1
Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran
2
Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran
reti14001@mail.unpad.ac.id
ABSTRAK
Instagram bukan hanya menjadi media untuk mendapatkan informasi mengenai pasangan tetapi juga
dapat menimbulkan kecemburuan bagi para remaja. Kecemburuan seringkali diasosiasikan dengan hal
yang negatif pada sebuah hubungan romantis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara
kecemburuan dengan kualitas hubungan romantis pada remaja pengguna instagram usia 15-18 tahun
yang berpacaran. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kecemburuan merupakan hasil adaptasi dan
modifikasi alat ukur multidimensional jealousy dari Pfeiffer & Wong (1989) dengan reliabilitas sebesar
0.950. Kualitas hubungan romantis diukur dengan menggunakan alat ukur PBSC dan SBSC dari Ducat &
Zimmer-Gembeck (2010) yang sudah diadaptasi oleh Sarrah (2015) berdasarkan self determination theory
(SDT) dengan reliabilitas sebesar 0.923. Kedua alat ukur ini memiliki bukti validitas berupa evidence based
in test content. Responden penelitian ini berjumlah 108 remaja pengguna instagram berusia 15-18 tahun
yang berpacaran. Melalui teknik statistik pearson correlation didapatkan hasil bahwa hubungan
kecemburuan dengan kualitas hubungan romantis remaja pengguna instagram usia 15-18 tahun yang
berpacaran adalah sebesar -0.291 dengan p<0.01. Semakin tinggi kecemburuan yang dimiliki remaja
maka semakin rendah kualitas hubungan romantis yang dimilikinya.
Kata kunci: kecemburuan, kualitas hubungan romantis, remaja pengguna instagram, remaja usia 15-18
tahun.
ABSTRACT
Instagram was one of the most used social media by adolescent nowdays. Adolescent could get a lot of
information about his/her partner in instagram. But, sometimes this information could trigger jealousy for
them. Jealousy was often associated with negative outcomes in romantic relationship. This research was
conducted to find the correlation between jealousy and romantic relationship quality among 15-to-18-years-
old adolescent instagram users who are dating. This research was used correlational method to see the
correlation between jealousy and romantic relationship quality. Jealousy was measured using an
instrument named multidimensional jealousy scale by Pfeiffer & Wong (1989) which has been adapted and
modified with reliability 0.950. Romantic relationship quality was measured using an instrument named
Partner Behaviour as Social Context (PBSC) and Self Behaviour as Social Context (SBSC) by Ducat &
Zimmer-Gembeck (2010) which has been adapted by Sarrah (2015) with reliability 0.923. Both of them was
using evidence based on test content as validity testing. The total number of participants was 108 15-to-18-
years-old adolescent instagram users who are dating. The Pearson Correlation was used and the result
showed that the correlation between jealousy and romantic relationship quality was, r = -0.291, p <0.01.
This indicated negative significant correlation between jealousy and romantic relationship quality.
jurnal.unpad.ac.id/jpsp 83
Journal of Psychological Science and Profesion (JPSP)
Vol.2, No.1, April 2018
E-mail: jurnal.psp@unpad.ac.id
jurnal.unpad.ac.id/jpsp 84
Journal of Psychological Science and Profesion (JPSP)
Vol.2, No.1, April 2018
E-mail: jurnal.psp@unpad.ac.id
menggambarkan perilaku pasangan yang positif. dapat membuat seseorang merasa cemburu,
Misalnya warmth digambarkan dengan ketika pasangannya berinteraksi atau
menyediakan kehangatan dan afeksi dalam menunjukkan hal yang mencurigakan dengan
memenuhi keterikatan, autonomy support seseorang yang akunnya di-private.
digambarkan seperti membiarkan individu untuk Alasan lain mengapa penelitian ini berfokus
mengembangkan pilihan dan tanggungjawab, dan pada Instagram adalah bahwa Instagram juga
structure digambarkan dengan sikap yang memungkinkan seseorang untuk melakukan
konsisten serta dapat diandalkan sehingga monitoring behavior seperti pada Facebook. Pada
mendukung terpenuhinya kebutuhan kompetensi Facebook, monitoring behavior ini berupa
seseorang. mengecek “top friends” atau halaman Facebook
Sementara ketiga lainnya yaitu rejection, pasangan secara reguler (Utz, Muscanell, &
coercion, dan chaos merupakan perilaku yang Khalid, 2015). Hal ini juga bisa terjadi pada
negatif. Rejection digambarkan dengan perasaan Instagram, dimana seseorang dapat melihat atau
benci, permusuhan dan mengabaikan membuka feeds Instagram pasangannya atau
pasangannya, coercion digambarkan dengan melihat apakah pasangannya memberikan tanda
upaya mengendalikan pasangan secara love atau mengomentari posting-an seseorang.
berlebihan, menuntut, dan memberikan tekanan Bahkan dengan fitur-fitur yang ada pada
yang tinggi kepada pasangan. Chaos merupakan Instagram lebih memungkinkan hal tersebut
perilaku yang tidak konsisten, tidak menentu, dan terjadi. Dilihat dari bagaimana Facebook dapat
tidak dapat dipercaya dari pasangan. Keenam menyebabkan kecemburuan, ternyata hal
dimensi ini akan menunjukkan apakah kualitas tersebut lebih banyak terdapat pada Instagram
hubungan romantis seseorang itu positif atau karena fitur yang lebih beragam yang
negatif. memungkinkan seseorang melakukan lebih
Penelitian sebelumnya terkait kecemburuan banyak aktivitas yang dianggap bisa menjadi
dan kualitas hubungan romantis lebih banyak ancaman bagi hubungannya.
pada kecemburuan di kehidupan nyata dan untuk Selain itu, penelitian mengenai
media sosial lebih banyak meneliti pada kecemburuan dan kualitas hubungan romantis ini
Facebook. Pada penelitian ini peneliti tertarik lebih sering dilakukan pada orang dewasa,
untuk melihat kecemburuan pada Instagram. namun jarang ditemukan pada remaja. Padahal
Instagram dipilih karena berdasarkan Press fenomena hubungan romantis atau berpacaran
Release dari Masyarakat Telematika Indonesia & tidak hanya terjadi pada masa dewasa saja. Pada
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia remaja awal, hubungan pacaran dianggap
tahun 2017, Instagram merupakan media sosial sebagai sesuatu yang stressfull (Scanlan, 2012).
yang paling sering digunakan di Indonesia. Berbeda dengan remaja awal, pada usia remaja
Instagram secara sederhana dapat didefinisikan tengah remaja memiliki keinginan untuk
sebagai aplikasi mobile berbasis iOS, Android berkencan, mempunyai rasa cinta yang
dan Windows Phone dimana pengguna dapat mendalam kepada lawan jenis (Monks, Knoers &
membidik, meng-edit dan mem-posting foto atau Hadimoto, 2002).
video ke halaman utama Instagram dan jejaring Remaja tengah sendiri memiliki rentang
sosial lainnya (Winarso, 2015) usia 15-18 tahun (Monks, Knoers & Hadimoto,
Selain karena Instagram dapat membuat 2002). Usia remaja yang semakin bertambah,
seseorang mendapatkan informasi mengenai membuat remaja akan semakin merasa
aktivitas pasangannya. Instagram juga diuntungkan, hubungan akan berjalan lebih lama
memfasilitasi seseorang untuk menjalin dan pasangan akan memiliki peran yang lebih
komunikasi yang bersifat pribadi. Komunikasi penting dalam kehidupan remaja. Mereka juga
pasangan yang lebih bersifat privat dapat dilihat akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan
sebagai sesuatu yang lebih mencurigakan dan pasangan mereka dibandingkan dengan teman
mengancam hubungan (Utz, Muscanell, & Khalid atau keluarga (Headspace, 2012), sehingga pada
2015). Pada Instagram juga terdapat fitur seperti penelitian ini akan berfokus pada remaja tengah
itu yaitu direct message dan closefriend, dimana yang berpacaran.
seseorang dapat mengirimkan pesan langsung Selain itu juga menurut Ducat & Zimmer-
pada orang lain tanpa dapat dilihat oleh orang Gembeck (2010), kualitas hubungan romantis
lain. Selain itu untuk akun yang di-private, memiliki hubungan yang positif dengan wellbeing
seseorang yang tidak mem-follow akun tersebut remaja. Individu yang memiliki pasangan yang
tidak dapat melihat beberapa aktivitas yang berperilaku lebih kritis, tidak selalu melakukan
dilakukannya di Instagram. Seperti misalnya yang ia katakan, menunjukkan tanda ia tidak
ketika akun tersebut mem-posting foto, atau bergantung, dan/atau lebih sulit atau dengan kata
menandai seseorang pada fotonya. Hal ini juga lain remaja dengan kualitas hubungan romantis
jurnal.unpad.ac.id/jpsp 85
Journal of Psychological Science and Profesion (JPSP)
Vol.2, No.1, April 2018
E-mail: jurnal.psp@unpad.ac.id
yang rendah diprediksi memiliki life fulfillment sampai ujung sangat setuju. Metode pengolahan
yang rendah dan khususnya mengurangi data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan
psychological wellbeing-nya. Dilihat dari menggunakan IBM SPSS Statistics 22 yaitu,
fenomena banyaknya remaja yang sudah statistika deskriptif, pearson correlation,
berpacaran dan penggunaan Instagram saat ini, independent sample t-test, dan one-way analysis
kemudian kecemburuan pada remaja yang terjadi of variance (ANOVA).
pada Instagram dan bagaimana kecemburuan
berhubungan dengan kualitas hubungan HASIL DAN PEMBAHASAN
romantis, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan Berdasarkan hasil perhitungan dengan
kecemburuan dan kualitas hubungan romantis menggunakan IBM SPSS Statistics 22 didapatkan
remaja pengguna Instagram usia 15-18 tahun hasil sebagai berikut:
yang berpacaran.
Tabel 1. Gambaran Kategori Kecemburuan
METODE pada Remaja Pengguna Instagram Usia 15-18
Tahun yang Berpacaran
Penelitian ini merupakan penelitian Skor
kuantitatif non eksperimental dengan metode Kategori Jumlah Persentasse
Total
korelasional (Christensen, 2011). Populasi dari Rendah 24-96 50 46.3%
penelitian ini adalah remaja usia 15 – 18 tahun Tinggi 97-168 58 53.7%
yang berpacaran minimal 6 bulan yang aktif
Total 108 100%
menggunakan instagram. Karakteristik sampel
penelitian ini antara lain remaja usia 15-18 tahun,
Hasilnya adalah sebanyak 50 responden
berpacaran minimal 6 bulan, dan juga baik subjek
(46.3%) memiliki skor kecemburuan yang rendah
maupun pasangannya merupakan pengguna aktif
dan sebanyak 58 orang (53.7%) memiliki skor
instagram yaitu yang mengakses instagram
kecemburuan yang tinggi. Hal ini menunjukkan
minimal 1 kali dalam sehari. Teknik sampling yang
bahwa lebih banyak responden yang memiliki
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non-
skor kecemburuan yang tinggi.
probability sampling yaitu convenience sampling.
Individu yang memiliki tingkat kecemburuan
Jumlah sampel penelitian sebanyak 108
yang tinggi artinya individu tersebut sering
responden.
memiliki pemikiran atau kecurigaan remaja
Pengukuran variabel kecemburuan dalam
terhadap pasangannya di Instagram, merasakan
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat
perasaan sangat kesal ketika dihadapkan pada
ukur berbentuk kuesioner yang diadaptasi dan
situasi yang menimbulkan kecemburuan di
dimodifikasi dari alat ukur kecemburuan Pfeiffer
Instagram, serta sering melakukan perilaku
dan Wong (1989) yang bernama multidimensional
detektif atau protektif kepada pasangannya di
jealousy scale. Reliabilitas alat ukur kecemburuan
Instagram. Tingkat kecemburuan yang tinggi ini
hasil adaptasi ini adalah sebesar 0.950.
sejalan dengan yang dijelaskan oleh Persch
Kecemburuan dalam hal ini diukur dari 3
(2007, dalam Utz & Beukeboom, 2011) bahwa
komponen kecemburuan yaitu kognitif, emosi,
informasi yang ada dalam SNS dapat
dan perilaku. Tipe skala yang digunakan adalah
menstimulasi kecemburuan individu. Informasi
skala Likert.
dari Instagram sendiri kini semakin banyak yang
Pengukuran variabel kualitas hubungan
bisa didapatkan oleh individu terkait
romantis dalam penelitian ini dilakukan dengan
pasangannya. Sehingga dengan informasi yang
menggunakan alat ukur berbentuk kuesioner yang
didapatkan di Instagram mengenai pasangan
telah baku bernama Partner Behaviours as Social
yang terkadang dapat membuatnya lebih
Context Scale (PBSC) dan Self Behaviour as
cemburu.
Social Context (SBSC). Alat ukur ini
Kecemburuan ini terdiri atas tiga komponen
dikembangkan oleh Ducat dan Zimmer-Gembeck
yaitu kognitif, emosi dan perilaku. Komponen
(2010) berdasarkan Self Determination Theory.
yang memiliki jumlah responden terbanyak pada
Berdasarkan SDT, dikembangkan enam dimensi
kategori tingginya adalah komponen emosi. Hal
dari kualitas hubungan romantis yaitu warmth,
ini berarti mayoritas responden memiliki
autonomy support, structure, rejection, coercion,
komponen emosi yang tinggi. Pfeiffer & Wong
dan chaos. Alat ukur ini telah diadaptasi ke dalam
(1989) komponen emosi merupakan reaksi
bahasa Indonesia oleh Sarrah Hasyim A.A pada
emosional yang terjadi ketika adanya ancaman
penelitiannya tahun 2015 dengan reliabilitas
terhadap hubungan. Reaksi ini merupakan emosi
sebesar 0.923. Alat ukur ini terdiri dari 30 item,
negatif. Reaksi ini juga bisa muncul karena
pilihan jawaban untuk setiap itemnya
adanya penilaian kognitif terlebih dahulu tetapi
menggunakan skala Likert dari sangat tidak setuju
dapat juga terjadi sebagai respon kondisional
jurnal.unpad.ac.id/jpsp 86
Journal of Psychological Science and Profesion (JPSP)
Vol.2, No.1, April 2018
E-mail: jurnal.psp@unpad.ac.id
pada stimulus tertentu. Mayoritas responden kehidupannya maka ia merasa bahwa hubungan
menjawab sangat kesal ketika dihadapkan pada yang ia jalani memiliki manfaat untuk dirinya.
situasi-situasi yang menimbulkan kecemburuan di Individu dengan kualitas hubungan
Instagram. Sehingga komponen ini memiliki rata- romantis yang tinggi akan merasa bahwa
rata skor yang paling tinggi, serta mayoritas hubungan yang ia jalani bersama pasangannya
responden berada pada kategori tinggi. memiliki manfaat untuk dirinya melalui
pengalaman dan interaksi. Individu dengan
Tabel 2. Gambaran Kategori Kualitas kualitas hubungan romantis yang tinggi ini lebih
Hubungan Romantis Pada Remaja Pengguna banyak merasakan dirinya serta pasangannya
Instagram Usia 15-18 Tahun yang Berpacaran saling menyediakan kehangatan dan afeksi,
Skor membiarkan pasangannya untuk
Kategori Jumlah Persentasse
Total mengembangkan pilihan dan tanggung jawab
Rendah 60-210 7 6% yang mendukung kebutuhan psikologis untuk
211- mandiri, serta menjadi konsisten dan dapat
Tinggi 101 94% diandalkan, juga mendukung dalam
360
Total 108 100% mengembangkan kompetensi pasangannya.
Sebaliknya, individu dengan kualitas
Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat bahwa hubungan romantis yang tinggi akan jarang
mayoritas responden yaitu sebanyak 101 orang bahkan tidak pernah merasa bahwa dirinya
(94%) memiliki skor tinggi pada kualitas maupun pasangannya mengontrol, terlalu
hubungan romantis. Sementara 7 orang lainnya menuntut, dan memberikan tekanan kepada
(6 %) memiliki skor kualitas hubungan romantis pasangan serta jarang atau bahkan tidak pernah
yang rendah. Hal ini berarti mayoritas responden merasa bahwa dirinya dan pasannya tidak
memiliki skor tinggi pada kualitas hubungan konsisten, tidak menentu, dan tidak dapat
romantis. dipercaya.
Pada usia remaja tengah remaja memiliki Pada variabel kualitas hubungan romantis,
keinginan untuk berkencan, mempunyai rasa dimensi yang memiliki skor rata-rata paling tinggi
cinta yang mendalam kepada lawan jenis (Monks, adalah dimensi autonomy support. Hal ini berarti
Knoers & Hadimoto, 2002). Bertambahnya usia remaja merasa bahwa pasangannya mendukung
remaja akan membuat remaja semakin merasa keputusannya dan mendukung pengembangan
diuntungkan, hubungan akan berjalan lebih lama dirinnya. Sementara itu pada dimensi structure,
dan pasangan akan memiliki peran yang lebih seluruh berada pada kategori tinggi. Artinya,
penting dalam kehidupan remaja. Mereka juga seluruh responden merasa bahwa pasangannya
akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan bersikap konsisten dan dapat dipercaya.
pasangan mereka dibandingkan dengan teman
atau keluarga (Headspace, 2012). Rasa cinta
yang mendalam kepada pasangannya serta
peran pasangan yang lebih penting dalam
jurnal.unpad.ac.id/jpsp 87
Journal of Psychological Science and Profesion (JPSP)
Vol.2, No.1, April 2018
E-mail: jurnal.psp@unpad.ac.id
.085 W
-.303
K
-.161 A
S
-.151 S
E Kecemburuan
Kualitas Hubungan
Romantis
- .291
R
-.046
.174
-.253
P C
.365
C
.203
h
Gambar 2. Hasil Hubungan Kecemburuan dengan Kualitas Hubungan Romantis
Berdasarkan analisa utama yang dilakukan hubungan yang rendah. Kecemburuan tidak
hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hanya berkontribusi pada konflik dan insecurity,
hubungan yang negatif antara kecemburuan tetapi juga menyebabkan pasangan non-jealous
dengan kualitas hubungan romantis, r = -.291, merasa tidak dipercaya dan dikontrol (Banfield &
p<0.01. Nilai dari koefisien korelasi (r) antara McCabe, 2001; White, 1981 dalam Barelds &
kedua variabel tersebut adalah sebesar -0.291, Barelds-Dijkstra, 2007).
yang berarti bahwa keduanya memiliki kekuatan Komponen kecemburuan yang memiliki
hubungan yang rendah. Nilai korelasi yang hubungan yang signifikan dengan kualitas
berada antara 0,20-0,399 memiliki hubungan hubungan romantis adalah komponen kognitif (r =
korelasi rendah (Sugiyono, 2007). Koefisien -.303 / p = .002) dan perilaku (r = -.253 / p = .008).
korelasi yang negatif menunjukkan bahwa Kedua komponen ini memiliki hubungan yang
kecemburuan dan kualitas hubungan romantis negatif signifikan dengan kualitas hubungan
memiliki arah hubungan yang negatif, dimana romantis. Nilai korelasi yang berada antara 0,20-
semakin tinggi kecemburuan yang dimiliki oleh 0,399 memiliki hubungan korelasi rendah
individu maka semakin rendah kualitas hubungan (Sugiyono, 2007). Dilihat dari koefisien korelasi
romantis yang dimiliki oleh individu tersebut. kedua komponen tersebut maka dapat dikatakan
Secara umum, kecemburuan diasosiasikan keduanya memiliki korelasi yang rendah dengan
dengan hasil hubungan yang negatif, seperti kualitas hubungan romantis. Sementara untuk
konflik, kekerasan, dan perceraian (Barnett, komponen emosi tidak terdapat hubungan yang
Martinez, & Bluestein, 1995; Buss, 2000; Puente signifikan dengan kualitas hubungan romantis.
& Cohen, 2003 dalam Barelds & Barelds-Dijkstra, Hal ini juga serupa dengan penelitian yang
2007). Beberapa penulis berpendapat bahwa mengatakan bahwa komponen kognitif dan
kecemburuan merupakan fenomena hubungan perilaku berhubungan negatif dengan kepuasan
yang negatif dan dapat disertai dengan kualitas hubungan dan komitmen (Andersen, Eloy,
jurnal.unpad.ac.id/jpsp 88
Journal of Psychological Science and Profesion (JPSP)
Vol.2, No.1, April 2018
E-mail: jurnal.psp@unpad.ac.id
Guerrero, &Spitzberg, 1995; Aylor & Dainton, instgram. Hal ini serupa dengan dimensi coercion
2001; Bevan, 2008 dalam Rodriguez, et al., pada kualitas hubungan romantis. Coercion
2015). Sementara untuk komponen emosi merupakan perilaku yang terlalu mengontrol
menunjukkan hubungan yang tidak signifikan pasangan, terlalu menuntut, dan memberikan
dengan kualitas hubungan romantis. tekanan kepada pasangan (Ducat & Zimmer-
Komponen kognitif sendiri menekankan Gembeck, 2010). Tingginya dimensi ini akan
pada kekhawatiran dan kecurigaan yang paranoid membuat kualitas hubungan romantis menjadi
seseorang akan ketidaksetiaan pasangannya rendah. Ketika individu memiliki komponen
(Pfeiffer & Wong, 1989). Ini berarti semakin sering perilaku dalam kecemburuan yang tinggi, hal
individu curiga dan khawatir akan ketidaksetiaan tersebut dapat dipersepsikan menjadi coercion
pasangnnya di instagram, maka semakin rendah dan membuat kualitas hubungan romantisnya
kualitas hubungan romantisnya. Semakin sering menjadi rendah.
individu memikirkan atau mencurigai Komponen emosi dalam kecemburuan
pasangannya melakukan hal-hal yang tidak berhubungan secara signifikan dengan
menunjukkan ketidaksetiaan di instagram seperti kualitas hubungan romantis. Komponen ini
berbalas direct message dengan perempuan atau ditunjukkan misalnya dengan perasaan marah,
laki-laki lain ataupun pasangannya tertarik ketakutan, atau sedih. Hal bisa terjadi karena
dengan perempuan atau laki-laki lain di adanya penilaian kognitif, tetapi juga bisa terjadi
instagram, maka individu tersebut semakin tidak karena respon pada stimulus tertentu (Pfeiffer &
merasakan manfaat dari hubungan yang sedang Wong, 1989). Hasil pada penelitian ini
ia jalan. menunjukkan bahwa individu yang memiliki
Salah satu contoh dari item yang mengukur tingkat kecemburuan emosi yang tinggi belum
komponen kognitif adalah “saya curiga pacar tentu akan memiliki kualitas hubungan romantis
saya mungkin tertarik dengan laki-laki/perempuan yang rendah. Pada penelitian ini ditemukan
lain di instagram”. Semakin sering individu bahwa individu yang memiliki kualitas hubungan
memikirkan bahwa pasangannya tertarik dengan romantis yang tinggi maupun rendah dapat
laki-laki/perempuan lain di instagram maka merasakan kecemburuan emosi yang tinggi.
semakin dirinya merasa bahwa hubungan yang Selain itu hampir semua item pada
sedang ia jalani tidak memberikan manfaat. komponen emosi diisi dengan jawaban “sangat
Contoh lainnya adalah “saya berpikir pacar saya kesal” oleh mayoritas responden. Responden
menggunakan instagram untuk lebih dekat melaporkan bahwa mereka sangat kesal ketika
dengan laki-laki/perempuan lain secara diam- (1) pacar membuat instagram post yang
diam”, semakin sering remaja pengguna menunjukkan ia sedang memeluk laki-
instagram memikirkan bahwa pasangannya laki/perempuan lain; (2) pacar selalu membalas
menggunakan instagram untuk lebih dekat komentar yang ditinggalkan laki-laki/perempuan
dengan laki-laki/perempuan lain secara diam- lain pada instagram post miliknya; (3) pacar
diam menunjukkan bahwa ia memiliki menuliskan nama laki-laki/perempuan lain pada
kecemburuan kognitif yang tinggi serta membuat bio-instagram. Komponen emosi memiliki rata-
kualitas hubungan romantisnya semakin rendah. rata skor yang paling tinggi serta tidak memiliki
Selanjutnya komponen perilaku yang hubungan yang signifikan dengan kualitas
ditunjukkan dengan perilaku detektif atau protektif hubungan romantis. Artinya baik responden yang
yang dilakukan seseorang ketika memiliki kualitas hubungan romantis yang tinggi
mempersepsikan adanya lawan, baik nyata ataupun rendah akan merasa sangat kesal ketika
ataupun tidak. Maka semakin sering individu pasangannya melakukan ketiga perilaku tersebut.
melakukan perilaku detektif atau protektif, kualitas Pada variabel kualitas hubungan romantis
hubungannya akan semakin rendah. Perilaku terdapat dua dimensi yang memiliki hubungan
detektif dan protektif ini dapat dipersepsikan signifikan dengan kecemburuan, yaitu dimensi
sebagai perilaku yang mengontrol dan chaos (r = .203 /p = 0.035) dan coercion (r =.365 /
mengekang. Pada instagram hal ini bisa juga p = .000). Koefisien korelasi dari dimensi chaos
dilakukan. Beberapa fitur pada instagram dapat dan coercion yang bersifat positif menunjukkan
dimanfaatkan sebagai media untuk melakukan arah hubungan yang positif. Keduanya
perilaku detektif dan protektif tersebut. merupakan dimensi negatif dari kualitas
Perilaku ini bisa berupa memeriksa hubungan romantis. Pada penelitian ini ditemukan
followers & followings pasangan, bergabung saat bahwa dimensi positif dari kualitas hubungan
pasangan sedang live, menanyakan keberadaan romantis tidak ada yang berhubungan secara
pasangan saat ia membuat snapgram, bisa juga signifikan dengan kecemburuan; kecemburuan
dengan meminjam handphone pasangan secara berhubungan dengan dimensi negatif dari kualitas
tiba-tiba untuk melihat akitivitas pasangan di hubungan romantis.
jurnal.unpad.ac.id/jpsp 89
Journal of Psychological Science and Profesion (JPSP)
Vol.2, No.1, April 2018
E-mail: jurnal.psp@unpad.ac.id
jurnal.unpad.ac.id/jpsp 90
Journal of Psychological Science and Profesion (JPSP)
Vol.2, No.1, April 2018
E-mail: jurnal.psp@unpad.ac.id
emosi dan perilaku serta skor rata-rata kualitas atau protektif kepada pasangannya melalui
hubungan romantis yang paling rendah. Pada instagram.
penelitian ini tidak dapat dilihat secara pasti
mengapa responden yang mengakses instagram SARAN
4-7 jam/hari yang memiliki skor rata-rata Penelitian ini masih memiliki kekurangan
kecemburuan yang paling tinggi dan skor rata- serta keterbatasan sehingga untuk peneliti
rata kualitas hubungan romantis yang paling selanjutnya dapat mempertimbangakan saran
rendah. Hal ini karena pada penelitian ini tidak berikut ini:
terdapat data terperinci mengenai aktivitas dan 1. Pada penelitian ini, responden berada pada
informasi apa saja yang didapatkan oleh rentang usia 15-18 tahun, namun proposi
responden pada saat mengakses instagram. dari masing-masing usia berbeda jauh. Maka
dari itu, diharapkan penelitian selanjutnya
SIMPULAN untuk lebih mempertimbangkan aspek
persebaran usia dari responden peneltian.
Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka Selain itu juga penelitian selanjutnya dapat
dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu terdapat dilakukan pada rentang usia atau tahap
hubungan antara kecemburuan dengan kualitas perkembangan yang lain.
hubungan romantis yang negatif secara signifikan 2. Penelitian ini menggunakan metode
pada remaja pengguna instagram usia 15-18 korelasional sehingga belum dapat dilihat
tahun yang berpacaran. Hubungan yang negatif variabel mana yang lebih memengaruhi
secara signifikan menunjukkan bahwa semakin variabel lain. Oleh karena itu, dapat dicoba
tinggi kecemburuan yang dimiliki oleh individu, untuk peneliti selanjutnya melakukan analisis
maka semakin rendah kualitas hubungan regresi terkait dengan kedua variabel ini agar
romantis yang ia miliki. Jika dilihat secara lebih mendapat gambaran yang lebih jelas.
spesifik, maka komponen kognitif dan komponen 3. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa
perilaku dari kecemburuan memiliki hubungan individu yang mengakses Instagram 4-7
yang negatif signifikan dengan kualitas hubungan jam/hari lah yang memiliki kecemburuan
romantis. Sementara komponen emosi tidak yang paling tinggi dan kualitas hubungan
berhubungan secara signifikan dengan kualitas romantis yang paling rendah. Namun, dari
hubungan romantis. penelitian ini tidak dapat menjelaskan faktor-
Selanjutnya ditinjau dari dimensi-dimensi faktor penyebabnya. Sehingga untuk peneliti
kualitas hubungan romantis dengan selanjutnya dapat melihat secara lebih lanjut
kecemburuan. Dari keenam dimensi dari kualitas mengenai durasi, aktivitas serta informasi
hubungan romantis, yaitu autonomy support, yang didapatkan individu ketika mengakses
warmth, structure, chaos, rejection, dan coercion Instagram dalam waktu tersebut.
yang memiliki hubungan yang signifikan dengan
kecemburuan hanyalah dimensi chaos dan DAFTAR PUSTAKA
coercion. Kedua dimensi ini memiliki hubungan
yang positif dan signifikan dengan kecemburuan. Andersen, P.A., Eloy, S.V., Guerrero, L.K., &
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa Spitzberg, B.H. (1995). Romantic jealousy
responden dengan usia yang berbeda memiliki and relational satisfaction: A look at the
tingkat kualitas hubungan romantis yang berbeda. impact of jealousy experience and
Responden dengan durasi mengakses Instagram expression. Communication Reports, 8,
dalam sehari yang berbeda juga memiliki tingkat 77–85.
kecemburuan dan kualitas hubungan romantis Barelds, D. P., & Barelds‐Dijkstra, P. (2007).
yang berbeda pula. Relations between different types of
Selain itu juga disimpulkan bahwa jealousy and self and partner perceptions of
responden yang mengakses instagram 4-7 relationship quality. Clinical Psychology &
jam/hari memiliki skor rata-rata kecemburuan Psychotherapy, 14(3), 176-188.
yang paling tinggi terutama pada komponen Barnett, O.W., Martinez, T.E., & Bluestein, B.
emosi dan perilaku serta skor rata-rata kualitas (1995). Jealousy and romantic attachment
hubungan romantis yang paling rendah. in maritally violent and nonviolent men.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk Journal of Interpersonal Violence, 10, 473–
para remaja yang sedang berpacaran sebaiknya 486.
tidak terlalu sering memikirkan atau mencurigai Buunk, B.P. (1991). Jealousy in close
pasangannya menjadi tidak setia di instagram dan relationships: An exchange theoretical
tidak terlalu sering melakukan perilaku detektif perspective. In P. Salovey (Ed.),
jurnal.unpad.ac.id/jpsp 91
Journal of Psychological Science and Profesion (JPSP)
Vol.2, No.1, April 2018
E-mail: jurnal.psp@unpad.ac.id
jurnal.unpad.ac.id/jpsp 92