Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nevita Amelia Rahayu

NIM: 1400473

Prodi : Pendidikan Teknik Arsitektur

Mata Kuliah: Bahasa Indonesia

PSIKOLOGI WARNA DALAM ARSITEKTUR

Ada bermacam-macam warna di dunia ini, contoh warna yang umum diketahui
adalah warna pelangi yaitu : merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Tahukah kalian warna memberikan pengaruh ke seluruh makhluk hidup yang
ada di bumi ini. Contohnya sebagai pembeda antara buah mangga yang sudah
matang dengan yang masih muda. Bayangkan saja jika dibumi ini hanya ada
satu warna, tentunya akan terasa hampa, monoton. Tidak ada perbedaan antar
benda satu dengan yang lainnya.
Definisi warna secara umum adalah spektrum tertentu yang terdapat di
dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih), dimana ditentukan oleh panjang
gelombang. Warna mempegaruhi beberapa faktor dalam diri manusia.
Contohnya Warna dapat memepengaruhi psikologis manusia. Pembelajaran
mengenai pengaruh warna terhadap perilaku, emosi dan fisik manusia ini
dikenal dengan sebutan psikologi warna. Psikologi sendiri seperti yang sudah
kita tahu adalah ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan dan mental manusia.
Dalam arsitektur, dalam interiornya, warna merupakan salah satu faktor
penting untuk keindahan, dan kenyamanan seseorang ketika menempati ruangan
tersebut. Bila ada kesalahan dalam pemilihan warna, dampak yang terjadi
adalah rasa tidak nyaman, dan bisa jadi akan berdampak buruk pada psikologi
orang tersebut. Mengapa bisa demikian? Itu terjadi karena warna memiliki
karakteristik tersendiri dalam tiap warna, misal warna merah,. Pengaruh
psikologisnya sendiri yaitu warna merah dapat membangkitkan emosi, perasaan
menggebu gebu. Sedangkan warna biru pengaruh psikologisnya dapat
memberikan efek ketenangan, damai dan lainnya.
Dalam pemilihan warna untuk eksterior sendiri, seorang arsitek harus
mampu mengambil keputusan memilih warna untuk bangunannya tersebut
berdasarkan fungsinya, untuk apa bangunan tersebut didirikan. Misal, pada
bangunan Taman Kanak-Kanak tentu warna yang akan dipakai adalah
menggabungkan warna warna cerah, karena yang akan menggunakan bangunan
tersebut adala anak-anak. Efek yang akan ditimbulkan dengan menggunakan
warna-warna cerah adalah keceriaan yang tercipta dalam Taman Kanak- Kanak,
dan akan berpengaruh langsung terhadap psikologis anak.
Efek psikologis warna berpengaruh terhadap pikiran, tubuh, emosi, dan
keseimbangannya. Jika mengingkinkan warna warna yang akan memberikan
efek ketenangan, yang pertama adalah warna putih. Warna putih dapat
memberikan efek psikologis dalam diri kita dengan menimbulkan kesan asli,
ringan, suci dan murni. Kedua, warna merah muda. Merah muda menimbulkan
kesan perasaan lembut dan romantis. Ketiga, warna biru. Warna biru
menghadirkan kesan teduh, dan dingin. Keempat, warna hijau. Warna hijau
memberikan kesan alamiah pada ruangan. Kelima, warna coklat. Warna coklat
memeberikan kesan natural, menghadirkan kenyamanan, dan keamanan.
Warna-warna yang memberikan efek membangkitkan semangat, yang
pertama adalah warna merah. Warna merah memberikan kesan enerjik,
bersemangat, dan dapat membangkitkan emosi. Kedua, warna oranye. Earna
Oranye memberikan kesan percaya diri. Ketiga, warna kuning. Warna kuning
dapat memberikan kesan hangat dan mendorong ekspresi diri. Keempat, warna
ungu. Warna ungu memeberikan kesan magis, misterius, dan memancarkan
kekuatan. Kelima, warna hitam. Warna hitam menimbulkan kesan penuh
percaya diri, kesan maskulin, dan mengandung kekuatan.
Itulah beberapa efek psikologis warna bagi manusia. Pemilihan warna
yang tepat dapat mempengaruhi psikologis manusia, nyamankah berada dalam
ruang tersebut, atau malah sebaliknya merasa tidak nyaman dan malah akan
memberikan dampak buruk bagi psikologis manusia.

Daftar Pustaka
http://arsitektung.blogspot.com/2013/09/efek-psikologis-dan-karakter-warna.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Warna

Anda mungkin juga menyukai