Anda di halaman 1dari 21

Tugas Bahasa Indonesia Kelompok 2

Kelas: X OTKP
NAMA KELOMPOK
-Muthia Salsa Nabila
-Irma
-Khairunnisa
-Marisa
-Miftahul Jannah
-Muhammad Ilham
Menganalisis Kebahasaan Teks
Laporan Hasil Observasi
 1. Kata dan Frasa Verba serta Nomina

 Jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang dominan digunakan


dalam sebuah teks laporan hasil observasi adalah verba (kata
kerja) dan nomina (kata benda). Pahami dahulu perbedaan antara
kata dan frasa. Kata berbentuk morfem atau morfem bebas, yaitu
satuan bahasa terkecil (dapat memiliki arti maupun tidak) yang
bersifat bebas. Frasa merupakan gabungan beberapa unsur
namun tidak melebihi batas fungsi. Artinya, sekalipun terdiri atas
beberapa unsur namun hanya memiliki satu fungsi dalam sebuah
kalimat.. Selain itu, frasa merupakan kelompok kata yang
nonpredikatif, atau tidak menduduki subjek dan predikat
A.Nomina
 Kata dan Frasa

 wayang = a) seni pertunjukkan yang telah ditetapkan sebagai


warisan budaya asli Indonesia. b) sebagai pertunjukan bayangan
boneka tersohor dari Indonesia. c) sebuah warisan mahakarya
dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur.
 UNESCO = a) lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB. b)
para wali songo. c) penyebar agama Islam di Jawa. d) wayang
kulit. e) wayang wong atau wayang orang. f) wayang golek atau
wayang boneka. g) penjenisan tersebut. h) penggunaan bahan
wayang. i) wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang.
j) wayang yang menggunakan boneka kayu.
B.Verba
 Kata dan Frasa

 adalah ,menetapkan ,disesuaikan, dibuat,


berarti, adalah, mengembangkan = sudah
membagi
 Berdasarkan analisis kata dan frasa dapat dinyatakan
bahwa pada paragraf pertama teks di atas banyak
digunakan frasa nomina. Sementara itu, frasa verba
pada paragraf pertama teks di atas hanya ada satu,
sedangkan yang lainnya berupa kata. Dengan
demikian, nomina yang berfungsi sebagai subjek atau
objek pada paragraf pertama teks di atas banyak
menggunakan frasa, sedangkan predikat banyak
menggunakan
Afiksasi
 Afiksasi atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata
dengan mengimbuhkan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar, baik
bentuk dasar tunggal maupun kompleks. Misalnya
mengimbuhahkan ber- pada bentuk dasar komunikasi menjadi
berkomunikasi, buat menjadi berbuat, tanggungjawab menjadi
bertanggung jawab, bekas menjadi berbekas, sepeda motor
menjadi bersepeda motor. Pengimbungan meN- pada bentuk
dasar coba menjadi mencoba, adu menjadi mengadu,
pertanggungjawabkan menjadi mempertanggungjawabkan.
 . Jenis-Jenis Afiks
 Dalam linguistik dikenal bermacam-macam afiks dalam proses
pembentukan kata. Robins (1992) mengatakan, afiks dapat dibagi
secara formal menjadi tiga kelas utama sesuai dengan posisi yang
didudukinya dalam hubungannya dengan morfem dasar, yaitu
prefiks, infiks, dan sufiks. Sedangkan dari segi penempatannya, afiks-
afiks tersebut dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok. Jenis
afiks tersebut adalah sebagai berikut.
 1. Prefiks (awalan), yaitu afiks yang diletakkan di depan kata dasar.

 Contoh: ber-, meN-, se-, per-, pe-, dan ter-.

 2. Infiks (sisipan), yaitu afiks yang diletakkan di dalam bentuk dasar.

 Contoh: -el-, -er-, -em-, dan -in-.

 3. Sufiks (akhiran), yaitu afiks yang diletakakan di belakang bentuk


dasar.

 Contoh: -an, -kan, -i.


 4. Simulfiks, yaitu afiks yang dimanifestasikan dengan ciri-ciri
segmental yang dileburkan pada bentuk dasar. Dalam bahasa
Indonesia, simulfiks dimanifestasikan dengan nasalisasi dari fonem
pertama suatu bentuk dasar, dan fungsinya ialah membentuk
verba atau memverbakan nomina, adjektiva, atau kelas kata
lainnya. Contoh berikut terdapat dalam bahasa Indonesia
nonstandar: kopi menjadi ngopi, cabit menjadi nyabit, soto menjadi
nyoto, santai menjadi nyantai, satai menjadi nyatai.
 5. Konfiks, yaitu afiks yang terdiri atas dua unsur, yaitu di depan dan
di belakang bentuk dasar. Konfik berfungsi sebagai suatu morfem
terbagi. Konfiks harus dibedakan dengan kombinasi afiks (imbuhan
gabung). Konfiks adalah satu morfem dengan satu makna
gramatikal, sedangkan kombinasi afiks adalah gabungan dari
beberapa morfem.
 Greenberg menggunakan istilah ambifiks untuk konfiks. Istilah lain
untuk gejala tersebut adalah sirkumfiks. Istilah dan konsep konfiks
sudah lama dikenal dalam linguistik dan pernah diperkenalkan oleh
Knbloch (1961) dan Achmanova (1966) dalam Putrayasa (1998).
Contoh konfiks dalam bahasa Indonesia adalah ke-an, peN-an,
per-an, dan ber-an.
 Contoh: keadaan yang berasal dari bentuk dasar ada dan
mendapat imbuhan ke-an. Pengiriman, persahabatan,
kepandaian, dan berpandangan.
 6. Kombinasi afiks (imbuhan gabung), yaitu kombinasi dari dua afiks
atau lebih yang bergabung dengan bentuk dasar. Afiks tersebut
bukan jenis afiks khusus dan hanya merupakan gabungan
beberapa afiks yang mempunyai bentuk dan makna gramatikal
sendiri, atau dengna kata lain masing-masing menjaga
intensitasnya sendiri, muncul secara bersamaan pada bentuk
dasar, tetapi berasal dari dalam proses yang berharap atau
berlainan
Mengonstruksikan Teks Laporan Hasil
Observasi
 A. Melengkapi Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas
 Setiap paragraf terdapat gagasan pokok. Jadi,
menyebarkan teks dimulai dengan menuliskan
gagasan-gagasan pokok terlebih lampau. Setiap
gagasan pokok dikembangkan menjadi satu paragraf.
 Perhatikanlah pola rangkaian gagasan pokok diberikut.
 1. Merpati sering disamakan dengan dara sebab termasuk dalam
ordo yang sama.
 2. Merpati dan dara ialah burung yang berbadan gempal dengan
leher pendek,
 paruh ramping pendek, dan cere berair.
 3. Merpati dan dara mempunyai spesies yang bermacam.
 4. Berbagai spesies merpati dan dara dimanfaatkan sebagai
burung hias.
 Gagasan pertama sanggup dikembangkan, dengan menambah
gagasan-gagasan penjelas.
Nomor
Gagasan Pokok
Gagasan Penjelas
1
Merpati dan dara ialah burung yang berbadan gempal dengan leher
pendek, paruh ramping pendek, dan cere berair.
Merpati dan dara pada umumnya membentuk masukangnya dari
ranting-ranting yang di tempatkan di pepohonan.
Merpati dan dara mengerami satu atau dua telurnya dan selalu
menjaga anak-anaknya dengan ketat sebelum mereka sanggup
mencari makan sendiri.
Anak dari merpati dan dara akan meninggalkan masukangnya kalau
sudah berusia 7-28 hari
Merpati dan dara ialah burung pemakan biji-bijian.
2
 2
 Merpati dan dara mempunyai spesies yang bermacam.
 Dalam praktik ornitologi, terdapat suatu kecenderungan “dara”
dipakai untuk spesies yang lebih kecil dan “merpati” untuk yang
lebih besar.
 Burung merpati digolongkan menjadi dua jenis yakni merpati lokal
dan merpati impor.
 Merpati lokal ialah merpati yang sering disebut dengan “merpati
balap”, sedangkan merpati import sering disebut dengan “merpati
hias.
 Merpati balap spesialuntuk akan kita temukan di Indonesia saja.
 3
 Berbagai spesies merpati dan dara dimanfaatkan sebagai
 burung hias.
 Beberapa jenis burung merpati mempunyai bentuk tubuh yang unik
serta warna tubuh yang indah sehingga seringkali dipakai sebagai
burung hias.
 Warna yang bagus dan bentuk tubuh yang unik menjadi sebuah
daya tarik tersendiri bagi burung merpati dan dara ini.
 Jenis dari burung merpati hias ini mencakup homer, tumbler,
cumulet dan flight.
 Merpati hias ini mempunyai aneka macam peminat dan
mempunyai harga yang tidak mengecewakan mahal.
B.Menyusun teks laporan hasil
observasi
 Menyusun teks laporan hasil observasi sanggup
dilakukan dengan langkah-langkah diberikut.
 1. Menentukan objek yang akan diamati!
 2. Menyusun agenda observasi yang akan dilakukan.
 3. Melakukan observasi terhadap objek tersebut dengan
menyiapkan pertanyaan atau poin-poin pengamatan terlebih
lampau.
 4. Mencatat hasil observasi engkau. Bila memungkinkan siswa
diminta mengambil foto dan memvideokan observasi.
 5. Menyusun teks laporan hasil observasimu dengan meperhatikan
ketepatan isi, struktur, dan kaidah kebahasaannya.
 Rujukan
UCAPAN TERIMA KASIH
 Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
 dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
 Selama melaksanakan penulisan Tugas Akhir, penulis mendapatkan
informasi, bantuan serta bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
 -MUTHIA SALSA NABILA
 -IRMA
 -KHAIRUNNISA
 -MARISA
 -MUHAMMAD ILHAM
 Penulis menyadari kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan Tugas
Akhir ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga
laporan Tugas Akhir ini dapat berguna bagi para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai