Anda di halaman 1dari 4

MASALAH PHILIP MORRIS

Setiap hari rokok menyebabkan kematian atas sekitar 1000 orang Amerika. Rata-rata lima
setengah menit masa hidup berkurang untuk setiap batang rokok yang dihisap. Meskipun merokok
di kalangan pria dewasa telah mengalami penurunan, namun jumlah perempuan dewasa dan anak-
anak yang merokok semakin bertambah; saat ini kanker paru-paru menyebabkan kematian lebih
besar dari kanker payudara.

Semenjak tahun 1950-an, industri tembakau telah banyak mendapat kritik dari berbagai
hasil penelitian yang mengaitkan merokok dengan penyakit kanker paru-paru dan penyakit paru-
paru kronis lain, penyakit jantung, dan cacat lahir. Tahun 1966,1969, dan 1985, Kongres
menetapkan peraturan yang mewajibkan pemasangan peringatan bahaya merokok di setiap
bungkus rokok. Satu pertimbangan baru muncul tahun 1986 saat U.S. Surgeon General dan
National Academy of Sciences melaporkan bahwa orang-orang bukan perokok juga
berkemungkinan terkena penyakit kanker paru-paru akibat asap rokok yang dihisap orang lain.
Tahun 1991, U'S. Environmental Protection Agency mengeluarkan laporan tentang risiko yang
diterima oleh orang-orang bukan perokok. Sebagai reaksi terhadap hasil temuan baru ini, beberapa
pemerintah lokal menetapkan peraturan dilarang merokok di tempat-tempat umum dan di tempat
kerja, dan perusahaan penerbangan menerapkan larangan merokok di semua penerbangan
komersial di Amerika.

Philip Morris merupakan perusahaan tembakau, bir dan makanan terbesar di Amerika
Serikat. Sebelum tahun 1970-an, hampir seluruh pendapatan Philip Morris diperoleh dari
tembakau. Dalam menjalani usahanya Philip Morris mendapat kendala diantaranya tuntutan yang
terkait banyaknya kasus gangguan kesehatan akibat konsumsi rokok dan alkohol yang dijual oleh
pabriknya. Selain itu banyak penelitian yang menemukan bahwa dalam rokok terkandung zat
adiktif yaitu nikotin yang menyebabkan penggunanya mengalami kecanduan dan susah untuk
berhenti. Disamping masalah tersebut, philip morris juga dituduh telah melakukan pencucian uang
dengan membeli beberapa perusahaan makanan dengan menggunakan uang hasil dari penjualan
rokok yang telah ia produksi.

Saat melihat masalah-masalah yang dihadapi berbagai bisnis yang dikelola perusahaan,
pihak manajemen Philip Morris menyadari bahwa pengembangan suatu strategi yang baik
memerlukan tangan-tangan yang terampil. Perusahaan harus membentuk strategi tingkat
perusahaan dan bisnis untuk abad mendatang yang memungkinkan mereka menghadapi berbagai
ancaman di seluruh dunia.

Pertanyaan:

1. Identifikasikan semua masalah moral yang muncul dari kegiatan Philip Morris dalam industry
tembakau, bir dan makanan. Diskusikan masalah – masalah tersebut dalam kaitannya dengan
pandangan utilitarian, hak, keadilan dan perhatian.
2. – industry Industri bir dan tembakau dikarakteristikkan sebagai "industri dosa". Berikan
komentar anda dalam kaitannya dengan apa yang bisa diberikan oleh teori kebaikan diatas
aktivitas perusahaan dalam industry tersebut.
3. Menurut Anda, apakah tepat bila lembaga pemerintah mengambil tindakan dalam kasus ini?

Pembahasan:

1. Masalah yang terkait dengan perusahaan Philip Morris adalah sebagai berikut :

 Masalah utilitarian

Philip morris diduga akan memodifikasi dan meningkatkan tingkat nikotin yang jelas-
jelas menyalahgunakan pengetahuan tentang sifat adiktif nikotin hanya untuk
keuntungan yang lebih.

Philip morris sedang mencoba untuk menjauhi industri tembakau untuk mengejar
pangsa pasar industri lain seperti makanan dan minuman. Ini adalah kontigensi untuk
mengamankan perusahaan dari kejatuhan yang akan menyerang mereka, akibat dari
kehiatan mereka di industri tembakau dam allkohol.

Dari sudut pandang utilitarian di luar perusahaan, kita bandingakan dengan kondisi di
Indonesia yang pendapatan didominasi oleh cukai rokok, yaitu terbukti dari jumlah
pendapatan Negara tahun 2013 mencapai 87 triliun rupiah dari cukai rokok yang tahun
sebelumnya 84 triliun rupiah, pemerintah melalui kementrian keuangan menlansir
kenaikan tariff cukai rokok pada tahun 2013 dengan besaran rata-rata sekitar 8,3 %,
selain itu dalam kaitannya dengan ketenagakerjaan, industry rokok membantu dalam
penyerapan tenaga kerja (pemanfaatan SDM)/ mengurangi pengangguran yaitu mampu
menyerap 6,5 juta orang menurut Ismanu Soemiran, Ketua Umum Gabungan
Perserikatan Pabrik Rokok Indomesia, hari Kamis 7 Juni 2007.
 Masalah hak

Gugatan di lakukan karna gagal untuk memperingatkan konsumen dari resiko


kesehatan. Philip morris berpendapat bahwa bahkan jika produk mereka memiliki
resiko kesehatan, itu adalah hak individu untuk rela memikul resiko. Mereka
mengklaim bahwa perokok dapat berhenti kapan saja mereka inginkan dan bahwa
individu harus di biarkan bebas untuk menggunakan hak pribadi mereka untuk
merokok kapan, dimana, dan sebanyak yang mereka pilih.

Sehubungan dengan bisnis makanan mereka philip morris memiliki hak untuk terlibat
dan berkembang di daerah ini karena telah sah membeli perusahaan makanan. Lawan
pendapat bahwa mereka “mencuci” dan “mencemari” uang rokok untuk mencapai
status mereka dalam industri makanan

 Masalah keadilan

Dalam keadilan untuk kerusakan yang disebabkan oleh penduduk mereka,Philip


Morris menghadapi tuntunan untuk membayar ganti rugi sebagai kompensasi
kesehatan untuk individu yang menderita sakit akibat konsumsi tembakau dan alkohol

 Masalah perhatian

Philip morris tampaknya tidak benar-benar peduli kepada konsumen mereka. Wajar
untuk mengasumsikan bahwa untuk perusahaan yang besar lebih peduli tentang
keuntungan dan ekspansi ketimbang memprioritaskan dalam menunjukkan perawatan
asli dan kepedulian terhadap kesehatan individu dan kesejahteraan.

Keutamaan pengandalian diri individu sedang di uji dengan industri ini. Mereka
mengunakan iklan untuk menghasut dan menggoda orang untuk”bergabung dengan klub orang-
orang keren”. Begitu mereka lakukan, orang akan sulit berhenti dari kebiasaan buruk. Fakta ini
dieksploitasi oleh perusahaan philip moriis.

Menurut kelompok kami yang dapat di lakukan untuk menaggulangi masalah tersebut adalah :

 Melakukan kampanye dan penyuluhan tentang bahaya merokok dan alkohol untuk
meningkatkan kesadaran
 Pemantauan terhadap kota, pajak dan kontrol yang ketat terhadap produksi dan
distribusi tembakau dan alkohol
 Pada tahap penyelidikan dan penuntutan, harus ada hukum yang jelas untuk
mendukung penuntutan mereka.
 Menuntut dukungan dari pemerintah dan instansi terkait
 Membuat UU tentang rokok dan alkohol lebih di perketat dan adanya kopensasi
pemulihan kesehatan akibat konsumsi alkohol dan rokok.

2. Sedikit informasi tentang tembakau adalah dimana tembakau merupakan jenis tanaman yang
berdaun lebar yang berasal dari daerah Amerika Utara dan Selatan. Mengapa dikatakan
industry dosa? karena penggunaan tembakau tidak jauh dari yang namanya rokok. Banyak
dampak negative yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi rokok, misalnya saja terkena
kanker baik yang perokok pasif dan aktif. Serta merugikan orang banyak.

Sementara untuk bir sendiri dikatakan industry dosa, menurut kami dimana bir merupakan
minuman beralkohol dan tidak baik untuk kesehatan jika terlalu sering di konsumsi. Mungkin
sebab itulah kenapa Industry bir dan tembakau dikarakteristikkan sebagai industry dosa.

Dilihat dari sisi kebaikannya atau hal positif yang dapat diperoleh dari adanya industri-
industri tersebut menurut kami hanya ada pada bidang ekonominya yaitu memberikan
pendapatan bagi negara dan kemampuan dalam penyerapan tenaga kerja, karena bila
dikaitkan pada bidang lainnya seperti bidang kesehatan, sosial, dan moral, industri ini
memberikan dampak negatif, dan dinilai merugikan masyarakat.

3. Menurut kami tepat jika pemerintah mengambil tindakan dalam kasus tersebut. Seperti
dengan tindakan yang telah dilakukan pemerintah dengan membuat perjanjian terhadap
perusahaan-perusahaan rokok termasuk Philip Morris, dimana perjanjian tersebut menuntut
para perusahaan tersebut untuk menmbayar ganti rugi atas biaya pengobatan penyakit yang
disebabkan dari merokok. Meskipun perjanjian ini melarang dilakukannya tuntutan hukum
oleh diajukan pihak-pihak lain pada perusahaan, dalam upaya mengantisipasi perjanjian
tersebut mereka menaikkan harga jual rokok sebesar 50 % semenjak Januari 1998. Dengan
apa yang dilakukan oleh pemerintah maka secara tidak langsung menyadarkan pihak Philip
Morris bahwa industry yang dijalankannya selain memperolehh keuntungan yang besar untuk
perusahaan tetapi juga menimbulkan masalah yang luas terhadap banyak orang. Serta apa
yang dilakukan pemerintah juga mampu menyadarkan masyarakat betapa bahayanya rokok,
bir untuk kesehatan jangka panjangnya.

Anda mungkin juga menyukai