Bab I - Pendahuluan
Bab I - Pendahuluan
Sejak dahulu hingga era globalisasi yang ditandai pesatnya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi ini, hampir semua bidang tidak dapat dipisahkan
dari statistik. Pada kehidupan sehari-hari kerap kita disuguhi informasi tentang angka
kelahiran, angka kesehatan, perkembangan jumlah penduduk, angka produksi dan
produktivitas, perkembangan industri tertentu dan banyak lagi lainnya. Umumnya
informasi-informasi tersebut berbentuk angka-angka (kuantitatif) yang disusun dalam
bentuk tabel dan diagram yang dapat menjelaskan keadaan yang di-informasikannya.
Informasi tentang angka-angka / inilah yang dikenal sebagai istilah statistik.
Pendahuluan - 1
Sebagai bidang studi, statistika menggunakan angka-angka (kuantitatif), karena itu
untuk dapat memahaminya kita semua memerlukan pengetahuan dasar tentang ilmu
matematika. Sedangkan sebagai suatu metode, statistika merupakan ilmu dalam
penarikan kesimpulan umum berdasarkan data kuantitatif yang terbatas. Bila ditinjau
dari sisi tahapan-tahapan yang harus dilalui sebagaimana tersebut diatas, Statistika
dapat diartikan sebagai metode untuk mengumpulkan, mengolah, meyajikan,
melakukan analisis dan interpretasi data dalam bentuk angka-angka.
Kusharianingsih MS, dan kawan kawan didalam buku materi pokok Pengantar
Statistik Sosial (UT-2001) mengatakan bahwa terdapat dua alasan mempelajari
pemanfaatan statistika sebagai alat bantu, yaitu:
2. Bagi mahasiswa ilmu-ilmu sosial, statistika amat bermanfaat bagi dunia kerja
kelak. Bidang pekerjaan yang berkaitan degan ilmu-ilmu sosial akan menuntut
anda mampu melakukan antara lain :
a. Membuat interpretasi dari temuan survei atau suatu data statistik
b. Menerapkan metode-metode analisis dalam menyusun penarikan
kesimpulan (inferensi)
c. Memberikan gambaran karakteristik dari unit analsis suatu penelitian baik
individu, kelompok maupun organisasi.
d. Menyusun laporan-laporan berdasarkan analisis statistik.
Pendahuluan - 2
3. Dengan pengetahuan mengenai statistika, peneliti dapat menetapkan metode
yang terbaik dalam penarikan kesimpulan (inferensi) sesuai dengan teknik
penarikan sampel tertentu.
4. Statistik digunakan untuk mengukur baik tidaknya (goodness) dari sebuah
inferensi (penarikan kesimpulan).
D. JENIS-JENIS STATISTIKA
Didalam ilmu-ilmu sosial, statistika dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis yakni,
statistika deskriptif atau disebut statistika deduktif dan statistik inferensia atau disebut
juga statistika induktif ,yang masing-masing didefinisikan sebagai berikut :
E. DATA STATISTIK
Data dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang diketahui yaitu berupa fakta yang
masih mentah yang perlu diolah untuk diketahui kebenarannya. Data dapat
dikelompokan menjadi 2 (dua) tipe dasar, yaitu:
1. Data kuantitatif
Data ini berbentuk bilangan atau angka atau numerik, yang dapat dibedakan lagi
menjadi data:
a. Data diskrit, yaitu data yang berupa hasil menghitung atau membilang atau
dengan kata lain hasil dari pencacahan.
Contoh data diskrit: Banyaknya mahasiswa STIEPAN yang hadir dalam kuliah
umum; banyaknya kendaraan roda dua yang parkir dihalaman kampus;
banyaknya telur dikeranjang; jumlah penduduk yang ada di kota
Balikpapan, dan lain sebagainya.
b. Data kontinyu, yaitu data yang berupa hasil pengukuran.
Contoh data kontinyu: Berat badan mahasiswa STIEPAN; waktu tempuh
mahasiswa dari rumah kekampus; jarak Samarinda-Balikpapan; Suhu
diwaktu tengah malam dan suhu diwaktu tengah hari, dan lain sebagainya.
Pendahuluan - 3
2. Data Kualitatif
Yaitu data yang berupa lambang atau atribut atau simbol yang menyatakan sifat
atau kualitas dari sesuatu yang disajikan.
Contoh data kualitatif: Jenis kelamin (pria dan wanita); jenis kendaraan
(kendaraan roda dua, roda tiga, roda empat dst); Jenis buah-buahan (manis, asam
dan pahit) dan sebagainya.
Ditinjau dari cara memperoleh data atau mendapatkan data, maka data dapat
dibedakan atas 2 sumber data:
1. Data primer
Yaitu data yang diperoleh dari sumber nya secara langsung yaitu dari obyek yang
diteliti yang sifatnya masih murni karena belum mengalami pengolahan lebih
lanjut atau belum mengalami modifikasi.
2. Data sekunder
Yaitu data yang diperoleh tidak langsung dari sumber (obek yang diteliti) yang
biasanya sudah mengalami pengolahan lebih lanjut, misalnya data dokumenter
yang bersumber dari orang lain yang memilikinya.
Sedangkan instrument atau alat bantu dalam mengumpulkan data yang dianggap
sesuai dengan metode tersebut diatas antara lain:
Tabel 1
Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
Pendahuluan - 4
Cara (Metode) Jenis Instrumen Yang Di gunakan
Instrumen pengumpulan data yang cocok dan tepat akan menghasilkan perolehan data
yang baik untuk uji hipotesis penelitian, karena data yang diperoleh tersebut akan
dijadikan landasan dalam pengambilan kesimpulan penelitian.
Perhatian para peneliti akan tertuju kepada konsep-konsep dasar dalam proses
pengukuran seperti konstanta dan variabel, yang dapat dibedakan sebagai berikut:
2. Variabel, merupakan konsep yang mewakili serangkaian nilai, ukuran atau jumlah.
Misalnya pengukuran kepadatan penduduk di Balikpapan, pengukuran tinggi
badan mahasiswa STIEPAN dan lain sebagainya.
Variabel merupakan gejala yang menjadi perhatian para peneliti untuk diamati. Dalam
mengamati gejala yang bervariasi (variabela), statistika dapat diandalkan menjadi alat
bantu dalam menyajikan data yang terkumpul dan merumuskan teknik yang sesuai
untuk menyusun kesimpulan.
Contoh variabel kuantitatif: Variabel umur, variabel berat dan tinggi badan,
variabel tingkat kesehatan, variabel jarak tempuh suatu jalan, dan sebagainya.
2. Variabel kualitatif, yaitu variabel yang hasil pengamatannya bervariasi dalam jenis
bukan derajat (jumlah) pada penelitian yang dilakukan.
Pendahuluan - 5
Contoh variabel kualitatif: Variabel jenis kelamin, status perkawinan, variabel
rasa buah dan sebagainya.
Variabel ini tidak bisa “di-angka-kan” artinya pemberian simbol angka pada
kategori variabel ini hanya untuk keperluan identifikasi, Misalnya pemberian
angka 1 pada kategori “pria” dan angkat 2 pada kategori “wanita”, hal ini
dilakukan untuk tujuan membedakan kategori yang ada
1. Variabel Diskret
Adalah variabel kuantitatif dengan jumlah nilai (kategori) yang dapat dihitung
(merupakan bilangan bulat), misalnya jumlah anak dalam satu keluarga, jumlah
penduduk wajib pajak dalam satu tahun, jumlah mahasiswa STIEPAN semester III
dan V, jumlah ternak yang terserang penyakit H2N1 dalam triwulan pertama
tahun 2012 dan sebagainya.
2. Variabel kontinu
Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, maka variabel dalam
penelitian dapat dibedakan menjadi:
1. Variabel Independen
Dalam bahasa Indonesianya disebut sebagai variabel bebas, yaitu variabel yang
menjadikan sebab berubahnya variabel dependen (variabel terikat), dengan kata
lain variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen.
2. Variabel Dependen
Dalam bahasa Indonesianya disebut sebagai variabel terikat, yaitu variabel yang
dipengaruhi variabel independen (variabel bebas).
Dengan demikian antara variable independen dan dependen selalu berpasangan atau
masing-masing tidak berdiri sendiri, contohnya:
Pendahuluan - 6
1. Kepemimpinan dan Produktivitas
Semakin tinggi intensitas menabung seseorang maka akan membuat dia menjadi
kaya, begitu pula sebaliknya
G. SKALA PENGUKURAN
Tidak semua variabel dapat diukur dengan skala pengukuran yang sama. Terdapat
4 (empat) jenis skala pengukuran, yaitu:
1. Skala Nominal
Yaitu skala yang disusun menurut jenis (kategorinya) bersifat kualtatif dilakukan
berdasarkan nama. Fungsi bilangannya hanya sebagai simbol yang membedakan
sebuah karakteristik dengan karakteristik lainnya.
b. Angka yang tertera hanya label saja (tidak memiliki makana apa-apa)
Pendahuluan - 7
Contoh skala nominal:
2. Skala Ordinal
Adalah skala yang memiliki sifat yang sama dengan nominal namun juga memiliki
karakteristik dimana data atau kasus disusun berdasarkan urutan (ranking) atau
tingkat tertentu.
Contoh Skala Ordinal:
a. Mengukur tingkat kepuasan : 1 = Sangat tidak puas ; 2 = Tidak puas ; 3 =
Cukup puas ; 4 = Puas ; 5 = Sangat Puas.
3. Skala Interval.
Perbedaan interval tahun 2012 dengan 2011 akan sama dengan tahun 2011
dengan 2010, yaitu sama-sama 1 tahun.
Pendahuluan - 8
b. Nilai atau skor perguruan tinggi ; A, B, C, D, E
Bila memperlihatkan Interval (Jarak) untuk Indeks Prestasi (IP) huruf A=4,
B=3, C=2, D=1 dan E=0, maka nilai intervalnya
- A dengan B 4–3 =1
- B dengan E 3–0 =3
- A dengan D 4– 1=3
c. Suhu ruangan : dimana perbedaan jarak antara kategori (skala) 30 0 dan 250
Celcius sama dengan jarak antara skala 5 0 dan 00 Celcius, dalam hal ini
tidak hanya bisa kita katakan bahwa hari ini lebih dingin dari hari kemarin,
akan tetapi kita bisa katakan bahwa hari ini lebih dingin 5 0 Celcius dari
kemarin
4. Skala Ratio
Skala Rasio, mempunyai ciri yang membedakan, mengurutkan, jarak antar nilai
sama (bernilai tetap), namun skala ini mempunyai nilai nol yang mutlak.
Contoh
a. Kita membandingkan jarak tempuh antara kota Jakarta dan Bogor yang
berjarak 60 Km, dengan kota Jakarta dan bandung yang berjarak 180 Km,
dalam hal ini selain kita dapat mengatakan bahwa perbedaan jarak tempuh
Jakarta dan Bandung dengan Jakarta dan Bogor adalah 120 Km, maka dapat
pula kita mengatakan bahwa Jarak tempuh Jakarta dan Bandung adalah 3 X
jarak tempuh Jakarta dan Bogor, atau Jarak Jakarta dan Bpgor 1 : 3 dengan
jarak Jakarta dan Bandung
b. Umur si A 40 tahun sedangkan si B 20 tahun, kita mengatakan bahwa umur
si A 2 kali umur si B atau umur si B 1 : 2 umur si A.
c. Rata-rata pohon kelapa mempunyai ketinggian 2 kali pohon mangga dan
lain sebagainya.
Para ahli sosiologi telah membedakan dua tipe skala pengukuran yang dibedakan
berdasarkan gejala sosial yang ada, yaitu :
Pendahuluan - 9
2. Skala yang mengukur berbagai aspek budaya dan lingkungan sosial.
Yang termasuk tipe ini adalah: Skala kemasyarakatan, skala kondisi rumah tangga
Skala mengukur status sosial dan ekonomi, lembaga-lembaga swadaya
masyarakat.
Pada BAB III, akan dibahas lebih rinci mengenai tipe skala pengukuran ini, berikut
contoh-contohnya yang memungkinkan para mahasiswa dapat mencobanya dalam
melakukan tugas akhir baik berupa tesis, skripsi maupun karya tulis ilmiah.
DR. Riduwan MBA (2009:6) ada 2 (dua) jenis populasi, yaitu populasi terbatas dan
populasi tak terbatas (tak terhingga) :
1. Populasi Terbatas
Populasi terbatas adalah populasi yang mempunyai sumber data yang jelas
batasnya secara kuantitatif dan dapat dihitung jumlahnya.
Contoh:
a. Jumlah penduduk kota Jakarta 10.000.000 jiwa
b. Jumlah 1500 prajurit TNI ditugaskan di Timur Tengah dalam misi PBB.
c. Jumlah 350 mahasiswa mendapat beasiswa program JPS di Kalimantan
Timur.
Pendahuluan - 10
Yaitu populasi yang sumber datanya tidak dapat ditentukan batas-batasannya
sehingga relatif sulit dinyatakan dalam bentuk jumlah (kuantitatif).
Contoh:
a. Penelitian terhadap jumlah barel minyak yang terkandung dibumi Kalimantan
Timur.
b. Penelitian terhadap berapa liter air laut yang pasang dan yang surut pada
saat bulan purnama.
c. Penelitian terhadap kandungan batu bara di Tanjung Enim sumatera selatan.
1. Populasi Homogen
Adalah sumber data yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang sama (seragam)
sehingga tidak terdapat masalah kuantitatif.
Contohnya, populasi masayarkat balikpapan yang suka bubur ayam (dalam hal ini
mempunyai keseragaman dalam hal makan bubur ayam)
2. Populasi Heterogen.
Adalah sumber data yang unsur-unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang
bervariasi (tidak sama satu dengan yang lainnya) sehingga perlu ditentukan batas-
batasnya secara kuantitatif maupun kualitatif.
J. PENYAJIAN DATA
Data yang telah diperoleh baik melalui observasi, wawancara, questioner (angket)
maupun dokumentasi yang akan digunakan, baik untuk keperluan laporan, analisis
ataupun sekedar informasi haruslah disajikan secara baik, jelas, lengkap dan
komunikatif. Adapun penyajian data statistik yang paling sering digunakan para peneliti
karena sifatnya komunikatif antara lain, berbentuk tabel, grafik, diagram, ukuran
pemusatan, ukuran penyebaran dan simpangan baku.
Pendahuluan - 11
Penyajian data yang rinci akan dibahas pada bab-bab selanjutnya, yang
memungkinkan para mahasiswa ilmu-ilmu sosial dapat lebih memahami setelah
melakukan pembelajaran dan menjawab soal-soal latihan.
SOAL-SOAL LATIHAN
2. Informasi apa saja yang pernah anda ketahui tentang statistik dimedia-media
cetak? Sebutkan satu persatu!
6. Apa yang dimaksud dengan data, data kuantitatif dan data kualitatif ?
7. Cara memperoleh data dapat dibedakan dari sumbernya, sebutkan data yang
dimaksud!
10. Variabel diskrit dan variabel kontinu termasuk kedalam variabel? Berikan definisi
kedua variabel tersebut!
11. Berdasarkan keterkaitan atau hubungan antara satu variabel dengan variabel
lainnya, maka variabel dapat dibedakan menjadi 2 bagian, sebutkan dan jelaskan !
Pendahuluan - 12
12. Berikan contoh minimal 8 buah yang menyangkut hubungan antara variabel bebas
dan variabel terikat!
15. Apa yang dimaksud dengan populasi terbatas dan populasi tidak terbatas?
Pesan:
Inisiatif mencoba mempelajari sendiri pokok bahasan dan mengerjakan soal tanpa
diperintah, merupakan partisipasi mahasiswa dalam mencapai keberhasilan proses ajar
mengajar di perguruan tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Danang Sunyoto, “Ringkasan Statistik Deskriptif, Teori, Soal dan
Penyelesaian”: Hanindita, Yoyakarta, 2002.
Pendahuluan - 13
Pendahuluan - 14