DISUSUN OLEH:
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap organisasi, besar atau kecil, menggunakan berbagai modal untuk membuat bisnis
berjalan. Modal mencakup uang tunai, barang berharga, atau barang yang digunakan untuk
menghasilkan pendapatan bagi bisnis. Misalnya, toko ritel menggunakan register dan inventaris,
sementara perusahaan konsultan mungkin memiliki perangkat lunak atau bangunan berpemilik.
Apapun industrinya, semua perusahaan memiliki satu kesamaan: mereka harus memiliki orang-
orang agar modal mereka bekerja untuk mereka. Ini akan menjadi fokus kami di seluruh teks:
menghasilkan pendapatan melalui penggunaan keterampilan dan kemampuan orang.
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah perusahaan
untuk mencapai tujuan dan sasarannya, karena sumber daya manusia merupakan salah satu
faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Salah satu
yang harus diperhatikan dalam mengelola sumber daya manusia adalah mengenai penempatan
kerja karyawan. Menurut Mathis dan Jackson (2006) penempatan adalah menempatkan posisi
seseorang ke posisi pekerjaan yang tepat, seberapa baik seorang karyawan cocok dengan
pekerjaannya akan mempengaruhi jumlah dan kualitas pekerjaan.
Perusahaan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas,
terutama di era globalisasi ini. Semua organisasi bisnis harus siap beradaptasi dan memperkuat
diri agar dapat bersaing sehingga mampu menjawab semua tantangan di masa yang akan datang.
Sumber daya manusia dalam hal ini adalah karyawan yang selalu berperan aktif dan dominan
dalam setiap kegiatan organisasi karena manusia sebagai perencana, pelaku serta penentu
terwujudnya tujuan.
BAB II
PEMBAHASAN
“Jack Welch, mantan CEO General Electric dan guru manajemen, meringkas peran baru
HRM: “Keluar dari pesta dan ulang tahun dan formulir pendaftaran.… Ingat, SDM
penting di saat-saat yang baik, SDM ditentukan di masa-masa sulit” (Frasch, dkk.,
2010).”
Ada banyak upaya untuk mendefinisikan apa sebenarnya HRM itu. Salah satu nya
Heery dan Noon (2001) yang mengakui bahwa itu adalah subjek analisis akademis yang
cukup besar dan, pada akhirnya, tidak ada kesepakatan umum tentang apa arti HRM.
Hasilnya, mereka menawarkan 10 definisi, yang mereka rasa menangkap kompleksitas
dan dinamisme HRM sebagai subjek studi akademis:
Sebuah label HRM dipandang hanya sebagai nama lain untuk manajemen
personalia dan tidak ada yang berbeda atau khusus tentang HRM.
Sebuah peta untuk membantu membimbing siswa dan praktisi untuk memahami
konsep dan ide-ide yang terkait dengan manajemen manusia.
Pendekatan yang digerakkan oleh pasar di mana keputusan sering kali didorong
oleh pasar dan kebutuhan bisnis menentukan cara karyawan diperlakukan;
beberapa mungkin diperlakukan dengan baik, yang lain kurang begitu baik.
banyak fungsi HRM juga merupakan tugas yang dilakukan manajer departemen lain yang
membuat informasi ini penting, terlepas dari jalur karier yang diambil. Sebagian besar
ahli sepakat pada tujuh peran utama yang dimainkan HRM dalam organisasi. Ini
dijelaskan di bagian berikut.
2.2.1 Staffing
Selection (Pilihan). Pada tahap ini, orang akan diwawancarai dan diseleksi,
dan paket kompensasi yang layak akan dinegosiasikan. Langkah ini diikuti
dengan pelatihan, retensi, dan motivasi.
Aturan berbusana
Kebijakan etika
Pay
Health benefits
Vacation time
Sick leave
Bonuses
Tuition reimbursement
2.2.4 Retention
Hukum diskriminasi
Hukum perburuhan
Bahaya kimia
Persyaratan pemanasan dan ventilasi
Tujuan MSDM secara tepat sangatiah sulit untuk dirumuskan karena sifatnya
bervariasi dan tergantung pada pentahapan perkembangan yang terjadi pada masing-
masing organisasi. Menurut Cushway, tujuan MSDM meliputi:
Untuk dapat memahami kebijakan dan kegiatan MSDM dapat dilihat dari suatu
pendekatan yang spesifik. Pendekatan tersebut penggunaan MSDM sebagai sebuah cara
untuk melakukan rekonseptualisasi dan pengorganisasian kembali peran SDM dan
penjelasan ulang tentang tugas dan fungsi departemen personalia dalam organisasi.
Employee Influence
Human resource flow
Rewards systems
Work systems
Empat fokus kebijakan MSDM tersebut dapat dipahami sebagai strategi dalam
mempengaruhi pekerja guna mengarahkannya pada tujuan organisasi. Sebagai suatu
proses pencapaian tujuan, organisasi mengorganisasikan SDM dalam suatu mekanisme
sistemik berupa alur SDM (human resources flow) mulai dari perencanaan SDM,
rekrutmen, seleksi, perumusan analisis jabatan, dan seterusnya.
Di dalam organisasi, peran dan fungsi SDM harus dise!araskan dengan elemen-
elemen sumber daya lainnya. Oleh karena itu dalam merxrbuat kebijakan, organisasi
memusatkan perhatiannya pada bagaimaan sistem kerja disusun sedemikian rupa
sehingga ada kesesuaian antara gerak SDM dengan sumber daya lainnya.
Sementara itu, dengan merujuk pada pendapat ahli- ahli lainnya, Guest
menyatakan kegiatan MSDM terdiri dari empat proses generik yaitu:
Selection
Appraisal
Rewards
Development
Seorang manajer SDM paling tidak harus menguasasi empat kegiatan mendasar tersebut.
Kegiatan seleksi tidak lain berkaitan dengan penyediaan staf dan pekerja yang akan mengisi
berbagai formasi pekerjaan dan jabatan dalam organisasi.
Sebagai suatu kegiatan generik, seleksi akan diikuti dengan kegiatan lainnya misalnya berupa
penempatan pada pekerjaan (job placement) yang segera disertai dengan kegiatan generik
lainnya yaitu penilaian kinerja (performance appraisal). Organisasi harus memiliki standar yang
dapat dipakai sebagai ukuran dalam menentukan dan menilai apakah seorang pekerja memiliki
kualitas kerja baik atau sebaliknya.
Sementara itu, untuk memotivasi pekerja organisasi menailiki skema (scheme) Yang
dirupakan dalam bentuk gaji atau upah dan penghargaan lainnya. Untuk menetapkan besaran dan
bentuk penghargaan ini organisasi juga telah memiliki berbagai acuan yang pembalzasannya
dapat dilihat pada Bab 6 tentang Remunerasi.
Sedangkan kegiatan generik MSDM yang terakhir adalah pengembangan; SDM (human
resource development). Pengembangan SDM ini dapat berupa pendidikan pelatihan serta
program-program pengembangan SDM lainnya. Urnumnya kegiatan pengembangan SDM
diarahkan pada pencapaian penguasaan keahlian (skills), pengetahuan (knowledge) dan
kemampuan (ability).
BAB III
KESIMPULAN
Manajemen sumber daya manusia adalah proses mempekerjakan orang, melatih mereka,
memberi kompensasi kepada mereka, mengembangkan kebijakan yang berkaitan dengan
tempat kerja, dan mengembangkan strategi untuk mempertahankan karyawan. MSDM
dibutuhkan untuk merencanakan, mengelola dan mengendalikan SDM.
Ada tujuh tanggung jawab utama manajer HRM: kepegawaian, penetapan kebijakan,
kompensasi dan tunjangan, retensi, pelatihan, undang-undang ketenagakerjaan, dan
perlindungan pekerja.
Tujuan MSDM bervariasi menurut konteks organisasi.
Tempat kebijakan utama dalam MSDM meliputi employee influence, human resource
flow, rewards systems, dan work systems.
Kegiatan MSDM meliputi empat proses generik yaitu selection, appraisal, rewards dan
development.
Tidak ada teori dalam MSDM, namun demikian di belakangnya berdiri sejumlah teori
dari berbagai disiplin ilmu. MSDM bersifat multidisipliner.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://scholar.unand.ac.id/16326/2/BAB%201%20%28Pendahuluan%29.pdf