Anda di halaman 1dari 5

ALAT UKUR L-C METER

By: Cahyo Pranoto

Saya jelaskan secara rinci agar faham cara menggunakannya, alat ini dikalibrasi secara teknik, maksudnya dalam
pengkalibrasian tidak perlu adanya alat ukur lain sebagai pembanding, cukup menggunakan AVO meter untuk
kalibrasinya dan skalanya....

Ada 3 posisi switch sebagai pilihan frekwnsi dari tertinggi 567khz dan terendah 5,67khz, agar jangkah pengukuran
lebih lebar, bagaimana cara pengesetannya? Ikuti petunjuk agar akurat...

LANGKAH 1:
Jika rangkaian telah dibuat lengkap hubungkan catu daya antara 16-22V minimal trafo 500mA....sehingga pada pin 8
IC terdapat teg VCC tepat 12V,
pilih jangkah frek terendah posisi 3 yaitu 5,67khz ukur tegangan di pin3 dengan AVO analog range 10VDC baca skala
AVO penunjukan harus srbesar 5,7V jika tidak sebesar itu, atur VR1 agar didapatkan harga yang pas 5,7V.
set atau pindahkan switch pada posisi 2 atau di frek 56,7khz perhatikan penunjukan AVO ini harus tetap pada 5,7V
jika berubah maka anda harus mengatur lagi VR1, sampai pada posisi 1 penunjukan AVO harus tetap,
jika berubah ubah maka anda harus pake switch 2 induk 6 anak yg sekaligus pengattur jangkah dan dutycycle, jika
anda pake IC type HA17555 maka perubahan AVO hampir tak seberapa besar dan dianggpat tepat...
namun jangan kuatir walau pin 3 berubah tegangan selama masih dalam kategari normal masih bisa jalan dan
akurat, sebab dengan bantuan C kopling 100uF akan menetralisir perbedaan tersebut.
Mengapa pengesetan harus pada 5,7V? Sebab tegangan sebesar ini adalah sebesar besarnya sinyal AC di pin 3.

LANGKAH 2:
Kalibrasi dan skala.
ini adalah bagian yg paling sulit, membuat alat ukur. ingat kalibrasi dapat dilakukan secara teknik, anda harus
mempersiap kalkulator scientific sebab peneraan/kalibrasi dengan hitungan teknik.
Pasanglah R sebesar 560 ohm pda terminal A ke B hidupkan alat, atur VR2 agar penunjukan VU=nol (VU sebaiknya
dipake yg punya titik 0 ditengah) jika penunjukan nol berarti VR2+100 ohm sebesar 560 ohm...
ubah posisi frek dari 1 sampai 3 penunjukan harus tetap nol, nah posisi switch dari 1 sampe 3 adalah perubahan
perkalian 10 dengan skala yg sama...

Anda harus mengerti rumus hitungan ini


XL = 2×π×F×L atau L = XL/(2×π×F) ini untuk skala L meter, nah dengan rumus ini anda bisa buat skalanya.
berlaku juga untuk rumus ini
XC = 1/(2×π×F×C) atau C =1/(2×π×F×XC) ini utk skala C meter..

Di mana:
XL=XC=Ohm
π=phi=3,14
F=frekuensi=Hertz
L=induktansi=Henry
C=kapasitansi=Farad.

Buat lilitan sembarang dan pasang pada point A dan B. atur VR2 agar VU nol volt, nah baca skala yg anda buat dan
lihat pula posisi switch angka brapa. mudah bukan?

R100 ohm adalah penunjukan minimum saat VR berada pada posisi 0 ohm, dan pada saat VR brrada pada posisi max
maka R = 100+VR1k = 1100 ohm, nah dari 100 - 1100 ohm ini untuk dibuat skala.

VR3 berfungsi untuk pengaturan penunjukan VU agar sesuai dengan kemampuan VU, VU dapat dipakai dari 500uA
sampai 100uA.....atau VU juga bisa diganti dengan 2 buah LED.

Posisi switch dari 1 - 3 harus tetap dengan tujuan agar angka skala hanya 1 titik namun dapat mewakili 2 titik lain,
sehingga tidak perlu ditulis 3 titik angka skala, mungkin dah faham maksudnya... (spt skala AVO) Amper,Volt jadi satu
skala...

Apa perlu contoh perhitungan? Misal saat L terpasang pada point A dan B trus VR + 100 ohm dan total R sebesar 500
ohm, maka besar XL adalah 500ohm, dan perhatikan posisinya angka brapa 1, 2 atau 3 jika pada posisi 1 maka harga
L sebesar 140uH; jika pada posisi 2, maka L sebesar 1,4mH; dan pada posisi 3, L sebesar 14mH nah..dititik itulah
harga terbaca......gampang sekali....jebul ya?

Dari skema diatas cara peneraan skala C meter sama seperti L meter hanya skala cara mbacanya dibalik saja.

Dengan rumus di atas range pengukuran dapat diketahui. cara kalibrasi sama. cuma beda satuan. kalo L pake Henry,
dan C pake Farrads. jika skala tepat maka point skala L dan C akan membentuk rangkaian resonansi LC dan posisi
switch merupakan frekwensi resonansinya (Fr).

Rumus frekwensi resonansi L dan C dapat diketemukan dengan rumus Fr = 1/(2π√(LC)) Hertz.

Switch posisi 1: frek 567khz, posisi 2: frek 56,7khz, posisi 3: frek 5,67khz. lihat gbr skema dibawah switch selektor ada
ket frekuensi. harus ditelusuri juga dong mengapa frek segitu..??? Tunjukan kreatifmu. hayo...

Jika dengan acuan posisi 1. frek 567khz maka XL sebesar 500 ohm berarti harga L nya 140uH atau 0,14mH. posisi
saklar 1-2-3 adalah kelipatan 10, dengan range skala 11 jadi perpindahan posisi akan terbaca juga walau sangat kecil
atau sangat besar….

Disusun lagi oleh: Dwi Febriyanto.

Anda mungkin juga menyukai