Anda di halaman 1dari 1

A.

Pengertian hukum diplomatik

Mengenai pengertian hukum diplomatik masihbelum berkembang para sarjan hukum internasional masih
belum banyak menuliskan secara khusus, para hakekatnya hukum diplomatik merupakan bagian dari
hukum internasioanl yang sebgian sumber hukumnya sama dengan sumber hukum internasional, seperti
konensi-konvensi internasioanl yang ada, namun apa yang ditulis oleh ellen denza’ mengenai diplomatik
law, pada hakekatnya hanya menyangkut komentar mengano konvensi wina mengenai hubungan
diplomatik sendiri, walaupun diantara mereka masih belum ada kesegaraman, adapula pemakaian
perkataan diplomasi itu secara berbeda beda menurut penggunaannya yang meliputi :

1. Ada yang menyamakan kata itu dengan politik luar negeri misalnya jika dikatakan diploma ri di
afrika perlu ditingkatkan.
2. Diplomasi dapat juga di artikan dengan perundingan sepeerti sering di nyatakan bahwa masalah
timur tengan hanya dapat diselesaikan melalui diplomasi jadi perkataan diplomasi disini merupakan
satu satunya mekanisme yaitu melalui perundingan
3. Diplomasi juga dapat diartikan secara kiasan seperti dinas luar negeri seperti dalam ungkapan
selama ini ia bekerja untuk diplomasi
4. Diplomasi juga di artikan kasan seperti dalam ungkapan ia pandai berdiplomasi yang berarti bersifat
lidah.

Konsul
Konsul bukan wakil diplomatik. Tugas utama mereka adalah melindungi kepentingan-
kepentingan komersil dari negaranya, tetapi mereka lazim melakukan bermcam-macam tugas
lainnya, misalnya membikin akte notaris, memberikan paspor dan lain-lain.
Lembaga-lembaga perkonsulan leibh tua usianya dari pada perwakilan-perwakilan
diplomati, tetapi sistem perkonsulan-perkonsulan sebagaimana kita kenal sekarang, timbul dalam
abad ke 16.
Semulanya konsul dipilih diantara kaum pedagang sendiri yang terdiam di luar negeri,
kemudian negara-negara besar mengadakan jabatan kyang diberi gaji. Konsul-konsul kerapkali
ditempatkan di beberapa kota atau distrik di negara dimana mereka ditempatkan. Inilah
perbedaannya dengan wakil-wakil diplomatik, disamping perbedaannya dengan wakil-wakil
diplomatik, disamping perberdaan lainnya seperti para konsul tidka diperlengkapi dengan surat-
surat kepercayaan, tetapi ditugaskan oleh pemerintahnya1.
Pengangkatan ini harus diberitahukan kepada negara penempatannya konsul itu, kepada
pemerintah negara itu diminta agar memberikan execuatur atau izin penyelenggaraan tugas-tugas
konsuler. Apabila negara itu tidak berkekuatan maka exequatur dapta dicabut, apabila konsul itu
melakukan pelanggaran hukum setempat.
Pada tanggal 31 Desember 1979, 130 negara mengakui Konvensi WINA tentang hubungan
diplomatik.
Mulai Berlakunya Fungsi Misi Diplomatik

Pasal 13 Konvenasi Wina 1961 Menyebutkan bahwa kepala misi diplomatik dianggap telah
memulai tugany di negeri penerima, baik saat ia menyerahkan surat-surat kepercayaannya maupun
saat ia memberitahukan kedatangannya dan menyerahkan sebuah Salinan asli surat kepercayaannya
kepada Menteri luar negeri negara penerima, atau mentri lain yang ditunjuk untuk itu, sesuai dengan
praktik yang berlaku di Negara penerima yang akan berlaku secara seragam. Urutan-urutan atau
ssebuah Salinan asli akan ditentukan oleh hari, tanggal, dan saat kedatangan kepala misi yang
bersangkutan.

1
Ellen Denza Diplomatik Law,Commentary on the Vienna Convention on Diplomatik Relations, Oceania, Inc
Dobbs Ferry, New York, 1976
2
JG Starke an Internasional Law. Pengantar Internasiona. Hal 220, 221
3 Syahmin Ak Hukum Dipomatik Suatu Pengantar, CV, Armico, Bandung, 1988, Halaman 52 Ibid hal 63

Anda mungkin juga menyukai