Anda di halaman 1dari 3

UJI NYALA

I. TUJUAN
 Mengetahui warna nyala unsur alkali dan alkali tanah

II. DASAR TEORI


Alkali
Logam alkali mempunyai energi resonansi rendah dan kecenderugannya kuat
melepaskan electron Valensi tunggalnya, cukup relative sehingga jarang ditemukan secara bebas
di alam. Logam alkali dapat bereaksi dengan air membentuk hirdroksida logam alkali dengan
melepaskan hydrogen dapat membentuk oksida, peroksida bahkan superoksida yang ketiganya
menghasilkan bentuk kilapan logamnya. Selain lithium yang hanya dapat membentuk oksida
maka logam alkali yang lain dapat membentuk K, Rb, Cs dapat pula membentuk peroksida logam
alkali artinya reaktifitas logam alkali dengan oksigen meningkat dari atas ke bawah dalam
golongannya.
Oksida logam alkali berbeda beda disebabkan oleh kekuatan ikatan antara kation dan
anion pembentuknya. Hal ini disebabkan semua oksida, peroksida, superoksida adlah ionik.
Alkali Tanah
Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium membentuk kelompok yang berkaitan secara
reat di mana sifat kimiawi dan fisikanya berubah secara teratur dengan kenaikan ukuran.
Logam-logam Alkali Tanah adalah Be, Ba, Mg, Ca, Sr. logam ini juga cukup reaktif namun tidak
sereaktif logam alkali.
Warna Nyala Alkali Tanah
Pada uji nyala api, senyawa yang logam golongan A, B dan transisi (dalam system
periodic unsur) diuapkan dengan oksidasi nyala api yang akan memberi warna tertentu pada
nyala tertentu. Semua logam alkali lunak, putih mengkilap seperti perak dengan titik leleh
rendah. Sifat ini dikarenakan atom-atom alkali hanya memiliki satu electron terluar yang terlibat
dalam ikatan logam, sehingga energi kohesi antar atom dalam kristal sangat kecil. Logam-logam
alkali akan memperlihatkan spektrum emisi yang khas jika dibakar pada nyala api Bunsen.
Adapun warna-warna yang dihasilkan adalah Li merah kamrin, Na kuning, K ungu, Rb merah, dan
Cs biru.
Logam alkali tanah (Golongan II A) memiliki jari jari lebih kecil jika dibandingkan dengan
Golongan I A. Sehingga logam Alkali memiliki kerapatan serta energi ionisasi yang lebih tinggi.
Hal ini karena logam-logam alkali memiliki dua electron sehingga ikatan-ikatan antar atom lebih
kuat. Garam-garam alkali tanah jika dibakar pada nyala Bunsen akan menimbulkan spektrum
emisi, antara lain : Ca merah bata, Sr merah tua, Ba hijau kuning, Mg dan Be tidak
memperhatikan spektrum yang khas. Logam alkali tanah juga bersifat reduktor dan jika bereaksi
dengan air akan membentuk basa dan gas H2.

III. ALAT DAN BAHAN


ALAT =
 Pipet tetes
 Plat tetes
 Kawat nikrom
 Pembakar spiritus
 Korek api

BAHAN =

 HCl 2 M
 PbS
 Na2CO3
 CuSO4
 BaCl2
 CaO

IV. PROSEDUR KERJA


1. HCl 2 M diteteskan pada salah satu plat tetes
2. Ujung kawat nikrom dicelupkan
3. Ujung kawat nikrom dibakar
4. Masing-masing garam dimasukkan ke lubang plat tetes
5. Ujung kawat nikrom dicelupkan HCl 2 M, lalu disentuhkan garam
6. Dibakar dan diamati warna nyala api
7. Ulangi untuk garam yang lain

V. HASIL PERCOBAAN

NO GARAM ION LOGAM WARNA NYALA


1 PbS Pb2+ Ungu
2 Na2CO3 Na2+ Jingga Api
3 CuSO4 Cu2+ Hijau
4 BaCl2 Ba2+ Kuning
5 CaO Ca2+ Jingga Api

VI. REAKSI KIMIA


1. PbS → Pb2+ + S2-
2. Na2CO3 → 2 Na2+ + CO32-
3. CuSO4 → Cu2+ + SO42-
4. BaCl2 → Ba2+ + 2Cl-
5. CaO → Ca2+ + O2-

VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum uji nyala kali ini, pertama yang dilakukan yaitu mengambil sampel
Garam - garam yaitu PbS, Na2CO3 , CuSO4 , BaCl2 , CaO. Letakkan sampel di plat tetes. Masukkan
HCl 2 M pada salah satu lubang plat tetes. Ujung kawat nikrom dicelupkan ke dalam HCl lalu
dibakar dengan spiritus lalu dicelupkan ke HCl lalu ke garam PbS lalu dibakar dan warna nyala
apinya yaitu Ungu. Reaksi kimia yang terjadi yaitu PbS → Pb2+ + S2-.
Pada percobaan kedua, sama dengan langkah pertama, yaitu HCl dicelupi kawat nikrom
lalu dibakar dan dicelupkan ke HCl lagi, lali dimasukkan Na 2CO3 lalu dibakar maka warna nyala
apinya berwarna Jingga warna api. Reaksi kimia yang terjadi yaitu Na 2CO3 → 2 Na2+ + CO32-.
Pada percobaan ketiga, kawat nikrom dicelupkan ke HCl lalu dibakar. Fungsi dari kawat
nikrom dicelupkan ke HCl lalu dibakar untuk mensterilkan kawat nikrom agar warna nyala api
suatu garam akurat atau sesuai dengan standarnya masing-masing. . Reaksi kimia yang terjadi
yaitu CuSO4 → Cu2+ + SO42-.
Pada percobaan keempat, BaCl 2 di kawat nikrom warna nyalanya kuning. Reaksi
kimianya BaCl2 → Ba2+ + 2Cl-. Pada percobaan kelima yaitu CaO di kawat nikrom warna nyalanya
CaO yaitu Jingga warna Api. Reaksi kimia yang terjadi yaitu CaO → Ca2+ + O2-.

VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dan didapat hasil percobaan, maka dapat
dismpulkan bahwa garam Pb Swarna nyalanya yaitu Ungu. Na 2CO3 warna nyalanya Jingga api.
CuSO4 warna nyalanya Hijau. BaCl2 warna nyalanya Kuning. CaO warna nyalanya Jingga api. Hal
ini sesuai dengan standar warna nyala api masing-masing garam.

IX. DAFTAR PUSTAKA


1. Sedyasthy, Triana Quari. 2012. Modul Praktikum Kimia Dasar. Yogyakarta : SMK SMTI
Yogyakarta.
2. Astuti, Retno Dwi dan Indah Afifah Budiwati, 1998, Praktikum Kimia Umum. Yogyakarta :
SMK SMTI Yogyakarta.
3. https://www.academia.edu/35362864/Laporan_Penelitian_Reaksi_Nyala_Api_Unsur_Al
kali_dan_Alkali_Tanah.
Diakses tanggal : 25 April 2019

Anda mungkin juga menyukai