Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PENELITIAN Studi Korelasional mengenai Program CSR Pendidikan Beswan Djarum terhadap Peningkatan Citra PT.

Djarum di Kalangan Mahasiswa

Oleh: FAELASUFA 09/280657/SP/23228

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2012

DAFTAR ISI

Halaman Sampul Kata Pengantar Daftar Isi Ringkasan BAB I BAGIAN INTI Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Tujuan & Manfaat Penelitian Kerangka Teori Metodologi Penelitian Hipotesis BAB II Daftar Pustaka Daftar Riwayat Hidup Gambar Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4

1 2 4 6

8 13 13 14 15 18 19

21 22

10 12 16 18

There is one and only one social responsibility of business - to use its resources and engage in activities designed to increase its profits so long as it stays within the rules of the game. which is to say, engage in open and free competition, without deception of fraud. (Friedman in Turner 2006, p.7) 1

Seperti dikutip dalam: S.O. Idowu, et.al., Professionals Perspectives of Corporate Social Responsibility (London: Springer, 2009), h.409.

RINGKASAN

Dewasa ini kita hidup dalam era di mana perusahaan tidak hanya dihakimi berdasarkan dari satu aspek, yakni performa finansial mereka. Kita hidup dalam era di mana perusahaan mulai dinilai juga berdasarkan pada prilaku mereka terhadap lingkungan dan sosial. Dalam bahasa yang lebih sederhana, perusahaan dinilai dengan parameter baru; seberapa bertanggungjawab mereka terhadap dunia dan seisinya. Maka dari itu seiring dengan kesadaran masyarakat tersebut, perusahaan-perusahaan yang berimplikasi negatif terhadap planet and people, akan dinilai buruk oleh masyarakat. Dalam konteks ini, perusahaan rokok ialah salah satu perusahaan yang dinilai demikian. Selain barang produksi mereka berbahaya bagi kesehatan manusia, juga karena banyak perusahaan rokok yang mencemari lingkungan melalui polusi mereka. Indonesia ialah negara tuan rumah bagi industri rokok. Terdapat banyak sekali perusahaan rokok besar di Indonesia. Salah satu yang paling besar ialah PT. Djarum. Entah karena sadar akan masa depan perusahaan rokok yang akan memburuk (dikarenakan reputasi mereka akan semakin dinilai buruk oleh masyarakat), atau karena memang murni karena wujud tanggung jawab sosial mereka, PT. Djarum ini memiliki banyak sekali CSR yang besar dan berdampak cukup signifikan bagi masyarakat. Salah satu CSR mereka, yang akan dijadikan fokus dalam penelitian kali ini, ialah Beswan Djarum. Beswan Djarum ini merupakan CSR yang bergerak di bidang edukasi dan telah beropreasi selama lebih dari satu dekade. Penelitian ini tidak akan mengambil porsi dalam perdebatan apakah CSR seharusnya berfungsi sebagai marketing, public relations atau murni hanya kegiatan tanggung jawab sosial. Menurut penulis, tidak masalah apabila CSR suatu perusahaan memiliki hidden agenda di bidang marketing ataupun hubungan masyarakat. Keberadaan CSR (apapun motifnya) tentu akan memberikan dampak 4

(seberapa kecilpun) terhadap masyarakat. Oleh karena alasan tersebut, maka lebih baik ada CSR daripada tidak ada CSR sama sekali. Dalam penelitian ini penulis ingin membuktikan bahwa CSR juga memiliki manfaat dalam memelihara dan meningkatkan citra perusahaan di mata mahasiswa, dalam kasus perusahaan Djarum tersebut. Penelitian akan dilaksanakan selama enam bulan terhadap 5000 mahasiswa di 5 universitas terpilih di Indonesia. Metodologi penelitian ini lebih menekankan pada metode kuantitatif, di mana penulis dan tim peneliti akan menyebarkan wawancara dan studi field di objek-objek penelitian tersebut. Setelah data mentah terkumpul, penulis dan tim peneliti akan menganalisis mengenai hubungan korelasional tersebut. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi akademisi, masyarakat, pihak perusahaan serta pihak-pihak lain yang membutuhkan.

BAB I BAGIAN PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Era kejayaan perusahaan rokok disadari telah semakin menyusut. Pada dekade 1950-1990an, rokok menjadi barang konsumsi yang sangat populer dan diburu oleh konsumen seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Konotasi dari rokok pun dapat dikatakan baik ketika itu, di mana merokok seringkali dikaitkan dengan kata keren dan macho. Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan, konotasi positif tersebut mengalami pergeseran. Hal tersebut dikarenakan penemuan-penemuan di dunia medis yang mengungkapkan fakta bahwa rokok membawa banyak efek negatif, terutama sekali bagi kesehatan pihak-pihak yang merokok dan menghirup asapnya. Penemuan tersebut didukung dengan adanya bukti otentik berupa besarnya prosentase pasien yang sakit akibat rokok. Rokok terbukti menyebabkan kanker paru-paru, resiko penyakit jantung, stroke, memperburuk diabetes, impotensi, dan sebagainya. Semakin lama, kesadaran masyarakat dunia mengakibatkan mereka meninggalkan kebiasaan merokok. Terlebih lagi ketika Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang tersebut makin banyak yang berkembang dan menekan ruang gerak perokok. Selain itu, dalam implementasinya ternyata perusahaan rokok juga cenderung banyak yang mencemari lingkungan melalui polusi limbah dan udara mereka. Berlandaskan pada fenomena-fenomena tersebut, tampaknya

kekompetitifan rokok sebagai sebuah industri menurun. Dalam dunia ekonomi, Michael Porter pernah mengatakan dengan apa yang disebut sebagai industry competitive analysis. Dinamikanya, analisa tersebut kemudian akan memberikan preskripsi apakah sebuah industri merupakan arena bisnis yang atraktif ataukah 6

industri tersebut memiliki masa depan yang buruk. Dalam kasus rokok, terlihat apabila masa depan mereka cenderung akan memburuk. Era millenium sekarang, boleh dikatakan adalah era di mana kejayaan rokok mulai memudar. Lebih daripada mereka kehilangan konsumen, namun juga mereka menjadi perusahaan yang dicap memiliki reputasi yang buruk karena menjadi sumber penyakit. Pihak yang paling dirugikan dengan fenomena berkurangnya kepopuleran rokok, tentu saja ialah perusahaan rokok. Semakin sadarnya masyarakat dunia terhadap bahaya rokok, maka secara otomatis perusahaan yang memproduksi rokok terkena dampaknya. Perusahaan rokok dianggap sebagai bad guy oleh beberapa kalangan, atau dengan kata lain mereka memiliki reputasi yang buruk. Selain mengalami kerugian moril, meraka juga harus menanggung kerugiaan finansial. Kerugian finansial ini tentu saja dikarenakan level degradasi konsumsi rokok yang signifikan. Hal tersebut mengakibatkan mayoritas perusahaan rokok mengalami degradasi pendapatan yang cukup signifikan karena berkurangnya pembelian atas rokok. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Altria Group melaporkan bahwa pada tahun 2009 kemarin penjualan rokok di Amerika Serikat menurun 8%.2 Fenomena degradasi tersebut berujung pada semakin kreatifnya ide-ide inovatif marketing sebuah perusahaan rokok. Pasca perang dingin, semakin banyak perusahaan rokok yang mulai memperbaharui strategi marketing mereka agar tidak kehilangan konsumen. Salah satunya ialah melalui konsep Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Ini memang masih menjadi sebuah perdebatan; apakah CSR masuk ke dalam bagian marketing, hubungan masyarakat atau murni merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Akan tetapi yang akan menjadi fokus penelitian nanti tidaklah mengenai definisi CSR, namun mengenai korelasi peningkatan citra atau reputasi sebuah perusahaan terhadap program CSR mereka. Dalam kesempatan kali ini, peniliti memiliki maksud untuk meneliti CSR salah satu perusahaan rokok terkemuka di Indonesia, yakni PT. Djarum. Penelitian ini ingin meneliti apakah terdapat korelasi antara

Barbara G.F., The Future of Cigarettes, Convenience Store News (online), <http://www.csnews.com/article-the_future_of_cigarettes-1648.html>, diakses pada 16 Juni 2012,

CSR Beswan Djarum terhadap Citra baik perusahaan tersebut di mata mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Dan apabila ada, seberapa signifikan korelasi tersebut? PT. Djarum atau yang lebih sering dikenal dengan nama Djarum, adalah salah satu perusahaan rokok yang tertua dan terbesar di Indonesia. Perusahaan yang didirikan oleh Oei Wie Gwan pada tahun 1951 ini mulai berkembang menjadi besar sejak dipegang oleh Budi dan Bambang Hartono yang merupakan putra dari Oei Wie Gwan. Dengan inovasi keduanya, rokok-rokok produksi Djarum semakin dikenal masyarakat Indonesia, bahkan juga dunia. Sebelum memasuki dekade 1990, PT. Djarum telah mengekspor hasil produksinya ke Amerika Serikat, Kanada, Belanda, Saudi Arabia, Thailand, Malaysia, Singapura, Jepang dan Filipina.3 Penjualan terus mengalami pertumbuhan, Djarum semakin menancapkan cakarnya di perindustrian Indonesia, dan pemilik Djarum selalu tidak pernah absen mengisi posisi tiga besar jajaran konglomerat Indonesia di masa Orde Baru, bahkan hingga sekarang. Gambar 14 Rokok-rokok Produksi Djarum

Namun, sebagaimana yang telah penulis ungkap di awal, terdapat pergesaran paradigma di mata masyarakat sekarang. Masyarakat semakin tahu dan sadar akan bahaya rokok. Industri rokok cenderung dianggap sebagai industri yang kotor, karena sifat rokok yang tidak menyehatkan. Selain rokok tidak
3

A. Budiman & Onghokham, Rokok Kretek: Lintasan Sejarah dan Artinya Bagi Pembangunan Bangsa dan Negara (Kudus: PT. Djarum, 1987), h. 189-199. 4 Gambar tersebut penulis peroleh dari situs resmi PT. Djarum, yaitu www.djarum.com.

menyehatkan bagi konsumen, kesehatan masyarakat sekitar pabrik rokok juga turut mendapatkan efek negatif karena limbah dari perusahaan rokok. Sebagai reaksi dari perubahan yang terjadi di masyarakat, Djarum mulai memperbaiki strategi perusahaan mereka. Mereka berusaha untuk tidak dianggap sebagai bad guy, dan tetap dicintai masyarakat. Oleh karenanya, mereka rajin melakukan kegiatan sosial sebagai tanggung jawabnya terhadap masyarakat. Di sini peneliti tidak mengambil fokus penelitian pada pembuktian makna CSR bagi Djarum; apakah kegiatan sosial mereka murni CSR atau hanyalah CSR-washing. Peneliti lebih menekankan pada benefit konkret salah satu CSR Djarum terhadap citra perusahaan tersebut. Dalam konteks ini, CSR yang akan diteliti adalah Beswan Djarum, sebuah CSR yang bergerak di bidang edukasi. Beswan Djarum merupakan salah satu program CSR PT Djarum yang mulai dilakukan sejak tahun 1984. Akan tetapi, menurut penelitian lapangan penulis, Beasiswa Edukasi Djarum ini baru digarap lebih serius sejak tahun 2000an. Penggarapan lebih serius ini terrefleksikan dari mulai adanya iklan Beswan Djarum di televisi yang kemudian mempopulerkan jingle Beswan Djarum. Juga terdapat iklan-iklan Beswan Djarum juga banyak yang mulai terpampang di media cetak sejak periode tersebut. Selain itu, pemberian Beswan Djarum pun lebih terstruktur dan rapi sejak dekade 2000-an. Menurut pihak Djarum sendiri, Beswan Djarum ialah program berkesinambungan yang menjalankan kegiatan CSR pendidikan. Berikut ini ialah kutipan dari perusahaan Djarum mengenai latar belakang terbentuknya Beswan Djarum5: Pendidikan merupakan landasan penting dalam membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) berprestasi. Namun, demi melahirkan generasi penerus berkualitas, prestasi harus diimbangi dengan kecerdasan emosional. Karena kami percaya, pendidikan yang baik adalah bekal dalam mewujudkan bangsa yang kokoh, sejahtera dan bermartabat.

Anonim, Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Djarum Foundation (online), <http://www.djarumfoundation.org/program_details.php?page=pendidikan>, diakses pada 10 Juni 2012.

Visi awal dari Beswan Djarum tersebut diimplementasikan dengan beberapa kegiatan inti dari program ini, yakni memberikan beasiswa materiil, serta pelatihan-pelatihan. Selain memberikan tunjangan pendidikan senilai 750.000 setiap bulannya, Djarum Beasiswa Plus bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia yang disiplin, mandiri, berpengetahuan masa depan serta memiliki jiwa kepemimpinan dengan berbagai pelatihan softskills seperti pelatihan mengenai wawasan kebangsaan, pengembangan karakter,

kepemimpinan, kreatifitas, serta beberapa kegiatan lainnya di bidang sosial, lingkungan, pendidikan dan budaya. Beasiswa ini sendiri dirancang agar diterima oleh mahasiswa yang terpilih dan berprestasi. Oleh karenanya, terdapat seleksi yang ketat meliputi seleksi Intelligence Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ). Dalam proses seleksi dan pelaksanaannya, Djarum bekerjasama langsung dengan pihak perguruan tinggi negeri dan swasta. Hingga tahun 2011, setidaknya sudah ada 7000 mahasiswa dari perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia telah menerima Beswan Djarum.6 Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui sejauh mana hubungan antara CSR Beswan Djarum terhadap peningkatan citra perusahaan di kalangan mahasiswa UGM. Apabila terdapat korelasi yang positif, tentu Djarum telah berhasil memanfaatkan CSR-nya sebagai salah satu senjata marketing yang signifikan, terlepas dari tujuan murni CSR Djarum yang sebenarnya; entah sebagai tanggung jawab sosial atau memang sebagai CSR-washing. Gambar 27 CSR(s) PT. Djarum

6 7

Ibid. Gambar-gambar tersebut penulis peroleh dari situs resmi PT. Djarum, yaitu www.djarum.com.

10

1.2 Perumusan Masalah Penelitian ialah usaha-usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran, di mana dalam usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah.8 Dalam sebuah penelitian, rumusan masalah adalah sebuah tahap yang krusial karena setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan masalahnya. Perumusan masalah merupakan suatu rumusan yang mempertanyakan fenomena yang hendak diteliti. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah terdapat hubungan korelasional yang berarti antara CSR Beswan Djarum dengan peningkatan citra perusahaan Djarum? Dan apabila iya, seberapa berarti?.

1.3 Pembatasan Masalah Setiap penelitian memerlukan kejelasan tentang apa yang hendak diungkapkan, berupa masalah yang realistis dan patut diselidiki. Untuk memperjelas dan membatasi ruang lingkup penelitian, dengan tujuan agar dapat menghasilkan uraian yang sistematis serta analisa yang objektif, maka diperlukan pembatasan masalah yang menjadi fokus masalah. Berdasarkan pada tujuan tersebut, pembatasan masalah yang ditetapkan adalah: a. Penelitian ini bersifat korelasional. Dalam penelitian ini, peneliti bertujuan mencari hubungan antara CSR Beswan Djarum dengan peningkatan citra perusahaan di mata pelajar. b. Penelitian difokuskan pada seberapa signifikan hubungan antara Beswan Djarum terhadap citra Djarum di kalangan mahasiswa. c. Objek penelitian difokuskan pada mahasiswa di lima universitas besar di Indonesia, yakni di Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknik Bandung, Universitas Diponegoro dan Universitas Hassanudin. Targetnya, peneliti bersama tim akan membagi kuesioner kepada 5000 mahasiswa dari kelima universitas tersebut.

C. Narbuko & A.Achmadi, Metodologi Penelitian (Semarang: Bumi Aksara, 1997), h. 13.

11

d. Penelitian ini dilakukan mulai bulan September 2012 hingga Juli 2013. Namun lama penelitian akan fleksibel, disesuaikan dengan tingkat kebutuhan.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

Pada hakikatnya, tujuan penelitian ialah arah pelaksanaan penelitian yang akan menguraikan apa yang akan dicapai, disesuaikan dengan kebutuhan tim peneliti dan pihak lain yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Dalam penelitian kali ini tentunya terdapat tujuan yang menjadi goal peneliti. Poin-poin yang menjadi tujuan adalah sebagai berikut: 1. Untuk membuktikan adanya korelasi antara peningkatan citra positif perusahaan rokok Djarum dengan efektivitas salah satu CSR mereka yang bergerak di bidang pendidikan, yakni Beswan Djarum. 2. Pembuktian tersebut juga dapat menjadi pembuktian teori mengenai CSR selama ini, yakni bahwa manfaat (sadar maupun tidak disadari oleh perusahaan) dari CSR ialah untuk memperbaiki citra perusahaan. Terlepas dari tujuan utama CSR sendiri sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap konsumen. Peningkatan citra akibat implementasi CSR sebenarnya adalah added value yang akan mengikuti keberhasilan CSR suatu perusahaan, tanpa direncanakan sebelumnya. 3. Untuk mengetahui seberapa besar signifikansi dari korelasi antara kedua variabel penelitian tersebut. Parameter dari signifikansi akan dihitung berdasarkan persentase hasil kuesioner yang dibagikan kepada objek penelitian.

12

1.4.2

Manfaat Penelitian Sebaik-baiknya penelitian ialah penelitian yang dapat bermanfaat

bagi orang lain. Sebagai seorang peneliti, penulis tentu mengharapkan penelitian ini dapat memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat luas. Penulis berharap agar penelitian ini dapat memberikan manfaat setidaknya meliputi ketiga aspek berikut: 1. Ditinjau dari segi akademis, penulis memiliki harapan agar penelitian ini dapat memperkaya khasanah penelitian di Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada. 2. Ditinjau dari segi teoritis, penulis berharap agar penelitian ini di masa yang akan datang dapat berguna untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan. Tidak hanya bagi penulis, namun juga bagi masyarakat luas. 3. Ditinjau dari segi praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan feedback dan masukan yang membangun bagi perusahaan rokok Djarum.

1.5 Kerangka Teori: Corporate Social Responsibility Corporate Social Responsibility, atau yang seringkali dikenal dengan kependekan CSR ialah sebuah konsep yang masih berkembang. Oleh Peter Frankental dalam jurnalnya yang berjudul Corporate Social Responsibility - a PR (Public Relations) Invention?, disebutkan bahwa sebenarnya CSR masih menjadi konsep yang berkembang, dan oleh karenanya hingga sekarang pengertian dan tujuan yang sebenarnya dari sebuah CSR masih menjadi perdebatan.9 Perkembangan dari CSR ini sudah dimulai sejak zaman kerajaan Babilonia di Yunani dulu hingga sekarang. Di era kontemporer ini, konsep akan CSR semakin terkenal sejak Howard R. Bowen menerbitkan bukunya yang berjudul Social Responsibilites of the Businessman pada dekade 1950-an di Amerika Serikat. Kembali lagi, Frankental berargumen bahwa fungsi CSR masih bias; antara menjadi bagian dari public relations atau hubungan masyarakat, marketing atau
9

P. Frankental, Corporate Social Communications,Vol.6, No.1, 2001, h.3-5.

Responsibility:

PR

Invention?,

Corporate

13

pemasaran atau dapat murni menjadi sebuah wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan. Menurut Kotler dan Lee dalam buku mereka Corporate Social Responsibility: Doing the Most Good for Your Company and Your Cause, CSR ialah a commitment to improve community well-being through discretionary business practices and contributions of corporate resources.10 Sementara itu pada tahun 1997, sebuah teori yang kemudian populer dengan nama Tirple Bottom Line dikenalkan oleh John Elkington melalui bukunya yang berjudul Cannibals with Forks, the Triple Bottom Line of Twentieth Century Business. Teori tersebut menyatakan apabila perusahaan ingin berkelanjutan, maka mereka harus memenuhi unsur 3P; profit, people dan planet. Maksudnya ialah bahwa selain mengejar profit, perusahaan juga harus memperhatikan dan terlibat dalam pemenuhan kesejahteraan masyarakat (terutama masyarakat yang berada di sekitar lingkungan perusahaan) dan turut memiliki daya guna dalam menjaga kelestarian lingkungan. Perusahaan tidak boleh hanya berorientasi pada profit, namun juga harus menyeimbangkannya
11

dengan

faktor

people

(sosial)

dan

planet

(lingkungan).

Secara lebih lanjut, hubungan tersebut kemudian digambarkan

seperti gambar berikut. Gambar 3 Hubungan antara Triple P (3P) sosial (people)

lingkungan (planet)

keuntungan (profit)

10

P. Kotler & N. Lee., Corporate Social Responsibility: Doing the Most Good for Your Company and Your Cause (New Jersey: John Wiley&Sons Inc., 2005), h. 3. 11 I. Wahyudi & B. Azheri., Corporate Social Responsibility: Prinsip, Pengaturan dan Implementasi (Malang: In-Trans Publishing, 2008), h. 134-140.

14

Akan tetapi, banyak pihak yang kontra dengan definisi CSR dari Elkington. Penolakan tersebut berangkat dari refleksi akan implementasi CSR sejauh ini; CSR hanya dilakukan sebagai pemenuhan hidden agenda tanpa substansi dua unsur lainnya yaitu sosial dan lingkungan. Kalangan yang skeptis dengan CSR berpendapat bahwa CSR hanya sekedar menjadi fungsi kepentingan hubungan masyarakat, citra korporasi dan kepentingan perusahaan untuk mendongkrak value mereka di bursa saham.12 Terlepas dari pro-kontra mengenai CSR, sudah sepatutnya dipahami apabila keberadaan CSR (entah apapun tujuan aslinya), patut diapresiasi. Keberadaan CSR yang paling buruk sekalipun, jauh lebih baik daripada ketiadaan mereka. Setidaknya meskipun sedikit, CSR tersebut masih akan memberikan manfaat bagi masyarakat. Selain itu, korelasi antara kesuksesan CSR dengan pencitraan suatu perusahaan ialah korelasi yang mirip dengan sistem simbiosis mutualisme; timbal-balik. CSR yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat cenderung akan menjadi CSR yang dikenal dan sukses. CSR yang sukses, tentu akan membawa citra yang makin baik bagi perusahaan. Dalam penelitian ini, penulis mengangkat salah satu CSR perusahaan rokok terkemuka di Indonesia, yakni CSR berbasis edukasi PT. Djarum. Penulis ingin membuktikan adanya korelasi antara peningkatan citra PT. Djarum dengan keberhasilan CSR mereka. Ini juga berarti bahwa penulis ingin membuktikan teori bahwa CSR dapat meningkatkan reputasi perusahaan. Gurvy Kavei, seorang pakar manajemen dari Inggris pernah mengatakan bahwa terdapat lima manfaat CSR, yakni sebagai berikut:

12

Pamadi Wibowo. Rentang Program CSR di Mata Para Ahli Pemasaran. A+CSR Indonesia (online). http://www.csrindonesia.com/data/resensi/resensipamadi1-resdoc.pdf

15

Gambar 4 5 Manfaat CSR13

mempertinggi reputasi
akuntabilitas, assessment dan komunitas investasi

mendorong komitmen karyawan

meningkatkan priftabilitas& kinerja finansial

menurunkan konflik komunitas

Penulis ingin mengaitkan sesignifikan apa hubungan antara CSR tersebut dengan peningkatan citra Djarum di mata mahasiswa. Dalam konteks manfaat, Beswan Djarum (nama CSR tersebut) telah terbukti memberikan perubahan positif bagi ribuan penerima beasiswa. Lalu apakah dengan demikian, maka Beswan Djarum berhasil meningkatkan citra perusahaan Djarum? Seberapa signifikan perubahan yang dibawa oleh CSR tersebut?

1.6 Metodologi Penelitian Pada hakikatnya, metode ialah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Dalam konteks penelitian, tujuan yang ingin dicapai ialah untuk memecahkan masalah atau membuktikan sesuatu, maka langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan masalah yang telah dirumuskan. Penelitian yang hendak dilakukan ini akan menggunakan metode deskriptif, yakni metode di mana prosedur pemecahan masalahnya dengan menggambarkan keadaan objek/subjek penelitian. Usaha mendeskripsikan fakta-fakta tersebut pada awal mula tertuju pada usaha mengemukakan keadaan dan kondisi aspek yang diteliti

13

I. Wahyudi & B. Azheri., Corporate Social Responsibility: Prinsip, Pengaturan dan Implementasi (Malang: In-Trans Publishing, 2008), h. 124.

16

di lapangan.14 Setelah mengumpulkan dan menyusun data, selanjutnya adalah proses analisa dan interpretasi terhadap data tersebut. datanya sendiri akan meliputi sebagai berikut: 1. Kuantitatif melalui survei wawancara dan penyebaran kuesioner terhadap 5000 mahasiswa di lima perguruan tinggi di Indonesia. Wawancara ialah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan, yang juga akan dijawab secara lisan. Sementara kuesioner ialah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis, untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. 2. Kualitatif melalui studi literatur dan studi penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya. Metode pengumpulan

1.7 Hipotesa Bukan tanpa alasan apabila PT. Djarum sangat serius menangani Corporate Social Responsibility mereka, terutama Beswan Djarum yang merupakan CSR Djarum di bidang pendidikan. Manurut argumentasi awal peneliti, Djarum sadar bahwa mahasiswa adalah salah satu kalangan utama yang begitu peduli dengan dampak negatif dari kegiatan merokok. Mahasiswa masih penuh dengan semangat idealisme, dan sering bergerak untuk kampanye antimerokok. Selain itu mahasiswa juga masih vokal menyuarakan kesalahankesalahan yang dilakukan oleh suatu perusahaan terhadap lingkungan mereka, seperti kesalahan akan limbah dan polusi udara. Di sisi lain, Djarum juga menyadari bahwa ada beberapa kalangan mahasiswa yang sangat potensial untuk menjadi pasar utama mereka. Berangkat dari fakta sosial tersebut, penulis dapat membayangkan apabila kemudian Djarum sangat konsisten dan fokus untuk mengembangkan CSR Beswan Djarum mereka. Karena tentu saja, fokus utama dari CSR ini ialah mahasiswa. Argumen penulis, Djarum ingin agar mahasiswa dapat memberikan penilaian yang baik terhadap Djarum setelah adanya CSR Beswan Djarum ini.
14

H. Nawawi, Metodologi Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1983), h. 63-75.

17

Karena CSR ini dekat dengan kehidupan mahasiswa, bisa saja temannya mendapatkan beasiswa ini dan kemudian menceritakan betapa baik hatinya Djarum telah memberikan beasiswa serta pelatihan soft skills selama program beasiswa. Atau bahkan, bisa saja si mahasiswa tersebut yang menerima beasiswa Beswan Djarum dan kemudian program beasiswa tersebut merubah paradigma awalnya terhadap Djarum. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk membuktikan hipotesa tersebut. Benarkah terdapat korelasi positif antara CSR Djarum tersebut dengan peningkatan reputasi perusahaan? Mari kita lihat bersama-sama.

18

BAB II DAFTAR PUSTAKA

Pustaka Literatur Jurnal Kelas P. Frankental. Corporate Social Responsibility: a PR Invention?. Corporate Communications: International Journal. Vol. 6, No.1. 2001. Buku A. Budiman & Onghokham. Rokok Kretek: Lintasan Sejarah dan Artinya Bagi Pembangunan Bangsa dan Negara. Kudus: PT. Djarum, 1987. C. Narbuko & A.Achmadi. Metodologi Penelitian. Semarang: Bumi Aksara, 1997. H. Nawawi. Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1983. I. Wahyudi & B. Azheri. Corporate Social Responsibility: Prinsip, Pengaturan dan Implementasi. Malang: In-Trans Publishing, 2008. P. Kotler & N. Lee. Corporate Social Responsibility: Doing the Most Good for Your Company and Your Cause. New Jersey: John Wiley & Sons Inc., 2005. S.O. Idowu, et.al. Professionals Perspectives of Corporate Social Responsibility. London: Springer, 2009. Pustaka on-line Barbara G.F. The Future of Cigarettes. Convenience Store News (online). Anonim. Bakti Pendidikan Djarum Foundation. Djarum Foundation (online). Pamadi Wibowo. Rentang Program CSR di Mata Para Ahli Pemasaran. A+CSR Indonesia (online). Situs resmi perusahaan Djarum (www.djarum.com).

19

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Alamat Tempat, Tanggal Lahir No.Telpon Email Website

:FAELASUFA : Jl. Pandega Bakti No.28 Yogyakarta (kos) Jl. Agus Salim No. 56 A Kudus Jawa Tengah (rumah) : Kudus, 29 Oktober 1991 : +6287838424057 : faelasufa@rocketmail.com : http://faelasufa.wordpress.com/

Riwayat Pendidikan: Universitas Universitas Fakultas Jurusan NIM IPK Sementara Sekolah Menengah Sekolah Menengah Atas Sekolah Menengah Pertama

: Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik : Hubungan Internasional : 09/280657/SP/23228 : 3,63 : SMA N 1 Kudus (2006 2009) : SMP N 2 Kudus (2003 2006)

Pendidikan Non-Formal: English for Adult (Intermediate 4) di LIA, Yogyakarta (2011) TOEFL Preparation Course di LIA, Kudus (2009) English Language Course di LIA, Kudus (2004-2005) English Language Course di BEEC, Kudus (1995-1998)

Achievements/Scholarship: Partisipan terpilih untuk mengikuti Young Leaders for Indonesia, diselenggarakan oleh McKinsey Company, Jakarta 2012. 1st winner Mahasiswa berprestasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM 2011-2012. Partisipan terpilih untuk mengikuti Viral Peace and Generation Change, yang diadakan oleh Kedutaan Besar AS, Jakarta 2012 Country Final (5 besar) Danone Trust 2012, Jakarta 201. Mahasiswa terpilih dari Kantor Urusan Internasional untuk menerima beasiswa penuh pertukaran pelajar ke Fukuoka Womens University Jepang untuk Fall Semester 2012. Delegasi terpilih untuk mewakili Jawa Tengah dalam Indonesian Young Changemakers Summit 2012 di Bandung. Delegasi terpilih untuk mewakili Universitas Gadjah Mada dalam Kompetisi Nasional Business Game Trust by Danone 2011 2012.

20

Delegasi UGM untuk Harvard World Model United Nations 2011. Delegasi terpilih untuk International Youth Day 2011 di @America Pacific Place. Delegasi terpilih untuk StudentsxCEOs Summit di Institut Teknik Bandung 2011. Delegasi terpilih untuk Future Leaders Summit di Universitas Diponegoro 2011. Delegasi UGM untuk Pertemuan Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional Indonesia 2010. Pemakalah nasional terbaik dalam Pertemuan Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional Indonesia 2010. Penerima beasiswa PPA UGM (2010-sekarang) Juara ketiga dalam kompetisi menulis cerpen nasional Telkomsel Writing Awards 2009. Juara favorit dalam kompetisi menulis cerpen Chairil Anwar Writing Competition 2008. Juara pertama dalam lomba peradilan semu se-eks Karisidenan Pati 2008.

Pengalaman Organisasi: No Institusi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pengamen Bersatu Forum for Indonesia Parlemen Muda Indonesia Indonesian Youth Volunteer World Assembly of Youth Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (KOMAHI) UGM Forum Komunikasi Mahasiswa Hubungan Internasional Koordinasi Wilayah IV (Yogayakarta dan Jawa Tengah) Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA 1 Kudus KARMUKA

Posisi Co-Founder Managing Director Koordinator Yogyakarta Volunteer Volunteer Chapter Indonesia Staff Hubungan Eksternal Anggota

8. 9.

Sekretaris Pemimpin Redaksi Wakil Sekretaris

10. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA 1 Kudus

21

Pengalaman Kerja: No Institusi Kementrian Luar Negeri Indonesia 1 Hubungan Internasional UGM 2

Posisi Magang Tutor

Karya Sastra No Judul Novel: Soap Bubbles 1 Antologi Cerpen: E-LoveStory 2 Antologi Cerpen: Bila Bulan 3 Jatuh Cinta Cerbung: End of the Line 4 5 Beberapa artikel mengenai pemuda dan edukasi

Keterangan Diterbitkan oleh Gramedia (2011) Diterbitkan oleh NulisBuku (2011) Diterbitkan oleh Gradasi (2008) Dimuat dalam Surat Kabar Suara Merdeka (2008) Dimuat dalam Surat Kabar Suara Merdeka (2008)

22

Anda mungkin juga menyukai