Dosen pengampu :
Sri Murtini, SE, MSi, Akt
Disusun oleh:
Alvina Kusuma Dewi (4.41.19.0.02)
JURUSAN AKUNTANSI
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya adalah segala sesuatu yang merupakan aset perusahaan untuk
mencapai tujuannya. Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan atas
empat tipe sumber daya, seperti Finansial, Fisik, Manusia dan Kemampuan Teknologi.
Sumber daya finansial merupakan salah satu unsur penting dalam rangka membentuk
perusahaan yang maju dan terus berkembang karena berhubungan dengan saham yang
merupakan modal utama dalam membangun sebuah perusahaan dan mengembangkan
serta melanjutkan perusahaan tersebut. Sumber daya fisik merupakan sumber daya yang
menyangkut penunjang secara fisik berdirinya suatu perusahaan seperti alat-alat
kelengkapannya. Sumber daya manusia merupakan sektor sentral dan penting dalam
rangka pencapaian tujuan di suatu perusahaan, karena dengan adanya kemampuan skill
para pekerja dan kualitas sumber daya manusia dapat menggerakan perusahaan dengan
baik dan benar. Kemampuan teknologi juga merupakan unsur penunjang penting dalam
menggerakan perusahaan, karena dengan adanya kelengkapan teknologi dan kecanggihan
teknologi akan memudahkan berjalannya suatu perusahaan. Dari keempat sumber
tersebut aspek yang terpenting yaitu manusia, karena manusia merupakan penggerak
terpenting dalam perusahaan. Maju dan tidaknya perusahaan tergantung pada pengelolaan
sumber daya manusia ini dapat dilakukan dalam suatu perusahaan itu atau oleh suatu
departemen tertentu.
2. Studi Kasus
3.
BAB II
PEMBAHASAN
Dewasa ini secara dalam mengelola sumber daya manusia khusunya di perusahaan telah
menunjukkan bahwa kegiatan pada masa lalu mempunyai banyak lekelamhannya. Kelemahan-
kelemahan tersebut pada umumnya bersifat fundamental sehingga sebagian besar harus
disesuaikan yang menempatkan perbaikan dan penyempurnaan menjadi sesuatu yang baru yang
disebut dengan “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Sifat yang paling mendasar pada kegiatan
pengelolaan sumberd ya manunia yang lama tidak terarah pada usaha mendayagunkan manusia
mewujudkan eksistensi organisasi/perusahaan yang kompetitif.
Pada pendekatan yang baru menempatkan antara karyawan dan perusahaan menempatkan
posisi yang sejajar sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam mewujudkan eksistensi
organisasi/perushaan untuk mencapai tujuannya. Sejalan dengan pendapat George R.
Terry yang mengatakan bahwa “Manajemen adalah pencapaian tujuan (organisasi) yang sudah
ditentukan sebelumnya dengan mempergunkan bantuan orang lain”. Sehingga pengertian ini
secara explicit menyatkaan unsure SDM dengan menyebutkannya “bantuan orang lain”. Oleh
karena itu pengertian ini sangat erat hubungannya dengan pandangan-pandangan baru dalam
manajemen SDM.
Jika dicermmati maka pengertian tersebut memilki unsure-unsur secara keseluruhan
sebagai berikut :
1. Unsur Tujuan Organisasi yaitu jika dihubungkan dengan pandangan baru adalah keuntungan
dan anfaat lainnya, melalui yang dihasilkan produk dan pelayanan yang berkulitas
2. Unsur bantuan, yang bila dihubungkan dengan pandangan baru berarti pengikut-sertaan dalam
melaksanakan pekerjaan sebagai eksistensi perusahaan melalui kerja individual dan kerja di
dalam tim (team work)
3. Unsur orang lain, yaitu jika dihubungkan dengan pandangan baru dapat diartikan bahwa para
pekerja dan para manajer, yang harus diikutsertakan oleh top amanjemen. Tetapi jika para
manajer dan to manajemen dipandang sebagai satu kesatuan dan disebut dengan eksekutif, maka
orang lain adalah para pekerja yang harus diperlakukan sebagai partner.
Sehingga dengan uraian di atas, maka perusahaan besar maupun perusahaan kecil
membutuhkan SDM berkualitas. Disatu pihak perusahaan besar memerlukan SDM berkualitas
dalam arti mampu memenangkan persaingan dalam merebut dan mempertahankan pasar global.
Sedangkan di pihak lain perusahaan kecil memerlukan SDM berkualitas dalam arti memiliki
kemampuan mewujudkan proses produksi yang menghasilkan produk dengan tuntutan dan
persyaratan pasar global. Di Indonesia program kemitraan ini antara lain dilakukan melalui
program Bapak Angkat.
Dalam bisnis global sering kali mengharuskan industri/perusahaan mengalihkan atau
mengganti bidang bisnisnya, bukan saja karena tidak kompetitif, tetapi juga disebabkan oleh
produknya yang tidak sesuai lagi dengan perkembangan keinginan dan kebutuhan konsumen
global. Dalam keadaan seperti ini dari segi SDM perlu diambil langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mempertahankan personil kunici yang mempunyai kemampuan bisnisn yang tinggi.
2. Memprogramkan penyesuain kemampuan tenaga kerja dengan bisnsis baru, terutama jika
diintroduksikan penggunaan teknologi baru.
3. Menyelesaikan masalah-masalah sosial yang timbul, terutama jika terdapat sejumlah tenaga
kerja yang tidak dapat ditempatkan dalam re-organisasi berdasarkan bisnis baru.
4. Diperlukan usaha memilih dan menempatkan para menajer yang profesional dalam menghadapi
bisnis global yang penuh tantangan.
Keempat langkah untuk mengantisipasi perubahan bidang bisnis tersebut di atas, tidak
bnoleh mengabaikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, agar tidak menimbulkan
masalah yang dapat merugikan perusahaan.
Manajemen SDM harus diintegrasikan dengan Strategi Bisnis yang dilakukan
perusahaan, karena sifatnya sebagai penunjang utama, bagai terwujudnya dan berhasilnya
perusahaan mencapai tujuannya. Usaha pengintegrasiannya dengan menetapkan strategi
Manajemen SDM. Untuk itu strategi Manajemen SDM memuat unsur-unsur sebagai berikut :
Strategi Manajemen SDM, Strategi Bisnis Organisasi, Karateristik-Karakteristik Internal
Eksternal Praktek SDM - Proses SDM Strategi Kebutuhan Bisnis Strategi Manajemen SDM
Filsafat SDM - Kebijakan SDM Program-program SDM.
Untuk menghadapai pasar global semacam ini, maka diperlukan SDM yang berkualitas dan
dapat bersaing dengan meliki keahlian dan kompentensi yang sesuai dengan standard
internasional. Sehingga mampu bersaing dan mampu merebut pasar global.
1. Kesimpulan
- Sumber Daya manusia merupakan suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer, tenaga kerja lainnya, untuk
dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
- Penanaman nilai etika bukam hanya untuk kedisiplinan, tetapi sebaiknya lebih pada
usaha-usaha untuk meningkatkan kepedulian karyawan terhadap perkembangan
nilai-nilai karyawan yang lebih berarti. Konsep penanaman nili-nilai etika lebih
menekankan pada aktivitas-aktivitas yang membantu karyawan dalam pembuatan
keputusan, menyediakan nasihat-nasihat dan konsultasi etika, serta mendukung
konsekuensi mengenai etika bisnis.
DAFTAR PUSTAKA