Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM PENCERNAAN DAN ENDOKRIN

Disusun oleh:

Nama : Aguasta R B Wonggor

Nim : 20140811024101

UNIVERSITAS CENDERAWASI

FAKULITAS KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

2016
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
anugerahNYA saya dapat menyelesaikan tugas mata kulia sistem
pencernaan. Ucapan terima kasih kepada bapa dosen yang telah
memberikan tugas ini kepada saya guna memperbaiki nilai Dan juga
menjadi bahan pelajaran untuk menambah pemaham saya tentang .
Daftar isi
Kata pengantar

Daftar isi

Pembahasan

1. Pemberian insulin
2. Pemasangan NGT
3. Pemerisaan fisik abdomen
Soap pemberian insulin
A. Definisi insulin

Resistensi insulin adalah suatu kondisi dimana sensuvitalisin nenurun.


Sensivitalisin menurun adalah kemampuan dari hormone insulin menurun KGD
dengan menekan produksi glukosa hepatic Dan menstimulasi pemanfaatan glukosa
di dalam otot seklet Dan jarinagan adipose. Tingginya KGD menyebabkan sel
pancreas terus menerus menghasilkan insulin karena banyaknya kebutuhan insulin
maka menyebabkan sel pancreas tidak mampu lagi memenuhhi asupan insulin
( batas ambang 120mg/dl) sehingga terjadi penurunan respon insulin yang
menyebabkan resistensi insulin.

Fungsi insulin yang utama adalah untuk melawan beberapa fungsi hormon yang
menyebabkan hiperglikemia dan sekaligus bersamaan dalam mempertahankan
jumlah glukosa dalam darah tetap normal. Disamping fungsinya yang mengatur
dalam metabolisme glukosa, insulin juga berfungsi untuk:

 Merangsang terjadinya sintesis asam lemak (fatty acids), yang mana asetil
ko-enzim A dikonversi menjadi asam lemak. Inilah yang dinamakan
lipogenesis.
 Meningkatkan pengangkutan asam amino ke dalam sel.
 Mengurangi terjadinya pemecahan lipid (lemak) yang disebut lipolisis.
 Memodulasi transkripsi dan merangsang pemindahan protein, sintesis DNA,
pertumbuhan sel, dan penggandaan sel, yang semuanya terkait dengan fungsi
pertumbuhan

B. Tujuan
Pemberian insulin bertujuan untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah

C. Alat – alat Dan bahan


 Spoit insulin / insulin pen
 Kapas alcohol
 Handskun
 Piala ginjal
D. Cara kerja

 Persiapan pasien cek lokasi penyuntikan, lihat warna kulit jika kulit
berwarna merah atau biru berarti di dearah tersebut terjadi iritasi.
 Cuci tangan
 Pakai handskun bersih
 Buka spoit insulin ikuti tanda pana yang terdapat di plastic spiot
insulin
 Ambil kapas alcohol jika alcohol berlebihan di kapas diperas dalam
piala ginjal
 cek jarum spoit tumpul atau tidak , nama obat,warna insulin, tanggal
kadalwarsa,
 keluarkan kelembung udara dari plakon,tusuk pelan-pelan jarum ke
botol terus putar keatas, hati-hati dalam pengambilan obat karena
jarum insulin halus jdi gampang patah tapi sudah di karet plakon.tarik
plakon insulin sesuai dengan dosis yg diberikan .
 siapkan pasien, waktu pemberian ikuti jarum jam Dan penyuntikan di
tempat yang berbeda searah jarum jam. 30 menit pemberian injeksi
insulin sesudah makan berlaku untuk insulin yang bekerja lama, 15
menit diberikan injeksi insulin sebelum pasien makan belaku untuk
insulin yang kerja cepat
 cubit daerah yang akan dilakukan injeksi ambil kapas alcohol gosok di
tempat yang kita akan melakukan penyuntikan arahkan jarum insulin
dari dalam keluar antara 45-90 derajat baru kita injeksi setelah itu
letakan kapas alkohol baru dicabut jarum suntik , ditahan kapas
alkoholnya setelah itu dibuka kapas kalau tidak berdarah silakan lepas
kapasnya Dan ditutup dengan rekaping teknik satu jari Dan di buang
di tempat sampah .
 setelah dilakukan penyuntikan cek kembali respon pasien setelah 30
menit mengenai efek samping dari pada pemberian insulin.
 Rapikan pasien, Dan beritahukan pasien nanti setelah 30 menin baru
pasien tersebut bisa diperbolekan untuk makan.
 Setelah itu rapikan alat yang kita pakai.

MEMASANG NASO GASTRIC TUBE (NGT)


PENGERTIAN
Memasang pipa / selang khusus pada saluran pencernaan atas secara
langsung melalui hidung dan berakhir di lambung.

TUJUAN

 Memasukkan makanan cair atau obat-obatan cair atau padat yang dicairkan
yang tidak mungkin dimasukkan melalui mulut.
 Mengeluarkan cairan / isi lambung dan gas yang ada
p a d a lambung.
 Mengirigasi karena perdarahan / keracunan dalam lambung.
 Mencegah atau mengurangi nusea dan vomiting
s e t e l a h pembedahan atau trauma.
 Mengambil specimen pada lambung untuk
p e m e r i k s a a n laboratorium.

PERSIAPAN ALAT
 Perlak dan pengalas
 bengkok
 sarung tangan steril
 selang NGT sesuai ukuran
 klem
 spuit 10 cc/50 cc
 tetoskop
 kelas berisi air matang
 Plaster dan gunting
 $ain kassa
 Pelumas (jelly)
PROSEDUR PELAKSANAAN
 Tahap interaksi
 Mengecek program .
 Mencuci tangan .
 Mengidentifikasih pasien dengan benar (nama,
n o m o r kamar).
 Menyiapkan dan meletakkan alat di dekat pasien.. t a h a p r i e n t a s i
 Mengucapkan salam, menyapa pasien, memperkenalkan diri.
 Menjelaskan tuuan dan prosedur pelaksanaan.
 Menanyakan persetuan/kesiapan pasien.. h a r a p s e r t a
 Menjaga privacy.
 M e n g a t u r p o s i s i p a s i e n d a l a m p o s i s i s e m i f o l e r / f o l e r (jika tidak
ada kontra indikasi).
 Memasang pengalas di atas dada.
 Memakai sarung tangan.
 Menentukan lubang hidung yang akan digunakan untuk
m e m a s u k k a n . M e m i n t a p a s i e n b e r n a f a s d e n g a n menutup
s a l a h s a t u h i d u n g b er g a n t i a n . M e m b e r s i h k a n lubang hidung yang
akan digunakan.
 Mengukur panjang dan memberi tanda (perhatikan jangan sampai
selang menyentuh permukaan terkontaminasi).
 Menutup pangkal selang dengan spuit/klem
(mencegahm a s u k n y a u d a r a k e d a l a m l a m b u n g
k a r e n a d a p a t mengakibatkan pasien menjadi kembung).
 Mengolesi ujung dengan jelly sesuai ukuran panjang yang akan
dipasang.
 Mengatur pasien pada posisi ekstensi kepala,
danm a s u k k a n p e r l a h a n u j u n g m e l a l u i
h i d u n g . Menganjurkan pasien menekuk leher/fleksi kepala setelah
melewati nasofaring (3-4 cm).
 Menganjurkan pasien untuk menelan ludah berulang-ulang b i l a p a s i e n
s a d a r , k a l a u p e r l u b er i k a n s e d i k i t a i r m i n u m untuk merangsang
pasien menelan.
 Memastikan masuk ke dalam lambung dengan caram e n g a s p i r a s i
dengan spuit (jika posisi tepat akankeluar cairan/isi
lambung). Jika masih ragu lakukan tes k e d u a d e n g a n
m e m a s u k k a n u d a r a 1 0 c c s a m b i l d i auskultasi di
r e g i o n l a m b u n g ( t i d a k di r e k o m e n d a s i k a n untuk memasukkan ujung
ke dalam gelas berisi air).
 Menutup ujung NGT dengan spuit / klem atau disesuaikan dengan
tujuan pemasangan.
 Melakukan fiksasi NGT di depan hidung / pipi

Anda mungkin juga menyukai