Anda di halaman 1dari 4

References

Limanseto, H. (n.d.). Pengembangan Inovasi dan Teknologi Industri Hasil Tembakau. Retrieved from
www.ekon.go.id: https://ekon.go.id/publikasi/detail/3497/pengembangan-inovasi-dan-
teknologi-industri-hasil-tembakau

Sari, S. M. (n.d.). Ini 9 Tantangan yang Dihadapi Industri Tembakau RI. Retrieved from
ekonomi.bisnis.com: https://ekonomi.bisnis.com/read/20180327/99/754944/ini-9-tantangan-
yang-dihadapi-industri-tembakau-ri
Nama: Nia Adelia

NIM: 6661220138

A) Policy stakeholder analysis, hubungan / irisan antar pemangku kepentingan


Industri tembakau di Indonesia melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk
pemerintah, petani tembakau, organisasi kesehatan, dan perusahaan tembakau. Pemerintah
memainkan peran penting dalam mengatur industri ini melalui kebijakan dan regulasi. Petani
tembakau mengandalkan industri ini sebagai mata pencaharian mereka, sementara organisasi
kesehatan mengadvokasi langkah-langkah pengendalian tembakau. Perusahaan tembakau juga
merupakan pemangku kepentingan yang signifikan, karena mereka terlibat langsung dalam
produksi dan pemasaran produk tembakau. Hubungan antara para pemangku kepentingan ini
seringkali rumit, dengan kepentingan dan prioritas yang saling bersaing. Sebagai contoh,
meskipun pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melindungi kesehatan masyarakat,
pemerintah juga harus mempertimbangkan dampak ekonomi dari langkah-langkah pengendalian
tembakau terhadap petani dan industri. Demikian pula, perusahaan tembakau memiliki
kepentingan untuk mempromosikan produk mereka, sementara organisasi kesehatan berfokus
pada pengurangan konsumsi tembakau.

B) The drive to professionalise policy making


Terdapat dorongan yang semakin kuat untuk memprofesionalkan pembuatan kebijakan dalam
industri tembakau di Indonesia. Hal ini terlihat jelas dalam pengembangan peraturan dan
kebijakan yang bertujuan untuk mengendalikan penggunaan tembakau dan mempromosikan
kesehatan masyarakat. Sebagai contoh, pemerintah telah menyusun peraturan baru terkait
tembakau dan rokok elektronik, yang dimaksudkan untuk mengatasi risiko kesehatan yang
terkait dengan penggunaan tembakau. Namun, ada kekhawatiran bahwa peraturan baru
tersebut dapat berdampak negatif terhadap industri ini, terutama terhadap petani tembakau
dan produsen tembakau skala kecil. Hal ini menyoroti perlunya pendekatan yang seimbang
dalam pembuatan kebijakan yang mempertimbangkan kepentingan semua pemangku
kepentingan.
C) The gap between theory and practice dalam kebijakan tembakau (tobacco policy)
Terdapat kesenjangan yang signifikan antara teori dan praktik dalam kebijakan tembakau di
Indonesia. Meskipun sudah ada peraturan dan kebijakan untuk mengendalikan penggunaan
tembakau dan meningkatkan kesehatan masyarakat, implementasinya masih sulit. Sebagai
contoh, meskipun ada peraturan tentang iklan dan promosi tembakau, kegiatan ini masih lazim
dilakukan di Indonesia. Demikian pula, meskipun ada langkah-langkah untuk mengendalikan
konsumsi tembakau, seperti pajak tembakau dan kebijakan bebas asap rokok, efektivitasnya
masih terbatas. Kesenjangan antara teori dan praktik ini merupakan tantangan besar dalam
industri tembakau, dan membutuhkan upaya bersama dari semua pemangku kepentingan untuk
mengatasinya.

Referensi

Limanseto, H. (n.d.). Pengembangan Inovasi dan Teknologi Industri Hasil Tembakau. Retrieved from
www.ekon.go.id: https://ekon.go.id/publikasi/detail/3497/pengembangan-inovasi-dan-
teknologi-industri-hasil-tembakau

Sari, S. M. (n.d.). Ini 9 Tantangan yang Dihadapi Industri Tembakau RI. Retrieved from
ekonomi.bisnis.com: https://ekonomi.bisnis.com/read/20180327/99/754944/ini-9-tantangan-
yang-dihadapi-industri-tembakau-ri

Anda mungkin juga menyukai