Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 1 :

Lily Rahmawati (Moderator)


Zaki Muhamad Pratama (Operator)
Rafif Agung Makarim Putra (Notulen)
Muhammad Aldi Saputra (Pemateri)
Handika Alkautsar Nugraha (Pemateri)
Damara Bentar Hidayah (Pemateri)v

Menganalisis Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi


Kata serta Frasa Verba dan Nomina

Jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang dominan digunakan dalam sebuah teks laporan hasil
observasi adalah: verba (kata kerja) dan nomina (kata benda). Untuk memahami hal tersebut, kamu
harus mengetahui perbedaan antara kata dan frasa, Kata berbentuk morfem atau morfem bebas
yaitu satuan bahasa terkecil (dapat memiliki arti maupun tidak) yang bersifat bebas. Frasa
merupakan gabungan beberapa unsur namun tidak melebihi batas fungsi. Artinya, sekalipun terdiri
atas beberapa unsur namun hanya memiliki satu fungsi dalam sebuah kalimat. Selain itu, frasa
merupakan kelompok kata yang nonpredikatif, atau tidak menduduki subjek dan predikat.
Perhatikan contoh identifikasi kata benda dan frasa benda dalam teks.

Paragraf Kata Frasa

I wayang seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli
Indonesia

  sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor dari Indonesia

sebuah warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur

UNESCO lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB

  para wali songo

  penyebar agama Islam di Jawa

wayang kulit

    wayang wong atau wayang orang

    wayang golek atau wayang boneka

    penjenisan tersebut

    penggunaan bahan wayang


    wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang

    wayang yang menggunakan boneka kayu

B. Verbal

Paragraf Kata Frasa

I adalah sudah membagi

menetapkan  

disesuaikan  

dibuat  

berarti  

merupakan  

mengembangkan  

Berdasarkan analisis kata dan frasa dapat dinyatakan bahwa pada paragraf pertama teks di atas
banyak digunakan frasa nomina. Sementara itu, frasa verba pada paragraf pertama teks di atas hanya
ada satu, sedangkan yang lainnya berupa kata. Dengan demikian, nomina yang berfungsi sebagai
subjek atau objek pada paragraf pertama teks di atas banyak menggunakan frasa, sedangkan
predikat banyak menggunakan kata

Tugas 1

Selanjutnya, lakukan analisis kebahasaan sebagaimana contoh di atas. Tulislah hasil analisis kamu
dalam tabel seperti dalam contoh berikut! Kamu dapat menuliskannya pada buku kerjamu.

Paragraf ke :

Kata Nomina Frasa Nomina


   

   

   

   

   

   

   

Selanjutnya, lanjutkan dengan mencari 10 kata dan frasa verba dalam teks laporan hasil observasi
lainnya yang telah kamu baca.
Tulislah hasilnya pada tabel dibawah ini. !

Verba Frasa Verba

   

   

   

   

   

   

   

   

Berdasarkan analisis kata dan frasa dapat dinyatakan bahwa pada paragraf pertama teks di atas
banyak digunakan frasa nomina. Sementara itu, frasa verba pada paragraf pertama teks di atas hanya
ada satu, sedangkan yang lainnya berupa kata. Dengan demikian, nomina yang berfungsi sebagai
subjek atau objek pada paragraf pertama teks di atas banyak menggunakan frasa, sedangkan
predikat banyak menggunakan kata

Tugas 1

Selanjutnya, lakukan analisis kebahasaan sebagaimana contoh di atas. Tulislah hasil analisis kamu
dalam tabel seperti dalam contoh berikut! Kamu dapat menuliskannya pada buku kerjamu.

Paragraf ke :

Kata Nomina Frasa Nomina

   

   

   

   

   

   

   

Selanjutnya, lanjutkan dengan mencari 10 kata dan frasa verba dalam teks laporan hasil observasi
lainnya yang telah kamu baca.
Tulislah hasilnya pada tabel dibawah ini. !

Verba Frasa Verba

   

   

   

   
   

   

   

   

Dalam kegiatan berbahasa, kata yang digunakan dapat berupa kata dasar atau kata bentukan. Kata
dasar adalah kata yang belum mendapat imbuhan, pemajemukan, atau pengulangan. Kata bentukan
adalah kata yang telah mendapat imbuhan (afiksasi), pengulangan (reduplikasi), dan pemajemukan
ketika digunakan.

Kata yang mendapat proses pengimbuhan dapat berubah jenis. Misalnya, kata berjenis verba dapat
berubah menjadi nomina jika mendapat imbuhan. Contoh, kata “minum” (verba) mendapat imbuhan
“– an” menjadi “minuman” (nomina).

Suatu kata dasar dapat berubah menjadi verba jika mendapat imbuhan me(N)-, be(R)-, di-, bahkan
terkadang ter- atau ke-an. Sementara itu, kata dasar yang sama dapat berubah menjadi nomina jika
diberi imbuhan pe(N)-, pe(R)-, -an, atau terkadang ke-an.

Berikut adalah contoh Afiksasi :

No. Kata Berimbuhan Jenis Imbuhan Kata Dasar

1. disebut verba di- sebut

2. menakutkan verba me(N)-kan takut

3. kemampuan nomina ke-an mampu

4. getaran nomina -an getar

5. menyusui verba me(N)-i susu

6. berasal verba be(R)- asal

7. mengisap verba me(N)- isap

8. menggigit verba me(N)- gigit

9. gigitan nomina -an gigit

10. penelitian nomina pe(N)-an teliti


Bahasa ilmiah adalah ragam bahasa yang berfungsi menciptakan komunikasi yang tepat dan efektif
yang biasanya berkaitan dengan bidang profesional atau ilmiah tertentu.

Kalimat ilmiah adalah penulisan yang sistematis dan dipesan secara logis. Bahasa tertulis ilmiah
adalah kombinasi dari berbagai bahasa tertulis dan berbagai bahasa ilmiah.

Dalam kehidupan sosial dan sehari-hari orang Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan, berbagai
bahasa daerah digunakan, termasuk dialek, bahasa Indonesia dan / atau bahasa asing.

Bahkan, dalam situasi tertentu, seperti pernikahan campuran, keluarga juga menggunakan bahasa
campuran, yang merupakan campuran bahasa Indonesia dan satu atau kedua bahasa asli pernikahan
campuran.

Dalam situasi linguistik seperti itu, berbagai variasi atau variasi dalam bahasa muncul tergantung
pada kebutuhan mereka, baik secara lisan maupun tulisan.

Seperti:

Studi ini meneliti metode yang efektif dan efisien untuk mengasah objek.

Pemimpin kelompok memiliki argumen yang benar.

Garis upacara memiliki formasi yang rapi.

Sukarno menjadi sosok yang baik bagi bangsa Indonesia.

Semakin lama, semakin modern.

Macam-Macam Bahasa Ilmiah

Cendekia

Karakteristik ilmiah yang dituduhkan adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan
makalah ilmiah yang mampu mengekspresikan dengan baik hasil pemikiran logis.

Ini dimanifestasikan dalam suatu pengaturan sistematis atau organisasi bahasa, yang berarti bahwa
bahasa itu diorganisasikan dan dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga menunjukkan logika
pemikiran seseorang atau penulis.

Lugas Dan Logis

Karakteristik sederhana yang dibahas di sini adalah bahwa bahasa Indonesia yang digunakan dalam
menulis karya ilmiah harus memiliki nilai literal dan bukan makna ganda, sedangkan karakteristik
logis adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam menulis karya ilmiah sesuai dengan logika, atau
dapat diadopsi dalam akal sehat.

Ini membantu penulis mengekspresikan pemikiran atau idenya dan membantu pembaca memahami
ide atau pemikiran penulis.

Jelas

Deskripsi yang jelas disebutkan adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan makalah
ilmiah, yang dengan jelas mendefinisikan struktur kalimat dan artinya.
Ini sangat membantu penulis untuk menggambarkan ide-idenya atau pola pemikirannya dan
membantu pembaca memahami makna yang dimaksud.

Yang dimaksud dengan solid adalah gagasan atau cara berpikir yang akan diekspresikan tidak
bercampur dengan unsur lain yang tidak memiliki kesamaan atau tidak dibutuhkan.

Karakteristik singkat yang disebutkan adalah bahwa bahasa Indonesia yang digunakan dalam
penulisan makalah ilmiah harus singkat dan tidak menggunakan kata-kata yang tidak perlu atau
kata-kata yang berlebihan (redundan).

Dengan demikian, penulisan karya ilmiah mengungkapkan ide atau pemikiran yang padat dan
terkandung dalam kalimat pendek

Formal Dan Objektif

Referensi formal merujuk pada pendapat bahwa komunikasi ilmiah melalui penulisan ilmiah adalah
komunikasi formal atau resmi, sehingga bahasa Indonesia yang digunakan harus bahasa Indonesia
formal, yang berarti bahwa bahasa Indonesia yang digunakan haruslah bahasa yang diterapkan
dalam situasi formal atau resmi pada struktur bahasa. mencakup semua tingkatan struktur bahasa.

Penggunaan bahasa semacam itu menunjukkan karakteristik obyektif yang dapat diukur secara
terbuka oleh publik.

Gagasan Sebagai Pangkal Tolak

Gagasan sebagai titik awal adalah bahwa bahasa yang digunakan dalam penulisan makalah ilmiah
harus difokuskan pada gagasan atau sikap, dan bukan pada penulis.

Gagasan sebagai titik awal dihubungkan dengan objektivitas penulis, yang berarti bahwa penggunaan
bahasa terutama harus menyangkut objek yang dimaksud, dan bukan penulis itu sendiri.

Akibatnya, objektivitas harus diperhatikan oleh upaya penulis guna menghindari suatu penggunaan
kata-kata saya, kita dan kami.

Contoh Bahasa Ilmiah

Istilah-Istilah Ilmiah, Dalam Arti Luas:

Akses, Jalan masuk.

Akomodasi, Penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok manusia untuk
meredakan pertentangan/ ketegangan dan konflik.

Aktivis, Seorang (utama anggota pada organisasi suatu lembaga politik, sosialis, petani, buruh,
pemuda serta mahasiswa) yg bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatan dl
organisasinya.

Aliansi, Ikatan antara dua atau lebih ( lembaga, Negara, dsb) yang memiliki tujuan politik yang sama.

Aplikasi, Penggunaana atau penerapan dalam parktik.

Apresiasi, Kesadaran terhadap nilai seni dan budaya atau penghargaan terhadap sesuatu.

Aset, Sesuatu yg mempunyai nilai tukar (Modal atau Kekayaan)


Intervensi, Campur tangan dalam perselisihan antara dua pihak (golongan, negara, dan sebagainya).

Investasi, Penanaman modal untuk tujuan memperoleh keuntungan.

Klaim, Pernyataan tentang suatu fakta atau kebenaran atas sesuatu.

Klarifikasi, Penjernihan, penjelasan, dan pengembalian sesuatu kepada apa yg sebenarnya.

Klasifikasi, Penyusunan atau penggolongan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut
kaidah atau standar yang ditetapkan.

Konversi, Perubahan dari satu bentuk atau sistem ke dalam bentuk atau sistem yang lain.

Komitmen, Perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu yang telah disepakati.

kabinet, Dewan Menteri Pemerintah.

kampanye, Tindakan politik untuk mempengaruhi massa.

kamuflase, Penyamaran terhadap suatu hal.

karikatur, Gambar sederhana yang berisi kritik sosial.

kasasi, Pembatalan keputusan pengadilan sebelumnya oleh MA banding terdakwa pada peradilan yg
lebih tinggi.

Kontuinitas, Suatu hal yang berkelanjutan atau keberlangsungan.

Kastigasi, Penganiayaan atau penyiksaan.

Katebelece, Surat sakti (kiasan).

Kausalitas, Sesuatu bersifat sebab akibat.

Klarifikasi, Penjelasan terhadap suatu hal sebelum jadi simpang siur.

Klasifikasi, Penggolongan.

Klausa, Syarat dalam suatu perjanjian.

Koalisi, gabungan dua partai untuk mencapai tujuan yang sama.

Kodifikasi, pembukuan hukum.

Koeksistensi, kehidupan bersama secara damai.

Kognisi, proses pencapaian sesuatu pengetahuan (dalam) pikiran.

Menggunakan Kalimat Definisi dan Deskripsi

Kalimat Definisi dan Deskripsi

Apa yang dimaksud dengan Kalimat definisi ? yakni merupakan suatu kalimat yang memberikan
suatu keterangan umum mengenai suatu benda, hal, aktivitas dan lain sebagainya.

Selain itu kalimat definisi kerap digunakan dalam teks laporan dan merujuk pada sebuah istilah yang
teknis atau ilmiah tertentu.
Kemudian Kaliamat definisi juga bisa membantu terhadap semua para pembaca supaya mengetahui
dan mengerti mengenai berbagai istilah-istilah yang kerap timbul di dalam sebuah tulisan. Contoh
dari kalimat definisi ialah:

Karnivora ialah jenis dari kelompok hewan pemakan daging.

Ciri-Ciri Kalimat Definisi

Berikut di bawah ini merupakan ciri khas dari kalimat definisi:

Merupakan suatu keterangn dari sebuah objek

Bentuk Penjelasannya mempunyai sifat umum dan tidak merujuk terhadap ciri khusus objek

Arti pada kalimat tersebut bersifat tetap tidak akan mengalmi perubahan, walaupun susunan pada
kalimatnya dibolak-balik.

Secara umum dapat dijumpai pada laporan ilmiah

Pengertian Kalimat Deskripsi

Apa yang dimaksud dengan Kalimat deskripsi ? yakni merupakan sebuah kalimat yang menerangkan
sejunmlah sifat-sifat atau karakteristik khusus pada suatu benda.

Dimana pada Sifat-sifat tersebut biasanya merujuk pada hal yang khusus yang dapat diterka oleh
panca indera berupa suatu ukuran (misalnya seperti ukuran besar kecil, tinggi rendah dan lain
sebagainya).

Kemudian Warna (misalnya seperti kuning, merah, hijau dan lain sebagainya); selanjutnya Rasa
(misalnya seperti rasa manis, pahit dan lain sebagainya).

Contoh dari kalimat deskripsi sendiri ialah :Harimau mempunyai gigi yang tajam untuk
mengoyak-oyak daging.

Ciri-Ciri Kalimat Deskripsi

Kalimat deskripsi biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Dapat Membuat yang membacanya seolah-olah sedang menyaksikan, merasakan atau mengalami
sendiri apa yang tengah diceritakan

Menceritakan ciri khusus dari suatu objek yang sifatnya dapat ditangkap oleh panca indra

Jika pada struktur dari kalimatnya dibalik maka arti dari kalimat tersebut akan ikut berubah

Kerap dijumpai pada suatu jenis laporan atau dalam sebuah paragraf deskripsi

Dapat memakai verba deskriptif misalnya seperti tersusun dari, terbuat dari

Perbedaan Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi

a. Pada Kalimat definisi menerangkan mengenai sebuah gambaran yang umum, sedangkan
pada kalimat deskripsi menggambarkan terhadap sesuatu denag lebih spesifik dan diterima
oleh panca indera.

Kucing ialah hewan mamalia berkaki empat (definisi)


Kucing mempunyai bulu yang sangat lebat dan halus (deskripsi)
b. Pada Kalimat definisi apabila kata/kalimatnya dibalikan, maka tidak akan merubah atau merusak
arti yang terkandung dari kalimat tersebut. Sedangkan pada kalimat deskripsi tidak bisa.

Contohnya:

• Mamalia ialah hewan yang menyusui.


Hewan yang menyusui ialah mamalia.

• Kambing dan sapi ialah hewan pemakan rumput.


Hewan pemakan rumput yang dibicarakan ialah kambing dan sapi.

Contoh Kalimat Deskripsi dan Kalimat Definisi


Berikut beberapa contoh kalimat deskripsi dan kalimat definisi:
Contoh Kalimat Deskripsi
Pisau itu Tajam
Suara Penyanyi itu merdu dan enak didengar
Awan mendung berwarna hitam pekat.
Ular memiliki kulit yang lembut dan sangat berbisah.
Sungai bengawan merupakan sungai terpanjang dipulau jawa
Manusia mempunyai dua buah telinga dan dua bola mata.
Macan mempunyai gigi yang tajam untuk menghancurkan daging.
Semua hewan herbivora mempunyai sistem pencernaan yang baik.
Lemari pakaianku terbuat dari kayu jati yang sangat keras dan dihiasi dengan ukiran-ukiran yang
indah.
Bunga Raflesia Arnoldi beraroma sangat tidak sedap sehingga dikelilingi oleh lalat.
Olahraga sepakbola sangat menyenangkan dan menyehatkan badan.
Hewan karnivora mempunyai gigi yang tajam dan kuat untuk mengoyak-oyak daging.

Contoh Kalimat Definisi


Awan adalah hasil penguapan air yang dipanaskan oleh sinar matahari.
Buaya adalah salah satu hewan purba yang masih hidup hingga saat ini.
Manusia adalah makhluk sosial sehingga tidak bisa hidup sendiri.
Harimau merupakan jenis hewan karnivora, yaitu hewan pemakan daging.
Herbivora adalah jenis-jenis hewan pemakan rumput.
Salamander dan belut adalah hewan yang termasuk dalam golongan amfibi.
Susu merupakan minuman yang kaya akan vitamin dan mineral.
Lemari adalah benda kotak yang terbuat dari bambu dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan.
Bunga Raflesia Arnoldi adalah bunga terbesar yang pernah ditemukan.
Olahraga sepak bola adalah olahraga yang sangat menyenangkan.
Karnivora adalah jenis hewan pemakan daging.
Hobil ialah salah satu jenis makhluk fiktif dalam sebuah karya fantasi
Ulos merupakan kain tenun khas batak
Mawar merupakan salah satu jenis tanaman semak dari genus rosa
Neptunus merupakan planet terbesar ketiga berdasarkan massanya
Pohon Jati merupakan jenis pohon penghasil kayu yang berkualitas
Merah Tua merupakan hasil campuran dari merah dan hitam

Apa yang dimaksud dengan Kalimat definisi ?


yakni merupakan suatu kalimat yang memberikan suatu keterangan umum mengenai suatu benda,
hal, aktivitas dan lain sebagainya. Contohnya Seperti : Ulos merupakan kain tenun khas batak

Apa yang dimaksud dengan Kalimat deskripsi ?

yakni merupakan sebuah kalimat yang menerangkan sejunmlah sifat-sifat atau karakteristik khusus
pada suatu benda. Dimana pada Sifat-sifat tersebut biasanya merujuk pada hal yang khusus yang
dapat diterka oleh panca indera berupa suatu ukuran (misalnya seperti ukuran besar kecil, tinggi
rendah dan lain sebagainya).

Sebutkan Ciri-ciri Kalimat Deskripsi?

– Dapat Membuat yang membacanya seolah-olah sedang menyaksikan, merasakan atau mengalami
sendiri apa yang tengah diceritakan
– Menceritakan ciri khusus dari suatu objek yang sifatnya dapat ditangkap oleh panca indra
– Jika pada struktur dari kalimatnya dibalik maka arti dari kalimat tersebut akan ikut berubah
– Kerap dijumpai pada suatu jenis laporan atau dalam sebuah paragraf deskripsi
– Dapat memakai verba deskriptif misalnya seperti tersusun dari, terbuat dari

Menggunakan Kalimat Simpleks dan Kompleks

Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya memiliki satu struktur dengan satu verba utama atau
satu subyek dan satu predikat. Kalimat simpleks berbeda dengan kalimat kompleks. Karena kalimat
ini hanya memiliki satu fungsi kalimat saja. Sedangkan kalimat kompleks memiliki semua fungsi
kalimat dan bersifat majemuk. Fungsi kalimat dalam kalimat simpleks ditandai dengan keberadaan
fungsi predikat dalam sebuah susunan kalimat. Jika tidak ada predikat, kalimat simpleks tidak akan
memiliki fungsi kalimat.
Ciri kalimat simpleks Kalimat simpleks memiliki empat ciri utama yang dapat dilihat dari susunan
kalimatnya, yakni: Dalam sebuah kalimat simpleks memuat satu klausa lengkap, yang bisa berbentuk
Subyek (S)-Predikat (P), S-P-Obyek (O), S-P-O-Keterangan (K) atau S-P-O-K-Pelengkap. Kalimatnya
bersifat sederhana karena hanya terdiri atas satu klausa saja. Biasanya kalimat simpleks hanya
memuat satu kejadian atau peristiwa saja. Kalimat simpleks tidak menggunakan konjungsi atau kata
penghubung.

Kalimat simpleks juga tidak menggunakan tanda baca koma. Contoh kalimat simpleks Agar lebih
mudah memahaminya, mari kita simak empat contoh di bawah ini:

Contoh 1: Kemarin aku bersama ibu dan ayah pergi berbelanja ke supermarket. Contoh di atas
memuat satu klausa lengkap yang terdiri atas SPOK. Kata 'kemarin' merupakan kata keterangan
waktu yang menunjukkan kondisi waktu saat peristiwa terjadi. Kata 'aku bersama ibu dan ayah'
merujuk pada subyek. Sedangkan predikat ditunjukkan pada kata 'pergi berbelanja', karena
menunjukkan peristiwa atau kejadian yang dilakukan. Sedangkan 'supermarket' merupakan kalimat
keterangan tempat.

Contoh 2: Kakakku sudah tidur. Contoh di atas memuat satu klausa lengkap yang terdiri atas SP atau
subyek dan predikat saja. Kata 'kakakku' merupakan kalimat penunjuk subyek. Sedangkan kata 'sudah
tidur' merupakan predikat yang menunjukkan peristiwa yang sedang terjadi. Baca juga: Kalimat
Efektif: Pengertian, Ciri, Syarat, Unsur, Struktur, dan Contoh

Kalimat kompleks disebut juga kalimat majemuk. Mempelajari kalimat kompleks sama dengan
mempelajari kalimat majemuk. Perbedaannya hanya sebatas istilah saja. Bila menggunakan istilah
kalimat kompleks, kalimat majemuk setara penyebutannya menjadi kalimat kompleks paratatik.
Sementara kalimat majemuk beringkat disebut kalimat kompleks hipotatik. Sama seperti kalimat
majemuk, kalimat kompleks sebagian besar ditandai dengan kata penghubung atau disebut juga
konjungsi. Jenis kalimat ini disebut kompleks karena memuat lebih dari satu klausa dan kalimat dasar.
Menurut Dendy Sugono dalam Sintaksis Bahasa Indonesia: Analisis Fungsi Sintaktik (2019), kalimat
majemuk diartikan sebagai kata-kata yang memiliki struktur kalimat yang di dalamnya terdapat
beberapa kalimat dasar.
Berikut contoh-contoh kalimat kompleks:

Ayah menjadi pemateri webinar dan adik sedang mengikuti kelas daring.

Ibu memasak ayam taliwang, ayah membuat es belewah, serta Doni menyiapkan meja makan.

Kita tutup saja warung es kepal ini lebih awal, lagipula tidak ada yang keluar rumah saat hujan deras.

Saya tamasya ke Danau Toba, lalu singgah ke kota Medan.

Damar lupa mematikan kompor, lantas sup ayam dan panci menjadi gosong.

Menggunakan Sinonim dan Antonim

Definisi Sinonim

Sinonim adalah hubungan yang menyatakan adanya kesamaan makna antara satu kata dengan kata
lainnya.

Hubungan mengenai kata sinonim ini bersifat dua arah

Maksudnya, jika suatu kata saling bersinonim maka dapat dipastikan kata tersebut memiliki
kesamaan makna.

Mudahnya, sinonim dapat dikatakan sebagai persamaan kata

Contohnya :

1. Realita = Kenyataan

2. Paras = Wajah

3. Primer = Utama

4. Target = Sasaran

5. Sandang = Pakaian

Definisi Antonim

Antonim merupakan hubungan di antara dua kata yang menyatakan makna kebalikan atau
pertentangan.

Antonim bersifat kontras atau berbeda di antara kata yang satu dengan yang lainnya.

Lebih sederhana, antonim adalah suatu kata yang berlawanan makna dengan kata lain atau disebut
juga dengan lawan kata
Contoh Antonim:

1. Panjang >< Pendek

2. Pro >< Kontra

3. Kuat >< Lemah

4. Subur >< Tandus

5. Aktif >< Pasif

Menggunakan Data (Angka)

I 1

V 5

X 10

L 50

C 100

D 500

M 1000

Sistem numerik yang paling sederhana adalah Sistem numerik unary. Sistem ini sering dipakai untuk
melakukan pemilihan pada suatu voting / vote (pemungutan-suara). Contoh dari Sistem numerik
Unary adalah Tally mark. Kerugian penggunaan dari sistem numerik Unary adalah sistem ini
membutuhkan tempat yang besar.

Selain sistem numerik unary, contoh lain dari sistem numerik berdasarkan penambahan
adalah angka Romawi.

Angka Romawi dituliskan dengan simbol dari angka yang tersedia kemudian ditambahkan atau
dikurangkan.

Sebagai contoh adalah 1970 disimbolkan dalam angka romawi dengan MCMLXX.


Simbol M merepresentasikan angka 1000. Simbol CM merepresentasikan 900, hal ini dikarenakan
oleh peraturan dalam penulisan angka romawi, yang tidak diperkenakan pengulangan suatu simbol
lebih dari tiga kali. Jadi apabila 900 dituliskan dengan simbol DCCCC maka penulisan tersebut salah.
Simbol C disebelah kiri atau sebelum M merupakan angka pengurang dari angka sesudahnya,
jadi CM = 1000-100 = 900. Simbol selanjutnya adalah LXX yang melambangkan angka 70.

Angka Romawi ini digunakan di Eropa sampai dengan abad ke 15. Kekurangan dari sistem ini adalah
tidak adanya angka Nol.

Sistem numerik Berdasarkan posisi


Di dalam sistem numerik ini, penulisan angka berdasarkan posisi dan basis. Posisi suatu angka dalam
sistem ini menentukan nilai dari bilangan yang diwakilinya. Maka notasi yang digunakan disebut
notasi posisional. Sistem numerik berdasarkan posisi yang sangat terkenal dan dipakai paling luas
adalah sistem bilangan desimal. Sistem desimal ini merupakan sistem numerik berdasarkan posisi
yang berbasis 10. Simbol 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 adalah bagian dari sistem desimal.

Sebagai contoh 612, angka ini berarti:

2 × 100 = 2 × 1 = 2

1 × 101 = 1 × 10 = 10

6 × 102 = 6 × 100 = 600

Basis eksponen

Selain sistem desimal yang digunakan sehari-hari, terdapat pula sistem lainnya, yaitu:

• Sistem biner, berbasis 2,

• Sistem oktal, berbasis 8,

• Sistem heksadesimal, berbasis 16,

• Sistem seksagesimal, berbasis 60,

• dan sistem numerik berbasis lainnya.

Seluruh sistem di atas menggunakan eksponen. Berarti setiap angka pada posisi tertentu, nilainya
adalah sebesar angka tersebut dikalikan basisnya dipangkatkan posisinya.

Faktoradik

Faktoradik menggunakan pengali yang berbeda untuk setiap posisi bilangannya. Pengalinya adalah
sesuai dengan faktorial posisinya.

Anda mungkin juga menyukai