Anda di halaman 1dari 4

Nama : Milenia Nanda Kartika

No :20

NIM :190151602713

Offering : F9

JURNAL PEKULIAHAN PERTEMUAN 2

1. Sejarah perpustakaan sebelum masehi.


 istilah perpustakaan selalu dikaitkan dengan buku atau kitab
 Sejarah perkembangan perpustakaan telah dimulai jauh sebelum Masehi.
Perkembangan perpustakaan diwarnai dengan perkembangan peradaban dan
kebudayaan manusia itu sendiri.
 Pengalaman yang didapat dari cara hidup nomaden dan kebutuhan informasi antar
sesama tersebut membuat mereka berpikir dan merekayasa bagaimana cara
menyampaikan pesan agar bisa diterima kerabatnya. Bermula dari kebutuhan itu,
mereka memilih cara menuliskan pesan yang berupa sandi atau isyarat di batu-batu,
daun-daun lontar, batu atau pohon yang dipahatkan. Berangsur-angsur komunikasi
tidak hanya terjadi pada satu kelompok saja, melainkan juga meluas kepada
antarkelompok, dan bahasa yang digunakan sudah menggunakan bahasa lisan dan
tulisan.
 manusia berusaha mencatat kegiatannya dengan cara memahatnya pada kayu, batu,
dan lempengan.
 Pada sekitar tahun 2500 SM, di Mesir terdapat sebuah temuan sederhana, tapi
memiliki pengaruh besar bagi peradaban manusia, yaitu penemuan bahan tulis berupa
papyrus yang dibuat dari sejenis rumput yang tumbuh disepanjang sungai Nil.
 Perpustakaan yang paling awal ada di kota Nivine dibangun sekitar tahun 669-636
SM. Kemudian perpustakaan kerajaan Babylonia dan Assyria yang memiliki kira-kira
10.000 bahan pustaka berupa tablet tanah liat karya Raja Ashurbanipal Raja Assyiria.
Selanjutnya perpustakaan di kuil Horus, Mesir yang didirikan sekitar tahun 337 SM
yang koleksinya berupa gulungan papirus yang berisi tentang ilmu astronomi, agama
dan perburuan.
 Peradaban Yunani mengenal tulisan Mycena sekitar 1500 SM, kemudian tulisan
tersebut lenyap. Sebagai penggantinya, orang Yunani menggunakan 22 aksara temuan
orang Phoenicia, kemudian dikembangkan menjadi 26 aksara seperti yang kita kenal
sekarang. Perkembangan perpustakaan Yunani mencapai puncaknya pada masa Abad
Hellenisme yang ditandai dengan penyebaran ajaran dan kebudayaan Yunani.
Perpustakaan yang terkenal adalah perpustakaan Alexandria yang memiliki 700.000
gulungan koleksi pada abad pertama SM yang koleksinya adalah teks Yunani dan
manuskrip segala bahasa dari semua penjuru dunia.Semua gulungan papirus ini
disunting, disusun menurut bentuknya, dan diberi catatan untuk disusun menjadi
sebuah bibliografi sastra Yunani yang semuanya itu disusun oleh semua pustakawan
perpustakaan Alexandria yang mereka adalah ilmuwan ulung yang ahli dalam
bidangnya.
2. SEJARAH PERPUSTAKAAN SESUDAH MASEHI
 Hingga sekitar 700-an M, papirus masih digunakan sebagai bahan tulis, kemudian
mulai digunakan bahan lain seperti kulit binatang, besi, dan sebagainya.
 Sekitar abad pertama masehi, sejenis bahan yang mirip dengan kertas yang kita
gunakan telah ditemukan di Cina. Namun, karena ketatnya seleksi penguasa Cina
terhadap semua barang yang keluar masuk Cina, temuan kertas itu tidak dikenal
di Eropa hingga tahun 1150-an.
 Sebelum temuan di Cina, di Eropa sudah digunakan kulit binatang (kambing,
domba, biri-biri, sapi, dan binatang lain) yang disebut parchment. Kata parchment
berasal dari Pergamum, sebuah kota kecil di Asia Kecil tempat parchment
pertama kali digunakan. Parchment digunakan sebagai bahan tulis sebelum kertas
ditemukan.
 Di Eropa Barat sudah dikenal sejenis terbitan bernama incunabula, yaitu buku
yang dicetak dengan menggunakan teknik bergerak (movable type) sebelum tahun
1501. Semua itu merupakan bahan tulis yang bagus, kuat, dan tahan lama, tapi
untuk membuatnya memerlukan waktu yang lama dan prooduknya terbatas.
Karena itu, perpustakaan terutama di Eropa hanya menyimpan naskah tulisan
tangan lazim yang disebut manuskrip.
 sekitar tahun 1440, saat Johannes Gutenberg dari kota Mainz, Jerman mencetak
buku dengan tipe cetak gerak. Setiap aksara dilebur ke dalam logam, kemudian
dipindahkan ke dasar mesin press lalu diberi tinta.
 , kemudian dipindahkan ke dasar mesin press lalu diberi tinta. Kemudian ditaruh
kertas diatasnya lalu digulung dengan lempeng pemberat. Sejak temuan
Gutenberg ini pembuatan manuskrip yang semula ditulis dengan tangan kini dapat
digandakan dengan mesin cetak. Namun, karena teknik percetakannya masih
sederhana, maka hasilnya pun masih sederhana bila dibandingkan dengan cetakan
buku sekarang. Buku yang diterbitkan pada masa ini hingga abad ke-16 dikenal
dengan nama incunabula.
 Mesin cetak temuan Gutenberg kemudian dikembangkan lagi sehingga mulai
abad ke-16 percetakan buku dalam waktu singkat mempu menghasilkan ratusan
eksemplar. Hasilnya bagi perpustakaan ialah terjadi revolusi perpustakaan.
Artinya, dalam waktu singkat perpustakaan diisi sengan buku cetak. Revolusi
yang mirip sama terjadi hampir 400 tahun kemudian, ketika buku mulai
digantikan bentuk elektronik. Dari Jerman, mesin cetak kemudian tersebar
keseluruh Eropa. Kemudian dibawa lagi ke Asia tempat mesin cetak.
Penyebaran teknik dan keahlian cetak itu tersebar ke seluruh Eropa bersamaan
dengan lahirnya paham baru yang timbul akibat Renaissance. Timbullah aliran
Romantik yang mementingkan logika dalam berbagai temuan dan usaha
menentang dominasi gereja di segala bidang. Bentuk penentangan ini mendapat
bantuan pesat berkat adanya mesin cetak. Ketika Martin Luther menempelkan
protesnya di gereja Wittenberg pada tahun 1517, Luther menempelkan protes
tercetak. Inilah hasil sampingan ditemukannya mesin cetak serta dampaknya
terhadap perpustakaan.
3. PERPUSTAKAAN ZAMAN DAHULU
 Dahulu perpustakaan 1980-2000an terkesan hanya mengarah kepada tempat
mencari ilmu dan pengetahuan saja. Perpustakaan identik dengan rak kayu coklat
yang tinggi dan tebal yang berisikan buku-buku pelajaran (ilmiah), fiksi dan non
fiksi, itupun merupakan cerita yang serius yang semua itu dikelola dan dimiliki
oleh pemerintah (Haryant,2019)
 Perpustakaan identik dengan buku, gedung dipojok, pustakawan menggunakan
kaca mata bolor, dan masalah klasik anggaran minim, sehingga terkesan
perpustakaan kurang menarik. Rak buku yang tinggi dan tebal, warna yang
cenderung mendekat natural, buku yang tebal dan berat dan penataan yang masih
sangat dominan. Banyak terdapat koleksi yang bersifat historis (kuno).
4. PERPUSTAKAAN MASA KINI
 Perkembangan perpustakaan di era ini sangat cepat, sesuai dengan cirinya
“Library is the growing organism” (perpustakaan merupakan organisasi yang
berkembang).
 Kini  perpustakaan harus berganti arah yaitu pelayanan yang berbasis teknologi
informasi. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin
canggih, perpustakaan dituntut untuk lebih aktif, dinamis
5. PERPUSTAKAAN YANG AKAN MENDATANG
 Perpustakaan sendiri telah mengalami beberapa kali evolusi dalam
perkembangannya. Jika semula perpustakaan berfokus pada koleksi pustaka dan
layanan, kini telah bergeser pada nilai tambah (Noh, 2015).
 Dengan demikian, perkembangan perpustakaan pada tahapan berikutnya sangat
mungkin terjadi dan bisa diciptakan. Hal ini diperlukan untuk menyesuaikan
dengan perkembangan pemustaka dan perkembangan teknologi informasi.
Harapannya, berbagai penyesuaian dapat membuat perpustakaan semakin
berharga dan memberi dampak yang semakin besar bagi dunia pendidikan
 Salah satu ciri utama perpustakaan masa depan adalah terintegrasinya komponen
layanan perpustakaan yang meliputi manajemen koleksi, sarana prasarana, SDM,
kewenangan, kerja sama, promosi, jasa layanan prima yang bersinergi dengan
perangkat teknologi informasi dan komunikasi.
 Perpustakaan sekolah masa depan dapat terlaksana dengan melakukan kegiatan
implementasi sebagai kegiatan keseharian diperpustakaan sekolah dengan tahap
kegiatan sebagai berikut: 
 Pertama, manajemen koleksi perpustakaan harus dianalisa dari mulai tahap
pengadaan koleksi yang akan dilayankan kepada pemustaka perpustakaan
sekolah.
 Kedua adalah sarana prasarana perpustakaan sekolah yang harus disesuaikan
dengan kondisi dan keinginan pemustaka. Pemustaka perpustakaan sekolah
adalah siswa, guru dan karyawan yang selalu menginginkan bentuk layanan
maksimal perpustakaan dalam mendapatkan informasi yang aktual
 Ketiga adalah SDM dan kewenangan pengelolaan perpustakaan sekolah. SDM
perpustakaan sekolah adalah pustakawan yang memiliki integritas dan kapabilitas
sebagai seorang penyaji informasi.
 Keempat kerja sama, promosi dan jasa layanan prima. Perpustakaan sekolah masa
depan memerlukan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak untuk
melaksanakannya. Pustakawan yang bertangung jawab dalam pengelolaan
perpustakaan harus menjalin kerja sama dengan guru, kepala sekolah, komite
sekolah, serta pihak-pihak lain yang peduli dengan perpustakaan sekolah
 Kelima adalah sinergi antara perpustakaan sekolah dengan perangkat teknologi
informasi dan komunikasi. Aspek kemudahan layanan informasi perpustakaan
menjadi landasan utama dalam penerapan IT untuk perpustakaan. Kegiatan-
kegiatan manual yang cenderung menghambat produktifitas dapat diminimalisir
dengan bantuan teknologi informasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai