Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dang Aditya Natawisastra

NPM : 150510200257

Kelas/Mata Kuliah : E/Keterampilan Belajar dan Literasi Informasi

Deskripsi : Discovery Learning (Identifikasi Gaya Belajar)

RESUME DISCOVERY LEARNING “IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR”

Berdasarkan Tes identifikasi


gaya belajar, yang pertama saya
ikuti mendapatkan hasil gaya
belajar visual sebanyak 36%,
Kinestetik 33%, dan Auditori
30%. Gaya belajar ini cenderung
lebih kuat pada gaya belajar
visual yang mampu menyerap
informasi yaitu berupa visual,
warna, gambar, peta, diagram.
Umumnya gaya belajar yang
dilihat menggunakan visual
(mata). Namun, untuk
memaksimalkan kelebihan ini
perlu didukung dengan gaya belajar kinestetik dan auditori sebab persenan selisihnya tidak
terlalu jauh dibandingkan dengan visual. Dengan memaksimalkan gaya belajar auditori dan
kinestetik akan lebih menunjang cara belajar agar lebih maksimal. Gaya kinestetik merupakan
pembelajar yang mampu menyerap informasi melalui berbagai gerakan fisik. Sedangkan gaya
belajar auditori adalah di mana saya lebih cepat menyerap informasi melalui apa yang
didengarkan, memberikan penekanan pada segala jenis bunyi dan kata, yang diciptakan
maupun yang diingat. Dalam implementasinya di dalam kampus berarti saya perlu belajar
dengan membiasakan melihat Power Point, lalu mendengarkan apa yang disampaikan oleh
dosen, dan mempraktikannya yang bisa dilakukan secara langsung.
Sumber : Link 1 : https://akupintar.id/tes-gaya-belajar
Selanjutnya, pada tes kedua mengenai identifikasi gaya belajar saya cenderung
mendapatkan tipe gaya belajar Auditori, di sini saya akan lebih memahami sesuatu melalui apa
yang saya dengar, dengan tipe auditori ini umumnya saya cenderung mengakses segala jenis
bunyi dan kata. Musik, irama, dialog internal, dan suara yang menonjol lebih mudah diingat.
Saya cenderung dalam mempelajari sesuatu yaitu berbicara kepada diri sendiri saat bekerja,
lebih senang belajar di tempat yang sunyi, terkadang menggerakan bibir serta mengucapkan
tulisan di buku ketika membaca. Terkadang senang membaca dengan keras dan mendengarkan.
Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, Lebih menyukai musik dibandingkan dengan
seni gambar serta lebih menyukai diskusi. Di dalam tes ini terdapat hasil yang cenderung
terbalik terhadap tes pertama. Menurut saya, di dalam membaca komik dsb. Cenderung tidak
mempunyai ketersangkutpautan terhadap tipe gaya pembelajar yang visual dsb. Saya lebih
setuju dan dapat memposisikan diri pada tes pertama yaitu di dalam memaksimalkan
komponen tipe gaya belajar lain.

Sumber Link 2 : https://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=mtywntezmqz871


Pada test ketiga ini, saya merupakan orang yang memiliki tipe belajar kinestetik. Tipe
kinestetik adalah tipe yang suka mempraktikan secara langsung, suka mencari pengalaman, dan
suka dengan hal – hal yang nyata. Lalu, perbandingannya sedikit hanya berbeda 1 yaitu
mengenai pendengaran, saya juga merupakan orang yang memiliki tipe aural atau auditori yaitu
merupakan tipe yang senang dalam mendengar, dsb. Disebabkan perbedaan poin yang tidak
jauh secara signifikan. Di tes ini, saya merupakan orang yang termasuk Multimodal saya senang
dalam mendengarkan, diskusi, berbicara, bertanya, mempraktikannya secara langsung, mencari
pengalaman, mencari studi kasus, pemahaman – pemahaman yang nyata, dsb.

Berdasarkan kesimpulan dari ketiga test tersebut adalah saya merupakan orang dengan
tipe belajar yang cenderung multimodal. Tipe multimodal merupakan tipe yang melibatkan
pembelajaran secara seimbang baik itu melalui visual, mendengarkan, maupun
memperaktikannya secara langsung. Kelebihan tipe belajar multimodal ini adalah cenderung
adaptif terhadap semua metode pembelajaran. Namun, di dalam tipe multimodal ini yang paling
besar persentasenya adalah tipe belajar auditorial yaitu dengan cara mendengarkan dan visual
yaitu dengan cara melihat. Kelemahan tipe belajar multimodal ini adalah terkadang diri sendiri
tidak sadar mana hal – hal yang paling berpotensi atau efektif untuk dilakukan di dalam setiap
metode pembelajaran apakah itu memakai visual, auditori, maupun lainnya. Cara mengatasi
kelemahan tersebut adalah sering berefleksi terhadap diri sendiri, dan dapat bisa memposisikan
diri sendiri untuk bisa memakai dan mengefektifkan metode pembelajaran di semua kondisi.

Di dalam pembelajaran kampus akan lebih jika saya memaksimalkannya dengan


menyeimbangkan semua metode pembelajaran, tentunya diperlukan manajemen waktu yang
baik untuk dapat memaksimalkan metode belajar multimodal tersebut.

Sumber Link 3 : https://vark-learn.com/the-vark-questionnaire/

Anda mungkin juga menyukai