Anda di halaman 1dari 20

JURNAL MANAJEMEN FE-UB

KAJIAN ETIKA BISNIS DAN LINGKUNGAN DI INDUSTRI ROKOK STUDI


KASUS PT. HM SAMPOERNA

Joko Tri Haryanto

Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral


Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan
Korespondensi No Tel : +628176069905, No Fax : +622134831677, Email :
Djohar78@gmail.com

Abstract

Competition increasingly complex business, has made the company just run with the mission of
pursuing material wealth and commercial advantage. Economic approach then make companies
more aggressive in competing expand its business networl. The companies are then likely to make
a profit as much as possible, without thinking about the social and environmental concers to
which it asppires. Along with the development of public awareness and environmentas
movements, the company was still able to benefit greatly with regard to business ethics and the
environment in the from Corporate Social Responsibilities (CSR). By using descriptive statistical
approach to the PT. HM Sampoerna, it can be concluded thet the companies engaged in
industries that counter business ethics and the environment, still can provide benefits to the
community, the nation and the environment when carrying out CSR programs as a whole and
consistent.

Keywords : Ethics, CSR, Business and Environmant Ethics

Abstrak

Kompetisi bisnis yang semakin kompleks, telah menjadikan perusahaan hanya dijalankan dengan
misi mengejar kekayaan materiil dan keuntungan komersil. Pendekatan ekonomi kemudian
menjadikan perusahaan semakin agresif dalam berkompetisi memperluas jaringan usahanya.
Perusahaan-perusahaan tersebut kemudian cenderung untuk memberi keuntungan sebanyak-
banyaknya, tanpa memikirkan kepentingan sosial dan lingkungan yang diembannya. Seiring
dengan semakin berkembangnya gerakan kepedulian masyarakat dan lingkungan, perusahaan
ternyata masih mampu mendapatkan keuntungan yang besar dengan tetap memperhatikan etika
bisnis dan lingkungan dalam bentuk Corporate Social Responsibilities (SCR). Dengan
menggunakan pendekatan statistika deskriftif pada PT. HM Sampoerna, dapat disimpulkan
bahwa perusahaan yang bergerak dibidang industri yang konta etika bisnis dan lingkungan, masih
tetap dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, bangsa dan lingkungan jika melaksanakan
program CSR secara utuh dan konsisten.

Kata Kunci : Etika, CSR, Etika Bisnis dan Lingkungan

30
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

PENDAHULUAN menjadi pangsa bisnis yang besar. Selain itu


sumber daya alamnya juga melimpah dan
Pertumbuhan pasar yang semakin hari cocok untuk mengembangkan bisnis di
semakin bersaing telah menjadikan kekayaan berbagai bidang. Hal ini membuat berbagai
materil dan keuntungan komersil sebagai perusahaan tumbuh pesat di Indonesia. Salah
tujuan dasar dari sebuah perusahaan. satunya adalah perusahaan rokok. Banyak
pendekatan ekonomi menjadikan perusahaan perusahaan rokok skala kecil atau besar yang
semakin agresif dan tidak mengenal waktu berkembang di Indonesia. Namun keberadaan
istirahat untuk berkompetisi memperluas perusahaan rokok ini menjadi dilematis karena
jaringan usahanya. Pada jaman saat ini tidak menimbulkan dampak yang positif dan
usah diragukan lagi bahwa ekonomi negatif.
merupakan motivator yang sangat kuat dan Keberadaan perusahaan rokok skala
menjadi pertimbangan utama dalam besar maupun kecil di Indonesia memang
pengambilan keputusan. Konflik-konflik menimbulkan banyak kontoversi. Di satu sisi,
inilah yang menimbulkan dilema natara keberadaan perusahaan rokok memberikan
pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai keuntungan secara finansial bagi negara dan
etis yang berlaku dan tekanan ekonomi demi banyak menyerap tenaga kerja. Di sisi lain,
keberlangsungan perusahaan. keberadaan perusahaan rokok dengan produk
Seorang idealis yang berprinsip dan pemasarannya meningkatkan konsumsi
kepentingan moral adalah suatu yang penting masyarakat Indonesia akan rokok dan
dapat ditaklukan semata-mata karena alasan menurunkan kualitas hidup atau merusak
ekonomi dan menolak semua prinsipnya kesehatan masyarakat. Karena kita tahu, rokok
mengenai tanggung jawab sosial. Tetapi mengandung banyak zat bersifat beracun bagi
banyak pula perusahaan yang keuangannya tubuh manusia.
sudah solid, mengalokasikan keuntungannya Paling tidak perusahaan rokok di
tas nama tanggung jawab sosial dengan Indonesia memiliki keterkaitan dengan tiga
menyumbangkan dana kepada karyawan departemen yang sejauh ini memiliki
ataupun masyarakat. Sebuah pertanyaan kewenangan mengeluarkan segenap regulasi
muncul dikala pertmbangan ekonomi untuk kepada perusahaan rokok di Indonesia.
mencari keuntungan komersil menjadi Pertama, Departemen Keuangan yang sangat
keputusan yang sangat mendasar berkepentingan atas pendapatan negara dari
dibandingkan pertimbangan moral dan hasil cukai rokok, sehingga kebijakan apapun
tanggung jawab sosial. yang mempengaruhi sektor anggaran negara
Kini msyarakat semakin berani untuk Departemen keuangan selalu terlibat.
beraspirasi dan mengekspresikan tuntutannya Kedua, Departemen Perindustrian dan
terhadap perkembangan dunia bisnis Perdagangan (Deperindag) karena memiliki
Indonesia. Masyarakat telah semkin kritis dan kepentingan agar industri rokok di Indonesia
mampu melakukan kontrol sosial terhadap dapat terus berkembang, Deperindag
dunia usaha. Hal ini menuntut para pelaku beranggapan bahwa selain pada modal industri
bisnis untuk menjalankan usahanya dengan rokok juga padat tenaga kerja. Masalah tenaga
semakin bertanggung jawab. Pelaku bisnis kerja juga mempunyai keterkaitan dnegan
tidak hanya dituntut untuk memperoleh depertemen tenaga kerja karene ketika terjadi
keuntungan dari lapangan usahanya, pemogokan besar-besaran tenaga kerja
melainkan mereka juga diminta untuk perusahaan rokok, maka dengan segera
memberikan kontribusi positif terhadap pemerintah melalui departemen tenaga kerja
lingkungan sosialnya. ikut sibuk untuk menahan agar eskalasi kasus
Sebagai negara-negara yang memiliki itu tidak semakin membesar.
jumlah penduduk yang besar, Indonesia

31
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

Ketiga, Departemen Kesehatan melalui Pertambahan Nilai (PPn) dan Pajak


Direktorat Jenderal Pengawasan Makana dan Penghasilan (PPh). Bahkan pada tahun 2006
Minuman (Ditjen POM) yang memiliki mencapai angka sekitar 40 triliun rupiah.
kewenangan untuk mengawasi peredaran (www. depkeu. go. id)
produk rokok di masyarakat, Ditjen POM pula Namun tetap saja para produsen rokok
yang ikut aktif dalam pengaturan iklan tentang dan biro iklan akhirnya berusaha mencari
produk rokok di media massa. Pemerintah pun celah-celah dari peraturan yang ada itu dan
sadar bahwa industri rokok merupakan saiah dibutuhkan kreativitas yang tinggi untuk
satu pemasukan yang besar bagi pendapatan, mengatasi hal tersebut agar asap pabrik tetap
negara, akan tetapi pemerintah juga harus mengepul. Dengan proses kreatif yang baik
meminimalisir ekspalitas rokok itu sendiri maka iklan rokok dapat ditampilkan tanpa
bagi kesehatan masyarakat. menyalahi peraturan-peraturan sehingga
Masyarakat Indonesia mengkonsumsi masyarakat luas dan pemerintahpun dapat
rokok 178,3 miliar batang rokok per tahun. tersenyum simpul serta biro iklan dapat tetap
Angka ini merupakan angka tertinggi kelima bernapas lega tanpa kuatir disornasi oleh
di dunia, setelah Cina (1297,3 miliar batang), berbagai pihak. Menurut AC Neilsen sampai
AS (462,5 miliar batang), Rusia (375 rniliar tahun 1999 lalu belanja iklan produk rokok di
batang), dan Jepang (299,1 miliar batang). media sebesar 313,1 miliar rupiah, bahkan
Sebenarnya pemerintah sudah memberikan sampai bulan Maret 2000 lalu saja sudah
banyak aturan yang ketat untuk menekan 1 menghabiskan dana sebesar 114.9 miliar
konsumsi rokok di kalangan masyarakat. rupiah. Suatu jumlah yang menggiurkan untuk
Seperti misalnya dalam hal komunikasi biro iklan merupakan tantangan bagi biro
periklanan. Dalam dunia periklanan ada tiga iklan untuk memacu kreativitas memadukan
produk yang selalu menimbulkan kontroversi, billing dan peraturan pemerintah.
yaitu: alkohol, rokok dan kondom. Karena itu Bahkan dalam peraturan pemerintah
dibuatlah peraturan-peraturan yang membatasi nomor 81 tahun 1999 dengan sangat jelas
gerak periklanan ketiga produk tersebut. ditulis pada salah satu pasal, yaitu pasal 18
Bahkan, WHO organisasi kesehatan dunia yang pada intinya melarang iklan produk
yang bernaung dibawah payung Perserikatan rokok, baik untuk media cetak maupun media
Bangsa Bangsa menghimbau supaya luar ruang menggambarkan (dalam bentuk
perusahaan-perusahaan tidak lagi memanfaat gambar, tulisan atau gabungan keduanya)
kan dana dari produsen-produsen rokok bagi rokok atau orang sedang merokok atau
keperluan kegiatan sponsorship. mengarah pada orang yang sedang merokok.
Pemerintah Indonesia pun mernbuat sej Sedangkan untuk pembagian sample
umlah rambu-rambu atau aturan-aturan yang (sampling) dijelaskan pada pasal 21 yang
membatasi ruang gerak iklan rokok di media berbunyi : “Setiap orang yang memproduksi
massa, walaupun peraturan-peraturan itu rokok dan atau memasukkan rokok ke dalam
dibuat dengan "setengah hati". Karena di satu wilayah Indonesia dilarang melakukan
sisi peraturan itu dibuat untuk membatasil promosi dengan memberikan secara cuma-
ruang gerak industri rokok dengan alasan cuma atau hadiah berupa rokok atau produk
kesehatan, tapi di sisi lain pemerintah juga lainnya dimana dicantumkan bahwa merek
mengharapkan industri ini sebagai sumber dagang tersebut merupakan rokok”.
pemasulcan negara di saat keadaan ekonomi Bukan hanya itu saja, pemerintahpun
Indonesia kurang menguntungkan. Hal ini akhirnya mengeluarkan peraturan nomor 381
mungkin sangat bisa dimengerti karena tahun 2000 sebagai perubahan dari peraturan
penerimaa.n negara dari cukai rokok pada sebelumnya yang menambahkan bahwa
tahun 2000 mencapai angka sebesar 10,16 penayangan iklan rokok di media elektronik
triliun rupiah -belum termasuk Pajak (televisi/radio) dapat dilakukan pada pukul

32
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

21:30 sampai pukul 05:00 waktu setempat. T penyelesaian dengan cara penghambur-
idak tanggung-tanggung, tiga lembaga hamburan dan penghancuran kelebihan
sekaligus ikut memantau pelanggaran barang atau produk yang dijalankan
pelanggaran iklan rokok yang telah dilakukan melalui pemberian hadiah, event-event
oleh perusahaan rokok yaitu YLKI (Yayasan yang konsumtif serta konsumsi yang
Lembaga Konsumen Indonesia), Lembaga sangat menyolok serta menjadikan
Riset AC Nielsen, dan POM (Pengawasan pertumbuhan ekonomi yang penuh
Obat dan Makanan). untuk memunculkan pertumbuhan yang
Dengan tekanan yang tinggi seperti itu, tanpa henti.
biro iklan membantu perusahaan rokok untuk 2. Transformasi dan penggantian dari
memasarkan produknya dengan berbagai cara. kebuasan tersebut menjadi image media,
Tanggung jawab secara moral biro iklan desain, periklanan, rock-video, sinema.
kepada masyarakat pun terkadang terabaikan 3. Hal yang terus menerus ada serta
agar mereka dapat bertahan di tengah transfomasi tersebut dalam tempat-
persaingan ekonomi yang ketat. Selain tempat konsumsi tertentu seperti tempat
tekanan ekonomi dalam negeri, kondisi berlibur, stadion olah raga. taman-taman
perekonomian dunia yang kurang stabil juga utama, department store dan pusat-pusat
semakin menekan keberadaan biro iklan. perhelanjaan.
Mereka tetap saja membuat masyarakat 4. Penggantian unsur-unsur tradisi
Indonesia semakin konsumtif dengan iklan kebuasan pra-industri dan penyatuannya
mereka. Meskipun terkadang dilakukan ke dalam konsumsi yang mencolok yang
strategi pemasaran dalam bentuk kegiatan dilakukan oleh negara dan berbagai
sosial kepada masyarakat namun tetap saja perusahaan, baik dalam bentuk tontonan
tujuannya untuk menguatkan pemasaran dan untuk masvarakat umum yang bersifat
posisi produk di pihak konsumen. 'prestise' dan ataupun manajemen dan
Hampir semua iklan produk rokok administrasi kelas tinggi yang sifatnya
dengan bahasa-bahasa simboliknya mengajak istimewa.
audience untuk bermimpi, melayang dan
membayangkan suatu kesenangan atau Baru-baru ini, adanya kepentingan
kenikmatan yang pada akhirnya mau khusus dan tekanan ekonomi juga disinyalir
mengkonsumsi produk yang ditawarkan muncul dalarn politik pemerintahan pada
seperti iklan rokok Gudang Garam Surya kasus penghilangan ayat undang-undang yang
lidengan slogan citra ekslusifnya atau iklan mengatur tentang tembakau yaitu Undang-
produk rokok Sampoerna A Mild dengan r Undang Kesehatan pasal 113 ayat 2 "Zat
slogannya Go Ahead. Hal itu dilakukan adiktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berulang-ulang dengan media yang benar - meliputi tembakau, produk yang mengandung
benar menyentuh masyarakat yaitu rnedia luar tembakau padat, cairan, dan gas yang bersifat
ruang yang memenuhi hampir setiap kota adiktif yang penggunaannya dapat
sehingga mengaburkan antara batas-batas seni menimbulkan kerugian bagi dirinya dan atau
dan kehidupan sehari-hari sehingga ada masyarakat sekelilingnya". Hal tersebut
beberapa hal yang perlu ditinjau, seperti yang diketahui karena pada bagian penjelasan pasal
: ditulis Mike Featherstone dalam bukunya 113 masih terdiri dari tiga ayat termasuk
Postmodernisme dan Budaya Konsumen penjelasan tentang ayat 2, namun ayat 2
(Maret, 2001, hal. 48 - 62) yang intinya sendiri tidak ada dalarn dokumen undang-
sebagai berikut : undang yang akan disahkan. Tentu saja
1. Hal yang terus menerus ada dalam perhatian tentang siapa dalang dibalik kasus
budaya konsumen untuk unsur-unsur tersebut mengarah pada kalangan industri
tradisi kebuasan pra-industri yaitu tradisi rokok dengan kekuatan ekonomi yang besar

33
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

melalui tangan kanan mereka di ranah politik Tentunya masalah pendidikan menjadi
karena undang-undang itu kemungkinan besar penting dalam usaha membuat atur atau norma
akan sangat mengganggu bisnis mereka jila etika bisa dijalankan diaplikasikan dalam
disahkan. hidup sehari-hari. Dalam hal pemasaran
Etika adalah lini arahan atau aturan rokok, terdapat empat permasalahan etika
moral dari sebuah situasi di mana seseorang yang menjadi dilematis:
bertindak dan mempengaruhi tindakan orang 1. Etika humas adalah etika yang mengatur
atau kelompok lain. Definisi etika ini juga perilaku humas yang bisa bennuka dua.
berlaku untuk kelompok perusahaan dan Di satu sisi, PR berfungsi sebagai
media sebagai subjek etis yang ada. Setiap institusi yang melayani kepentingan
arahan dan aturan moral mempunyai nilai dan publik dan di sisi lain, PR berfungsi
level kontekstualisasi pada tingkat individu, sebagai mata dan mulut perusahaan
kelompok, komunitas atau sistem sosial yang yang terkait. Keduanya mempunyai
ada. Dapat dikatakan bahwa etika pada level kepentingan yang berbeda. Kedua
tertentu sangat ditentukan oleh arahan sistem kepentingan tersebut juga bisa
sosial yang disepakati. Dalam menentukan bertabrakan satu sama lain. Masalahnya
kualitas etika yang ditegakkan, dilema moral adalah bagaimana praktisi PR bisa
atau pilihan moral selalu mempunyai masalah menempatkan diri dalam konteks
yang tidak begitu saja diselesaikan secara kepentingan yang berbeda tersebut.
simplistik. Pilihan-pilihan etis harus 2. Etika periklanan adalah etika yang
berdasarkan kaidah nonna atau nilai yang rnengatur profesionalis periklanan. Ada
menjadi prinsip utama tindakan etis (AG. Eka beberapa isu yang muncul dalam
Wenats Wuryanta, 2007). kerangka etika periklanan, yaitu sejauh
Etika dalam level tertentu adalah etika mana iklan bisa dipertanggung jawabkan
dalam profesi. Ketika berada dalam konteks ketika produk yang ditawarkan adalah
situasional selalu juga memperhatikan produk yang berbahaya, sejauh mana
profesionalisme. Nilai etis dalam konteks praktisi periklanan mampu menjadi
profesionalisme akan menghasilkan kode etik. "pengarah tersembunyi" yang
Arahan etika dalam kode etik didasarkan dimungkinkan dalam dunia periklanan,
dalam dua dasar utama, yaitu prinsip tanggung bagaimana pertanggung jawaban etis
jawab sosial dan kesejahteraan bersama. Pola pada konteks periklanan yang
dua dasar utama ini akan berbenturan dengan mendorong labelisasi atau stereotip yang
nilai atau prinsip nilai yang berkembang muncul dalam dunia periklanan,
sampai sekarang. Mana yang harus bagaimana praktisi periklanan mampu
didahulukan etika personal atau etika melaksanakan dan konsisten dalam
perusahaan, mana yang harus diutamakan melaksanakan privasi konsumen, isu
kepentingan publik atau kepentingan lainnya adalah isu dalam periklanan ya.
individual. ng mampu "menodong" konsumen
Dilema-dilema etis dan pengembangan sehingga konsumen tidak mempunyai
etika perusahaan yang muncul sekarang juga pilihan selain tindakan mengkonsumsi,
serta merta menumbuhkan masalah sejauh isu lainnya adalah iklan yang
mana akhirnya kita harus membuat aturan dan mengelabui konsumen.
norma etika bisa dilakukan atau dilaksanakan 3. Etika konsumen lebih mau menyatakan
dalam praktek hidup sehari-hari. Oleh sebab bahwa konsumen punya hak untuk
itu, diperlukan juga lembaga-lembaga publik mendapatkan kompensasi yang
yang mengontrol, mengawasi dan menjadi memadai dalam seluruh hasil
"penjaga" sejauh mana etika perusahaan dapat komunikasi atau media massa modern.
dieksekusi secara bersama-sarna.

34
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

4. Etika bisnis, yang lebih menekankan sosial di daerah tersebut. Sesungguhnya


pada hal prinsip-prinsip keadilan dan substansi keberadaan CSR adalah dalarr
kejujuran dalam persaingan usaha agar rangka memperkuat keberlanjutan perusahaar
tetap dinamis dan berjalan secara fair itu sendiri dengan jalan membangun kerja
atau sehat. sama antar stakeholder yang difasilitasi
perusahaan tersebut dengan menyusun
Dilema-dilema etis dalam perusahaan program-program pengembangan masyarakati
modern semakin juga diperumit dengan sekitarnya.
masalah tekanan ekonomi yang memang Perusahaan rokok pun tidak
menjadi arahan pokok etika perusahaan yang ikuketinggalan dalam program CSR-nya.
ada sekarang. Perkembangan etika aplikatif Karena ini menjadi jalan pemasaran dan
tentunya selalu harus memperhatikan aspek pencitraan mereka di masyarakat karena
komunitas atau kepentingan publik. Akhirnya semakin ketatnya regulasi periklanan rokok.
tidak mengherankan apabila sekarang Hal tersebut dapat kita lihat pada program
berkembang model tanggung jawab sosial PT Sampoerna dengan Sampoema
perusahaan. Foundation-nya yang memberikan beasiswa
Tanggung jawab sosial dunia bisnis kepada siswa siswi berprestasi maupun
tidak saja berorientasi pada komitmen sosial Djarum Bakti Lingkungan yang mendukung
yang menekankan pada pendekatan program pelestarian lingkungan. Namun yang
kemanusiaan, belas kasihan, keterpanggilan agak ironis ketika melihat dukungan
moral, dan semacamnya, tetapi menjadi perusahaan rokok besar membangun fasilitas
kewajiban yang sepantasnya dilaksanakan olahraga dengan alasan meningkatkan
oleh para pelaku bisnis dalam ikut serta pembinaan atlet nasional sejak dini, bahkan
mengatasi permasalahan sosial yang menimpa ada yang mendukung liga super olahraga
masyarakat. Fenomena inilah yang menyulut sepak bola. Secara logis, tujuan utama
wacana tanggung jawab sosial perusahaan olahraga adalah kesehatan, namun mengapa
atau corporate sosial responsibility (CSR). justru pendonor dana terbesar olahraga di
Gagasan CSR menekankan bahwa tanggung negara ini adalah perusahaan rokok yang
jawab perusahaan bukan lagi sekedar aktivitas produknya sangat tidak baik untuk kesehatan.
ekonomi (menciptakan profit semi Banyak terjadi kontroversi dalam hal tersebut
kelangsungan bisnis), melainkan jufga ketika CSR dilakukan oleh perusahaan rokok.
tanggung jawab sosial termasuk lingkungan. Beberapa tahun belakangan telah
Dalam ranah norma kehidupan model n, tercapai kesadaran bahwa CSR bisa dimaknai
kita dilingkupi dengan sejwnlah norma yakni dengan jelas, walaupun defmisinya masih
norma hukum, moral, dan sosial. Tanpa sangat beragam. Perbedaan definisi itu ini
mengabaikan kewajiban dan pertangg,ung diketahui hanyalah merupakan perbedaan
jawaban hukumnya, pada domain la.n penekanan dan artikulasi, namun secara
perusahaan juga terikat pada norma sosial substansi tidaklah berbeda. Crane, dkk (2008)
sebagai bagian integral kehidupan masyarakat menyatakan bahwa salah satu substansi yang
setempat. Konsep asli CSR sesungguhnya diterima secara bulat adalah bahwa CSR itu
bergerak dalam kerangka ini, di mana berarti melakukan internalisasi eksternalitas.
perusahaan secara sadar memaknai aneka Eksternalitas adalah dampak positif dan
prasyarat tadi dan masyarakat sekaligus bisa negatif aktivitas perusahaan yang ditanggung
menakar komitmen pelaksanaannya. oleh pihak lain namun tidak diperhitungkan
Dari sisi masyarakat, praktik CSR yang dalam pengambilan keputusan perusahaan,
baik akan meningkatkan nilai-tambah adanya sehingga tidak tercermin dalam harga produk.
perusahaan di suatu daerah karena akan Berabagai pakar CSR tidak bisa menerima
menyerap tenaga kerja, meningkatkan kualitas adanya perusahaan yang men.gaku ber-CSR

35
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

namun tidak melakukan manajemen yang di Indonesia. Pertanyaan penelitian yang


optimal atas eksternalitas. Konsekuensinya, diajukan adalah sejauh mana para pengusaha,
apabila peusahaan hendak dianggap berkinerja dalam hal ini PT'. HM Sampoerna
sosial yang tinggi, maka ia berturut-turut harus menerapkan kontra etika bisnis dan
memastikan tiga hal: dampak negatifnya telah lingkungan dalam menjalankan usahanya
ditekan hingga seminimal mungkin, dampak secara berkelanjutan ?
residual (dampak negatif yang masih tersisa -
setelah ditekan) telah dikompensasi dengan i TINJAUAN PUSTAKA
proporsional, dan dampak positifnya telah Pengertian Etika
dikelola semaksimal mungkin.
Jika sebuah perusahaan rokok coba-coba Kata 'etika' berasal dari kata Yunani
untuk membuat klaim bahwa mereka adalah ethos yang mengandung arti yang cukup luas
perusahaan yang bertanggung jawab sosial, yaitu, tempat yang biasa ditinggali, kandang,
kita bisa menimbangnya dengan keharusan padang rumput, kebiasaan, adab, akhlak,
internalisasi eksternalitas di atas. Yang watak, perasaan, sikap dan cara berpikir. Etika
Dertama-tama harus diperiksa adalah apakah berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik,
memang dampak negatif dari produksnya baik pada diri seseorang maupun pada suatu
telah ditekan hingga batas terendah yang masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai,
mungkin? Belum tampak ada upaya masif dari tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik
industri rokok untuk rnencegah anak-anak dan dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan
remaja merokok dengan menghilangkan akses dari satu ,orang ke orang yang lain atau dari
mereka ke produk rokok dan berbagai satu generasi ke generasi yg lain, Pengertian
iklannya. Industri ini juga sama sekali tak etika sama dengan moralitas. Moralitas
serius melindungi bukan perokok. Ini berasal dari kata Latin Mos (jamak — Mores)
menunjukkan bahwa industri rokok tak berarti adat ilistiadat atau kebiasaan.
mungkin mengkompensasi eksternalitas Pengertian harfiah dari etika dan moralitas,
negatifnya, alias tak mungkin ber-CSR. sama-sama berarti sistem nilai tentang
Bahkan menurut Jalal (2006) dalam bagaimana manusia harus hidup baik sebagai
www.csrindonesia.com, ketika kita melihat manusia yang telah diinstitusionalisasikan
bagaimana upaya perusahaan rokok untuk dalarn sebuah adat kebiasaan yang kemudian
membagi keuntungannya pada masyarakat terwujud dalam poia perilaku yang ajek dan
luas melalui CSR, apabila perusahaan tidak terulang dalam kurun waktu yang lama
merninimumkan dan mengkompensasi sebagaimana laiknya sebuah kebiasaan. Ada
dampak negatifnya terlebih dahulu, namun beberapa macam teori etika yaitu sebagai
langsung terjun dalam kegiatan amal, itu berikut :
disebut greenwash alias pengelabuan citra. 1. Etika Teleologi
Tampaknya inilah yang banyak terjadi pada Berasal dari kata Yunani, telosi =
industri rokok di manapun, termasuk di tujuan, mengukur baik buruknya suatu
Indonesia. tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai
Berdasarkan latar belakang dan dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat
pemaparan yang telah dibahas sebelumnya yang ditimbulkan oleh tindakan itu.Dua aliran
tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan etika teleologi, yaitu :
pokok permasalahan pada penerapan kontra a. Egoisme Etis
etika bisnis dan lingkungan dalam Inti pandangan egoisme adalah
hubungannya dengan tujuan perusahaan untuk bahwa tindakan dari setiap orang pada
mencapai laba maksimal. Penelitian ini akan dasarnya bertujuan untuk mengejar
membahas tentang strategi bisnis PT. HM pribadi dan memajukan dirinya sendiri.
Sampoerna sebagai perusahaan rokok terbesar Satu-satunya tujuan tindakan moral

36
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

setiap orang adalah mengejar sedang dikatakan salah jika tidak


kepentingan pribadi dan memajukan melaksanakan tugas. Deontologi difokuskan
dirinya. Egoisme ini baru menjadi pada hak individu. Tiga tahap menilai etika itu
persoalan serius ketika ia cenderung benar atau tidak:
menjadi hedonislis, yaitu ketika  Apakah menguntungkan.
kebahagiaan dan kepentingan pribadi  Apakah orang respect dengan
diterjemahkan semata-mata sebagai tindakan kita
kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.  Apakah manfaatnya terdistribusikan
b. Utilitarianisme secara adil/benar
Berasal dari bahasa latin utilisyang
berarti "bermanfaat". Menurut teori ini 3. Teori Hak
suatu perbuatan adalah baik jika Yakni merupakan suatu aspek dari teor
membawa manfaat, tapi manfaat itu deontologi, karena berkaitan dengat
hanis menyangkut bukan saja satu dua kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan du:
orang melainkan masyarakat sebagai sisi uang logam yang sama. Hak didasarkan:
keseluruhan. Dalam rangka pernikiran atas martabat manusia dan martabat semu
utilitarianisme, kriteria untuk manusla itu sama. Karena itu hak sangat coco
menentukan baik buruknya suatu dengan suasana pemikiran demokratis.
perbuatan adalah "the greatest happiness
of the greatest number", kebahagiaan 4. Teori Keutamaan
terbesar dari jumlah orang yang- Yakni memandang sikap atau akhk
terbesar. seseorana. Tidak ditanyakan apakah suatu
Bisnis, bisa menjadi sebuah profesi perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau niurah
etis, bila ditunjang oleh sistem politik hati dan sebugainya. Keutamaan hisa
ekonomi yang kondusif, seperti: didelinisikan sehagai herikut dispostst watak
 Aturan yg jelas dan fair. yang telah diperoleh seseorang dan
 Kepastian keberlakuan aturan tnenningkinkan dia untuk bertingkah laku baik
tersebut. secara normal.
 Aturan hukum yg mengatur
kegiatan bisnis. Pengertian Etika Bisnis
 Sistern pemerintahan yg adil dan
efektif. Definisi etika bisnis sendiri sangat
beraneka ragam tetapi memiliki satu
2. Teori Deontologi pengertian yang sama, yaitu pengetahuan
Yaitu berasal dari bahasa Yunani Deon " tentang tata cara ideal pengaturan dan
berarti tugas dan Iogos berarti pengetahuan. pengelolaan bisnis yang memperhatikan
Sehingga Etika Deontologi menekanican norma dan moralitas yang berlaku secara
kewajiban manusia untuk bertindak secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan
baik. Suatu tindakan itu bukan dinilai dan penerapan norma dan moralitas ini mcnunjang
dibenarkan berdasarkan akibatnya atau tujuan maksud dan tujuan kegiatan hisnis
baik dari tindakan yang dilakukan, melainkan (Muslich,1998:4). Muslich (1998: 31-33)
berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik mengemukakan prinsip-prinsip etika bisnis
pada diri sendiri. Dertgan kata lainnya, bahwa sebagai berikut:
tindakan itu bernilai morall karena tindakan A. Prinsip otonomi
itu dilaksanakan terlepas dari, tujuan atau Prinsip otonomi memandang bahwa
akibat dari tindakan itu. Sebagai contoh : jika perusahaan secara bebas memiliki wewenang
seseorang diberi tugas dan melaksanakan sesuai dengan bidang yang dilakukan dan
sesuai dengan tugas maka itu dianggap benar, pclaksanaannya dengan visi dan misi yang

37
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

dimilikinya. Kebijakan yang diambil berlaku dengan tujuan yang hendak


perusahaan harus diarahkan untuk dicapainya, atau konflik antara nilai
pengembangan visi dan misi perusahaan yang pribadi yang dianutnya dengan praktik
berorientasi pada kemakrnuran dan bisnis yang dilakukan oleh sebagian
kesejahteraan karyawan dan komunitasnya. perusahaan besar lainnya, atau antara
B. Prinsip Kejujuran kepentingan perusahaan dengan
Kejujuran merupakan nilai yang paling kepentingan masyarakat. Orang-orang
mendasar dalam mendukung keberhasilan yang kurang teguh standar moralnya
perusahaan. Kejujuran harus diarahkan pada bisa jadi akan gagal karena mereka
semua pihak, baik internal maupun eksternal mengejar tujuan dengan mengabaikan
perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat peraturan.
dipegang teguh oleh perusahaan, maka akan 3. Situasi politik dan ekonomi yang belum
dapat meningkatkan kepercayaan dari stabil. Hal ini diperkeruh oleh
lingkungan perusahaan tersebut. banyaknya sandiwara politik yang
C. Prinsip tidak berniat jahat dimainkan oleh para elit politik, yang di
Prinsip ini ada huhungan erat dengan satus sisi membingungkan masyarakat
prinsip kejujuran. Penerapan prinsip keat akan luas dan di sisi lainnya memberi
mampu mcredam niat jahat perusahaan itu. kesemppatan bagi pihak yang mencari
D. Prinsip keadilan dukungan elit politik guna keberhasilan
Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak- usaha bisnisnya. Situasi ekonomi yang
pihak yang terkait dengan sistem bisnis. buruk tidak jarang menimbuklan
Contohnya, upah yang adil kepada karywan spekulasi untuk memanfaatkan peluang
sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama guna memperoleh keuntungan tanpa
kepada konsumen, dan lain-lain. menghiraukan akibatnya.
4. Lemahnya penegakan hukum. Banyak
Kendala-Kendala Pelaksanaa Etika Bisnis orang yang sudah divonis bersalah di
pengadilan bisa bebas berkeliaran dan
Pelaksanaan prinsip-prinsip etika bisnis tetap memangku jabatannya di
di Indonesia masih berhadapan dengan pemerintahan. Kondisi ini akan
beberapa masalah dan kendala. Keraf mempersulit upaya untuk memotivasi
(1993:81-83) menyebut beberapa kendala pelaku bisnis menegakkan norma-norma
tersebut yaitu : etika.
1. Standar moral para pelaku bisnis pada 5. Belum ada organisasi profesi bisnis dan
umumnya masih lemah. Banyak di manajemen menegakkan kode etik
antara pelaku bisnis yang lebih suka bisnis dan manajemen. Organisasi
menempuh jalan pintas, bahkan seperti KADIN beserta asosiasi
menghalalkan segala cara untuk perusahaan di bawahnya belum secara
memperoleh keuntungan dengan khusus menangani penyusunan dan
mangabaikan etika bisnis, seperti penegakkan kode etik bisnis dan
memalsukan campuran, timbangan, manajemen. Di Amerika Serikat
ukuran, menjual barang yang terdapat sebuah badan independen yang
kadaluwarsa, dan memanipulasi laporan berfungsi sebagai badan registrasi
keuangan. akreditasi perusahaan, yaitu American
2. Banyak perusahaan yang mengalami Society for Quality Control (ASQC).
konflik kepentingan. Konflik
kepentingan ini muncul karena adanya
ketidaksesuaian antara nilai pribadi yang
dianutnya atau antara peraturan yang

38
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

Kaitan Corporate Social Responsibility tentang kepemimpinan pendidikan di


(CSR) dengan Etika Bisnis Indonesia yang berfokus akan perlunya
Dalam menjalankan usahanya suatu kemandirian yang pertisipatif di dalam proses
perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban pembangunan.
secara ekonomis saja tetapi mempunyai Sebenarnya apa yang diharapkan dari
kewajiban yang bersifat etis. Adanya suatu pelaksanaan SCR? Agar keberadaan
etika bisnis yang merupakan tuntunan perilaku perusahaan bermanfaat untuk masyarakat
bagu dunia usaha untuk bisa membedakan sekitar melalui program pemberdayaan
mana yang boleh dilakukan dan mana yang masyarakat sehinggan terbebas dari
tidak boleh dilakukan. Dalam pemenuhan kemiskinan. Sementara dari sisi perusahaan,
etika dalam bisnis memang tidak hanya profit jelas agar operasional berjalan lancar tanpa
yang menjadi tujuan utama, akan tetapi gangguan untuk menjamin keberlangsungan
pemberdayaan masyarakat sekitar juga harus bisnis perusahaan dalam jangka panjang. Jika
menjadi tujuan utama bagi perusahaan. hubungan antara perusahaan dan masyarakat
dikarenakan hal itu merupakan salah satu tidak harmonis, bisa dipastikan ada masalah.
perwujudan dari Good Corporate oleh Memang dalam pelaksanaanya program CSR
perusahaan terhadap Stakeholder. belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat
Diberlakukannya Corporate Social karena masih mininya perhatian perusahaan
Responsibility (CSR) adalah dalam rangka terhadap pelaksanaan CSR. Dari uraian
memperkuat perusahaan itu sendiri disebuah tersebut manfaat CSR bagi perusahaan antara
kawasan, dengan jalan membangun kerjasama lain :
antara stakeholder yang difasilitasi oleh a) Mempertahabkan dan mendongkrak
perusahaan yang bersangkutan dengan jalan reputasi serta citra merek perusahaan;
menyusun program-program pengemangan b) Mendapatkan lisensi untuk beroperasi
masyarakat sekitarnya, atau dalam pengertian, secara sosial;
kemampuan perusahaan untuk dapat c) Mereduksi risiko bisnis perusahaan.;
beradaptasi dengan lingkungannya, komunitas d) Melebarkan akses sumber adaya bagi
dan stakeholder yang terkait dengan operasional usaha;
perusahaan, baik lokal, nasional maupun e) Membuka peluang pasar yang lebih
global, karena pengembangan corporate luas;
social responsibility kedepan mengacu pada f) Mereduksi biaya misalnya terkait
konsep pembangunan yang berkelanjutan dampak lingkungan;
(sustainable development). g) Memperbaiki hubungan dengan
CSR menawarkan konsep pembangunan stakeholders;
yang lebih kepada ”doing with the h) Meningkatkan semangat dan
community” dibandingkan dengan “doing for produktivitas karyawan;
the community:. Metode kerja doing for , akan i) Peluang mendapatkan penghargaann.
menjadikan masyarakat menjadi pasif, kurang Dalam tataran praktik, CSR hanya
kreatif dan tidak berdaya, bahkan mendidik sekedar berfungsi sebaga public relation, citra
masyarakat untuk bergantung pada bantuan korporasi, atau reputasi dan kepentingan
pemerintah atau organisasi-organisasi sukarela perusahaan untuk mendongkrak nilai saham di
pemberi bantuan. Sebaliknya, metode kerja perusahaan. Akibatnya makna sesungguhnya
doing with, merangsang masyarakat menjadi dari CSR yang menjadi alasan penting
aktif dan dinamis serta mamou mengapa kalangan bisnis mau merespons dan
mengidentifikasi mana kebutuhan yang mengembangkan isu CSR belum tercapai
sifatnya-real needs, felt needs dan expected sepenuhnya. Steiner (1994) menyebutkan
need. Metode kerja doing with, sangat sesuai bahwa ada tiga alasan penting mengapa
denan gagasan besar KI Hajar Dewantara pembisnis mau merespons permintaan

39
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

masyarakat. Ketika harapan masyarakat Dalam rangka menciptakan Good CSR


terhadap fungsi perusahaan berubah, maka harus memadukan empat prinsip good
perusahaan juga harus melakukan aksi ynang corporate governance,yakni fairness,
sama. transparency, acoountability, dan
Kedua, kepentingan bisnis dalam jangka responsibiliy secara harmoni. Ditambah
panjang ditopang oleh semangat tanggung dengan harus menggabungkan kepentingan
jawab sosial itu sendiri. Hal ini disebabkan shareholders dan stakeholders. Karenanya,
karena arena bisnis dan masyarakat memiliki CSR tidak hanya fokus pada hasil yang ingin
hubungan yang saling menguntungkan dicapai. Melainkan pula pada proses untuk
(simbiotik). Dalam jangka panjang mancapai hasil tersebut. Lima langkah di
kelangsungan hidup perusahaan tergantung bawah ini bisa dijadikan panduan dalam
pada upaya untuk bertanggung jawab terhadap merumuskan program CSR :
masyarakat sebagai bagian dari aktivitas 1. Engagement. Pendekatan awal kepada
bisnisnya. Sebaliknya, kesejahteraan masyarakat agar terjalin komunikasi dan
masyarakat tergantung pula terhadap relasi yang baik. Tehap ini juga bisa
keuntungan yang dihasilkan dan tanggung berupa sosialisasi mengenai rencana
jawab bisnis perusahaan. pengembangan program CSR. Tujuan
Ketiga, kegiatan tanggung jawab sosial utama langkah ini adalah terbangunyya
perusahaan merupakan salah satu cara untuk pemahaman, penerimaan dan trust
mengurangi atau menghindari kritik masyarakat yang akan dijadikan sasaran
masyarakat, dan pada akhirnya akan sampai CSR. Modal sosial bisa dijadikan dasar
pada upaya mempengaruhi peraturan untuk mebangun “kontrak sosial” antara
pemerintah. Jika sebuat perusahaan msyarakat dengan perusahaan dan
menghindari peraturan pemerintah dengan pihak-pihak yang terlibat.
cara merespons suatu tuntutan sosial, sama 2. Assessment. Identifikasi masalah dan
halnya mengurangi biaya perusahaan, karena kebutuhan masyarakat yang akan
diyakini bahwa adnya peraturan-peraturan dijadikan dasar dalam merumuskan
pemerintah secara umum akan membuat biaya program. Tahapan ini bisa dilakukan
lebih mahal dan menekan fleksibilitas bukan hanya berdasarkan needsbased
perusahaan dalam beroperasi. approach (aspirasi masyarakat),
CSR yang baik (good CSR) memadukan melainkan pula berpijak pada rights-
empat prinsip good corporate based approach (konvensi internasional
governance,yakni fairness, transparency, atau standar normatif hak-hak sosial
acoountability, dan responsibiliy secara masyarakat).
harmonis. Ada perbedaan mendasar di antara 3. Plan of action. Merumuskan rencana
keempat prinsip tersebut (Supomo, 2004). aksi. Program yang akan diterapkan
Tiga prinsip pertama cenderung bersifat sebaiknya memerhatikan aspirasi
stakeholder-driven karena lebih meerhatikan masyarakat(stakkeholders) di satu pihak
kepentingan pemegang saham perusahaan. dan misis perusahaan termasuk
sebagai contoh, fairness bisa berupa perlakuan shareholders di lain pihak.
yang adil terhadap pemegang saham 4. Action and Facilitation. Menerapkan
minoritas; transparency menunjuk pada program yang telah disepakati bersama.
penyajian laporan keuangan yang akurat dan Program bisa dilakukan secara mendiri
tepat waktu; sedangkan accountability oleh masyarakat maupun organisasi
diwujudkan dalam bentuk dungsi dan lokal. Namun, bisa pula difasilitasi oleh
kewenangan RUPS, komisaris, dan direksu LSM dan pihak perusahaan. monitoring,
yang harus dipertanggung jawabkan. supervisi dan pendampingan merupakan

40
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

kunci keberhasilan implementasi leboh mandiri dan berdaya dari sebelumnya.


program. Setelah dipetakan ada beberapa motivasi yang
5. Evaluation and Termination or melandasi sebuah perusahaan untuk
Reformation. Melalui sejauh mana melakukan CSR, dari mulai menjalankan
keberhasilan pelaksanaanprogram CSR kewajiban hingga demi mambantu sesama
di lapangan. Bila, berdasarkan evaluasi, menjadi memberdayakan dan membangun
program akan diakhiri (termination) masyarakat.
makan perlu adanya semacam Dalam prakteknya, perusahaan tidak
pengakhiran kontrak dan exit strategy hanya memfokuskan pada pemberian bantuan
antara pihak-pihak yang terlibat. Bila secara financial. Sangat banyak data yang
ternyata program CSR akan dilanjutkan mencatat usaha perusahaan yang berkontribusi
(reformation), maka perlu dirumuskan dalam pembangunan fisik maupun sosial
lessons learned bagi pengembangan melalui program CSRnya, berikut diantaranya
program CSR berikutnya. Kesepakatan :
baru bisa dirumuskan sepanjang 1. PT HM Sampoerna, salah satu
diperlukan. perusahaan rokok besar di negeri ini
Dalam menjalankan tanggungjawab juga menyediakan beasiswa bagi pelajar
sosialnya, perusahaan memfokuskan SD, SMP, SMA maupun mahasiswa.
perhatiannya kepada tiga hal yaitu profit, Selainj kepada anak-anak pekerja PT
masyarakat dan lingkungan. Perusahaan harus HM Sampoerna, beasiswa tersebut juga
memiliki tingkat profitabilitas yang memadai diberikan kepada masyarakat umum.
sebab laba merupakan fondasi bagi Selain itu, melalui program bimbingan
perusahaan untuk dapat berkembang dan anak Sampoerna, perusahaan ini terlibat
mempertahankan eksistensinya. Perhatian sebagai sponsor kegiatan-kegiatan
terhadap masyarakatdapat dilakukan dengan konversi dan pendidikan lingkungan.
cara perusahaan melakukan aktivitas-aktivitaa 2. Astra Group, melalui Yayasan Dharma
serta pembuatan kebijakan-kebijakan yang Bhakti Astra menyebutkan bahwa
dapat meningkatkan kesejahteraan, kualitas mereka telah melakukan program
hidup dan kompetensi masyarakat di berbagai pemberdavaan UKM melalui
bidang. Dengan memperhatikan lingkungan, peningkatan kompetensi dan kapasitas
perusahaan dapat ikut berpartisipasi dalam produsen. Termasuk di dalam program
usaha pelestarian lingkungan demi ini adalah pelatihan manajemen, studi
terpeliharanya kualitas hidup umat manusia banding. magang dan bantuan teknis. Di
dalam jangka panjang. luar itu, grup Astra juga mendirikan
Pada tataran ptaktis CSR biasanya yayasan Tovota dan Astra yang
berupa program yang memiliki tujuan memberikan hantuan pendidikan.
mengembangkan masyarakat. Konsep Yayasan ini kemudian mengembangkan
pengembangan masyarakat sendiri memiliki beberapa program seperti: pemberian
tujuan pemberdayaan. Proses pengembangan beasiswa, dana riset, mensponsori
masyarakat mengajakn masyarakat agar turut kegiatan ilmiah universitas.
serta dalam berkembang, bukan hanya penerjemahan dan donasi buku-buku
mendapat bantuan. Konsep Community teknik, program magang dan pelatihan
Development mengajak dan merangkul kewirausahaan di hidang otomotif.
seluruh masyarakat untuk dapat bekerja sama 3. Nokia Mobile Phone Indonesia telah
dan berpartisipasi penuh dalam memulai program pengembangan
pengembangan dan pembangunan masyarakat. masvarakat vang terfokus pada
Sehingga setelah adanya bentuk kegiatan lingkungan dan pendidikan anak-anak
pengembangan masyarakat ini, mereka dapat peribal konservasi alam. Perusahaan ini

41
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

berupaya meningkatkan kesadaran perusahaan rokok skala kecil atau besar yang
sekaligus melibatkan kaum muda dalam berkembang di Indonesta. Nanum keberadaan
proyek perlir.dungan orangutan, salah perusahaan rokok ini menjadi dilematis karena
satu fauna asli Indonesia yang dewasa menimbulkan dampak yang positif dan
ini terancam punah. negatif.
Keberadaan perusahaan rokok skala
METODE PENELITIAN besar maupun kecil di Indonesia memang
menimbulkan banyak kontroversi. Di satu sisi,
Jenis data yang digunakan dalam keberadaan perusahaan rokok memberikan
penelitian ini adalah data sekunder yang di keuntungan secara finansial bagi negara, dan
dapatkan dari web site PT. HM Sampoerna. banyak menverap tenaga kerja. Di sisi lain,
Data tersebut nantinya akan dijadikan acuan keberadaan perusahaan rokok dengan produk
utama di dalam melakukan beherapa analisis dan pemasarannya meningkatkan konsumsi
deskriptif. Data utama yang digunakan berupa masyarakat lndonesia akan rokok dan
data nilai-nilai perusahaan serta data laporan menurunkan kualitas hidup atau merusak
berkelanjutan. Data primer juga di dapatkan kesehatan masyarakat. Karena kita tahu, tokok
dari hasil wawancara mendalam terhadap mengandung banyak zat bersifat racun hagi
beberapa pihak manajemen PT. tubuh manusia. Paling tidak perusahaan rokok
HMSampoerna. Secara garis besar, di Indonesta memiliki keterkaitan dengan tiga
pendekatan yang digunakan dalam penelitian departemen yang sejauh ini kewenangan
ini adalah nilai pendekatan kualitatif denuan mengeluarkan segenap regulasi kepada
membandingkan nilai-nilai dasar perusahaan perusahaan rokok di Indonesta
serta laporan berkelanjutan dalam mendukung Pertanta, Departemen Keuangan sangat
pelaksanaan kewajiban keperdulian berkepentingan atas pendapatan negara dari
perusahaan terhadap sosial dan lingkungan. hasil cukai rokok, sehingga kebijakan apapun
Metode analisis vang digunakan dalam yang mempengaruhi sektor anggaran negara
penelitian ini adalah metode statistika Departemen keuangan selalu terlibat.
deskriptif berdasarkan evidence based analysis Kedua, Departemen Perindustrian dan
terhadap analisis program-program kebijakan Perdagangan (Deperindag) karena meiniliki
perusahaan yang dapat menggambarkan kepentingan agar industri rokok di indonesia
pelaksanaan etikaa bisnis dan lingkungan dapat terus berkembang, Deperindag
perusahaan. sebagian besar metode beranggapan bahwa selain padat modal
pengumpulan data yang digunakan peneliti industri rokok juga padat tenaga keria.
dalam kajian ini didapatkan secara sepihak Masalah tenaga kerja juga mempunyai
dari berbagai publikasi yang ditampilkan keterkaitan dengan departemen tenaga kerja
dalam situs resmi PT. HM Sampoerna. karena ketika terjadi pernogokan besar-
besaran tenaga kerja perusahaan rokok, maka
HASIL PEMBAHASAN dengan segera pemerintah melalui departemen
Perusahaan Rokok di Indonesia tenaga kerja ikut sibuk untuk menahan agar
eskalasi kasus itu tidak semakin membesar.
Sebagai negara-negara yang memiliki Ketiga, Departemen Kesehatan melalui
jumlah penduduk yang besar, Indonesia Direktorat Jenderal Pengawasan Makanan dan
menjadi pangsa bisnis yang besar. Selam itu Minuman (Ditjen POM) yang memiliki
sumber daya alamnya juga melimpah dan kewenangan untuk mengawasi peredaran
cocok untuk mengembanngkan bisnis di produk rokok di masyarakat, Ditjen POM pula
berbagai bidang. Hal ini membuat berhagai yang ikut aktif dalam pengaturan iklan tentang
perusahaan tumbuh pesat di Indonesia. Salah produk rokok di media massa. Apapun
satunya adalah perusahaan rokok. Banyak kebijakan pemerintah yang dapat mem pen

42
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

garuhi kinerja industri rokok, pemerintah pun dibutuhkan kreativitas yang tinggi untuk
sadar bahwa industri rokok merupakan salah lmengatasi hal tersebut agar asap pabrik tetap
satu pemasukan yang besar bagi pendapatan ibmengepul. Dengan proses kreatif yang baik
negara industri rokok, namun samhil maka iklan rokok dapat ditampilkan tanpa
meminimalisir eksploitas rokok bagi menyalahi peraturan-peraturan sehingga
kesehatan. masyarakat luas dan pemerintahpun dapat
Masyarakat lndonesia mengkonsumsi tersenyum simpul serta biro iklan dapat tetap
rokok 178,3 miliar batang rokok per tahun. bernapas lega tanpa kuatir disomasi oleh
Angka ini merupakan angka tertinggi kelima berbagai pihak. Menurut AC Neilsen sampai
di dunia, setelah Cina (1297,3 miliar batang), tahun 1999 lalu belanja iklan produk rokok di
AS (462,5 miliar batang), Rusia (375 miliar media sebesar 313,1 miliar rupiah, bahkan
batang), dan Jepang (299,1 miliar batang). sampai bulan Maret 2000 lalu saja sudah
Sebenarnya pemerintah sudah memberikan menghabiskan dana sebesar 114.9 miliar
banyak aturan yang ketat untuk menekan nipiah. Suatu jumlah yang menggiurkan untuk
konsumsi rokok di kalangan masyarakat. biro iklan merupakan tantangan bagi biro
Seperti misalnya dalam hal kornunikasi iklan untuk memacu kreativitas memadukan
periklanan. Dalam dunia periklanan ada tiga billing dan peraturan pernerintah.
produk yang selalu menimbulkan kontroversi, Bahkan dalam peraturan pemerintah
yaitu: alkohol, rokok dan kondom. Karena itu nomor 81 tahun 1999 dengan sangat jelas
dibuatlah peraturan-peraturan yang membatasi ditulis pada salah satu pasal, yaitu pasal 18
gerak periklanan ketiga produk tersebut. yang pada intinya melarang iklan produk
Bahkan, WHO organisasi kesehatan dunia rokok, baik untuk media cetak maupun media
yang bernaung dibawah payung Perserikatan luar ruang menggambarkan (dalam bentuk
Bangsa Bangsa menghimbau supaya gambar, tulisan atau gabungan keduanya)
perusahaan-perusahaan tidak lagi rokok atau orang sedang inerokok atau
memanfaatkan dana dari produsen-produsen Imikmengarah pada orang yang sedang
rokok bagi keperluan kegiatan sponsorship. merokok. Sedangkan untuk pembagian sample
Pemerintah Indonesia pun membuat (sampling) dijelaskan pada pasal 21 yan
sejumlah rambu-rambu atau aturan-aturan berbunyi : "Setiap orang yang memprodukst
yang membatasi niang gerak iklan rokok di rokok dan atau memasukkan rokok ke dalam
media massa, walaupun peraturan-peraturan wilayah indonesia dilarang melakukan
itu dibuat dengan "setengah hati". Karena di promosi dengan memberikan secara cuma-
satu sisi peraturan itu dibuat untuk membatasi cuma atau hadiah berupa rokok atau produk
ruang gerak industri rokok dengan alasan lainnya dimana dicantumkan bahwa merek
kesehatan, tapi di sisi lain pemerintah juga dagang tersebut merupakan rokok”.
mengharapkan industri ini sebagai sumber Bukan hanya itu saja, pemerintah pun
pemasukan negara di saat keadaan ekonomi. akhirnya mengeluarkan peraturan nomor 38
lndonesia kurang menguntungkan. Hal ini tahun 2000 sebagai perubahan dari peraturan
mungkin sangat bisa dimengerti karena sebelumnya yang menmabahkan bahwa
penerimaan negara dari cukai rokok pada penayangan iklan rokok di media elektronik
tahun 2000 mencapai angka sehesar 10,16 (televisi/radio) dapat dilakukan pada pukul
triliun rupiah, belum termasuk Pajak : 21.30 sapai pukul 05.00 waktu setempat.
Pertambahan Nilai (PPn) dan Pajak Tidak tanggung-tanggung, tiga lembaga
Penghasilan (PPh). Bahkan pada tahun 2006 sekaligus ikut memantau pelanggarana iklan
mencapai angka sekitar 40 triliun rupiah. rokok yang telah dilakukan oleh perusahaan
Namun tetap saja para produsen rokok rokok yaitu YLKI (Yayasan Lembaga
dan biro iklan akhirnya berusaha mencari Konsumen Indonesia), Lembaga Riset AC
celah-celah dari peraturan yang ada itu dan

43
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

Nielsen, dan POM (Pengawasan Obat dan untuk memunculkan pertumbuhan yang
Makanan). tanpa henti.
Dengan tekanan yang tinggi seperti itu, 2. Transformasi dan penggantian dari
biro iklan membantu perusahaan rokok untuk kebuasan tersebut menjadi image media,
memasarkan produknya dengan cara. desain, periklanan, rock-video, sinema.
Tanggung jawab secara moral biro iklan 3. Hal yang terus menerus ada serta
kepada masyarakat pun terkadang terabaikan transformasi tersebut dalam tempat-
agar mereka dapat bertahan di tengah tempat konsumsi tertentu seperti tempat
persaingan ekonomi yang ketat. Selain berlibur, stadion olahraga, taman-taman
tekanan ekonomi dalam negeri, kondisi utama, departement store dan pusat-
perekonomian dunia yang kurang stabil juga pusat perbelanjaan.
semakin menekan keberadaan biro iklan. 4. Penggantian unusr-unsur tradisi
Mereka tetap saja membuat masyarakat kebuasan pra-industri dan penyatuannya
Indonesia semakin konsumtif dengan iklan ke dalam konsumsi yang mencolok yang
mereka. Meskipun terkadang dilakukan dilakukan oleh negara dan berbagai
strategi pemasana dalam bentuk kegiatan perusahaan, baik dalam bentuk tontonan
sosial kepada masyarakat nemun tetap saja untuk masyarakat umum yang
tujuannya untuk menguatkan pemasaran dan bersifat’prestise’ dan ataupun
posisi produk di pihak konsumen. manajemen dan administrasi kelas tinggi
Hampir semua iklan produk rokok yang sifatnya istimewa.
dengan bahasa-bahasa simboliknya mengajak Baru-baru ini, adanya kepentingan
audience untuk bermimp, melayang dan khusus dan tekanan ekonomi juga disinyalir
membayangkan suatu kesenangan atau muncul dalam politik pemerintahan pada
kenikmatan yang pada akhirnyam mau kasus penghilangan ayat undang-undang yang
mengkonsumsiproduk yang ditawarkan seperti mengatur tentang tembakau yaitu Undang-
iklan rokok produk Sampoerna A-Mild Undang Kesehatan pasal 113 ayat 2 “ Zat
dengan slogannya “Go Ahead”. Hal itu adiktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan berulang-ulang dengan media yang meliputi tembakau padar, aciran dan gas yang
benar-benar menyentuh masyarakat yaitu bersifat adiktif yang penggunaanya dapat
media luar ruang yang memenuhi hampir menimbulkan kerugian bagi dirinya dan atau
setiap sudut kota sehingga mengaburkan masyarakat sekelilingnya”. Hal tersebut
antara batas-batas seni dan kehidupan sehari- diketahui karena pada bagian penjelasan pasal
hari sehingga ada beberapah hal yang perlu 113 masih terdiri dari 3 ayat termasuk
ditinjau, seperti yang ditulis Mike penjelasan tentang ayat 2, namun ayat 2 nya
Featherstone dalam bukunya Postmodernisme sendiri tidak ada dalam dokumen undnag-
dan Budaya Konsumen (Maret, 2001, hal. 48- undnag yang akan disahkan. Tentu saja
62) yang intinya sebagai berikut : perhatian tentang siapa dalang dibalik kasuus
1. Hal yang terus menerus ada dalam tersebut mengarah pada kalangan industri
budaya konsumen untuk unsur-unsur rokok dengan kekuatan ekonomi yang besar
tradisi kebuasan pra-industri yaitu tradisi melalui tangan kana mereka di ranah politik
penyelesaian dengan cara karena undang-undnag itu kemungkinan besar
penghamburan-hamburan dan akan sangat mengganggu bisnis mereka jika
penghancuran kelebihan barang atau disahkan.
produk yang dijalankan melalui
pemberian hadiah, event-event yang
konsumtif serta konsumsi yang sangat
menyolok serta menjadikan
pertumbuhan ekonomi yang penuh

44
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

Kontra Etika Bisnis PT. HM Sampoerna Informasi. Dalam gugatannya TAKHIR


dalam Periklanan menyebutkan bahwa iklan rokok PT HM
Sampoerna (Tbk) dinilai bermasalah. Iklan
Bentuk pelanggaran terhadap tayangan yang ditayangkan di RCTI dan SCTV tersebut
iklan rokok dapat berupa pelanggaran melanggar waktu penanyangan iklan rokok
terhadap jam tayang dan mempromosikan sebagaimana diatur dalam Peraturan
iklan rokok melalui event-event maupun acara Pemerintah Nomor 38 Tahun 2000. Menurut
televisi tertentu. Pelanggaran terhadap jam penjelasan Pasal 17 ayat (2) Peraturan
tayang merupakan hal yang peling sering Pemerintah Nomor 38 Tahun 2000 tentang
dilakukan oleh iklan rokok. Meskipun telah Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 81
diperingatkan dalam Undang-undang Tahun 1999 tentang Pengamanan Rokok Bagi
Penyiaran mengenai jam penayangan iklan Kesehatan secara jelas dan tegas menyebutka
rokok, namun masih saja sering terjadi bahwa jam tayang iklan rokok hanya boleh
pelanggaran terhadap jam tayang tersebut. ditayangkan di metia elektronik antara pukul
Contoh yang dapat dilihat mengenai bentuk- 21.30 hingga pukul 05.00 WIB. Program
bentuk pelanggaran terhadap tayanagn iklan televisi PT HM Sampoerna yang pada
rokok adalah Salah satu kasus periklanan yang umumnya menjadi ajang iklan rokok adalah :
mengandung unsur itikad tidak baik yang A Mild Live Soundrenalin pukul 11.00 dan
telah digugat konsumen secara perdata, yaitu Copa Dji Sam Soe pukul 15.30. Dalam acara
gugatan Lembaga Swadaya Masyarakat iklan tesebut sudah pasti akan timbul logo
(LSM) yang tergabung dalam Tim Advokasi rokok, yang mana kemunculannya jelas bukan
Korban Iklan Rokok (TAKHIR) terhadap PT pada saat jam tayang iklan rokok yang telah
Citra Lintas Indonesia dan PT Era Media disyaratkan.

Gambar 1
Tayangan Acara Televisi Copa Dji Sam Soe & A Mild Soundrenaline
Sumber : www.google.com

Disamping masalah jam tayang iklan rokok, pelanggaran tayangan iklan rokok, pelanggaran
tayangan iklan rokok dapat berupa promosi dalam acar hiburan atau event-event tertentu. Berikut
conth terakhir yang dapat menunjukkan bentuk pelanggaran terhadap tayangan iklan rokok yaitu
banyaknya acara iklan yang digunakan sebagai ajang iklan terselubung oleh iklan rokok, misalnya
acara musik, olahraga, dan agama yang mendapat sponsor dari perusahaan rokok dan ditayangkan

45
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

pada waktu iklan rokok tidak diperbolehkan tayang. Disamping pengiklanan rokok pada acara-
acara di televisi, produk rokok juga kerap kali menjadi sponsor pada event-event yang dihadiri
anak-anak muda seperti konser musik atau pertandingan olah raga. Dimana tak jarang pula dalam
kegiatan tersebut, yang dihadiri oleh anak-anak muda, dibagikan rokok kepada pengunjung. Salah
satu contoh event musik besar yang disponsori oleh PT. HM Sampoerna adalah Dji Sam Soe Jaya
Jazz Festival 2007-2008.

Gambar 2
Banner Event : Java Jazz Festival 2007
Sumber : www.google.com

Analisis Penerapan Kontra Etika Bisnis tahun terakhir dan menjadikan PT. HM
PT. HM Sampoerna Sampoerna sebagai perusahaan rokok terbesar
Aksi kontra etika juga ada dalam strategi di Indonesia.
promosi, salah satunya seperti yang dilakukan Terlepas dari beranekaragaman
oleh PT. HM Sampoerna dalam strategi kontroversi yang dilontarkan oleh berbagai
promosinya. Meskupun merupakan hal yang pihak, produk A Mild berhasil menjadi
kontroversial dan mengandung kritik dari pioneer rokok rendah tar dan nikotin di
bernagai pihak, manajemen PT. HM Indonesia yang menjadi pemimpin pasar
Sampoerna dapat memberikan pembelaan (market leader) rokok jenis mild. Berdasarkan
yang membenarkan aksinya. Nielsen Retail Audit Results Full Year 2011,
Strategi promosi yang dilakukan oleh pada tahun 2011 A Mild terbukti berhasil
PT. HM Sampoerna dalam program Copa Sji mempertahankan posisi sebagai merek rokok
Sam Soe Indonesia, A Mild Soundrenaline, dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia.
dan Dji Sam Soe Super Premium Java Jazz Dalam konteks pemasaran, A Mild telah
Festival ini juga dapat dibilang sebagai berhasil meraih equitas merek dalam
pelapor dari bangkitnya sepak bola dan pandangan masyarakat kita. A Mild meraih
insustri musik di Tanal Air. Disamping itu equitas merek tersebut karena keberhasilannya
pula, segala bentuk promosi (sponsorship) dalam memadukan konten, konteks dan
yang dilakukan oleh PT. HM Sampoerna infrastruktur yang dimiliki, mendapatkan mind
untuk kegiatan olahraga dan musik merupakan share, heart share dan market share pada
sebuah bentuk apresiasi perusahaan kepada masyarakat. Ketiga hal yang didapatkan
masyarakat yang telah berkontribusi langsung tersebut pada akhirnya membawa A Mild pada
terhadap perkembangan perusahaan selama 99 pencapaian equitas merek. Dalam pencapaian

46
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

tersebut A Mild juga tidak terlepas dari Hay Group Indonesia terhdapa 20.000
saluran komunikasi yang selalu tampil responden yang diminta untuk memilih
”nyeleneh” namun terbukti sangat efektif. perusahaan yang paling mereka kagumi
Kekreatifan dan keinovatifan yang selalu menurut sembilan kriteria: manajemen mutu,
dihadirkan menjadi ciri khas tersendiri, baik kualitas produk, inovasi, nilai investasi jangka
dari iklan yang ditampilkan di media panjang, posisi keuangan, kapasitas
elektronik maupun promosi-promosi pengembangan karyawan, tanggung jawab
penjualan yang dilakukan melalui event-event. sosial, kebijakan pemanfaatan aset dan
Berbagai aksi bisnis yang telah efektivitas dalam bisnis global.
dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan Dalam mitos bisnis kontra etika,
PT. HM Sampoerna ini sejalan dengan dijelaskan bahwa bisnis dengan moralitas atau
argumrn Ale C. Michales yang mnegatakan etika tidak punya hubungan sama sekali.
bahwa “para manager adalah agen loyal Tindakan yang amoral tidak bisa dinilai
kepada pemilik perusahaan”. manajer di dengan menggunakan ukuran moralitas, tidak
dalam sebuah perusahaan bekerja untuk bisa dinilai salah atau benar, baik atau buruk
majikan atau pemilik perusahaan dan secara moral. Pemisah bisnis dengan etika dan
pemegang saham. Maka para manajer tersebut moralitas pada dasarnya dilakukan karena
juga memilik kewajiban untuk menjadi loyal bisnis dipahami semata-mata dari sudut
dan melayani kepentingan pemilik perusahaan pandang ekonomi. Dari sudut pandang ini
dan pemegang saham. Milton Friedman tujuan bisnis adalah mendapatkan keuntungan
kemudian juga mengatakan bahwa “tujuan yang sebesar-besarnya. Dan untuk mendapat
organisasi adalah memberikan keuntungan keuntungan tersebut berbagai cara dapat
masksimal bagi pemegang saham”. dihalalkan dengan begitu saja, agar dapat
Keuntungan maksimal bagi pemegang saham memenangkan persaingan dan meraih
hampir selalu diukur dari laba perusahaan, keuntungan.
harga saham, serta penghargaan yang Dengan mengacu pada penjelasan-
diperoleh. penjelasan tersebut, maka dapat dikatakan
Sebagaimana penerapan aksi-aksi kontra bahwa PT. HM Sampoerna adalah perusahaan
etika yang dilakukan oleh PT. HM Sampoerna yang secara efektif telah berhasil dalam
dalam menjalankan bisnisnya, strategi ini menjalankan praktek kontra etika bisnisnya di
berhasil memberikan keuntungan bagi Indonesia dengan mengedepankan tujuan
perusahaa. Hal ini dapat terlihat pada laporan utama perusahaan yaitu untuk memperoleh
direksi PT. HM Sampoerna di tahun 2011 keuntungan sebessar-besarnya tanpa
yang menunjukkan volume penjualan mencampuradukan antara bisnis dengan moral
mencapai 91,7 Milyar batang (melampauai atau sosial.
pertumbuhan pasar rokok Indonesia) dan Delam menjalankan bisnisnya subuah
pertumbuhan merek-merek inti Sampoerna perusahaan juga memiliki kewajiban yang
menyumbangkan hampir 60% dari bersifat etis. Dengan memisahkan antara
pertumbuhan volume penjualan perseroan kewajiban ekonomis dan kewajiban etis
pada tahun 2011. tersebut, PT. HM Sampoerna melakukan
PT. HM Sampoerna juga banyak program CSR yang bertujuan agar kegiatan
mendapatkan penghargaan dari berbagai operasional perusahaan berjalan lancar tanpa
pihak, baik yang berskala Nasional maupun gangguan untuk menjamin keberlangsungan
Internasional. Salah satunya adalah bisnis perusahaan dalam jangka panjang.
penghargaan “Most Admired Companies Selain itu, kegiatan CSR ini juga berfungsi
2011”, suatu penghargaan dari Fortune untuk meminimalisisr image negatif dari
Indonesia. Penghargaan ini diberikan perusahaan rokok di mata masyarakat. Banyak
berdasarkan survei online yang dilakukan oleh ahli CSR yang beranggapan bahwa

47
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

“perusahaan rokok tidaklah bisa dianggap faktorekonomi dan tanggung jawab sosial
bertanggung jawab sosial, karena produknya pemerintah kepada warganya. Pemerintah
membawa masalah kesehatan yang sangat hanya bisa menengahi, dengan mendukung
besar bagi masyarakat” program anti rokok namun tetap menerima
(www.scrindonesia.com). Dengan keuntungan dari cukai rokok.
mengesampingkan berbagai macam kritikan Meskipun banyaknya kontroversi
tersebut, PT. HM Sampoerna berhasil meraih maupun kritikan mengenai industri rokok, PT.
penghargaan “Apresiasi CSR Sejahtera 2012” HM Sampoerna berhasil menjalankan strategi
untuk kategori pendidikan pada bulan Februari kontra etika bisnisnya secara efektif dan
2012 lalu. menjadikan perusahaan tersebut menjadi
(htpp://economy.okezone.com/read/2012/02/0 perusahaan rokok terbesar di Indonesia.
9/320/572310/putera-sampoerna-cs-raih- Dengan kegiatan CSR nya, PT. HM
penghargaan-apresiasi-csr) Sampoerna juga mampu untuk membrainwash
Hal ini membuktikan bahwa PT. HM image negatif yang melekat pada perusahaan
Sampoerna telah berhasil dalam rokok. Selain itu, strategi positioning produk
membrainwash pemikiran masyarakat yang mereka jalankan melalui iklan-iklan
terhadap image negatif dari perusahaan rokok kretif, berhasil menempatkan produk
dengan cara menjalankan program CSRnya Sampoerna A Mild sebagai market leader
yang berfungsi sebagai topeng dari penerapan untuk kelas mild ditengah masyarakat.
kontra etika bisnis didalam menjalankan bisnis
perusahaan. Saran

KESIMPULAN & SARAN Dari hasil analisa yang telah kami


Kesimpulan lakukan mengenai penerapan kontra etika
bisnis terhadap PT. HM Sampoerna, maka
Keberadaan perusahaan rokok di kami menyarankan agar kedepannya PT. HM
Indonesia yang berkembang pesat Sampoerna tidakn hanya menerapkan konsep
memberikan dampak secara positif dan CSR pada level sustainability, melainkan
negatif. Di satu sisi, perusahaan rokok hingga pada level CSV (Creating Shared
memberikan keuntungan yang sangat besar Value). Dengan menerapkan konsep CSV
bagi Negara dengan bea cukai rokok mencapai maka PT. HM Sampoerna dapat membangun
angka 65 triliun rupiah per tahun 2011 dan kemitraan berkesinambungan demi
juga industri ini banyak menyerap tenaga keuntungan bersama. Bukan hanya
kerja. Di sisi lain, keberadaan perusahaan memberikan keuntungan bagi masyarakat dan
rokok dengan produk dan pemasarannya meningkatkan penilaian positif pada
meningkatkan komsumsi masyarakat perusahaan, dengan CSV makan perusahaan
Indonesia akan rokok dan menurunkan akan mendapatkan return profit dari kegiatan
kualitas hidup atau merusak kesehatan CSR yang mereka lakukan.
masyarakat. Caranya yaitu membangun sebuah
Tanggung jawab secara moral kepada kemitraan usaha yang saling menguntungkan
masyarakat pun terkadang terabaikan agar dengan kelompok petani tembakau di
mereka dapat bertahan di tengah persaingan Indonesia melalui pembiayaan untuk riser dan
ekonomi yang ketat. Pemerintah pun berupaya pembangunan produk tembakau. Keuntungan
untuk mengurangi aktivitas pemasaran dari kemitraan tersebut adalah disamping
industri rokok di Indonesia melalui peraturan- melakukan tanggung jawab sosial kepada
peraturan ketat bagi regulasi periklanan masyarakat., perusahaan dapat menekan biaya
khususnya produk rokok. Namun hasil nya produksi untukbahan dasar tembakau
belum konkrit karena adnya dilema antara sekaligus memberikan keuntungan bagi para

48
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

petani dengan membeli produk mereka.  Seda, Fransisca. 2006. Lingkungan


Dengan meminimalkan cost untuk produksi, Hidup di Dalam Konteks Dinamika
maka keuntungan (laba) yang lebih besar bagi Relasi antara Masyarakat, Megara dan
perusahaan. Pasar.Jurnal Sosiologi. Vol. XIII.
Untuk mengurangi dampak pencemaran Nomor 2;
lingkungan sebagai bagian dari tanggung  Sugandhy, Aca. 2009. Instumentasi dan
jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat, Standarisasi Kebijakan Pengelolaan
PT HM Sampoerna juga dapat membuat Lingkungan Hidup. Penerbit Universitas
smoking room di tempat-tempat keramaian Trisakti. Jakarta;
seperti sarana umum (mall, bandara maupun  Sutton, Phillip. The Environment. A
kantor) sebagai bentuk tanggung jawab Sociological Introduction. Cambridge.
perusahaan rokok untuk mengurangi resiko UK;
bagi orang-orang yang tidak merokok  Budianto, Irmayanti. 2005. Realitas dan
(perokok pasif). Akan tetapi jika dilihat dari Obyektivitas, Refleksi Kritis Atas cara
sisi periklana/pemasaran, smoking room Kerja Ilmiah. Wedatama Widya Sasta.
tersebutdapat dijadikan media beriklan bagi Jakarta;
PT. HM Sampoerna. Dengan makin  Goleman, Daniel. 2009. Ecological
banyaknya smoking room yang dibuat, akan Intelligence. Broadway Books
semakin banyak pula perokok maupun non Publishing House. New York;
perokok yang akan melihat smoking room  www.csrindonesia.com/data/articles/201
tersebut. Dengan begitu efek barnding image 10802201955-a.pdf
dari PT. HMM Sampoerna akan semakin
 http://marchellapramadhana.blogspot.co
besar pula dan menguatkan positioning m/2011/10/etika-bisnis-dan-profesi.html
mereka di masyarakat.
 http://health.detik.com/read/2011/05/27/
162434/1648747/763/kenapa-iklan-
DAFTAR PUSTAKA
rokok-sulit-dilarang-total?ld991107763
 http://apresha-
 Suseno, Franz Magnis.1987. Etika
etikabisnis.blogspot.com/2010/11/proble
Dasar, Masalah-Masalah Pokok
matika-etika-dan-bisnis.html
Filsafat Moral, Penerbit Kanisius,
 http://www.infodokterku.com/index.php
Yogyakarta:
?option=com_content&view=article&id
 Keraf, A. Sony. 1998. Etika Bisnis,
=143:data-dan –situasi-rokok-cigarette-
Tuntutan dan Relevansinya, Penerbit
indonesia-
Kanisius, Yogyakarta:
terbaru&catid=40:data&itemid=54
 Bertens, K.. 2000. Pengantar Etika
 http://helath.okezone.com/read/2012/05/
Bisnis, Penerbit Kanisius, Yogyakarta:
25/482/635843/astaga-jumlah-perokok-
 George, Richard T. De. 1986. Business indonesia-meroket
Ethics. ed. Ke. 2, New York: MacMillan
 http://lovingourenvironment.blogspot.co
Pub. Co. Dalam. A. Sonny Keraf. Etika
m.2011/07/data-statistik-perokok-di-
Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya,
indonesia.html
(yogyakarta : Penerbit Kanisius).
 http://www.who.int/gho/countries/idn/en
/

49

Anda mungkin juga menyukai