Anda di halaman 1dari 62

DASAR PENGEMBANGAN KOMPETENSI

Pertimbangan Perubahan, yaitu


membentuk nilai karakter ASN
sebagai pelaksana kebijakan
publik, memperkuat posisi ASN
sebagai perekat persatuan
bangsa, meningkatkan kualitas
pelayanan publik ,
mempercepat pemberantasan
korupsi sesuai dengan fungsi
dan Peran Pegawai ASN
mewujudkan
Visi Indonesia 2025 INDONESIA YANG
Pemb. Nasional (RPJMN)2015-2019
Perpres No.2/2015
MANDIRI, MAJU,
ADIL DAN
MAKMUR

Peran & Tanggungjawab


strategis PNS
kompetensi

Diklat Jabatan PNS


PP. 101/2000
LATSAR CPNS :
1. Sikap dan perilaku bela negara
Diklat Jabatan 2. Nilai- nilai dasar PNS,
3. Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, dan
PNS 4. Menguasai kompetensi teknis bidang tugas sehingga
PP. 101/2000 mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
profesional sebagai pelayan masyarakat.

TUPOKSI
Terwujudnya PNS profesional sebagai
pelayan masyarakat
6
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukkan nilai-nilai dasar
akuntabilitas pada peserta Pelatihan melalui substansi
pembelajaran yang terkait dengan nilai-nilai dasar akuntabilitas,
konflik kepentingan dalam masyarakat, netralitas PNS, keadilan
dalam pelayanan publik dan sikap serta perilaku konsisten.
Mata Diklat disajikan dengan proses experiential learning,
memberikan penekanan pada proses internalisasi nilai-
nilai dasar, metode ceramah interaktif, diskusi, studi kasus,
simulasi, film pendek dan demonstrasi.
Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar akuntabilitas dalam
pelaksanaan tugas jabatannyanya.
Menjelaskan akuntabilitas secara
konseptual-teoritis sebagai
landasan untuk mempraktikkan
perilaku akuntabel
Menjelaskan mekanisme,
logika, dan operasionalisasi Indikator Menjelaskan penerapan
akuntabilitas dalam
menciptakan sistem dan Hasil akuntabilitas secara
menyeluruh dalam
lingkungan organisasi yang
akuntabel
Belajar organisasi

Memberikan contoh Menganalisis atau menilai


perilaku akuntabel untuk contoh penerapan
penegakan akuntabilitas akuntabilitas secara tepat
1. Konsep Akuntabilitas
Apa yang dimaksud dengan Akuntabilitas;
Aspek-aspek Akuntabilitas;
MATERI POKOK
Pentingnya Akuntabilitas
Bagaimana Tingkatan Akuntabilitas 2. Mekanisme Akuntabilitas
5. Analisis Kasus  Dimensi Akuntabilitas;
 Simulasi;  Mekanisme Akuntabilitas Birokrasi Indonesia
 Role playing;  Menciptakan Lingkungan Kerja yang
 Demonstrasi Akuntabel
 Langkah-langkah yang harus dilakukan
 Film
dalam menciptakan framework Akuntabilitas.

AKUNTABILITAS
4. Menjadi PNS yang Akuntabel
 Apayang diharapkan dari seorang PNS?
 Perilaku Berkaitan dengan Transparansi dan
Akses Informasi 3. Akuntabilitas dalam Konteks
 Menghindari Perilaku yang Curang dan  Transparansi dan Akses Informasi;
Koruptif
 Praktek Kecurangan (Fraud) dan Perilaku Korup;
 Perilaku terhadap penggunaan sumber daya
negara  Penggunaan Sumber Daya Milik Negara;
 Perilaku berkaitan dengan penyimpanan dan  Penyimpanan dan Penggunaan Data dan
penggunaan data serta informasi pemerintah Informasi Pemerintah;
 Perilaku berkaitan dengan Konflik Kepentingan  Konflik Kepentingan
 Bagaimana mengambil keputusan yang
akuntabel bagi PNS.
Tujuan Pembelajaran yang ingin dicapai
MODUL 1. KONSEP AKUNTABILITAS

Kompetensi yang ingin dicapai :


Peserta mampu memahami akuntabilitas
dari sisi konseptual dan teoritis sebagai
landasan untuk mempraktekkan perilaku
akuntabel.

5-Apr-21 11
Apa yang Dimaksud dengan……………

Apakah Sama
???

RESPONSIBILITAS AKUNTABILITAS

Silakan tulis jawaban


anda pada kertas
serta alasannya, tulis
nama panggilan, lalu
tempelkan di kertas
flipchart yang ada!
5-Apr-21 12
Lalu.......
Dimana perbedaannya???

Ternyata.....
Akuntabilitas dan Responsibilitas ≠
Responsibility

Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggungjawab.


Responsibility lebih bersifat internal sebagai pertanggungjawaban
bawahan kepada atasan yang telah memberikan tugas dan wewenang
kebebasan untuk bertindak, kewajiban untuk memuji dan
menyalahkan, dan perilaku baik yang merupakan bagian dari
tanggung jawab seseorang yang didasarkan atas kebijaksanaan

5-Apr-21 14
AKUNTABILITAS

Akuntabilitas lebih bersifat eksternal sebagai tuntutan


pertanggungjawaban dari masyarakat terhadap apa saja yang telah
dilakukan oleh para pejabat atau aparat.

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi


untuk memenuhi tanggung jawab yg menjadi amanah, yaitu menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik, nilai publik tersebut antara lain:
a. Mampu mengambil pilihan yg tepat ketika terjadi konflik kepentingan
b. Memahami dan menghindari serta mencegah keterlibatan PNS dalam
politik praktis
c. Memperlakukan warga secara adil dalam penyelenggaraan pemerintahan.
d. Menunjukkan sikap dan prilaku yang konsisten
Akuntabilitas mengacu pada harapan implisit atau eksplisit bahwa keputusan atau
tindakan seseorang akan di evaluasi oleh pihak lain dan hasil evaluasinya dapat
berupa reward atau punishment

5-Apr-21 16
Lima aspek penting dalam akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kontrak antara :

1. Pemerintah dengan aparat birokrasi


2. Pemerintah yang diwakili oleh PNS dengan masyarakat,
yang memiliki ciri :
a. Akuntabilitas eksternal : Tindakan pengendalian yang bukan
bagian dari tanggung jawabnya
b.Akuntabilitas Interaksi : Pertukaran sosial dua arah antara
yang menuntut dan yang bertanggungjawab (dalam
memberi jawaban, respon, rectification, dan sebagainya).
c. Hubungan akuntabilitas merupakan hubungan kekuasaan
struktural (pemerintah dan publik) .
5-Apr-21 22
AKUNTABILITAS PUBLIK TERDIRI ATAS 2 MACAM

AKUNTABILITAS VERTIKAL AKUNTABILITAS HORIZONTAL


TUJUAN UTAMA AKUNTABILITAS

1
2 3

Mencegah untuk
Menyediakan meningkatkan
korupsi dan
kontrol penyalahgunaan efisiensi dan
demokratis kekuasaan efektivitas
(peran (peran (peran
demokrasi); konstitusional); belajar).

5-Apr-21 24
Kompetensi yang ingin dicapai :
Peserta diklat memahami
mekanisme, logika, dan
MODUL 2 operasionalisasi dari
Mekanisme akuntabilitas guna
membangun terciptanya
Akuntabilitas sistem dan lingkungan
organisasi yang akuntabel

5-Apr-21 26
Untuk mewujudkan organisasi publik yang akuntabel harus
mengandung 4 Dimensi:

Tujuan
mekanisme
akuntabilitas
Akuntabilitas Akuntabilitas
Akuntabilitas
adalah :
kejujuran dan
hukum
proses
(Kesesuaian
program
Akuntabilitas Untuk
(kepatuhan) prosedur)
(alternatif)
kebijakan
membentuk
dan
mengontrol
perilaku
anggota
organisasi.
 Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for
probity and legality).
Akuntabilitas hukum terkait dengan kepatuhan terhadap hukum
dan peraturan yang diterapkan.

 Akuntabilitas proses (process accountability).


Akuntabilitas proses terkait dengan: apakah prosedur yang
digunakan dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam
hal kecukupan sistem informasi akuntansi, sistem informasi
manajemen, dan prosedur administrasi? Akuntabilitas ini
diterjemahkan melalui pemberian pelayanan publik yang cepat,
responsif, dan murah. Pengawasan dan pemeriksaan
akuntabilitas proses dilakukan untuk menghindari terjadinya
kolusi, korupsi dan nepotisme.
5-Apr-21 28
 Akuntabilitas program (program accountability).
Akuntabilitas ini dapat memberikan pertimbangan
apakah tujuan yang ditetapkan dapat tercapai, dan
Apakah ada alternatif program lain yang memberikan
hasil maksimal dengan biaya minimal.

 Akuntabilitas kebijakan (policy accountability).


Akuntabilitas ini terkait dengan pertanggungjawaban
pemerintah atas kebijakan yang diambil terhadap
DPR/DPRD dan masyarakat luas.

5-Apr-21 29
Bermain Peran YUUUKKK....
1. Buatlah skenario dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel
2. Kelompok : Kepemimpinan, Transparansi, Integritas,
Responsibilitas, Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan,
Konsistensi.
3. Ceritakan dalam skenario anda permasalahan yang terjadi dalam
instansi anda dan pemecahan masalahnya
4. Bagikan peran dalam kelompok anda sesuai dengan skenario yang
dibuat.
5. Disko dilakukan dalam 20 menit
6. Lakukan role play selama 20 menit untuk masing-masing kelompok
7. Selamat bekerja!!!
Modul 3 :
Akuntabilitas
dalam Konteks

5-Apr-21 36
5-Apr-21 37
Akuntabilitas yang dilakukan oleh PNS teruji ketika mengalami permasalahan
dalam transparansi dan akses informasi, penyalahgunaan kewenangan,
penggunaan sumber daya milik Negara dan konflik kepentingan

Semua warga negara Indonesia berhak mendapatkan informasi publik dari semua
Badan Publik. Informasi publik disini adalah “Informasi yang dihasilkan, disimpan,
dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu Badan Publik yang berkaitan dengan
penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan
penyelenggaraan Badan Publik lainnya yang sesuai dengan Undang-undang ini
serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik”. Pasal 1 Ayat 2 UU
Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).
5-Apr-21 38
A. Transparansi dan akses informasi
B. Praktek kecurangan dan perlakuan korup

Terjadi karena antara lain:


@ Adanya peluang,
@ Insentif atau tekanan untuk melakukan
@ sikap rasionalisasi untuk membenarkan tindakan fraud.

C. Penggunaan sumber daya milik negara


@ penggunaan diatur sesuai prosedur yg berlaku

@ Penggunaan dilakukan secara bertanggung jawab dan efisien

@ Pemeliharaan fasilitas secara benar dan bertanggung jawab


D. Penyimpanan dan penggunaan data dan informasi pemerintah
Akuntabilitas dalam hal ini adalah bagaimana pemerintah atau
aparatur dapat menjelaskan semua aktivitasnya dengan
memberikan data dan informasi yang akurat terhadap apa yang
telah, sedang dan akan dilaksanakan

E. Konflik kepentingan
1. Keuangan
Penggunaan sumber daya lembaga
(termasuk dana, peralatan/sumber daya aparatur)

2. Non keuangan
Penggunaan posisi / kewenangan
Konsekuensi Kepentingan Konflik
1. Hilangnya/berkurangnya kepercayaan pegawai dan
stakeholders
2. Memburuknya reputasi pribadi atau reputasi Institusi
3.Tindakan indisipliner
Pemutusan hubungan kerja
4.

Dapat dihukum baik perdata atau pidana


5.
Bagaimana cara mengidentifikasi konflik
kepentingan:
1. Tugas publik dengan kepentingan pribadi
Apakah saya memiliki kepentingan pribadi atau swasta yang mungkin bertentangan, atau dianggap
bertentangan dengan kewajiban publik?
2. Potensialitas
Mungkinkah ada manfaat bagi saya sekarang, atau di masa depan, yang bisa meragukan objektivitas
saya? Bagaimana keterlibatan saya dalam mengambil keputusan / tindakan dilihat oleh orang lain?
3. Proporsionalitas
Apakah keterlibatan saya dalam keputusan tampak adil dan wajar dalam semua keadaan?
4. Presence of Mind
Apa konsekuensi jika saya mengabaikan konflik kepentingan? Bagaimana jika keterlibatan saya
dipertanyakan publik?
5. Janji
Apakah saya membuat suatu janji atau komitmen dalam kaitannya dengan permasalahan? Apakah
saya berdiri untuk menang atau kalah dari tindakan/keputusan yang diusulkan?
Kompetensi yang ingin dicapai :
Peserta Diklat berperilaku secara akuntabel dalam
ranah dan kasus umum yang terkait dengan
penegakan akuntabilitas

PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu


mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi konflik
kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis,
melayani warga secara adil dan konsisten dalam
menjalankan tugas dan fungsinya;
5-Apr-21 45
Menjadi PNS yang” AkuntabeL”
UU No.5/2014 tentang ASN

1. Apa yang diharapkan dari seorang PNS? Perilaku


Individu
2. Perilaku terkait transparansi dan akses informasi
3. Menghindari perilaku curang dan koruptif
4. Perilaku terhadap penggunaan sumber daya negara
5. Perilaku berkaitan dengan penyimpanan dan
penggunaan data/informasi pemerintah
6. Perilaku terkait dengan konflik kepentingan.
7. Bagaimana mengambil keputusan yang akuntabel
5-Apr-21 46
A. Apa yg diharapkan dari seorang PNS
@ PNS bertindak sesuai dgn persyaratan legislatif
@ Pns tidak diskriminatif terhadap
rekan/masyarakat
@ kebiasaan kerja PNS,aman dan produktif
@ PNS memperlakukan masyarakat dengan
hormat
@ PNS membuat keputusan yang adil
@PNS melayani dengan tepat waktu
C. Menghindari perilaku curang dan korup

PNS dilarang melakukan penipuan


PNS dilarang menyalagunakan wewenang
PNS akan melapor setiap pelanggaran kode etik
PNS akan memahami dan menerapkan akuntabilitas
D. Perilaku terhadap penggunaan
sumber daya negara

@ menggunakan sumber daya dgn teliti dan efisien

@ mengeluarkan sumber daya yg berhub dgn pekerjaan


@ tidak menggunakan waktu kantor dan sumber daya untuk pribadi

@ mematuhi kebijakan

@ berhati-hati dlm penggunaan uang sppd

@ menggunakan kekayaan neg secara efektif & ef isien serta


tanggungjwb
E. Perilaku berkaitan dgn penyimpanan dan penggunaan data serta
informasi pemerintah.

@ mengambil keputusan secara transparan


@ mematuhi perencanaan yg telah
ditetapkan
@ memberikan informasi yang benar
@ tidak menyalahgunakan informasi
@ menjaga rahasia kebijakan negara
F. Perilaku berkaitan dengan konflik kepentingan

memastikan kepentingan pribadi tidak


bertentangan dgn kemampuan

harus berhati-hati terhadap kepentingan


umum

dapat menjaga agar tidak terjadi konflik

jika terjadi konflik harus melapor keatasan


G. Bagaimana mengambil keputusan yang akuntabel bagi PNS ?
5-Apr-21 54
5-Apr-21 55
Tantangan dalam Internalisasi Integritas + Akuntabilitas
(I Made Sedana, 2009)

 Kondisi pelayanan publik yang dilakukan aparat birokrasi sering mengabaikan


etika dalam pelayanan, sehingga menimbulkan praktek mal-administrasi
 Manusia itu pada dasarnya adalah konservatif, sehingga ada kecenderungan
mempertahankan segala sesuatu yang selalu biasa dilakukan, sekalipun kebiasaan
buruk.
 Tantangan terbesar yang dihadapi : perubahan perilaku (shifting of behaviour)
 Kebijakan nasional yang kaku terhadap upaya reformasi; "satu ukuran cocok untuk
semua”; one size fits all (Dwiyanto,Agus, 2008)
 Kerangka regulasi nasional dan kebijakan yang usang terhadap upaya reformasi,
(Dwiyanto,Agus, 2008)
 Kurangnya komitmen pimpinan lembaga untuk melaksanakan reformasi
(Dwiyanto,Agus, 2008)
Lanjutan....................

 Transformasi ke arah demokrasi mengandung pergeseran dari sistem


nondemokratis (apapun bentuknya) ke arah sistem yg demokratis.
 Indonesia, transformasi ke arah demokrasi yang berkaitan dengan perubahan
dari hubungan yang memiliki karakter zero-sum artinya negara sangat kuat dan
masyarakat sipil sangat lemah, berubah jadi hubungan yang positive-sum.
 Terjadinya distorsi aspirasi yang datang dari masyarakat, serta menghindari
penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power).
 Peran birokrasi diragukan dalam menghidupkan-mendinamisasikan proses
demokratisasi, karena sifat birokrasi pasti tidak dinamis (Suseno, 1992).
 Sutoro Eko (2003) : raksasa birokrasi yang tidak bermutu, justru menjadi
beban yang sangat berat bagi negara dan masyarakat.
Lanjutan....................

 Patologi akibat persepsi, perilaku, gaya manajerial menyebabkan lemahnya


integritas : penyalahgunaan wewenang, statusquo, menerima sogok, takut perubahan
dan inovasi, sombong, menghindari kritik, nepotisme, otoriter, dsb;
 Patologi akibat pengetahuan dan keterampilan : puas diri,tidak teliti
Bertindak tanpa berpikir, counter produktif, tidak mau berkembang/belajar, pasif,
 Patologi karena tindakan melanggar hukum : mark-up, menerima suap, tidak
jujur, korupsi, penipuan, kriminal, sabotase, dsb.
 Patologi akibat perilaku : kesewenangan, pemaksaan, konspirasi, diskriminasi, tidak
sopan, indisipliner, kepentingan sendiri, non profesional, vested interest, pemborosan
dsb.
 Patologi akibat situasi internal : tujuan dan sasaran tidak efektif dan efisien, kewajiban
sebagai beban, eksploitasi, pengangguran terselubung, kondisi kerja yang tidak nyaman
Bentuk Mal Praktek / Mal Administrasi
(Nigro dan Nigro (dalam Widodo, 2001:259-262) – BPSDM Jawa Tengah)

1.Ketidak-jujuran (dishonesty),
2.Perilaku yang buruk (unethical behaviour)
3.Mengabaikan hukum (disregard of the law)
4.Favoritisme dalam menafsirkan hukum
5.Inefisiensi bruto (gross inefficiency).
6.Menutup-nutupi kesalahan
7.Gagal menunjukkan inisiatif.
8.Perlakuan yang tidak adil terhadap pegawai.
4/5/2021 60
60
Seorang ASN diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai
dasar dalam akuntabilitas, menghindari mall praktek, konflik
kepentingan, memiliki sikap netral, tidak terlibat dalam
politik praktis, memiliki keadilan dalam pelayanan publik,
bersikap dan berperilaku konsisten serta
bertanggungjawab, untuk mewujudkan kepemerintahan
yang baik dan bersih (good and clean governance), serta
meningkatkan kualitas pelayanan publik, sehingga akan
menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada
pemerintah sebagai pelayan publik yang berkualitas dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai dasar akuntabilitas.
5-Apr-21 61
4/5/2021 62
62

Anda mungkin juga menyukai