Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA

KEUANGAN
(Studi Pada Industri Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2010-2014
Bayu Kartika Nugraha (1)
Drs, Harlendro, MM. (2)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya, Malang

(1) Bayu Kartika Nugraha : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas


Brawijaya Malang,
email : Bayukn@gmail.com

(2) Drs, Harlendro, MM. : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas


Brawijaya Malang,
email : Harlendro@ub.ac.id

ABSTRAKSI

Kata Kunci: KINERJA KEUANGAN, RASIO LIKUIDITAS, RASIO


LEVERAGE, RASIO PROFITABILITAS, RASIO NILAI PASAR.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan
rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Penelitian ini
menggunakan sampel sebanyak 3(tiga) perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2010-2014. Perusahaan tersebut yaitu PT. Gudang Garam,
Tbk, PT. HM. Sampoerna, Tbk, dan PT. Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriftif.
Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas yang
terdiri dari Current Ratio dan Quick Ratio, rasio leverage yang terdiri dari Debt to
Total Assets Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER), rasio profitabilitas
yang terdiri dari Return on Equity (ROE) dan Return on Investment (ROI), dan
rasio nilai pasar terdiri dari Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio
(PER).
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Kinerja PT. Gudang Garam pada
rasio CR memiliki nilai tertinggi, sedangkan PT. Bentoel mimiliki nilai paling
rendah. Pada rasio QR tertinggi pada PT. Sampoerna. Dari segi perkembangan
profitabilitas, PT. HM sampoerna memiliki nilai tertinggi dan PT. Bentoel
terendah. Dari segi perkembangan rasio leverage nilai tertinggi pada PT. Bentoel
dan terendah pada PT. Gudang Garam. Dari hasil analisis dapat dilihat ketiga
perusahaan memiliki kinerja yang sengat berbeda, pada PT. Bentoel memiliki
permasalahan dalam pengelolaan hutang atau kewajibannya. Hal Ini
mengakibatkan PT. Bentoel mengalami kondisi kinerja perusahaan yang cukup
buruk.

1
PENDAHULUAN Indonesia yang membuat
Krisis ekonomi global yang perkembangan perusahaan ini
terjadi telah mempengaruhi semakin pesat. Pesaing dari asing
perekonomian domestik serta pun juga terjun dalam persaingan
menjadi pukulan bagi industri yang rokok di Indonesia. Dimulai dari PT.
ada di indonesia. Krisis global telah Philip Morris Indonesia yang
membuat beberapa perusahaan memproduksi rokok Marlboro,
terkena imbasnya. Hanya perusahaan disusul oleh British American
yang bahan baku dan penjualannya Tobacco (BAT) Indonesia dengan
lokal yang dapat bertahan. produk andalannya Dunhill, dan
Salah satu industri yang belakangan raksasa korea selatan KT
mampu bertahan dalam krisis global & G pun mengikutinya. PT. HM
adalah industri rokok. Meski ada Sampoerna, Tbk (HMSP)
bahan baku yang mengimpor, mendapatkan pangsa pasar rokok
industri rokok membidik pangsa sebesar 31,1% pada 2012, diikuti
dosmetik. Dalam situasi krisis oleh PT. Gudang Garam, Tbk
ekonomi global saat ini pun, industri (GGRM) dengan pangsa 20,7 %, PT.
ini bahkan sanggup memberi Djarum , Tbk dengan pangsa 20,2%,
sumbangan signifikan dalam PT, Bentoel Internasional Investama,
penerimaan negara melalui pajak dan Tbk (RMBA) dengan pangsa 8,0%
cukai. Penerimaan negara dari sektor dan PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk
cukai tembakau terus meningkat (WIIM) memegang pangsa 1%
setiap tahunnya. Berdasarkan data (duniaindustri.com.).
yang dikumpulkan dari nota Persaingan industri semakin
keuangan RI, penerimaan negara dari ketat dengan pemberlakuan
sektor ini meningkat tajam dari 43.5 Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
trilyun di tahun 2007 dan melonjak Adanya MEA dinilai akan
menjadi 103.6 trilyun di tahun memberikan dampak terhadap
2013 (APBN-P 2013). Menurut data perkembangan industri dan usaha
yang dirilis oleh Direktorat Jenderal lainnya, sektor yang dinilai akan
(Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian merasakan pengaruh langsung yakni
Keuangan, 96,4 persen capaian industri, rokok, elektronik dan
pendapatan cukai berasal dari cukai industri menggunakan teknologi
rokok. canggih. Di bidang pengolahan
Indonesia merupakan salah industri hasil tembakau (IHT),
satu negara pengkonsumsi rokok pabrikan rokok asal ASEAN
terbesar didunia. Persaingan ketat (Association of southeast Asian
pun terjadi pada industri rokok, salah Nations) dipastikan akan
satu perusahaan yang bergerak di menggunakan berbagai cara untuk
bidang industri rokok adalah PT. menguasai pasar Indonesia. Misalnya
Gudang Garam, Tbk yang selama dengan menerapkan standar-standar
bertahun-tahun merupakan yang mungkin akan menjadi pesaing
perusahaan rokok dengan pangsa berat bagi produk rokok asal
pasar terbesar. Tetapi lambat laun indonesia. Perusahaan rokok
PT. Gudang Garam, Tbk mulai Indonesia pun harus melakukan
mendapat tekanan dari pesaingnya inovasi agar tetap bertahan dalam
terutama PT. HM Sampoerna, Tbk gempuran perdagangan bebas
yang diakuisisi oleh Philip Moris kawasan ASEAN.

2
Dibalik penjualan yang terus mengakibatkan menaiknya jumlah
meningkat ternyata keberadaan pengangguran dan turunnya
industri rokok di Indonesia terbilang pendapatan pemerintah.
dilematis. Di satu sisi, rokok Namun, Kondisi industri rokok
memberikan pemasukan yang cukup di Indonesia masih dapat dikatakan
besar terhadap Anggaran Pendapatan potensial, mengingat saat ini
dan Belanja Negara (APBN). Indonesia menjadi negara yang
Namun, disisi lain rokok sangatlah masuk dalam jumlah perokok
berbahaya terutama untuk terbesar di dunia. Data dari
kesehatan. Regulasi terkait industri Kementerian Perdagangan, jumlah
rokok di dalam negeri maupun produksi rokok juga terus meningkat
internasional semakin ketat karena setiap tahunnya. Berdasarkan data
pertimbangan perlindungan Riset Kesehatan Dasar
konsumen dan kesehatan. Saat ini (RISKESDAS) tahun 2013 proporsi
ada beberapa peraturan terkait penduduk terbanyak perokok aktif
industri rokok antara lain Peraturan setiap hari pada umur 30-34 tahun
Pemerintah (PP) Nomor 109 Tahun sebesar 33,4 persen, umur 35-39
2012 tentang Pengamanan Bahan tahun sebesar 32,2 persen.
yang mengandung zat adiktif berupa Sedangkan proporsi perokok setiap
produk tembakau bagi kesehatan. hari pada laki-laki lebih banyak
Selain itu juga, Peraturan Menteri dibandingkan perokok perempuan
Perindustrian (Permenperin) No (47,5% banding 1,1%). Berdasarkan
64/M-IND/PER/7/2014 tentang jenis pekerjaan petani/nelayan/buruh
pengawasan rokok , serta Peraturan adalah proporsi perokok aktif setiap
Menteri Keuangan (PMK) No hari yang terbesar (44,5%)
205/PMK.011/2014 tentang tarif dibandingkan kelompok pekerja
cukai hasil tembakau. Ini membuat lainnya.
industri rokok semakin tertekan. Dari berbagai permasalahan
Selain masalah kesehatan, dan ancaman industri rokok yang ada
kenaikan cukai juga menjadi masalah dapat mempengaruhi kinerja
bagi industri rokok. Pasalnya perusahaan-perusahaan tersebut. Dari
pemerintah menargetkan cukai fenomena tersebut akan berpengaruh
tembakau tahun 2016 mencapai Rp. langsung pada pendapatan
149,9 triliun, seperti tercantum dalam perusahaan rokok, dimana kondisi
nota keuangan dan keterangan tersebut juga akan mempengaruhi
pemerintah tentang RUU APBN kinerja perusahaan.
2016. Dengan kenaikan yang Berdasarkan latar belakang
ditetapkan pemerintah sangat tersebut, maka peneliti tertarik untuk
memberatkan industri rokok melakukan penelitian dengan judul :
nasional. Penetapan cukai rokok ANALISIS RASIO KEUANGAN
yang tinggi dapat menyebabkan UNTUK MENILAI KINERJA
kanaikan biaya produksi yang KEUANGAN (Studi pada Industri
berimbas dengan harga per batang Rokok yang Terdaftar di Bursa
rokok. Ini dapat menyebabkan Efek Indonesia Periode 2010-
penurunan mengkonsumsi rokok. 2014).
Penurunan konsumsi rokok
berdampak langsung pada turunnya berdasarkan uraian yang telah
jumlah produksi dan pekerja yang dibahas di atas maka rumusan

3
permasalahan yang menjadi pokok Analisis Rasio Keuangan
bahasan dalam penelitian ini adalah
Bagaimana kinerja keuangan Adapun pengertian analisis
perusahaan berdasarkan hasil analisis rasio keuangan menurut Kasmir
rasio laporan keuangan perusahaan (2012 : 104) menyatakan “rasio
pada industri rokok yang terdaftar di keuangan merupakan kegiatan
bursa efek indonesia periode 2010 membandingkan angka-angka yang
sampai 2014 ? ada dalam laporan keuangan
dengan cara membagi satu angka
Tujuan Penelitian dengan angka lainnya”.
Untuk mengetahui kondisi Perbandingan dapat dilakukan antara
kinerja keuangan perusahaan pada satu komponen dengan komponen
industri rokok yang terdaftar di lainnya dalam satu laporan keuangan
Bursa Efek Indonesia periode 2010 atau antar komponen yang ada
sampai 2014 dengan menggunakan diantara laporan keuangan.
analisis rasio likuiditas, leverage, Kemudian angka yang
profitabilas, dan nilai pasar dan diperbandingkan dapat berupa angka
membandingkan dengan perusahaan -angka dalam satu periode maupun
yang sejenis. beberapa periode.
TINJAUAN PUSTAKA Jenis-Jenis Rasio Keuangan
Laporan Keuangan
1) Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio),
Adapun pengertian laporan yaitu rasio yang digunakan untuk
keuangan menurut Menurut Kasmir mengukur kemampuan
(2013:7) “menunjukkan bahwa perusahaan dalam membayar
laporan keuangan adalah laporan hutang-hutang jangka pendeknya.
yang menunjukkan kondisi Terdapat 2 (dua) alat ukur rasio
keuangan perusahaan pada saat ini likuiditas yaitu :
atau dalam suatu periode tertentu”. a. Current Ratio, merupakan
Kondisi perusahaan terkini adalah rasio yang membandingkan
keadaan keuangan perusahaan pada antara aktiva lancar yang
tanggal tertentu (untuk neraca) dan dimiliki perusahaan dengan
periode tertentu (untuk laporan laba hutang jangka pendek.
rugi). b. Quick Ratio, rasio yang
menunjukkan besarnya alat
Analisis Laporan Keuangan likuid yang paling cepat yang
bisa digunakan untuk
Sedangkan Menurut Dwi
melunasi hutang lancar.
Pratowo (2011:56), “analisis
2) Rasio leverage (leverage ratio),
keuangan merupakan suatu proses
merupakan untuk mengukur
yang penuh pertimbangan dalam
sampai seberapa jauh aktiva
rangka membantu mengevaluasi
perusahaan dibiayai dengan
posisi keuangan dan hasil operasi
hutang.
perusahaan pada masa sekarang dan
Terdapat 2 (dua) rasio yang
masa lalu, dengan tujuan utama
bisa dimanfaatkan oleh
untuk menentukan estimasi dan
perusahaan yaitu
prediksi yang paling mengenai
a. Debt to Total Assets Ratio
kondisi dan kinerja perusahaan pada
(DAR), mengukur presentase
masa mendatang.

4
besarnya dana yang berasal investor bersedia membayar
dari hutang. untuk tiap rupiah dari laba
b. Debt to Equity Ratio (DER), yang dilaporkan. Rasio ini
merupakan imbangan antara oleh para investor digunakan
hutang yang dimiliki untuk memprediksi
perusahaan dengan modal kemampuan perusahaan
sendiri. dalam menghasilkan laba di
3) Rasio profitabilitas (Profitability masa yang akan datang.
Ratio), yaitu rasio yang digunakan Kesediaan para investor
untuk mengukur efentivitas untuk menerima kenaikan
perusahaan dalam mendapatkan PER sangat bergantung pada
keuntungan. prospek perusahaan.
Rasio profitabilitas ini dapat
diukur dengan beberapa alat ukur, Kinerja Keuangan
yaitu
Pengertian kinerja keuangan
a. Return On Equity (ROE),
menurut menurut Jumingan,
mengukur kemampuan
(2011:239) “kinerja keuangan
perusahaan dalam
merupakan gambaran kondisi
menghasilkan keuntungan
keuangan pada suatu periode tertentu
dengan modal sendiri yang
baik menyangkut aspek
dimiliki.
penghimpunan dana maupu
b. Return on Investment (ROI),
penyaluran dana yang biasanya
kemampuan perusahaan
diukur dengan indikator kecukupan
untuk menghasilkan
modal, likuiditas, dan profitabilitas”.
keuntungan dengan jumlah
aktiva yang tersedia di dalam
perusahaan. METODE PENELITIAN
4) Rasio Nilai Pasar merupakan
sekumpulan rasio yang Jenis Penelitian
menghubungkan harga saham
dengan laba, nilai buku per Penelitian ini menggunakan
saham, dan dividen. Rasio ini pendekatan kuantitatif yang bersifat
memberikan petunjuk mengenai deskriptif. Pada penelitian ini tidak
apa yang dipikirkan investor atas menggunakan suatu hipotesis karena
kinerja perusahaan di masa lalu peneliti hanya menggambarkan,
serta prospek di masa mendatang menjelaskan atau membuat prediksi
(Moeljadi, 2006:75). serta mendapatkan hasil dari suatu
a. Earning Per Share (EPS), permasalahan yang ingin dipecahkan
menunjukkan bagian laba dalam hal ini kinerja keuangan
yang dinikmati oleh perusahaan rokok yang terdaftar
pemegang saham untuk tiap dalam Bursa Efek Indonesia periode
lembar saham yang dimiliki. 2010-2014.
Besar kecilnya EPS
dipengaruhi oleh laba bersih Populasi dan Sampel
dan jumlah saham yang
dimiliki perusahaan. Dalam penelitian ini,
b. Price Earning Ratio (PER), pengamatan yang dilakukan adalah
menunjukkan berapa banyak seluruh anggota populasi yang dapat

5
memenuhi kriteria sebagai obyek yakni rasio likuiditas, rasio leverage,
penelitian. Sampel yang digunakan rasio profitabilitas, rasio nilai pasar.
pada penelitian ini berdasarkan
syarat yang telah ditentukan sebagai Lagkah-langkah pengelolaan
berikut: data untuk menganalisis rasio dan
1. Perusahaan rokok yang mengetahui kinerja keuangan
terdaftar di Bursa Efek perusahaan rokok adalah
Indonesia (BEI).
1. Melakukan pencarian data
2. Perusahaan rokok yang sudah
yang diperlukan yaitu laporan
terdaftar di Bursa Efek
keuangan 3 (tiga) perusahaan
Indonesia (BEI) selama tahun
rokok yang terdapat di pojok
penelitian yaitu 2010-2014.
Bursa Efek Indonesia
Dalam penelitian ini populasi ada 4
Universitas Brawijaya.
(empat) perusahaan rokok, yaitu 2. Melakukan perhitungan
1. PT. Gudang Garam Tbk. terhadap rasio-rasio yang
2. PT.Handjaya Mandala digunakan yaitu:
Sampoerna Tbk. a. Rasio likuiditas yang terdiri
3. PT. Bentoel Internasional atas current ratio dan quick
Investama Tbk. ratio.
4. PT. Wismilak Inti Makmur b. Rasio leverage yang terdiri
Tbk. atas Debt to Total Assets
Ratio (DAR) dan Debt to
Namun dikarenakan PT. Equity Ratio (DER).
Wismilak Inti Makmur. Tbk mulai c.Rasio profitabilitas yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia terdiri atas Return on Equity
tahun 2012, maka sampel dari dan Return on Investment.
penelitian ini adalah : d. Rasio nilai pasar yang
1. PT. Gudang Garam Tbk. terdiri atas Earning Per
2. PT. Handjaya Mandala Share (EPS) dan Price
Sampoerna Tbk. Earning Ratio (PER).
3. PT. Bentoel Internasional e. Melakukan perhitungan
Investama Tbk. rata-rata dari setiap rasio
keuangan sebagai dasar
Jenis Data penentuan kinerja keuangan
perusahaan rokok.
Dalam pelaksanaan penelitian, f. Dari hasil perhitungan
peneliti menggunakan jenis data analisis rasio yang diperoleh
kuantitatif. Data yang berupa angka- dapat dianalisis secara
angka dalam hal ini yang deskriptif kinerja setiap
bersangkutan yaitu mengenahi data tahunnya dan
laporan keuangan. kecenderungan pada
masing-masing perusahaan
Teknik Analisis Data
rokok yang terdaftar di
Dalam penelitian ini metode bursa efek indonesia periode
analisis data yang dilakukan adalah 2010-2014.
metode analisis deskriptif kuantitatif.
Analisis ini dilakukan dengan
melakukan analisa rasio keuangan

6
Definisi Operasional Variabel b. Debt to Equity Ratio
(DER), merupakan
Dalam penelitian ini variabel imbangan antara hutang
yang digunakan yaitu : yang dimiliki
1. Rasio Likuiditas (Liquidity perusahaan dengan
Ratio), yaitu rasio yang modal sendiri.
digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan DER =
dalam membayar hutang-
hutang jangka pendeknya. (Brigham dan Houston, 2001:58)
a. Current Ratio,
merupakan rasio yang 3. Rasio Profitabilitas
membandingkan antara (Profitability Ratio), yaitu
aktiva lancar yang rasio yang digunakan untuk
dimiliki perusahaan mengukur efentivitas
dengan hutang jangka perusahaan dlam
pendek. mendapatkan keuntungan.
a. Return on Equity,
CR= mengukur kemampuan
perusahaan dalam
menghasilkan
(Brigham dan Houston 2010:13)
keuntungan dengan
b. Quick Ratio, rasio yang modal sendiri yang
menunjukkan besarnya dimiliki.
alat likuid yang paling
cepat yang bisa ROE = 100 %
digunakan untuk
melunasi hutang lancar. (Brigham dan Houston 2010:149)

QR = 100 % b. Return on invesment


(ROI, kemampuan
(Brigham dan Houston, 2010:134) perusahaan untuk
menghasilkan
2. Rasio Leverage (leverage keuantungan jumlah
ratio), merupakan untuk aktiva yang tersedia di
mengukur sampai seberapa dalam perusahaan.
jauh aktiva perusahaan
dibiayai dengan hutang. ROI = 100 %
a. Debt to Total Assets
Ratio (DAR),
(Brigham dan Houston 2010:148)
mengukur presentase
besarnya dana yang
berasal dari hutang.

DAR =

(Brigham dan Haoston, 2006:103)

7
4. Rasio Nilai Pasar, yaitu PEMBAHASAN
merupakan sekumpulan
rasio yang menghubungkan Current Ratio (CR)
harga saham dengan laba,
nilai buku per saham, dan Tahun
dividen. Perusahaan 2010 2011 2012 2013 2014
a. Earning Per Share PT. Gudang Garam. 270% 224% 217% 172% 162%
(EPS), menunjukkan
PT. HM Sampoerna 161% 175% 178% 175% 153%
bagian laba yang
PT. Bentoel 250% 112% 164% 118% 100%
dinikmati oleh
pemegang saham untuk Rata-Rata Industri 227% 170% 186% 155% 138%

tiap lembar saham yang Nilai Tertinggi 270% 224% 217% 175% 162%
dimiliki. Besar kecilnya Nilai Terendah 161% 112% 164% 118% 100%
EPS dipengaruhi oleh Dari tahun 2010 hingga 2014
laba bersih dan jumlah terlihat bahwa dari 3 perusahaan
saham yang dimiliki yang diamati, PT. Gudang Garam,
perusahaan. Tbk mempunyai rata-rata nilai
current ratio yang lebih baik
EPS 100 %
dibandingkan dengan PT. Hanjaya
Mandala Sampoerna, Tbk dan PT.
(Brigham dan Houstson Bentoel Internasional Investama,
2010:149) Tbk. PT. Gudang Garam, Tbk
b. Price Earning Ratio mempunyai nilai current ratio selalu
(PER), menunjukkan diatas rata-rata industri. Untuk nilai
berapa banyak investor current ratio dari PT. Bentoel
bersedia membayar International investama, Tbk terlihat
untuk tiap rupiah dari sangat fluktuatif dari tahun ke tahun.
laba yang dilaporkan. Kondisi ini menunjukkan adanya
Rasio ini oleh para masalah dalam pengelolaan aset
investor digunakan lancar yang dimiliki oleh perusahaan.
untuk memprediksi Kegagalan dalam mengkonversi
kemampuan perusahaan piutang menjadi kas tentu saja akan
dalam menghasilkan mempengaruhi kemampuan
laba di masa yang akan perusahaan dalam membayar
datang. tagihan yang tercermin dari
rendahnya nilai current ratio
EPS = 100 % perusahaan.

(Brigham dan Houstson 2010:150)

8
Quick Ratio (QR) memiliki nilai DAR diatas rata-rata,
hal ini menunjukkan memburuknya
kondisi solvabilitas perusahaan.
Berbeda dengan 2 (dua) perusahaan
Tahun
lainnya, PT. Gudang Garam, Tbk dan
Perusahaan 2010 2011 2012 2013 2014
PT. HM Sampoerna, Tbk
PT. Gudang Garam. 32% 17% 24% 22% 16% menunjukkan nilai DAR yang relatif
PT. HM Sampoerna 61% 70% 46% 32% 25% rendah. Kondisi ini menunjukkan
PT. Bentoel 47% 19% 29% 24% 24% jumlah hutang yang dimiliki oleh
Rata-Rata Industri 47% 36% 33% 26% 21% perusahaaan masih lebih kecil
Nilai Tertinggi 61% 70% 46% 32% 25%
dibandingkan dengan aset yang
dimiliki. Dengan kata lain jika
Nilai Terendah 32% 17% 24% 22% 16%
seandainya terjadi masalah yang
menyebabkan bangkrutnya
Dari periode 2010 hingga 2014 perusahaan, jumlah hutang yang
menunjukkan bahwa dari 3 dimiliki masih dapat ditutupi
perusahaan yang diamati, terlihat dengan nilai aset yang ada.
bahwa perusahaan yang memiliki
nilai quick ratio di atas rata-rata Debt to Equity Ratio (DER)
adalah PT. Hanjaya Mandala
Sampoerna, Tbk. Sedangkan untuk
Tahun
dua perusahaan lainnya memiliki
Perusahaan 2010 2011 2012 2013 2014
nilai quick ratio yang cukup baik.
Ini berarti semua perusahaan PT. Gudang Garam. 44% 59% 56% 73% 75%
menunjukkan semakin besar PT. HM Sampoerna 101% 90% 97% 94% 110%
kemampuan kas, efek, dan piutang PT. Bentoel 130% 182% 260% 947% -834%
untuk melunasi kewajiban jangka Rata-Rata Industri 92% 110% 138% 371% -216%
pendeknya. Untuk PT. Gudang Nilai Tertinggi 130% 182% 260% 947% 110%
garam, Tbk dan PT Bentoel
Nilai Terendah 44% 59% 56% 73% -834%
Internasional Investama, Tbk nilai
Dari periode 2010 hingga 2014
quick ratio berada dibawah rata-rata.
terlihat bahwa dari tiga perusahaan
Debt to Total Assets Ratio (DAR) yang diamati, PT. Bentoel
Internasional Investama, Tbk
memiliki nilai rata-rata DER yang
tertinggi. Sedangkan perusahaan
Tahun
yang memiliki nilai rata-rata DER
Perusahaan 2010 2011 2012 2013 2014 terendah adalah PT. Gudang
PT. Gudang Garam. 31% 37% 36% 42% 43% Garam, Tbk. Nilai DER untuk PT.
PT. HM Sampoerna 50% 47% 49% 48% 52% Bentoel Internasional Investama, Tbk
PT. Bentoel 57% 65% 72% 90% 114% juga memperlihatkan peningkatan
Rata-Rata Industri 46% 50% 52% 60% 70%
dari tahun ke tahun. Peningkatan
nilai DER ini menunjukkan
Nilai Tertinggi 57% 65% 72% 90% 114%
terjadinya peningkatan jumlah
Nilai Terendah 31% 37% 36% 42% 43%
utang yang dimiliki oleh
Dari periode 2010 hingga 2014 perusahaan. Hal ini menjadi sinyal
terlihat bahwa, dari ketiga memburuknya kondisi solvabilitas
perusahaan tersebut pada PT. perusahaan.
Bentoel Internasional Investama, Tbk

9
Return on Equity (ROE) Dari periode 2010 hingga 2014
terlihat bahwa dari tiga perusahaan
yang diamati, PT. HM Sampoerna,
Tbk memiliki nilai ROI yang
Tahun
tertinggi. Hal ini menunjukkan
Perusahaan 2010 2011 2012 2013 2014
bahwa PT. HM Sampoerna, Tbk
PT. Gudang Garam. 20% 20% 15% 15% 16% mempunyai kemampuan
PT. HM Sampoerna 63% 79% 74% 76% 74% menghasilkan laba setelah pajak
PT. Bentoel 10% 14% -17% -118% -163% dengan menggunakan keseluruhan
Rata-Rata Industri 31% 38% 24% -9% -24% aktiva yang dimiliki perusahaan
Nilai Tertinggi 63% 79% 74% 76% 74%
besar atau perusahaan semakin
efisien dalam penggunaan aktiva.
Nilai Terendah 10% 14% -17% -118% -163%
Dari periode 2010 hingga Nilai ROI untuk PT. Gudang Garam,
2014 terlihat bahwa dari 3 (tiga) Tbk juga memperlihatkan kondisi
perusahaan yang diamati, PT. HM yang fluktiatif walaupun menurun
Sampoerna, Tbk memiliki nilai pada tahun 2012 sampai 2014. Untuk
ROE yang tertinggi. Hal ini PT. Bentoel Internasional Investama,
menunjukkan bahwa PT. HM Tbk pergerakan nilai ROE
Sampoerna, Tbk mempunyai mengalami kenaikan tahun 2011
kemampuan perusahaan namun pengalami penurunan tajam
menghasilkan laba setelah pajak pada periode 2012 sampai 2014.
dengan menggunakan modal sendiri Earning Per Share (EPS)
yang dimiliki perusahaan semakin
besar atau perusahaan semakin
efisien dalam menggunakan modal Tahun
sendiri. Nilai ROE untuk PT.
Perusahaan 2010 2011 2012 2013 2014
Gudang Garam, Tbk juga
PT. Gudang Garam. 2,155 2,5773 2,115 2,278 2,804
memperlihatkan peningkatan, namun
pada tahun 2012 sempat menurun. PT. HM Sampoerna 1,465 1,84 2,269 2,468 2,323
-
Untuk PT. Bentoel PT. Bentoel 30,2 42,26 -44,66 143,93 -314,74
Internasional Investama, Tbk - - -
Rata-Rata Industri 11,273 15,559 13,425 46,395 103,204
pergerakan nilai ROE menunjukkan
Nilai Tertinggi 30,2 42,26 2,269 2,468 2,804
kondisi yang berfluktuasi, dengan -
nilai ROE semakin turun dari tahun Nilai Terendah 1,465 1,84 -44,66 143,93 -314,74
ke tahun. Dari periode 2010 hingga 2014
terlihat bahwa dari tiga perusahaan
Return on Investment (ROI) yang diamati, PT. HM Sampoerna,
Tbk dan PT. Gudang Garam, Tbk
memperlihatkan kondisi fluktiatif,
Tahun walaupun naik turunnya sedikit.
Perusahaan 2010 2011 2012 2013 2014
Untuk PT. Bentoel Internasional
PT. Gudang Garam. 13% 13% 10% 9% 9%
Investama, Tbk pergerakan nilai EPS
sempat mengalami kenaikan tahun
PT. HM Sampoerna 31% 42% 37% 39% 35%
2011 namun pengalami penurunan
PT. Bentoel 4% 5% -5% -11% -22% tajam periode 2012 sampai 2014.
Rata-Rata Industri 16% 20% 14% 12% 7%
Nilai Tertinggi 31% 42% 37% 39% 35%
Nilai Terendah 4% 5% -5% -11% -22%

10
Price Earning Ratio (PER) liabilitas jangka pendek secara
cepat karena nilainya <100%.
2. PT. Bentoel Internasional
Investama, Tbk memiliki nilai
Tahun
DER yang menunjukkan
Perusahaan 2010 2011 2012 2013 2014
peningkatan dari tahun ke tahun.
PT. Gudang Garam. 23,20% 19,40% 23,64% 21,95% 17,83% Pada periode tahun 2010 sampai
PT. HM Sampoerna 6,83% 5,44% 4,47% 4,06% 4,38% 2014 nilai DER PT. Bentoel
PT. Bentoel 16,56% 1,18% -1,12% -0,35% -0,16% Internasional Investama, Tbk
Rata-Rata Industri 15,53% 8,68% 9,00% 8,55% 7,35% meningkat tajam. Peningkatan
Nilai Tertinggi 23,20% 19,40% 23,64% 21,95% 17,83%
nilai DER ini menunjukkan
terjadinya peningkatan jumlah
Nilai Terendah 6,83% 1,18% -1,12% -0,35% -0,16%
Dari periode 2010 hingga 2014 utang pada perusahaan. Hal ini
terlihat bahwa dari tiga perusahaan menjadi sinyal memburuknya
yang diamati, PT. Gudang Garam, kondisi solvabilitas perusahaan.
Tbk memperlihatkan mempunyai Adapun untuk PT.
rata-rata lebih tinggi dari PT. Gudang Garam, Tbk dan PT.
Sampoerna, Tbk dan PT. Hanjaya Mandala Samperna,
Bentoel Internasional Investama, Tbk menunjukkan tren nilai
Tbk, sedangkan pada PT. HM DER yang cukup stabil.
Sampoerna, Tbk mempunyai nilai 3. Secara rata-rata, ketiga
PER berada dibawah rata-rata perusahaan tersebut memiliki
industri. Untuk PT. Bentoel nilai DAR dibawah 100%.
Internasional Investama, Tbk nilai Kondisi ini menunjukkan jumlah
PER mengalami penurunan tajam hutang yang dimiliki oleh
periode 2011 sampai 2014. perusahaaan masih lebih kecil
dibandingkan dengan aset
KESIMPULAN DAN SARAN yang dimiliki. Dengan kata
Kesimpulan lain jika seandainya terjadi
Berdasarkan hasil pengolahan masalah yang menyebabkan
bangkrutnya perusahaan, jumlah
dan analisis data, maka dapat hutang yang dimiliki masih
dapat ditutupi dengan nilai aset
disimpulkan sebagai berikut : yang ada. Namun untuk
PT. Bentoel International, Tbk,
1. Tingkat likuiditas yang dicapai pada tahun 2010-2014
PT HM Sampoerna, Tbk, PT menunjukkan peningkatan nilai
Gudang Garam, Tbk, dan PT DAR dari 57% pada tahun
Bentoel Internasional Investama, 2010 menjadi 144% pada
Tbk dengan menggunakan tahun 2014, nilai DAR diatas
current ratio sudah cukup baik. 100%. Sementara untuk
Ketiga perusahaan tersebut dapat perusahaan lainnya (Gudang
membayar likuiditas jangka Garam dan Sampoerna) nilai
pendeknya setiap tahun karena DAR masih dibawah 100%.
nilai rasio >100%. Namun, dari
ketiga perusahaan ini ada Saran
masalah dalam pembayaran Berdsarkan hasil pengolahan
data dan analisis data, maka

11
dapat diuraikan saran penelitian tidak menimbulkan beban
sebagai berikut : terhadap laba operasi
1. Dari hasil analisis rasio perusahaan.
keuangan, untuk PT. Gudang 4. Bagi PT. HM
Garam, Tbk, PT HM Sampoerna, Tbk harus mampu
Sampoerna, Tbk, dan PT. mempertahankan kinerja
Bentoel Internasional Investama, keuangan yang telah dicapai
Tbk hendaknya meningkatkan dengan baik. Perusahaan harus
kinerja keuangan dan bagi ketiga mampu mengelola hutang
perusahaan yang sudah dalam jangka panjangnya dengan baik.
pencapaian yang diharapkan, Sehingga, PT. HM Sampoerna,
supaya mempertahankan kinerja Tbk tetap mempunyai kinerja
keuangannya agar dapat yang baik dimasa mendatang.
bersaing dengan perusahaan
sejenis. DAFTAR PUSTAKA
2. Bagi PT. Bentoel
Internasional Investama, Tbk
Brigham, Eugene F. dan Houston,
agar dapat melakukan perbaikan
Joel F. 2001. Manajemen
dari sisi manajemen untuk
Keuangan II, Jakarta: Salemba
menyiapkan strategi pemasaran
Empat.
dimasa mendatang agar
perusahaan mampu mencapai
. 2006 . Dasar - Dasar
laba yang optimal. Diharapkan
Manajemen Keuangan, alih
PT. Bentoel Internasional
bahasa Ali Akbar Yulianto,
Investama, Tbk mampu
Edisi Sepuluh. Buku 1.
mengurangi pembiayaan yang
Penerbit Salemba Empat.
bersumber dari hutang, baik
Jakarta.
hutang jangka panjang maupun
jangka pendek. Dengan
. 2010 . Dasar - Dasar
demikian diharapkan kinerja
Manajemen Keuangan, Edisi
keuangan dari PT. Bentoel
Sebelas. Buku 1. Penerbit
Internasiona Investama, Tbk
Salemba Empat. Jakarta.
juga ikut mengalami perbaikan
ke kinerja yang lebih baik lagi
.2011 . Dasar - Dasar
3. Bagi PT. Gudang Garam,
Manajemen Keuangan.
Tbk disarankan untuk
Penerjemah Ali Akbar
meningkatkan kinerja keuangan.
Yulianto. Edisi Kesebelas.
Terutama pada rasio
Edisi Indonesia. Buku II.
profitabilitasnya. Perusahaan
Jakarta: Salemba Empat.
harus mampu mengelola
persediaan, aktiva dan penjualan Dwi pratowo dan Rika Juliaty.
dengan efektif dan efisien. (2011).“Analisis Laporan
perusahaan harus melakukan Keuangan Konsep Dan
efisiensi terhadap aktivitas Aplikasi”. Edisi Revisi.
perusahaan terutama pada Yogyakarta: Upp Amp YKPN.
kegiatan operasi perusahaan
terutama pada bidang
penagihan piutang, sehingga

12
Jumingan. 2011. Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta : Bumi
Aksara.

Kasmir. 2012. Analisis Laporan


Keuangan. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.

. 2013 . Analisis Laporan


Keuangan. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.

Muljadi. 2006. Sistem Akuntansi.


Jakarta : Salemba Empat.

13

Anda mungkin juga menyukai