Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Abror

NPM : 1906377561

Pertumbuhan Ekonomi: Negara Berkembang vs Negara Maju

Pemisahan negara di dunia berdasarkan kekayaannya memiliki karakteristik yang khas pada
aspek pertumbuhan ekonomi. Setidaknya ada tiga sumber-sumber pertumbuhan ekonomi
(Todaro, 2000), yaitu akumulasi modal, pertumbuhan penduduk, dan kemajuan teknologi.
Akumulasi modal yang dimaksud Todaro berkaitan dengan jenis atau bentuk investasi baru pada
tanah, peralatan fisik, dll. Sejalan dengan pendapat ini, Acemoglu (2008) mengatakan bahwa
pertumbuhan ekonomi berkorelasi dengan modal fisik, modal manusia, dan teknologi. Hal ini
terlihat dari adanya asosiasi positif antara laju pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)
dengan pertumbuhan rasio investasi maupun rata-rata lama sekolah. Modal fisik dan manusia
belumlah cukup untuk menjelaskan pertumbuhan ekonomi. Sebab, faktanya setiap negara
memiliki teknik dan kualitas mesin yang berbeda. Hal tersebut menyebabkan efisiensi yang
berbeda, itu juga dipengaruhi oleh pasar di suatu negara.

Namun pertanyaan selanjutnya, mengapa setiap negara memiliki perbedaan terhadap ketiga
aspek tersebut? Kenapa terdapat negara yang gagal dalam membangun ketiga aspek tersebut?
Acemoglu (2008) menjawab pertanyaan tersebut dengan “penyebab fundamental” dari
pertumbahan ekonomi. Inilah yang menyebabkan mengapa negara berakhir dengan teknologi
dan pilihan akumulasi yang berbeda. Setidaknya terdapat 4 penyebab fundamental, yaitu
keberuntungan, perbedaan geografis, perbedaan kelembagaan, dan perbedaan budaya.
Walaupun dalam risiko oversimplifikasi, berbagai hal tersebut dapat menjelaskan aspek dasar
dari perbedaan pertumbuhan ekonomi setiap negara.

Perbedaan pertumbuhan ekonomi sejak lama membuat istilah pembagian negara-negara di


dunia muncul. Misalnya, negara dunia pertama, kedua, dan ketiga yang muncul saat Perang
Dingin. Lalu, istilah itu berganti menjadi negara maju dan berkembang yang ditetapkan oleh Bank
Dunia. Negra-negara maju ini biasanya mengacu pada wilayah Eropa dan Amerika. Sedangkan,
untuk negara berkembang identik pada wilayah Asia dan Afrika. Sesuai dengan penjelasan
sebelumnya, negara maju dan berkembang pasti memiliki modal dan teknologi yang berbeda.
Oleh karena itu, perbedaan ini harusnya dijawab pada tingkat penyebab fundamental. Sebelum
itu, sejarah pertumbuhan ekonomi perlu dibahas terutama sejarah di negara maju.

Gambar 1. Evolusi PDB rata-rata per kapita di Cabang Barat, Eropa Barat, Amerika Latin, Asia dan Afrika, 1000-
2000

Sumber: Acemoglu (2008)

Asal-usul perbedaan antar negara dalam kinerja ekonomi dalam pendapatan per kapita terletak
selama abad ke-19 dan awal abad ke-20 (atau bahkan mungkin selama akhir abad ke-18). Hal
tersebut terlihat pada Gambar 1. Cabang Barat dan negara-negara Eropa Barat mengalami
penurunan yang nyata dalam PDB per kapita sekitar tahun 1929. Hal ini disebabkan oleh Great
Depression. Cabang-cabang Barat, khususnya Amerika Serikat, baru pulih sepenuhnya dari resesi
besar ini setelah Perang Dunia II. Gambar juga menunjukkan bahwa ketika melangkah lebih jauh
ke belakang, kesenjangan antar negara menjadi jauh lebih kecil. Ini lebih lanjut menekankan
bahwa perbedaan besar di antara negara-negara telah terjadi selama 200 tahun terakhir atau
lebih. Karakteristik lain yang dapat dilihat ialah pertumbuhan ekonomi dunia yang luar biasa.
Tidak ada masyarakat sebelum abad ke-19 seperti Eropa Barat dan Amerika Serikat mencapai
pertumbuhan yang stabil pada tingkat yang sebanding.

Pengalaman pertumbuhan ekonomi Eropa Barat dan Cabang Barat tampaknya telah berubah
secara dramatis sekitar 200 tahun yang lalu. Perubahan itu hadir dan mengubah fungsi banyak
ekonomi. Revolusi Industri menggambarkan pola lepas landas. Sebagai hasil dari transformasi
ini, ekonomi Eropa yang stagnan atau tumbuh lambat memulai jalur pertumbuhan berkelanjutan.
Asal usul kekayaan hari ini dan juga perbedaan kemakmuran hari ini dapat ditemukan dalam pola
lepas landas selama abad ke-19. Pada saat yang sama, ketika sebagian besar Eropa Barat dan
cabang-cabangnya tumbuh pesat, sebagian besar belahan dunia lainnya tidak mengalami lepas
landas yang sama atau mengalaminya kemudian. Oleh karena itu, pertanyaan lain muncul,
mengapa terjadi 200 tahun lalu dan tidak menyebar secara merata. Tampaknya dalam Revolusi
Industri, peningkatan efisiensi produksi menjadi salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi. Ini
didorong oleh penemuan berbagai alat, seperti mesin uap, rel, mesin pembakaran dalam, dll yang
menggantikan peran manusia.

Berdasarkan aspek pertumbuhan ekonomi, perbedaan negara maju dan berkembang dapat di
identifikasi. Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa negara-negara maju yang banyak berada di
Eropa Barat dan Cabang Barat telah terlebih dahulu mengalami lonjakan pertumbuhan pada
sekitar tahun 1820. Lalu, negara-negara lain sedang berusaha mengejar ketertinggalan, terutama
negara di Asia dan Amerika. Oleh karena itu, karakteristik pertumbuhan ekonomi (tahun ke
tahun) negara maju cenderung stagnan dan memiliki angka yang tidak terlalu besar. Pada
Gambar 2, terlihat bahwa Amerika Serikat, Canada, dan beberapa negara Eropa memiliki rata-
rata laju pertumbuhan yang rendah dibanding dengan China ataupun Korea Selatan.
Gambar 2. Distribusi Laju Pertumbuhan Tahun 1975-2009
Sumber: (Weil, 2013)

Pertumbuhan ekonomi ditopang oleh 3 kemajuan, yaitu kemajuan social, teknologi, dan saintifik.
Secara umum, kemajuan sosial ialah sejauh mana kebutuhan sosial dan lingkungan individu
terpenuhi. Lalu, kemajuan teknologi ialah sejauh mana berkembangnya efisiensi proses input-
output. Sedangkan, kemajuan santifik berarti ada lebih banyak pengetahuan di akhir daripada di
awal. Dalam hal ini, kemajuan sosial sering dianggap kurang penting dibanding keduanya,
terutama di negara berkembang. Padahal, parameter-parameter ekonomi yang baik belum
cukup menjelaskan kemajuan sosial. Tujuan dari pembangunan ekonomi pada akhirnya ialah
kesejahteraan masyarakat. Kemajuan sosial menjamin keberlanjutan pertumbuhan ekonomi.
Kemajuan sosial digambarkan oleh adanya kemajuan pada terjaminnya pemenuhan kebutuhan
dasar, tersedianya pondasi peningkatan kesejahteran, dan kesempatan untuk mencapai potensi
tertinggi. Tanpa kemajuan sosial, gairah pertumbuhan akan menurun karena masyarakat hanya
berkutat pada kebutuhan dasarnya dan potensi penuh yang terdapat pada dirinya tidak tercapai.
Hal ini akan berimbas pada kemajuan teknologi dan saintifik pada akhirnya.

Karakteristik laju pertumbuhan pada beberapa negara berkembang saat ini menunjukkan hasil
yang positif. Jika negara berkembang mampu mempertahankan pertumbuhan diatas negara
maju, maka pada suatu titik negara berkembang akan memiliki nilai PDB yang sama besarnya.
Negara berkembang yang lain dapat belajar dari negara yang telah lepas landas mengenai
“penyebab fundamental” pertumbuhan. Salah satunya, mengenai kemajuan sosial yang urung
menjadi perhatian.

Referensi

Acemoglu, D. (2008). Introduction to modern economic growth. Introduction to Modern


Economic Growth. https://doi.org/10.1111/j.1475-4932.2011.00816.x

Michael Todaro, Pembangunan Ekonomi Di dunia Ketiga, Erlangga, Jakarta, 2000, hlm.

44.

Weil, D. N. (2013). Economic Growth (3rd ed.). Pearson.

Anda mungkin juga menyukai