Cara sitasi: Sarkawi D. 2016. Perubahan Sosial dan Budaya Akibat Media Sosial. Jurnal
Administrasi Kantor. 4 (2): 307 – 338.
Abstrak: Perubahan sosial budaya meliputi perubahan fungsi kebudayaan dan perilaku manusia dalam
masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan lain. Hal ini mengandung arti bahwa perubahan yang terjadi
meliputi perubahan sosial dan budaya, terjadi di masyarakat, serta menghasilkan keadaan baru bagi
manusia. Kebudayaan harus dipahami menurut tiga lapisan berikut: lapisan teknologi adalah yang
terendah, lapisan sosiologis yang menengah, lapisan filosofis yang tertinggi. Dampak lain adalah
munculnya budaya berbagi yang berlebihan dan pengungkapan diri (self diselosure) di dunia maya.
Budaya ini muncul dan terdeterminasi salah satunya karena hadirnya media sosial yang memungkinkan
secara perangkat siapa pun dapat mengunggah apa saja. Hal tersebut menjadi sebuah budaya yang pada
akhrinya memberikan penaburan terhadap batas-batas antara ruang pribadi dan ruang publik. Konsekuensi
adanya media online dan semakin maraknya pengguna media sosial. Media sosial tidak hanya
ditempatkan lagi dalam konteks saluran atau medium, tetapi media sosial itu sudah merupakan gaya hidup
dari hubungan antara pengguna dan teknologi.
Abstract: Socio-cultural changes include changes in the function of culture and human behavior in
society from a certain state to another state. This implies that the changes include the social and cultural
changes, occurring in the community, as well as generating new situation for humans. Culture must be
understood according to the following three layers: the technology is the lowest layer, middle layer
sociological, philosophical highest layer. Another impact is the emergence of a culture of sharing
redundant and self-disclosure (self diselosure) in cyberspace. This culture emerged and terdeterminasi
one of them because of the presence of social media in a device that allows anyone to upload anything. It
is a culture which gives akhrinya sowing the boundaries between private space and public space.
The consequences of their online media and the proliferation of social media users. Social media is not
only placed in the context of the channel or medium, but social media is already the lifestyle of the
relationship between users and technology.
apa pun fisik manusia yang diciptakan- perubahan menuju keadaan yang lebih
atau sesuatu yang bersifat kebendaan. faktor yang harus diperhitungkan dalam
laku, dan perubahan dalam memperoleh individu seolah belum layak dikatakan
kenikmatan duniawi. Oleh karena itu, sebagai manusia modern jika ia tidak
meliputi perubahan fungsi kebudayaan seolah-olah tidak ada lagi batasan dan
dan perilaku manusia dalam masyarakat tidak ada lagi kerahasiaan yang dapat
dari keadaan tertentu ke keadaan lain. ditutupi. Aktivitas orang lain dapat
perubahan yang terjadi meliputi sementara mereka tidak kenal dan tidak
perubahan sosial dan budaya, terjadi di pernah bertemu tatap muka (offline).
lalu banyak melibatkan peran media mahasiswa tidak dapat lepas dari
mengelola media sosial dan menjalin Bagi mereka, telepon genggam menjadi
hubungan yang baik dengan pelanggan salah satu kebutuhan yang tidak lagi
mereka secara online. Iklan menjadi sekunder, tetapi sudah masuk dalam
dengan biaya yang tidak sedikit menjadi (eksistensi) dan menjadi pintu masuk
partisipasi khalayak di media sosial. Hal alias portal menuju koneksitas bergaul
dipungkiri. Kehadiran media sosial dan jukkan bahwa teknologi dan perangkat
semakin berkembangnya jumlah media yang ada saat ini telah benar-
pengguna dari hari ke hari memberikan benar merasuki segala aspek kehidupan
fakta menarik betapa kekuatan internet seseorang. Terlepas dari tujuan dan
ada, dari yang telah ada menjadi Perubahan budaya pada satu sisi
kurang menjadi lengkap atau lebih, dari kondisi kehidupan yang lebih baik,
yang negatif menjadi positif, dari yang tetapi pada sisi lain dapat menjadi
menjadi dinamis, dari dinamis menjadi sebagai objek yang kehilangan nilai
dari keadaan tertentu ke keadaan lain. sosial yang ada dan teknologi bersama
perubahan yang terjadi meliputi Ada pengaruh timbal balik antara ketiga
perubahan sosial dan budaya, terjadi di lapis kebudayaan itu, namun arah
keadaan baru bagi manusia, seperti yang dimulai dari teknologi ke masyarakat
kumulatif, dan maju (progresif). Proses tidaknya penemuan atau inovasi. Tidak
simbolis dalam arti bahwa manusia ada inovasi, artinya tidak ada
individu kepada individu lain dan dari yang dikenal dengan teori ecumene
bersifat progresif dalam arti mencapai Budaya tradisional muncul dalam batas
kehidupan yang semakin baik bagi diperagakan, dan dicipta ulang dalam
manusia. Dengan kata lain kebudayaan interaksi langsung secara tatap muka.
balik, akan tetapi hanya satu arah. Pesan pinggiran akan menyerap pola budaya
budaya berasal dari inti (negara maju), barat, yang semakin menjenuhkan
aliran budaya sepihak bukan merupakan makna, dan penghayatan budaya lokal
dunia akan menjadi jiplakan gaya hidup, penerima akan menyaring produk
pola konsumsi, nilai dan norma serta budaya barat yang canggih dan hanya
budaya lokal (pribumi) akan lenyap pribumi tidak siap menerima budaya
karena dominasi budaya barat. Kedua, barat yang canggih dan selera mereka
kejenuhan yang merupakan versi khusus masih rendah. Di pihak penyalur, ada
cara hidup lokal yang sudah mapan. dunia sebenarnya memperhatikan asal-
lokal dan unsur impor dipertahankan membawa isu yang mampu mengubah
barat), dan kapitalis. Budaya barat akan memberikan dampak yang dapat
nilai dan norma serta gagasan dan dampak banjirnya informasi (too much
kondisi ini, keunikan budya lokal akan terbaru yang terjadi disekitar kita,
lenyap karena dominasi budaya barat. selama ini didominasi media tradisional,
mendeskripsikan apa-apa yang saat ini bahwa media sosial juga dapat menjadi
sekarang ini terjadi atau ada. Penelitian beberapa detik lalu. Kekuatan ini
budaya berbagi yang berlebihan dan informasi dan akses yang mudah
dunia maya. Budaya ini muncul dan juga membawa budaya, bahasa, sampai
pun dapat mengunggah apa saja. Hal merupakan salah satu penanda
layaknya dalam proses komunikasi dua akibat jalinan yang terjadi antarmanusia
arah kepada siapa status itu disampikan, dengan teknologi. Ia hadir karena
dan siapa pun juga walau tidak dalam semacam struktur baru bagi masa depan
sekedar salah satu bentuk media yang internet yang memungkinkan pengguna
berkomunikasi dengan pengguna lain, teori. Hal ini disebabkan kata tersebut
dan membentuk ikatan sosial secara tidak lagi mewakili terminologi dalam
buku Nasrullah (2016:16) yaitu: dan ilmu sosial lainnya yang terkadang
Kata jaringan (network) dapat dipahami karena adanya proses mobilitas dari
keras (hardware) lainnya. Koneksi ini Media sosial terbangun dari struktur
Akan tetapi, kata ini berkembang dari internet berdasarkan jaringan informasi
genggam, atau tablet. Karakter media tidak sekadar alat (tools). Internet juga
saling kenal atau tidak, namun sampai pada struktur sosial secara
yang terbentuk antarpengguna ini pada dari media sosial. Sebab tidak seperti
teknologi informasi dan logika tersebut sosial dapat dilihat dari dua segi.
bahwa proses, organisasi, dan lembaga informasi. Dari sisi institusi, media
komoditas yang ada di media sosial. informasi apa pun yang diunggah di
Setiap orang yang ingin masuk ke facebook, sebagai contoh, informasi itu
media sosial harus menyertakan tidak hilang begitu saja saat pergantian
informasi pribadinya, terlepas data itu hari, bulan, sampai tahun. Informasi itu
asli atau dibuat-buat, untuk memiliki akan terus tersimpan dan bahkan
akun dan akses. Data yang diunggah ini dengan mudahnya dapat diakses. Inilah
menjadi komoditas yang dari sisi bisnis kekuatan media sosial, sebagai bagian
dapat diperdagangkan. Data ini pula dari media baru, yang tidak hanya
yang tidak pernah bertemu secara fisik arsip. Dalam kerangka teknologi
dan berkenaan secara offline, salah satu komunikasi, arsip mengubah cara
its users. Arsip di dunia maya tidak media sosial dan memiliki akun di
resmi semata yang tersimpan. Arsip di pengguna telah membangun ruang atau
internet tidak pernah benar-benar gudang data. Gudang data tersebut diisi
lainnya, menjadi semacam portal untuk mereka membagikan hari demi hari
lainnya itu. Kehadiran media sosial politik maupun agama, dan refleksi dari
memberikan akses yang luar biasa peristiwa yang mereka alami. Media
informasi itu telah menjadi bagian dari kode panggil meupun kode rak buku
konteks ini adalah ketika mengakses dengan menggunakan tagar atau tag.
menandakan topik apa yang sedang melalui platform lainnya. Informasi dari
diperbincangkan oleh pengguna. Jika video itu dibagi (share) melalui media
melihat cara kerjanya di twitter, tagar sosial lain, di situs pribadi, di broadcast
diperbincangkan atau menjadi populer pembeda antara media lama (old media)
(follower) di internet semata, tetapi juga tidak mengetahui satu dengan yang
media sosial minimal berbentuk saling dengan produser konten media. Secara
lunak dari berbagai sistem media, b) juga terdapat aturan dan etika yang
seperti media sosial lebih banyak itu sebagai sebuah mesin yang
menjadi sarana atau alat yang terhubung secara online atau dapat
oleh media baru dan memberikan pengguna harus melalui dua kondisi.
selama ini ada dalam proses komunikasi koneksi untuk berada diruang siber.
dan waktu. Interaksi di ruang virtual sosial yakni melakukan log in atau
dapat terjadi kapan saja dan melibatkan masuk ke dalam media sosial dengan
Media sosial memiliki karakter sebagai ketika pengguna telah melaukan log in
ketika berada di media sosial, pengguna Karakter media sosial lainnya adalah
nama, tempat tanggal lahir, pendidikan, oleh pengguna ini adalah sebagai
dan hobi. Informasi ini tidak hanya penanda bahwa di media sosial
tetapi juga dapat dibaca oleh semua konten di ruang yang disebut their own
pengguna di media sosial diberikan konten yang bersifat massa dan dari
semacam formulir digital untuk diisi pengguna atau user generate content
dengan identitas dirinya untuk (UGC). Bentuk ini adalah format baru
Identitas, terlepas dari palsu atau tidak culture) di mana para pengguna dalam
itulah yang akan menjadi entitas atau waktu yang bersamaan berlaku sebagai
“seseorang” di dunia virtual nantinya. produse pada satu sisi dan sebagai
konsumen dari konten yang dihasilkan media sosial yang menunjukkan bahwa
diruang online pada lain sisi. Misalnya khalayak aktif menyebarkan konten
kanal atau channel. Kanal ini dimiliki komentar yang tidak sekadar opini,
oleh khalayak yang telah memiliki tetapi juga data atau fakta terbaru.
akun. Di kanal ini pengguna dapat Penyebaran ini terjadi dalam dua jenis.
maupun jenis yang diinginkan. Ibarat sosial, konten tidak hanya diproduksi
perangkat TV, kanal yang dibentuk oleh didistribusikan secara manual oleh
pengguna ini merupakan gambaran atau pengguna lain. Tentu secara otomatis
sebuah modul produksi dari TV secara program yang ada di tiap-tiap platform
karakter lainnya dari media sosial. hanya sebatas pada apa yang telah
Medium ini tidak hanya menghasilkan terunggah. Konten di media sosial yang
Praktik ini merupakan ciri khas dari Praktik pengembangan dan penyebaran
konten di media sosial dapat dilihat lainnya maupun media internet lainnya.
terhadap sebuah isu atau informasi yang media sosial. Penyebaran ini tidak
informasi atau data baru lainnya budaya yang ada di media sosial.
selama ini didominasi media tradisional, pun dapat mengunggah apa saja. Hal
seperti televisi, radio, dan media cetak, tersebut menjadi sebuah budaya yang
bahwa media sosial juga dapat menjadi misalnya, di dinding facebook dapat
lapangan bahkan yang baru terjadi layaknya dalam proses komunikasi dua
beberapa detik lalu. Kekuatan ini arah kepada siapa status itu disampikan,
media melalui perangkat televisi, dan siapa pun juga walau tidak dalam
merupakan aplikasi media sosial dengan Media sosial tidak dapat dilihat
memuat 140 karakter saja. sekedar salah satu bentuk media yang
budaya berbagi yang berlebihan dan informasi dan akses yang mudah
dunia maya. Budaya ini muncul dan juga membawa budaya, bahasa, sampai
akibat jalinan yang terjadi antarmanusia lainnya. Koneksi ini diperlukan karena
semacam struktur baru bagi masa depan tetapi, kata ini berkembang dari sekadar
manusia dan teknologi telah hadir di istilah yang digunakan dalam teknologi
internet yang memungkinkan pengguna sosial. Joost van Loon dalam Nasrullah
dan membentuk ikatan sosial secara teori. Hal ini disebabkan kata tersebut
dan ilmu sosial lainnya yang terkadang kehadiran media sosial memberikan
sosial yang terbentuk di dalam jaringan ciri masyarakat dalam teori-teori sosial.
genggang, atau tablet. Karakter media tidak sekadar alat (tools). Internet juga
penting dari media sosial. Sebab tidak informasi yang memungkinkan logika
akhirnya secara sadar atau tidak informasi pribadinya, terlepas data itu
berjejaring (network society). Pada lain akun dan akses. Data yang diunggah ini
sisi, industri media sosial, seperti menjadi komoditas yang dari sisi bisnis
melihat karekter informasi di media yang tidak pernah bertemu secara fisik
sosial dapat dilihat dari dua segi. dan berkenaan secara offline, salah satu
informasi. Dari sisi institusi, media daerah, kegemaran, dan identitas lain
Setiap orang yang ingin masuk ke facebook, sebagai contoh, informasi itu
tidak hilang begitu saja saat pergantian tersimpan, ia selalu berada dalam
hari, bulan, sampai tahun. Informasi itu jaringan, terdistribusi sebagai sebuah
akan terus tersimpan dan bahkan informasi, dan menjadi mediasi antara
dari media baru, yang tidak hanya Oleh sebab itu, internet dapat
informasi semata, tetapi juga memiliki digital dan komputer, atau perangkat
disebut the nature and distributions of konteks ini adalah ketika mengakses
its users. Arsip di dunia maya tidak media sosial dan memiliki akun di
resmi semata yang tersimpan. Arsip di pengguna telah membangun ruang atau
internet tidak pernah benar-benar gudang data. Gudang data tersebut diisi
oleh pengguna dan pintunya terbuka tidak hanya sekadar penanda topik,
untuk dimasuki oleh siapa pun. tetapi juga menjadi informasi bahwa
politik maupun agama, dan refleksi dari internet semata, tetapi juga harus
perpustakaan, di media sosial juga ada media sosial minimal berbentuk saling
kode panggil meupun kode rak buku mengomentari atau memberikana tanda,
Aktivitas mentagar (tagging) ini untuk bukan dari pengguna yang sengaja
melihat cara kerjanya di twitter, tagar video itu dibagi (share) melalui media
dengan media baru (new media). Dalam sebuah konsep tentang komunikasi yang
konteks ini David Holmes dalam terjadi antara pengguna yang termediasi
atau khalayak media merupakan selama ini ada dalam proses komunikasi
antara pengguna itu sendiri maupun dapat terjadi kapan saja dan melibatkan
lunak dari berbagai sistem media, b) media sosial juga terdapat aturan dan
teknologi itu sebagai sebuah mesin yang identitas diri sekaligus mengarahkan
pengguna harus melalui dua kondisi. dan hobi. Informasi ini tidak hanya
koneksi untuk berada diruang siber. tetapi juga dapat dibaca oleh semua
Koneksi ini merupakan prosedur standar orang yang terkoneksi ke situs jejaring
yang harus dilakukan oleh semua sosial. Kondisi ini pun dapat
sosial yakni melakukan log in atau setiap khalayak yang ingin menjadi
ketika pengguna telah melaukan log in Identitas, terlepas dari palsu atau tidak
dan sebaliknya pengguna tidak dapat itulah yang akan menjadi entitas atau
adalah konten oleh pengguna atau lebih kontennya adalah video memberikan
content (UGC). Ini menunjukkan bahwa kanal atau channel. Kanal ini dimiliki
oleh pengguna ini adalah sebagai maupun jenis yang diinginkan. Ibarat
khalayak tidak hanya memproduksi perangkat TV, kanal yang dibentuk oleh
konten di ruang yang disebut their own pengguna ini merupakan gambaran atau
konten yang bersifat massa dan dari merupakan karakter lainnya dari media
pengguna atau user generate content sosial. Medium ini tidak hanya
(UGC). Bentuk ini adalah format baru menghasilkan konten yang dibangun
produse pada satu sisi dan sebagai Praktik ini merupakan ciri khas dari
konsumen dari konten yang dihasilkan media sosial yang menunjukkan bahwa
di ruang online pada lain sisi. Misalnya khalayak aktif menyebarkan konten
tetapi juga data atau fakta terbaru. media sosial, diantaranya: a) upaya
Penyebaran ini terjadi dalam dua jenis. membagi informasi yang dianggap
didistribusikan secara manual oleh terhadap sebuah isu atau informasi yang
media sosial juga menyebarkan setiap informasi atau data baru lainnya
konten yang telah terpublikasi dalam sehingga konten menjadi semakin lebih
hanya sebatas pada apa yang telah melalui perangkat. Penyebaran melalui
data, revisi informasi, komentar, sampai misalnya tombol share di youtube yang
konten di media sosial dapat dilihat lainnya maupun media internet lainnya.
media berita online, situs perusahaan, media sosial. Penyebaran ini tidak
matkan tombol share di laman mereka. budaya yang ada di media sosial.
Setia, Bandung.