Manusia
Dewasa ini secara dalam mengelola sumber daya manusia khusunya di perusahaan
telah menunjukkan bahwa kegiatan pada masa lalu mempunyai banyak lekelamhannya.
Kelemahan-kelemahan tersebut pada umumnya bersifat fundamental sehingga sebagian besar
harus disesuaikan yang menempatkan perbaikan dan penyempurnaan menjadi sesuatu yang
baru yang disebut dengan “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Sifat yang paling mendasar
pada kegiatan pengelolaan sumberd ya manunia yang lama tidak terarah pada usaha
mendayagunkan manusia mewujudkan eksistensi organisasi/perusahaan yang kompetitif.
Pada pendekatan yang baru menempatkan antara karyawan dan perusahaan
menempatkan posisi yang sejajar sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam
mewujudkan eksistensi organisasi/perushaan untuk mencapai tujuannya. Sejalan dengan
pendapat George R. Terry yang mengatakan bahwa “Manajemen adalah pencapaian tujuan
(organisasi) yang sudah ditentukan sebelumnya dengan mempergunkan bantuan orang lain”.
Sehingga pengertian ini secara explicit menyatkaan unsure SDM dengan menyebutkannya
“bantuan orang lain”. Oleh karena itu pengertian ini sangat erat hubungannya dengan
pandangan-pandangan baru dalam manajemen SDM. Jika dicermmati maka pengertian
tersebut memilki unsure-unsur secara keseluruhan sebagai berikut :
1. Unsur Tujuan Organisasi yaitu jika dihubungkan dengan pandangan baru adalah keuntungan
dan anfaat lainnya, melalui yang dihasilkan produk dan pelayanan yang berkulitas
2. Unsur bantuan, yang bila dihubungkan dengan pandangan baru berarti pengikut-sertaan
dalam melaksanakan pekerjaan sebagai eksistensi perusahaan melalui kerja individual dan
kerja di dalam tim (team work)
3. Unsur orang lain, yaitu jika dihubungkan dengan pandangan baru dapat diartikan bahwa para
pekerja dan para manajer, yang harus diikutsertakan oleh top amanjemen. Tetapi jika para
manajer dan to manajemen dipandang sebagai satu kesatuan dan disebut dengan eksekutif,
maka orang lain adalah para pekerja yang harus diperlakukan sebagai partner.
Pengertian Sumber Daya Manusia
Ada 3 (tiga) macam pengertian maupun definisi dari Sumber Daya Manusia (SDM)
yaitu :
1. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi ( disebut :
personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan)
2. Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam
mewujudkan eksistensinya.
3. Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai
modal (non material/non financial ) dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi
potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
2. Tahap Peningkatan Tanggun-jawab Pemerintah --- terutama dalam melindungi hak-hak
asasi sebagai warga negara yang termasuk juga bagi pekerja di lingkungan sebuah
perusahaan. Ketentuan-ketentuan yang telah dibuat pemerintah ini tidak boleh diabaikan oleh
perushaan, karena isinya bermaksud meningkatkan harkat dan martabat para pekerja sebagai
manusia, yang pelaksanaannya selalu diawasi dan dikontrol.
3. Tahap Tanggung-jawab Organisasi ---- Dunia bisnis sangat dipengaruhi oleh iklim
globalisasi. Industi dan perusahaan sesuai dengan perkembangan ekonomi yang sangat
dipengaruhi politik global, membutuhkan sejumlah SDM yang mempunyai kemampuan
tinggi dan bersifat kompetitif.
4. Tahap Strategi Kemitraan (Strategic Partnership) --- pada tahap ini persaingan
memperebutkan pasar global semakin meluas. Semakin banyak industri/perusahaan yang sulit
memenuhi tuntutan persaingan pasar global dengan usahanya sendiri. Untuk itu diperlukan
usaha dalam mewujudkan dan mengembangkan bisnis kemitraan antara perusahaan besar
dan perusahaan kecil.
Sehingga dengan uraian di atas, maka perusahaan besar maupun perusahaan kecil
membutuhkan SDM berkualitas. Disatu pihak perusahaan besar memerlukan SDM
berkualitas dalam arti mampu memenangkan persaingan dalam merebut dan
mempertahankan pasar global. Sedangkan di pihak lain perusahaan kecil memerlukan SDM
berkualitas dalam arti memiliki kemampuan mewujudkan proses produksi yang
menghasilkan produk dengan tuntutan dan persyaratan pasar global. Di Indonesia program
kemitraan ini antara lain dilakukan melalui program Bapak Angkat.
Dalam bisnis global sering kali mengharuskan industri/perusahaan mengalihkan atau
mengganti bidang bisnisnya, bukan saja karena tidak kompetitif, tetapi juga disebabkan oleh
produknya yang tidak sesuai lagi dengan perkembangan keinginan dan kebutuhan konsumen
global. Dalam keadaan seperti ini dari segi SDM perlu diambil langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Mempertahankan personil kunici yang mempunyai kemampuan bisnisn yang tinggi.
2. Memprogramkan penyesuain kemampuan tenaga kerja dengan bisnsis baru, terutama jika
diintroduksikan penggunaan teknologi baru.
3. Menyelesaikan masalah-masalah sosial yang timbul, terutama jika terdapat sejumlah tenaga
kerja yang tidak dapat ditempatkan dalam re-organisasi berdasarkan bisnis baru.
4. Diperlukan usaha memilih dan menempatkan para menajer yang profesional dalam
menghadapi bisnis global yang penuh tantangan.
Keempat langkah untuk mengantisipasi perubahan bidang bisnis tersebut di atas, tidak
bnoleh mengabaikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, agar tidak menimbulkan
masalah yang dapat merugikan perusahaan.
Manajemen SDM harus diintegrasikan dengan Strategi Bisnis yang dilakukan
perusahaan, karena sifatnya sebagai penunjang utama, bagai terwujudnya dan berhasilnya
perusahaan mencapai tujuannya. Usaha pengintegrasiannya dengan menetapkan strategi
Manajemen SDM. Untuk itu strategi Manajemen SDM memuat unsur-unsur sebagai
berikut :
Strategi Manajemen SDM, Strategi Bisnis Organisasi, Karateristik-Karakteristik Internal
Eksternal Praktek SDM - Proses SDM Strategi Kebutuhan Bisnis Strategi Manajemen SDM
Filsafat SDM - Kebijakan SDM Program-program SDM.
2. Program Kesehatan Mental --- berbeda dengan program kesehatan fisik program
keselamatan dan kesehatan mental disamping bersifat universal sesuai dengan kebutuhan
manusia, perlu dilaksanakan juga kegiatan yang bersifat khusus sejalan dengan HIP, yang
mana kegiatannya berupa :
a. memberikan perhatian dan melaksanakan usaha preventif dalam mencegah timbulnya masalah
yang dapat mengakibatkan ketegangan mental, seperti stress gangguan syaraf dan lain-lain
dalam bekerja.
b. Memberikan perhatian dan melaksanakan usaha kuratif dalam membantu pekerja yang
menglaami ketegangan mental karena pekerjaan yang menjadi tanggung-jawabnya.
c. Memelihara dan mengambangkan program-program hubungan manusiawi yang akrab dan
sehat, antara para pekerja dengan para manajer (eksekutif). Program ini dapat dilakukan di
dalam dan di luar jam kerja sehari-hari.
d. Menyelenggarakan acara-acara pembinaan mental, khususnya dibidang keagamaan, yang
dapat mencegah itmbulnya periilaku yang merugikan pekerja atau perusahaan.
Untuk menghadapai pasar global semacam ini, maka diperlukan SDM yang
berkualitas dan dapat bersaing dengan meliki keahlian dan kompentensi yang
sesuai dengan standard internasional. Sehingga mampu bersaing dan mampu
merebut pasar global.
Masalah SDM Indonesia dalam Persaingan Global
Dengan demikian, pada era reformasi dewasa ini,alokasi SDM masih belum
mampu mengoreksi kecenderungan terciptanya konsentrasi ekonomi yang memang
telah tercipta sejak pemerintahan masa lalu.Sementara di sisi lain Indonesia
kekurangan berbagai keahlian untuk mengisi berbagai tuntutan globalisasi.