Peran Rekam Medis Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medik Dasar pertimbangan perlunya penyediaan rekam medis menurut Permenkes No. 269 Tahun 2008 tentang rekam medis adalah dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat sehingga perlu adanya peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan diperlukan adanya sarana penunjang yang memadai, salah satunya adalah rekam medis pada setiap sarana pelayanan kesehatan. Pasal 1 ayat (1) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medik mengatakan bahwa rekam medik adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Data-data yang harus dimasukkan dalam rekam medis dibedakan untuk pasien yang diperiksa di unit gawat darurat, unit rawat jalan dan unit rawat inap. Fungsi/peran Rekam medis berisi rekaman riwayat penyakit pasien beserta tindakan apa yang telah dilakukan. Salah satu fungsinya adalah dokter bisa tahu perkembangan penyakit pasien lewat rekaman medis tersebut. "Jadi kalau si pasien datang lagi, dokter tinggal membaca catatan itu tanpa banyak bertanya lagi." Selain itu ada beberapa fungsi yang lebih penting dari rekaman medik, yaitu : 1. Dokumentasi Rekam medis merupakan sarana untuk penyimpanan berbagai dokumen yang berkaitan dengan kesehatan pasien. 2. Alat bukti Untuk kasus malapraktik, rekam medis bisa menjadi alat bukti di pengadilan. Dari rekaman medis itu akan terbuka, tindakan salah apa yang telah dilakukan dokter atau perawat bersangkutan. Dokter tidak boleh menghapus tulisan apapun pada rekaman medis. "Kalau ada kesalahan tulisan, dokter tidak boleh menghapus, tapi hanya boleh mencoret sekali sehingga tulisan semula masih bisa dibaca, serta diparaf, 3. Identifikasi Jenazah Fungsi yang tidak kalah penting dari rekam medis adalah untuk identifikasi jenazah yang sulit dikenali. Dalam suatu kecelakaan hebat misalnya, rekam medis sangat membantu dalam mengenali jenazah. 4. Acuan dalam memberikan pelayanan kesehatan Dapat digunakan sebagai acuan dokter dan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan baik dalam menentukan diagnosis, memberikan pengobatan, tindakan medis dan pelayanan selanjutnya bagi pasien. Rekam medis yang baik, benar, lengkap dan jelas dapat meningkatkan pelayanan kesehatan bagi pasien. 5. Bahan untuk kepentingan penelitian dan pendidikan Rekam medis dapat menjadi informasi tentang perkembangan penyakit, pengobatan, tindakan medis terutama untuk perkembangan ilmu pengetahuan dalam pengajaran dan penelitian. Dengan rekam medis juga dapat ditentukan angka statistik kasus penyakit, angka kematian, angka kelahiran dan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan. 6. Sebagai dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan Rekam Medis juga dapat digunakan untuk menentukan jumlah biaya yang harus dibayar oleh pasien dalam pelayanan kesehatan. Aspek dan Nilai Guna Rekam Medis A. Aspek-aspek Rekam Medis 1. Administrasi Sebuah berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan. 2. Medis Suatu rekam medis memiliki nilai medis, karena catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencakan pengobatan/perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasien. 3. Legal Suatu rekam medis memiliki nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan. 4. Financial Suatu rekam medis mempunyai nilai keuangan, karena isinya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan di rumah sakit. Tanpa adanya bukti catatan tindakan/pelayanan, maka pembayaran tidak dapat dipertanggungjawabkan. 5. Research Suatu rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya mengandung data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. 6. Education Suatu rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dari kegiatan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan/referensi pengajaran di bidang profesi si pemakai. 7. Documentation Suatu rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit. B. Nilai Guna Rekam Medis a) Bagi Pasien • Rekam medis berisi data tentang riwayat kesehatan pasien masa lalu dan saat ini, dan berisi dokumentasi yang dilaksanakan oleh para profesional kesehatan untuk kondisi pasien saat ini dalam bentuk temuan pemeriksaan fisik, hasil diagnostik dan prosedur/tindakan terapeutik, dan respon pasien. Oleh karena profesional kesehatan memberikan pelayanan kepada beberapa pasien dalam periode tertentu, maka mereka tidak terlalu dapat mengingat penyakit setiap pasiennya dan respon terhadap terapi yang telah diberikan. • Demikian pula, pasien mungkin juga tidak ingat secara detil tentang penyakitnya dan terapi yang telah diterimanya. Dengan demikian, rekam medis berfungsi sebagai referensi bagi keduanya, yaitu untuk pasien maupun profesional kesehatan. Rekam medis menyediakan bukti perawatan yang telah diberikan, yang diperlukan untuk proses klaim asuransi kesehatan pasien. Rekam medis juga dapat membantu pasien dengan penyediaan data untuk para profesional kesehatan yang merawat pasien pada periode perawatan berikutnya, sehingga dapat terwujud kesinambungan perawatan bagi pasien. Rekam medis dapat menyediakan data yang dapat melindungi kepentingan hukum bagi pasien dalam hal kompensasi sebagai pekerja, cedera pribadi, ataupun kasus malpraktik. Ringkasnya nilai guna bagi pasien adalah, 1) Menyediakan bukti asuhan keperawatan/tindakan medis yang diterima oleh pasien. 2) Menyediakan data bagi pasien jika pasien datang untuk yang kedua kali dan seterusnya. 3) Menyediakan data yang dapat melindungi kepentingan hukum pasien dalam kasus-kasus, kompensasi pekerja kecelakaan pribadi atau mal praktek. b. Bagi Profesional Pelayanan Kesehatan • Rekam medis menyediakan informasi untuk membantu para profesional kesehatan yang terlibat dalam perawatan pasien dalam periode perawatan sekarang dan kunjungan berikutnya pada sarana pelayanan kesehatan. Catatan dokumentasi yang dibuat oleh setiap profesional, akan melindungi kepentingan hukum dari profesional tersebut. Rekam medis membantu para dokter, khususnya, dalam memberikan kesinambungan perawatan pada tingkat pelayanan kesehatan yang berbeda. Untuk pendidikan/pengetahuan mereka, semua profesional dimungkinkan untuk menelaah rekam medis pasien yang pernah mereka tangani. Nilai guna bagi profesional pelayanan kesehatan dimaksud yaitu, 1) Menyediakan informasi untuk membantu seluruh tenaga profesional dalam merawat pasien 2) Membantu dokter dalam menyediakan data perawatan yang bersifat berkesinambungan pada berbagai tindakan pelayanan kesehatan 3) Menyediakan data-data untuk penelitian dan pendidikan c. Nilai Guna Rekam Medis Bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan • Rekam medis menyediakan data untuk mengevaluasi kinerja profesional kesehatan yang bekerja di sarana pelayanan kesehatan dan untuk mengevaluasi penggunaan sumber daya yang dimiliki. Seperti peralatan diagnostik khusus dan layanan yang ditawarkan. Rekam medis digunakan sebagai alat untuk survey oleh lembaga-lembaga lisensi, sertifikasi maupun akreditasi dalam mengevaluasi sarana pelayanan kesehatan sesuai dengan persyaratan standar dari masing-masing lembaga. • Rekam medis merupakan bukti yang sangat kuat untuk mendukung pengajuan klaim kepada penanggung biaya pihak ketiga. Fasilitas pelayanan kesehatan membuat ringkasan/resume dari rekam medis sebagai laporan diagnosis, atau alasan kontak dengan pelayanan kesehatan dan prosedur/tindakan yang dilakukan sebagai bukti untuk pengajuan klaim pembayaran. Karena dokumentasi catatan pelayanan yang diberikan, dapat digunakan, jika perlu, untuk melindungi fasilitas pelayanan kesehatan dari tuntutan hukum. Adapun nilai guna bagi fasilitas layanan kesehatan adalah, 1) Memiliki data yang dipakai untuk pekerja profesional kesehatan 2) Sebagai bukti atas biaya pembayaran pelayanan medis pasien 3) Mengevaluasi penggunaan sumber daya d. Nilai Guna Rekam Medis Bagi Organisasi Yang Bertanggungjawab Dalam Pembayaran Klaim Pelayanan Kesehatan • Perusahaan asuransi dan penelaah program pemerintah meneliti rekam medis untuk menentukan apakah dokumentasi dapat mendukung klaim atas manfaat asuransi. Dalam keterlibatan lebih lanjut pada program asuransi kesehatan pemerintah, rekam medis dikelola oleh sebuah sarana yang telah di-review mengenai kepatuhan terhadap standar tentang isi rekam medis. • Rekam medis merupakan bukti yang sangat kuat untuk mendukung pengajuan klaim kepada penanggung biaya pihak ketiga. Fasilitas pelayanan kesehatan membuat ringkasan/resume dari rekam medis sebagai laporan diagnosis, atau alasan kontak dengan pelayanan kesehatan dan prosedur/tindakan yang dilakukan sebagai bukti untuk pengajuan klaim pembayaran. Karena dokumentasi catatan pelayanan yang diberikan, dapat digunakan, jika perlu, untuk melindungi fasilitas pelayanan kesehatan dari tuntutan hukum. • Dari uraian di atas, dapat kita pahami bahwa nilai guna rekam medis merupakan konsekuensi dari berbagai aspek yang terkandung di dalamnya, berhubungan erat dengan setiap “individu” yang terlibat didalamnya. Baik sebagai individu perorangan, maupun individu secara institusi. e. Nilai Guna Rekam Medis Bagi Pengajar, Peneliti, dan Penanggung Jawab Kesehatan Masyarakat • Rekam medis berisi data yang dapat membantu profesional kesehatan dan pelajar/mahasiswa dalam profesi kesehatan untuk mempelajari tentang perawatan pasien dan proses penyakit. • Rekam medis sangat diperlukan didalam memajukan penelitian bidang medis dengan menyediakan database untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan untuk penyakit tertentu. • Rekam medis juga menyediakan data untuk pelaporan peristiwa penting seperti kelahiran dan kematian kepada badan/lembaga kesehatan masyarakat di setiap negara. • Persyaratan untuk pelaporan penyakit tertentu, seperti penyakit menular dan luka tembakan, juga ada di setiap negara untuk melindungi kesehatan individu dan masyarakat. Statistik dikembangkan dari data yang dikumpulkan dengan cara di atas, dapat mendokumentasikan kebutuhan pemerintah, nasional, dan program kesehatan dunia. Dari syarat bahwa alat bukti harus dapat dipercaya keabsahannya maka rekam medis yang sah harus dibuat sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 5 ayat 4 sampai 6 Permenkes No.269/Menkes/Per/III/ 2008 yaitu: 1. Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi tanda tangan dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan secara langsung 2. Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis dapat dilakukan pembetulan. 3. Pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) hanya dapat dilakukan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang bersangkutan. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang tenaga medis agar selalu membubuhi tanda tangan terhadap apa yang ditulis agar dianggap layak keabsahannya. Yang ditulis pun harus sesuai dengan hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan. Adapun indikator yang di teliti untuk pencatatan berkas rekam medis yang baik sehingga dapat dijadikan alat bukti yang kuat apabila terjadi sengketa medis yaitu: 1) Kelengkapan Berkas Rekam Medis harus ditulis secara lengkap agar dapat dijadikan alat bukti yang kuat di pengadilan apabila rekam medis dibutuhkan sebagai alat bukti. 2) Keabsahan Berkas Rekam Medis seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa pembubuhan tanda tangan merupakan hal yang wajib dilakukan agar suatu rekam medis dapat dianggap layak keabsahannya. 3) Kejelasan Penulisan Berkas Rekam Medis Penulisan rekam medis seringkali ditulis kurang jelas atau sulit terbaca. Hal ini sangat berbahaya apabila suatu ketika seseorang mengartikan berbeda apa yang telah tertulis. Seseorang yang berprofesi sebagai rekam medis, sangat penting untuk dapat melakukan pelayanan terbaik di sebuah lembaga kesehatan. Dimana peranannya sendiri cukup besar dalam sebuah lembaga kesehatan khususnya rumah sakit. Rekam medis bertugas memberikan pelayanan dengan bukti keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam secara lengkap dan terperinci. Peranan Rekam Medis Perekam medis di sarana pelayanan kesehatan mempunyai dua peran yaitu peran sebagai manajer dan peran sebagai staf. ❑ Manajer Perekam medis harus mampu menjalankan fungsi-fungsi manajerial untuk mengembangkan unit rekam medis, meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Sebagai contohnya, tugas manajemen di unit rekam medis yaitu manajemen sumber daya manusia, manajemen peralatan dan fasilitas termasuk ergonomic ruangan, dan manajemen pengelolaan rekam medis menjadi informasi kesehatan. ❑ Staf di sarana pelayanan kesehatan Seorang perekam medis diharuskan oleh organisasi profesinya untuk dapat menjalankan fungsi-fungsi sesuai dengan ketujuh kompetensinya. Ketujuh kompetensi tersebut adalah: 1. Klasifikasi dan Kodifikasi Penyakit, Masalah-masalah Yang Berkaitan Dengan Kesehatan dan Tindakan Medis 2. Aspek Hukum dan Etika Profesi 3. Manajemen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 4. Menjaga Mutu Rekam Medis 5. Statistik Kesehatan 6. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis 7. Kemitraan Profesi
Sebagai seorang staf di unit rekam medis diharapkan
mampu untuk menjalankan fungsinya dari klasifikasi & kodifikasi penyakit, masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan tindakan medis sampai dengan kemitraan profesi. Tanggung Jawab Petugas RM Personil rekam medis bertanggung jawab untuk mengevaluasi kualitas rekam medis itu sendiri guna menjamin konsistensi dan kelengkapan isinya dalam rangka membantu dokter dalam penganalisaan kembali. Sehubungan dengan hal ini, personil rekam medis harus berpegang pada pedoman sebagai berikut : a. Memastikan semua diagnosis, riwayat penyakit, dan catatan pemeriksaan fisik dicatat dengan benar pada dokumen rekam medis. Pencatatan menggunakan simbol, tanpa adanya singkatan. b. Dokumen rekam medik harus memuat catatan perkembangan pasien selama diberikan penanganan dan perawatan. Seperti hasil laboratorium, x-ray, dll. Catatan tersebut merupakan gambaran kronologis dan analisa keadaan pasien. c. Semua lembar dokumen rekam medis yang mencakup catatan apapun harus diberi tanggal setiap adanya tindakan medis. Juga harus membubuhkan tanda tangan dari dokter yang memberikan penanganan. e. Pasien diberi hasil resume rekam medis saat pulang. Resume berisi ringkasan tentang penemuan, kejadian penting selama pasien dirawat, keadaan waktu pulang saran dan rencana pengobatan selanjutnya. f. Agar catatan rekam medis berkualitas, dokter yang menangani pasien harus melakukan evaluasi dan pengecekan isi dari dokumen rekam medis. Hal ini untuk mencehag kesalahan dalam pencatatan rekam medis. Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Oleh Tenaga RMIK 1.Bagi Pasien Bagi pasien mempunyai nilai tinggi karena di rekam medis berisi data mengenai kesehatan masa lalu dan masa kini, dan berisi catatan dokter, perawat dan tenaga kesehatan mengenai keadaan pasien saat ini dalam bentuk penemuan pemeriksaan fisik, hasil prosedur, diagnosa dan terapi serta respon pasien. Dengan adanya data tersebut dapat : • Karena keterbatasan untuk mengingat mengenai tindakan pelayanan yang diberikan, maka dengan adanya rekam medis dapat menjadi alat pengingat, rujukan dan referensi baik untuk pasien maupun tenaga kesehatannya. • Dengan rekam medis ini juga pasien menjadi mudah dalam klaim ke pihak asuransi karena semua bukti pelayanan yang diminat pihak asuransi ada di rekam medis. • Menyediakan data bagi tenaga kesehatan yang akan mengobatinya pada saat berobat lagi.
• Menyediakan yang dapat digunakan untuk
melindungi kepentingan hukum pasien dalam kasus-kasus kompensasi pekerja, kecelakaan pribadi atau malpraktek. 2.Bagi Instalasi Pelayanan Kesehatan Rekam medis memiliki data yang dapat dipakai : Untuk mengevaluasi kinerja tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas tersebut. Untuk mengevalusi penggunaan sumber daya seperti peralatan dan pelayanan diagnostik khusus yang disediakan Rekam medis digunakan pada survey oleh badan - badan penerbit lisensi sertifikasi dan akreditasi dalam mengevaluasi asuhan yang disediakan RS dan dalam menentukan kepatuhan RS pada standar pelayanan yang ditentukan oleh badan akresitasi tersebut. Untuk melaporkan diagnosa atau alasan pengobatan dan tindakan supaya tagihan dapat diajukan dengan benar Dapat dipakai untuk melindungi intitusi pelayanan kesehatan dari tuntutan hukum, karena semua bukti ada di rekam medis 3.Bagi Tenaga Kesehatan Rekam menyediakan informasi untuk membantu seluruh tenaga kesehatan dalam merawat pasien selama dirawat dan pada kunjungan berikutnya ke tempat pelayanan kesehatan. Rekam medis berisi asuhan / pelayanan yang diberikan oleh masing - masing tenaga kesehatan, sehingga melindungi kepentingan hukumnya, terutama membantu dokter dalam menyediakan perawatan berkesinambungan pada berbagai tingkat pelayanan kesehatan. Serta untuk kepentingan perkembangan ilmu bagi tenaga kesehatan karena semua tenaga kesehatan dapat mereview rekam medis pasien yang telah mereka rawat. 4.Bagi Kepentingan Pendidikan dan Penelitian Rekam medis berisi data yang membantu tenaga kesehatan dan mahasiswa di bidang kesehatan mempelajari perawatan pasien dan proses penyakit. Rekam medis memiliki nilai yang tinggi dalam memajukan riset kedokteran karena memberikan suatu database untuk evaluasi keefektifan pengobatan penyakit - penyakit tertentu. Rekam Medis juga menyediakan data untuk laporan kejadian vital seperti kelahiran dan kematian untuk digunakan oleh organisasi - organisasi kesehatan masyarakat. Kewajiban untuk melapor penyakit tertentu seperti penyakit menular, statistik yang dikembangkan dari data ini dapat mendukung untuk perencanaan program - program kesehatan bagi institusi pelayanan kesehatan ataupun untuk pemerintah. 5.Bagi Penyedia Jaminan Kesehatan Perusahaan asuransi dan preview program di setiap negara meneliti rekam medis untuk memastikan adanya dokumentasi yang mendukung klaim institusi untuk pembayaran dari asuransi. Untuk kesinambungan partisipasi dalam program asuransi kesehatan. Rekam Medis yang dipelihara oleh institusi pelayanan kesehatan direview untuk menentukan kepatuhan pada standar - standar yang mencakup isi rekam medis. Tantangan dan Peluang dalam Penggunaan Sistem Pencatatan Rekaman Medik Secara Digital A. Tantangan Dalam Penggunaan Sistem Pencatatan RM 1) Tantangan penggunaan system pencatatan rekaman medik secara digital dalam berbagai kesempatan seringkali disebutkan bahwa tantangan utama pengembangan sistem informasi di rumah sakit adalah aspek finansial. 2) Faktor berikut adalah aspek legal dan security. Hal ini juga terkait dengan upaya untuk menjamin agar data yang tersimpan dapat melindungi aspek privacy, confidentiality maupun keamanan informasi secara umum. 3) EMR sebenarnya merupakan salah satu komponen dari sistem manajemen kesehatan. Ada berbagai perundangan yang sebenarnya memberi warna atau bersentuhan dengan keberadaan RKE. Namun, yang menjadi persoalan adalah hingga saat ini belum ada satu produk hukumpun yang secara teknis mengatur mengenai EMR. Namun demikian, di setiap perundangan terdapat beberapa hal yang sebenarnya menjadi dasar mengapa EMR dapat diterapkan. Beberapa perundangan tersebut adalah: 1. UU 29 2004: Praktek Kedokteran 2. UU 40 2004: Sistem Jaminan Sosial Nasional 3. UU 23 2006: Administrasi Kependudukan 4. UU 11 2008: Informasi dan Transaksi Elektronik 5. UU 14 2008: Keterbukaan Informasi Publik 6. UU 36 2009: Kesehatan 7. UU 44 2009: Rumah sakit 8. Permenkes 511 tahun 2002: Strategi pengembangan SIKNAS dan SIKDA 9. Kepmenkes 844/2006: Kodefikasi data 10. Kepmenkes 269/2008: Rekam medis 4) Sebenarnya, ada perhimpunan rekam medis (PORMIKI), ada pula pendidikan khusus mengenai rekam medis. Demikian juga diskusi mengenai pentingnya EMR sudah mulai muncul. Yang belum adalah upaya bersama untuk membahas mengenai EMR yang cukup mendalam dan melibatkan berbagai ahli/profesi. 5) Tantangan berikutnya adalah kesiapan pengguna, dalam hal ini adalah tenaga medis. B. Peluang Dalam Penggunaan Sistem Pencatatan RM 1) Beratnya tantangan di atas tidak berarti tidak serta merta menutup peluang yang ada. Dari sisi pengguna, sebenarnya dokter yang semakin computer literate dengan teknologi Informasi juga terus meningkat. Di Kanada, lima puluh persen dokter yang berusia di bawah 35 tahun sudah menggunakan PDA (Personal Digital Assistant). Akan tetapi, baru sebagian kecil yang menggunakannya untuk manajemen pasien. Hal ini terkait dengan masih terbatasnya fasilitas yang user friendly untuk entry data pasien melalui PDA. 2) Selain itu, sistem informasi rumah sakit juga harus menyediakan fasilitas untuk sinkronisasi data dari/ke PDA. Oleh karena itu, saat ini aplikasi yang berkembang mengarah kepada teknologi web yang menjanjikan portabilitas data yang lebih baik. Aplikasi ini juga didukung oleh teknologi wireless yang memungkinkan dokter dapat melakukan entry data di samping tempat tidur pasien secara langsung (computerized physician order entry). 3) Saat ini, penyedia aplikasi sistem informasi klinik sudah semakin banyak (khususnya di luar negeri). Para vendor tersebut juga berkompetisi untuk menunjukkan keunggulannya masing-masing. Vendor sistem informasi rumah sakit ada yang berangkat dari peranannya peranannya sebagai penyedia alat-alat medis (medical devices), ada pula yang berbasis pengalaman sebagai pengembangan sistem. Sehingga, ada yang memiliki keunggulan sebagai penyedia sistem informasi laboratorium yang sekaligus menyediakan alat pemeriksaan laboratorium. Ada pula vendor yang menawarkan perangkat keras radiologi digital sekaligus dengan software PACS (picture archiving and communication systems) untuk mendukung sistem radiologi tanpa film konvensional (filmless). 4) Kecenderungan pemanfaatan teknologi elektronik ini juga akan berimbas pada konsep paperless yang ditandai dengan meluruhnya peran kertas (menjadi elektronik) sebagai media perekam medis. Upaya pengembangan sistem informasi klinis ini diharapkan dapat mendongkrak mutu pelayanan (pencegahan kesalahan peresepan obat), produktivitas klinisi (rekam medis dapat diakses secara cepat dan bersama-sama), serta mendorong efisiensi (menghindari permintaan pemeriksaan laboratorium berulang dikarenakan kertas hasil pemeriksaan sebelumnya tercecer). Konsep Penerapan (cara) dan Regulasi Rekaman Medik Digital 1) Mengingat pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang cukup pesat, komunitas rekam medis perlu memahami berbagai konsep serta aplikasi medical informatics (informatika kedokteran). Informatika kedokteran (kadang disebut juga informatika kesehatan) adalah disiplin yang terlibat erat dengan komputer dan komunikasi serta pemanfaatannya di lingkungan kedokteran dikenal sebagai informatika kedokteran (medical informatics). 2) Secara terapan, aplikasi informatika kedokteran meliputi rekam medik elektronik, sistem pendukung keputusan medik, sistem penarikan informasi kedokteran, hingga pemanfaatan internet dan intranet untuk sektor kesehatan, termasuk merangkaikan sistem informasi klinik dengan penelusuran bibliografi berbasis internet (online). Dengan demikian, komunitas rekam medis akan memiliki wawasan yang luas mengenai prospek teknologi informasi serta mampu menjembatani klinisi (pengguna dan penyedia utama informasi kesehatan) dengan para ahli komputer (informatika) yang bertujuan merancang desain aplikasi dan sistem agar dapat menghasilkan produk aplikasi manajemen informasi kesehatan di rumah sakit yang lebih efektif dan efisien. 2) Pencatatan rekaman medik perlu disosialisasikan keseluruh masyarakat Indonesia agar setiap individu mempunyai catatan rekaman medik gigi sehingga memudahkan bila diperlukan sebagai salah satu sarana komunikasi antar perawat dalam proses identifikasi. Terima