ETIKA PROFESI PUSTAKAWAN

Nama : Noor Najmi Salsabila (190101120655)

Jurusan/lokal: IPII B 2019

Dosen Pengampu: Anna Rizka Mashud, M.IP

"Primum Non Nocere" Dan Profesi Pustakawan Era Disrupsi

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa ada sebuah frase dari tulisan Hippocrates yang berbunyi “diclare the

past, diagnose the present, foretell the future, practice these act. As to diseases, make a habit of two things –

to help, or at least to do no harm” yang berarti jika menemui masalah, yang harus dipertimbangkan pertama

adalah resiko. Resiko terhadap kemungkinan timbulnya kerugian atau petaka harus dihindarkan

Prinsip tersebut berlaku untuk seluruh profesi dan lapangan pekerjaan. Dalam pelaksaan prinsip tersebut

berkaitan dengan kode etik profesi, karena dalam sebuah profesi kita harus memikirkan kemungkinan

kerugian atas apa yang kita lakukan kepada orang banyak/masyarakat . Profesi mengandung unsur

pengabdian, suatu profesi bukanlah dimaksudkan untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri, baik

dari segi ekonomis maupun dalam arti psikis, melainkan untuk pengabdian kepada masyarakat. Memang

pengabdian diri berarti lebih mengutamakan kepentingan orang banyak daripada kepentingan dirinya

sendiri

Maka dari prinsip tersebut dan kaitannya dengan etika profesi adalah etika profesi dapat dipandang sebagai

sistem norma, etika profesi adalah sikap hidup keadilan untuk memberikan layanan profesional terhadap

masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai bentuk layanan publik. Etika profesi yang berlaku

untuk sebuah profesi disebut dengan kode etik , kode etik profesi menyatakan perbuatan apa yang benar dan

salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan perbuatan apa yang harus dihindari

Dari etika profesi inilah yang membedakan nya dengan pekerjaan biasa, karena harus ada aturan-aturan yang

berlaku dan harus dipatuhi agar dapat dipandang sebagai sebuah profesi yang terhormat dan berdelegasi

dalam kehidupan dimasyarakat