Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

            Puji syukur sama-sama kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta karunianya kepada kita semua dan masih memberikan kita kesehatan jasmani
maupun rohani sehingga kita dalam keadaan sehat wal’afiat.Oleh karena itu penyusunan laporan
praktikum ini pun dapat terselesaikan dan juga semoga kita semua selalu berada dalam lindungan
Nya.Kemudian salawat beriring salam tidak lupa pula kita sanjung sajikan kepangkuan nabi
besar kita Muhammad SAW yang mana oleh beliau telah bersusah payah berjuang membawa
kita ummatnya dari alam kegelapan ke alam yang terang menerang dan dari alam kebodohan ke
alam yang berilmu pengetahuan sebagai mana yang sedang kita rasakan pada saat sekarang
ini.Dan dialah stu-satu nya suri tauladan yang sangat baik sehingga patut kita contoh dan kita tiru
agar kita semua selamat di dunia dan di akhirat kelak.
            Terimakasih yang setinggi-tingginya dan yang sebesar besarnya penyusun ucapkan
kepada pihak –pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan praktikum ini terutama
sekali kepada dosen mata kulia fisika dasar yang telah memberikan tugas untuk membuat
laporan ini sekaligus membimbing penyusun dalam proses pembuatannya dan juga kepada
teman-teman yang senantiasa membantu dalam penyusunan laporan ini.Sehingga penyusunan
atau pembuatan laporan praktikum ini pun dapat terselesaikan tepat pada waktunya.Laporan
praktkum ini membahas mengenai ”Teorema Toricelli” 
            Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan atau dari yang diharapkan baik dalam bentuknya,materi pembahasannya maupun
penyusunannya.Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan ini dan diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca

Corawali, 10 Oktober 2019


   Penyusun

   KHAIRUN NISA’A LUKMAN

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB  I  PENDAHULUAN.......................................................................................... 3
A.  LATAR BELAKANG............................................................................................ 3
B.  RUMUSAN MASALAH................................................................................. ..... 3
C.  TUJUAN................................................................................................................. 3
BAB  II   TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 4
A TEOREMA TORRICELLI…………………………………………………………………………5
B HIPOTESIS………………………………………………………………………………………..6
BAB  III  METODELOGI KEGIATAN................................................................... 6
A   IDENTIFIKASI VARIABEL................................................................................. 6
B DEFINISI VARIABEL........................................................................................... 7
C   ALAT DAN BAHAN.............................................................................................. 8
D PROSEDUR KERJA………………………………………………………………..9
E TEKNIK ANALISIS DATA……………………………………………………….10
BAB  IV  HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN..............................................11
A   HASIL.....................................................................................................................11
B ANALISIS………………………………………………………………………….11
C   PEMBAHASAN.....................................................................................................12
BAB   V  PENUTUP……………………....................................................................13
A   KESIMPULAN........................................................................................................13
B   SARAN....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................14

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Torricelli membuat eksperimen sederhana, yang dinamakan “Torricelli Eksperiment”. Ia


menggunakan sebuah tabung kaca kuat dengan panjang kira-kira 1 m dan salah satu ujungnya
tertutup. Dengan menggunakan sarung menghadap keatas. Dengan menggunakan corong, ia
menuangkan raksa dari botol ke dalam tabung sampai penuh. Kemudian ia menutup ujung
terbuka tabung dengan jempolnya, dan segera membaliknya. Dengan cepat ia melepaskan
jempolnya dari ujung tabung dan menaruh tabung vertikal dalam sebuah bejana berisi raksa. Ia
mengamati permukaan raksa dalam tabung turun dan berhenti ketika tinggi kolam raksa dalam
tabung 76 cm. Ruang vakum terperangkap di atas kolam raksa.
Dari hasil eksperimen di atas hukum, Toricelli menyatakan bahwa jika suatu wadah yang
bagian atasnya terbuka, diisi cairan dan terdapat lubang kecil pada kedalaman h di bawah
permukan fluida dalam wadah. Kelajuan semburan fluida melalui lubang sama dengan kelajuan
yang di peroleh oleh suatu benda yang jatuh bebas dari ketinggian h.
Pada laporan kali ini, saya akan membahas tentang teorema toricelli secara mendetail
dengan menyelidiki hubungan antara ketinggian, kecepatan serta jarak jangkauan fluida yang
mengalir.

B.      Tujuan
Percobaan untuk menentukan kecepatan dan jarak jangkau fluida

C.      Rumusan masalah


Bagaimana pengaruh ketinggian fluida dengan kecepatan serta jarak jangkauan fluida

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Teorema Torricelli

Torricelli adalah murid dari Galilei. Kontirbusi beliau terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya pada bidang fisika yang kini dikenal sebagai teorema Torricelli. Beliau
menunjukkan bahwa tinggi air tidak bergantung pada apapun kecuali pada beratnya yang
dibandingkan dengan berat udara. Hal ini membuktikan bahwa fluida apapun akan mencapai
ketinggian tertentu bergantung pada berat relatifnya yang dibandingkan dengan udara.

Prinsip Torricelli
Ketika kita melihat sebuah tangki berlubang kecil B tanpa keran (tangki bocor), kita merasa
ingin tahu pasti beberapa besaran fisis ketika air keluar lubang, seperti:
Besar kecepatan titik air yang pertama kali keluar saat keluar lubang B.
Waktu yang dibutuhkan titik air yang pertama kali keluar sejak dari lubang sampai menyentu
tanah.
Jarak terjauh titik air yang pertama kali keluar.

Titik air yang pertama kali keluar adalah saat permukaan air setinggi H dari dasar tangki.

Sebuah tangki bisa dianggap sebagai selang yang memiliki dua ukuran lubang berbeda. Pertama
lubang A yang jauh lebih besar dari B sehingga turunnya permukaan air sangat lambat, turunnya
permukaan air di titik A disebut kecepatan aliran fluida di titik A, vA. Karena sangat lambat
maka vA=0. Karena titik A dan B sebelum air mulai keluar berkontak langsung dengan udara
maka tekanan A dan tekanan B sama dengan tekanan atmosfer, sehingga selisih tekanan di A dan
B sama dengan nol. Dengan mengetahui selisih tekanan, ketinggian masing-masing dititik A dan
B serta kecepatan di A untuk mengetahui kecepatan di B maka hukum bernouli dapat diterapkan.
penurunan rumus.

4
Jelas bawa tangki bocor atau dikenal sebagai teorema Torricelli adalah aplikasi penurunan
hukum Bernoulli. Meskipun apa yang digagas oleh Torricelli mendahului 100 tahun sebelum
hukum Bernoulli muncul. Bagaimana bisa?
Sederhana, Torricelli menurunkan rumus-rumus tersebut dengan bantuan hukum kekekalan
energi mekanik, tapi berbeda dengan Bernoulli yang lebih rumit, cara Torricelli sangat
sederhana, perhatikan.
Anggap setitik air bermassa m, dengan kecepatan di titik A vA = 0, ketinggian H dan h untuk
menghitung vB

Mudah bukan!
waktu yang dibutuhkan
Arah air yang keluar mula-mula adalah horizontal tegak lurus arah gravitasi bumi dan sejajar
permukaan tanah. Berarti gerakan mendatarnya adalah gerak lurus beratutan dan gerakan
vertikalnya adalah gerak vertikal jatuh bebas dengan kecepatan awal nol.

5
Dengan mendapatkan kecepatan dan waktu maka jarak keluarnya air sampai ke tanah dihitung
horizontal adalah

B. Hipotesis

Semakin besar ketinggian air dalam tangki maka akan semakin besar pula kecepatannya dan
jarak jangkau fluida.

6
BAB III
METODELOGI KEGIATAN

A. Identifikasi Variable

1. Control = jenis fluida, dan massa jenis


2. Manipulasi = volume
3. Terikat = kecepatan fluida, ketinggian, jarak jangkau

B. Definisi operasional variable

1. Massa jenis fluida di dapatkan dari penetapan yang ada di Phet simulation
2. Volume di dapatkan dengan menggunakan alat ukur pada layara simulation yang
bertulis “speed” dan alat ukur tersebut di letakkan pada air pancuran dari pintu lubang
3. Ketinggian di dapat dengan memilih “ruler” pada layar simulation alat ukur tersebut
diletakkan pada ketinggian air dari permukaan tanah sampai permukaan bagian tinggi
air pada tangki
4. Jarak jangkauan didapat dengan mengklik “measuri tape” alatukur tersebut diletakkan
di bawah wadah air dan menarik tanda panahnya sampai jarak pancuran air ke tanah.

C. Alat Dan Bahan


Phet Simulation

D. Metode Kerja

1. Membuka aplikasi Phet Simulation


2. Memilih dan Mengklik “fluid pressure and allow”
3. Memperhatikan menu di bagian kiri atas. Pilih menu “water tower” sehingga akan tampil
laman seperti gambar berikut.

7
4. memperhatikan menu pada keran. Pilih menu “match leakage”. Kemudian geser penutup
lubang tangki ke atas sehingga air menyembur keluar. Kemudian klik menu “Fill” pada
samping kiri tangki.
5. Memilih “ruler” pada menu bagian kiri atas. Ukurlah ketinggian air dari permukaan tanah
sampai permukaan bagian tinggi air pada tangki seperti terlihat pada gambar berikut.
Mencatat hasil pengukuran yang terbaca pada alat tersebut sebagai h. Mengukur pula
tinggi air dari lubang tangki sampai permukaan bagian tertinggi mencatat sebagai h 1.

6. Mengukurlah kecepatan aliran air yang menyembur keluar lubang dengan cara
mengambil alat ukur kecepatan air pada bagian atas layar simulasi yang bertuliskan
“speed” kemudia meletakkan ujung runcing bagian bawah alat ukur tersebut pada air
pancuran dari pintu lubang seperti terlihat pada gambar berikut. Catat hasil pengukuran
yang terbaca pada alat ukur sebagai v pada tabel.

8
7. Memilih dan Mengklik “measuri tape” untuk mengukur jarak jangkauan fluida mencatat
pada tabel pengamatan.
8. Mengklik menu “reset all” pada bagian kiri.
9. Mengulangi langak 4-7, de3ngan mengubah j7umlah air pada tangki.

E. Teknik Analisis Data


Dalam penulisan laporan eksperimen ini digunakan teknik analisis perhitungan. Analisis
perhitungan digunakan untuk menentukan kelajuan fluida dengan menggunakan persamaan :

+1 2 +1 2
 p1+ g h1 v = p2 + g h 2 v
2 1 2 2

+1 2 1 2
g h1 v1 = v2
2 2

1 2
g h1 = v
2 2

2 g h=v 22

v2 = √ 2 gh

1
 ∆ y =v oyt+ ayt 2 dengan a y = g dan ∆ y = y
2

1
y=0+ >¿BT2  t BT¿ 2 y
2 g √
∆ x=v oxt (gerak lurus beraturan)

R=√ 2 gh (√ 2gy )=2 √hy


9
R=2 √ hy

10
BAB IV
HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A.   Hasil
NO H (m) H1 (m) H2 = h-h1 V (m/s) R (m)
1 25 m 10 m 15 m 13,9 m/s 22,94 m
2 24 m 9m 15 m 13,3 m/s 22,56 m
3 23 m 8m 15 m 12,5 m/s 20,83 m
4 22 m 7m 15 m 11,7 m/s 19,48 m
5 21 m 6m 15 m 10,8 m/s 17,76 m

B. Analisis Data

V1= √ 2. g . h
= √ 2.10 .10
= √ 200
=√ 14 m/s

V2 = √ 2. g . h
= √ 2.10 .9
= √ 180
= 13,4 m/s

V3= √ 2. g . h
= √ 2.10 .8
= √ 160
= 13,4 m/s

V4= √ 2. g . h
= √ 2.10 .7
= √ 140
= 11.8m/s

V5 = √ 2. g . h
= √ 2.10 .6
= √ 120
= 10,9 m/s

R1= 2 √ h. y .
= 2 √ 10.15

11
= 2√ 150
=2.12,2 m
=24, 4

R2= 2 √ h. y
= 2 √ 9.15
= 2√ 135
=2 . 11, 6 m
=23, 2

R3= 2 √ h. y
= 2 √ 8.15
= 2√ 120
=2 .10,9 m
= 21,8
R4= 2 √ h. y
= 2 √ 7.15
= 2√ 105
= 2 . 10,2 m
=20,4
R5= 2 √ h. y
= 2 √ 6.15
= 2√ 90
= 2 . 9,4m
= 18,8

C. Pembahasan

Dari hasil percobaan yang saya dapatkan ketinggian air berpengaruh terhadap kecepatan
aliran air yang keluar dari lubang dan jarak jangkauan flida , jika air dalam tangki terisi penuh
atau tinggi maka kecepatan alirannya akan lebih besar begitu pula sebaliknya. Hubungan atara
ketinggian air terhadap kecepatal aliran air adalah sebanding, jika ketinggian air dalam tangki
lebih tinggi maka kecepatan alirannya besar begitu pula sebaliknya. Hubungan antara ketinggian
fluida terhadap jarakjangauan fluida adalah sebanding. Jika ketinggian fluida yang ada di dalam
tangki, tinggi maka jarak jangkuannya akan besar, begitu pula sebaliknya

12
Berdasarkan hukum TEOREMA TORRICELLI yang menyatak bahwa ketinggian fluida
sebanding dengan jarak jangkauan fluida. Hal ini telah sesui dari hasil eksperimen yang
menunjukkan bahwa ketinggian fluida sebanding dengan jarak jangkauan.

13
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan yang saya lakukan dapat di simpulkan bahwa

 ketinggian air sangat berpengaruh terhadap keceptan aliran air dan jarak jangkauan air
(fluida) atau bisa di sebut dengan sebanding.
 Untuk mencari kelajuan suatu fluida dapat ditentukan dengan menggunakan rumus v2 =
√ 2 gh
 Untuk mencari jarak jangkauan fluida dapat di tentukan dengan menggunakan rumus
R=√ 2 hy

B.  Saran
            Saran yang dapat diberikan dalam praktikum teorema torricelli ialah semoga kedepannya
atau pada praktikum selanjutnya situasi dalam pelaksanaannya lebih bisa terkontrol dengan baik
sehingga bisa memproleh data hasil yang akurat dan lebih bisa mendalami lebih baik

14
DAFTAR PUSTAKA

http://harryprayoga6.blogspot.co.id

http://winipuspa.blogspot.com

http://lailamscdr.blogspot.com

http://dotpontok.blogspot.com

http://yunan057.blogspot.co.id

15

Anda mungkin juga menyukai