Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Penyusunan makalah dengan judul “Jenis Pasar dan Mekanisme Transaksi“ ini
ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Investasi dan
Pasar Modal. Makalah ini telah selesai dengan maksimal, diluar itu saya sebagai
manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi.
Dalam penyusunan makalah ini saya memperoleh banyak bantuan dari
berbagai pihak, karena itu saya menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak yang
telah membantu, dan yang pastinya keluarga saya yang selalu memberikan dukungan
semangat. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
terutama bagi yang membaca makalah ini. Karena saya menyadari makalah ini masih
banyak terdapat kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu segala bentuk
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi kebaikan kita
bersama.

DAFTAR ISI

1
KATA PENGANTAR............................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................3
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan......................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................................4
2.1 Jenis Pasar Modal............................................................................................................4
1. Pasar Perdana (Primary Market)..............................................................................4
2. Pasar Sekunder (Secondary Market)........................................................................4
3. Perbedaan Pasar Perdana dan Pasar Sekunder.....................................................6
2.2 Mekanisme Transaksi.....................................................................................................6
1. Mekanisme Transaksi di Pasar Perdana.................................................................6
2. Mekanisme Transaksi di Pasar Sekunder...............................................................8
BAB III.................................................................................................................................10
PENUTUP............................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................10
3.2 Saran...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kegiatan ekonomi pada masa modern, pasar modal menjadi
kebutuhan utama sebagai sarana berinvestasi untuk masyarakat serta menjadi
sarana pencarian modal untuk Perusahaan dalam bentuk Persero.1 Dengan
adanya pasar modal, perusahaan dapat mengembangkan usahanya serta akan
dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang luas. Sehingga dengan adanya
pasar modal kegiatan ekonomi akan terus berjalan. Untuk dapat masuk ke
dalam pasar modal, Perusahaan dalam bentuk Persero harus mendaftar dahulu
di Bursa Efek dengan bantuan Perusahaan penjamin Efek. Dengan
terdaftarnya perusahaan di Pasar Modal, Perusahaan tersebut dapat menjual
efeknya/saham ke Investor dalam Pasar Perdana (IPO). 2 Adapun beberapa
jenis pasar perdana akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah ini.
Di Indonesia, mekanisme jual beli di Pasar Modal diatur dengan
ketentuan melalui Keputusan Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar
Modal (Bapepam).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Seperti Apakah Jenis Pasar Modal di Indonesia?
1.2.2 Bagaimana mekanisme transaksi pasar modal Indonesia?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui seperti Jenis Pasar Modal di Indonesia
1.3.2 Untuk mengetahui seperti apa mekanisme transaksi pasar modal
Indonesia

1
M.Irsan Nasarudin, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, Prenada Media, Jakarta, 2004, hlm 15.
2
Hamud M. Balfas, Pasar Modal Indonesia, Tatanusa, Jakarta, 2012, Hlm 17

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jenis Pasar Modal


Jenis Pasar Modal Menurut Sunariyah (2003 : 12 - 13), terbagi menjadi
dua yaitu Pasar Perdana (Primary Market), “Penawaran saham dari suatu
perusahaan yang menerbitkan saham (emiten) kepada pemodal selama
waktu yang ditetapkan oleh pihak sebelum saham tersebut diperdagangkan
di pasar sekunder.” dan Pasar Sekunder (Secondary Market), “Sebagai
perdagangan saham setelah melewati masa penawaran pada pasar perdana.”
1. Pasar Perdana (Primary Market)
Go public dapat dilakukan dengan cara menerbitkan saham baru
atau disebut dengan penawaran umum saham perdana (Initial Public
Offering/IPO). Perusahaan penerbit saham disebut emiten atau investee,
sedangkan pembeli saham disebut investor. Transaksi penawaran umum
penjualan saham pertama kali terjadi di pasar perdana (primary market).
Dua alasan utama mengapa perusahaan memutuskan go public3 karena
(1) pendiri perusahaan ingin mendiversifikasi portofolionya dan (2)
perusahaan tidak mempunyai sumber dana alternatif untuk membiayai
program investasinya.
Harga saham pada penawaran perdana ditentukan berdasarkan
kesepakatan antara perusahaan emiten dan penjamin emisi
2. Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar Sekunder (Secondary Market) adalah pasar bagi efek yang
telah dicatatkan di bursa, yang berarti Pasar Sekunder merupakan pasar
tempat investor dapat melakukan jual-beli efek setelah efek tersebut
tercatat di bursa atau efek yang telah diterbitkan di Pasar Perdana (IPO).
Harga saham pada pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar
(berdasarkan penawaran dan permintaan).

3
Rock, 1986 dalam Daljono, 2000

4
Seringkali, harga pada penawaran perdana lebih rendah dari pada
harga pada hari pertama perdagangan di pasar sekunder. Kondisi
tersebut disebut dengan underpriced. Underpriced merupakan fenomena
di mana harga saham yang ditawarkan pada pasar perdana lebih rendah
dibandingkan dengan harga saham ketika diperdagangkan di pasar
sekunder.
BEI menggolongkan perdagangan saham pasar sekunder dalam 3
(tiga) pasar diantaranya adalah Pasar Reguler, Pasar Negosiasi, dan
Pasar Tunai
a. Pasar Reguler
Saham-saham di Pasar Reguler diperdagangkan dalam satuan
perdagangan “lot”, dimana 1 lot sekarang adalah 100 lembar.
Transaksi saham menggunakan mekanisme tawar menawar yang
berlangsung secara terus menerus selama periode perdagangan.
Maka, boleh dibilang harga saham bisa berubah terus setiap waktu.
b. Pasar Negosiasi
Hampir mirip dengan cara perdagangan di pasar reguler, ada
tawar menawar juga tetapi tidak dilakukan di pasar bursa efek.
Tawar menawar harga dilakukan secara pribadi tetapi tetap dalam
pengawasan bursa. Pasar negosiasi biasanya dipilih bila jumlah
lembar saham investor tidak genap 1 lot (100 lembar). Hasil
negosiasi harus disepakati oleh bursa.
c. Pasar Tunai
Sama persis seperti di pasar reguler, yang berbeda hanya sistem
pembayarannya. Di pasar reguler penyelesaian transaksi adalah T+3
(3 hari setelah transaksi), sistem pembayaran di pasar tunai T+0 jadi
dilakukan hari itu juga. Pasar Tunai tersedia untuk menyelesaikan
kegagalan anggota Bursa dalam memenuhi kewajibannya di Pasar
Reguler dan Pasar Negosiasi. Misalnya pada transaksi short selling.

5
3. Perbedaan Pasar Perdana dan Pasar Sekunder
Pasar Perdana Pasar Sekunder
Harga saham tetap Harga saham berfluktuasi
Dibebankan komisi untuk
Tidak dikenakan komisi
pembelian dan penjualan
Bisa juga untuk mentransaksikan
Hanya untuk pembelian saham
Right dan Warrant
Pemesanan dilakukan melalui Pemesanan dilakukan melaluii
agen penjual anggota bursa
Jangka waktu terbatas Jangka waktu tidak terbatas

2.2 Mekanisme Transaksi


Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa diakukan dengan menggunakan
fasilitas JATS NEXT-G. Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat dilakukan
oleh Anggota Bursa (AB) yang juga menjadi Anggota Kliring KPEI.
Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap seluruh transaksi yang
dilakukan di Bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah.
1. Mekanisme Transaksi di Pasar Perdana
Mekanisme perdagangannya adalah sebagai berikut:
1. Saham atau efek yang diterbitkan oleh perusahaan penerbit (emiten)
akan ditawarkan kepada investor oleh pihak penjamin emisi
(underwriter) melalui perantara pedagang efek (broker-dealer) yang
bertindak sebagai agen penjual saham. Proses ini disebut dengan
Penawaran Umum Perdana (IPO).
Prosedur penawaran dan pemesanan effek di pasar perdana dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Penawaran perdana suatu saham atau obligasi suatu perusahaan
kepada investor publik dilakukan melalui penjamin emisi dan agen
penjual. Tata cara pemesanan saham atau obligasi seperti harga
penawaran, jumlah saham yang ditawarkan, masa penawaran dan
informasi lain yang penting harus dipublikasikan di surat berharga

6
berskala nasional dan juga dibagikan ke publik dalam bentuk
prospektus.
b. Investor yang berminat dapat memesan saham atau obligasi dengan
cara menghubungkan penjamin emisi atau agen penjual dan
kemudian mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
c. Investor kemudian melakukan pemesanan saham atau obligasi
tersebut dengan disertai pembayaran.
d. Penjamin emisi dan agen penjual mengumumkan hasil penawaran
umum tersebut kepada investor yang telah melakukan pemesanan.
e. Proses penjatahan saham atau obligasi (biasanya disebut dengan
allotment) kepada investor yang telah memesan dilakukan oleh
penjamin emisi dan emiten yang telah mengeluarkan saham atau
obligasi. Dalam proses penjatahan ini ada beberapa istilah yang
harus diperhatikan.
f. Undersubscribed, adalah kondisi dimana total saham atau obligasi
yang dipesan oleh investor kurang dari total saham atau obligasi
yang ditawarkan. Dalam kondisi ini semua investor akan
mendapatkan saham atau obligasi sesuai dengan jumlah yang
dipesannya.
g. Oversubscribed, adalah kondisi dimana total saham atau obligasi
yang dipesan oleh investor lebih dari total saham atau obligasi yang
ditawarkan. Dalam kondisi ini terdapat kemungkinan investor
mendapatkan saham atau obligasi kurang dari jumlah yang dipesan
atau bahkan tidak mendapatkan sama sekali.
h. Apabila jumlah saham atau obligasi telah terjadi oversubscribed
maka kelebihan dana investor akan dikembalikan (refund).
i. Saham atau obligasi tersebut kemudian didistribusikan kepada
investor melalui penjamin emisi dan agen penjual

7
2. Mekanisme Transaksi di Pasar Sekunder
Adapun mekanisme transaksi jualbeli saham dalam pasar sekunder
adalah sebagai berikut:
1. Investor menghubungi Perusahaan Efek baik untuk beli atau
jual saham.
2. Order beli atau jual saham yang disampaikan investor,
diteruskan petugas di Perusahaan Efek (dealer) ke pialang yang
ada di lantai bursa. Pialang di lantai bursa akan memasukkan
order tersebut ke sistem komputer BEI. Jadi tugas pialang di
lantai bursa pada dasarnya adalah menerima dan memasukkan
order ke dalam sistem komputer. Jika order terpenuhi,
pialang/broker akan memberitahukan ke dealer untuk
selanjutnya disampaikan kepada investor.
3. Semua transaksi yang terjadi di sistem IATS selanjutnya dikirim
ke sistem komputer yang ada di LKP dan LPP untuk memasuki
tahap penyelesaian transaksi (settlement).
4. Netting merupakan proses yang ada di sistem komputer LKP
yang bertujuan untuk mengetahui hak dan kewajiban masing-
masing Perusahaan Efek. Misalnya, Perusahaan Efek A
memiliki kewajiban untuk membayar sejumlah rupiah atas
transaksi yang dilakukannya, Perusahaan Efek B memiliki hak
atas sejumlah saham atas transaksi beli yang dilakukan, dan
seterusnya.
5. Sistem komputer di LPP akan menyelesaikan transaksi yaitu
dengan cara melakukan pemindah bukuan antar rekening.
6. Hasil penyelesaian transaksi selanjutnya disampaikan kepada
masing-masing Perusahaan Efek, yang selanjutnya akan
menyerahkan hak dan kewajiban para nasabahnya.
Prosedur penawaran dan pemesanan effek di pasar sekunder dapat
dijelaskan sebagai berikut :

8
a. Sebelum dapat melakukan transaksi, investor harus menjadi nasabah
di salah satu perusahaan efek.
b. Selanjutnya investor tersebut harus mendepositkan sejumlah uang
tertentu sebagai jaminan bahwa nasabah tersebut layak melakukan
jual beli saham.
c. Proses perdagangan atau transaksi saham dan obligasi di pasar
sekunder diawali dengan order (pesanan) untuk harga tertentu. d.
Perdagangan saham di BEI harus menggunakan satuan perdagangan
(round lot) efek atau kelipatannya, yaitu 500 (lima ratus) efek.
d. Pesanan jual atau beli oleh para investor dari berbagai perusahaan
sekuritas akan bertemu di lantai bursa. Setelah terjadi pertemuan
(match) antar order tersebut, maka proses selanjutnya adalah proses
terjadinya transaksi.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam makalah ini maka
pada bagian akhir ini penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam proses go public, terlebih dahulu saham perusahaan yang akan go
public diperdagangkan di pasar perdana. Selanjutnya saham dapat
diperjualbelikan di bursa efek yang disebut pasar sekunder. Kegiatan yang
dilakukan dalam rangka penawaran umum saham perdana disebut IPO (initial
public offering). Dalam penentuan harga saham pada pasar perdana apabila
harga IPO lebih rendah dibandingkan dengan harga penutupan pada hari
pertama yang terjadi di pasar sekunder, maka terjadilah underpriced.
Underpriced pada penawaran umum saham perdana merupakan gejala umum
di setiap pasar modal. Underpriced merupakan fenomena di mana harga
saham yang ditawarkan pada pasar perdana lebih rendah dibandingkan dengan
harga saham ketika diperdagangkan di pasar sekunder.
2. Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa diakukan dengan menggunakan
fasilitas JATS NEXT-G. Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat dilakukan
oleh Anggota Bursa (AB) yang juga menjadi Anggota Kliring KPEI. Anggota
Bursa Efek bertanggung jawab terhadap seluruh transaksi yang dilakukan di
Bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, maka
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak, yang tentunya
dapat dipertanggungjawabkan. Untuk kritik atau saran terhadap penulisan
yang sopan dan membangun akan sangat bermanfaat bagi penulis dalam
memperbaiki makalah untuk kedepannya. Untuk bagian terakhir dari makalah
ini adalah daftar pustaka.

10
DAFTAR PUSTAKA

SB Rumata, Pasar Modal dan Mekanisme Perdagangan. 2020 –


jeprints.mercubuana-yogya.ac.id
Mubarok, Ali Husein, Mekanisme Pasar Sekunder dan Fungsi Lembaganya dalam
Pasar Modal Indonesia. Law.uui.ac.id
https://www.idx.co.id

11

Anda mungkin juga menyukai