Makalah Sistem Konsinyasi
Makalah Sistem Konsinyasi
Guru Pembimbing :
Kurniawati S.Pd
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga makalah ini
dapat di selesaikan pada waktunya. Makalah ini di tulis demi untuk tugas sekolah prakarya
dengan judul “ PENJUALAN SISTEM KONSINYASI PRODUK KERAJINAN UNTUK
PASAR LOKAL”.
Saya menyadari dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari kesalahan-kesalahan,
maka dari itu saya mengharapkan syarat yang membangun dari para pembaca. Dalam
pembuatan makalah ini tidak luput dari banyak motifasi dari teman-teman yang telah
membantu.
Saya mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah banyak memotifasi
dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan informasi kepada para
pembaca.
Demikianlah pengantar dengan iringan serta harapan semoga tulisan sederhana ini
dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca dan pendengar. Atas semua ini saya
mengucapkan ribuan terimakasih yang tidak terhingga. Semoga segala bantuan dari semua
motifasi mudah-mudahan mendapat amal baik yang di berikan oleh Allah SWT. Aamiin ya
rabbal alamin.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Konsinyasi adalah penyerahan barang oleh pemilik kepada pihak lain yang bertindak
sebagaiagen penjual, tetapi hak atas barang tersebut tetap berada di tangan pemilik sampai
barang tersebut dijual oleh agen penjual.
Konsinyasi merupakan suatu perjanjian dimana salah satu pihak yang memiliki
barang menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan harga
dan syarat yang diatur dalam perjanjian.
Pihak yang menyerahkan barang (pemilik) disebut Konsinyor / consignor /
pengamanat. Pihak yang menerima barang Konsinyasi disebut Konsinyi / Consigner /
Komisioner. Bagi konsinyor barang yang dititipkan kepada konsinyi untuk dijualkan disebut
barang konsinyasi (konsinyasi keluar/consigment out).
Penjualan konsinyasi disebut juga dengan penjualan titipan, pihak yang menyarankan
barang (pemilik) disebut consignor (konsinyor) atau pengamat, sedang pihak yang menerima
titipan barang tersebut disebut konsinyi, komisioner.
Dan adapun pihak pihak yang terlibat dalam konsinyasi sebagai berikut :
Konsinyor (Consignor)
Pihak yang memiliki barang.
Konsinyi (Consignee)
Pihak yang mengusahakan penjualan barang.
Alasan Konsinyor
1. Memungkinkan produsen memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas,
terutama : barang baru, barang mahal, harga berfluktuasi.
2. Memperoleh spesialis penjualan.
3. Harga jual eceran dapat dikendalikan.
Alasan Konsinyi
1. Terlepas dari resiko kegagalan penjualan barang.
2. Resiko kerusakan fisik dan fluktuasi harga dapat dihindari.
3. Kebutuhan modal kerja berkurang.
Kontrak Kerja (Hak & Kewajiban Konsinyi)
Hak Konsinyi :
1. Berhak memperoleh penggantian biaya dan imbalan penjualan.
2. Berhak menawarkan garansi atas barang tersebut
Kewajiban Konsinyi :
1. Harus melindungi barang konsinyasi.
2. Harus menjual barang konsinyasi.
3. Harus memisahkan secara fisik barang konsinyasi dengan barang dagangan lainnya.
4. Mengirimkan laporan berkala mengenai kemajuan penjualan barang konsinyasi.
Akuntansi Konsinyasi
1. Transaksi konsinyasi harus diikthisarkan terpisah dan laba atas masing - masing
konsinyasi harus dihitung terpisah dari laba penjualan regular.
2. Transaksi konsinyasi harus disatukan dengan transaksi lain
Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat hanya mencakup 4 transaksi,
yaitu:
a. Pengiriman barang konsinyasi
b. Pembayaran biaya angkut (biaya pengiriman) barang konsinyasi
c. Menerima laporan pertanggungjawaban dari komisioner
d. Menerima pembayaran dari komisioner
Untuk mencatat semua transaksi yang dicatat dalam ayat jurnal, maka perlakuan
akuntansi untuk penjualan konsinyasi dapat digolongkan dalam:
Penyelesaian :
1. Metode Laba Terpisah
Pengiriman Barang
Pengamanat
Brg Konsinyasi – kirim brg 40.000.000
Persediaan 40.000.000
Komisioner
Tdk ada Jurnal
Pembayaran Biaya Angkut
Pengamanat
Brg Konsinyasi – Angkut 250.000
Kas 250.000
Komisioner
Tdk ada jurnal
Pembayaran Biaya Perakitan
Pengamanat
Tdk ada jurnal
Komisioner
Brg Komisi 200.000
Kas 200.000
Penjualan oleh Toko Arena & mengirim laporan penjualan
Komisioner
Kas 80.000.000
Brg Komisi 80.000.000
Brg Komisi 8.000.000
Pendapatan Komisi 8.000.000
Brg Komisi 71.800.000
Utang – CV Juara 71.800.000
Pengamanat
Piutang – Toko Arena 71.800.000
Brg Konsinyasi – Komisi 8.000.000
Brg Konsinyasi – perakitan 200.000
Brg Konsinyasi – Penjualan 80.000.000
Pengiriman Uang Hasil Penjualan
Komisioner
Utang – CV Juara 71.800.000
Kas 71.800.000
Pengamanat
Kas 71.800.000
Piutang – Toko Arena 71.800.000
Penutupan
Pengamanat
Brg Konsinyasi – penjualan 80.000.000
Brg Konsinyasi – angkut 250.000
Brg Konsinyasi – Komisi 8.000.000
Brg Konsinyasi – Rakit 200.000
Brg Konsinyasi – kirim brg 40.000.000
Laba Konsinyasi 31.550.000
laba Konsinyasi 31.550.000
Ikhtisar L/R 31.550.000
Komisioner
Pendapatan Komisi 8.000.000
Laba Konsinyasi 8.000.000
Laba Konsinyasi 8.000.000
Ikhtisar L/R 8.000.000
2. Metode Laba Tidak Terpisah
Pengiriman Barang
Pengamanat
Tdk ada Jurnal
Komisioner
Tdk ada Jurnal
Pembayaran Biaya Angkut
Pengamanat
Biaya Angkut 250.000
Kas 250.000
Komisioner
Tdk ada jurnal
Pembayaran Biaya Perakitan
Pengamanat
Tdk ada jurnal
Komisioner
Utang – CV Juara 200.000
Kas 200.000
Penjualan oleh Toko Arena dan Mengirim Laporan Penjualan
Komisioner
Kas 80.000.000
Penjualan 80.000.000
Pembelian 72.000.000
Utang – CV Juara 72.000.000
Pengamanat
Piutang – Toko Arena 71.800.000
Biaya Komisi 8.000.000
Biaya Rakit 200.000
Penjualan 80.000.000
Pengiriman Uang Hasil Penjualan
Komisioner
Utang – CV Juara 71.800.000
Kas 71.800.000
Pengamanat
Kas 71.800.000
Piutang – Toko Arena 71.800.000
Penutupan
Pengamanat
Penjualan 80.000.000
Biaya Angkut 250.000
Biaya Komisi 8.000.000
Biaya Rakit 200.000
Harga Pokok Penjualan 40.000.000
Ikhtisar L/R 31.550.000
Komisioner
Penjualan 80.000.000
Pembelian 72.000.000
Ikhtisar L/R 8.000.000
Transaksi yang terjadi pada pihak pengamanat sehubungan dengan konsinyasi pada
dasarnya terdiri atas : penyerahan barang kepada komisioner, pembayaran beban – beban dan
penerimaan laporan perhitungan penjualan. Baik laba dari penjualan konsinyasi dicatat
terpisah maupun dicatat tidak terpisah dari laba penjualan regular, transaksi – transaksi
tersebut diatas dicatat dalam akun “Barang Konsinyasi Keluar”. Berikut ini dubahas
mengenai prosedur pencatatan pada pengamanat dalam hall aba penjualan konsinyasi dicatat
terpisah dan dicatat tidak terpisah dari laba penjualan regular.
1) Laba Penjualan Konsinyasi Dicatat Terpisah dari Laba Penjualan RegulerDalam hal laba
penjualan konsinyasi dicatat terpisah dari laba penjualan regular, transaksi yang berhubungan
dengan penjualan konsinyasi dicatat sebagai berikut:
a. Pengiriman barang konsinyasi dicatat debet pada akun Barang Konsinyasi Keluar dan
kredit pada akun Pengiriman Barang Konsinyasi sebesar harga pokok barang yang
dikirimkan.
b. Biaya – biaya yang berhubungan dengan barang konsinyasi, baik yang terjadi pada
pengamanat maupun pada komisioner, dicatat debet pada akun Barang Konsinyasi Keluar
dan kredit pada akun – akun yang terkait.
c. Hasil penjualan barang konsinyasi berdasarkan laporan perhitungan penjualan dari
komisioner, dicatat kredit akun Penjualan Konsinyasi. Jumlah yang menjadi tagihan pada
komisioner dicatat debet akun Piutang Dagang. Sementara beban – beban yang
diperhitungkan oleh komisioner, dicatat debet akun Barang Konsinyasi Keluar.
Dari pencatatan tersebut diatas, sisi debet akun Barang Konsinyasi Keluar menunjukkan
jumlah harga pokok barang konsinyasi ditambah dengan biaya – biaya yang dibebankan.
Selanjutnya harga pokok dan biaya - biaya yang dibebankan kepada barang konsinyasi yang
telah terjual, dikeluarkan dengan mendebet akun Harga Pokok Penjualan Konsinyasi dan
akun Beban Penjualan Konsinyasi, kredit akun Barang Konsinyasi Keluar. Dengan demikian
saldoakun Barang Konsinyasi Keluar akan menunjukkan harga pokok barang konsinyasi
yang masih ada pada komisioner, termasuk biaya – biaya yang dibebankan.
Jawab :
b)
Perkiraan Penjualan Konsinyasi
Untuk TB. Gramedia
Penjualan dilakukan oleh TB Gunung Agung
( Rp)
Tgl Keterangan
Konsinyasi Masuk 3.435.000
Kas 3.435.000
8/12 TB. Gramedia 30.000
Kas 30.000
8/12-
31/12 Kas 4.950.000
Penjualan 4.950.000
31/12 Pembelian 3.465.000
TB. Gramedia (4.950.000 – 1.485.000) 3.465.000
TB. Gramedia 3.435.000
Kas 3.435.000
8/12 Konsinyasi Keluar 285.000
Kas 200.000
B. pengepakan 85.000
31/12 Kas 3.435.000
Konsinyasi Keluar 1.515.000
Konsinyasi Keluar 4.950.000
31/12 Konsinyasi Keluar 650.000
Pendapatan dari Konsinyasi 650.000
Perhitungan : Total Penjualan Persediaan
100 bk 100 bk -
Pembebanan oleh Konsinyor :
HP brg. Konsinyasi @ 25.000 2.500.000 2.500.000
B. pengepakan 85.000 85.000 -
B. angkut 200.000 200.000 -
Atau
Penjualan Konsinyasi 4.950.000
HP dan biaya atas penjualan 4.300.000
Laba atas penjualan konsinyasi 650.000
8/12 Memo :
Pengiriman 100 buku VB ke TB ‘Gunung Agung” untuk penjualan Konsinyasi @ Rp.
49.500. Harga Pokok @ Rp. 25.000, komisi 30% dari penjualan dan mengganti semua biaya
pengangkutan.
8/12 B. angkut 200.000
Kas 200.000
31/12 Kas 3.435.000
B. angkut 30.000
B. Komisi 1.485.000
Penjualan 4.950.000
Pada akhir periode tertentu, sering kali masih terdapat barangkonsinyasi yang tersisa. Bila
hal ini terjadi maka hal-hal yang perludiperhatikan:
a. hanya barang yang terjual saja yang dilaporkan oleh komisioner kepihak pengamanat.
Selama barang konsinyasi tetap berada di pihakkomisioner, maka tidak ada pencatatan yang
perlu dibuat, baik olehpengamanat maupun komisioner. Bila barang konsinyasi ditarik,maka
pengamanat akan menambah nilai persediaannya sebesarharga pokok barang konsinyasi yang
ditarik tersebut dan di lainpihak komisioner akan membuat memo atas barang yang
ditariktersebut.
b. Ongkos angkut dibebankan secara proporsional ke barangkonsinyasi
c. Pengamanat harus mencatat berapa harga pokok yang melekat padabarang konsinyasi yang
belum terjual
Apabila seluruh barang konsinyasi sudah terjual maka saldo rekening barang konsinyasi
akan menunjukkan laba (apabila bersaldo kredit) atau rugi (apabila bersaldo debit). Apabila
pada akhir periode masih terdapat barang konsinyasi yang belum terjual, sebaiknya disajikan
di dalam neraca sebagai elemen persediaan dan disajikan secara terpisah dari persediaan yang
ada di gudang (didisclosure).
Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat hanya mencakup 4 transaksi,
yaitu:
a. Pengiriman barang konsinyasi
b. Pembayaran biaya angkut (biaya pengiriman) barang konsinyasi
c. Menerima laporan pertanggungjawaban dari komisioner
d. Menerima pembayaran dari komisioner.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsinyasi merupakan penyerahan barang oleh pemilik kepada pihak lainyang bertindak
sebagai agen penjual, tetapi hak atas barang tersebut tetap beradadi tangan pemilik sampai
barang tersebut dijual oleh agen penjual. Penjualankonsinyasi disebut juga dengan penjualan
titipan, pihak yang menyarankan barang(pemilik) disebut consignor (konsinyor) atau
pengamanat, sedang pihak yangmenerima titipan barang tersebut disebut konsinyi,
komisioner. Konsinyor (Consignor) adalah pihak yang memiliki barang. SedangkanKonsinyi
(Consignee) adalah pihak yang mengusahakan penjualan barang.
Metode pencatatan yang dapat dipakai baik oleh pengamanat (consignor) maupun
komisioner (consignee) ada dua , yaitu: Metode Terpisah dan Metode Tidak Terpisah.
Metode Terpisah Transaksi yang umumnya dicatat oleh komisioner
Pembayaran biaya angkut
Penjualan barang komisi
Pengiriman laporan penjualan ke pengamanat
Pembayaran kas ke pengamanat
Metode Tidak Terpisah
Tidak diperlukan akun khusus utk mencatat penjualan konsinyasi.
Pendapatan bagi komisioner adalah selisih harga jual dengan harga beli dari pengamanat
setelah dikurang komisi.
DAFTAR PUSTAKA
http://amar20.files.wordpress.com/2008/12/akuntansi-konsinyasi1.pdf
http://keepcopying.blogspot.com/2014/07/konsinyasi.html
https://docplayer.info/71361582-Makalah-konsinyasi-oleh-romy-nugraha-akuntansi-
7.html