yakni belum dimiliki
oleh seorang muslim. Bentuk
‘menghidupkannya’ adalah jika secara adat
yang berlaku sebagai bentuk pemakmuran
terhadap lahan yang mati. َ ‫َأرَيحأ ْف حفَعنَهللااجته‬:‫وجيهللاَبح ْةلَاملامَب الث َشرائط‬
Memberikan air hukumnya wajib dengan tiga
syarat, yaitu: (1) jika melebihi kebutuhannya,
َ‫وأرَُيتاجَإليهَغريهَلنفسهَأوَل هيمته َوأرَيكورَمما‬
(2) jika orang lain membutuhkannya, baik .‫َهَبئرَأوَعي‬
‫ح‬ ‫ي ْستحخلحف‬
untuk dirinya atau hewan miliknya, (3) air
tersebut berasal dari air yang dibiarkan di
sumur atau mata air.
Pasal. Waqaf hukumnya boleh dengan tiga َ‫َأرَيكأأورَممأأاَيأْنأتحأ حفأأع‬:‫الوقْفَجأأائزَب الثأ َشأرائط‬
‫و ح‬:‫عأأف‬
syarat, yaitu: (1) barang tersebut termasuk
barang yang bisa dimanfaatkan dengan tetap
َ‫بهَ عَبحأ حقامَعينه َوأرَيكأورَعلأىَاصأفَ وجأودَوحأ ْأرعَال‬
wujudnya, (2) pihak pertama yang mendapat .‫يحن حق هطع َوأرَالَيكورَهَُتور‬
waqaf ada, dan pihak penyambungnya ada;
tidak terputus, (3) waqaf tidak untuk
45
َ‫ نَتقدمي َأوَأتخري َأو‬:َ‫َالواقهف‬
kepentingan yang diharamkan.
Penggunaan waqaf harus mengikuti syarat yang ‫اَشحر حط ح‬
‫وهوَعلىَ ح‬
ditetapkan pewaqaf, berupa ada yang .‫تسوي َأوَتف يف‬
didahulukan atau ditakhirkan dan disamakan
atau dilebihkan. َ‫أازتَهحأتأأه َوالَتلأأز َاهلهحأ َإال‬
‫ه‬ ‫ورفَ أأاَجأأازَبيعأأهَج‬:‫عأف‬
Pasal. Setiap barang yang boleh dijual-belikan,
maka boleh pula dihibahkan. Dan barang yang
َ‫جل حق أ ص َوإذاَقحأح ح أأهاَاملوه أأوبَل أأهَملَيك أأنَللو هاه أأهللاَأر‬
dihibahkan tidak bisa menjadi milik orang yang .‫يرجعَ يهاَإالَأرَيكورَوالدا‬
diberi kecuali dengan penerimaan. Jika barang
yang dihibahkan itu telah diterima, maka si ‫َشيئاَأوَأرقحأحه َرارَللم ْعم هرَأوَللم ْرقح ه‬
َ‫هللا‬ ْ ‫وإذاَأع حمحر‬
ْ
pemberi tidak boleh menarik kembali kecuali ‫ح‬
jika ia sebagai ayahnya. .‫و حلوحرثحتههَ نَبعده‬
Jika seseorang memberikan sesuatu secara
i’mar atau irqab61, maka barang itu menjadi
milik orang yang dii’markan atau diirqabkan,
demikian pula untuk ahli waris setelahnya.
َ‫أهَأخأأةهاَأو‬ ْ ‫وإذاَوجأدَلقطحأ َُهَ ح أ حأواتَأوَطحهريأقَ ل‬:‫عأف‬
Pasal. Jika seseorang menemukan barang َ‫أخ أأةهاَأوىلَ أأنَتحأ ْرره حه أأا َإرَر أأارَعل أأىَثهحق أ َ أأن‬ ْ ‫تحأ ْرره أأاَو‬
luqathah (temuan) di area yang mati atau di
jalan, maka ia berhak mengambilnya atau ‫ه‬
.‫القيحا َهبا‬
meninggalkannya. Tetapi mengambilnya lebih
utama daripada meninggalkannya jika ia merasa َ‫َ هو حعاحمحهأأا‬:‫أهللاَعليأأهَأرَيعأأرفَسأأت َأشأأيام‬ ‫هاَوجأ ح‬
‫وإذاَأخ أ حة ح‬‫ح‬
.‫َووزحهنا‬ ‫ه‬ ‫وع حف ح ه‬ ‫ه‬
‫وع حد حدها ح‬ ‫نس حها َ ح‬ ‫اصها َووحرامح حها َوج ح‬
mampu mmengurusnya.
Jika ia mengambilnya, maka ia wajib mengenali
‫ه هه‬
enam hal, yaitu: (1) wadah barang itu, (2) ‫وُيفتهأأاَهَهللاأ ْأرهزَ ل حهأأا َمثَإذاَأرادَححلُّ حك حهأ ح‬
َ ‫أاَعرحأ حهأأاَسأأن‬
bungkusnya, (3) talinya, (4) jenisnya, (5)
َ ‫وض أأعَال أأة َوج أأدهاَ ي أأه‬ ‫عل أأىَأب أوابَاملس أأاجد َوهَامل ه‬
jumlahnya, dan (6) beratnya.
‫ح‬
Ia wajib menyimpannya di tempat yang pantas. َ‫أ أ أأإرَملَ هجيأ أ أأدَصأ أ أأاهللا هاَرأ أ أأارَلأ أ أأهَأرَيحأتح حمل حكهأ أ أأاَب أ أ أأرط‬
Selanjutnya, jika ia hendak memilikinya, maka ia
umumkan selama setahun di pintu-pintu masjid .‫ال حمار‬
dan di tempat ia menemukan barang itu. Jika ia
tidak menemukan pemiliknya, maka ia berhak
memilikinya dengan syarat siap mengganti
(sewaktu-waktu datang pemiliknya). ْ ‫والُّلْ حقط أ أ َعلأ أأىَأربع أ أ َأ‬
َ‫َأهللاأ أأدهاَ أ أأاَيحأْقأ أأىَعلأ أأى‬:‫حضأ أأرب‬
Barang temuan ada empat macam, yaitu: (1) .‫الدوا َ هةاَهللاكمه‬
barang yang tahan lama, maka hukumnya
sebagaimana yang diterangkan di atas, (2) َ‫َ اَالَي قىَرالطعا َالرطْهللا َ هوَهحيأرَبيَأح ْرلهأه‬:‫وال اين‬
.‫وغ ْره ه َأوَبحأْيعههَوههللا ْف هظَمثحنهه‬
barang yang tidak tahan lama, seperti makanan
basah, maka ia diberi pilihan antara
memakannya dan mengganti harganya, atau

61
I’mar artinya seseorang berkata kepada orang lain, “Aku jadikan barang ini untukmu selama kamu masih hidup, jika
engkau telah mati, maka barang itu kembali kepadaku.” Sedangkan Irqab artinya seseorang berkata kepada orang
lain, “Saya ruqba(berikan) milik saya dan saya jadikan milik saya itu untukmu selama hidupmu; jika kamu meninggal
sebelumku, maka ruqba itu kembali kepadaku dan jika aku meninggal sebelum kamu, maka ia menjadi milikmu dan
keturunanmu."
46
menjual dan menyimpan hasilnya, (3) barang َ‫ع ألح حح َ أأن‬ ‫أالجَرالرطحأ ه‬
ْ ‫أهللاَ ي ْف حعأأفَاملح‬ ُّ ‫ أأاَي قأأىَبعهأ‬:‫وال الث‬
yang bisa tahan lama dengan pemeliharaan,
seperti kurma yang hampir masak (basah), .‫َأوَجت هفيفهَوههللا ْف هته‬
ْ‫بحأْيعههَوههللا ْف هظَمثنه ح‬
maka yang menemukannya melakukan tindakan
yang mengandung maslahat, seperti َ:‫أرجر‬
‫أوَضأ أ ح‬
‫أاَُيتحأ أأاجَإىلَنحأ حف حق أ أ َرأ أأاليوار َوهأ أ ح‬
ْ‫َ أ أ ح‬:‫والرابأ أأع‬
menjualnya dan menjaga hasilnya, atau
mengeringkannya dan menyimpannya, (4)
َ‫أ ْرلههَوغ ْره َمثنأه َأو‬:َ‫هللايوارَالَحميتحنهعَبنفسهَ هوَهحيأرَبي‬
sesuatu yang butuh pembiayaan, maka dalam .َ‫تحأ ْررههَوالتطحوهعَجعنفاقَعليه َأوَبيعهَوهللافظَمثنه‬
hal ini ada dua macam, yaitu: pertama, hewan
yang tidak dapat melindungi dirinya sendiri.
Untuk hewan ini, ia diberikan pilihan antara
َ‫إرَوج حدهَهَالعحرامَتحأحرحره َوإر‬
‫ح‬ َ ‫وهللايوارَميحْتحنهعَبنفسه‬
memakannya dan mengganti harganya, atau .‫وجدهَهَالح ح رَ هوَهحيأرَبيَاألشيامَال الث َ يه‬
membiarkannya serta membiayainya secara
sukarela, atau menjualnya dan menyimpan
hasilnya. Kedua, hewan yang dapat menjaga
dirinya. Jika ia menemukannya di tanah lapang,
maka ia tinggalkan. Tetapi, jika ia
menemukannya di kota atau desa, maka ia
diberi pilihan dengan tiga pilihan tadi.

Pasal. Jika ada anak temuan di tengah jalan,


َ‫وإذاَوهج أ حأدَلحهق أأيطَب حقا هر حعأ أ َالطري أأقَ ينخ أأةهَوتحربهيحت أأه‬:‫ع أأف‬
‫ه‬
. ‫َعلىَالك حفاي‬ ‫ه‬
‫ور حفالحتهَواجح‬
maka mengambil, mendidik, dan
menanggungnya adalah wajib kifayah.
Anak tersebut tidak dibiarkan tinggal kecuali di
َ‫والَيأ حقأ ُّأرَإالَهَيحأ هأدَأ ي أأإرَوهجأ حأدَ عأأهَ أأال َأنفأأقَعليأأه‬
sisi orang Islam yang amanah. Jika ada harta .‫الار َ نهَوإرَملَيوجدَ عهَ الَ نحأ حف حقتهَهَبيتَاملال‬
bersama anak itu, maka hakim akan
membiayainya dari harta itu, tetapi jika tidak
ada, maka nafkahnya ditanggung Baitul mal. َ ‫والوديع َأ ان أ َويسأأتحهللاَقحأ وهلأأاَملأأنَقأأا َجأل انأ‬:‫عأأف‬
Pasal. Wadi’ah (titipan) adalah amanah.
َ‫أود هعَ ق أأولَه‬ ‫ه‬
Dianjurkan menerima wadi’ah bagi orang yang ‫يهأأا َوالَيح ْ أ حأمنَإالَجلتأ حعأأد َوقح أ ْأولَاملأ ح‬
bisa menjalankan amanah itu. Ia tidaklah ‫رهدهاَعلىَامل ه‬
.‫ودع‬
menanggung kecuali jika melakukan ‫ح‬
pelanggaran. Ucapan penerima titipan bahwa ia
َ ‫هللاَهباَ ل‬‫ه‬ ‫ه ههه‬
telah mengembalikan titipan tersebut kepada si ‫وعليهَأرَُيفتهاَهَهللا ْرزَ ْلها َوإذاَطول ح‬
penitip dapat diterima. .‫فتَض همن‬ ‫خيْ هرجهاَ عَالقدرةَعليهاَهللاىتَتحله‬
‫ح‬ ْ
Penerima titipan wajib menjaga titipan di
tempat yang pantas. Ketika barang titipan
diminta, namun tidak mau menyiapkannya
padahal mampu sehingga barang itu pun rusak,
maka ia harus menanggung.

47
KITAB WARIS DAN WASIAT ‫كتابَالفرائضَوالوصاي‬
Ahli waris dari kalangan laki-laki ada sepuluh,
yaitu: (1) anak laki-laki, (2) cucu (dari anak laki- َ‫االبأ أأن َوابأ أأنَاالبأ أأنَوإر‬:َ‫والوارث أأورَ أ أأنَالرجأ أأالَع أ أأرة‬
laki), dan seterusnya ke bawah (3) ayah, (4)
kakek, dan seterusnya ke atas, (5) saudara, (6) َ‫حس أ حفف َواألبَ واجل أأدَُّوإرَع أأال َواألأل َواب أأنَاألألَوإر‬
putera saudara meskipun jauh62, (7) paman
َ‫تراخ أأى َوالعأ أ َواب أأنَالعأ أ َوإرَت اع أأد َوال أأزوج َوامل أأوىل‬
(saudara ayah), (8) putera paman meskipun
‫ح‬
jauh, (9) suami, dan (10) maula (tuan) yang .‫املعتهق‬
memerdekakan hamba sahaya(budak)nya.
Adapun ahli waris dari kalangan wanita ada
tujuh, yaitu: (1) anak perempuan, (2) cucu َ ‫َال نأت َوبنأتَاالبأن َواأل‬:‫والواراثتَ أنَالنسأامَسأ ع‬
. ‫واجلدةَواألخت َوالزوج َواملوالةَاملعته حق‬
perempuan (dari anak laki-laki), (3) ibu, (4)
nenek, (5) saudari, (6) istri, (70) maulaa
(nyonya) yang memerdekakan hamba sahaya.

َ‫َوولحأأد‬ ‫ه‬
‫َالزوجأأار َواألب أوار ح‬: ‫و أأنَالَيحس أأقطَحبحأأالَمخس أ‬
Di antara ahli waris di atas, yang tidak gugur
sama sekali ada lima, yaitu: suami, istri, ayah,
ibu, dan anak kandung. .‫العلْهللا‬
Sedangkan orang yang tidak menjadi ahli waris
dalam keadaan bagaimana pun ada tujuh, yaitu:
(1) budak, (2) mudabbar (budak yang akan
dimerdekan apabila tuannya sudah meninggal), َ ‫َالع أأد َوامل أ حأدبر َوأ َالول أأد‬: ‫أنَالَيه أأرثَحب أأالَس أ أ ع‬
‫وأ ح‬
(3) ummul walad (hamba sahaya perempuan
yang mempunyai anak dari tuannya), (4) .‫وامل حكاتحهللا َوالقاتف َواملرتحد َوأهفَه لتحي‬
mukatab (hamba sahaya yang mengangsur
cicilan untuk menebus dirinya), (5) pembunuh,
(6) orang murtad, (7) pemeluk dua agama yang
berlainan (misalnya muslim dan kafir). َ‫َاالبن َمثَابنه َمثَاألب َمثَأبوه َمث‬:‫عحات‬ ‫أقربَالع ح‬
‫ح‬ ‫و‬
Selanjutnya ashabah yang paling dekat adalah َ‫األألَلألبَواأل َمثَابنَاألألَلألبَواأل َمثَاألأل‬
(1) anak, (2) cucu, (3) ayah, (4) kakek, (5) ayah,
(6) saudara kandung, (7) putera saudara َ ‫لألب َمثَابنَاألألَلألب َمثَالع َُّعلىَهةاَالرتتيهللا‬
kandung, (8) saudara seayah, (9) putera saudara
.‫عحاتَ املوىلَاملعتهق‬
‫ح‬ ‫تَالع‬
‫ح‬ ‫ح‬ ‫مثَابنه َ إرَع هد‬
seayah, (10) paman seperti urutan ini, (11) ‫ح‬
putera paman.
Apabila ahli waris ini sudah tidak ada, maka
orang yang memerdekakan budak itu, dialah َ: ‫والفروضَامل أ أ أأةرورةَهَرت أ أ أأابَللاَتع أ أ أأاىلَس أ أ أأت‬:‫عأ أ أأف‬
ُّ ‫النهعف َو‬
yang mendapatkan warisan.
.‫السدل‬ ُّ ‫الربع َوالُّمن َوال ألحار َوالأُّلث َو‬
Pasal. Bagian yang ditentukan dalam kitabullah
ada enam, yaitu: ½, ¼, 1/8, 2/3, 1/3, dan 1/6.
Yang mendapatkan bagian ½ ada 5 orang, yaitu:
(1) puteri, (2) cucu perempuan (dari anak laki-
laki), (3) saudari kandung, (4) saudari seayah,

62
Seperti cucu (dari anak laki-laki) saudara.
48
dan (5) suami jika tidak bersama anak. َ‫َال نأأت َوبنأأتَاالبأأن َواألخأأت‬: ‫النهعأأفَ أأرضَمخس أ‬
Yang mendapatkan bagian 1/4 ada 2 orang,
yaitu: suami ketika bersama anak atau cucu laki- َ‫أنَاألبَواأل َواألخأتَ أأنَاألب َوالأزوجَإذاَملَيكأأن‬
laki (dari anak laki-laki). Bagian ¼ juga bagian .‫عهَولد‬
istri seorang atau lebih ketika tidak ada anak
atau cucu laki-laki dari anak. َ‫َالأأزوجَ أأعَالولأأدَأوَولأأدَاالبأأن َوهأأو‬:‫الربأأعَ أأرضَاثنأأي‬
ُّ ‫و‬
Yang mendapatkan bagian 1/8 adalah seorang
istri atau beberapa orang istri (2-4) ketika ada
.‫حأ ْرضَالزوج َوالزوجاتَ عَعد َالولدَأوَولدَاالبن‬
anak atau cucu laki-laki dari anak laki-laki. .‫َ رضَالزوج َوالزوجاتَ عَالولدَأوَولدَاالبن‬:‫والُّمن‬
َ‫أيتَاالبأن َواألختأيَ أن‬ ‫ه‬
ْ ‫ال نتيَ وبن‬:َ ‫والأُّلحارَ حأ ْرضَأربع‬
Yang mendapatkan bagian 2/3 ada 4 orang,
yaitu: (1) dua puteri, (2) dua cucu perempuan
dari anak laki-laki, (3) dua saudari kandung, (4) .‫األبَواأل َواألختيَ نَاألب‬
dua saudari seayah.
Yang mendapatkan bagian 1/3 ada 2 orang,
َ‫َاأل َإذاَملَ ْ حج أأهللا َوه أأوَلالثن أأي‬:‫والأُّل أأثَ أأرضَاثن أأي‬
yaitu: (1) ibu jika tidak dihalangi, yaitu oleh dua .َ ‫عاعداَ نَاعخوةَواألخواتَ نَولدَاأل‬
orang saudara laki-laki atau lebih, (2) beberapa
saudara laki-laki dan perempuan seibu. َ‫َاأل َ أأعَالولأأدَأوَولأأدَاالبأأن َأو‬: ‫السأأدلَ أأرضَس أ ع‬ ُّ ‫و‬
Yang mendapatkan bagian 1/6 ada 7 orang, َ‫اثنأأيَ عأأاعداَ أأنَاعخأأوةَواألخأوات َوهأأوَللجأأدةَعنأأد‬
yaitu: (1) ibu ketika bersama anak atau cucu
laki-laki dari anak laki-laki atau ketika bersama َ‫أتَالعألْهللا َوهأوَلألخأأت‬
ُّ ‫حع حأده َاأل ول نأتَاالبأأنَ أعَبن‬
dua orang atau lebih saudara atau saudari, (2)
nenek, ketika tidak ada ibu, (3) cucu perempuan َ‫نَاألبَ عَاألختَ نَاألبَواأل َوهأوَ أرضَاألب‬
(dari anak laki-laki) ketika bersama anak
perempuan kandung, (4) saudari seayah ketika َ‫أأعَالول أأدَأوَول أأدَاالب أأن َو أأرضَاجل أأدَعن أأدَع أأد َاألب‬
bersama saudari kandung, (5) ayah ketika ada . ‫وهوَ رضَالواهللادَ نَولدَاأل‬
anak atau cucu laki-laki (dari anak laki-laki), (6)
kakek ketika tidak ada ayah, dan (6) seorang
saudara/saudari seibu.

Nenek menjadi gugur ketika ada ibu, dan kakek


menjadi gugur ketika ada ayah.
.‫وتحسقطَاجلحداتَجأل َواألجدادَجألب‬
Saudara/i seibu gugur ketika ada empat orang,
yaitu: anak, cucuk laki-laki dari anak laki-laki, َ ‫َالولأدَ وولأدَاالبأن َواألب‬: ‫ويسقطَولأدَاأل َ أعَأربعأ‬
ayah, dan kakek.
.‫واجلد‬
Saudara kandung gugur ketika ada tiga orang,
yaitu: anak, cucu laki-laki dari anak laki-laki, dan َ ‫َاالبأن َوابأنَاالبأن‬: ‫ويسقطَاألألَلألبَواأل َ عَثالث‬
ayah.
.‫واألب‬
Saudara/i seayah gugur karena tiga orang di
atas dan karena ada saudara kandung. . ‫ويسقطَولدَاألبَهبذالمَال الث َوجألألَلألبَواأل‬
Ada empat orang yang menjadikan ashabah َ‫َاالبأأن َوابأأنَاالبأأن َواألألَ أأن‬: ‫وأربعأ َيأ حع هعأ ورَأخأو هاهت‬
saudara mereka, yaitu: anak, cucu laki-laki dari
anak laki-laki, saudara kandung, dan saudara .‫األبَواأل َ واألألَ نَاألب‬
seayah.

49
َ ‫َاألعما َوبنوَاألعما‬: ‫وأربع َيرثورَدورَأخو هاهت َوه‬
Ada empat orang yang menjadi ahli waris tanpa
saudari-saudari mereka, yaitu: paman (saudara
ayah), anak-anak paman, anak-anak saudara,
.‫عحاتَامل ْوحىلَامل ْعتهق‬
‫وبنوَاألألَوع ح‬
‫ح‬
dan ashabah tuan yang memerdekakan. ‫ح‬
Pasal. Boleh berwasiat dengan sesuatu yang
diketahui dan tidak diketahui, yang ada dan
yang tidak ada. َ ‫وجتوزَالوص أ أ أأي َجملعل أ أ أأو َواجمله أ أ أأول َواملوج أ أ أأود‬: ‫ع أ أ أأف‬
Wasiat itu hanya dari 1/3. Jika lebih, maka . ‫واملعدو‬
ditahan tergantung izin ahli waris. Dan tidak
. ‫َعلىَإجازةَالوحرث‬ ‫ف‬ ‫ه‬
boleh wasiat untuk ahli waris kecuali diizinkan ‫ح‬ ‫وهيَ نَالأُّلث َ إرَزادَوق ح‬
‫والَجتوزَالوصي َلوارثَإالَأرَ هجي حيزحه‬
oleh ahli waris yang lain.
. ‫اَجقيَالوحرثح‬
‫ح‬
Wasiat itu sah dari setiap orang yang baligh
berakal, dan memiliki harta, serta untuk di jalan َ‫أحَالوص أأي َ أأنَر أأفَجل أأغَعاق أأفَلك أأفَ تح حمله أأك َوه‬ ُّ ‫وتح هع أ‬
Allah Ta’ala.
.‫س يفَللاَتعاىل‬
َ:‫عال‬ ‫ه‬
Wasiat menjadi sah ketika tertuju kepada orang
yang memiliki lima sifat, yaitu: Islam, baligh,
‫وتعحَالوصي َإىلَ نَاجتمعتَ يهَمخسَخ ح‬
berakal, merdeka, dan amanah. . ‫اعسال َوال لو َوالعقف َوال هري َواأل ان‬

50
KITAB NIKAH ‫كتابَالنكاح‬
Termasuk hukum-hukum dan berbagai
problematika di sana ‫وماَيتعل َبهَمنَاألحكامَوالقضاي‬
Nikah hukumnya dianjurkan bagi yang butuh
kepadanya. Dan diperbolehkan bagi orang yang .‫َملنَُيتاجَإليه‬
‫هللا ح‬ ٌّ ‫النه حكاحَ ستح حح‬
.‫وجيوزَللح هرَأرَجيمعَبيَأربعَهللارائهر َوللع دَبيَاثنتي‬
merdeka memadukan (poligami) dengan empat
orang wanita merdeka. Sedangkan budak hanya
memadukan dua orang wanita. َ ‫َص أ حأد هاقَال أأرة‬
‫َع أ حأد ح‬:‫أرطي‬
‫ح‬
‫والَي أ ه‬
‫أنكحَال أأرَأ ح أ أ َُإالَب أ‬ ‫ح‬
Orang merdeka tidak boleh menikahi budak
kecuali dengan dua syarat, yaitu: (1) tidak ada .‫َالعنحت‬
‫وخ ْوف ح‬‫ح‬
mahar untuk menikahi wanita merdeka, (2)
takut terjatuh ke dalam zina.
:‫ونحتحرَالرجفَإىلَاملرأةَعلىَس ع َاضرب‬
Laki-laki memandang wanita ada tujuh macam, .‫َنترهَإىلَأجن ي َل ريهللااج َ ريَجائز‬:‫أهللادها‬
yaitu:
َ‫َنتأأرهَإىلَزوجتأأهَأوَأ ح تهأأهَ يجأأوزَأرَينتأأرَإىلَ أأا‬:‫وال أأاين‬
Pertama, pandangannya kepada wanita ajnabi
(bukan mahramnya) tanpa ada keperluan, maka .‫عداَال حف ْرجَ نهما‬
tidak boleh.
َ‫َنتأأرهَإىلَذواتَُا هره أأهَأوَأ ح تهأ هأهَاملحزو حج أ َ يجأأوز‬:‫وال الأأث‬
Kedua, pandangannya kepada istrinya atau
budaknya, maka boleh selain . ‫الرر‬ُّ ‫يماَعداَ اَبيَالسرهةَو‬
63
farji(kemaluan)nya saja .
.‫َالنترَألجفَالنكاحَ يجوزَإىلَالوجهَوالكفي‬:‫والرابع‬
Ketiga, pandangannya kepada mahramnya atau
budaknya yang sudah menikah, maka boleh َ‫أيتَُيتأأاج‬
‫اضأعَالأ ح‬ ‫َالنتأأرَللم حأداواةَ يجأأوزَإىلَاملو ه‬:‫واخلأا س‬
selain antara pusar dan lututnya.
.‫إليها‬
Keempat, memandang untuk tujuan nikah,
maka dibolehkan memandang wajah dan kedua َ‫أهادةَأوَللمعا لأ َ يجأوزَالنتأأرَإىل‬ ‫َالنتأرَلل ح‬:‫والسأادل‬
telapak tangannya.
. ‫الوجهَخاص‬
Kelima, memandang untuk tujuan pengobatan,
‫ه‬
َ‫َعندَابتياعهاَ يجوزَإىل‬ ‫َالنترَإىلَاأل ح‬:‫والسابع‬
maka boleh kepada bagian-bagian yang
dibutuhkan64.
Keenam, memandang untuk tujuan persaksian .‫املواضعَاليتَُيتاجَإىلَتقلي ها‬
atau mu’amalah, maka boleh memandang
wajahnya saja.
Ketujuh, memandang budak ketika dibeli, maka
boleh kepada bagian-bagian yang perlu
diperhatikan65.

63
Hukumnya hanya makruh saja; tidak sampai haram.
64
Namun dengan syarat harus didampingi mahram atau suaminya dan tidak ada wanita yang bisa menanganinya.
65
Tentunya di luar antara pusar dan lututnya.
51
Pasal. Akad nikah tidaklah sah kecuali dengan ‫ه‬ ‫ه‬
adanya wali dan dua saksi yang adil. .‫َع ْدل‬ ‫َعقدَالنكاحَإالَبوهلَوشاه حد ْ ح‬
‫ح‬ ‫والَيع ُّح‬: ‫عف‬
Wali dan dua saksi perlu memiliki enam syarat, َ ‫َاعسأ أأال‬:‫لَوال أ أأاهدارَإىلَسأ أأت َش أ أرائط‬ ُّ ‫ويفتقأ أأرَالأ أ حأوه‬
yaitu: (1) Islam, (2) baligh, (3) berakal, (4)
merdeka, (5) laki-laki, dan (6) adil. Hanyasaja َ‫َإالَأنأأهَال‬. ‫وال لأأو َوالعقأأف َوال هريأ َوالأأةرورة َوالعدالحأ‬
untuk menikahi waniita dzimmiy (Ahli Kitab ‫يفت هقرَنه حك ه‬
َ‫احَالةه ي َإىلَإسال َالول َوالَنكأاحَاأل ح أ هَإىل‬
yang berada dalam jaminan pemerintah Islam) ‫ح‬
tidak memerlukan keislaman wali, demikian .‫حع حدال َالسيهد‬
pula untuk menikahi budak tidak memerlukan
keadilan tuannya.
Wali yang lebih diutamakan adalah ayah, lalu َ‫َاألبَ مثَاجل أأدَأب أأوَاألب َمثَاألألَل أأألب‬:‫وأوىلَال أأوالة‬
kakek (ayahnya ayah), saudara sekandung,
saudara seayah, putera saudara sekandung, َ‫واأل َمثَاألألَلأأألب َمثَابأأنَاألألَلأأألبَواأل َمثَابأأن‬
putera saudara seayah, paman, lalu anaknya. َ‫األألَل أأألب مثَالع أ َمثَابن أأهَ عل أأىَه أأةاَالرتتي أأهللا َ أأإذا‬
Demikianlah urutannya. Jika ashabah tidak ada,
. ‫عحاته َمثَالحاره‬ ‫ه‬ ‫ه‬
maka ahli warisnya adalah orang yang
‫َمثَع ح‬
‫عحاتَ املحْوحىلَاملعتق ح‬ ‫تَالع ح‬
‫حعد ح ح‬
memerdekakannya, lalu ashabah orang yang
‫ه‬
memerdekakannya, kemudian hakim. ‫عأ هأر ححَخبطْح أ َ ْعتحأأدة َوجيأأوزَأرَيأ حعأ هأر ح‬
َ‫ضَهلأأا‬ ‫والَجيأأوزَأرَي ح‬
Dan tidak boleh secara tegas melamar wanita .‫امَعد هَهتحا‬
‫ه‬ ‫ه‬
‫وينك حح حهاَبعدَانق‬
yang menjalani masa iddah, namun boleh
melakukan sindiran terhadapnya, dan
menikahinya nanti setelah masa iddahnya
habis.
Wanita ada dua macam, yaitu: janda dan gadis.
Untuk gadis, maka dibolehkan bagi ayah dan
.‫َثحأيهحات َوأبكار‬:‫النسامَعلىَضربحأ ْي‬
‫ح‬ ‫و‬
kakek menekannya untuk nikah. Adapun untuk .‫َجيوزَلألبَواجلدَإج ارهاَعلىَالنكاح‬:‫الهكر‬
janda, maka tidak boleh menikahkannya kecuali
setelah ia baligh dan mendapatkan izinnya. .‫َالَجيوزَتزوجيهاَإالَبعدَبألوغهاَوإذهنا‬:‫والحأيههللا‬

Pasal. Wanita-wanita yang diharamkan untuk


dinikahi berdasarkan nash (QS. An Nisaa’: 22-
:‫َع ْ حرة‬ ‫وامل ححرح اتَجلن ه‬:‫عف‬
‫صَأربح حع ح‬
23) ada empat belas orang, yaitu:
Tujuh orang diharamkan karena nasab, yaitu: َ‫َوإرَعلحأ أ أأت َوال نأ أ أأتَوإر‬
‫ح‬ ‫األ‬:َ‫حس أ أ أْعَجلن حسأ أ أأهللا َوه أ أأن‬
(1) ibu dan seterusnya ke atas, (2) puteri dan
seterusnya ke bawah, (3) saudari, (4) bibi dari
َ‫حس أ حفلحت َواألخأأتَ واخلال أ َوالعم أ َوبنأأتَاألأل وبنأأت‬
pihak ibu, (5) bibi dari pihak ayah, (6) puteri .‫األخت‬
saudara, dan (7) puteri saudari.
.َ‫ضاع‬ ‫ه‬
Dua orang diharamkan karena penyusuan, ‫َاأل َامل ْرض حع َواألختَ نَالر ح‬:‫ضاع‬ ‫واثنتارَجلر ح‬
yaitu: (1) ibu susu, dan (2) saudari sepersusuan.
‫َأ َالزوج أ أ أ َوالربهيحأ أ أ ح‬:‫أاهحرة‬
َ ‫َإذاَد حخ أ أ حأفَجأل‬ ‫ع أأ ح‬ ‫وأرب أ أأعَجمل ح‬
Empat orang diharamkan karena perkawinan,
yaitu: (1) ibu istri, (2) anak tiri ketika ibunya
.‫وزوج َاألبَ وزوج َاالبن‬
telah dicampuri, (3) istri ayah, dan (4) istri anak. . ‫َأختَالزوج‬:َ‫وواهللادةَ نَجه َاجلح ْم هعَ وهي‬
Satu wanita yang diharamkan ketika

52
dimadukan, yaitu saudari istri. .‫ةَوعمتهها َوالَبيَاملرأةَوخالتها‬ ‫والَجيمعَبيَاملرأ ح‬
Sepersusuan dapat mengakibatkan mahram
sebagaimana nasab. .‫اَُير َ نَالن حسهللا‬
ْ‫ضاعَ ح‬ ‫وُير َ نَالر ح‬ ْ‫ح‬
Wanita dapat dikembalikan karena lima cacat, َ ‫َججلن أأور َواجل أ حةا َ والح أ حأر‬:‫وت أ حأرُّدَامل أرأةَخبمس أ َعي أأوب‬
yaitu: (1) gila, (2) kusta, (3) sopak, (4) sempitnya
farji karena daging, dan (5) sempitnya farji .‫والرتْق َوال حقحرر‬
karena tulang.
Laki-laki juga dapat ditolak karena lima cacat,
َ ‫َججلنورَ واجل حةا َوالحأحر‬:‫ويأحرُّدَالرجفَخبمس َعيوب‬
yaitu: (1) karena gila, (2) kusta, (3) sopak, (4) . ‫هللاَوالعن‬ ‫واجلح ه‬
terpotong dzakarnya, dan (5) lemah syahwat.
Pasal. Dianjurkan menyebutkan mahar ketika َ ‫هللاَتحس أ هأميح َامل ْهأ أ هرَهَالنك أأاح َ أأإرَملَي حسأ أ‬
ُّ ‫ح‬َ‫ويس أأتح ح‬:‫عف‬
‫ح‬
‫َأرَي ْف هر ح‬:‫هللاَامل ْهرَب الث َأشأيام‬
nikah. Jika seseorang tidak menyebutkan, maka
َ‫ضأهَالأزوج‬ ‫ح‬ ‫صحَالع ْقد حَوحو حج‬
‫ح‬
akad tetap sah. Dan mahar menjadi wajib
‫ح‬
َ‫ضأأهَالأأار َأوَيحأأدخ حفَهبأأا َ يجأأهللا‬ ‫علأأىَنفسأأه َأوَيف هر ح‬
karena tiga hal, yaitu: suami menentukan
terhadap dirinya, atau hakim yang
menentukannya, atau suami telah .‫هرَامله ف‬
menggaulinya, sehingga mesti diberikan mahar
‫ه‬
yang pantas. .‫رهَهللاد‬
‫َالع حداقَوالَألر ح‬‫وليسَألقح هف ح‬
Tidak ada batasan minimal dan maksimal . ‫وجيوزَأرَيتزوجهاَعلىَ ن حف حع َ علو‬
mahar. Boleh bagi seseorang menikahi wanita
dengan mahar berupa manfaat yang diketahui. .‫ويحسقطَجلطالقَق فَالدخولَهباَنعفَاملهر‬
Mahar menjadi dibayar separuhnya karena
talak yang dlakukan sedangkan ia belum
mencampurinya (namun sudah menentukan
maharnya).
Pasal. Mengadakan walimah terhadap
َ‫الوليم َعلأ أأىَالعأ أ ْأر هلَ س أأتح حح َواعجاب أ أ َإليهأ أأا‬
‫و ح‬:‫عأ أأف‬
pernikahan adalah dianjurkan, dan memenuhi .‫واج َإالَه ْنَع ْةر‬
undangannya adalah wajib kecuali jika ada
udzur66.
Pasal. Menggilir secara sama rata antar istri
adalah wajib. Seorang suami tidak masuk َ‫والتس أ أ أ هويح َهَال حق ْس أ أ أه َب أ أأيَالزوج أ أأاتَواج أ أ أ َوال‬:‫عف‬
menemui istri yang bukan menjadi gilirannya
jika tidak ada keperluan. Jika ia hendak َ‫يدخفَعلىَغريَاملقسو َهلاَل ريَهللااج َوإذاَأرادَالسأ حفحر‬
mengadakan safar, maka ia melakukan undian
di antara mereka, dan istri yang ia bawa adalah . ‫عَبينهنَوخرجَجليتَ حخترجَهلاَالقرع‬ ‫أقْأحر ح‬
istri yang keluar undiannya.
َ ‫أدةَخع أ حأهاَبس أ عَلي أأالَإرَران أأتَبه ْك أ حأرا‬
‫وإذاَتأأزوجَجدي أ ح‬
Jika seseorang menikahi istri yang baru, maka ia
khususkan istri ini dengan bersamanya selama .‫وب الثَإرَرانتَثحأيه ا‬
tujuh hari apabila gadis, dan bersamanya
selama tiga hari apabila janda.
Jika seseorang mengkhawatirkan sikap durhaka
istrinya, maka hendaknya ia menasihatinya. Jika

66
Seperti ada kemungkaran, sedangkan ia tidak sanggup merubahnya.
53
َ‫تَإالَالنُّ وز‬ ‫ه‬
ْ ‫وإذاَخافَن حوزَاملرأة حَو حعتحها َ إرَأبح‬
ia tetap saja durhaka, maka dengan pisah
ranjang, dan jika ia tetap saja bersikap durhaka,
maka suami melakukan pisah ranjang dan َ‫َويحسقط‬.‫هاَوضحربحأ حها‬
‫تَعليهَه حجحر ح‬
‫ح‬ ‫حه حجحرها َ إرَأقا‬
memukulnya. Akibat nusyuz adalah ia tidak
mendapat giliran dan nafkah pada saat itu. .‫جلنُّ وزَقح ْسم حهاَون حف حقتأ حها‬
Pasal. Khulu’ hukumnya boleh dengan ganti
yang diketahui. Dengan cara itu, maka seorang
َ‫أىَعأ حأوضَ علأأو َوح لهأأكَبأأهَامل أرأة‬
‫واخلَلْعَجأأائزَعلأ ه‬:‫عأأف‬
wanita menjadi menguasai dirinya, dan suami .‫َوالَرجع َلهَعليهاَإالَبنكاحَجديد‬ ‫نفس حها ح‬ ‫ح‬
tidak bisa merujuknya kecuali dengan
pernikahan yang baru. Khulu’ boleh dilakukan .‫وجيوزَاخللْعَهَالطُّهرَوهَالحْيص‬
.‫لحقَامل ْختحله حع حَالطالق‬
‫والَي ه‬
pada masa suci dan masa haidh.
Hukum talaq tidak berlaku pada wanita yang ‫ح‬
melakukan khulu’.
Pasal. Talaq ada dua macam, yaitu: sharih
(tegas) dan kinayah (sindiran). . ‫َصريحَورهنحاي‬:‫رجر‬
‫ح‬ ‫الطالقَض‬
‫ح‬ ‫و‬:‫عف‬
Sharih ada tiga lafaz, yaitu: talak, pisah, dan ‫َالطالق َو ه‬:َ‫العريحَثالث َألفاظ‬
.‫الفحراق َوالسحراح‬
lepas. Untuk talak yang sarih tidak butuh
adanya niat. . ‫والَيفتح هقرَصريحَالطالقَإىلَالنهي‬
َ‫أالقَوغ أأريه َويفتح هق أأرَإىل‬ ‫ه‬
Adapun kinayah, maka ia adalah setiap lafaz
yang mengandung makna talak atau lainnya, ‫َاهللاتم أ حأفَالط أ ح‬
‫والكنحايأ أ َر أأفَلح ْف أأظ ح‬
dan butuh adanya niat.
. ‫الني‬
:‫يهَضرجر‬ ‫والنسامَ ح‬
Wanita yang ditalak ada dua macam, yaitu:
(1) wanita yang bisa ditalak secara sunnah dan .‫ضربَهَطالقه ه نَسن َوبهدع َوهنَذواتَاليص‬ ‫ح‬
bid’ah. Mereka ini adalah wanita yang masih
haidh. Ditalak secara sunnah adalah dengan
.‫َالطالقَهَط ْهرَغريَُمحاه عَ يه‬
‫ح‬ ‫السن َأرَيوقه حع‬ُّ
menjatuhkan talak di masa suci sebelum َ‫والهدعأ أ أ أ َأرَيوقه أ أ أ حأعَالط أ أ أأالقَهَال أ أ أأيص َأوَهَط ْه أ أ أأر‬
dijima’i. Sedangkan ditalak secara bid’ah adalah
menjatuhkan talak di masa haidh, atau di masa َ ‫َوضأأربَلأأيسَهَطالقه ه أأنَسأأن َوالَبهدع أ‬.‫أه‬ ‫جا ح حع حهأأاَ يأ ح‬
suci setelah dijima’i.
:‫وهنَأربع‬
(2) wanita yang tidak bisa ditalak secara sunnah
dan bid’ah. Mereka ini ada empat orang, yaitu: .‫الع ريةَ واآليه حس َوالا ف َواملختحله حع َاليتَملَيح ْدخفَهبا‬
wanita kecil, wanita yang sudah monopause
(tidak haidh lagi), wanita hamil, dan wanita
yang melakukan khulu’ yang belum dicampuri.
.‫َثالثَتطليقاتَوالع دَتطليقتي‬ ‫ه‬
‫وحميلكَالُّر ح‬:‫عف‬
َ‫صلحهَبأه َويعأحَتعليقأه‬ ‫ه‬
Pasal. Orang merdeka memiliki tiga kali talak,
sedangkan budak memiliki dua kali talak. Dan
‫ويحع ُّحَاالست نامَهَالطالقَإذاَ حو ح‬
dipandang sah pengecualian dalam talak ketika .‫جلع حف َوال رط‬‫ه‬
dia sambung67. Demikian pula sah

67
Misalnya seseorang berkata kepada istrinya, “Kamu saya talak tiga illaa (dikurang) dua,”maka sah talaknya dan
jatuh sekali talak.
54
menggantungkan talak dengan sifat dan .‫والَي حقعَالطالقَق فَالنكاح‬
syarat68.
Talak tidaklah jatuh sebelum ada pernikahan. .‫َالعب َواجملنورَ والنائ َواملكحْره‬: ‫وأربعَالَيقعَطالقأه‬
Ada empat orang yang tidak jatuh talak mereka,
yaitu: (1) anak kecil, (2) orang gila, (3) orang َ‫اج حعتهأاَ أا‬
‫وإذاَطحل حأقَا رأتحأهَواهللاأدةَأوَاثنتأيَ لأهَ حر ح‬:‫عف‬
َ‫اَهللاأأفَلأأهَنكاهللاه أأا‬ ‫ه‬ ‫ملَتحأأن حق ه ه‬
‫صَعأأدهتاَ أأإرَانق أأتَعأأدهت ح‬
yang tidur, dan (4) orang yang dipaksa.

Pasal. Jika seseorang menalak istrinya sekali


.‫حبع ْقدَجديد َوتكورَ عهَعلىَ اَبحهق حيَ نَالطالق‬
َ:‫إرَطحل حق حهاَثالاثَملَ حه فَلهَإالَبعدَوجودَمخسَشرائط‬
atau dua kali talak, maka ia berhak merujuknya
selama belum habis masa iddahnya. Jika sudah
habis masa iddahnya, maka halal menikahinya َ‫انق امَعدهتاَ نه َوتزوجيهاَب ريهَ ودخولهَهبا‬
namun dengan akad yang baru. Wanita itu bisa
bersama suaminya dengan sisa talak yang masih .‫وإصابحأتها وبينونحأتهاَ نهَوانق امَعدهتاَ نه‬
ada.
Jika seseorang menalak istrinya tiga kali, maka
tidak halal wanita itu baginya kecuali dengan
lima syarat, yaitu: (1) habis masa iddahnya, (2)
ia sudah menikah denga laki-laki lain dan sudah
dijima’i, (3) sudah berpisah (talak, faskh, atau َ‫وإذاَهللالحأفَأرَالَيحطحأينحَزوجتحأهَ طْلح حقأا َأوَ أدةَتزيأد‬ ‫ ح‬:‫عف‬
meninggal) dengan laki-laki lain, (4) sudah habis
masa iddahnya. ْ ‫إرَسأ أينحلح‬-َ‫عل أأىَأربعأ أ َاش أأهرَ ه أأوَ أ ْأولَ ويأ حذج أأفَل أأه‬
َ‫ت‬
‫َأربع أ أ حَاشأ أأهر َمثَخييأ أأرَبأ أأيَال حفيأئ أ أ هَوالت ه‬-‫ذلأ أأك‬
َ‫كفأ أأريَأو‬ ‫ْح‬ ‫ح‬ ‫ح‬
Pasal. Jika seseorang bersumpah untuk tidak
menggauli istrinya secara mutlak atau selama . ‫الطالق َ إرَا تحأنح حعَطحل حقَعليهَالار‬
waktu lebih dari empat bulan, maka berarti ia
melakukan iila’. Terhadap sikapnya ini, ia diberi
tempo –jika si wanita memintanya- yaitu empat
bulan, kemudian diberi pilihan antara kembali
dan membayar kaffarat sumpah, atau talak. Jika
ia menolak pilihan itu, maka hakim yang
َ‫َعلحأيَ حرتحهأر‬ ‫ه‬ ‫ه‬
memberlakukan talak. ‫َأنت ح‬:‫والت حهارَأرَيقولَالرجفَلزوجته‬:‫عف‬
Pasal. Zhihar adalah seorang suami berkata َ ‫أ أأيَ أأإذاَقأأالَهلأأاَذلأأكَوملَيأتْه ْعأأهَجلطأأالقَصأأارَعائهأ حأدا‬
kepada istrinya, “Engkau bagiku seperti
punggung ibuku.” Jika suami telah
‫ولح هز تأأهَال حكفأأارةَوالكفأ ه‬
َ‫َعْتأأقَرق أ َ ذ ن أ َسأأليم َ أأن‬:‫أارة‬
mengucapkan demikian dan tidak melanjutkan
dengan kata-kata talak, maka berarti ia menarik
َ ‫العي أأوبَامل ه أأرةَجلعم أأفَوال حك ْس أأهللا َ أأإرَملَجي أأدَ ع أأيا‬
kembali ucapannya. Ia wajib membayar َ ‫شأأهرينَ تتأأابه حعي َ أأإرَملَيسأأتح هطعَ إطعأأا َسأأتيَ سأ‬
َ‫أكينا‬
kaffarat. Kaffaratnya adalah memerdekakan
seorang budak yang mukmin yang selamat dari .‫رفَ سكيَ د‬
cacat yang memadharatkan pekerjaan dan
usahanya. Jika ia tidak mendapatkannya, maka .‫رَوطْذحهاَهللاىتَي حَك هفر‬ ‫ه‬ ‫حه‬
‫والَُي ُّفَللمتحاه ح‬
ia berpuasa sebanyak dua bulan berturut-turut,

68
Contoh dengan sifat adalah seseorang mengatakan, “Jika turun hujan, maka kamu ditalak,” sedangkan dengan
syarat misalnya, “Jika engkau masuk ke rumah itu, maka kamu ditalak.”
55
dan jika tidak sanggup, maka dengan memberi
makan 60 orang miskin, dimana masing-
masingnya mendapatkan 1 mud.
Dan tidak halal bagi orang yang menzhihar
istrinya menggaulinya sampai ia membayar
kaffarat zhihar. َ‫عليهَهللادَُّال حقأ ْةفَإال‬
‫ح‬ َ‫وإذاَر ىَالرجفَزوجتحهَجلزن‬:‫عف‬
َ‫أولَعنأدَالأار َهَاجلأا ع‬ ‫العأن َ يق ح‬ ‫أرَي هقي َال أيهنح َأوَي ه‬
‫ح ح‬
Pasal. Jika seorang suami menuduh istrinya
berzina, maka ia berhak mendapat hadz qadzaf, َ‫َجللَإن أأبَمل أأن‬ ‫َأش أأهد ه‬:‫علأأىَاملن أأر َهَجاع أ َ أأنَالنأأال‬
kecuali jika si suami menghadirkan bukti atau
melakukan li’an, yaitu ia berkata di hadapan
َ‫يماَرح يتَبهَزوجيتَ الن َ أنَالأزن َوأرَهأةا‬ ‫العادقيَ ح‬
hakim di masjid jami’ di atas mimbar dan di َ‫َأربأأعَ أراتَ َويقأأولَهَاملأأرة‬.‫الولأ حأدَ أأنَالأأزنَ َولأأيسَ أأب‬
hadapan manusia, “Aku bersaksi dengan nama ‫ح‬ ‫َوعلحأيَلحعنأ ه‬: ‫اخلا س َبعدَأرَيعهتحهَالأار‬
Allah, bahwa tuduhanku kepada istriku si َ‫َللاَإرَرنأت‬ ‫ح ح‬ ‫ح‬
fulanah, bahwa ia berzina adalah benar, dan
bahwa anak ini adalah hasil zina, bukan .‫نَالكاذبي‬
anakku,” ia ucapkan kalimat ini sebanyak empat
kali, dan pada yang kelimanya setelah dinasihati
َ‫َسأ أ أأقوطَالحأ أ أ هأدَعنأ أ أأه‬:َ ‫ويحأتحأ حعل أ أأقَبهله حعانهأ أ أ هأهَمخس أ أ أ َأهللاكأ أ أأا‬
َ ‫َالولح أ أأد‬ ‫ه‬
‫ووج أ أأوبَال أ أأدَعليه أ أأا َوزوالَالف أ أ حأراش َونحأ ْف أ أأي ح‬
oleh hakim, ia berkata, “Saya akan terkena
laknat Allah, jika saya termasuk pendusta.”
Oleh karena li’annya itu, maka ia terkait dengan
.‫والتحرميَعلىَاألبد‬
lima hukum : (1) gugur had qadzaf darinya, (2) ‫َأشهد ه‬:َ‫تقول‬
َ‫َجللَأر‬ ‫ويسقطََالحدَُّعنهاَأبرَتحألْتحعه حنَ ح‬
istrinya berhak mendapatkan had zina, (3) pisah
antara keduanya, (4) penafian anaknya, (5)
pengharaman istrinya selama-lamanya.
َ‫َأربح حع‬.‫النَهةاَلح هم حنَالكاذبيَ يماَر اينَبهَ نَالزن‬
Dan had zina gugur terhadap istrinya ketika َ: ‫ح رات َوتقولَهَاملرةَاخلا س َبعدَأرَيحعهتح حهاَالار‬
istrinya melakukan li’an dengan berkata, “Aku
.‫َللاَإرَرارَ نَالعادقي‬ ‫وعلحيَ حغ هللا ه‬
bersaksi dengan nama Allah bahwa si fulan ini ‫ح‬ ‫ح‬
termasuk pendusta terhadap tuduhannya
kepadaku sebagai pezina,” ia ucapkan sebanyak
empat kali, dan pada kesempatan kelima
setelah dinasihati hakim, si istri berkata, “Saya
siap terkena kemurkaan Allah jika ia benar.” :‫ةَعلىَضربي‬
‫ح‬ ‫واملعتحد‬:‫عف‬
.‫تحأ حوىفَعنها َوغريَ تحأ حوىفَعنها‬
َ ‫َإرَرانأأتَهللاأأا الَ عهأأدهتاَبهحوضأأعَالحمأأف‬:َ‫أأاملتحأ حوىفَعنهأأا‬
Pasal. Wanita yang menjalani masa iddah ada
dua macam, yaitu: (1) wanita yang ditinggal
wafat suami, (2) wanita yang tidak ditinggal
wafat suami.
.‫وإرَرانتَهللاائهالَ عدهتاَأربع َاشهرَوع ر‬
Wanita yang ditinggal wafat suami, jika ternyata َ‫َإرَرانأ أأتَهللا أ أأا الَ ع أ أأدهتاَبوض أ أأع‬:‫وغأ أأريَاملتح أ أ حأوىفَعنه أ أأا‬
hamil, maka masa iddahnya sampai melahirkan.
Namun jika tidak hamil, maka masa iddahnya
َ-‫َوه أأيَ أأنَذواتَال أأيص‬-‫الم أأف َوإرَران أأتَهللا أأائهال‬
selama empat bulan sepuluh hari. َ‫ َوإرَرانأتَصأ رية‬-‫وهأيَاألطهأار‬-َ‫عأدهتاَثالثأ َقأأروم‬
.‫أوَآيه حس َ عدهتاَثالث َاشهر‬
Adapun yang tidak ditinggal wafat suami, maka
jika wanita ini hamil, masa iddahnya dengan
melahirkan. Jika tidak hamil, dan termasuk
56
wanita yang menjalani haidh, maka masa .‫واملطحل حق َق فَالدخولَهباَالَعدةَعليها‬
iddahnya selama tiga kali quru’ atau suci. Tetapi
jika wanita ini masih kanak-kanak atau sudah َ‫وعأ أأدةَاأل ح أ أ هَجلحمأ أ هأفَرعأ أأدةَالأ أأرة َوجألقْ أ أ حأرامَأرَتعتحأ أأد‬
monopause, maka masa iddahnya tiga bulan.
‫بق أ ْأرأحينَوجل أأهورَع أأنَالو أأاةَأرَتعت أأدَب أأهرينَومخ أ ه‬
َ‫أس‬
Wanita yang ditalak, namun belum dicampuri,
maka tidak menjalani masa iddah. َ‫ليال َوعنَالطالقَأرَتعتدَب هرَونعف َ إرَاعتأدت‬
Iddah budak wanita yang hamil sama seperti
iddah wanita merdeka. Jika budak wanita
.‫ب هرينَرارَأوىل‬
menggunakan quru’, maka masa iddahnya dua
kali quru. Jika menggunakan bulan karena
ditinggal wafat suami, maka masa iddahnya dua
bulan lima hari. Dan jika menggunakan bulan
karena ditalak, maka masa iddahnya sebulan
setengah, tetapi jika menjalani iddah selama
dua bulan, maka itu lebih baik.
. ‫ْىنَوالنأ حفق‬ ُّ ‫وجيهللاَللمعتحدةَالرجعهي‬:‫عف‬
‫َالسك ح‬
Pasal. Wanita yang menjalani masa iddah dari .‫نَالسكىنَدورَالنفق َإالَأرَتكورَهللاا ال‬ ُّ ‫وجيهللاَلل ائه‬
talak raj’i berhak mendapatkan tempat tinggal
dan nafkah, dan bagi wanita yang ditalak ba’in َ‫وهوَاال تناع‬-َ‫وجيهللاَعلىَاملتحأ حوىفَعنهاَزوجهاَاعهللاداد‬
wajib diberi tempat tinggal; bukan nafkah. ‫نَالزين َو ه‬
َ ‫َوعلىَاملتحأ حوىفَعنهاَزوجهاَوامل توت‬-‫الطيهللا‬ ‫ه‬
Kecuali jika wanita yang ditalak ba’in sebagai
‫ح‬
wanita hamil (maka berhak mendapatkan . ‫الزح َال يتَإالَلاج‬
nafkah pula).
Bagi wanita yang ditinggal wafat suaminya
wajib menjalani ihdad (berkabung), yakni
dengan menahan diri dari berhias dan memakai
wewangian. Wanita yang ditinggal wafat
suaminya dan wanita yang ditalak harus tetap di
َ‫َهللارحَعليأهَاالسأتمتاعَهبأا‬
‫كَأحح ح‬ ‫ثَه لْ ح‬
‫نَاستحد ح‬ ‫و‬:‫عف‬
rumah kecuali jika ada keperluan.
‫ح‬
Pasal. Barang siapa yang baru memiliki budak,
َ‫َوإر‬
َ ‫َإرَرانتَ نَذواتَاليصَحبحْي ح‬:‫هللاىتَيحستح هرئحأ حها‬
maka haram baginya bersenang-senang َ‫رانأأتَ أأنَذواتَال أأهورَب أأهرَ قأأط َوإرَرانأأتَ أأن‬
dengannya sampai ia melakukan istibra
(pengosongan rahim). Jika wanita ini termasuk .‫ضع‬
ْ ‫اتَالمفَجلو‬
‫ح‬ ‫ذو‬
wanita yang biasa haidh, maka dengan sekali
haidh, dan jika biasa menggunakan bulan, maka
. ‫أتَنفس حهاَراألحح‬
‫ح‬ ‫وإذاَ اتَسيدَأه َالولدَاستح حر‬
dengan sebulan saja cukup. Tetapi jika
termasuk wanita yang hamil, maka dengan
melahirkan.
Jika meninggal dunia tuan si ummul walad
(budak yang melahirkan anak dari tuannya),
maka dia (ummul walad) mengosongkan
rahimnya sama seperti budak wanita.

57
َ‫وإذاَأرضعتَاملرأةَبلححنه حهاَولأداَصأارَالر هضأيع حَولح حأدها‬:‫عف‬
Pasal. Jika seorang wanita menyusukan seorang
anak dengan susunya, maka anak susu itu َ‫َأهللاأأدمهاَأرَيكأأورَلأأهَدورَالحأ ْأولح ْي َوال أأاينَأر‬:‫ب أأرطي‬
.‫ض حعاتَ تحأ حف هرقحاتَ ويعريَزوجهاَأجَله‬ ‫ه‬
‫َمخس حَر ح‬
‫تأ ْرض حعه ح‬
menjadi anaknya dengan dua syarat, yaitu: (1)
anak tersebut disusukan di bawah dua tahun,
(2) si wanita menyusukannya lima kali susuan
secara terpisah. Dan suami wanita ini menjadi
َ‫نَنسحها‬
‫ح‬ َ‫ض هعَالتزويجَإليهاَوإىلَرف‬ ‫وُير َعلىَامل ْر ح‬
‫ح‬
ayah si anak susu. َ‫ض هعَوولده َدورَ نَرارَه‬
َ‫وُير َعليهاَالتزويجَإىلَامل ْر ح‬ ‫ح‬
.‫حد حر حجتههَأوَأعلىَطححأ حق َُ نه‬
Oleh karena itu, haram bagi anak yang disusui
menikahi ibu susu dan menikahi orang yang
bernasab kepadanya. Dan diharamkan pula bagi
wanita menikahi anak susunya dan anaknya,
namun tidak yang sederajat dengannya69 atau
lebih tinggi lagi derajatnya 70.

َ‫َالعمأ أ أأودينَ أ أ أأنَاألهأ أ أأفَواج أ أ أ َللوالهأ أ أ حأدين‬


‫ونحأ حف حق ح‬:‫عأ أ أأف‬
Pasal. Menafkahi keluarga yang kekurangan
.‫لودين‬ ‫واملو ه‬
adalah wajib bagi ayah maupun anak. Adapun
ayah, maka wajib dinafkai dengan dua syarat, َ ‫َالفقأأرَوالزح ان أ‬:‫ين أأاَالوالأأدورَ تجأأهللاَنف حقأأته َب أأرطي‬
yaitu fakir dan terkena penyakit kronis, atau
fakir dan gila. Sedangkan anak wajib dinafkahi .‫أوَالفقرَواجلنور‬
dengan tiga syarat, yaitu fakir, masih kecil, atau
fakir dan terkena penyakit kronis, atau fakir dan َ‫َالفقأ أأر‬:‫وأ أ أأاَاملولأ أأودورَ تجأ أأهللاَنفقأ أأته َب الث أ أ َش أ أرائط‬
gila.
.‫الع حر َأوَالفقرَوالزح ان َأوَالفقرَواجلنور‬ ‫و ه‬
َ‫ونحأ حف حقأ َالرقهيأأقَوال هأائ َواج أ َوالَي حكلفأورَ أأنَالعمأفَ أأا‬
Menafkahi budak dan hewan juga wajib, dan
mereka tidaklah dibebani pekerjaan di luar
kesanggupannya.
.‫الَيح هطيقور‬
:‫ونفق َالزوج َامل حم هكنح َ نَنفسهاَواج َوهيَ حقد حرة‬
Menafkahi istri yang telah menyerahkan dirinya
adalah wajib. Hal ini pun disesuaikan; jika suami
kaya, maka dinafkahi dua mud makanan pokok ‫ه‬
َ‫أهللاَقوهتأحأا َوجيأأهللا‬ ‫وس أراَ مأأدارَ أأنَغالأ‬ ‫أأإرَرأأارَالأأزوجَ ه‬
pada umumnya, demikian pula wajib ditambah
.‫تَبهَالعادة‬ ْ ‫اَجحر‬ ‫ْه ه‬
‫نَاألد َوالك ْس حوةَ ح‬
dengan lauk dan pakaian sesuai kebiasaan yang
berlaku. Tetapi jika suaminya miskin, maka satu
mud makanan pokok pada umumnya negeri َ ‫عسأحأراَ مأأدٌَّ أأنَغالأأهللاَقأأوتَال لأأد َو أأاَأيتحأ هأد‬ ‫وإرَرأارَ ه‬
tersebut serta lauk sesuai keadaan orang yang
kekurangan dan pakaian yang biasa mereka .َ‫عسرورَويحكسونه‬ ‫بهَامل ه‬
pakai71.

69
Seperti saudaranya dan putera pamannya (sepupunya).
70
Seperti ayahnya dan pamannya.
71
Ulama madzhab Hanafi berpendapat, bahwa nafkah tidak ditentukan oleh syara’, dan bahwa suami wajib memberi
nafka kepada istri secara cukup, baik berupa makanan, lauk, daging, sayuran, buah-buahan, minyak dan samin…..serta
semua yang dibutuhkan dalam kehidupan secara ma’ruf…., dan hal itu berbeda-beda tergantung tempat, zaman,
maupun keadaan…sebagaimana suami pun wajib memberi istri pakaian musim panas maupun musim dingin,
berdasarkan ayat, “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. dan orang yang
disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan
58
َ‫الكس أأوة‬ ‫وإرَر أأارَ تحأو هس أأطاَ م أأدٌَّونع أأف َو أأنَاأل ْحد َو ه‬
‫ح‬
Jika keadaannya pertengahan, maka nafkahnya ‫ه‬
.‫َوإرَرانتَممنَخي حد َ لهاَ عليهَإخدا ها‬.‫الو حسط‬
adalah 1 ½ mud, demikian pula diberikan lauk ‫ح‬
dan pakaian kalangan menengah, dan jika َ‫وإرَأعسحرَبن حف حقتهاَ لهاَ حسإَالنكاحَ ورةلكَإرَأعسأر‬ ‫ح‬
istrinya termasuk orang yang membutuhkan
pembantu72, maka suami hendaknya .‫جلع حداقَق فَالدخول‬
menyiapkannya.
Jika suami kesulitan menafkahinya, maka istri
َ‫أارقَالرجأأفَزوجتحأأهَولأأهَ نهأأاَولأأدَ هأأيَأهللاأ ُّأق‬
‫وإذاَ أ ح‬:‫عأأف‬
berhak membatalkan (faskh) pernikahan. َ‫حب ح أأانحتههَإىلَس أ أ عَسأ أأني َمثَخيحيأ أأرَبأ أأيَأبوي أأه َ ينيهمأ أأا‬
Demikian pula ketika suami berat memberikan
mahar sebelum dicampuri. .‫اختارَسله ح َإليه‬
‫ح‬
Pasal. Jika suami berpisah dengan istrinya, ‫ه‬ ‫ه‬
َ ‫العقف وال هري وال أأدين َوالعف أ‬:َ‫وش أرائطَالح ح أأان َس أ ع‬
sedangkan suami memiliki anak darinya, maka
istri lebih berhak mengasuhnya sampai tujuh .‫واأل ان َ واعقا َواخلل ُّوَ نَزوج‬
tahun, lalu anaknya diberi pilihan antara ibu
atau ayahnya, siapa saja yang dipilihnya, maka .‫نهاَشرطَس حقطحت‬
‫ح‬ َ‫إرَاختحف‬
anak itu diserahkan kepadanya.
Syarat mengasuh ada tujuh, yaitu: (1) berakal,
(2) merdeka, (3) agamanya baik, (4) menjaga
diri, (5) amanah, (6), mukim, dan (7) tidak
bersuami.
Jika salah satu syarat ini tidak ada, maka
mengasuh menjadi gugur.

beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan
kelapangan setelah kesempitan.” (Terj. QS. Ath Thalaq: 7) dan firman Allah Ta’ala, “Tempatkanlah mereka (para istri)
di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu.” (Terj. QS. Ath Thalaq: 6).
72
Jika si istri memintanya.
59
KITAB JINAYAT ‫كتابَأحكامَاجلنايت‬
Pembunuhan ada tiga macam, yaitu: (1) ‘Amd
mahdh (murni sengaja), (2) khatha’ mahdh َ ‫أينَُ أأص‬
ْ‫َوخطحأ ح‬
‫أدَُ أأص ح‬ ْ‫َع ْم أ ح‬:‫ب‬
‫القت أأفَعل أأىَثالث أ َأض أأر ح‬
(murni keliru), (3) ‘amd khatha’ (mirip sengaja).
‘Amd mahdh (murni sengaja) adalah seseorang
.‫دَخطحين‬
‫وع ْم ح‬
‫ح‬
sengaja memukulnya denga pukulan yang َ‫َإىلَض أربههَخأأاَيقتأأفَغال أأا‬
‫ح‬ ‫َأرَيحأ ْع همأ حأد‬:‫العمأأدَاحملأأصَهأأو‬
biasanya membunuhnya, dan memang ia
َ‫قعأ حأدَقتلحأأهَبأأةلك َ يجأأهللاَال حقأ حأودَعليأأه َ أأإرَعفأأاَعنأأه‬‫وي ه‬
bermaksud membunuhnya. Maka dalam hal ini, ‫ح‬
ia wajib diqishas. Tetapi jika dimaafkan, maka ia
.‫َهللاال َهَ الَالقاتف‬ ‫ه‬
terkena diyat (denda) yang berat, dan diambil ‫وج تَديح َ حلتح ح‬
secara segera dari harta pembunuh. َ ‫يعيهللاَرجأالَ يقتألحأه‬
‫ح‬ َ‫أرَيره حيَإىلَشيم‬:َ‫واخلطينَاحملص‬
َ ‫أهَديح أ َهحف حف أ َعلأأىَالعاقهلح أ‬
‫أأالَقح أأودَعليأأه َبأأفَجتأأهللاَعليأ ه‬
Khatha’ mahdh (murni keliru) adalah ketika
seseorang melempar sesuatu, ternyata ‫حح‬
menimpa seseorang sehingga tewas, maka
dalam hal ini pelakunya tidak diqishas, tetapi
.‫حذجلح َهَثالثَسني‬
diwajibkan membayar diyat ringan dari keluarga
َ ‫قع حدَضربهَخاَالَيقتفَغال اَ يموت‬ ‫َأرَي ه‬:‫وعمدَاخلطين‬
(ashabah/kerabat dari pihak ayah)nya dan ‫ح‬
diberi tempo selama tiga tahun. َ ‫َبفَجتهللاَديح َ حلحتح َعلىَالعاقهَلح َ حذجلح‬
‫ه‬ ‫الَقحأ حوحدَعليه‬
Amd khatha’ (mirip sengaja) adalah seseorang
bermaksud memukul seseorang dengan ‫هَثالثَسني‬
pukulan yang biasanya tidak membunuh, tetapi
orang yang dipukul ternyata tewas, maka dalam
hal ini ia tidak wajib diqishas, tetapi wajib
: ‫عا َأربع‬ ‫ه‬
‫وشرائطَوجوبَالق ح‬
membayar diyat berat atas keluarganya dan
diberi tempo selama tiga tahun.
Syarat wajib qishas ada empat, yaitu: (1) si .‫أرَيكو حرَالقاتفَجل اَعاقال‬
pembunuh baligh dan berakal, (2) si pembunuh
bukan ayah si terbunuh, (3) keadaan si
.‫وأرَالَيكو حرَوالداَللمقتول‬
terbunuh tidak cacat dari si pembunuh baik .‫وأرَالَيكو حرَاملقتولَأن حقصَ نَالقاتفَبك ْفرَأوَ هرق‬
karena keadaannya kafir atau sebagai budak, (4)
dan sekumpulan orang dibunuh karena .‫َاجلماع َجلواهللاد‬
‫ح‬ ‫وتأ ْقتحف‬
membunuh seseorang.
َ ‫أرىَالقعأأا َبينهمأأاَهَال أنأ ْفسَجيأأر‬
‫ح‬ ‫ورأأفَشخعأأيَجأ‬
Jika antara dua orang berlaku qishas dalam hal
jiwa, maka berlaku pula dalam hal anggota .‫بينهماَهَاألطراف‬
badan yang lain.
َ‫ع أأا َهَاألط أ أرافَبع أأدَال أ أرائط‬ ‫ه‬
Syarat wajibnya qishas pada anggota badan di ‫وش أ أرائطَوج أأوبَالق ح‬
samping syarat yang disebutkan di atas ada dua, َ‫َاليمأ أأىن‬-َ ‫َاالش أ أرتاكَهَاالس أ أ َاخلأ أأا ه‬:‫املأ أأةرورةَاثنأ أأار‬
yaitu: (1) sama namanya secara khusus,
misalnya tangan kanan dengan tangan kanan, َ‫َ َوأرَالَيكأ أ أأورَأبهللاأ أ أأد‬-‫جليمأ أ أأىنَواليسأ أ أأرىَجليسأ أ أأرى‬
dan tangan kiri dengan tangan kiri, (2) pada
anggota badan salah satu di antara keduanya
.‫يَشلحف‬
‫الطحرح ح‬

60
. ‫عا‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫عفَ فيهَالق ح‬‫ورفَع ْ وَأخ حةَ نَ ْف ح‬
tidak ada yang lumpuh.
Setiap anggota badan yang dirusak dari
‫والَقهعا َهَاجلروحَإالَهَامل ه‬
. ‫وض حح‬
persendiannya berlaku qishas73. Dan tidak ada
qishas dalam hal luka kecuali luka yang
‫ح‬
menampakkan tulang.
Pasal. Diyat (denda) terbagi dua, yaitu:
. ‫َ حلتح َوهحف حف‬:‫َعلىَضربي‬ ‫ه‬
mughallazhah (berat) dan mukhaffafah ‫ح‬ ‫والديح‬:‫عف‬
(ringan). ‫َثالث أ أ ه‬-َ‫َ ائ أ أ َ أ أأنَاعب أ أأف‬: ‫امل حلتح أ أ‬
َ‫أورَهللاق أ أ َوثالث أ أأور‬
.-‫بعورَخله حف َهَبطوهناَأوالدها‬
Diyat mughallazhah berupa 100 ekor unta, yang
terdiri dari 30 hiqqah, 30 jadza’ah 74, dan 40 ‫ح‬ ‫حج حة حع َوأر‬
khalifah, yakni unta betina yang dalam perutnya َ‫َوع أأرور‬ ‫أرورَهللاقأ أ ه‬
‫َ هع أ ه‬-َ‫َ ائأ أ َ أأنَاعب أأف‬: ‫واملخف حفأ أ‬
ada anaknya. ‫ح‬
‫َوع أ أأرورَبن أ أأتَلح أ أأور ه‬
َ‫َوع أ أأرورَاب أ أ حأنَلح أ أأور‬ ‫ج حةع أ أ أ ه‬
Diyat muhkaffafah berupa 100 ekor unta, yang ‫ح‬ ‫ح ح‬
terdiri dari 20 hiqqah, 20 jadza’ah, 20 bintu َ‫أإرَع أ هأد ح تَاعب أأفَانت هق أ حأفَإىل‬
‫َ أ ح‬.‫َهح أأاض‬ ‫أت ح‬
‫وع أ أَرورَبن أ ح‬
‫ه‬
labun, 20 ibnu labun, dan 20 bintu makhadh 75.
Jika tidak ada unta, maka beralih kepada .‫قيمتها‬
harganya. Ada yang mengatakan, beralih
menjadi 1.000 dinar (4250 gram emas) atau
َ ‫أبَع أأرَألأأفَدره أ‬ ْ ‫َينتحأ حقأأفَإىلَألأأفَدينأأار َأوَاثأ‬:‫وقيأأف‬
12.000 dirham, tetapi jika diyatnya
76
.‫وإرَغلهتحتَ هز حيدَعليهاَالأُّلث‬
mughallazhah, maka ditambah lagi 1/3 .
Diyat karena pembunuhan keliru (tidak
disengaja) menjadi berat pada tiga tempat,
yaitu: (1) ketika membunuh di tanah haram, (2) َ‫َإذاَقحأتحأفَهَالححأر َأو‬:‫َديح َاخلطينَهَثالث َ واضع‬ ‫وتأ حلظ ه‬
membunuh pada bulan-bulan haram, (3)
membunuh orang yang mempunyai hubungan . ‫َذاَرههللا َ حُحر‬
‫قحأتح حفَهَاألشهرَالر َأوَقحأتح حف ح‬
kekeluargaan77.
.‫نَديح َالرجف‬‫ودي َاملر هأةَعلىَالنهعفَ ه‬ ‫ه‬
Diyat wanita separuh diyat laki-laki. Diyat orang ‫ح‬
Yahudi dan Nasrani adalah 1/3 diyat seorang . ‫َديحهَاملسل‬ ‫اينَثألث ه‬ ‫ه‬
‫وديح َاليهود ه َوالنعر ه‬
muslim.

73
Oleh karena itu, jika tidak dari persendian, maka tidak berlaku qishas karena akan terjadi ketidaksamaan. Misalnya,
tangan seseorang dipotong dari pertengahan telapak tangan, maka tidak ada qishas pada telapak tangan, tetapi ia
harus mengambil jari-jari itu dan berhak mendapat hukumah (sanksi) terhadap pemotongan pertengahan telapak
tangannya. Demikian pula jika tangan seseorang dipotong dari pertengahan lengan, maka tangan si pelaku dipotong
dari pergelangan tangannya, lalu ditambah hukumah terhadap pemotongan setengah lengannya. Jika ia dimaafkan,
maka ia harus membayar diyat telapak tangan. Demikian pula tidak ada qishas ketika mematahkan tulang karena tidak
dapat dipastikan adanya kesamaan (Lihat Kifayatul Akhyar bab Al Qishas fimaa duunan nafs).
74
Lihat pembahasan hiqqah dan jadza’ah pada pembahasan tentang zakat.
75
Lihat pembahasan bintu labun, ibnu labun, dan bintu makhadh pada pembahasan tentang zakat.
76
Ini adalah pendapat lama Imam Syafi'i. Pendapat terbaru beliau adalah, beralih kepada harga unta-unta itu. Dan
inilah pendapat yang shahih dan perlu dipegang, karena asalnya diyat itu dengan unta. Jika tidak ada, maka kembali
kepada harganya (At Tadzhib fii Adillati Matnil Ghayah wat Taqrib hal. 199).
77
Telah diriwayatkan dari Umar radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Barang siapa yang membunuh di tanah haram, atau
membunuh orang yang memiliki hubungan kekeluargaan, atau membunuh pada bulan-bulan haram, maka dia
terkena 1 diyat ditambah 1/3.” Hal yang sama juga diriwayatkan dari Utsman dan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma
(Atsar ini diriwayatkan oleh Baihaqi).
61
Adapun orang majusi, maka diyatnya 2/3 dari ‫وسيَ فيهَثل اَع ه‬
. ‫رَديح َاملسل‬ ‫وأ اَاملج ه‬
‫وتحكم حف ه‬
sepersepuluh diyat orang muslim (800 dirham).
Diyat satu jiwa secara sempurna (100 ekor unta) َ ‫َديحأ َالأنفسَهَقحطأ هعَاليأدين َوال هأرجلي َواألنأف‬
berlaku pula pada pemotongan dua tanga, dua َ ‫واألذنيَوالعيني َواجلفورَاألربع َواللسأار َوال أ حفتحي‬
kaki, hidung, dua telinga, dua mata, empat
pelupuk mata, lisan, dua bibir, hilangnya َ‫وذهابَالكال َوذهابَال عأر َوذهأابَال أ َوذهأاب‬
kemampuan berbicara, hilangnya penglihatan,
hilangnya penciuman, hilangnya akal, َ‫العقف َوالة حرر َواألنْأحأيحي‬
pemotongan dzakar, dan dua biji kemaluan.
.‫الس هنَمخسَ نَاعبف‬ ‫وضح َو ه‬ ‫ه‬
Diyat muwadhdhihah (luka yang menembus ke ‫وهَامل ح‬
tulang dan menampakkannya) dan pada satu . ‫وهَرفَع وَالَ ح ن حَف حع َ يهَهللاكو‬
buah gigi adalah 5 ekor unta 78. Sedangkan ‫ه‬
.‫وديح َالع دَقيمته‬
untuk anggota yang tidak memiliki manfaat ada
‫ه ه‬
‫وديح َاجلحنيَال هرَغر ح‬
.) ‫ة(َع دَأوَأحح‬
hukumah (sanksi)79.
Diyat seorang budak adalah dengan membayar
berapa harganya. Diyat janin yang merdeka .‫وديح َاجلحنهيَالرقهيقَع رَقيم َأه ه‬
‫ه‬
adalah membayar ghurrah (budak laki-laki atau
perempuan)80, sedangkan diyat janin yang
budak adalah 1/10 harga ibunya.

Pasal. Jika di samping tuntutan darah ada َ‫عوىَالأأد َلحأ ْأوثَ ي حقأأعَبأأهَهَالأأنفس‬‫وإذاَاقتح أ حأررَبأ حأد ح‬:‫عأأف‬
َ‫أفَامل أأد هعيَمخس أأيَميين أأاَواس أأتح ححق‬ ‫ه‬ ‫ه‬
lauts81 yang membuat hati merasakan benarnya
si penuntut, maka si penuntut darah bersumpah ‫َهللالح أ ح‬
‫صأ أ ْدقَامل أأدعي ح‬
sebanyak 50 kali, lalu ia berhak menerima diyat.
. ‫اهلدي‬
Tetapi, jika di sana tidak ada lauts, maka pihak
yang dituntut wajib bersumpah. .‫وإرَملَيكنَهناكَلح ْوثَ اليميَعلىَاملد حعىَعليه‬
Dan bagi pembunuh jiwa yang diharamkan ada :‫وعلىَقاتفَالنفسَامل ححرح َ حرف حارة‬
78
Luka lainnya yang berlaku diyat adalah, sebagai berikut:
1. Ja’ifah, yaitu luka yang menembus ke rongga (baik rongga leher, dada, perut, dsb.) diyatnya 1/3 diyat jiwa.
2. Ma’mumah, yaitu luka yang sampai ke selaput otak, diyatnya 1/3 diyat jiwa.
3. Munaqqilah, yaitu luka yang memindahkan tulang dari tempatnya setelah patahnya, diyatnya 1/10 dan
separuh dari 1/10 diyat jiwa (15 ekor unta).
4. Hasyimah, yaitu luka yang membuat remuk dan patah tulang, diyatnya 1/10 diyat jiwa.
79
Seperti tangan yang sudah lumpuh, jari yang lebih, dan sebagainya. Hukumah(sanksi)nya adalah beberapa ukuran
dari diyat jiwa sesuai pendapat hakim dengan memperhatikan kejahatan yang dilakukan dengan syarat kurang dari
diyat pada anggota badan yang dilukai.
80
Seukuran lima ekor unta.
Faedah: Janin yang mati karena tindak kejahatan wajib dibayarkan ghurrah secara mutlak, baik janin itu keluar dari
perut ibunya dalam keadaan mati atau mati dalam perut ibunya. Tetapi, jika keluar dari perut ibunya dalam keadaan
hidup, lalu mati, maka diyatnya adalah diyat jiwa yang sempurna.
81
Qarinah (tanda), baik tanda yang berupa keadaan maupun tanda berupa ucapan. Tanda berupa keadaan misalnya,
ada seorang yang terbunuh di sebuah kampung yang antara dia dengan penduduk kampung itu terjadi permusuhan.
Sedangkan tanda berupa ucapan misalnya seorang yang adil bersaksi atau orang yang tidak diterima persaksiannya
dalam jinayat (tindak kejahatan) seperti wanita dan anak-anak bersaksi, bahwa si fulan membunuh si fulan.
62
kaffarat, yaitu: memerdekakan budak yang .‫هعتق حَرقحأح َ ذه نح َسليم َ نَالعيوبَامل ه رة‬
mukmin yang selamat dari aib yang merugikan.
Jika tidak mendapatkannya, maka dengan
berpuasa dua bulan berturut-turut.
.‫إرَملَجيدَ عيا َشهرينَ تتابه حعي‬

63
KITAB HUDUD (SANKSI KHUSUS TERHADAP ‫كتابَاحلدود‬
TINDAK KEJAHATAN TERTENTU)
Pezina ada dua macam, yaitu: (1) muhshan, (2) .‫عن‬‫نَوغريَُ ح‬
ْ ‫ع‬‫َُ ح‬:‫بي‬
ْ ‫اينَعلىَضر‬
‫ح‬ ‫والز‬
ghairu (tidak) muhshan.
Untuk pezina muhshan had(hukuman)nya
. ‫نَهللادُّهَالر ْج‬
‫ع ح‬ ‫امل ْح ح‬
adalah dirajam. Sedangkan yang tidak muhshan, َ ‫َجلأدةَوتح ريأهللاَعأا َإىلَ سأأا‬ ‫أنَهللاأدُّهَ ائأ ح‬
‫ع ح‬ ‫وغأريَامل ْح ح‬
maka hukumannya adalah dera dan
pengasingan selama satu tahun ke tempat yang .‫عر‬ْ ‫ال حق‬
َ ‫َال أل أ أأو َوالعق أ أأف َوال هري أ أ أ‬:‫وشأ أ أرائطَاعهللاع أ أأارَأرب أ أأع‬
(minimal) jaraknya bisa berlaku qashar di sana.
Syarat muhshan ada empat, yaitu: (1) baligh, (2)
berakal, (3) merdeka, (4) sudah berjima’ dalam .‫ودَالو ْط همَهَنكاحَصحيح‬ ‫ووج ح‬
nikah yang sah. ‫ه‬
.‫اَنعفَهللادَالر‬ ‫َهللادُّمه‬
Budak laki-laki dan budak perempuan, hadnya ‫والع دَواألحح ح‬
adalah separuh had orang merdeka82. ‫وهللاك َاللهواطَوإتيارَال هائ َرحك ه‬
.‫َالزحن‬ ‫ح‬
Untuk liwath (homoseksual) dan menggauli .‫نَو هط حئَ يماَدورَال حف ْرجَع هزر‬ ‫و ح‬
binatang sama seperti hukum zina 83.
Barang siapa yang menggauli84 wanita namun .‫والَيحأْألغَجلتعزيرَأدىنَالدود‬
bukan di farjinya, maka diberi ta’zir (sanksi
menurut ijtihad hakim), tetapi sanksinya tidak
sampai kepada sanksi had yang terendah (harus
di bawahnya).

Pasal. Jika seseorang menuduh orang lain


berzina, maka ia terkena had qadzaf jika َ ‫أهَهللاأأدَُّال حق أ ْةفَب ماني أ‬
‫أريهَجلأأزنَ عليأ ح‬
‫فَغأ ح‬ ‫وإذاَقح أ حة ح‬:‫عأأف‬
terpenuhi delapan syarat. :َ‫شرائط‬
َ ‫جله حأأا َعأأاقال‬:َ‫أاذف َوهأأوَأرَيكأأور‬ ‫ثالث أ َ نهأأاَهَال حقأ ه‬
Tiga syarat pada penuduh, yaitu: (1) baligh, (2)
berakal, (3) bukan sebagai ayah bagi orang yang
dituduh.
.‫وأرَالَيكورَوالداَللمقةوف‬
Lima syarat pada si tertuduh, yaitu: (1) muslim,
(2) baligh, (3) berakal, (4) merdeka, dan (5) َ‫َ سأ أألما َجل أ أأا‬:‫ومخس أ أ َهَاملقأ أأةوفَ وهأ أأوَأرَيكأ أأور‬
menjaga diri.
.‫عاقالَهللارا َعفيفا‬
Orang merdeka didera sebanyak 80 kali,
sedangkan budak didera sebanyak 40 kali. .‫وُيحدَُّالُّرَمثاني َوالع دَأربعي‬
َ‫َأوَع ْفو‬
‫ح‬ ‫َإقا ح َالحأيهنح‬:‫َهللادَُّال حق ْةفَب الث َأشيام‬
‫ويحسقط ح‬
Had qadzaf menjadi gugur dengan tiga perkara,

82
Yakni 50 kali dera dan pengasingan selama setengah tahun, baik ia sudah menikah atau belum. Dan tidak berlaku
rajam padanya.
83
Yakni jika muhshan, maka dirajam dan jika tidak muhshan, maka didera. Adapun tentang menggauli binatang, maka
menurut sebagian ulama, pelakunya dita’zir (diberi sanksi yang membuatnya jera) oleh hakim, dan tidak ada hadnya.
Tetapi karena ada hadits yang memerintahkan membunuh orang yang menggauli binatang dan binatang yang
digaulinya, maka hadits itulah yang dipegang, apalagi hadits itu shahih insya Allah.
84
Yakni dengan dzakarnya kepada jasad wanita ajnabi (bukan istrinya).
64
yaiitu: (1) adanya bukti, (2) dimaafkan oleh
‫ارَهَهللا هق ح‬
. ‫َالزوج‬ ‫ح‬ ‫املقةوف َأوَالله حع‬
orang yang dituduhnya, (3) li’an yang
dilakukannya terhadap hak istri.

‫نَش أ أ هربَمخ أ أراَأوَشأ أراجَ س أ ه‬


َ ‫أكحراَُيح أأدَُّأربع أأي‬
Pasal. Barang siapa yang meminum khamr ‫و ح ح‬:‫ع أأف‬
(arak) atau meminum minuman yang .‫َبهَمثانيَعلىَو ْجهَالتعزير‬
‫ح‬ ‫وجيوزَأرَيحأْأل حغ‬
memabukkan, maka ia didera sebanyak 40 kali.
Dibolehkan sampai delapan puluh kali sebagai .‫َجلحأيهنح َأوَاعقرار‬:‫وجيهللاَعليهَأبهللادَأ رين‬ ‫حه‬
.‫والَُيحدَُّجل حق ْي همَواعستهن حكاه‬
ta’zir. Pelakunya wajib diberi hukuman had
karena salah satu dari dua sebab ini, yaitu:
adanya bukti atau adanya ikrar (pengakuan)
dari pelaku. Dan tidak diberi had hanya karena
muntah dan mencium aroma yang :‫وتأ ْقطحعَيدَالسارقَب الث َشرائط‬:‫عف‬
َ‫ع أأاجَقيمت أأهَرب أأع‬ ‫أرَيك أأورَجل أأا َع أأاقالَ وأرَيس أ ح ه‬
‫أرقَن ح‬
memabukkan dari mulutnya85.

‫دينار َ ه ه‬
‫نَهللا ْرهزَه له َالَه لْ ح‬
Pasal. Tangan pencuri dipotong dengan tiga
syarat, yaitu: (1) si pencuri sudah baligh, (2) َ‫كَلهَ يه َوالَشْأ حه حَهَ أال‬
berakal, (3) mencuri barang yang nilainya ¼
dinar dari tempat penyimpanan yang cocok, ia
.‫املسروقَ نه‬
.‫ع هفَالكوع‬ ‫ه‬
‫وتأ ْقطحعَيدهَاليَمىنَ نَ ْف ح‬
tidak memilikinya, dan tidak ada syubhat pada
harta yang dicuri itu86.
Tangan yang dipotong adalah tangan kanan dari
.‫إرَسحرقَاثنياَق هط حعتَرجلهَاليسرى‬ ‫ح‬
persendian telapak tangan. Jika mencuri yang .‫إرَسحر حقَاثل اَق هط حعتَيدهَاليسرى‬
‫ح‬
kedua kalinya, maka dipotong kaki kirinya, dan
jika mencuri ketiga kalinya, maka dipotong .‫إرَسحر حقَرابعاَق هط حعتَ هرجلهَاليمىن‬
‫ح‬
tangan kirinya, dan jika mencuri keempat
kalinya, maka dipotong kaki kanannya. .‫إرَسحر حقَبعدَذلكَع هزرَوقيفَيأ ْقتحف‬
‫ح‬
Tetapi jika mencuri lagi setelah ini, maka diberi
ta’zir. Ada yang mengatakan, dibunuh.

: ‫وقطاعَالطريقَعلىَأربع َأقسا‬:‫عف‬
.َ‫َقتهلوا‬:‫اَاملال‬
87
Pasal. Para pembegal jalan ada empat macam,
yaitu: (1) jika mereka melakukan pembunuhan ‫إرَقحأتحألواَوملَأيخةو ح‬
dan tidak mengambil harta, maka mereka .َ‫َقتهلواَوصله وا‬:‫اَاملال‬ ‫إرَقحأتحألواَوأخةو ح‬
dibunuh, (2) jika mereka membunuh dan
mengambil harta, maka mereka dibunuh dan َ‫َتأ حقطأأعَأيأ هأدي ه َوارجله أ َ أأن‬:‫أالَوملَيحأ ْقتأل أوا‬
‫وإرَأخأأةواَاملأ ح‬
disalib, (3) jika mereka mengambil harta namun

85
Karena boleh jadi ia meminumnya karena dipaksa, atau darurat, atau salah minum. Di samping itu, bisa jadi
minuman lain ada yang sama aromanya dengan arak. Ini semua membuat adanya syubhat, sedangkan had bisa ditolak
karena adanya syubhat.
86
Oleh karena itu, jika ia memiliki syubhat kepemilikan misalnya seorang ayah mencuri harta anaknya atau anak
mencuri harta ayahnya, maka tidak berlaku pemotongan tangan karena ada syubhat kepemilikan, dimana anak atau
ayah berhak mendapatkan nafkah.
87
Mereka adalah segolongan orang yang memiliki kekuatan, dimana satu sama lain saling melindungi, serta saling
membantu untuk mencapai tujuan busuk mereka. Mereka mengintai manusia di jalan yang mereka lewati. Ketika
melihat manusia, maka mereka menyerangnya dengan maksud mengambil harta, dan terkadang sampai
menumpahkan darah.
65
tidak membunuh, maka dipotong tangan dan .‫هخالف‬
kaki secara bersilang, dan (4) jika mereka
menakut-nakuti di jalan, tidak mengambil harta
dan tidak melakukan pembunuhan, maka
َ‫َهللاهسوا‬:َ‫يفَوملَأيخةواَ االَوملَيحأ ْقتألوا‬
‫إرَأخا واَالس ح‬
mereka dipenjara serta diberi ta’zir88. َ‫وع هزروا‬
Barang siapa yang bertobat sebelum ditangkap,
maka gugur hadnya, namun hak-hak yang ada َ‫َعليهَس حقطحتَعنهَالد َود‬
‫ح‬ ‫درهة‬
‫و نَ بَ نه َق فَالق ح‬
.‫وأ هخ حةَجلقوق‬
padanya diambil.

َ‫َأبذىَهَنفسهَأوَ الأهَأوَهللارميأهَ قاتأف‬ ‫ه‬


ُ ‫و نَقع حد‬:‫عف‬
Pasal. Barang siapa yang hendak disakiti baik
dirinya, hartanya, atau istrinya, lalu ia
melawannya sampai berhasil membunuh .‫الَض حما حرَعليه‬
‫عنَذلكَوقحأتح حفَ ح‬
‫وعلىَراره ه‬
musuhnya, maka ia tidak menanggung apa-apa.
.‫َض حمارَ اَأتلح حفتهَدابأته‬ ‫هللاَالداب ح‬
Dan bagi penunggang hewan wajib
menanggung sesuatu yang dirusak oleh :َ‫ويأ حقاتحفَأهفَالحأ ْ هيهَب الث َشرائط‬:‫عف‬
hewannya.
Pasal. Pemberontak diperangi dengan tiga
َ‫أرَخيرج أواَعأأنَقح ح أ هَاع أأا َ وأر‬ ‫أرَيكون أواَهَ ح نحأ حع أ َو ح‬
syarat, yaitu: (1) mereka memiliki kekuatan, (2) َ ‫َسأ أأائهغ َوالَيأ ْقتح أأفَأسأ أأريه َوالَي أ أأنح‬
‫يك أأو حرَهل أ أ َأتوي أأف ح‬
mereka keluar dari pemerintahan imam, dan (3)
mereka punya alasan yang bisa diterima 89. . ‫اهل َوالَي حة فَعلىَجر هُيه‬
Orang yang tertawan dari kalangan mereka
tidak dibunuh, harta mereka tidak menjadi
ghanimah, dan juga tidak dibunuh orang yang
َ‫يهللاَثأأالاث َ أأإرَ ب‬ ‫ه‬
terluka dari kalangan mereka. ‫و نَارتحأأدَعأأنَاعسأأال َاسأأتت ح‬:‫عأأف‬
َ‫عأأفَعليأأهَ وملَيأأد حنَهَ ح حقأأابهر‬ ‫ه‬
‫وإالَقتأ حأفَوملَيأ حسأأف َوملَي ح‬
Pasal. Barang siapa yang murtad dari Islam,
maka diminta bertobat tiga kali. Jika mau
bertobat dibiarkan, tetapi jka tidak, maka .‫املسلمي‬
dibunuh dan tidak dimandikan, tidak
dishalatkan, dan tidak dikuburkan di
pemakaman kaum muslim.
Pasal. Orang yang meninggalkan shalat ada dua
macam, yaitu: :‫عالةَعلىَضربي‬
‫ح‬ ‫و هركَال‬:‫عف‬
َ ‫أرَيحرتحر حهأأاَغأأريَ عتح هقأأدَلهوج هوهبأحأا َ حكمأأهَهللا ْك أ‬:َ‫أهللاأأدمها‬
Pertama, meninggalkannya dan tidak meyakini
wajibnya. Orang ini dihukumi seperti orang
murtad. .‫املرتحد‬

88
Lebih baik lagi jika pemenjaraan dilakukan di tempat lain (bukan tempat tinggal mereka), lihat At Tadzhib hal. 216.
89
Sebelum memerangi mereka hendaknya imam mengirim seorang yang amanah dan cerdas untuk menasihati
mereka dan mengajak untuk taat kepada imam, serta membongkar syubhat yang menimpa mereka jika mereka
menunjukkannya, demikian pula ia meminta alasan mereka tidak suka terhadap imam mereka, serta menakut-nakuti
mereka jika tetap di atas pemberontakan, dan memperingatkan mereka akan diperanginya mereka jika tetap di atas
sikap itu.
66
َ ‫َأرَيحرتحر حهاَ حر حسالَ َ عتح هق حداَلوجوهبا َ حأيستحأتحاب‬:‫وال اين‬
Kedua, meninggalkannya karena malas namun
meyakini wajibnya. Orang ini diminta bertobat.
َ ‫َهللادا َورارَهللاكْمهَهللاك ح‬ ‫ه‬
‫بَوصلى َوإالَقت حف ح‬ َ‫إر‬
Jika mau bertobat dan melakukan shalat
dibiarkan, tetapi jika tidak mau, maka dibunuh ‫ح‬
sebagai hadnya, tetapi ia dihukumi seperti .‫املسلمي‬
kaum muslim.

67
KITAB JIHAD ‫كتابَاجلهاد‬
Syarat wajibnya jihad ada tujuh perkara, yaitu:
َ ‫اعسأال َوال لأو‬:َ‫عأال‬ ‫ه‬
(1) Islam, (2) baligh (3) berakal, (4) merdeka, (5)
‫وشرائطَوجوبَاجلهادَس عَخ ح‬
‫ه‬
‫والعقأ أأف َوالري أ أ َوالةروهري أ أ َوالعأ أ ح‬
laki-laki, (6) sehat, dan (7) mampu berperang.
َ‫أح َوالطاقح أ أ َعلأ أأى‬
Orang-orang kafir yang ditawan ada dua
macam, yaitu: (1) orang-orang yang akan .َ‫القتال‬
menjadi budak ketika ditawan. Mereka ini
adalah anak-anak dan wanita, (2) orang-orang
:َ‫علىَضربي‬
‫ح‬ َ‫و نَأ هسحرَ نَالكفار‬
yang tidak menjadi budak ketika ditawan. .‫َالع يارَوالنسام‬:َ ‫ه‬ ‫ربَيكورَرقهيقاَبنحفسَالسبَوه‬
‫ح‬ ‫ض‬
‫ح‬
Mereka ini adalah laki-laki yang sudah baligh.
Terhadap orang-orang ini, imam diberi pilihan َ ‫َالرج أأالَال أأال ور‬: ‫ض أأربَالَيحأ أ هر ُّقَب أأنحفسَالس أأبَوهأ أ‬ ‫َو ح‬
antara empat hal; membunuh, menjadikan َ‫َالقتأأف َواالسأهأرتقحاق‬:‫واع أأا َهحي أأرَ أأيه َبأأيَأربعأ َأشأأيام‬
budak, membebaskan, atau menebus dirinya
dengan harta atau beberapa orang. Imam َ‫الف ْديح َجملالَأوَجلرجال َيفعفَ نَذلكَ اَ يه‬ ‫وامل ُّنَ و ه‬
‫ح‬
melakukan hal yang di dalamnya terdapat
. ‫املعلح‬
‫وح نَأسلح َق فَاألسرَأهللارزَ الحهَود ه‬
maslahat.
‫هَوص حار ه‬
.‫َأوالده‬
Barang siapa yang masuk Islam sebelum ‫ح‬ ‫ح‬ ‫حح‬ ‫ح‬
ditawan, maka dijaga harta, darah, dan anak-
anaknya.
:‫َللعبَجعسال َعندَوجودَثالث َأس اب‬ َ‫ه‬ ‫وُي حك‬
Seorang anak dihukumi Muslim ketika ada salah
satu dari tiga sebab ini, yaitu: (1) ketika salah َ ‫أرَيسله ح َأهللادَأبويه َأوَيحسهيحهَ سله َ ن حف هرَُداَعنَأبويه‬
satu orang tuanya muslim, (2) ketika ditawan
oleh seorang muslim dan sendiri tanpa ayah . ‫وج حدَلحهقيطاَهَدارَاعسال‬ ‫أوَي ح‬
dan ibunya, atau (3) ditemukan sebagai laqith
(orang yang dipungut) di wilayah Islam.

.‫َسلْحه‬ ‫ه‬
‫َو نَقحأتح حفَقتيالَأعط حي ح‬:‫عف‬
Pasal. Barang siapa yang membunuh seseorang
(dalam perang), maka diberikan salabnya 90.
Setelah itu, ghanimah dibagi menjadi lima. :‫وتأ ْق حس َال نيم َبعدَذلكَعلىَمخس َأمخال‬
Empat perlima (4/5) dibagikan kepada orang-
َ‫الوقْأ حعأ َويعطحأىَللفأا هرل‬ ‫ه‬
‫َأمخاس حهاَمل ح ه‬
orang yang ikut perang, dimana penunggang ‫أنَشأ حدَ ح‬ ‫يعطىَأربع‬
. ‫فَس ْه‬ ‫ه‬
‫ثالث َأسه َوللراج ح‬
kuda mendapat tiga bagian, sedangkan pejalan
kaki mendapatkan satu bagian.
Dan tidak diberi bagian tersebut kecuali apabila
َ‫كملحتَ ي أ أ أأهَمخ أ أ أأسَش أ أ أ أرائط‬‫والَي ْس أ أ أ حأه َإالَمل أ أ أأنَاس أ أ أأتح ح‬
terpenuhi lima syarat, yaitu: (1) Islam, (2) ُّ ‫اعس أ أأال َوال ل أ أأو َوالعقف والريأ أ أ َو‬:
َ‫الةروريأ أ أ َ أ أأإر‬
baligh, (3) berakal, (4) merdeka, dan (5) laki-laki.
.‫سه َله‬ ‫ه‬
Jika salah satu syarat itu tidak ada, maka ia ‫اختحفَشرطَ نَذلكَرض حإَلهَوملَي ح‬
diberi bagian sedikit, dan tidak mendapat
bagian mujahid.
: ‫ويأ ْق حس َاخلمسَعلىَمخس َأسه‬
Seperlima lagi dari ghanimah (harta rampasan
perang), dibagi kepada lima golongan, yaitu: (1) َ‫عحرفَبعده‬
ْ ‫سه َلرسولَللاَصلىَللاَعليهَوسل َي‬
bagian untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam; yang diberikan untuk berbagai َ‫عالهح َوسه َلةو َالق حرَبَ(وه َبنوَهاش َوبنو‬
‫للم ح‬
‫ح‬
kepentingan umum, (2) bagian untuk kerabat

90
Yaitu barang yang ada pada si terbunuh berupa senjata, perlengkapan, pakaian, dan harta.
68
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam (Bani Hasyim َ ‫املطلههللا) َوسه َلليتا ىَوسه َللمساري َوسه‬
dan Bani Muththalib), (3) bagian untuk anak-
anak yatim, (4) bagian untuk orang-orang .‫ألبنامَالس يف‬
miskin, dan (5) bagian ibnussabil (musafir yang
kehabisan bekal).
Adapun harta fa’i91, maka dibagi menjadi lima
bagian, yaitu: seperlima untuk orang-orang
َ‫َيع أ حأرف‬:‫َويأ ْق حسأ أ َ أأالَال حف أ ْأي همَعل أأىَمخ أأسَ ه أ حأرق‬:‫ع أأف‬
yang mendapat 1/5 ghanimah, empat perlima َ‫مخسأأهَعلأأىَ أأنَيعأ حأرفَعلأأيه َمخأأسَال نيم أ َويعطحأأى‬
.‫عاله هحَاملسلمي‬ ‫ه‬ ‫ه‬
diberikan kepada orang-orang yang ikut
berperang, dan untuk kepentingan kaum ‫أربع َأمخاسهَللم حقاتلح َوهَ ح ح‬
َ ‫َال ل أأو‬:‫ع أأال‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫َوش أرائطَوج أأوبَاجل ْزيح أ َمخ أأسَخ ح‬:‫ع أأف‬
muslim92.
Pasal. Syarat wajib jizyah (pajak) ada lima
َ‫الةروري َوأرَيكو حرَ نَأهأفَالكتأاب‬ ُّ ‫والعقف َوالري َو‬
perkara, yaitu: (1) baligh, (2) berakal, (3)
merdeka, (4) laki-laki, (5) termasuk Ahli Kitab .‫أوَممنَلهَشْأ حه َرتاب‬
atau kemungkinan punya kitab.
.‫َدينارَهَرفَهللا ْول‬ ‫ه‬
Jizyah paling kecil adalah 1 dinar (4,25 gram/12 ‫ح‬ ‫وأقح ُّفَاجلزيح‬
.‫وس هرَأربع َدننري‬ ‫ويأ ْذخ حةَ نَاملتحأو هسطَدينارار َو نَامل ه‬
dirham) pada setiap tahunnya.
‫ح‬ ‫ح‬
Bagi kalangan menengah, maka yang dipungut ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬
َ ‫وجيوزَأرَيح حهرت حطَعليه َال يحا َ أالَعأنَ قأدارَاجلزيأ‬
adalah 2 dinar, dan bagi orang kaya 4 dinar.
:‫نَع ْقدَاجلزي َأربع حَأشيام‬ ‫ويحأتح ح م ح‬
Akad jizyah yang dilakukan mencakup empat
hal, yaitu: (1) mereka harus membayar jizyah,
(2) berlaku bagi mereka hukum-hukum Islam,
َ‫ذدواَاجلزي حَ وأرَجتر ح َعليه َأهللاكا َاعسال َ وأر‬
ُّ ‫أرَي‬
(3) tidak menyebut agama Islam kecuali yang َ‫الَيةررواَدينَاعسال َإالَخبري َوأرَالَيفعلواَ اَ يه‬
baik, (4) tidak melakukan hal yang
membahayakan bagi kaum muslim 93. ‫َوش هد ه‬
َ ‫َالزنر‬ ‫ضررَعلىَاملسلميَويأ ْعحر ورَبهل سَال هيحار ح‬

91
Yaitu harta yang diambil dari kaum kafir tanpa melalui peperangan atau setelah perang berhenti.
92
Ulama madzhab Syafi’i berpendapat, bahwa pembagian fai’ sama seperti ghanimah. Hal itu, karena surah Al Hasyr
ayat 7 yang menerangkan tentang fai’ masih mutlak, maka dimuqayyadkan dengan ayat ghanimah di surat Al Anfaal
ayat 41. Tetapi menurut sebagian ulama, bahwa pembagian fai yang disebutkan di surah Al Hasyrayat tujuh
menunjukkan seperti ini:
- 1/5 untuk Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam yang kemudian dialihkan untuk maslahat kaum
muslimin secara umum,
- 1/5 untuk kerabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (Bani Hasyim dan Bani Muththalib), dimana antara
laki-laki dan perempuannya disamaratakan. Bani Muththalib mendapatkan 1/5 bersama Bani Hasyim
sedangkan Bani Abdi Manaf yang lain tidak, karena mereka (Bani Muththalib) ikut serta dengan Bani Hasyim
dalam masuknya mereka ke dalam satu suku besar ketika orang-orang Quraisy mengadakan kesepakatan
untuk menjauhi dan memusuhi mereka; mereka menolong Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berbeda
dengan selain mereka. Oleh karena itu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan tentang Bani
Muththalib, “Sesungguhnya mereka tidak berpisah denganku di masa Jahiliyyah maupun Islam.”
- 1/5 untuk anak-anak yatim yang fakir, yaitu anak-anak yang ditinggal wafat bapaknya sedangkan mereka
belum baligh.
- 1/5 untuk orang-orang miskin, dan
- 1/5 lagi untuk Ibnus Sabil, yaitu orang asing yang terputus dalam perjalanan karena kehabisan bekal.
93
Misalnya melindungi mata-mata, memberitahukan kafir harbi tentang celah untuk menguasai kaum muslim,
menampakkan khamr dan daging babi, menampakkan kemusyrikan, termasuk menampakkan salib, dsb.
69
Mereka dikenali dengan pakaian ghiyar 94 dan .‫ومينحأعو حرَ نَرروبَاخلحيف‬
memakai zinnar95. Dan mereka dilarang menaiki
kuda96.

94
Yaitu pakaian yang pada bagian tertentu ada jahitan berwarna beda dengan warna pakaian.
95
Yakni ikatan tebal (sabuk) di pinggangnya di bagian luar pakaian.
96
Hal ini dimaksudkan agar mereka tidak tampak lebih unggul daripada kaum muslim.
70
KITAB BURUAN, SEMBELIHAN, KURBAN, DAN ‫كتابَالصيدَوالذابئحَوالضحايَواألطعمة‬
MAKANAN
Hewan yang bisa disembelih, maka disembelih َ‫أهَهَهللا ْل هقأهَولح تهأه َو أاملَيأ ْق حأدر‬
‫ح‬ ‫و اَق هد حرَعلأىَذح حراته هأهَ ة حرات‬
pada bagian atas tenggorokan atau bagian
bawahnya (labbah). Adapun hewan yang tidak .‫هَع ْقرهَهللايثَق هد حرَعليه‬ ‫هه‬
‫علىَذح حراتهَ حة حرات ح‬
bisa disembelih, maka dengan melukainya
(pada bagian badan mana saja) dengan luka :‫ورمالَالة حراةَأربع َأشيام‬
.‫الوحد حج ْي‬ ‫ه‬
‫قحطْعَاللقو َواملحر م َو ح‬
yang bisa mematikan.

.‫َقطعَاللقو َ وامل هر م‬:‫وامل ْج هزئَ نهماَشيئار‬


Penyembelihan itu menjadi sempurna ketika
dilakukan pada empat tempat, yaitu:
memotong tenggorokan, kerongkongan, dan
‫ح‬
dua urat leher. Namun tetap sah pada dua
tempat saja, yaitu: memotong tenggorokan dan
kerongkongan.
‫وجيأأوزَاالصأأطيادَبكأأفَجا هرهللا أ َ علم أ َ أ ه‬
َ‫أنَالس أحاعَو أأن‬
Dibolehkan berburu dengan hewan buas ‫ح حح‬
bertaring apa saja yang telah dilatih, dan
dengan burung-burung buas berkuku tajam. .‫جوارهحَالطري‬
َ ‫تَاسرت حسألحت‬ ‫أرَتكأورَإذاَأ ه‬: ‫طَتعليمهاَأربعأ‬
‫رسألح‬ ‫ه‬ ‫وشرائه‬
Syarat dianggap sudah terlatih ada empat, ‫ح‬ ‫ح‬
yaitu: (1) ketika dilepas dia mau berangkat, (2)
َ‫تَانز حج أ حأرت َوإذاَقحأتحألح أأتَص أأيداَملَأتر أأفَ نأ أأه‬ ‫ه‬
jika dilarang, dia mau berhenti, (3) jika ‫وإذاَزج أ حأر ح‬
membunuh hewan buruan, maka ia tidak
memakan sedikit pun daripadanya, (4) dan
َ‫ش أ أأيئا َوإرَيت حك أ أأرحرَذل أ أأكَ نه أ أأاَ أ أأإرَع أ أ هأد ح تَإهللا أ أأدى‬
.‫درحكَهللاياَ حأيةرَى‬ ‫حه‬
‫ائطَملَُيفَ اَأخ حةتهَإالَأرَي ح‬ ‫ال ر‬
hendaknya hal itu terjadi beberapa kali.
Jika salah satu syarat ini hilang, maka tidak halal
hewan yang ditangkapnya kecuali jika
ditemukan dalam keadaan hidup lalu
disembelih. ‫ه‬
.‫حَإالَجلس هنَوالتُّفر‬ ‫اَجيحر‬
‫وجتوزَالة حراةَبكفَ ح‬
Dibolehkan menyembelih dengan semua benda ‫رتاِب َوالَ حُّفَذبيح ه‬
َ‫َُموسيَوال‬ ‫وحه ُّفَذح حراةَرفَ سل َو ه‬
yang dapat melukai selain gigi dan kuku.
Sembelihan orang muslim dan ahli kitab adalah .‫حوثحهب‬
halal, namun sebelum orang majusi dan
.‫وج حدَهللاياَ ي حةرى‬ ‫ه‬ ‫ه‬
penyembah berhala tidak halal. ‫وذراةَاجلحنيَبةراةَأ ه َإالَأرَي ح‬
َ‫نَهللايَ هوَ ح ْيتَإالَال ُّعورَاملنتحأ حفعَهباَه‬ ‫ه‬
‫و اَقط حعَ ح‬
Penyembelihan kepada janin sudah cukup
dengan penyembelihan kepada induknya,
kecuali jika didapatkan dalam keadaan hidup, .‫امل حفا هرشَواملالبهس‬
maka disembelih. ‫ح‬
Bagian yang dipotong dari hewan yang masih
hidup adalah bangkai selain bulu-bulu yang bisa
dimanfaatkan untuk permadani dan pakaian.

71
َ‫رفَهللاي أوارَاس أأتطابحتهَالع أأربَ ه أأوَهللا أأاللَإالَ أأا‬ ُّ ‫و‬:‫ع أأف‬
Pasal. Setiap hewan yang dianggap baik oleh
orang-orang Arab adalah halal97 kecuali jika .‫حورحدَال رعَبتحرميه‬
syara’ datang mengharamkannya. Dan setiap َ‫رفَهللايوارَاستحخحأحتهَالعربَ هوَهللارا َإالَ اَوردَال أرع‬ ُّ ‫و‬
hewan yang dipandang kotor oleh orang-orang
Arab adalah haram kecuali jika syara’ datang .‫تجهللاته‬
menghalalkannya.
.‫نَالسحاعَ اَلهَنبَقو ٌّ َيحعدوَبه‬ ‫وُير َ ه‬ ‫ح‬
Hewan buas yang memiliki taring kuat untuk
menyerang hukumnya haram. Dan burung yang .‫اَلهَهْلحهللاَقو َجيرحَبه‬ ‫وُير َ نَالطيورَ ه‬ ‫ح‬
memiliki cakar kuat untuk melukai juga haram.
َ ‫عأ َأرَأيرأ حأفَ أأنَاملْيأتحأ َامل ححرح أ‬ ‫وُيأ ُّأفَللم أطحهرَهَامل ْخ حم‬ ‫حه‬
Dihalalkan bagi orang yang terpaksa karena
‫ح‬ ‫ح‬ ‫ح‬
lapar untuk memakan bangkai yang diharamkan .‫َُّبهَرح حقه‬
‫اَيحسد ح‬
untuk menyelamatkan nyawanya.
Dihalalkan bagi kita dua bangkai, yaitu: bangkai
.‫َالسمكَواجلححراد‬:‫ولناَ ح ْيأتحأتحارَهللاالالر‬
ikan dan belalang. Demikian pula dihalalkan dua .‫الط ححال‬ ‫َال حكهدَو ه‬:‫ارَهللاالالر‬ ‫ود ه‬
darah, yaitu hati dan limpa. ‫حح‬
َ‫َوجي أ هزئَ يه أأاَاجلحأ أ حةعَ أأن‬ ‫واأل ْ ه‬:‫عف‬
Pasal. Berkurban hukumnya sunah mu’kkadah ْ ‫ض أأحيح َس أأن َ ذر أ حأدة‬
َ‫أبَ أأن‬ُّ ‫أبَ أأنَاعب أأف َوال أ ه‬ ُّ ‫أبَ أأنَامل ْع أ هز َوال أ ه‬
ُّ ‫ال أأينر َوال أ ه‬
(yang sangat ditekankan). Domba dipandang
sah jika berupa jadza’98. Kambing dipandang ‫ح‬
sah jika berupa tsaniy 99. Unta dipandang sah َ ‫ال قأ أأرَوجت أ أ هزىمَالح حدنحأ أ َعأ أأنَس أ أ ع َوال قأ أأرةَعأ أأنَس أ أ ع‬
jika berupa tsaniy100. Sapi juga dipandang sah
jika berupa tsaniy101. .‫وال اةَعنَواهللاد‬
Unta sah dikurbankan dari tujuh orang, sapi

‫العأ أ أ ْأوحرامَالح أ أ أ هأي ح‬:َ‫ااي‬


َ ‫َع حورحهأ أ أأا‬ ‫وأربأ أ أأعَالَجت أ أ أ هزئَهَال أ أ أ ح‬
‫أح‬
juga sah dikurbankan dari tujuh orang,
sedangkan kambing dari seorang saja. ‫ح‬
Ada empat cacat yang tidak sah sebagai hewan َ‫العجفأام‬ ‫َعحرج حها َواملري َالحأهيَ ح حرضأها َو ح‬ ‫الع ْر حجامَالحأهي ح‬ ‫وح‬
kurban, yaitu: hewan buta sebelah yang jelas
butanya, hewan pincang yang jelas pincangnya,
.‫هللاَه حُّهاَ نَاهلحزال‬
‫اليتَذح حه ح‬
hewan sakit yang jelas sakitnya, dan hewan .‫وجي هزئَاخلح هع ُّيَ واملكسورَال حق ْرر‬
kurus yang tidak bersumsum.
Hewan yang dikebiri sah dikurbankan, demikian .‫والَجت هزئَاملقطوع َاألذرَوالَالةنحهللا‬
pula hewan yang patah tanduknya. Dan tidak َ‫ووقتَالأةبحَ أنَوقأتَصأالةَالعيأدَإىلَغأروبَال أمس‬
sah mengurbankan hewan yang terpotong
telinga atau ekornya. .‫نَآخرَأاي َالت ريق‬
Waktu penyembelihan dimulai dari waktu
shalat Ied sampai tenggelam matahari akhir hari

97
Yakni uruf (kebiasaan yang berlaku) di kalangan bangsa Arab itu diperhatikan, karena merekalah bangsa yang
pertama ditujukan khithab syariat, di tengah-tengah mereka Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus dan
Al Qur’an diturunkan.
98
Domba yang usianya setahun atau mendekati setahun (9, 8, 7, atau 6 bulan); tidak boleh kurang dari 6 bulan.
99
Usianya 2 tahun. Namun ada ada yang mengatakan, tetap sah jika usianya setahun dan masuk tahun kedua.
100
Usianya 5 tahun dan masuk tahun keenam.
101
Usianya 2 tahun dan masuk tahun ketiga.
72
tasyriq (13 Dzulhijjah).

Dan dianjurkan melakukan lima perkara ketika َ‫التسأأمي َوالعأأالة‬:َ‫هللاَعنأأدَالأأةبحَمخس أ َأشأأيام‬ ُّ ‫ويسأأتح حح‬
menyembelih, yaitu: (1) membaca basmalah 102,
(2) bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi ‫عل أ أأىَالن أ أأبَص أ أألىَللاَعلي أ أأهَوس أ أأل َواس أ أأتق ه‬
َ ‫الَالق ل أ أ‬
wa sallam, (3) menghadap kiblat, (4) bertakbir
seta berdoa agar diterima kurbannya. .‫والتك ري َوالدعامَجل حق ول‬
Orang yang berkurban tidak boleh memakan ‫ه‬
.‫نَاألضحيح َاملنةورة‬ َ‫والَأيرفَامل ح هحيَشيئا‬
hewan kurban yang merupakan nadzarnya.
Tetapi, ia makan hewan kurban yang hukumnya
‫ه‬
.َ‫نَاألضحيح َاملتحطح هوعَهبا‬ َ‫وأيرف‬
sunat. Dan hewan kurban itu tidak dijual,
.‫نَاألضحيح َويطع َالفقرامحَواملساري‬ ‫ه‬ َ‫والَي يع‬
bahkan diberikan kepada fakir dan miskin 103.
Pasal. Aqiqah hukumnya sunah. Aqiqah adalah ََ‫َالةبهيحأ َعأنَاملولأودَيأأوح‬:‫الع هقيق َ سأتح حح َوهأي‬ ‫و ح‬:‫عأف‬
penyembelihan hewan untuk si bayi pada hari
ketujuhnya. Untuk anak laki-laki dua ekor
.‫سابهعهه‬
َ ‫ويةبححَعنَال ال َشا ر َوعنَاجلا هريح َشاة ويطعه‬
kambing, sedangkan untuk anak perempuan
seekor kambing, lalu diberikan kepada kaum
fakir dan miskin104. .‫الفقرامحَواملساري‬

102
Menurut pendapat yang kami pegang adalah, bahwa membaca basmalah adalah wajib, adapun takbir hukumnya
sunah.
103
Menurut Abu Bakar Al Jaza’iriy, bahwa dianjurkan membagi-bagikan kurban tiga bagian. Misalnya sepertiga
dimakan oleh keluarga yang berkurban, sepertiga disedekahkan kepada orang fakir-miskin, dan sepertiga lagi untuk
dihadiahkan kepada kawan-kawan. Dan boleh disedekahkan semuanya. (Minhajul Muslim hal. 286).
104
Menurut Abu Bakar Al Jaza’iriy, bahwa pembagian aqiqah sama seperti hewan kurban. (Minhajul Muslim hal. 287).
73
KITAB PERLOMBAAN DAN MELEMPAR ‫كتابَالسب َوالرمي‬
Perlombaan dengan mengendarai hewan jika
َ‫َإذا‬ ‫ابَواملنحاض أ ألح ه‬
َ ‫َجلس أ أ حأها‬ ‫أحَاملس أ أأابق َعلأ أأىَال أ أأدو ه‬ ‫ه‬
‫ح‬ ‫وتحعأ أ ُّ ح‬
jaraknya jelas dan lomba memanah dengan sifat
memanahnya yang jelas adalah sah.
.َ ‫ناضلح َ علو‬ ‫ه‬
Jika salah satu peserta lomba menyiapkan ‫رانتَاملسا َ علو َوص حف َامل ح‬
َ‫أهَإذاَسأ أ أح حق‬ ‫ضَأهللا أ أأدَاملتح حس أ أأابهحق ْي َهللا أ أأىتَإن أ أ‬ ‫ه‬
hadiah, dimana jika ia menang, maka ia ambil
hadiah itu dan jika kalah maka yang menang ‫ح‬ ‫وخيأ أ أرهجَالع أ أ حأو ح‬
mengambilnya adalah boleh. Tetapi jika .‫استحأحرده َوإرَسه حقَأخةهَصاهللا هَله‬
keduanya sama-sama menyiapkan hadiah,
maka tidak boleh, kecuali jika di antara mereka َ‫دخالَبينهماَُحلال‬ ‫عاَملَجيز َإالَأرَي ه‬
‫ح‬ َ‫وإرَأخرجاه‬
berdua ada orang yang dihalalkan, dimana jika
. ‫ض َوإرَسه حقَملَيحأ ْحر‬ ‫ه‬
ia menang, maka ia mengambil hadiah itu, ‫إرَسح حقَأخةَالع حو ح‬
‫ح‬
tetapi jika kalah ia tidak menanggung apa-apa.

74
KITAB SUMPAH DAN NADZAR ‫كتابَاألميانَوالنذور‬
Sumpah tidaklah sah kecuali dengan nama Allah
Ta’ala atau dengan salah satu nama-Nya, atau َ‫الَينع هقأأدَاليمأأيَإالَجللَتعأأاىلَأوَجس أ َ أأنَأمسائأأه َأو‬ ‫ح‬
dengan salah satu sifat-Nya.
Barang siapa yang bersumpah untuk
.َ‫هص حف َ نَصفاتَذاته‬
menyedekahkan hartanya, maka dia diberi َ ‫أفَبع أ حأدقح َ اله أ هأه َ ه أأوَهحيأ أأرَب أأيَالع أ حأدق‬
َ‫َأو‬ ‫ح‬ ‫أنَهللالح أ‬
‫وأ ح‬
pilihan antara bersedekah atau membayar
kaffarat summpah. Dan tidak terkena apa-apa .‫َوالَشيمَهَلح ْ هوَاليمي‬.‫حرفاحرةَاليمي‬
pada sumpah yang laghw (yang biasa terlontar
di lisan tanpa ada maksud di hati). .‫هَملَُينث‬
‫فعفَغري ح‬
‫ح‬ َ‫فَأرَالَيفعفَشيئا‬ ‫و نَ حهللالح ح‬
.‫علهَملَُينحث‬
‫ح‬ ‫و نَهللالفَأرَالَيفعفَشيئاَ ين رَغري ه‬
‫هَبف‬
Barang siapa yang bersumpah untuk tidak
melakukan sesuatu, tetapi ia malah menyuruh
‫ح‬
orang lain melakukannya, maka ia tidak .‫مهاَملَُينث‬
‫ح‬ ‫فعفَأهللاد‬
‫ح‬ َ‫و نَهللالفَعلىَ عفَأ حرين‬
dikatakan melanggar.
Barang siapa yang bersumpah untuk melakukan
melakukan dua hal, tetapi yang ia lakukan
hanya satu saja, maka ia tidak dikatakan
melanggar105. :‫وحرفارةَاليميَهوَهحيأرَ يهاَبيَثالث َأشيام‬
َ‫َع ح حأرةَ سأاريَرأفَ سأأكي‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫عتأق حَرقح أ َ ذ نحأ َأوَإطعأا ح‬
Kaffarat sumpah diberikan tiga pilihan, yaitu: (1)
memerdekakan seorang budak yang mukmin,
.‫سوتأه َثوجَثوج‬ ‫ه‬
(2) memberi makan 10 orang miskin, dimana
masing-masing mereka mendapatkan 1 mud,
‫َدا َأوَر ح‬
atau memberikan masing-masing mereka . ‫إرَملَجيدَ عيا َثالث َأاي‬
pakaian, (3) jika tidak sanggup, maka dengan
berpuasa selama tiga hari.
َ:‫والنةرَيح حلز َهَامل حجأازاةَعلأىَ حأاحَوطاعأ َرقولهأه‬:‫عف‬
Pasal. Nadzar harus dilakukan sebagai bentuk َ‫ص أأله حيَأوَأحص أأوحَأو‬ ‫ه‬
‫إرَش أ حفىَللاَ ري أأيَ لل أأهَعل أأيَأرَأ ح‬
‫ح‬
. ‫عدق َويحألْحز هَه نَذلكَ اَيحأ حقعَعليهَاالس‬
timbal balik terhadap perkara mubah yang
dihasilkan dengan melakukan ketaatan. ‫أتح ح‬
Misalnya, “Jika Allah menyembuhkan orang ََ‫َإرَقحأتحل أأتَ أأالنَ لل أ هأهَعل أأي‬:‫والَنحأأةرَهَ عع أأي ََرقولأأه‬
yang sakit di sisiku, maka saya siap melakukan
shalat atau puasa, atau bersedekah.” Ia wajib .‫رةا‬
melakukan ketaatan cukup dengan melakukan
apa yang ia sebutkan itu. َ‫َالَآرفَلماَوال‬:‫والَيح حلز َالن ْةرَعلىَتحأ ْرهكَ حاح َرقوله‬
Dan tidak ada nadzar dalam hal maksiat,
misalnya, “Jika saya berhasil membunuh si
.‫أشربَل ناَو اَأ ْشح حهَذلك‬
fulan, maka saya akan melakukan perbuatan ini
karena Allah.”
Dan tidak harus dilakukan nadzar untuk
meninggalkan perkara mubah, misalnya
seseorang berkata, “Saya tidak akan makan
daging,” atau, “Saya tidak akan minum susu,”

105
Misalnya seseorang bersumpah untuk tidak memakai dua buah pakaian, ternyata ia memakai salah satunya, maka
hal ini tidak dikatakan melanggar (lihat At Tadzhib hal. 254).
75
dsb.

76
KITAB QADHA (PERADILAN) DAN PERSAKSIAN ‫كتابَاألقضيةَوالشهادات‬
Tidak boleh menjabat sebagai hakim kecuali
َ‫كملحتَ يأأهَمخأأس‬ ‫ه‬
orang yang terpenuhi lima belas sifat, yaitu: (1)
Islam, (2) baligh, (3) berakal, (4) merdeka, (5)
‫والَجيأأوزَأرَيحلأ حأيَالق أأامحَإالَ أأنَاسأأتح ح‬
laki-laki, (6) adil, (7) mengetahui hukum-hukum َ ‫َاعس أ أأال َوال ل أ أأو َوالعق أ أأفَ والريأ أ أ‬: ‫أرةَخعأ أ ألح‬ ‫ع أأ ح‬
yang terkandung dalam Al Qur’an dan sunnah,
َ ‫الع حدال أ أ َو ع هرح أ أ َأهللاكأ أأا َالكتأ أأابَوالسأ أأن‬ ‫الةروري أ أ َ و ح‬ ُّ ‫و‬
(8) mengetahui ijma’, (9) mengetahui ikhtilaf
dan cara berijtihad, (10) mengetahui sisi َ‫و عر أ أ أ َاعج أ أ أأاع َو عر أ أ أ َاالخأ أ أأتالفَو عر أ أ أ َط أ أ أأرهق‬
penting bahasa orang-orang Arab, (11)
َ ‫أارَالعأ أأرب َو عر أ أ‬ ‫االجتهأ أأاد َو عر أ أ َطحأ أأرفَ أ أأنَلهسأ أ ه‬
mengetahui tafsir kitab Allah Ta’ala, (12) dapat
‫ح‬ ‫ح‬
mendengar, (13) dapat melihat, (14) dapat
menulis, (15) sadar. َ‫أابَللاَتع أأاىل َوأرَيك أأورَمسيع أأا َوأرَيك أأور‬ ‫ه‬ ‫تفس أأريَرت أ‬
Dianjurkan bagi hakim diduk di tengah kota di .‫بعريا َوأرَيكورَراتهحا َوأرَيكورَ ستح هيقتحا‬
tempat terbuka bagi manusia serta tidak ada
َ‫وض أ أأعَج هرز‬ ‫هللاَأرَجيل أ أأسَهَوس أ أأطَال ل أ أأدَهَ ه‬ ُّ ‫ويس أ أأتح حح‬
penghalangnya. ‫ح‬
Ia tidak duduk untuk memberikan keputusan di .‫للنالَوالَهللااجهللاَله‬
‫ح‬
masjid106.
Hakim juga hendaknya menyamakan dua pihak
.‫والَي ْقعدَللق امَهَاملسجد‬
yang bertikai dalam tiga hal, yaitu: (1) majlisnya, َ ‫َهَاملجلهأ أأس‬:‫وي حس أ هأو َبأ أأيَاخلحعأ أ حأميَهَثالث أ أ َأشأ أأيام‬
(2) lafaz yang disampaikannya, dan (3) ‫ح‬
perhatiannya. .‫واللفظَواللحظ‬
Tidak boleh bagi hakim menerima hadiah dari .‫نَأهفَع حملهه‬
‫ح‬ َ ‫والَجيوزَأرَيق حفَاهلدي‬
orang-orang yang mengadu kepadanya.
:‫اضع‬ ‫وجيتنهللاَالق امَهَع ح رةَ و ه‬
Hakim juga hendaknya tidak memutuskan ‫ح ح‬
ketika berada dalam 10 perkara, yaitu: (1) َ ‫َوش أ أأدةَال أ أ أأهوة‬ ‫ه‬ ‫عن أ أأدَال أ أ أأهللاَ واجل أ أأوع َوالعط أ أ أ‬
ketika marah, (2) ketika lapar, (3) ketika haus,
(4) ketika syahwat meninggi, (5) ketika sedih, (6) َ ‫والأ أ أ أأزر َوالفأ أ أ أأرحَاملف أ أ أ أ هرط َوعنأ أ أ أأدَاملأ أ أ أأرض َو حدا حأ حع أ أ أ أ‬
‫َوشد هة ه‬ ‫األخ أحأي َوعندَالنُّعال ه‬
ketika sangat gembira, (7) ketika sakit, (8) ketika
didesak buang air besar atau kecil, (9) ketika .‫َالرَوالحأ ْرد‬ ْ‫ح‬
mengantuk, (10) ketika suasana sangat panas
atau dingin.
.‫والَيحسينلَاملد حعىَعليهَإالَبعدَ حر حمالَالدعوى‬
Hakim juga tidak langsung bertanya kepada .‫والَُيحلهفهَإالَبعدَسذ هالَاملد هعي‬
terdakwa sampai selesai perkara yang
.‫عماَهللاج َُوالَيأ ْفهمهَرال ا‬ ‫ه‬
didakwakan. ‫َخ ح‬ ‫والَيألحقن ح‬
Ia juga tidak mengajari cara berhujjah kepada .‫ُّه حدام‬
‫والَيحأتحأ حعنتَجل ح‬
lawan tengkar serta cara memahamkan
pembicaraan107.
Ia juga tidak menyusahkan para saksi.
Hakim juga hendaknya tidak menerima
106
Yang demikian untuk menghindari suara gaduh di masjid dan adanya pertengkaran di sana.
107
Yakni tidak mengajari salah satu pihak yang bertikai bagaimana cara menggugat atau menjawab, atau bagaimana
mengakui atau mengingkari, karena di dalam sikap ini menunjukkan kecenderungannya kepada salah satu pihak.
77
persaksian kecuali dari orang yang jelas
keadilannya108.
.‫والَيحق فََال حهاد حةَإالَممنَثحأتحتَعدالحته‬
Hakim juga tidak menerima persaksian musuh
terhadap musuhnya, dan persaksian ayah َ‫َعلىَعد هوه َوالَشهاد حةَوالدَلولأده‬
‫ح‬ ‫َعدو‬‫والَيق فَشهاد حة ح‬
terhadap anaknya, serta anak terhadap
ayahnya. .‫والَولدَلوالده‬
Dan tidak diterima surat hakim kepada hakim
yang lain dalam masalah hukum kecuali setelah
َ‫والَيأ ْقحفَرتابَقاضَإىلَقاضَآخرَهَاألهللاكاه َإال‬
ada persaksian dua orang yang adil di .‫بعدَشهادةَشاهديْنَخاَ يه‬
‫ح‬
dalamnya.

Pasal. Si pemilah109 (yang diangkat oleh hakim) :َ‫اس َإىلَس ع َشرائط‬ ‫ويفتح هقرَال حق ه‬:‫عف‬
butuh tujuh syarat, yaitu: (1) Islam, (2) baligh,
(3) berakal, (4) merdeka, (5) laki-laki, (6) adil, (7) َ ‫اعسأأال َوال لأأو َوالعقأأف َوالري أ َ والأأةرورة َوالعدال أ‬
.‫واله حساب‬
bisa menghitung.
Jika dua sekutu ridha dengan orang yang
memilah antara keduanya, maka tidak perlu َ‫قسأ أ َبينهم أأاَملَيفتح هق أأرَإىل‬
‫أأإرَتحأراض أأىَال أ أ هريكارَخ أأنَي ه‬
‫ح‬ ‫ح‬
kepada syarat-syarat itu110.
.‫ذلك‬
Jika dalam pembagian itu perlu diketahui
َ‫عأأرَ يأأهَعلأأىَأقأأفَ أأن‬ ‫ه‬
nilainya, maka tidak cukup kurang dari dua
‫وإرَرأأارَهَالقسأأم َتقأأوميَملَيقتح ح‬
َ‫اثنح أ ْأيَوإذاَدعأأاَأهللاأأدَال أريكيَش أري حكهَإىلَقهسأ حأم َ أأاَال‬
orang pemilah. Jika salah satu sekutu meminta
sekutunya yang lain untuk melakukan

‫ضحرحرَ يهَلح هزح ح‬


pembagian yang tidak ada kerugian di
dalamnya, maka bagi pihak yang diminta wajib .‫َاآلخحرَإجابحأته‬ ‫ح‬
menanggapi.
Pasal. Jika pada si penggugat tedapat bukti, ‫وإذاَرارَ عَاملأد هعيَبأيهنحأ ه‬:‫عف‬
َ‫َمس حع حهأاَالأار َوهللاكأ َلأه‬
maka hakim mendengarkannya dan ‫ح‬
menghukum berdasarkan bukti itu. Tetapi jika َ ‫هبا َوإرَملَتكنَلهَبيهنح َ القولَقولَاملد حعىَعليهَبيح همينهأه‬
َ‫أ أأإرَنح حك أ أ حأفَع أ أأنَاليح هم أ أأيَردتَعل أ أأىَامل أ أأد هعيَ يححله أ أأف‬
penggugat tidak memiliki bukti, maka ucapan
yang dipegang adalah ucapan si tergugat
disertai sumpahnya. Dan jika si tergugat tidak
mau bersumpah, maka dikembalikan kepada si
.‫ويحستح هحق‬
penggugat untuk bersumpah, lalu ia bersumpah
dan ia pun berhak memiliki apa yang ia
gugatkan.
Jika ada dua orang menggugat barang yang ada
pada salah satu di antara keduanya, maka
‫وإذاَتحأ حأداعياَشأأيئاَهَيأ هأدَأهللاأ هأد همهاَ أأالقولَقأأولَصأ ه‬
‫أاهللا ه‬
َ‫هللا‬
ucapan yang dipegang adalah ucapan yang
memegang barang itu disertai sumpanya. Tetapi
‫ح‬

108
Baik melalui pengetahui hakim terhadap saksi atau rekomendasi dua orang yang adil kepadanya.
109
Yakni yang memilah dan membagi sesuatu yang disekukuti oleh manusia dan memisahkan bagian masing-masing
sekutu.
110
Yakni cukup keadaan si pemilah baligh dan berakal, karena ia tidak memiliki kekuasaan apa-apa dalam hal ini; ia
hanyalah sebagai wakil keduanya.
78
jika barangnya ada pada tangan kedua ‫ه‬
.‫َوإرَرارَهَأيديهماَ ححالفاَوجعه حفَبينهما‬ ‫اليح هدَبيح همينه‬
penggugat, maka keduanya saling bersumpah
dan barang itu dijadikan berada antara mereka
‫ح‬ ‫ح ح‬ ‫نَهللالحفَعلىَ ه ه‬
‫عفَنحأ ْف هس ههَهللالحفَعلىَال ه‬
.‫تَوال حقطع‬ ‫و ح‬
berdua.
َ‫فَعلى‬ ‫ه‬
Barang siapa yang bersumpah terhadap ‫َهللالح ح‬
‫فَعلىَ عفَغريه إرَرارَإث ا ح‬‫نَهللالح ح‬
‫و ح‬
tindakan dirinya, maka ia bersumpah secara
pasti. Tetapi barang siapa yang bersumpah
. ‫فياَهللالحفَعلىَنحف هيَالعهل‬ ‫ه‬
‫الحتَوال حقطع َوإرَرارَنح ح‬
terhadap tindakan orang lain, jika terjadi, maka
ia bersumpah secara pasti, dan jika tidak terjadi,
maka dia bersumpah dengan menyatakan tidak
mengetahui.
َ‫والَتقح أأفَال أ حأه حادةَإالَمم أأنَاجتمع أأتَ ي أأهَمخ أأس‬:‫ع أأف‬
. ‫الع حدال‬ ‫ه‬
Pasal. Tidak diterima persaksian kecuali dari ‫َاعسال َوال لو َوالعقف َوالري َ و ح‬:‫عال‬ ‫خح‬
orang yang terpenuhi tiga sifat, yaitu: (1) Islam,
َ‫َغري‬ ‫ه‬ ‫ه‬
(2) baligh (3) berakal, (4) merdeka, (5) adil. ‫أرَيكورَُمتحنحاَللك ائر ح‬:َ‫للع حدال َمخسَشرائط‬ ‫وح‬
Keadilan dianggap jika terpenuhi lima syarat, َ‫هعرَعلىَالقليفَ نَالع ائر َسلي َالس هريرةَ ين ون‬
yaitu: (1) menjauhi dosa besar, (2) tidak terus
menerus melakukan dosa kecil, (3) selamat .‫عندَال هللا َُا هتحاَعلىَ رومةَه لهه‬
akidahnya, (4) aman ketika marah, (5) menjaga
.‫َاآلده ي‬ ‫ه‬
kehormatan dirinya.
‫هللا َُّقَللاَتعاىل َو حهللا ُّق ح‬:َ‫رجر‬
‫ح‬ ‫وقَض‬
‫والق ح‬:‫عف‬
Pasal. Hak terbagi dua, yaitu: hak Allah ta’ala
dan hak manusia.
:‫ين اَهللاقوقَاآلده يهيَ الث َأضرب‬
‫ضأ أأربَالَيق أ أأفَ يأ أأهَإالَشأ أ ه‬
َ‫أاه حدارَذح حر أ أرار َوهأ أأوَ أ أأاَال‬
Hak manusia ada tiga macam, yaitu: (1) hak ‫ح‬ ‫ح‬
yang tidak diterima padanya kecuali dua orang
saksi laki-laki, yakni dalam hal yang maksudnya
‫ه‬
.‫َعليهَالر حجال‬ ‫قعدَ نهَاملالَويحطلهع‬ ‫ي ح‬
bukan harta dan dilihat oleh kaum lelaki 111, (2) َ‫أاه حدارَ أوَرجأفَوا أرأ ر َأوَشأاهد‬ ‫وضربَيق فَ يأهَش ه‬
hak yang diterima di dalamnya dua orang saksi, ‫ح‬ ‫ح‬
atau seorang laki-laki dan dua orang wanita, .‫وحميهيَاملد هعي َوهوَ اَرارَال حقعدَ نهَاملال‬
atau seorang saksi dan sumpah penggugat,
yaitu jika maksudnya adalah harta 112, dan (3) َ‫وض أأربَيقح أأفَ ي أأهَرج أأالرَأوَرج أأفَوا أ أرأ ر َأوَأرب أأع‬ ‫ح‬
hak yang diterima di sana persaksian dua orang
laki-laki atau seorang laki-laki dan dua orang
.‫نهسوة وهوَ اَالَيحطلهعَعليهَالرجال‬
perempuan, atau empat orang wanita, yaitu
dalam hal yang tidak diketahui kaum lelaki113.
Adapun hak-hak Allah Ta’ala, maka tidak ‫ه‬
َ‫أوقَللاَتعأاىلَ أالَتقحأفَ يهأاَالنسأام َوهأيَعلأأى‬ ‫وأ أاَهللاق‬
diterima di sana (persaksian) kaum wanita. Hal
ini terbagi menjadi tiga, yaitu: :‫ثالث َأضرب‬
Pertama, yang tidak diterima jika kurang dari
empat orang, yaitu dalam masalah zina.
.‫يهَأقفَ نَأربع َوهوَالزن‬
ُّ َ‫ضربَالَيقحف‬ ‫ح‬
Kedua, dterima di sana persaksian dua orang, َ.‫وضربَيقحفَ يهَاثنأارَ وهأوَ أاَسأوىَالأزنَ أنَالأدود‬ ‫ح‬
111
Seperti pernikahan, talak, dan wasiat.
112
Seperti jual beli, sewa-menyewa, gadai, dsb.
113
Seperti aib-aib wanita. Termasuk penyusuan, kelahiran, dsb. Menurut Abu Bakar Al Jaza’iri, bahwa persaksian
terhadap kehamilan, haidh, dan hal-hal yang hanya diketahui kaum wanita, cukup persaksian dua orang, lihat Minhajul
Muslim hal. 431.
79
yaitu had-had lainnya selain zina. .‫وضربَيقحفَ يهَواهللادَوهوَهاللَر ار‬ ‫ح‬
Ketiga, yang diterima meskipun seorang, yaitu ‫والَتق فَشهادةَاألعمىَإالَهَمخس َ و ه‬
:‫اضع‬
hilal (bulan sabit tanda awal) Ramadhan. ‫ح‬
َ‫أاَشأ ه حدَبأه‬ ‫ه‬
Tidak diterima persaksian orang yang buta ‫املأوت َوالن حسأهللا َوامللأكَاملطلحأق َوالرت حجحأ َو ح‬
kecuali pada lima kondisi, yaitu: (1) tentang
kematian, (2) nasab, (3) kepemilikan secara .‫فَالع حمىَوعلىَامل وط‬ ‫ق ح‬
mutlak114, (4) menerjemahkan, (5) apa yang ‫ح‬
disaksikannya saat belum buta dan apa yang .‫عَعنهاَضررا‬
َ‫ح‬ ‫َلنفسهَنحفعا َوالَدا ه‬
‫َجار ه‬
ًّ ‫والَتقحفَشهادة‬
diingatnya.
Dan tidak diterima persaksian orang yang
menarik manfaat untuk pribadinya dan
mengindarkan kerugian yang menimpa
pribadinya.

114
Misalnya ada seorang yang mengaku memiliki sesuatu dan tidak ada seorang pun yang membantahnya, lalu orang
yang buta berkata, “Sesuatu ini ada pemiliknya,” tanpa menyebut secara khusus pemiliknya.
80
HUKUM SEPUTAR MEMERDEKAKAN BUDAK ِ
‫كتابَأحكامَالعت‬
Memerdekakan yang dilakukan oleh orang yang
.‫لكه‬ ‫ع ُّحَالعهتقَ نَرفَ الهكَجائههزَالتعُّرفَهَ ه ه‬ ‫وي ه‬
memiliki dan berhak bertindak dalam
kepemilikannya adalah sah. Pemerdekaan ini ‫ح‬ ‫ح‬
sah, baik dengan lafaz yang tegas maupun . ‫الكنحاي َ عَالنهي‬
‫ويأ حقعَبع هريحَالعهتقَ و ه‬
‫ح ح‬
kinayah (sindiran) disertai niat memerdekakan.
‫حه‬
.‫َعليهَجيعه‬ ‫َبعصَع دَعتح حق‬
Jika seseorang memerdekakan separuh diri ‫وإذاَأعتق ح‬
‫ح‬
budak, maka sisanya yang lain ikut merdeka. َ‫وسأأر َسأأرىَالعهتأأق‬
‫َشأأرراَلأأهَهَع أأدَوهأأوَ ه‬
‫وإرَأعتأأق ه‬
‫حح‬
Jika seseorang memerdekan bagiannya dalam
budak sedangkan ia kaya, maka sifat merdeka ‫عيهللاَشر ه‬
.‫يكه‬ ‫إىلَجقيهَورارَعليهَقيم َنح ه‬
menjalar ke bagian yang lain, dan ia hendaknya
.‫هَعتح حقَعليه‬ ‫ه‬ ‫هه‬
‫كَواهللاداَ نَوالدهَأوَ ولود ح‬
‫و نَ ح لح ح‬
menyiapkan pembayaran sesuai nilainya untuk
bagian kawan sekutunya.
Barang siapa yang memiliki budak, sedangkan
budak itu adalah ayahnya atau anaknya, maka
budak itu menjadi merdeka.
Pasal. Wala’ (keberhakan mendapat warisan ‫والوالمَ نَهللاقوقَالعهتق َوهللاكمهَهللاك َالت ه‬:‫عف‬
َ‫ععيهللا‬
karena memerdekakan ketika tidak ada ‫ح‬
ashabah) termasuk hak dari memerdekakan. َ‫أدَع حده أأه َوينتح هق أأفَال أ حأوالمَع أأنَاملعته أ هأقَإىلَال أ ُّأةرورَ أأن‬
‫عن أ ح‬
Hukumnya adalah, bahwa ia termasuk ashabah
ketika tidak ada ashabah yang lain (yang lebih َ ‫عحاتَهَال حأوالمَررتتهيأ ه َهَاعرث‬ ‫تيهللاَالع ح‬
‫ح‬ ‫عحتهه َوتر‬
‫حع ح‬
dekat). Wala’ ini berlanjut untuk orang yang ‫ه‬
.‫المَوالَهحأته‬ ‫َالو‬
memerdekakan dan seterusnya sampai kepada ‫والَجيوزَبيع ح‬
ashabahnya yang laki-laki. Urutan ashabah
dalam hal wala sama seperti dalam warisan.
Dan wala’ ini tidak boleh dijual dan dihibahkan.
Pasal. Barang siapa yang berkata kepada
budaknya, “Jika aku mati, maka kamu menjadi َ ‫أتَ يننأأتَهللاأ ٌّأرَ هأأوَ أ حأدبر‬ُّ ‫و نَقأأالَلع أأدهَإذاَه أ‬:‫عأأف‬
merdeka,“ ini adalah mudabbar. Budak itu ‫يعتهأأقَبع أأدَو اتأأهَ أأنَثألهأأه َوجي أأوزَلأأهَأرَي يع أأهَهَهللا أ ه‬
َ‫أال‬
menjadi merdeka setelah wafatnya jika nilainya ‫ح‬ ‫ح‬
masih sepertiga ke bawah. Dan dibolehkan ‫ه‬
َ‫َهَهللاالَهللاياةَالسأيهد‬ ‫َوهللاك َامل حدب هر‬.‫هللاياتهه َويح طفَتحدبهريه‬
baginya menjual budak itu di saat tuannya
masih hidup, sehingga muddabar yang ‫هللاك َالع ه‬
.‫دَالق هن‬
dilakukannya menjadi batal. Hukum budak
mudabbar di masa hidup tuannya adalah
seperti budak biasa (yang tidak terikat hukum
apa-apa).

Pasal. Kitabah (pemerdekaan diri si budak


dengan bayarannya secara mencicil) dianjurkan ‫َو ه‬:‫عأأف‬
َ‫الكتحاب أ َ سأأتح حح َإذاَسأأين حهلاَالع أأدَ ورأأارَ أأين ون‬
untuk dipenuhi ketika budak memintanya, dan
keadaannya adalah dapat dipercaya dan dapat
berusaha.
.‫كتح هسحا‬
Dan kitabah itu tidak sah kecuali dengan harta
81
yang telah ditentukan, diberi tempo sampai
waktu tertentu, minimal dua waktu.
ُّ ‫والَتح هع أ أ‬
َ‫أحَإالَخ أ أأالَ ح عل أ أأو َويك أ أأورَ أ أ حأذجالَإىلَأج أ أأف‬
Kitabah ini bagi tuannya wajib dilakukan, .َ‫علو َأقحألُّهَ حجن حمار‬
َ‫أهللاَجأأائزة‬ ‫أنَجهأ َالسأأيهدَال هز أ َو أ ه‬
‫أنَج حهأ َامل حكاتحأ ه‬ ‫ه‬
‫وهأيَ أ ح‬
sedangkan dari budak hukumnya boleh. Ia
(budak) juga berhak membatalkannya kapan ‫ح‬
saja, dan bagi budak mukatab (yang melakukan َ‫ع ُّأرفَ يمأاَهَيأده‬ ‫لهَ حسخ حهاَ ىتَشأام َوللم حكاتح ه‬
‫أهللاَالت ح‬
kitabah) berhak bertindak terhadap harta yang
ada di tangannya. .‫نَاملال‬
َ‫َالكتحابح أ هَ أأا‬
‫أال ه‬ ‫وجي أأهللاَعل أأىَالس أأيهدَأرَي أأعَعن أأهَ أأنَ أ ه‬
‫ح‬
Bagi tuannya wajib menurunkan biaya kitabah ‫ه‬
َ‫َإالَأبدام‬ ‫أىَأدامَجن أأوه ه‬
‫َالكتحاب أ َوالَيحعته أأق‬ ‫يس أأتعيَب أأهَعل أ ه‬
(dari bayaran yang sudah disepakati) untuk
membantu cicilan kitabah yang dilakukan .‫جي هَعَاملال‬
budak. Dan budak tidak menjadi merdeka
sampai tuntas cicilannya.
Pasal. Jika seorang tuan menggauli budak
perempuannya, lalu budaknya ini hamil yang َ‫أيَ ي أأه‬‫ض أ حأعتَ أأاَتحأحأ أ ح‬
‫أابَالس أأيدَأ ح تح أأهَ حأ حو ح‬ ‫وإذاَأص أ ح‬:‫ع أأف‬
sudah tampak wujud manusia (budak ini
‫شيمَ نَخلْ هقَآده أي َهللاأر َعليأهَبيعهأاَورهنأه ه‬
َ ‫أاَوهحأتأ حهأا‬
menjadi ummul walad), maka haram bagi ‫ح ح ح ح‬ ‫حح‬ ‫ح‬
tuannya menjualnya, menjadikan sebagai gadai,
dan menghibahkannya. Dan dibolehkan baginya َ‫أات‬
‫عأ ُّأرفَ يهأأاَجالسأأتخدا َوالأ حأوطمَ وإذاَ أ ح‬ ‫أازَلأأهَالت ح‬‫وجأ ح‬
َ‫ص أ أأااي‬ ‫الس أ أأيدَعتحأ حق أ أأتَ أ أأنَر ه ه ه‬
‫الو ح‬
‫ألَ ال أ أأهَق أ أ حأفَال أ أأدُّيورَو ح‬
meminta bantuannya dan menggaulinya. Jika
tuannya meninggal dunia, maka budak wanita ‫ح‬
ini menjadi merdeka dari pokok hartanya .‫حوولحد حهاَ نَغ هريهه هَخحن هزلحته حها‬
sebelum adanya pelunasan hutang dan wasiat,
dan anaknya dari selainnya menduduki posisi ‫أابَأحح أ أ أ حَغ أ أأريهَبنه حك أ أأاح َ الول أ أأدَ نه أ أ ح‬
َ‫أاَممل أ أأوك‬ ‫أنَأص أ أ ح‬
‫و أأ ح‬
.‫لسيه هدها‬
ibunya (menjadi merdeka).
Barang siapa yang menggauli budak orang lain
dengan menikahinya, maka anak daripadanya َ ‫وإرَأصابحأ حهاَب حه َ ولحدهَ نهاَهللاٌّرَ وعليهَقه حيمتهَللسيهد‬
َ‫أكَاألحح أ أ حَاملطحل حقأ أ حَبع أأدَذل أأكَملَتح هع أأرَأ حَولح أأدَل أأه‬
menjadi budak tuannya (budak wanita).
Jika seseorang menggaulinya karena syubhat115, ‫وإرَ ح لح أ ح‬
َ‫طمَجل ُّ أ حه ه‬ ‫طمَهَالنهكأأاح َوصأارتَأ َولحأأدَلأهَجلأأو ه‬ ‫جلأو ه‬
maka anak dari budak wanita itu menjadi
‫ح‬ ‫ح‬ ‫ح‬
َ َ.‫علىَأهللا هدَال حق ْولح ْي‬
merdeka, dan ia harus membayar berapa
harganya untuk tuan. Dan barang siapa yang ‫ح‬
memiliki budak yang telah ditalak (dari nikah)
116
, maka budak ini tidak menjadi ummul walad
. ‫وللاَأعلح‬
baginya karena menggaulinya saat menikah,
tetapi menjadi ummul walad karena syubhat َ‫متَالكتابَوالمدَللَربَالعاملي َوصلىَللاَعلى‬
menurut salah satu pendapat 117, wallahu a’lam.

115
Misalnya mengira bahwa ia adalah budaknya atau istrinya yang merdeka.
116
Maksudnya ia menikahi budak itu lalu menggaulinya, kemudian lahir daripadanya seorang anak, kemudian ia
menalaknya, lalu ia memiliki budak itu dari tuannya baik dengan dibeli atau dihibahkan, dsb.
117
Namun ini adalah pendapat yang kurang kuat. Yang rajih (kuat) adalah budak wanita ini tidak menjadi ummul walad
selama ia tidak menggaulinya dan belum melahirkan anak darinya setelah ia memilikinya (lihat At Tadzhib hal. 280).
Selesai terjemah dan catatan kaki terhadap matan Ghayah wa Taqrib semoga Allah memberikan keikhlasan di
dalamnya dan menjadikannya bermanfaat, walhamdulillahi rabbil ‘alamin.
82
Selesai kitab ini dan segala puji bagi Allah . ‫سيدنَُمدَوعلىَآلهَوصح هَوسل‬
Rabbul ‘alamin. Semoga Allah melimpahkan
shalawat dan salam kepada pemimpin kita
Muhammad, kepada keluarganya, dan para
sahabatnya.

83

Anda mungkin juga menyukai