Anda di halaman 1dari 6

NPM : 214301122

Nama : Sianturi richard hasudungan


Kelas: B

TUGAS ILMU NEGARA


Bab I
Negara Kebahagiaan, Sebagai ide Bernegara berdasarkan UUD 1945
A.Pendahuluan
Konsep Negara kebahagiaan ini sebenernya merupakan bentuk pergeseran (evolusi) dari konsep
Negara kesehjahteraan , sebagai sebuah ide bernegara yang sesungguhnya telah ada .Konsep Negara
hukum klasik (Negara hukum formal dan material),dahulu dianggap gagal menciptakan
kesehjahteraan rakyat.Tetatpi , saat ini konsep Negara kesehjahteraan mulai bergeser menjadi Negara
kebahagiaan. Pergeseran itu terjadi karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)yang
begitu pesat,dimana kemajuan iptek diarahkan untuk membahagiakan
manusia.
negara kebahagiaan ini. Hal itu dibuktikan dart program pembangunan kelanjutan,Sustainable
Deveiopment Goals (SL)is). 21 Oktober 2015 yang digagas oleh masyarakat internasional sebagal
pengganti dari Miliowtim Devedomment Goals (MDGs). Tijuan yang hendak dicapai dalam SDGs
adalah untuk menciptakan kebahagiaan bagi manusa di manapun di atas bumi in. Saat ini, dari 156
negara dunia yang diteliti ada 10 negara yang dinobatkan scbagai ncgara paling bahagia, yaitu
Finlandia. Denmark, Norwegia. Islandia. Belanda, Swiss, Swedia, Selandia Baru, Kanada, dan Australia.
Indonesia menempati urutan ke 92. Semua warga negara berhak mendapatkan keadilan dan
kesejahteraan. Ketika nggara mampu memberi kcadilan dan kesejahteraan kepada rakyatnya,
rakyatnya pasti babagia Irulah ide bernegara yang hendak dibangun berdasarkan UUD 1945 oleb para
pendini negara, yakni: membangun negara kebahagiaan. Hial iuu disimpulkan dari alinea ke-empat
pembukaan UUD 1945 yang antara lain menyebutkan bahwa tugas negara antara lain adalah
"memajukan kesejahtraan umum umarer" dan "mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”. Penulis sendiri sebelumnya juga berpikiran bahwa Indonesia
berdasarkan UUD 1945 menganut paham negara hukum kesejahteraan.Namun, dalam
perkembangannya penulis mulai memperkenalkan dan mengembangkan konsep negara kebahagiaan
sebagai bentuk evolusi dari Berbagai pendapat yang menyatakan bahwa Indonesia adalah negara
kesejahteraan, tidak bisa dipersalahkan, Pendapat itu muncul dipengaruhi oleh konsep negara
kesejahteraan yang berkembang sebelumnya. Namun. seperti dikemukakan di atas, seiring dengan
kemajuan ilmu dan teknologi. dimana teknologi di arahkan untuk membahagiaan manusia. Maka,
konsep negara yang hendak dibangun saat ini adalab negara kebahagiaan. Dalam mendukung
pemerintahan yang bersih dan memberantas korupsi, diterbikan UU. No. 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaran Negara yang Bersih, UU. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi. Scbagai landasan pembangunan, diterbitkan UU. No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 Begitu juga dalam menata pemerintahan, diterbitkan UU.
No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Ncgara, UU. No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, UU. No. 30 Tahun 2014 tentang Administras Pemerintahan, Peraturan Presiden Nomor 81
Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, Peraturan Presiden Nomor 95
Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, Peraturan Pemerintah Nomor 30
Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil dan sebagainya.
B.Faktor-Faktor penyebab Indonesia tertinggal dari Negara-Negara lain
Seperti yang dikemukakan sebelumnnya, bahwa dalam dunia yang sudah berubah akibat dari
perkembangan ilmu dan teknologi yang begitu pesat.Padahal ,jika dilihat dari usianya yang sudah
menjelang 75 tahun,ditambah dengan syumber daya alamnya yang sangat kaya ,Indonesia seharusnya
sudah lebih maju dari negara-negara lain. Ada 2 negara yang memiliki sumber daya alam yang sangat
kaya yakni:Indonesia dan Ghana,tetapi kedua Negara ini masih masuk kategori Negara miskin
dan/atau kurang maju.Berbeda jauh dengan Singapura, Korea Selatan, Jepang,dan Swiss yang miskin
sumber daya alamnya,tetapi negara-negara ini berhasil meningkatkan kesehjahteraan
masyarakat,sehingga mereka disebut negara maju.Mengapa negara Indonesia tertinggal atau belum
maju dibandoingkan dengan negara-negara lain, Faktor-Faktor yang menyebabkan negara kita
tertinggal dengan negara lain :
• Faktor Geografis
karena pendapatan perkapita indonesia
masih rendah dan tingkat pendidikan, tingkat kesehatan di indonesia masih rendah.. indonesia
belom bisa memanfaatkan sumber daya alam yang telah disediakan.. indonesia masih terhantung
dengan negara lain.

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dengan 17.000 pulau lebih yang dipisahkan oleh lautan.
Hal ini membuat penyampaian logistik dan distribusi barang dari satu daerah ke daerah lainnya agak
terhambat. Sehingga proses pembangunan di berbagai pulau di Indonesia relatif lambat dan
berdampak pada ekonomi daerah. Oleh karena itu pemerintah tengah gencar mempersiapkan proyek
tol laut dengan membangun pelabuhan di berbagai daerah supaya proses distribusi dapat berjalan
dengan lancar, sehingga dapat mendongkrak ekonomi daerah.
• Faktor Pendidikan
Pendidikan sangat penting bagi kemajuan suatu negara, apabila suatu negara
memilki populasi besar namun penduduknya tidak memiliki sumber daya manusia yang optimal maka
negara tersebut tidak akan bisa maju, itulah yang terjadi di Indonesia.Dunia pendidikan di negeri ini
sangat tertinggal dengan negara lain. Menurut Indeks Literasi Internasional Indonesia menduduki
posisi ke 60 dari 61 negara di dunia dalam bidang penguasaan ilmu pengetahuan dan minat
membaca. Hal ini menjadi PR yang serius bagi pemerintah untuk lebih meningkatkan taraf pendidikan
di negeri ini, supaya indonesia bisa memiliki SDM yang unggul yang bisa mengksplor kekayaan SDA di
negerinya sendiri tanpa campur tangan pihak asing.
• Faktor Indonesia Negara Jajahan
Seperti yang kita tahu, kebanyakan negara miskin dan berkembang di dunia
merupakan negara bekas jajahan. Sama seperti Indonesia, akibat pernah dijajah membuat banyaknya
masyarakat miskin dan kurangnya pendidikan di masyarakat pada waktu itu, sehingga membuat
Indonesia membutuhkan waktu yang lama untuk memperbaiki keadaan ekonomi pasca kemerdekaan.
• Faktor Sektor Ekonomi masih bergantung pada sektor Primer
Sektor Primer adalah kegiatan Ekonomi yang mengandalkan pertanian dan
perkebunan sebagai sumber mata pencaharian. Di negara-negara berkembang termasuk Indonesia
sektor primer merupakan kegiatan ekonomi yang dominan. Hal ini berbeda dengan negara maju
seperti Singapura, Amerika Serikat, Jerman dan bahkan Malaysia, mereka lebih mengutamakan sektor
Sekunder (jasa seperti perbankan, Industri ) dan sektor Tersier (Teknologi Komunikasi, perakitan
komputer, perangkat lunak dan internet) sehingga mereka jauh lebih maju dibandingkan dengan
Indonesia. Salah satu penyebab Indonesia masih bergantung pada sektor primer adalah karena masih
kurangnya SDM yang unggul di negeri ini.
• Faktor Masyarakat masih sering terpecah belah
Masyarakat Indonesia berasal dari beraneka ragam etnis dan suku bangsa. Namun
pada kenyataannya masyarakat kita masih sering rasis dan intorelan terhadap masyarakat lain yang
berbeda baik agama ataupun suku bangsa, terutama kepada kaum
minoritas. Hal ini berdampak pada konflik sosial dan perpecahan politik dan yang lebih parah lagi
dapat berakhir ke gerakan separatisme seperti di Papua dan Aceh. Seperti kata pepatah, Bersatu Kita
Teguh, Bercerai Kita Runtuh. Oleh karena itu penerapan Bhinneka Tunggal Ika sangat penting di
Indonesia.
• Indonesia baru 74 Tahun Merdeka
Untuk mencapai hasil yang maksimal, dibutuhkan kesabaran dan waktu yang lama. Amerika Serikat
membutuhkan waktu 243 tahun untuk menjadi negara super power, Inggris membutuhkan waktu 700
tahun untuk menjadi negara yang hebat ( great britain ) dan Jepang membutuhkan waktu 2.200
tahun untuk menjadi negara super industri.
Sedangkan negeri kita yang besar ini dengan penduduk yang terbanyak ke 4 di dunia baru 74 tahun
merdeka. Oleh karena itu pembangunan demi pembangunan harus terus di laksanakan, bukan hanya
infrastukturnya saja yang perlu di bangun tapi juga Sumber Daya Manusianya juga harus dibangun
lebih unggul lagi. Menururt Jimly Asshiddiqie nahwa ketidakadilan sosial pada gilirannya
menyebabkan ketimpangan sosial semakin subur dalam struktur kehidupan dalam masyarakat dan
mempengaruhi semua orang dangan berbagai tipe dan bentuk,seperti :
• Ketimpangan distribusi kekayaan,yaitu perbandingan kekayaan diantara sesame warga
masyarakat atau di antara kelompok dan golongan masyarakat
• Diskriminasi, yaitu perlakuan tidak adil terhadap orang atau sesuatu dengan menerapkan
standar berbeda terhadap subjek atau objek yang sama,yang sama tidak adilnya dengan
menerapkan standar yang sama terhadap subjek atau objek yang berbeda
• Diskriminasi berdasarkan SARA(suku,agama,ras dan antar golongan),yaitu menilai atau
memperlakukan orang atau kelompok orang secara berbeda karena berbeda suku,agama dan
keyakinan,ras (racism),atau golongan
• prasangka ( prejudice), yaitu penilaian atau sikap positif/negative terhadap seseorang atau
kelompok berdasarkan kepercayaan dan keyakinan,bukan berdasarkan fakta-fakta
• Sexism, yaitu perlakuan diskriminatif karena jenis kelamin terutama karena perempuan
(karena mulanya ini adalah bentuk diskriminasi yang khusus ditunjukkan terhadap
perempuan)
• Abeleism, yaitu perlakuan diskriminatif terhadap orang yang menyandang masalah disabilititas
• Ageism , yaitu perlakuan diskriminatif terhadap orang atas dasar usianya,baik karena lebih tua
maupun lebih tua
• Stereotyping,yaitu asums-asumsi atau peranggapan yang kita buat tentang sesuatu
• kelompok yang digeneralisasikan atas dasar penilaian negative terhadap satu atau beberapa
orang saja dari anggota kelompok 1. Negara kebahagiaan menurut UUD 1945
• Penindasan,yaitu penggunaan kekuasaan atau otoritas dengan cara kejam dan tidak
manusiawi.Satu diantara bentuk penindasan yang paling kejam yang dikenal umat manusia
adalah pembasmian massal (genocide)
C.Membangun Negara Kebahagiaan

1. Negara Kebahagiaan Menurut UUD 1945


Dalam Bahasa Arab bahagia yaitu saadah artinya "keberuntungan" atau "kebahagiaan. Dalam Bahasa
Inggris kebahahagiaan discbut "happiness: Dalam bahasa Sunda, bahagia disebut "bungah" atau
"bagia: Dalam bahasa Jawa. bahagia disebut "rahayu” sedangkan dalam bahasa batak “gabe”

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. kebahagiaan berasol dari kata bahagia. Bahagia diartikan
sebagai keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari scgala yang menyusahkan),
sedangkan kebahagiaan.diartikan sebagai kesenangan dan ketenteraman hidup (lahir batin) dalam
menentukan seseorang disebut bahagia tentu tidaklah mudah, oleh karena seperti dikemukakan oleh
zainab pontoh dan M.farid kebahagiaan sifatnya abstrak dan tak bisa di sentuh. Dalam agama islam,
stephani raihana hamda mengatakan bahwa kebahagiaan mencakup dua area yaitu kebahagiaan yang
bersifat duniawi/jasadiah serta kebahagiaan akhirat. Kebahagiaan dalam pandangan kristen, baskita
ginting merujuknya pada kitab injil matius 5:1-12 menagatakan bahwa pengertian dan makna bahagia,
bukan sekedar yang membuat bahagia saja. Menurut ajaran agama hindu, sebagaimana dikemukakan
oleh IBG yudha triguna bahwa ditekankan perlunya menjaga hubungan harmonis dengan Tuhan, antar
manusia, dan hubungan manusia dengan lingkungan nya yang disebut dengan tri-hita-kirana. Dalam
falsafah hidup orang batak, orang tua merasa sangat berbahagia ketika melihat anak-anak nya sukses
dalam kehidupannya.

Bruno S. Frey and Alois Stutzer menyebut 5 faktor penentu seseorang
disebut bahagia, yakni:
1) Personality factors, such as self-esteem, personal control. optimism, extraversion, and
neuroticism.
2) Socio-demographic factors, such as age, gender, marital status, and education.
3) Ecomomic factors, such as individual and aggregate income, unemployment, and inflation.
4) Contexdual and situational factors, such as particular employment and working comditons, the
stress involved at the workplace, interperomai relutions with work colleagues, relatives and
friends and-most importantly the marriage partner as well as living conditions and healh
5) Institutional jactors, such as the extent of poliical decentralization and citteu's direct political
participant rights.

Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara,kebahagiaan itu merupakan cita-cita yang harus
diperjuangkan secara Bersama-sama. Beban itu diberikan kepada negara melalui pemerintah.
Sebab,negara adalah merupakan organisasi kemasyarakatan yang mengatur dan mengurus satu
masyarakat tertentu dalam satu wilayah yang permanen melalui satu pemerintahan yang berdaulat.
Adapun yang menjadi fungsi negara menurut Miriam Budiardjo, adalah:
1) Melaksanakan penerbitan (law and order): untuk mencapai tujuan Bersama dan mencegah
bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban.
2) Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Dewasa ini fungsi ini dianggap
sangat penting, terutama bagi negara-negara baru.
3) Pertahanan: hal ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar.
4) Menegakkan keadilan; hal ini dilaksanakan melalui badan-badan pengadilan.
2. Politk Hukum dalam Mewujudkan Negara Kebahagiaa

Padmo Wahjono mengatakan bahwa politik hukum adalah kebijakan penyelenggaran negara tentang
Apa yang dijadikan kriteria untuk menghukumkan sesuatu yang di dalamnya dalamnya mencakup
pembentukan, penerapan. dan penegakan hukum.

Mahfud MD mengatakan bahwa politik hukum. Dalam pada itu mahfud MD mengatakan bahwa politik
hukum itu adalah merupakan legal policy atau garis(kebijakan) resmi tentang hukum yang akan
diberlakukan baik dengan pembuatan hukum baru maupun dengan penggantian hukum lama, dalam
mencapai tujuan negara.

Hendra Karianga juga mengatakan bahwa politik hukum merupakan aktivitas yang menentukan pola
dan cara membentuk hukum, mengawasi Bekerjanya hukum, dan memperbaharui hukum untuk
mencapai tujuan negara.

Berdasarkan ketiga pendapat ini, tampak bahwa politik hukum mempunyai pengertian yang luas, yakni:
mencakup pembentukan,pelaksanaan (penegakan),dan pembaharuan hukum.

Konsep bernegara yang dibangun berdasarkan UUD 1945 adalah konsep negara kebangsaan. Hal itu
disimpulkan dari Alinea ketiga dan empat UUD 1945 yang menyebut beberapa kali kata “kebangsaan”
dan kata “bangsa”. Penyebutan tersebut tentu mempunyai arti hukum, yakni: bahwa negara yang
diproklamirkan pada tanggal 17 agustus 1945 merupakan negara kebangsaan dan bukan negara
primordial agama dan/atau kesukuan.

Isharyadi mengatakan, bahwa dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa, politik hukum di
Indonesia mengarahkan pembangunan hukum untuk mendukung terwujudnya pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan; mengatur permasalahan yang berkaitan dengan ekonomi, terutama dunia usaha
dan dunia industry; serta menciptakan kepastian investasi,terutama penegakan dan perlindungan
hukum.

Azhar Kasim mengatakan, bahwa salah satu faktor Indonesia sukar keluar dari keterpurukan adalah
sistem Pendidikan nasional yang lemah,yang tidak mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas
sebagai knowledge workers yang inovatif sebagai penggerak pembangunan nasional.

Birokrasi pemerintahan juga perlu direstrukturisasi agar dapat bekerja


cepat dan tidak berbelit-belit, terutama dalam mengerjakan transaksi. Hal
itu sesuai dengan yang dikatakan oleh Jimly Asshiddiqie bahwa pola pikir
pemerintah yang selama ini sarat dengan prosedur yang bersifat birokratif
harus diubah. birokrasi yang sarat dengan prosedur yang bersifat birokratif
akan membuat pelayanan menjadi lamban, dan berpotensi koruptif. Salah
faktor penyebab utama Indonesia tertinggal dari negara-negara lain
adalah birokrasi yang koruptif.




D.PENUTUP

Berdasarkan apa yang diuraikan di atas, ada beberapa faktor yang menyebabkan Indonesia tertinggal
dari negara lain, yakni:birokrasi yang berbelit-belit, administrasi negara yang tidak responsif terhadap
kebutuhan masyarakat, sistem pendidikan nasional yang mampu menghasilkan Julusan yang berkualitas,
kondisi politik yang stabil, Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme yang marak, serta berkembang politik
identitas primordial. Politik hukum dalam membangun kebahagiaan didasarkan pada tujuan bernegara
berdasarkan UUD 1945, yakni: mewujudkan negara kebahagiaan. Itulah ide bernegara yang harus
diwujudkan dalam kehidupan bernegara di Indonesia yang diamanahkan oleh para pendiri negara.
Berbagai upaya telah dilakukan dalam mewujudkan hal tersebut, namun hingga saat ini belum memberi
hasil yang memuaskan. Indonesia masih jauh tertinggal dari negara-negara lain Dari 156 negara paling
bahagia yang dipilih, Indonesia menduduki urutan 92. Itu berarti, pemerintah belum berhasil memberi
kebahagiaan kepada masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai