Anda di halaman 1dari 19

HUKUM DIPLOMATIK dan KONSULER

Grizelda
Fakultas Hukum Universitas Mulawarman
Diplomasi ?
Namun, biasanya para ahli hukum memberikan
batasan terhadap arti “diplomacy” :
a) Diplomasi Republik Indonesia a) Ada yang menyamakan
di Afrika perlu ditingkatkan dengan “politik luar negeri”
b) Masalah Timor Tengah harus b) Diplomasi dapat pula diartikan
diselesaikan dengan diplomasi sebagai mekanisme
“perundingan”
c) Selama ini ia bekerja untuk c) Dapat pula diartikan sebagai
diplomasi “dinas luar negeri”
d) Ia pandai berdiplomasi d) Sebagai kiasan dari bersilat
lidah
Diplomasi adalah . . .
• Pengadaan hubungan antara pemerintah dengan cara perdamaian - The
conduct of bussines states by peacefull means :
• Skill ini management of relation
• Skill in dealing with people so that business is done smoothly
• Diplomasi adalah penggunaan kecendikiawanan dan kebijaksanan dalam
melaksanakan dan memelihara perhubungan-perhubungan resmi antara
pemerintah-pemerintah dari negaranegara yang merdeka - Diplomacy as
application of intelligence and tact to the conduct of official relations
between the government of independent states
• Cara komunikasi yg dilakukan antara berbagai pihak termasuk negosiasi
antara wakil-wakil yang sudah diakui oleh pihak yang berkepentingan
Oxford Progressive Dictionary :
• The management of internal relations by means of negotiations
(Pengelolaan hubungan internal dengan cara negoisasi)
• The method by wich these relations are adjusted and managed by
ambassador and envoys (cara dari pada pengendalian serta pemeliharaan
hubungan-hubungan internasional itu oleh para duta-duta besar
dan duta-duta)
• The bussiness or art of the diplomatist (pekerjaan ataupun pengetahuan
serta kebijaksanaan seorang diplomat)
• Skill or address in conduct of international intercourse and negotiations
(keahlian atau kemampuan berbicara dalam memimpin hubungan dan
perundingan).
• Diplomasi sendiri secara sederhana dapat diartikan sebagai
suatu cara komunikasi yang dilakukan antara berbagai pihak
termasuk komunikasi antar wakil-wakil yang sudah diakui.
Praktik-praktik negara semacam itu sudah melembaga sejak
dahulu dan kemudian menjelma sebagai aturan-aturan hukum
internasional.
Hukum Diplomatik ?
Definisi . . . . .
• Hingga saat ini, belum ada kesatuan pendapat diantara para sarjana
hukum untuk merumuskan pengertian hukum diplomatik. WHY?

• Pada dasarnya belum banyak yg berusaha mengembangkan bidang


hukum ini secara khusus, mengingat hukum diplomatik merupakan
bagian dari hukum internasional yg memiliki sumber hukum yg sama,
seperti kebiasaan internasional yg terdiri dari sperangkat aturan dan
norma hukum yg menetapkan kedudukan dan fungsi para diplomat
termasuk bentuk-bentuk organisasional dari dinas diplomatik.
Pengertian Tradisional
• Hukum diplomatik digunakan untuk merujuk pada norma hukum
internasionalyg mengatur ttg kedudukan dan fungsi misi diplomatik
yg dipertukarkan oleh negara yg telah membina hubungan
diplomatik.

Kini ?
• Tidak hanya mencakup hubungan diplomatik dan konsuler antar
negara, tapi juga keterwakilan negara dalam hubungannya dengan
organisasi internasional, khususnya yg mempunyai tanggungjawab
dan keanggotaannya bersifat global dan universal.
• Hukum diplomatik pada hakikatnya merupakan ketentuan atau prinsip-
prinsip hukum internasional yang mengatur hubungan diplomatik antar
negara yang dilakukan atas dasar permufakatan bersama dan ketentuan
atau prinsip-prinsip tersebut dituangkan dalam instrumen-instrumen
hukum sebagai hasil dari kodifikasi hukum kebiasaan internasional dan
pengembangan kemajuan hukum internasional.

• Hukum diplomatik adalah serangkaian aturan atau kaidah hukum


mengatur tentang kedudukan dan fungsi misi diplomatik yang
dipertukarkan oleh negara-negara yang telah membangun komunikasi
dalam bentuk hubungan diplomatik
Faktor Penting Dalam Merintis Kerjasama Antar Negara

• Hubungan dilakukan melalui pertukaran misi diplomatik termasuk


para pejabatnya
• Para pejabat harus diakui statusnya sebagai pejabat diplomatik
• Diplomat perlu diberikan hak-hak istimewa dan kekebalan yang
didasarkan atas aturan-aturan dalam hukum kebiasaan internasional
serta perjanjian-perjanjian lainnya yang menyangkut hubungan
diplomatik antar negara, agar pejabat diplomatik tersebut dapat
melakukan tugasnya dengan efisien.
PERKEMBANGAN KODIFIKASI HUKUM DIPLOMATIK
Sejak abad ke-16 dan ke-17 istilah misi konsuler dan diplomatik sudah
sangat umum dikenal masyarakat. Bahkan sudah mulai di undangkan
dalam hukum nasional, hal ini terjadi di Inggris dimana telah ditetapkan
undang-undang tentang kekebalan dan keistimewaan melalui Queen
Ann tahun 1708. bahkan beberapa lainnya sudah dirumuskan dalam
perjanjian internasional.

Berikut beberapa kongress yg melahirkan


kesepakatan mengenai hukum diplomatik :
Kongress Wina 1815
Sebeumnya, aturan tentang pergaulan diplomatik didasarkan pada hukum
kebiasaan int’l dan didukung oleh praktik dalam hubungan antar negara.
Kongress ini meletakkan dasar dalam diplomasi modern. Selain itu, penggolongan
Kepala Perwakilan Diplomatik telah ditetapkan dalam Kongres Wina 1815 sebagai
berikut :
1. Duta-duta besar dan para utusan (ambassadors and legate)
2. Menteri Berkuasa Penuh dan Duta Luar Biasa (Minister plenipoteniary dan
envoys extraordinary)
3. Kuasa Usaha (charge d' affaires)
Kongress Aix-la-Chapelle 1818
Disusun penggolongan baru :
• Ambassadors and Legates
Wakil diplomatik dari negara berdaulat, Duta besar dan wakil nya
(Pope/Legates)
• Minister Plenipotentiary and Envoys Extraordinary
Wakil diplomatik tingkat dua, kekebalan dan keistimewaan agak berkurang
• Minister residents
dalam Konvensi Wina 1961, penggolongan ini dihapuskan
• Charge d’ affaires
Diangkat oleh Menlu
LBB dan Konferensi Havana 1928
Ketika LBB dibentuk, dibentuk pula Komisi ahli yg bertugas untuk membahas
kodifikasi demi kemajuan hukum int’l termasuk hukum diplomatik.

Dalam Konferensi Havana 1928, telah disetujui dan diratifikasi oleh 14 negara
dua Konvensi penting ;
1. Convention On Diplomatic Officers
2. Convention On Consular Agents
Konferensi Havana dianggap telah berhasil dalam mengadakan usaha-usaha
pendahuluan yg sangat penting dalam rangk akodifikasi hukum diplomatik.
Hukum diplomatik sejak lahir PBB
Dua tahun sejak PBB lahir, usaha pengkodifikasian hukum int’l terus berlanjut shg
dibentuk KOMISI HUKUM INTERNASIONAL.
Selama 1949 – 1979 komisi ini telah menangani 27 topik dan subtopic HI, dan 7
diantaranya adalah hukum diplomatik :
1. Pergaulan dan kekebalan diplomatik;
2. Pergaulan dan kekebalan konsuler;
3. Misi-misi khusus;
4. Hubungan antara negara bagian dan organisasi internasional;
5. Masalah perlindungan dan tidak diganggu gugatnya pejabat diplomatik dan
orang lain yang memperoleh perlindungan khusus menurut hukum
internasional;
6. Status kurir diplomatik dan kantong diplomatik yang diikutsertakan pada kurir
diplomatik;
7. Hubungan antara negara dengan organisasi internasional
Hingga lahirlah lima aturan int’l yg menjai
rujukan dalam melakukan hub diplomatik
1. Konvensi Wina 1961 mengenai hubungan diplomatik
2. Konvensi Wina 1963 mengenai hubungan konsuler
3. Konvensi New York 1969 mengenai misi khusus
4. Konvensi New York Tahun 1973 mengenai Pencegahan dan
Penghukuman Kejahatan terhadap Orang-Orang yang Menurut
Hukum Internasional termasuk Para Diplomat.
5. Konvensi Wina 1975 mengenai Keterwakilan Negara dalam
Hubungannya dengan Organisasi Internasional yang Bersifat
Universal.
Thank you !

Anda mungkin juga menyukai