Anda di halaman 1dari 7

BUKU PANDUAN MENGAJAR

BUKU PANDUAN JILID 1


MMU TARBIYAH I’DADIYAH
1. MEMAHAMI POKOK PEMBAHASAN JILID TERSEBUT.
a) Pengenalan dan pemahaman rukun kalam.
b) Pengenalan dan pemahaman kalimat.
c) Pengenalan dan pemahaman I’rob
d) Pemahaman mu’rob & mabni.
2. CARA MENERANGKAN DENGAN MUDAH.
a) Rukun kalam
Pengenalan awal menggunakan lagu ala al-miftah (rukunnya kalam semua ada empat dst.)
Metode penerangan:
 Opsi 1:
Mengenalkan kalam dengan pendekatan Bahasa indonesia setelah paham maksud dari “lafadz,
tersusun, memahamkan.” Baru berikan contoh yang berbahas arab. Contoh :saya sekolah.
 Jelaskan bahwa;
1) Kata “saya”,”sekolah”. Adalah lafadz.
2) Gandengan setiap dua lafadz atau lebih disebut tersusun.
3) Setiap lafadz yang tersusun pasti memahamkan.

Dengan ini insyaallah anak didik menguasai 3 rukun kalam (berupa lafadz, tersusun dan
memahamkan) dalam bentuk bahasa indonesia. Selanjutnya berikan contoh bahasa arab.
Contoh : ‫الحمد هلل رب العالمين‬

 Jelaskan bahwa:
Surah al-fatihah ditulis menggunakan bahasa arab sambil lalu mengulangi keterangan
sebelumnya dan katakan inilah bahasa arab. Singkatnya untuk lebih mengenal bahasa arab
sampaikanlah bahwa tulisan/bahasa di dalam al-qur’an adalah bahasa arab.
 Setelah paham baru sampaikan bahwa rukun kalam ada 4 yaitu berupa lafadz, berbahasa arab,
tersusun, dan memahamkan. Sambil praktek pada contoh yang sudah disampaikan.
 Opsi 2:

Mengenalkan kalam dengan menulis: ‫ الحمد هلل رب العالمين‬sambil digaris bawahi setiap lafadznya:
i. Setiap kata yang digaris bawahi disebut lafadz dan tanyakan ada berapa lafadz dari contoh yang
ditampilkan, lalu berikan contoh lain dan tanyakan ada berapa lafadz!
ii. Setiap kata yang digaris bawahi juga disebut berbahasa arab karena terbentuk dari huruf hijaiyah. Lalu
didik untuk mengenal bahasa arab atau bukan! Contoh
iii. Papan tulis putih …… bahasa arab apa bukan?. 2. L‫…… اياك نعبد‬bahasa arab apa bukan?
iv. Gandengan dua lafadz atau lebih disebut tersusun.
a.Contoh : ‫ الحمد هلل‬tersusun karena terdiri dari dua lafadz. Lalu uji pemahaman anak didik dengan cara
ditanya. Contoh ; 1. ‫ الحمد‬tersusun apa tidak.? 2. L‫ اياك نعبد‬tersusun apa tidak.?
v. Sampaikan setiap lafadz yang tersusun pasti memahamkan.
vi. Setelah faham baru sampaikan bahwa rukun kalam ada 4 yaitu berupa lafadz , berbahasa arab,
tersusun, dan memahamkan. Sambil praktek pada contoh yang sudah disampai.
b) Pembagian kalimat.

Pengenalan awal pembagian kalimat dengan menggunakan lagu ala al-miftah. ( kalimat itu dibagi jadi
3dst.)
A. Isim.
Kenalkan isim itu benda atau nama.
 Metode penerangan:
i. Mengenalkan isim dengan benda-benda yang ada disekitar menggunakan bahasa
Indonesi, seperti: kapur, bupoin, papan,dst. Dan nama anak didik ,seperti: ahmad.
ii. Uji pemahaman anak didik dengan cara ditanya. Contoh sarung isim apa bukan.?
Isim. Kenapa dikatakan isim.? Karena berupa benda dst.
iii. Lalu pancing anak didik hafal pengertian isim “ kata yang menunjukkan benda atau
nama” dengan lagu atau talqin yang diikuti murid. Tanyakan ulang untuk
memastikan hafal.
iv. Setelah paham baru sampaikan tanda-tanda isim menggunakan lagu ala al-
miftah(tanda isim ada al diawalnya,dst.) lalu menulis bentuk tanda-tanda kalimat
isim untuk mengenal isim yang berupa tulisan. Lalu berikan contoh dan tanyakan.
Ingat:
Pahamkan anak didik terhadap tanda-tanda kalimat isim yang ada dijilid. Dengan
cara:
1. Memberi banyak contoh.
2. Memberikan PR menulis tanda kalimat isim dan hafal lagunya.
3. Memberikan PR menulis lafadz yang ada ditaqtian dan menulis tanda kalimat
isimnya.
B. Fi’il.
Kenalkan fi’il itu pekerjaan
 Metode penerangan:
i. Kenalkan fi’il dengan gerakan yang tampak oleh anak didik contoh guru berjalan
, menulis , duduk( diperagakan oleh guru). Atau pekerjaan sehari-hari dengan
bahasa indonesia, seperti: makan, minum, tidur,dll.
ii. Uji pemahaman anak didik dengan cara ditanyakan. Contoh belajar fi’il apa
bukan.? Fi’il. Kenapa dikatakan fi’il.? Karena berupa pekerjaan dst.
iii. Lalu pancing anak didik hafal pengertian fi’il “ kata yang bermakna pekerjaan”
dengan lagu atau talqin yang diikuti murid. Tanyakan ulang untuk memastikan
hafal.
iv. Setelah paham baru sampaikan tanda-tanda fi’il menggunakan lagu ala al-
miftah(tandanya fi’il itu empat banyaknya dst.) lalu menulis bentuk tanda-tanda
kalimat fi’il untuk mengenal fi’il yang berupa tulisan. Lalu berikan contoh dan
tanyakan.

Ingat:
Pahamkan anak didik terhadap tanda-tanda kalimat fi’il yang ada dijilid. Dengan
cara:
1. Memberi banyak contoh.
2. Memberikan PR menulis tanda kalimat fi’il dan hafal lagunya.
3. Memberikan PR menulis lafadz yang ada ditaqtian dan menulis tanda
kalimat fi’ilnya.
C. Huruf .
Kenalkan bahwa huruf bukan isim bukan fi’il dan tidak bertanda
 Metode penerangan:
i. Menampilkan contoh bahasa indonesia/huruf hijaiyah contoh: “a,b,c”.
ii. Lalu tanyakan “a” isim apa bukan? Jika jawab bukan, tanyakan “a” fi’il apa
bukan? Jika jawab bukan, jelaskanlah jika bukan isim dan bukan fi’il berarti
kalimat apa?.....
iii. Jika sudah faham arti dari huruf baru kenalkan bentuk-bentuk kalimat huruf yang
dijilid.
Ingat :
1. Arahkan murid untuk menghafalkan dan menulis kalimat huruf yang lumrah
muncul di kitab-kitab,seperti: huruf jer dll ( Terutama di halaman 15.)
2. Ingatkan kembali bahwa kalimat huruf, bukan kalimat isim bukan kalimat
fi’il dan tidak memiliki tanda.
3. Berikanlah PR untuk menghafal dan menulis huruf-huruf jer.
D. Mu’rob dan Mabni.
Mu’rob adalah: bacaan yang akhirnya bisa berubah,seperti: dan-din-dun.
Mabni adalah: bacaan yang akhirnya tidak bisa berubah seperti: ini-ini-ini.
a. Isim mufrod.
o Berma’na satu (di iringi dengan praktek benda yang ada disekitar yang
jumlahnya satu.)
o Jika sudah faham maka mantapkan I’robnya isim mufrod dengan diiringi lagu
(isim mufrod dommah fathah kasroh.)
b. Isim tasniyah.
o Berma’na dua (di iringi dengan praktek benda yang ada disekitar yang
jumlahnya dua.)
o Mempunyai tambahan yang berupa alif-nun/ya’-nun di akhirnya (di iringi
dengan contoh yang ada di jilid.)
o Jika sudah faham maka mantapkan I’robnya isim tasniyah dengan diiringi lagu
(isim tasniyah alif ya’ ya’.)
o Kemudian beritahu pada anak didik bahwa nunnya isim tasniyah selalu
berharokat kasroh.
c. Jamak mudzakkar salim.
o Orang laki-laki yang lebih dari dua (di iringi dengan praktek beberapa laki-laki
yang lebih dari dua.)
o Mempunyai tambahan yang berupa wawu-nun/ya’-nun di akhirnya (di iringi
dengan contoh yang ada di jilid.)
o Jika sudah faham maka mantapkan I’robnya jamak mudzakkar salim dengan
diiringi lagu (jamak mudzakkar salim wawu ya’ ya’.)
o Kemudian beritahu pada anak didik bahwa nunnya jamak mudzakkar salim
selalu berharokat fathah.
d. Jamak mu‘annast salim.
o Orang perempuan yang lebih dari dua(di iringi dengan praktek beberapa
perempuan yang lebih dari dua.)
o Mempunyai tambahan yang berupa alif dan ta’ di akhirnya (di iringi dengan
contoh yang ada di jilid.)
o Jika sudah faham maka mantapkan I’robnya jamak mu’annast salim dengan
diiringi lagu (jamak mu’annast salim dommah kasroh kasroh)
e. Jamak taksir.
o Orang laki-laki & perempuan mulai dari tiga sampai seterusnya( di iringi dengan
praktek benda yang ada disekitar yang jumlahnya mulai dari tiga sampai
seterusnya).
o Mengenalkan & memahamkan wazan-wazan jamak taksir , baik qillah/katsroh
serta bentuk penulisannya (di iringi dengan contoh yang ada di jilid.)
 Cirri –ciri wazan-wazan jamak qillah.
 Untuk wazan jamak qillah pasti diawali hamzah kecuali wazan
‫فعلة‬.
 Lima huruf yang diawali hamzah dan diakhiri ta’ untuk wazan
‫افعلة‬.
 Empat huruf yang diawali hamzah saja untuk wazan ‫افعل‬.
 Empat huruf yang diakhiri ta’ saja untuk wazan ‫فعلة‬.
 Lima huruf yang diawali hamzah dan sebelum akhir berupa alif
‫افعال‬.
 Ciri –ciri wazan-wazan jamak katsroh.
 Tidak diawali hamzah dan tidak ikut wazan ‫فعلة‬.
 Hafalkan wazan dengan contohnya, dan memperbanyak praktek.
o Jika sudah faham maka mantapkan I’robnya jamak taksir dengan diiringi lagu
(jamak taksir dommah fathah kasroh)
f. Asmaul khomsah.
o Hafalkan dengan menggunakan lagu(isim-isim yang lima rupa-rupa
macamnya,dst) & arahkan mereka untuk menulis lafadz‫ذو‬,‫فو‬,‫حم‬,‫اخ‬,‫ اب‬.
o Jika sambung dengan kalimat lain selain ya’ mutakallim maka I’robnya wawu
alif ya’seperti ‫ابيك‬,‫اباك‬,‫(ابوك‬diarahkan ke lagu asmaul khomsah wawu alif ya’.)
o Jika sendirian maka I’robnya seperti isim mufrod seperti: ‫حم‬,‫اخ‬,‫اب‬.1
o Jika sambung dengan ya’ mutakallim, maka semua I’robnya dikira-
kirakan,seperti:‫حمي‬,‫اخي‬,‫ابي‬.
g. Isim goiru munshorif.
o Mengenalkan kata kunci isim ghoiru munsorif:
 Tidak bertanwin.
 Dengan cara menampilkan beberapa lafadz seperti: ‫مساجد صحراء‬
‫احمد افضل‬.
 Ada yang mencegah(illat)
 Dengan cara mengarahkan anak untuk bernyanyi lagu macam-
macam illat bersama-sama.

1
Ketentuan ini berlaku kepada selain ‫ذو‬,‫ فو‬karena I’rob keduanya selalu menggunakan huruf (wawu alif ya’)dan merupakan isim yang selalu mudhof.
 Kemudian murid murid dan guru bernyanyi bareng sambil guru
menunjuk tabel macam-macam illat yang ada di jilid/di papan
serta menekankan murid untuk melihat kitab.
 Lalu guru menerangkan secara menyeluruh dengan dikaitkan
kepada wazan yang mereka faham,serta memperbanyak praktek.
Adapun prakteknya :guru menulis contoh di papan tulis
lalu guru menyuruh muridnya menentukan wazan &
illatnya.
 Selanjutnya guru memberi PR kepada murid untuk menulis
kembali illat,wazan & contohnya.
o Menekankan murid terhadap perbedaan illat 2 yang berupa sifat(wasfiyah) &
nama (Alamiyah).
 Dengan cara guru menerangkan bahwa setiap nama(baik
orang/tempat) pasti berillat alamiyah, dan selain itu pasti
wasfiyah.
 Untuk mengenal alamiyah, maka guru harus mengerahkan bahwa
lafadz ini nama orang/tempat serta memperbanyak contoh &
praktek lafadz yang ada dijilid.
o Langkah menerangkan illat.
 Dimulai dengan illat satu dulu dengan secara berurut-urutan.
 Lalu beranjak ke illat dua yang wasfiyah secara berurutan & ini
juga mencakup kepada alamiyah yang tiga(wazan fi’il, ziyadah
alif nun, dan udul.)
 Kemudian melanjutkan sisa illat dua yang alamiyah (tarkib mazji,
taknis, dan ajami lebih dati tiga huruf.)
o Keterangan & tambahan isim ghoiru munshorif.2
 Disini guru cukup mengenalkan keterangan & tambahan tersebut
kepada murid dan menyuruh mereka untuk menghafalkannya.
o Jika sudah faham ,maka mantapkan I’robnya isim ghoiru munsorif dengan
diiringi lagu (yang Tak bertanwin dommah fathah fathah.)

h. Isim mu’rob yang dikira-kirakan.


o Isim maqsur.
 Kenalkan dahulu murid terhadap contoh isim maqsur seperti: ‫الهدى‬
 Lalu guru memberi arahan bahwa isim maqsur itu pasti isim yang
diakhiri alif dan sebelumnya berharkat fathah.
 Kemudian setelah murid paham tentang hal diatas, maka guru
menjelaskan tentang perkiraan I’robnya(berada di alifnya.)
o Isim manqus.
 Kenalkan dahulu murid terhadap contoh isim manqus seperti:
‫القاضي‬
 Lalu guru memberi arahan bahwa isim maqsur itu pasti isim yang
diakhiri ya’ dan sebelumnya berharkat kasroh.

2
Halaman 41
 Kemudian setelah murid paham tentang hal diatas, maka guru
menjelaskan tentang perkiraan I’robnya(berada di ya’nya.)
 I’rob di atas ini berlaku waktu rofa’ dan jer, dan tidak berlaku
untuk waktu nashob(dengan fathah jelas.)

o Isim yang mudhof pada ya’ mutakallim.


 Kenalkan dahulu murid terhadap contoh dan artinya seperti: ‫كتابي‬
yang artinya kitabku.
 Lalu guru memberi ciri-ciri bahwa Isim yang mudhof pada ya’
mutakallim sama dengan isim manqus tapi tidak bertanwin dan
tidak ber-al.
 Kemudian setelah murid paham tentang hal diatas, maka guru
menjelaskan tentang perkiraan I’robnya(berada di sebelum ya’.)

Panduan paktek & Tanya jilid Satu

 Isim mufrod
Contoh : ‫الحمد هلل‬
1. S: Kalimat apa.? J : Isim.3
2. S: Apa tandanya.? J :Ber-AL4
3. S: Mabni apa mu’rob.? J :mu’rob5

3
Arahkan untuk memilih salah satu dari isim,fi’il,atau huruf.
4
Jika isim arahkan pada tanda kalimat isim(al,tanwin,kemasukan huruf jer, atau bisa dijerkan). Jika fi’il arahkan pada tanda kalimat fi’il(
‫دي اخيري تاء تاء نيث‬,‫سوف‬,‫سين‬,‫)قد‬. Jika huruf arahkan pada tidak memiliki tanda.
5

Anda mungkin juga menyukai