Anda di halaman 1dari 2

Djarum telah menempuh perjalanan panjang sejak awal yang sederhana di tahun 1950-an.

lini
produksi massal berteknologi tinggi memproduksi rokok baik untuk pasar domestik dan internasional.
Hari ini Djarum telah menjadi ikon yang tidak asing lagi di Indonesia berkat produk rokok kretek dan
tembakau populer yang dikenal di seluruh nusantara. salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia
dan juga telah membangun kehadiran internasional yang kuat, memberikan kepuasan kepada
pelanggan setiap hari.
Produknya terdiri dari rokok kretek dan filter yaitu:
1. LA
2. Djarum Super
3. Djarum MLD
4. Djarum Black
5. Djarum Coklat
6. Djarum 76
7. Cigarillos
Untuk pemasaran nya sendiri selain di seluruh nusantara dan d konsumsi dari berbagai kalangan,
produk in juga d eksport ke luar negeri. dalam memasarkan produknya. Riset Kementerian Kesehatan
memperlihatkan bahwa 24% perokok di Indonesia berusia 15-19 tahun. Kecenderungan ini pun naik
2.8% setiap tahunnya. Hal ini dapat terjadi karena masifnya iklan rokok di Indonesia, baik di media
cetak, elektronik, maupun outdoor. Namun penting diperhatikan, bahwa kelihaian tampilan iklan
tersebut, bukan kuantitas iklan, yang mendorong tingginya jumlah perokok.
Perusahaan rokok secara baik mampu menyasar aspek psikologis remaja melalui tiga jalan; (1)
pencitraan perokok sebagai seorang “pria sejati”, (2) kemudahan perusahaan rokok memberikan dana
untuk aktivitas remaja, (3) serta pencitraan rokok yang semakin “ringan” sehingga tidak mengancam
kesehatan.
Seperti dipaparkan sebelumnya, remaja pria menempatkan citra sebagai seorang pria sejati dalam
profil yang mereka inginkan. Hal ini mampu ditangkap oleh perusahaan rokok di Indonesia, yang
kemudian banyak menampilkan karakter pria yang mampu menolong sesama, atau diakui
kemampuannya oleh masyarakat. Hal tersebut kemudian memberikan insight bahwa apabila ikut
merokok, maka dirinya akan menjadi bagian dari profil tersebut, yang diterima oleh komunitasnya.
Riset Universitas Soedirman menunjukkan bahwa konsep “jantan” ini muncul pertama kali di
Amerika Serikat. Keberhasilan iklan ini menyasar kalangan remaja di sana, menjadi patokan bagi
perusahaan rokok di negara lain untuk menampilkan produknya.
Ketika Amerika Serikat dan Inggris melarang iklan tembakau di TV pada 1965 dan 1971, industri
tembakau kemudian menggunakan cara lain yang lebih halus dan efektif. Mereka membayar aktor
terkenal untuk merokok atau memperlihatkan bungkus rokok dalam film. Pada era 1990-an, sembilan
dari sepuluh film Hollywood menayangkan produk tembakau. Film dengan aktor terkenal yang
merokok, merupakan cara efektif untuk menarik perokok baru, terutama anak-anak dan remaja.
Strategi kedua yang dipakai oleh perusahaan rokok ini adalah kemauan membiayai berbagai kegiatan
remaja. Kegiatan-kegiatan yang dibiayai terfokus pada hobi-hobi dengan banyak peminat dari
kalangan remaja. Pagelaran musik ataupun event olahraga, menjadi sasaran utama. Perusahaan rokok
akan dengan mudah memberikan bantuan dana selama produknya dapat dijual pada acara tersebut.
Citra baik ini menunjukkan bahwa perusahaan rokok sangat mengerti dunia remaja, yang merangsang
keinginan remaja mencoba produk sponsornya. WHO bahkan mencatat, secara global, perusahaan
rokok bisa mengeluarkan hingga US$ 8 miliar hanya untuk membiayai kegiatan-kegiatan seperti ini.
Berikutnya, perusahaan rokok menggunakan strategi marketing “tantangan”, yang mendorong
konsumen ingin mencoba produknya. Salah satu produk rokok di Indonesia, menampilkan iklan yang
menantang konsumen mencoba rokok dengan tingkat tar dan nikotin rendah. Terutama pada remaja
yang menempatkan kesehatan dan citra sporty, iklan ini mampu menembak dengan tepat, bagaimana
tetap “gaul tapi tidak membahayakan kesehatan”. Bertolak belakang dengan iklan lain, seperti iklan
mobil yang harus detail menampilkan speseifikasi produk, iklan rokok cukup berpromosi bahwa
kandungan tar dan nikotinnya rendah. Padahal, kandungan bahan pada rokok tersebut masih lebih
tinggi daripada yang diperbolehkan di negara maju lainnya. Sebagai perbandingan, kandungan nikotin
paling rendah di Indonesia sebesar 17mg per batang. Sedangkan di Amerika Serikat, batas tertinggi
nikotin hanya diperbolehkan hingga 8mg.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2013tentangpencantuman
Peringatan Kesehatan Dan Informasi Kesehatan Pada Kemasan Produk Tembakau
Yaitu mengatur ttg
1. Produk Tembakau adalah suatu produk yang secara keseluruhan atau sebagian terbuat
dari daun tembakau sebagai bahan bakunya yang diolah untuk digunakan dengan cara
dibakar, dihisap, dihirup atau dikunyah.
2. Peringatan kesehatan dan Informasi Kesehatan adalah keterangan yang berhubungan
dengan kesehatan yang dicantumkan pada Kemasan Produk Tembakau
3. Pada setiap Kemasan Produk Tembakau dilarang dicantumkan keterangan atau tanda
apapun yang menyesatkan atau kata-kata yang bersifat promotif.

Anda mungkin juga menyukai