Anda di halaman 1dari 13

ROLE PLAY

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

INJURY PREVENTION

CIDERA PUNGGUNG PADA KULI PANGGUL DI PASAR

DISUSUN OLEH :

1. Gusti Nanda Wahyu S (2215007)


2. Raras Miranti Fauziah (2215014)
3. Eki Resti Anggreini (2215021)
4. Umi Khomsatun (2215028)
5. Roypison (2215042)
6. Rio Ariyanto (2215049)
7. Gita Paramitha Y.P (2215056)
8. Rizky Fajri Ramadhan (2215063)
9. Nur Handayani (2215070)

S-1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan atas kehadiran Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Role Play Satuan
Acara Pembelajaran Injury Prevention Cidera Punggung Pada Kuli Panggul Di Pasar” dengan
tepat waktu.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca, agar dalam
pembuatan makalah pada lain waktu bisa lebih baik semoga bermanfaat.

Yogyakarta, 22 Desember 2015

penulis
A. PEMBAGIAN PERAN :

1. Gusti Nanda Wahyu S = Petugas Kesehatan


2. Raras Miranti Fauziah = Konsumen
3. Eki Resti Anggreini = Petugas Kesehatan
4. Umi Khomsatun = Tukang Jamu Gendong
5. Roypison = Pengurus Pasar
6. Rio Ariyanto = Kuli Panggul
7. Gita Paramitha Y.P = Pemberi Penyuluhan
8. Rizky Fajri Ramadhan = Kuli Panggul
9. Nur Handayani = Pedagang Gorengan

POKOK PERMASALAHAN:
Banyak ditemukan kuli panggul dan pedagang di Pasar Gamping Sleman, mereka
banyak mengeluhkan nyeri otot pada anggota bagian tubuh seperi leher, pinggang, punggung
dan kaki. Hal ini disebabkan pekerjaan kasar atau pekerjaan yang mengandalkan kekuatan
fisiknya seperti melakukan kegiatan mengangkat dan mengangkut barang dagangan dari satu
tempat ketempat lain.
Hampir proses semua pekerjaan dilakukan secara manual yang mengandalkan tenaga
fisik, sehingga kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan pada otot dan persendian yang
akan menghambat kerja mereka. Gangguan pada otot yang biasa disebut musculoskeletal
terjadi karena beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu, pekerjaan yang dilakukan berulang-
ulang, sikap kerja yang tidak normal dan kurangnya istirahat.
B. NASKAH

Raras : “Mas, ini tolong antarkan Sayuran di Mobil yang itu, sama bawain dus-dus ini”
Rio : “Iya Bu, wah banyak sekali, kalo saya sendirian saya nggak kuat bu”.
Raras : “Ya terserah pokoknya bawain ini mas, soalnya saya juga enggak kuat kalau mau
bawa barang-barang ini”.
Rio : “Ya sebentar bu, saya panggil teman saya dulu.
Riski …!!! Kesini, ada banyak job nih” ( sambil melambaikan tangan)
Rizki : “Iya mas sebentar” , ( Sambil berlari menemui Rio)
Rio : “Saya bawa 2 karung, kamu bawa yang dus besar-besar itu ya Riz”
Rizki : “Oke siap Mas”

Setelah selesai kemudian kedua orang tersebut beristrahat di dekat parkiran, saat
mereka sedang beristirahat terdapat pedagang gorengan dan penjual jamu gendong
yang menghampiri.
Umi : “Eh mba gimana laris gorenganya?”
Nur : “Ya alhamdulilah, tapi ini masih banyak mba, belum terjual semua”
Umi : “Sama ini mba, padahal udah pegal-pegal punggung sama bahunya ini, soalnya saya
juga sudah muterin pasar mba”
Nur : “Iya ya mba, saya juga ngerasain pegel-pegel. Eh itu ada Mas-mas sedang istirahat,
kesana aja ayo mba, kali aja mereka mau beli”
Umi : “Ayo mba”, ( berjalan menghampiri kuli panggul yang sedang beristirahat)
Di parkiran
Umi : “Mas beli jamu enggak ini?”
Nur : “Beli gorenganya juga ini mas, gorengan special”
Rizki : “Iya mba saya beli gorengan, beli jamu juga, jamunya ada yang pegel linu tidak?”
Rio : “Kalau saya jamu pegel linu mbak”
Umi : “Kok dua-duanya pada beli jamu pegel linu semua mas? Lagi sakit ya?”
Rizki : “Iya ini soalnya lagi banyak Job mba, dari pagi ngangkutin barang-barang sama
sayuran, badanya semuanya rasanya sakit pegel linu”
Nur : “Ya namanya juga kuli panggul mas, saya yang tiap hari jualan gorengan kaya gini
juga ngerasa punggungnya sakit, pegel-pegel”
Saat mereka sedang bercakap-cakapan datanglah pengurus pasar yaitu Bapak Roy
Roy : “Sedang membahas apa ini bapak-bapak, ibu-ibu?”
Umi : “Eh Pak Roy, ini loh pak kami ini sebagai pedagang dan kuli panggul sedang
mengeluh masalah kesehatan ini pak, akhir-akhir ini punggungnya sakit”.
Roy : “Oh begitu, namanya juga bekerja di pasar bu, ya begitu capek dan juga pegal-
pegal. Kebetulan sekali, saya kemarin ikut di acara kesehatan ya membahas tentang
kesehatan tubuh, khususnya mengenai cidera-cidera begitu lah bu, pak saya juga
ditawarin kata petugas kesehatanya mau mengadakan di pasar, saya belum
menyetujui ”
Nur : “Oh begitu pak, saya ini tidak tahu apa penyakit yang saya derita, mengapa juga saya
bisa merasa pegel-pegel dan juga badanya terasa sakit semua, mungkin perlu ada
pengetahuan pak mengenai kesehatan”
Rizki : “Iya juga bener kata mba Nur, saya takut loh pak kalau ternyata yang saya derita
ini penyakit yang berbahaya”
Roy : “Coba nanti saya tanya ke petugas kesehatan yang kemarin, sekalian saya mau
berkunjung kesana”
Kemudian pak Roy menemui petugas kesehatan di balai kesehatan
Roy : “Pagi, bu ini saya Roy yang ikut waktu acara sosialisasi kesehatan itu
Eki : “Iya selamat pagi pak , Ada perlu apa pak Roy?”
Roy : “Begini loh Bu untuk tawaran yang dulu disampaikan, katanya mau ada penyuluhan
di pasar, kemungkinan bisa dilaksanakan atau tidak bu?”
Eki : “Oh begitu pak, tunggu sebentar ya pak saya menghubungi Ibu Gita dan ibu Nanda
dahulu” ( menghampiri Bu Gita di ruanganya)
Eki : “Bu, ini pak Roy yang waktu itu kita menawarkan untuk penyuluhan di pasar, beliau
meminta untuk dilaksanakanya acara tersebut, bagaimana ya bu?
Gita : “Oh begitu mbak eki, ya sudah kita setujui saja berhubung ada hari yang bisa
dilakukan acara tersebut”
Nanda : “Iya bu bener, berhubung hari selasa kita ada waktu luang, soalnya kita juga perlu
waktu untuk mempersiapkan acara tersebut”
Eki : “Ya sudah bu, mending kita menemui pak Roy saja untuk dikonfirmasikan”
Mendatangi Pak Roy yang ada diruang tunggu
Eki : “Maaf pak sudah menunggu lama, ini kami sudah sepakat kalau acaranya bisa
dilakukan hari Selasa pak? Bagaimana pak?
Roy : “ Oh begitu ya bu, kami si hari apa saja bisa bu,
Gita : “Baik bapak, untuk waktu dan tempat mungkin saya percayakan ke Bapak”
Roy : “ Ya kami di pasar punya aula bu, mungkin itu bisa dipakai, ya walaupun kecil bu”
Nanda : “Ya tidak apa-apa pak, kami juga hanya membawa perlengkapan sedikit, tidak terlalu
banyak”
Eki : “Oke kalau begitu. Nanti saya, Gita, dan juga Mbak Nanda yang akan memberikan
penyuluhan pak”
Roy : “Iya dengan senang hati kami akan membantu mempersiapkan tempat untuk
pelaksanaanya Bu, dan kami sangat antusias dengan acara penyuluhan tersebut.”
Akhirnya akan diadakan acara Penyuluhan di Pasar, tepatnya di Aula Pasar Gamping,
Pengurus pasar sibuk menata kursi dan meja yang akan digunakan,sambil menunggu
kedatangan dari dinas kesehatan.
Eki : “Selamat siang Bapak.”
Roy : “Selamat siang Bu.”
Eki : “Acaranya kita mulai sekarang saja agar tidak terlalu ke sorean.”
Roy :“Silakan bu,ke arah sini.”(sambil menunjukan jalan ke arah aula yang akan
digunakan)
Waktu sudah menunjukan pukul 13.30 saatnya acara penyuluhan dilaksanakan.
Eki : “Selamat siang bapak-bapak ibu-ibu. Senang sekali saya dan rekan saya dapat
berkunjung dipasar Gamping untuk berbagi cerita tentang kesehatan. Sebelum lanjut
ke acara selanjutnya perkenalkan kami dari dinas kesehatan nama saya Eki dan teman
saya Gita dan juga Nanda
Semua : “ Ya bu selamat siang,”
Eki : “Nanti materinya akan di bacakan oleh Mba Gita dibantu dengan Mba Nanda.
Langsung saja kita masuk ke materi yang akan dibawakan oleh mbak Gita.”
Gita : “Selamat siang bapak-bapak Ibu-ibu. Disini saya akan menjelaskan Bu, Pak
mengenai Resiko Cidera Punggung, Perhatikan ya pak, bu (sambil menjelaskan materi
yang ada dippt)
Gita :”Bapak dan Ibu yang disini pernah merasakan hal yang sama seperti ciri-ciri tadi
tidak?sebaiknya bila sudah merasakan seperti ciri-ciri tadi segera lakukan pemeriksaan
sebelum telanjur parah.
Nanda : “Sampai disini adakah pertanyaan dari bapak-bapak atau ibu-ibu?”
Rio : “Saya mau bertanya bila tidak dilakukan pemeriksaan bagaimana?
Nanda : “iya bapak, jika tidak segera diperiksa yang jelas akan menggangu kesehatan bapak
khususnya bisa menimbulkan cideranya semakin parah pak, dan akhirnya dalam
melakukan aktivitas akan terganggu”
Nur : “Saya ini kan bawa gorenganya biasanya banyak bu, itu bagaimana ya Bu, agar tidak
mengalami cidera seperti tadi?”
Nanda : “Dengan cara mengurangi aktivitas yang berat,bu. Karena tubuh ibu juga perlu
istirahat,jika ibu terus bekerja beban yang diterima otot ibu yang akan merasakan
sakit.”
Umi : “Kalau saya mengurangi beban terus pakai istirahat juga nanti keluarga saya makan
apa mbak? Nanti penghasilanya dapat dari mana.”
RioRiz : “Benar itu. Apa lagi kami yang jadi kuli panggul mbak.”
Nanda :”Sebenarnya bisa disiasati Pak,dengan cara membatasi beban yang diangkat oleh
Bapak adan Ibu, memang mencari uang itu sangat penting, tetapi jika dipaksakan
justru akan mengalami sakit pak, bisa terkena cidera punggung dan otot”
Riski : “Lah kalau kita sudah kena cidera seperti itu bagaimana supaya sembuh Bu?”
Nanda : “ Ya bisa dengan terapi pak, seperti pijit. Selanjutnya apakah ada pertanyaan lagi?
Semua : “tidak ada mbak”
Nanda : “ Tadi kita sudah memberikan pendidikan kesehatan tentang Penyakit dan cidera
punggung, Semoga Bapak dan Ibu sekalian dapat mengambil pembelajaran dari acara
ini pak, dan alangkah baiknya coba kita mengulang apa yang kita pelajari. Nah, tadi
sikap kerja yang tidak nornal seperti apa bapak ibu?”
Semua : “tangan yang terangkat, punggung terlalu mengbungkuk, kepala terangkat”
Nanda : “iya, sikap yang seperti itu bisa membuat semakin tinggi risiko terjadinya gangguan
pada otot, kemuadian pencegahan terjadinya keluhan Otot bagaimana pak, bu?”
Semua : “Mengurangi kerja membungkuk yang terlalu lama, kerja berat berlebihan,
mengagkat berang dengan kekuatan kaki, bukan punggung, dan olahraga teratur.”

Nanda : “benar sekali, sebaiknya ibu dan bapak mengurangi hal-hal seperti itu. Kemudian
coba Sebutkan 5 cara mengatasi nyeri pada otot.”

Semua : “ya seperti Istirahat, manipulasi spinal dengan cara menekan dengan tangan ke tulang
dan sekitarnya,terapi pijat, dan akupuntur.”

Nanda : “Dengan cara seperti itu dapat merngurangi sakit yang diderita pada otot kita.
Baiklah ibu, bapk. Saya kira cukup untuk penyuluhan kita pada siang hari ini semoga
bermanfaat untuk kita, kami dati tim kesehatan mohon pamit undur diri terimakasih
atas kerjasamanya saya akhiri selamat siang.”
C. HAMBATAN ROLE PLAY
1. Kebingungan dalam pembagian peran
2. Miss komunikasi antar anggota tim
3. Kurangnya pengetahuan yang komplek mengenai injury prevention

D. REFLEKSI
1. Memahami terlebih dahulu mengenai objek sasaran
2. Membagi tugas pembuatan role play
3. Mencari materi mengenai injury prevention

E. SARAN
1. Diharapka lebih kompak lagi untuk perfoma tim
2. Lebih kreatif lagi dalam pembuatan naskah dan properti yang digunakan
3. Dapat lebih profesional bermain peran untuk role play selanjutnya

F. LAMPIRAN

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Hari / Tanggal :    Selasa, 22 Desember 2015

Pukul : 13:30 – 14:30 WIB

Waktu :    40 Menit

Pokok Bahasan :    Nyeri Punggung akibat pekerjaan

Sub Pokok Bahasan :    Menjelaskan nyeri otot akibat pekerjaan

Sasaran :    Kuli Panggul dan pedagang di Pasar Gamping

Tempat :    Pasar Gamping, Sleman, Yogyakarta


I. Tujuan Pendidikan Kesehatan
- Tujuan Instruksi Umum (TIU)
Melalui kegiatan pendidikan kesehatan, diharapkan para pekerja pasar gamping
dapat mengetahui resiko cidera dan penanggulangan masalah keluhan nyeri yang
dideritanya.
- Tujuan Instruksi Khusus (TIK)
1. Kuli Panggul dan Pedagang pasar mampu mengetahui sikap kerja yang tidak
nornal.
2. Kuli Panggul dan Pedagang pasar mampu mengetahui pencegahan terjadinya
keluhan Otot/Musculokeletal.
3. Kuli Panggul dan Pedagang pasar mampu menerapkan 5 cara mengatasi nyeri
pada otot.

II. Metode
1. Penyuluhan
2. Tanya Jawab

III. Media
1. Laptop
2. Proyektor
3. Sound System

IV. Pengorganisasian:
No Kegiatan Pendidik Waktu Kegiatan Kuli Panggul dan Pedagang
di Pasar Gamping
1. Pembukaan: 5 Menit - Menjawab salam
- Memberi salam - Mendengarkan
- Memperkenalkan
diri
- Kontrak waktu
- Menyampaikan
maksud dan tujuan
risiko cidera saat
bekerja.

2. Pelaksanaan: 20 Menit - Mendengarkan


Menjelaskan sikap - Memperhatikan
kerja,pencegahan nyeri - Memahami materi yang
otot, skala nyeri dan disampaikan oleh pendidik
cara mengatasi nyeri
otot.

3. - Melakukan evaluasi 10 Menit - Menjawab pertanyaan


- Tanya jawab pada - Menanyakan materi yang belum
warga mengenai dimengerti dan belum jelas
materi yang
disampaikan.

4 Kesimpulan, menutup 5 Menit - Mendengarkan


acara. - Menjawab salam

V. Kriteria Evaluasi
a. Prosedur : Tanya Jawab
b. Jenis : Objektif
c. Kriteria
1. Sebutkan sikap kerja yang tidak nornal?
2. Sebutkan pencegahan terjadinya keluhan Otot/Musculokeletal?
3. Sebutkan 5 cara mengatasi nyeri pada otot?

VI. Materi Pendidikan Kesehatan


A. Sikap kerja
Sikap kerja yang baik merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan. Yang mana kondisi bagian tubuh
dapat merasa nyaman melakukan kegiatan seperti sendi bekerja secara alami, yaitu
tidak terjadi penyimpangan secara berlebihan (OSHA, 2008).
Sikap kerja yang tidak alamiah adalah sikap kerja yang menyebabkan bagian
tubuh tidak bergerak menjauhi posisi yang normal seperti tangan yang terangkat,
punggung terlalu mengbungkuk, kepala terangkat dan sebagainya, maka semakin
tinggi risiko terjadinya musculoskeletal (Susihono dan Rubianti, 2013).

B. Metode penilaian sikap kerja


Terdapat 3 metode dalam penilaian sikap kerja untuk mengurangi risiko keluhan
otot/musculoskeletal:
1) Metode OWAS (ovako working analysis system)
Digunakan untuk menganalisis beban yang diberikan pada poster tubuh
berdasarkan hasil pengamatan dari berbagai posisi yang diambil pada pekerja
selama melakukan pekerjaannya.
Kategori risiko dan tindakan perbaikan menurut metode OWAS:

Tingka Kategori risiko Efek pada sistem Tindakan


t risiko Musculoskeletal perbaikan
1 Ringan Posisi normal tanpa efek Tidak
yang dapat mengganggu diperlukan
sistem musculoskeletal
2 Sedang Berpotensi menyebabkan Diperlukan
kerusakan pada sistem
musculoskeletal
3 Tinggi Efek yang berbahaya pada Diperlukan
sistem musculoskeletal segera
4 Sangat tinggi Efek sangat berbahaya Diperlukan
sesegera
mungkin
2) Metode RULA (Rapid Upper Lined Assessment)
Digunakan untuk menentukan prioritas pekerjaan berdasarkan faktor risiko
cidera. Metode ini harus dilakukan pada dua sisi anggota tubuh kiri dan kanan.
Kelompok A meliputi lengan atas dan bawah dan pergelangan tangan, kelompok B
meliputi tulang belakang dan kaki.(budiman dan styaningsih, 2006 dan Tarwaka,
2014).

3) Metode REBA (Rapid Entire Body Assessment)


Digunakan untuk menganalisis pengaruh pada beban postural selama
penanganan kontainer yang dilakukan dengan tangan atau bagian tubuh lainya,
memungkinkan untuk melakukan penilaian terhadap aktivitas otot yang
disebabkan oleh posisi tubuh statis, dinamis atau karena terjadinya perubahan
postur yang tak terduga atau tiba-tiba dan lain-lain (Tarwaka, 2014).

C. Keluhan Otot/Musculokeletal
Secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu (Tarwaka, 2014):
1) Keluhan sementara (Reversible)
Keluhan otot yang terjadi pada saat otot menerima beban statis, tetapi dapat hilang
apabila pemberian beban dihentikan.
2) Keluhan menetap (Persistent)
Keluhan otot yang bersifat menetap walaupun pemberian beban berat dihentikan,
tetapi rasa sakit pada otot masih terus berlanjut.

D. Penilaian tingkat keluhan Otot/Musculokeletal


Metode Nodric Body Map merupakan metode yang biasa digunakan untuk menilai
tingkat keluhan Otot/Musculokeletal yang dirasakan seseorang. Penilaian ini dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1) Skala nominal:
Ya : jika merasakan keluhan pada bagian tubuh yang ditanyakan
Tidak : jika tidak merasakan keluhan pada bagian tubuh yang ditanyakan
2) Skala Ordinal
Menggunakan skor 0-3 untuk menunjukan keluhan yang dirasakan sebagai berikut:
- Skor 0 : tidak ada keluhan/nyeri otot (Tidak Sakit)
- Skor 1 : sedikit ada keluhan/nyeri otot tetapi belum mengganggu pekerjaan
(Agak Sakit)
- Skor 2 : ada keluhan/nyeri otot dan sudah mengganggu pekerjaan tetapi hilang
setelah istirahat (Sakit)
- Skor 3 : ada keluhan/nyeri otot dan sudah mengganggu pekerjaan tetapi tidak
hilang setelah istirahat (Sangat Sakit)

E. Faktor penyebab nyeri Otot/Musculokeletal


Adapun potensi bahaya ergonomi yang dapat menyebabkan keluhan
otot/musculoskeletal:
1) Aktifitas berulang  pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus.
2) Peregangan otot yang berlebihan  terjadi karena pengerahan tenaga yang
diperlukan melampaui kekuatan optimum otot.
3) Usia  kebanyakan mengeluhkan myeri punggung pada usia 30-an. Kemungkinan
terjadi nyeri yang meningkat seiring bertambanya usia.
4) Pekerjaan  melibatkan gerakan mengangkat, menarik, atau gerakan memutar
punggung.
F. Pencegahan terjadinya keluhan Otot/Musculokeletal
Adapun hal-hal yang perlu dihindari terjadinya musculoskeletal yaitu (Pangaribuan,
2009):
1) Mengurangi postur pekerjaan membungkuk dengan waktu yang sering dan lama.
2) Mengurangi tindakan pekerja yang berlebihan, sebaiknya dilakukan dengan jarak
yang normal serta diimbangi dengan istirahat.
3) Mengatur pola pekerjaan, sebaiknya pekerja tidak duduk dan berdiri terlalu lama.
4) Mengagkat berang dengan kekuatan kaki, bukan punggung.
5) Berolahraga secara teratur.

G. Cara Mengatasi nyeri otot pada punggung


1. Istirahat
2. Maipulasi spinal dengan cara menekan dengan tangan ke tulang dansekitarnya.
3. Terapi pijat
4. Akupuntur

Anda mungkin juga menyukai