Anda di halaman 1dari 8

PENDALAMAN MATERI DAN RESUME

STRUKTUR ORGANISASI DAN JENISNYA

Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Organisasi dan Manajemen
yang diampu oleh Ibu Elfi, SST, MPH.

Oleh :

Hana Luthfiyah Sugandi (P20637121010)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

PRODI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

CIREBON

2021
STRUKTUR ORGANISASI DAN JENISNYA

A. Pengertian Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu diagram yang menggambarkan rantai perintah,


hubungan pekerjaan, tanggung jawab, rentang kendali dan pimpinan organisasi,
yang berfungsi sebagai kerangka kerja dan tugas pekerjaan yang dibagi,
dikelompokkan dan dikoordinasi secara formal. Beberapa definisi dan pengertian
struktur organisasi menurut para ahli antara lain :

 Menurut Robbins dan Coulter (2007), struktur organisasi adalah kerangka


kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan
dibagi-bagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan.

 Menurut Hasibuan (2004), struktur organisasi adalah suatu diagram yang


menggambarkan tipe organisasi, perdepartemenan organisasi, kedudukan dan
jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan
tanggung jawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi.

 Menurut Siswanto (2005), struktur organisasi menspesifikasikan pembagian


kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka ragam
yang dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat
spesialisasi aktivitas kerja.

 Menurut Robbin (2003), struktur organisasi adalah rantai perintah yang


digambarkan secara grafis dengan menggunakan bagan organisasi.

 Menurut Sunarto (2003), struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas


pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasi secara formal.
B. Unsur - Unsur Struktur Organisasi

Menurut Siswanto (2005), struktur organisasi memiliki 4 unsur utama antara


lain :

a. Spesialisasi aktivitas (specialization of activities)

Spesialisasi aktivitas mengacu pada spesialisasi tugas-tugas individual dan


kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan pengaturan-
pengaturan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-satuan kerja (departementasi).

b. Standarisasi aktivitas (standardization of activities)

Standardisasi kegiatan adalah prosedur yang digunakan organisasi untuk


menjamin kelayak-dugaan (predictability) aktivitasnya. Menstandarisasi
berarti menjadikan kegiatan pekerjaan seragam dan taat azas.

c. Koordinasi aktivitas (coordination of activities)

Koordinasi aktivitas adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh


aktivitas dan fungsi-fungsi sub organisasi dari berbagai departemen atau
bagian dalam organisasi, untuk menciptakan keserasian gerak langkah unit-
unit yang ada dalam pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

d. Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan (centralization and


decentralization of decision making)

Dalam struktur organisasi yang di sentralisasi, keputusan diambil pada


tingkat tinggi oleh manajer puncak, atau bahkan oleh seorang saja. Sedangkan
dalam struktur yang di desentralisasikan, gaya pengambilan keputusan dibagi
di antara para bawahan pada hierarki manajemen menengah dan bawah.
C. Jenis - Jenis Struktur Organisasi

Menurut Stoner (1996), secara formal struktur organisasi dapat diklasifikasikan


dalam 3 jenis, yaitu :

a. Struktur Organisasi Berdasarkan Fungsi

Struktur organisasi jenis ini menggabungkan semua orang yang terlibat


dalam suatu kegiatan atau beberapa kegiatan terkait menjadi satu bagian.
Sebagai contoh sebuah organisasi dibagi berdasarkan fungsi bila mempunyai
bagian-bagian produksi, pemasaran, dan penjualan yang secara terpisah.

b. Struktur Organisasi Berdasarkan Produk/Pasar

Struktur organisasi berdasarkan produk adalah struktur organisasi yang


mengumpulkan dalam satu unit kerja semua yang terlibat dalam produksi dan
pemasaran dari sebuah produk atau kelompok produk yang terkait dan
berhubungan dengan tipe pelanggan tertentu.

c. Struktur Organisasi Matriks

Terdapat 2 jenis struktur yang berjalan serempak. Bagian fungsional tetap


(permanen) memiliki wewenang atas pelaksanaan standard profesional unit
mereka, sementara tim-tim proyek diciptakan untuk menjalankan program-
program khusus. Anggota tim diambil dari berbagai bagian fungsional dan
melapor kepada manajer proyek yang bertanggung jawab atas kerja tim.

D. Bentuk - Bentuk Struktur Organisasi

Bentuk-bentuk struktur organisasi antara lain :

1. Bentuk Organisasi Lini / Garis


Organisasi lini atau garis adalah bentuk organisasi yang di dalamnya
terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara
atasan ke bawahan. Bentuk organisasi ini pertama kali muncul di kalangan
militer, yang diciptakan oleh Henry Fayol. Di samping itu, bentuk organisasi
garis merupakan bentuk organisasi yang paling sederhana. Pada bentuk
organisasi lini/garis dikenal adanya unsur pimpinan dan unsur pelaksana.

Kelebihan dari bentuk organisasi lini/garis antara lain :

a) Kesatuan perintah lebih terjamin karena pimpinan berada pada satu tangan.

b) Proses pengambilan keputusan dapat berjalan lebih cepat.

c) Rasa kesetiakawanan antar pegawai lebih tinggi karena lebih saling mengenal.

Sementara itu, kekurangan dari bentuk organisasi lini/garis antara lain :

a) Organisasi sangat bergantung pada satu orang.

b) Biasanya pimpinan cenderung otoriter.

c) Pegawai lebih sulit untuk berkembang.

2. Bentuk Organisasi Lini dan Staf

Organisasi lini dan staf adalah bentuk organisasi di mana pelimpahan


wewenang berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pucuk pimpinan ke
kepala bagian di bawahnya serta masing-masing pejabat, manajer ditempatkan
satu atau lebih pejabat staf yang tidak mempunyai wewenang memerintah,
tetapi hanya sebagai penasihat, misalnya mengenai masalah kearsipan,
keuangan, personel, dan sebagainya. Organisasi lini dan staf biasanya terdapat
pada organisasi besar, karyawan banyak, dan pekerjaan kompleks.

Kelebihan dari bentuk organisasi lini dan staf antara lain :


a) Memudahkan untuk pengambilan keputusan yang tepat karena adanya staf
ahli.

b) Cocok digunakan untuk organisasi besar yang memiliki tugas dan tujuan yang
luas.

c) Lebih mudah untuk menerapkan konsep the right man on the right place.

Sementara itu, kekurangan dari bentuk organisasi lini dan staf antara lain :

a) Kesetiakawanan antar pegawai sulit dibina karena luasnya organisasi sehingga


karyawan tidak saling mengenal.

b) Koordinasi sulit dilakukan karena rumitnya susunan organisasi.

3. Bentuk Organisasi Fungsional

Organisasi fungsional adalah suatu organisasi di mana wewenang dari


pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan
fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian
khusus. Organisasi ini dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor dan
berbentuk departementasi. Setiap orang terlibat dalam sebuah kegiatan
fungsional, seperti kegiatan pemasaran atau keuangan, yang dikelompokkan ke
dalam satu unit.

Kelebihan dari bentuk organisasi fungsional antara lain :

a) Pembagian tugas-tugas menjadi lebih jelas.

b) Spesialisasi pegawai lebih dapat dikembangkan.

c) Spesialisasi pegawai dapat dimanfaatkan lebih maksimal karena dipegang


oleh ahli di bidangnya.

Sementara itu, kekurangan dari organisasi fungsional antara lain :


a) Sulit untuk tour of duty karena pegawai telah sesuai bidangnya.

b) Pegawai sulit melakukan koordinasi karena lebih mementingkan


spesialisasinya.

c) Tidak ada kesatuan perintah karena pegawai menerima perintah dari beberapa
atasan yang sama-sama mempunyai kekuasaan.

4. Bentuk Organisasi Lini, Staf, dan Fungsional

Dari namanya dapat dilihat bahwa bentuk struktur ini merupakan


kombinasi atau gabungan dari bentuk struktur organisasi lini, lini dan staf, serta
fungsional. Bentuk struktur ini lahir dari ide untuk menggabungkan kebaikan
yang ada pada masing-masing bentuk struktur organisasi dan menghilangkan
kelemahannya. Pada bentuk struktur gabungan ini, para atasan menerapkan
karakteristik bentuk struktur lini, sedangkan pada bawahan diterapkan bentuk
struktur fungsional.

5. Bentuk Organisasi Komite (Commite Organization)

Suatu organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang


sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi komite (panitia = committees
organization) mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat
pimpinan kolektif (presidium/plural executive) dan bersifat manajerial. Komite
dapat bersifat formal atau informal, komite-komite dapat dibentuk sebagai
suatu bagian dari struktur organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang
dibagikan secara khusus. Organisasi komite terdiri dari :

1) Executive Committee (Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya


mempunyai wewenang lini.

2) Staff Committee, yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang


staf.
Kelebihan dari bentuk organisasi komite antara lain :

a) Keputusan organisasi akan lebih baik dan mudah diterima karena telah
melibatkan pendapat dari seluruh anggota organisasi.

b) Tidak ada kesempatan atasan untuk bertindak secara otoriter.

c) Partisipasi aktif dari seluruh anggota organisasi karena merasa suaranya


didengar.

Kekurangan dari organisasi komite antara lain :

a) Penanggung jawab keputusan sulit dilakukan karena merupakan keputusan


bersama.

b) Membutuhkan banyak waktu untuk menyatukan pikiran masing-masing


anggota organisasi.

c) Adanya peluang kecurangan demi kepentingan suatu pihak jika dilakukan


voting suara.

Anda mungkin juga menyukai