Anda di halaman 1dari 70

DAFTAR ARTIKEL JURNAL PSIKOLOGI PERSEPTUAL

JURNAL PSIKOLOGI PERSEPTUAL VOLUME 1 NOMOR 1 (2016)


No Judul Penulis Abstrak, Tautan, dan Cara Sitasi

1. Hubungan Elyona Bees, Berta Di Indonesia banyak kejadian yang menunjukkan bahwa dunia pendidikan Indonesia telah
Kelekatan Ibu dan Esti Ari Prasetya terjadi tindakan bullying terhadap siswanya. Salah satu faktor yang dapat membantu
Anak dengan mengurangi fenomena bullying adalah kelekatan antara ibu dan anak. Penelitian ini bertujuan
Perilaku Bullying untuk mengetahui apakah ada hubungan yang negatif dan signifikan antara kelekatan ibu
Anak Remaja di dan anak dengan perilaku anak remaja di SMA Negeri 3 di kota kupang. Metode penumpulan
SMA Negeri 3 Kota data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi. Skala yang digunakan
Kupang dalam penelitian ini yaitu skala bullying yang di susun dalam Lizt (2005) (α = 0,895) dan
skala kedua yaitu, Inventory of Parent and Peer Attachment (IPPA) yang di adaptasi dari
skala kelekatan antara ibu dan anak yang disusun oleh Armsden, dkk (2001) (α=0,859).
Partisipan dalam penelitian ini adalah remaja kelas XII SMA Negeri 3 Kupang dan
menggunakan teknik pengambilan sampling jenuh dengan total subjek sebanyak 198 orang.
Pengujian hipotesis dan korelasi antara kelekatan ibu dan anak dengan perilaku bullying akan
menggunakan uji korelasi Spearman Rho. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan
negatif tetapi tidak signifikan antara perilaku Bullying dengan kelekatan antara ibu dan anak
(r = -0.115, p lebih kecil dari 0,05).
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/1075
Sitasi:
Bees, E., & Prasetya, B. E. A. (2016). Hubungan kelekatam ibu dan anak dengan perilaku
bullying anak remaja di SMA Negeri 3 kota Kupang. Jurnal Psikologi Perseptual, 1(1), 1-
16. doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v1i1.1075.
2. Hubungan Antara Pebby Ayu Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi remaja terhadap
Persepsi Remaja Ramadhany, Triana keberfungsian keluarga dengan kematangan emosi pada remaja akhir. Hipotesis yang
Terhadap Noor Edwina diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara persepsi remaja terhadap
Keberfungsian Dewayani keberfungsian keluarga dengan kematangan emosi pada remaja akhir. Karakteristik subjek
Keluarga Dengan Soeharto, yakni : remaja berusia 16-18 tahun dan tinggal bersama orang tua. Jumlah subjek dalam
Kematangan Emosi Metty Verasari penelitian sebanyak 93 subjek. Data penelitian di ungkap dengan Skala McMaster Family
Pada Remaja Akhir Assessment Device (FAD) yang disusun oleh Epstein,dkk (1983) untuk mengungkap
persepsi remaja terhadap keberfungsian keluarga dan Skala Kematangan Emosi untuk
mengungkap kematangan emosi. Analisis data dilakukan dengan teknik korelasi Product
Moment dari Karl Pearson dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 16. Berdasarkan
analisis data antara variabel persepsi remaja terhadap keberfungsian keluarga dengan
kematangan emosi pada remaja akhir diperoleh diperoleh koefisien (rxy) sebesar 0,546 (p
lebih kecil dari 0,01) sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Hal ini menunjukan
bahwa adanya hubungan positif antara persepsi remaja terhadap keberfungsian keluarga
dengan kematangan emosi pada remaja akhir.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/1076
Sitasi:
Ramadhany, P. A., Soeharto, T. N. E. D., & Verasari, M. (2016). Hubungan antara persepsi
remaja terhadap keberfungsian keluarga dengan kematangan emosi pada remaja akhir. Jurnal
Psikologi Perseptual, 1(1), 17-26. doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v1i1.1076.
3. Hubungan Antara Evani Julianty, Memiliki peran ganda membuat wanita berpeluang besar mengalami konflik. Dukungan
Dukungan Sosial Berta Esti Ari sosial suami diharapkan menjadi salah satu faktor yang dapat mengurangi atau bahkan
Suami Dengan Prasetya mengatasi konflik peran ganda. Penelitian ini bertujuan mengetahui korelasi negatif antara
Konflik Peran dukungan sosial suami dengan konflik peran ganda. Metode pengumpulan data
Ganda Pada Guru menggunakan metode skala, yang terdiri dari skala dukungan sosial suami yang disusun oleh
Wanita di peneliti berdasarkan teori yang dikemukakan oleh James S. House (1987) (α = 0.878) dan
Kabupaten skala konflik peran ganda yang diadaptasi dari skala konflik peran ganda yang disusun oleh
Halmahera Barat Carlson, Kacmar dan Williams (2000) (α = 0,809). Subjek penelitian adalah guru wanita
SMA dan SMK di kabupaten Halmahera Barat. Teknik pengambilan sampel menggunakan
teknik accidental sampling dengan total subjek 71 orang. Hasil uji penelitian ini menunjukan
adanya hubungan negatif yang tidak signifikan antara dukungan sosial suami dengan konflik
peran ganda (r = -0,184 p lebih kecil dari 0,005).
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/1077
Sitasi:
Julianty, E., & Prasetya, B. E. A. (2016). Hubungan antara dukungan sosial suami dengan
konflik peran ganda pada guru wanita di kabupaten Halmahera Barat. Jurnal Psikologi
Perseptual, 1(1), 27-39. doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v1i1.1077.
4. Peranan Butir Wahyu Widhiarso Meskipun penggunaan butir unfavorabel dalam skala psikologi disarankan dalam banyak
Unfavorabel Dalam referensi, namun beberapa penelitian menemukan rendahnya kualitas properti psikometris
Menghasilkan butir tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mereplikasi penelitian tersebut dengan
Dimensi Baru menekankan pada validitas faktorial dan kriteria butir-butir unfavorabel. Data penelitian ini
Dalam Pengukuran didapatkan dari pengukuran motivasi berprestasi pada siswa SMA (N=2986) dengan
Psikologi menggunakan Skala Motivasi Berprestasi. Hasil pengujian model pengukuran melalui
pendekatan analisis faktor eksploratori menyimpulkan bahwa model 3 faktor menjelaskan
data penelitian dengan tepat. Namun demikian, salah satu dari faktor di model tersebut berisi
semua butir unfavorabel. Hasil ini menunjukkan bahwa faktor yang muncul dari analisis lebih
diakibatkan oleh kesamaan metode dibanding dengan indikator. Hasil pengujian korelasi
antara butir dan ketiga faktor hasil analisis sebelumnya menunjukkan hasil bahwa tidak ada
perbedaan nilai validitas kriteria antara butir unfavorabel dan favorabel. Hasil yang sama
juga muncul dari korelasi faktor dan kriteria. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini
adalah melibatkan butir-butir unfavorabel dalam skala cenderung mengganggu validitas
faktorial namun tidak pada validitas kriteria skor skala.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/1078
Sitasi:
Widhiarso, W. (2016). Peranan butir unfavorabel dalam menghasilkan dimensi baru dalam
pengukuran psikologi. Jurnal Psikologi Perseptual, 1(1), 40-52. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v1i1.1078.
5. Meningkatkan Latifah Nur Ahyani Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris efektifitas pelatihan social support
Adversity Quotient dalam meningkatkan Adversity Quotient (daya juang) pada anak anak Panti Asuhan.
(Daya Juang) Pada Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Ada perbedaan tingkat
Anak Anak Panti Adversity Quotient sebelum mendapatkan pelatihan social support dan setelah mendapatkan
Asuhan Melalui pelatihan social support. Tingkat Adversity Qoutient sebelum mendapatkan pelatihan social
Penguatan Sosial support lebih rendah dibandingkan tingkat Adversity Quotient setelah mendapatkan pelatihan
Support social support. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Adiversity
Qoutient yang sudah dimodifikasi. Subjek penelitian adalah remaja panti asuhan Samsah di
Kudus. Pengambilan sampel dengan purposive sampling dan diperoleh 12 anak sebagai
sampel. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitiatif dengan rancangan One
group Pretest and Posttest design (Cook and Campbell, 1979). Hasil dari kegiatan yang telah
dilakukan diuji statistik dengan uji t diperoleh hasil t : - 5,698 dengan nilai p : 0,000 (p ˂
0,000), hal ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara Adversity Quotient
sebelum pelatihan dengan Adversity quotient setelah pelatihan.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/1079
Sitasi:
Ahyani, L. N. (2016). Meningkatkan adversity quotient (daya juang) pada anak anak panti
asuhan melalui penguatan sosial support. Jurnal Psikologi Perseptual, 1(1), 52-61. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v1i1.1079.

JURNAL PSIKOLOGI PERSEPTUAL VOLUME 1 NOMOR 2 (2016)

No Judul Penulis Abstrak, Tautan, dan Cara Sitasi

1. Motivasi Belajar Ahmad Afiif, Al- Penelitian ini termasuk penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
Biologi Siswa Fatih Bau antara pola asuh orang tua dan dukungan sosial teman sebaya terhadap motivasi belajar biologi
SMA Ditinjau Dari Makkulau siswa di SMA Negeri 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru. Penelitian ini melibatkan tiga variabel
Pola Asuh yakni variabel bebas adalah pola asuh orang tua dan dukungan sosial teman sebaya sedangkan
Orangtua dan variabel terikat adalah motivasi belajar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
Dukungan Sosial kelas XII IPA di SMAN 1 Tanete Rilau yang berjumlah 111 orang. Sedangkan sampelnya
Teman Sebaya berjumlah 56 siswa diambil melalui teknik random sampling. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala pola asuh orang tua, skala dukungan sosial teman sebaya, dan skala
motivasi belajar. Teknik analisis data yang digunakan yaitu statistik deskriptif serta statistik
inferensial. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan statistik deskriptif untuk pola asuh
orang tua diperoleh nilai rata-rata 97,9 berada dalam kategori sedang dari 56 sampel diperoleh
nilai terendah 82 dan tertinggi113, dukungan sosial teman sebaya diperoleh nilai rata-rata 82,4
berada dalam kategori sedang dari 56 sampel diperoleh nilai terendah 64 dan tertinggi102 dan
untuk motivasi diperoleh nilai rata-rata 62,6 berada dalam kategori sedang dari 56 sampel
diperoleh nilai terendah 34 dan tertinggi 77. Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial
dengan uji t menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari ttabel (9,308 lebih besar dari
2,0048) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Ini berarti pola asuh orang tua dan dukungan sosial
teman sebaya dengan motivasi belajar memiliki hubungan dengan sumbangsi sebesar 46,29%.

Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/1636

DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v1i2.1636

Sitasi:
Afiif, A., & Makkulau, A. F. B. (2016). Motivasi belajar biologi siswa SMA ditinjau dari pola
asuh orangtua dan dukungan sosial teman sebaya. Jurnal Psikologi Perseptual, 1(2), 62-69.
doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v1i2.1636.
2. Pengaruh Dovian Syafril Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses
Penerapan Metode Umam, Latifah belajar mengajar di sekolah. Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan
Mind Mapping Nur Ahyani eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, salah satunya adalah
Terhadap Hasil faktor kecerdasan. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar, salah satunya
Belajar Bahasa adalah metode belajar yang digunakam oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Indonesia Siswa SD pengaruh penerapan metode Mind Mapping terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa SD.
Kelas 3 Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 3 SD yang dipilih dengan metode purposive sampling.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitiatif dengan rancangan Pretest-Posttest
Control Group Design. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa
dimana pada kelompok eksperimen yang mendapatkan perlakuan metode Mind Mapping
mendapat hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak
mendapatkan perlakuan diterima.

Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/1637
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v1i2.1637

Sitasi:
Umam, D. S., & Ahyani, L. N. (2016). Pengaruh penerapan metode mind mapping terhadap
hasil belajar bahasa indonesia siswa SD kelas 3. Jurnal Psikologi Perseptual, 1(2), 70-83. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v1i2.1637

3. Hubungan Antara Rozan Ismatul Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan komunikasi
Konsep Diri Maula Sofwan, interpersonal yang efektif antara ibu dan anak pada masa remaja tengah. Hipotesis yang
Dengan Triana Noor diajukan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara konsep diri dengan komunikasi
Komunikasi Edwina D S interpersonal yang efektif antara ibu dan anak. Semakin tinggi konsep diri subjek dalam
Interpersonal Yang penelitian ini maka semakin efektif komunikasi interpersonal dengan ibunya, sebaliknya
Efektif Antara Ibu semakin rendah konsep diri subjek maka semakin tidak efektif komunikasi dengan ibunya.
dan Anak Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah menengah atas di Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY) dengan karakteristik subjek penelitian adalah remaja pada usia pertengahan yang berusia
15 – 18 tahun yang tinggal bersama ibu. Pengumpulan data penelitian menggunakan skala
konsep diri dan skala komunikasi interpersonal yang efektif antara ibu dan anak. Berdasarkan
analisis data yang dilakukan, ditemukan ada hubungan antara konsep diri dengan komunikasi
interpersonal yang efektif antara ibu dan anak pada masa remaja tengah. Koefisien korelasi
antara konsep diri dengan komunikasi interpersonal yang efektif antara ibu dan anak sebesar
rxy = 0,552 (p lebih kecil dari 0,01).

Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/1638

DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v1i2.1638

Sitasi:
Sofwan, R. I. M., & Edwina D S. T. N. (2016). Hubungan antara konsep diri dengan
komunikasi interpersonal yang efektif antara ibu dan anak. Jurnal Psikologi Perseptual, 1(2),
64-92. doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v1i2.1638

4. Pendidikan Mochamad Pegunungan Muria merupakan salah satu kawasan dataran tinggi di bagian Utara Jawa Tengah.
Bencana dan Widjanarko, Dian Saat ini masih menghadapi berbagai permasalahan lingkungan. Tercatat pada tanggal 20 Maret
Respon Psikososial Wismar’ein 2006 terjadi tanah longsor dan banjir bandang di Desa Tempur Kabupaten Jepara yang
Pada Guru di Desa menyebabkan sekitar 4.000 penduduk terisolasi. Dua jalur utama menuju Desa Tempur, dari
Tempur, Kabupaten Pati maupun Jepara, juga tak bisa dilalui. Sulitnya akses keluar ke desa berikut menjadikan
Jepara ketersediaan pangan menjadi persoalan paling serius di desa saat itu. Kejadian lagi, pada awal
tahun 2014, curah hujan yang tinggi menjadikan longsor dan mengakibatkan sebelas rumah
rusak dan terdapat dua retakan tanah ambles di Giligumuk, Dukuh Karangrejo dan Sawah
Bongkor di Dukuh Perkoso dan menjadikan sekitar 873-an warga di evakuasi di desa terdekat.
Tujuan dari laporan penelitian tentang efektivitas pengabdian masyarakat ini adalah
memberikan pendampingan pada guru MI Al-Anwar dan MTs Mathali’ul Huda di Desa
Tempur, Kabupaten Jepara dalam pelatihan pendidikan bencana dan respon psikososial serta
pembuatan buku pendidikan bencana. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah
ceramah, diskusi kelompok terarah, curah pendapat, dan tanya jawab. Simpulannya adalah
guru di MI Al-Anwar dan MTs Mathali’ul Huda telah mendapatkan keahlian untuk mengenal
ancaman bencana yang ada di daerahnya dan bisa memiliki kemampuan mengurangi tekanan
psikologis pada siswa-siswi yang tinggal di daerah rawan bencana, seperti di Desa Tempur,
Kabupaten Jepara serta guru di MI Al-Anwar dan MTs Mathali’ul Huda di Desa Tempur,
Kabupaten Jepara telah membuat buku pendidikan bencana.

Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/1639

DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v1i2.1639

Sitasi:
Widjanarko, M., & Wismar’eim, D. (2016). Pendidikan bencana dab respon psikososial pada
guru di desa Tempur, kabupaten Jepara. Jurnal Psikologi Perseptual, 93-101. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v1i2.1639.
5. Kontribusi Self- Putri Saraswati Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan kontribusi antara self regulated
Regulated Learning learning, dan kecerdasan emosi terhadap konsentrasi belajar. Dalam penelitian ini yang
Dan Kecerdasan dimaksud dengan konsentrasi belajar adalah perhatian seseorang dalam proses belajar.
Emosi Dalam Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi konsentrasi seseorang dalam belajar. Hal yang
Konsentrasi Belajar mempengaruhi konsentrasi belajar dapat berasal dari dalam diri maupun dari luar diri
seseorang. Dari dalam diri dapat berupa self regulated learning yakni kemampuan seseorang
dalam mengevaluasi diri, mengatur, melakukan dan memonitoring hal-hal yang berhubungan
dengan proses belajarnya. Selain itu, faktor internal lain yang berhubungan dalam konsentrasi
belajar adalah emosi. Kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang dalam mengelola
emosinya dan memahami emosi orang lain. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif korelasional dengan subjek penelitian berjumlah 222 orang yang terdiri dari 66
mahasiswa dan 156 mahasiswi. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random
sampling. Data penelitian diambil dengan menggunakan skala likert untuk semua variabelnya.
Kemudian diuji dengan teknik statistik korelasi product moment. Hasil penelitian ini adalah 1)
tidak ada hubungan antara self regulated learning dan konsentrasi belajar r = -0.079 (p lebih
besar dari0,05), 2) tidak ada hubungan anatara kecerdasan emosi dan konsentrasi belajar r =
0,677 (p lebih besar dari 0,05), 3) terdapat hubungan positif antara self regulated learning dan
kecerdasan emosi r = 0,496 (p lebih kecil dari 0,05). Dengan demikian, berarti semakin tinggi
self regulated learning maupun kecerdasan emosi yang dimiliki seseorang tidak berhubungan
secara signifikan dengan konsentrasi belajar yang dimilikinya. Oleh karena itu, self regulated
learning dan kecerdasan emosi tidak memiliki kontribusi yang signifikan terhadap konsentrasi
belajar pada penelitian ini.

Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/1640

DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v1i2.1640

Sitasi:
Saraswati, P. (2016). Kontribusi self-regulated learning dan kecerdasan emosi dalam
konsentrasi belajar. Jurnal Psikologi Perseptual, 1(2), 102-120. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v1i2.1640.

JURNAL PSIKOLOGI PERSEPTUAL VOLUME 2 NOMOR 1 (2017)

No Judul Penulis Abstrak, Tautan, dan Cara Sitasi

1. Analisis 4P Rosita Yuniati, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
(Product, Price, Patria Mukti keputusan calon mahasiswa dalam memilih Perguruan Tinggi, (2) faktor dominan yang
Place, dan mempengaruhi keputusan calon mahasiswa dalam memilih Perguruan Tinggi. Responden
Promotion) Dalam penelitian ini terdiri dari siswa-siswa SMU dari beberapa SMU di Kota Solo sebanyak 254
Pengambilan siswa dan mahasiswa baru Universitas Setia Budi sebanyak 247, sehingga total responden
Keputusan Calon adalah 501 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang
Mahasiswa mempengaruhi pengambilan keputusan dalam memilih Perguruan Tinggi yaitu (1) faktor
Memilih Perguruan akademik, yang terdiri dari keringanan biaya, biaya pendidikan, status akreditasi, kurikulum,
Tinggi dosen, karyawan dan kemudahan mencari pekerjaan (2) faktor sarana dan prasarana yaitu:
kondisi gedung, kelengkapan fasilitas, kondisi lingkungan kampus dan (3) faktor
pendukung.yang terdiri dari overseas studium generale dan dukungan keluarga.

Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/2217
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v2i1.2217
Sitasi:
Yuniati, R., & Mukti, P. (2017). analisis 4p (product, price, place, dan promotion) dalam
pengambilan keputusan calon mahasiswa memilih perguruan tinggi. Jurnal Psikologi
Perseptual, 2(1), 1-8. doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v2i1.2217.
2. Hubungan Perilaku Julia Jurnal Penurunan moral merupakan isu yang paling penting untuk diperbincangkan, berbagai macam
Prososial Dan Aridhona pengaruh yang dapat menurunkan perkembangan moral seseorang, terlebih pada usia remaja
Religiusitas yang merupakan masa yang terjadinya perubahan yang sangat pesat yang mudah terpengaruh
Dengan Moral Pada oleh lingkungannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku prososial
Remaja dan religiusitas dengan moral pada remaja. Penelitian ini menggunakan subjek remaja dengan
jumlah 100 orang yang berada di SMP, yang terdiri dari usia 13 sampai 16 tahun. Penelitian
ini menggunakan teknik kuota sampling. Data dikumpulkan melalui kuisioner yang terdiri
dari pembagian kuisioner perilaku prososial, religiusitas, dan moral dengan menggunakan
skala likert. Analisis korelasi ganda yang digunakan untuk mengetahui adanya hubungan
prososial dan religiusitas dengan moral pada remaja. Hasil analisis menunjukan ada hubungan
positif antara perilaku prososial, religiusitas, dan moral yang artinya semakin tinggi perilaku
prososial dan religiusitas maka semakin bagus pula moral yang dimiliki remaja. Perilaku
prososial yang tinggi menunjukkan bahwa remaja tengah mengalami perkembangan moral
dalam rentang kehidupannya sebagai manusia. Moral yang tinggi juga mempengaruhi
tingginya religiusitas yang tinggi menunjukkan bahwa remaja telah mampu menyesuaikannya.
Hubungan yang signifikan menunjukkan moral pada remaja dapat dipengaruhi oleh perilaku
prososial dan religiusitas yang remaja kembangkan selama masa remaja. Faktor-faktor lain
yang mempengaruhi moral diluar perilaku prososial dan religiusitas seperti usia, kelas sosial
ekonomi, relasi sosial dan faktor kepribadian.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/2218
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v2i1.2218
Sitasi:
Aridhona, J. J. (2017). Hubungan perilaku prososial dan religiusitas dengan moral pada
remaja. Jurnal Psikologi Perseptual, 2(1), 9-19. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v2i1.2218.
3. Work Conflict Pada Rooswita Santia Salah satu faktor yang mempengaruhi pekerjaan seseorang ialah faktor kepemimpinan. Faktor
Seorang Karyawan Dewi, Muhammad kepemimpinan ialah kualitas dalam memberikan dorongan semangat, arahan, dan dukungan
Yang Mengalami Irfan Fauzan yang diberikan manajer dan team leader. Namun, apabila seorang pemimpin tidak memberikan
Bullying semangat dan dorongan kepada anggotanya bahkan seperti melakukan tindakan bullying
kepada anggotanya, tentu saja hal tersebut membawa dampak negatif kepada anggotanya.
Karyawan yang mengalami bullying akan kurang mampu mengatasi tugas sehari-sehari dan
bekerja sama di lingkungan kerjanya. Hal tersebut dapat menimbulkan konflik dalam sebuah
organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran work conflict pada seorang
karyawan yang mengalami bullying. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan
teknik observasi dan wawancara. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa subyek
memiliki konflik individu dengan koordinator di dalam organisasi yang dikarenakan perilaku
bullying. Konflik yang terjadi antara subjek dan koordinator adalah konflik disfungsional. Hal
tersebut membawa dampak negatif bagi subjek yaitu terhambatnya tujuan yang dikehendaki
oleh organisasi.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/2219
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v2i1.2219
Sitasi:
Dewi, R. S., & Fauzan, M. I. (2017). Work conflict pada seorang karyawan yang mengalami
bullying. Jurnal Psikologi Perseptual, 2(1), 20-29. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v2i1.2219.
4. Kecerdasan Emosi Yiyi Dwi Panti Penerimaan diri merupakan kemampuan menerima segala hal yang ada pada diri sendiri baik
Dan Dukungan Rahayu, Latifah kekurangan maupun kelebihan yang dimiliki, sehingga bila terjadi peristiwa yang kurang
Keluarga Dengan Nur Ahyani menyenangkan maka individu akan mampu berfikir logis tentang baik buruknya masalah yang
Penerimaan Diri terjadi tanpa menimbulkan perasaan, permusuhan, perasaan rendah diri, malu, dan rasa tidak
Orang Tua Yang aman. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan diri diantaranya kecerdasan emosi
Memiliki Anak dan dukungan keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara
Berkebutuhan penerimaan diri sebagai variabel tergantung, serta kecerdasan emosi dan dukungan keluarga
Khusus (ABK) sebagai variabel bebas. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif, dengan teknik incidental sampling yaitu penentuan sampel secara kebetulan kepada
40 orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Analisis data penelitian ini
menggunakan teknik analisis Regresi Dua Prediktor, dan pengolahan data Statistical Packages
for Social Sciences 16.0 for window. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan
didapatkan hasil penelitian bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara
kecerdasan emosional dengan penerimaan diri dan ada hubungan positif yang sangat signifikan
antara dukungan keluarga dengan penerimaan diri. Sumbangan efektif kecerdasan emosi dan
dukungan keluarga terhadap penerimaan diri sebesar 58,7%. Sedangkan sumbangan efektif
yang diberikan variabel kecerdasan emosi terhadap penerimaan diri sebesar 55,5%, untuk
variabel dukungan keluarga terhadap penerimaan diri mempunyai sumbangan efektif sebesar
21,3%.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/2220
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v2i1.2220

Sitasi:
Rahayu, Y. D. P., & Ahyani, L. N. (2017). Kecerdasan emosi dan dukungan keluarga dengan
penerimaan diri orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus (ABK). Jurnal Psikologi
Perseptual, 2(1), 30-48. doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v2i1.2220.

5. School Readiness Susanti Kesiapan sekolah merupakan hal yang penting, sebelum siswa menerima materi pelajaran di
Siswa Prasetyaningrum, lingkungan pendidikan. Dengan kesiapan sekolah yang baik anak akan lebih mudah menerima
Berkebutuhan Putri Saraswati dan memahami pelajaran. Begitupun halnya dengan siswa berkebutuhan khusus, mereka
Khusus di Kelas membutuhkan kesiapan dalam memasuki sekolah formal inklusi disebabkan karena banyaknya
- Ni’matuzahroh,
Inklusi Tingkat tuntutan lingkungan yang akan mereka hadapi. Beberapa aspek kesiapan sekolah (school
Ari Firmanto
Sekolah Dasar Kota readiness) yang harus dipenuhi siswa inklusi adalah aspek kognitif, sosial, emosi, motivasi dan
Batu bahasa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kesiapan sekolah siswa
berkebutuhan khusus di kelas inklusi. Jenis penelitian yaitu kuantitatif dengan subyek
penelitian sebanyak 31 siswa berkebutuhan khusus di kota Batu. Instrument penelitian
menggunakan observasi dan wawancara serta dianalisa dengan menggunakan analisa
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan rerata kesiapan sekolah (school readiness) pada siswa
berkebutuhan khusus aspek bahasa (2,98%), diikuti aspek emosi (2,80%), aspek sosial
(2,74%), aspek kognitif (2.60%), dan aspek motivasi (2.55%). Hal ini berarti kesiapan sekolah
siswa berkebutuhan khusus tingkat sekolah dasar di sekolah inklusi kota Batu yang paling
tinggi adalah kesiapan bahasa, diikuti dengan aspek emosi dan sosial. Sedangkan aspek yang
paling rendah dalam kesiapan sekolah siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusi Kota Batu
adalah aspek motivasi dilanjutkan dengan aspek kognitif.

Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/2221

DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v2i1.2221

Sitasi:
Prasetyaningrum, S., Saraswati, P., Ni’matuzahroh, & Firmanto, A. (2017). School readiness
siswa berkebutuhan khusus di kelas inklusi tingkat sekolah dasar Kota Batu. Jurnal Psikologi
Perseptual, 2(1), 49-68. doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v2i1.2221.

JURNAL PSIKOLOGI PERSEPTUAL VOLUME 2 NOMOR 2 (2017)

No Judul Penulis Abstrak, Tautan, dan Cara Sitasi

1. Studi Pendahuluan : MM Shinta Perkembangan dalam aspek moral sangat penting untuk diperhatikan terutama pada masa
Emosi Moral Pada Pratiwi, Maria remaja. Salah satu aspek penting dalam perkembangan moral adalah emosi moral. Tujuan dari
Remaja Goretti Adiyanti penelitian ini adalah melakukan studi awal dari penelitian tentang emosi moral guna
mengetahui macam-macam pelanggaran moral pada remaja, macam-macam emosi moral
remaja, dan faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya emosi moral. Penelitian awal ini
dilakukan dengan menggunakan studi survey pada 276 remaja usia 10 – 19 tahun di Semarang.
Analisis data yang digunakan adalah dengan menghitung frekuensi serta prosentase.
Pelanggaran moral yang paling banyak dialami oleh remaja adalah mencotek, Perilaku bully,
perilaku berpacaran berisiko melanggar peraturan sekolah, melanggar peraturan lalu lintas,
berbohong, merokok, membantah orangtua, berkelahi , menonton film porno, dan mencuri.
Emosi moral yang muncul pada remaja adalah takut, sedih, bingung, prihatin, merasa
bersalah,jijik, gelisah, kecewa, biasa saja, kasihan, kawatir, dan senang. Faktor yang paling
kuat memunculkan emosi moral terdiri dari dua faktor yaitu eksternal (seperti pengaruh orang
tua,teman, dan guru) dan internal(seperti nilai yang dimiliki, karakter dan identitas moral).

Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/2672
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v2i2.2672
Sitasi:
Pratiwi, MM., S., & Adiyanti, M. G. (2017). Studi pendahuluan : emosi moral pada remaja.
Jurnal Psikologi Perseptual, 2(2), 69-87. doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v2i2.2672.

2. Analisis Dan Latifah Nur Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesiapan sekolah anak.
Pengukuran Ahyani, Rr. Dwi Analisa dilakukan untuk mengetahui kebutuhan yang paling diperlukan untuk meningkatkan
Kesiapan Sekolah Astuti, Ridwan kualitas pendidikan prasekolah di kabupaten Kudus. Penelitian ini menggunakan metode
Anak Taman Kanak Budi Pramono pengambilan data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diambil dengan menggunakan alat
Kanak tes psikologi Denver II, Bender-Gestalt II, Child Development Inventory (CDI), sedangkan
data kualitatif menggunakan teknik observasi dan wawancara. Subjek penelitian adalah 40
anak Taman Kanak-Kanak (TK) dengan rincian 20 anak TK A dan 20 anak TK B yang terdiri
dari empat TK di Kabupaten Kudus. Pemilihan subjek dalam penelitian ini menggunakan
purposive sampling. Jumlah subjek penelitian terdiri dari 160 anak. Peneliti menyimpulkan
dari keseluruhan data, bahwa ada perbedaan antara sekolah yang terletak di kota dan dengan
sosioekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah yang berada di pinggiran kota.
Walaupun secara kategorisasi tidak jauh berbeda, namun secara rata-rata skor tiap anak
menunjukkan perbedaan.

Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/2673

DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v2i2.2673

Sitasi:
Ahyani, L. N., Astuti, R. D., & Pramono, R. B. (2017). Analisis dan pengukuran kesiapan
sekolah anak taman kanak kanak. Jurnal Psikologi Perseptual, 2(2), 88-97. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v2i2.2673.

3. Konsep Diri Dan Retno Ristiasih Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan konsep diri dengan penyesuaian diri peserta
Penyesuaian Diri Utami, Agung pelatihan garmen di Balai Latihan Kerja Disperindag Jawa Tengah. Subjek penelitian ini
Santoso Pribadi
Peserta Pelatihan berjumlah 84 orang peserta pelatihan di Balai Latihan Kerja Disperindag Jawa Tengah. Alat
Garmen Di Balai pengumpul data yang digunakan pada penelitian ini yaitu Skala Psikologi yang terdiri dari
Latihan Kerja skala konsep diri dan skala penyesuaian diri dengan menggunakan teknik Constructive
Disperindag Jawa Realism. Adapun metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah
Tengah menggunakan teknik Analisis Regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan konsep diri dengan penyesuaian diri peserta pelatihan garmen di Balai Latihan Kerja
Dsperindag Jawa Tengah. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
dinyatakan tidak diterima.

Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/2674

DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v2i2.2674

Sitasi:
Utami, R. R., & Pribadi, A. S. (2017). Konsep diri dan penyesuaian diri peserta pelatihan
garmen di balai latihan kerja disperindag Jawa Tengah. Jurnal Psikologi Perseptual, 2(2), 98-
108. doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v2i2.2674.

4. Kesadaran Trubus Raharjo Meta analisis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kesadaran phonologi dengan literasi
Phonologi Dengan membaca pada anak disleksia. Disleksia merupakan salah satu bentuk gangguan
Literasi Membaca neuropsikologi pada individu yang berkaitan denga literasi membaca. Literasi membaca
Pada Anak merupakan kemampuan kognitif untuk memasukkan informasi, menyimpan dan memproses
Disleksia: Kajian phonologi. Seorang dengan kemampuan membaca yang buruk dapat dipengaruhi oleh
Meta Analisis kesadaran phonologi. Literasi membaca dapat dipengaruhi oleh kesadaran phonologi.
Sebanyak 2080 sampel dan 27 data hubungan kesadaran phonologi dengan literasi membaca
dikumpulkan dari 20 naskah yang dipublikasikan rentang tahun 2001 - 2015. Lokasi observasi
dari studi-studi tersebut mencakup benua Asia, Eropa, Amerika. Hasil analisis data pada studi
meta analisis ini menunjukkan bahwa hubungan tersebut tergolong sedang dengan korelasi (ř)
sebesar 0.53, standar deviasi (SD) sebesar 0.373, dan interval kepercayaan berada pada rentang
-0.591 lebih kecil dari ř lebih kecil dari 0.837, artinya nilai (ř) dapat diterima. Hasil ini
menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara kesadaran
phonologi dengan literasi dapat diterima.

Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/2675

DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v2i2.2675

Raharjo, T. (2017). Kesadaran phonologi dengan literasi membaca pada anak disleksia: kajian
meta analisis. Jurnal Psikologi Perseptual, 2(2), 109-123. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v2i2.2675.

5. Kenakalan Remaja Renny Dyah Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kenakalan remaja yang tinggal di panti asuhan.
Dibalik Makna Dan Kurniawati Subjek dalam penelitian ini adalah remaja yang tinggal di panti asuhan yang memiliki
Faktor karakteristik sesuai dengan pokok permasalahan, yaitu berusia 15-17 tahun yang melakukan
Penyebabnya Di kenakalan remaja meliputi merokok, membolos sekolah, berbohong pada pengasuh panti,
Panti Asuhan keluar panti tanpa seijin pengasuh panti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi: sebagai pengalaman subjektif, suatu studi
tentang kesadaran dari perspektif pokok seseorang dengan menggunakan metode observasi dan
wawancara dalam pengumpulan data. Metode analisis data menggunakan codding (Moleong,
2007). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kurang kasih sayang, kurang mampu
mengontrol diri, mudah terpengaruh dengan teman-temannya, faktor ekonomi keluarga yang
kurang, serta kurang adanya pengawasan dari orang tua, guru serta pengasuh panti membuat
remaja panti berperilaku yang bertentangan dengan hukum, agama, dan norma yang berlaku
dimasyarakat seperti berkelahi dengan teman, mencuri, merusak, memeras serta mencopet.
Remaja juga mencoba-coba hal-hal baru yang dapat merusak dirinya sendiri seperti mencoba
merokok, minuman alkohol, mencampur minuman alkohol dengan minuman soda, mencampur
minuman alkohol dengan obat penghilang rasa nyeri yang dijual di pasaran atau minuman soda
dengan obat penghilang rasa nyeri yang dijual di pasaran, serta minum obat penghilang rasa
nyeri yang dijual dipasaran dalam jumlah banyak.

Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/2676
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v2i2.2676
Sitasi:
Kurniawati, R. D. (2017). Kenakalan remaja dibalik makna dan faktor penyebabnya di panti
asuhan. Jurnal Psikologi Perseptual, 2(2), 124-135. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v2i2.2676.
JURNAL PSIKOLOGI PERSEPTUAL VOLUME 3 NOMOR 1 (2018)

No Judul Penulis Abstrak, Tautan, dan Cara Sitasi

1. Dinamika Sri Indaryani Merujuk pada judul penelitian lebih ditekankan pada kekerasan seksual kategori perkosaan,
Psikososial Remaja dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988) merupakan perbuatan pelanggaran dengan
Korban Kekerasan kekerasan.Perbuatan ini dilakukan dengan menggunakan paksaan, ancaman, suap, tipuan
Seksual bahkan tekanan (Noviana, 2015).Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna informatif
yang terkandung dalam pikiran dan benak remaja yang mengalami kekerasan seksual.Metode
yang dipakai kualitatif dengan pendekatan fenomenologi persepsi Ponty menitikberatkan pada
wawancara tidak terstruktur dengan subjek penelitian adalah remaja korban kekerasan seksual.
Data yang diperoleh melalui wawancara ataupun observasi akan berupa kata-kata, perilaku
ataupun dokumentasi yang kesemuanya bersifat informantif dari pemahaman masing-masing
individu korban kekerasan seksual sebagaimana pengalaman hidupnya dan bagaimana
individu memberikan makna pada kejadian tersebut. Hasil penelitian menunjukkan pemaknaan
tubuh yang berbeda pada korban dengan latar belakang keluarga (nuclear family) berbeda.
Refleksi dari Ponty tentang pemaknaan tubuh antara teori dan temuan, signifikan. Sebelum
peristiwa kekerasan seksual terjadi semua korban menganggap bahwa tubuh mereka sangat
penting dan harus dijaga. Setelah peristiwa kekerasan seksual dengan proses berbeda maka
masing-masing korban dalam memaknai tubuhnya mengalami perbedaan.

Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/3677
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i1.3677

Sitasi:
Indaryani, S. (2018). Dinamika psikososial remaja korban kekerasan seksual. Jurnal Psikologi
Perseptual, 3(1), 1-6. doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i1.3677.

2. Hubungan Efikasi Ribka Desy Ariana Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif yang signifikan
Diri Karir Dengan antara efikasi diri karir dengan kematangan karir pada siswa kelas XII SMKN 2 Jepara.
Kematangan Karir Hipotesis dari penelitian ini yaitu adanya hubungan yang positif signifikan antara efikasi diri
Pada Siswa Kelas karir dengan kematangan karir pada siswa kelas XII SMKN 2 Jepara. Jumlah populasi dalam
XII SMKN 2 Jepara penelitian ini yakni 451 siswa dengan jumlah sampel 171 siswa. Variabel efikasi diri karir
diambil dengan menggunakan angket career decision making self-efficacy scale, sedangkan
kematangan karir menggunakan angket career maturity inventory. Data analisis dengan
menggunakan teknik analisa korelasi product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan
adanya hubungan yang positif signifikan antara efikasi diri karir dengan kematangan karir pada
siswa kelas XII SMKN 2 Jepara, dengan r = 0,381 dengan p lebih kecil dari 0,05.

Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/2240
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i1.2240
Sitasi:
Ariana, R. D. (2018). Hubungan efikasi diri karir dengan kematangan karir pada siswa kelas
XII SMKN 2 Jepara. Jurnal Psikologi Perseptual, 3(1), 7-21. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i1.2240.

3. Hubungan Antara Fera Christin Penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan signifikansi antara
Attachment Ibu – Hendriyani Day, kelekatan ibu-anak dengan kemandirian pada mahasiswa perantauan angkatan tahun pertama
Anak Dengan Berta Esti Ari di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Penelitian dilakukan terhadap 100 siswa tahun
Otonomi Pada Prasetya 2017 yang berasal dari luar Pulau Jawa di UKSW, dengan menggunakan teknik kuota
Mahasiswa sampling. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur kemandirian adalah
Perantauan Kuesioner Otonomi Remaja, dan instrumen yang digunakan untuk mengukur kelekatan adalah
Angkatan Tahun Inventory of Parent and Peer Attachment-Revisi (IPPA-R). Teknik yang digunakan adalah
Pertama di teknik analisis statistik untuk menguji korelasi antara dua variabel. Hasil penelitian ini
Universitas Kristen menunjukkan bahwa skor koefisien korelasi r = 0,231, dengan sig. = 0,021 (p lebih kecil dari
Satya Wacana 0,05). Hasil ini menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara kelekatan ibu - anak dan
kemandirian pada mahasiswa perantauan angkatan tahun pertama di UKSW. Kelekatan ibu -
anak berkontribusi 5,3% terhadap munculnya perilaku kemadirian pada mahasiswa perantauan
angkatan tahun pertama di UKSW, sedangkan sisanya 94,7% dapat disebabkan oleh faktor
lain.

Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/3678
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i1.3678

Sitasi:
Day, F. C. H., & Prasetya, B. E. A. (2018). Hubungan antara attachment ibu – anak dengan
otonomi pada mahasiswa perantauan angkatan tahun pertama di Universitas Kristen Satya
Wacana. Jurnal Psikologi Perseptual, 3(1), 22-28. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i1.3678.

4. Komunikasi Non Raja Widya Keberadaan gay di Indonesia tidak dapat diterima masyarakat, alasan apapun yang diberikan
Verbal Novchi, Khusnul oleh kaum homoseksual ditolak masyarakat karena tidak sesuai dari segi moral, agama, dan
Homoseksual Hanafi, Shally norma budaya. Permasalahan yang berkembang di masyarakat membuat kelompok gay harus
(Studi Isaura Zulietta menggunakan simbol-simbol yang secara tidak langsung menunjukkan identitas dirinya
Fenomenologi dengan menggunakan komunikasi non verbal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Simbol Komunikasi simbol komunikasi yang digunakan oleh kaum gay di Pekanbaru dalam mencari pasangan.
Kaum Gay di Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk studi fenomenologi dengan
Pekanbaru) melakukan observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam terhadap subjek penelitian yang
terdiri dari empat orang gay, satu orang teman gay, dan satu orang psikolog. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kaum gay menggunakan komunikasi non verbal dalam mencari pasangan
adalah sebagai berikut: pertama, simbol kontak mata ditandai dengan menatap pria lain secara
lirik-lirikan beberapa kali dan menatap lebih lama ke arah pria yang menjadi target, biasanya
lebih dari tiga detik dan dilakukan secara berulang-ulang. Kedua, simbol gerakan tubuh lebih
terlihat pada gay yang berperan sebagai wanita, cara berjalan, gerakan tangan, pembawaan
diriya yang gemulai bahkan dari cara memegang benda dapat terlihat dengan sangat jelas.
Ketiga, simbol penampilan, jika gaya tipe top seperti pria metroseksual sedangkan bottom
berpenampilan feminim. Keempat, simbol ekspresi wajah, yaitu menampilkan ekspresi wajah
bahagia, senyum-senyum yang menggoda dan mengedipkan mata.

Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/2317

DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i1.2317

Sitasi:

Novchi, R. W., Hanafi, K., & Zulietta, S. I. (2018). Komunikasi non verbal homoseksual (studi
fenomenologi simbol komunikasi kaum gay di Pekanbaru). Jurnal Psikologi Perseptual, 3(1),
29- 36. doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i1.2317.

5. Kohesi Sosial Yusuf Ratu Agung Penelitian ini bertujuan untuk memetakan pemahaman mahasiswa psikologi tentang konsep
Dalam Membentuk kohesi sosial dan harmoni. Pemahaman yang didasarkan pada pengalaman berinteraksi secara
Harmoni intens dengan beberapa kelompok yang lain. Pemahaman tentang kedua konstrak tersebut
Kehidupan memungkinkan terjadinya pergeseran makna secara teoritik. Penelitian ini menggunakan
Komunitas metode kualitatif, Pengumpulan data menggunakan instrument open questioner yang
disebarkan pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang. Dalam temuan penelitian terjadi ekspansi konsep kohesi sosial dengan terdiri
dari kekuatan yang berlaku pada anggota suatu kelompok untuk tinggal di dalamnya, dan
dengan aktif berperan untuk kelompok dalam kelompok kompak, anggota ingin menjadi
bagian dari kelompok, mereka biasanya suka satu sama lain dan hidup rukun serta bersatu dan
setia di dalam mengejartujuan kelompok.

Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/3679

DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i1.3679

Sitasi:
Agung, Y. R. (2018). Kohesi sosial dalam membentuk harmoni kehidupan komunitas. Jurnal
Psikologi Perseptual, 3(1), 37-43. doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i1.3679.

JURNAL PSIKOLOGI PERSEPTUAL VOLUME 3 NOMOR 2 (2018)

No Judul Penulis Abstrak, Tautan, dan Cara Sitasi

1. Desain Intervensi Defiana Gunawan, Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan desain intervensi dengan cara mereduksi intensi
Melalui Pendekatan Desy Kumala Sari, perceraian berdasarkan teori Levin. Adapun metode penelitian yang penulis gunakan adalah
Teori Levin Untuk Feren Agnes, penelitian kualitatif dengan metode pengukuran Participacy Action Research (PAR) yang
Mereduksi Margaret melibatkan partisipan sebanyak tiga orang dari anggota komunitas SPINMOTION (Single
Perceraian Parents in Motion) Jogja. Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa pada tahun 2015,
perceraian di Indonesia sendiri mencapai 347.256 orang, hal ini terus meningkat dari 2013.
Terdapat berbagai macam penyebab dari perceraian, dalam penelitian ini kami lebih
menekankan pada perceraian akibat ketidaksetiaan (unfaithfullness). Desain intervensi yang
dilakukan kepada pasangan yang sudah menikah atau yang baru akan menikah agar mereduksi
intensi perceraian di kemudian hari yaitu dengan Focus Group Design (FGD), melalui seminar
atau penyuluhan, dan pemutaran film berdasarkan pengalaman dari orang-orang yang
mengalami perceraian. Hasil penelitian menemukan bahwa perlu dilakukan desain intervensi
dengan cara mereduksi intensi perceraian sehingga untuk mencapai tujuan sasaran jangka
panjang ini, maka dalam jangka pendek dan menengah perlu dilakukan upaya untuk merubah
pola pikir para pasangan muda agar tidak terjebak dalam pola pikir yang keliru mengenai
pernikahan maupun perceraian.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/2245

DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i2.2245

Sitasi:
Gunawan, D., Sari, D. K., Agnes, F., & Margaret. (2018). Desain intervensi melalui
pendekatan teori levin untuk mereduksi perceraian. Jurnal Psikologi Perseptual, 3(2), 44-55.
doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i2.2245.

2. Perbedaan Fear Of Triana Octaviani Wanita karier dapat mengalami fear of success yang cenderung disebabkan oleh beberapa
Success Ditinjau Pita, Berta Esti Ari faktor, salah satunya adalah status pernikahan yaitu menikah dan belum menikah. Penelitian
Dari Status Prasetya ini bertujuan untuk menguji adanya perbedaan fear of success antara dua kelompok. Subjek
Pernikahan Pada dalam penelitian ini adalah karyawati bank-bank yang berada di daerah Salatiga sebanyak 76
Wanita Karier orang (38 menikah dan 38 belum menikah), dipilih dengan teknik accidental sampling. Data
dikumpulkan dengan skala fear of success yang dibuat oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek
fear of success oleh Horner (dalam Berkowitz, 1980). Uji Hipotesis dilakukan dengan
menggunakan t-test yang menunjukkan angka t sebesar 5,862 dengan signifikansi 0,000 (p
lebih kecil dari 0,05). Hasil hipotesis ini diterima yakni ada perbedaan fear of success ditinjau
dari status pernikahan pada wanita karier, dimana wanita yang sudah menikah memiliki fear
of success lebih tinggi dibandingkan dengan wanita belum menikah.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/2239
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i2.2239
Sitasi:
Pita, T. O., & Prasetya, B. E. A. (2018). Perbedaan fear of success ditinjau dari status
pernikahan pada wanita karier. Jurnal Psikologi Perseptual, 3(2), 56-64. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i2.2239.
3. Gambaran Interaksi Jenita Ekasilvita Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran interaksi sosial anak autis di Sekolah
sosial anak autis di Noya, Krismi Diah Inklusi Multi Talenta Samarinda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Sekolah Inklusi Ambarwati penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan 2 (dua) partisipan anak laki-laki
Multi Talenta dan perempuan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi dari Autism Disorder
Samarinda (AD) Questionnaire for parent, PMII activity observation for young children, dan observation
form for recording symtomps that may reflect autistic disorder and positive behaviors.
Selanjutnya dilakukan dengan wawancara pada orangtua dan guru berdasarkan 4 (empat)
faktor interaksi sosial dan observation guidelines. Hasil dari penelitian ini memunculkan
gambaran dari interaksi sosial kedua partisipan seperti pola komunikasi, pola bermain,
perasaan atau emosi, perilaku positif, respon sosial, dan interaksi saudara kandung.

Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/2642

DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i2.2642

Sitasi:
Noya, J. E., & Ambarwati, K. D. (2018). Gambaran interaksi sosial anak autis di sekolah
inklusi multi talenta Samarinda. Jurnal Psikologi Perseptual, 3(2), 65-78. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i2.2642.

4. Hubungan Yobella Christiani Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepribadian hardiness dengan
Kepribadian Wahono, Krismi regulasi emosi pada dokter spesialis yang pernah menangani pasien meninggal dunia. Subjek
Hardiness dengan Diah Ambarwati penelitian ini berjumlah 40 dokter spesialis yang pernah menangani pasien meninggal dunia
Regulasi Emosi dan memenuhi karakteristik yang telah ditentukan. Metode Dalam penelitian ini menggunakan
pada Dokter pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Variabel bebas (X) adalah
Spesialis yang kepribadian hardiness dan variabel terikat (Y) adalah regulasi emosi berdasarkan aspek yang
Pernah Menangani dikemukakan oleh Kobasa dan diadaptasi oleh Lukman (2008), dan skala Emotion Regulation
Questionnaire (ERQ) yang disusun oleh John dan Gross (2003). Berdasarkan hasil penelitian
Pasien Meninggal diperoleh nilai koefisien korelasi kepribadian hardiness dan regulasi emosi sebesar 0,492; (p)
Dunia = 0,001 (p lebih kecil dari 0,05). Hasil analisis menunjukkan bahwa hipotesis diterima yakni
terdapat hubungan positif yang siginifikan antara kepribadian hardiness dengan regulasi emosi
pada dokter spesialis yang pernah menangani pasien meninggal dunia yang artinya semakin
tinggi kepribadian hardiness pada dokter spesialis maka semakin tinggi regulasi emosi pada
dokter spesialis.

Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/2549

DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i2.2549

Wahono, Y. C., & Ambarwati, K. D. (2018). Hubungan kepribadian hardiness dengan regulasi
emosi pada dokter spesialis yang pernah menangani pasien meninggal dunia. Jurnal Psikologi
Perseptual, 3(2), 79-92. doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i2.2549.

5. Terapi Menulis Hario Abrianto, Bencana banjir melanda Pacitan bulan November Tahun 2017 silam meninggalkan dampak
Pengalaman Fina Hidayati, fisik yang buruk, di sisi lain bencana juga dapat menimbulkan dampak ketidakseimbangan
Emosional Dalam Yusuf Ratu Agung psikologis atau gangguan psikologis pada korbannya terutama setelah kejadian bencana
Penurunan tersebut. Salah satu gangguan psikologis yang dialami oleh penyintas bencana adalah
Gangguan Stres gangguan stres pasca trauma. Salah satu terapi atau intervensi psikologi yang biasa digunakan
Pasca Trauma Pada dalam menangani gangguan-gangguan psikologis adalah terapi menulis pengalaman
Penyintas Bencana emosional atau menulis ekspresif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi
menulis pengalaman emosional terhadap upaya penurunan gangguan stres pasca trauma.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif eksperimen
dengan model rancang two groups pretest-posttest dan jumlah subjek sebanyak 10 orang pada
kelompok eksperimen dan 10 orang pada kelompok kontrol. Subjek merupakan penyintas
bencana banjir pacitan yang berada di MA Pembangunan PP Al-Fattah Kikil Arjosari Pacitan.
Data diperoleh melalui observasi dan skala modifikasi IES-R untuk mengukur tingkat
gangguan stres pasca trauma. Hasil analisis data menggunakan Paired sample t Test untuk
kelompok eksperimen menunjukkan penurunan skor yang signifikan dengan t = 5,304 dan
signifikansi p = 0,000 lebih kecil dari 0,05 sedangkan kelompok kontrol menunjukkan ada
penurunan yang tidak signifikan dengan t = 2,129 dan signifikansi 0,062 lebih besar dari 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi menulis pengalaman emosional memberikan
pengaruh terhadap penurunan tingkat gangguan stres pasca trauma pada penyintas bencana
banjir Pacitan di MA pembangunan PP Al-Fattah Kikil Arjosari Pacitan.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/2917

DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i2.2917
Sitasi:
Abrianto, H., Hidayati, F., & Agung, Y. R. (2018). Terapi menulis pengalaman emosional
dalam penurunan gangguan stres pasca trauma pada penyintas bencana. Jurnal Psikologi
Perseptual, 3(2), 93-101. doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i2.2917.
JURNAL PSIKOLOGI PERSEPTUAL VOLUME 4 NOMOR 1 (2019)

No Judul Penulis Abstrak, Tautan, dan Cara Sitasi

1. Perilaku Bullying Catherine Chuang Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan bullying di tempat kerja terhadap
Dengan Burnout kejadian burrnout pada karyawan. Subjek dalam penelitian ini adalah semua karyawan yang
Karyawan bekerja di PT. Bank Central Asia cabang Asia. Kuesioner yang memuat skala untuk mengukur
bullying dan burnout, yang sebelumnya telah disesuaikan menurut Maslach, dkk., (1997) dan
Enairsen, dkk., (2009) diberikan kepada 73 orang karyawan yang dipilih melalui metode total
sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan korelasi Product Moment Pearson.
Hasil Penelitian ini menunjukkan nilai koefisien r sama dengan 0,434 (p kurang dari 0,05)
yaitu terdapat hubungan positif antara bullying dan burnout, dan hipotesis diterima. Artinya,
semakin rendah bullying yang di alami oleh karyawan maka semakin rendah burnout karyawan
pada perusahaan. Atau sebaliknya semakin tinggi bullying yang di alami karyawan maka
semakin tinggi burnout karyawan pada perusahaannya.Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan bullying di tempat kerja terhadap kejadian burrnout pada karyawan.
Subjek dalam penelitian ini adalah semua karyawan yang bekerja di PT. Bank Central Asia
cabang Asia. Kuesioner yang memuat skala untuk mengukur bullying dan burnout, yang
sebelumnya telah disesuaikan menurut Maslach, dkk., (1997) dan Enairsen, dkk., (2009)
diberikan kepada 73 orang karyawan yang dipilih melalui metode total sampling. Analisis
data pada penelitian ini menggunakan korelasi Product Moment Pearson. Hasil Penelitian ini
menunjukkan nilai koefisien r sama dengan 0,434 (p kurang dari 0,05) yaitu terdapat hubungan
positif antara bullying dan burnout, dan hipotesis diterima. Artinya, semakin rendah bullying
yang di alami oleh karyawan maka semakin rendah burnout karyawan pada perusahaan. Atau
sebaliknya semakin tinggi bullying yang di alami karyawan maka semakin tinggi burnout
karyawan pada perusahaannya.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/3166
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v4i1.3166
Sitasi:
Chuang, C. (2019). Perilaku bullying dengan burnout karyawan. Jurnal Psikologi Perseptual,
4(1), 1-11. doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v4i1.3166.
2. Hubungan Delsylia Penelitian ini meneliti hubungan antara kecerdasan emosi, dan kepuasan kerja guru di SMA
Kecerdasan Tresnawaty Ufi, Negeri di kota Kupang. Populasi penelitian 419 guru dan sampel dalam penelitian ini terdiri
Emosional Dengan Sutarto Wijono dari 106 guru. Wong dan Law Emotional Intelligence Scale (WLEIS, 2002) digunakan untuk
Kepuasan Kerja menilai kecerdasan emosi, dan Overall Job Satisfaction dikembangkan oleh Dhespande (1996)
Guru Sekolah digunakan untuk menilai Kepuasan Kerja. Validitas instrumen diukur dengan korelasi total
Menengah Atas Di item yang dikoreksi sedangkan reliabilitas diukur menggunakan teknik alpha Cronbach.
Kota Kupang Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini valid dan dapat diandalkan. Teknik analisis
yang digunakan adalah analisis korelasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara kecerdasan emosional, dan tiga aspek kecerdasan emosional dengan
kepuasan kerja (p kurang dari 0,05).
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/4871
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v4i1.4871
Sitasi:
Ufi, D. T., & Wijono, S. (2019). Hubungan kecerdasan emosional dengan kepuasan kerja guru
sekolah menengah atas di Kota Kupang. Jurnal Psikologi Perseptual, 4(1), 12-28. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v4i1.4871.
3. Kebermaknaan Dyah Ayu Krisna Dalam budaya Indonesia khususnya Jawa Tengah laki-laki dan perempuan diperlakukan
Kerja Ditinjau Dari Dewi, Berta Esti berbeda serta memiliki peran yang berbeda yakni laki-laki bekerja sedangkan perempuan
Jenis Kelamin Pada Ari Prasetya mengurus rumah. Pada faktanya laki-laki dan perempuan kini sama-sama berkerja, oleh karena
Karyawan PT itu sangat menarik untuk mengetahui Adakah perbedaan kebermaknaan kerja antara laki-laki
Primayudha dan perempuan? Serta Bagaimana gambaran kebermaknaan kerja laki-laki dan
perempuan.Berdasarkan hal itu, peneliti melakukan pengujian empiris pada 2 kelompok
pekerja yakni kelompok laki-laki, berisi 54 sampel dan kelompok perempuan berisi 49 sampel
dengan metode mixed methode dengan strategi embadded konkruen. Pengujian utama dalam
penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan didukung oleh metode kualitatif. Hasil
pengujian kuantitatif menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat kebermaknaan kerja
kelompok sampel perempuan dan laki laki dengan perhitungan Independent Sampel Test
sebesar 4,431 dengan signifikansi 0,000 (p kurang dari 0,005). Hasil pengujian kualitatif pada
3 partisipan laki-laki dan 3 partisipan perempuan menunjukkan kebermaknaan kerja laki-laki
didasari oleh tanggung jawab untuk menafkahi keluarga dan perempuan di dasari oleh
kebutuhan untuk berinteraksi. Berdasarkan kedua pengujian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa kebermaknaan kerja laki-laki dan perempuan di Jawa Tengah, khususnya
PT. Primayudha Mandirijaya berbeda.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/3194
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v4i1.3194
Sitasi:
Dewi, D. A. K., & Prasetya, B. E. A. (2019). Kebermaknaan kerja ditinjau dari jenis kelamin
pada karyawan PT Primayudha. Jurnal Psikologi Perseptual, 4(1), 29-50. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v4i1.3194.
4. Hubungan Swastirena Merari Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara kecanduan bermain game mobile
Kecanduan Shabati legend (ML) dengan perilaku agresif pada mahasiswa. Subjek penelitian ini adalah 50 orang
Bermain Game mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana dengan intensitas bermain 14 jam dalam
Jenis MOBA seminggu menggunakan teknik Incidental Sampling. Penelitian ini menggunakan metode
(Multiplayer Online kuantitatif, dengan alat ukur berupa skala perilaku agresif dan skala kecanduan game. Hasil
Battle Arena) penelitian ini menunjukkan ada hubungan positif antara kecanduan game ML dengan perilaku
"Mobile Legend" agresif berdasarkan hasil uji korelasi menggunakan Pearson correlation mendapatkan hasil
dengan Perilaku 0,415 (p kurang dari 0,05). hasil uji korelasi dengan melihat koefisien determinan r2 (0,415)
Agresif Pada sama dengan 0,172. Adapun sumbangan efektif kecanduan game online ML terhadap perilaku
Mahasiswa agresif sebesar 17,22 persen maka masih ada 82,78 persen sumbangan dari variabel lain yang
Universitas Kristen mempengaruhi perilaku agresif selain kecanduan game online ML.
Satya Wacana
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/2270
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v4i1.2270
Sitasi:
Shabati, S. M. (2019). Hubungan kecanduan bermain game jenis MOBA (multiplayer online
battle arena) "mobile legend" dengan perilaku agresif pada mahasiswa Universitas Kristen
Satya Wacana. Jurnal Psikologi Perseptual, 4(1), 51-64. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v4i1.2270.
5. Penalaran Moral Zenitha Putri Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara penalaran moral dengan perilaku
Dan Perilaku Buana, kecurangan akademik pada mahasiswa sedang mengerjakan tugas akhir atau skripsi. Jumlah
Kecurangan Christiana Hari partisipan sebanyak 109 mahasiwa angkatan 2014 yang sedang mengerjakan tugas akhir atau
Akademik Soetjiningsih skripsi Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang diperoleh dengan
Mahasiswa Yang teknik purposive sampling. Variabel penalaran moral diukur dengan skala Defining Issues Test
Sedang (DIT) 1 dan variabel kecurangan akademik diukur dengan skala yang dibuat oleh peneliti
Mengerjakan berdasarkan aspek-aspek yang terdiri dari kecurangan, fabrikasi, memfasilitasi ketidakjujuran
Skripsi akademis, dan plagiarisme. Analisis data menggunakan teknik korelasi Spearman's Rho
menunjukkan hasil koefisien korelasi (r) sebesar 0,003 dengan nilai signifikansi sebesar 0,489
(p kurang dari 0,05) yang berarti tidak ada hubungan signifikan antara penalaran moral dan
perilaku kecurangan akademik mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/2271
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v4i1.2271
Sitasi:
Buana, Z. P., & Soetjiningsih, C. H. (2019). Penalaran moral dan perilaku kecurangan
akademik mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Jurnal Psikologi Perseptual, 4(1), 65-
79. doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v4i1.2271.

JURNAL PSIKOLOGI PERSEPTUAL VOLUME 4 NOMOR 2 (2019)

No Judul Penulis Abstrak, Tautan, dan Cara Sitasi

1. Perbedaan Perilaku Jeanetha Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis komparasi yang bertujuan untuk
Prososial Ditinjau Anasthasia mengetahui perbedaan perilaku prososial ditinjau dari jenis kelamin pada mahasiswa
Dari Jenis Kelamin Elisabeth Lomboan Universitas Kristen Satya Wacana. Partisipan dalam penelitian ini melibatkan 120 mahasiswa
yang terdiri dari 60 mahasiswa perempuan dan 60 mahasiswa laki-laki. Teknik sampling dalam
penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan kriteria partisipan remaja akhir usia
18-22 tahun yang sedang aktif mengikuti perkuliah dan sering mengikuti kegiatan sosial
minimal tiga kali dalam setahun. Alat ukur yang digunakan disusun oleh peneliti berdasarkan
aspek-aspek perilaku prososial. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan perilaku prososial antara mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan dengan
nilai signifikansi sama dengan 0,85 (p lebih besar dari 0,05) sehingga hipotesis dalam
penelitian ini ditolak. Selain faktor jenis kelamin, masih banyak faktor lain yang dapat
mempengaruhi seseorang melakukan perilaku prososial.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/3393
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v4i2.3393
Sitasi:
Lomboan, J. A. E. (2019). Perbedaan perilaku prososial ditinjau dari jenis kelamin. Jurnal
Psikologi Perseptual, 4(2), 80-90. doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v4i2.3393.
2. Kecerdasan Emosi Regina Tikva Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan
Dengan Kessek, Sutarto Kepemimpinan Transformasional Manajer HRD di Jawa Tengah. Jumlah partisipan dalam
Kepemimpinan Wijono penelitian ini adalah 47 manajer HRD dengan pengambilan data menggunakan teknik
Transformasional purposive sampling dan teknik sampel jenuh (saturation sample). Penelitian ini menggunakan
Manajer HRD di metode penelitian kuantitatif korelasional. Alat pengumpulan data Kecerdasan Emosi
Jawa Tengah diadaptasi dari teori Goleman (2014) oleh Leading Across London Corporate Creators dan
skala Kepemimpinan Transformasional diambil dari Multifactor Leadership Questionnaire
(MLQ Form 6s) oleh Bass (2006). Analisis data menggunakan Pearson Product Moment
dengan SPSS 23.0 for windows. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan adanya
hubungan signifikan dan positif antara Kecerdasan Emosi dengan Kepemimpinan
Transformasional (r sama dengan 0,599; p lebih kecil dari 0,05).
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/4132
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v4i2.4132
Sitasi:
Kessek, R. T., & Wijono, S. (2019). Kecerdasan emosi dengan kepemimpinan
transformasional manajer HRD di Jawa Tengah. Jurnal Psikologi Perseptual, 4(2), 91-102.
doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v4i2.4132.
3. Hubungan Self Giannita Virgy Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara self monitoring dengan impulsive
Monitoring Dengan Pramono, Doddy buying terhadap produk fashion pada mahasiswi rantau. Partisipan dalam penelitian ini adalah
Impulsive Buying Hendro Wibowo 259 mahasiswi rantau Univeristas Kristen Satya Wacana yang di tentukan dengan teknik
Terhadap Produk purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain yaitu (1) Self
Fesyen Pada Monitoring Scale untuk mengukur self monitoring dan (2) The Impulsive Buying Tendency
Mahasiswi Rantau Scale untuk mengukur perilaku impulsive buying. Hasil analisis statistik menunjukkan r sama
dengan 0,130 dengan nilai sig. sebesar 0,018 (p lebih kecil dari 0,05) yang berarti terdapat
hubungan positif signifikan antara self monitoring dengan impulsive buying pada mahasiswi
rantau UKSW.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/3702
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v4i2.3702
Sitasi:
Pramono, G. V., & Wibowo, D. H. (2019). Hubungan self monitoring dengan impulsive
buying terhadap produk fesyen pada mahasiswi rantau. Jurnal Psikologi Perseptual, 4(2), 103-
110. doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v4i2.3702.
4. Eksplorasi Peran Ira Setyani, Alfian Perempuan adalah bagian dalam keluarga yang mempunyai peran untuk menjadi pendidik
Perempuan Samin Yulistianto, Yusril sekaligus pelaku pertama yang memahami bagaimana menjaga kualitas hidup melalui
dalam Melestarikan Wicaksana terciptanya lingkungan hidup yang sehat di lingkungan keluarga. Oleh sebab itu pemberdayaan
Lingkungan Alam Gunawan perempuan tentang lingkungan hidup perlu diberikan kepada perempuan. Komunitas Samin
(Exploring The merupakan salah satu masyarakat adat jawa yang mempunyai leluhur Samin Surosentiko
Roles of Samin sebagai tokoh adatnya. Perjalanan komunitas samin sudah ada sejak awal masa kolonial
Women in belanda dan bertahan hingga sekarang ini. Penelitian ini menganalisis bagaimana peran
Preserving The perempuan Samin dalam melestarikan lingkungan. Penelitian ini mengunakan pendekatan
Natural metode kualitatif fenomenologi. Pengumpulan data melalui wawancara, pengamatan dan live
Environment) in di perkampungan Samin. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa perempuan Samin
melakukan aktivitas merawat bumi sebagai bentuk menjaga nilai-nilai lehur serta menjaga
sumber daya alam yang telah menghidupi mereka. Lewat organisasi Simbar Warih perempuan
Samin berperan aktif dalam menjaga dan merawat lingkungan mereka baik lingkungan rumah
maupun lingkungan yang ada di Pegunungan Kendeng.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/4977
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v4i2.4977
Sitasi:
Setyani, I., Yulistianto, A., Gunawan, Y. W. (2019). Eksplorasi peran perempuan samin dalam
melestarikan lingkungan alam (exploring the roles of samin women in preserving the natural
environment). Jurnal Psikologi Perseptual, 4(2), 111-119. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v4i2.4977.
5. Kepemimpinan Rebecca Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif dan
Transformasional Pramudianti, signifikan antara kepemimpinan transformasional dengan organizational citizenship behavior.
Dan Organizational Sutarto Wijono Penelitian ini dilakukan pada karyawan produksi di PT Patria Prima Jaya yang berjumlah 55
Citizenship karyawan yang menggunakan teknik simple random sampling. Variabel kepemimpinan
Behavior (OCB) transformasional diukur menggunakan skala MLQ (Multi-Factor Leadership
Pada Karyawan Questionnaire) yang diadaptasi oleh Xiaoxia dan Jing dan dimodifikasi oleh penulis sesuai
Produksi PT Patria dengan komponen idealized influence, inspirational motivation, intellectual stimulation,
Prima Jaya Kab. individualized consideration milik Bass dan variabel OCB diukur menggunakan skala
Semarang Organizational Citizenship Behavior Scale yang dikembangkan oleh Podsakoff, MacKenzie,
Moorman, and Fetter yang dimodifikasi oleh penulis sesuai dengan teori OCB Organ dimensi
conscientiousness, sportsmanship, civic virtue, courtesy, altruism. Analisis data menggunakan
uji korelasi Spearman's Rho, didapatkan hasil r sama dengan 0,635 (p lebih kecil dari 0,05),
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara
kepemimpinan transformasional dengan OCB di PT Patria Prima Jaya.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/4978
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v4i2.4978
Sitasi:
Pramudianti, R., & Wijono, S. (2019). Kepemimpinan transformasional dan organizational
citizenship behavior (ocb) pada karyawan produksi PT Patria Prima Jaya Kab. Semarang.
Jurnal Psikologi Perseptual, 4(2), 120-131. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v4i2.4978.

JURNAL PSIKOLOGI PERSEPTUAL VOLUME 5 NOMOR 1 (2020)

No Judul Penulis Abstrak, Tautan, dan Cara Sitasi

1. Stres Kerja dengan Eka Gerhana Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara stres kerja
Produktivitas Kerja Wulansari dengan produktivitas kerja karyawan pada bagian produksi di PT Politama Pakindo Ungaran.
Karyawan di PT Penelitian ini dilakukan di PT Politama Pakindo Ungaran pada karyawan bagian Finishing
Politama Pakindo dengan jumlah populasinya adalah 148 karyawan. Sampel dalam penelitian ini sebesar 54
Ungaran karyawan pada bagian finishing dengan teknik purposive sampling dalam pengambilan
sampelnya, yaitu dengan menentukan karakteristiknya terlebih dahulu untuk menentukan
subjek yang sesuai dengan fenomena yang ditemukan di lapangan. Stres kerja sendiri diukur
dengan menggunakan alat ukur psikologi yaitu “The Job Stress Scale” milik Robbins (1996)
yang telah dikembangkan oleh penulis dengan total item sebanyak 54 item dan untuk
produktivitas kerja sendiri menggunakan data perusahaan. Dari hasil analisis data
menggunakan teknik analisis korelasi Pearson yang memperoleh hasil r sama dengan 0,375; p
lebih kecil dari 0.05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara stres kerja dengan produktivitas kerja karyawan di PT Politama Pakindo
Ungaran yang menandakan bahwa stres kerja beperan besar terhadap produktivitas kerja pada
diri karyawan.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/5002
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i1.5002
Sitasi:
Wulansari, E. G. (2020). Stres kerja dengan produktivitas kerja karyawan di PT Politama
Pakindo Ungaran. Jurnal Psikologi Perseptual, 5(1), 1-17. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i1.5002.

2. Successful aging Christiana Hari Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan antara dukungan sosial staf dan
Lansia di Panti Soetjiningsih successful aging lansia yang tinggal di panti wreda. Penelitian ini menggunakan pendekatan
Wreda: Kaitannya kuantitatif dengan desain korelasi. Partisipan adalah 26 lansia yang tinggal di panti wreda dan
dengan Dukungan diperoleh melalui teknik purposif sampling. Data dikumpulkan menggunakan Successful
Sosial Staf aging Scale, dan Skala Dukungan Sosial Staf, yang telah memenuhi syarat validitas dan
reliabilitas. Analisis data menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson. Hasil
penelitian menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial staf dan
successful aging sebab skor r sebesar 0,842 dengan signifikansi 0,000 (p lebih kecil dari 0,05),
jadi dukungan sosial staf sebagai prediktor successful aging lansia yang tinggal di panti wreda.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/5180
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i1.5180
Sitasi:
Soetjiningsih, C. H. (2020). Successful aging lansia di panti wreda: kaitannya dengan
dukungan sosial staf. Jurnal Psikologi Perseptual, 5(1), 18-33. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i1.5180.
3. Penerimaan Ibu Priscilla Titis Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerimaan seorang ibu yang memiliki
Yang Memiliki Indiarti, Puspita anak autis serta untuk mengetahui variasi jawaban subjek yang memiliki anak autis tingkat
Anak Autis Puji Rahayu ringan dan tingkat berat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Subjek dalam
penelitian ini adalah empat orang ibu yang memiliki anak autis tingkat ringan (high
functioning) dan autis tingkat berat (low functioning) kemudian dipilih menggunakan teknik
purposive sample. Pengambilan data terhadap keempat subjek dilakukan dengan
menggunakan teknik observasi dan wawancara berdasarkan aspek penerimaan ibu. Selain itu,
untuk mengetahui objektifitas dan keterandalan dari data yang diperoleh dengan menggunakan
triangulasi terhadap suami subjek dan para terapis yang menerapi anak subjek. Hasil penelitian
ini adalah keempat ibu yang memiliki anak autis dapat menerima anaknya yang mengalami
gangguan autis dengan baik.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/5087
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i1.5087
Sitasi:
Indiarti, P. T., & Rahayu, P. P. (2020). Penerimaan Ibu Yang Memiliki Anak Autis. Jurnal
Psikologi Perseptual, 5(1), 34-54. doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i1.5087.
4. Makna Puspita Puji Penggunaan warna merah dan kuning keemasan untuk perayaan Imlek Indonesia memang
Peruntungan Usaha Rahayu, Priscilla meriah. Perayaan ini sebagai momentum bagi masyarakat Tionghoa dalam melaksankan
dalam Simbol di Titis Indiarti sembahyang pada leluhur dan berkumpul bersama keluarga. Warna merah setiap hiasan dan
Budaya Imlek bagi pakaian melambangkan kebahagiaan dan kemakmuran, sedangkan warna kuning emas
Masyarakat Etnis melambangkan keagungan atau kewibawaan dalam merayakan pergantian tahun. Masyarakat
Tionghoa Surabaya Tionghoa sangat menjaga kelestarian budaya sendiri sehingga sangat mudah dikenali.
Terdapat pemaksanaan dari pelaksanaan budaya Cina melalui simbol-simbolnya, sebut saja
jika mengacu pada kalender tradisional Cina ada istilah Tahun Kelinci, Ayam, Ular, Monyet,
Tikus dan sebagainya. Masyarakat Tionghoa meyakini bahwa setiap hewan mempunyai
karakter yang berbeda-beda. Memahami fenomena ini, masyarakat Tionghoa akan dapat
memperkirakan seperti apa bisnis kedepan dan perkiraan halangan yang akan datang.
Sehingga, penulis mencermati pemaknaan peruntungan dalam simbol yang melekat budaya
imlek masyarakat Tionghoa dan difokuskan di wilayah Surabaya. peneliti menggunakan
penelitian metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. menggunakan teknik non
probability sampling yaitu teknik purposive sampling. Simpulan dalam penelitian ini adalah
masyarakat Tionghoa Surabaya memiliki kepercayaan terhadap tradisi dan terdapat
pemaknaan tradisi dimana masyarakat Tionghoa di Surabaya menjunjung tinggi kebiasaan
leluhur dan adat istiadat yang telah diwariskan secara turun temurun.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/4980

DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i1.4980
Sitasi:
Rahayu, P. P., & Indiarti, P. T. (2020). Makna peruntungan usaha dalam simbol di budaya
imlek bagi masyarakat etnis tionghoa Surabaya. Jurnal Psikologi Perseptual, 5(1), 55-68. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i1.4980.
5. Peran Persepsi Rosita Yuniati, Trend sosial seperti partisipasi wanita yang bekerja, meningkatnya angka perceraian yang
Dukungan Prilya Shanty menyebabkan semakin banyak orang menjadi orangtua tunggal serta keluarga berpenghasilan
Organisasi Andrianie ganda menyebabkan seseorang menjadi memiliki komitmen terhadap keluarga sekaligus
Terhadap Work terhadap pekerjaannya. Permasalahan pekerjaan dan keluarga menjadi dua hal yang penting
Family Enrichment dalam kehidupan orang dewasa, baik pria maupun wanita. Wanita yang memiliki peran ganda
pada Wanita pasti akan mengalami konflik dan stres yang dapat mengurangi kualitas hidup mereka. Tidak
Bekerja jarang wanita yang memiliki peran ganda rentan mengalami stres karena tuntutan pekerjaan
dan tuntutan keluarga. tidak semua pekerjaan akan menimbulkan suatu konflik pada wanita
yang bekerja, beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan bekerja maka wanita akan
mengalami nilai positif dan hal itu mempermudah untuk menjalankan peran di tempat bekerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi dukungan organisasi
dengan work family enrichment. Hipotesis yang diajukan yaitu adanya hubungan yang positif
antara persepsi dukungan organisasi dengan work family enrichment pada wanita yang
bekerja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan pengambilan sampel probability
sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah dosen dan karyawan Universitas Setia Budi yang
sudah menikah yang berjumlah 32 orang. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini
adalah skala persepsi dukungan organsisasi dan skala work family enrichment. Metode
analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment. Hasil analisis data menunjukkan
korelasi sebesar rxy 0,513 dengan p sama dengan 0,003 (p lebih kecil dari 0,05). Hal ini
membuktikan terdapat hubungan positif antara persepsi dukungan organisasi dengan work
family enrichment. Sehingga hipotesis dalam penelitian yang diajukan dapat diterima.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/5000
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i1.5000
Sitasi:
Yuniati, R., & Andrianie, P. S. (2020). Peran persepsi dukungan organisasi terhadap work
family enrichment pada wanita bekerja. Jurnal Psikologi Perseptual, 5(1), 69-78. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i1.5000.

JURNAL PSIKOLOGI PERSEPTUAL VOLUME 5 NOMOR 2 (2020)

No Judul Penulis Abstrak, Tautan, dan Cara Sitasi

1. Kecerdasan Evi Pondok pesantren dengan dinamika perkembangannya mewarnai kultur, kemandirian,
Emosional Ni'matuzzakiyah kepemimpinan dan kematangan diri para santri, menuntut para santri untuk memiliki
Pembimbing kecerdasan emosional yang baik dalam menapaki kehidupan di dalamnya, terlebih para
Pondok Pesantren pembimbing pondok pesantren yang notabene usia mereka tidak terpaut jauh dengan para
Dilihat dari Self santri bimbingannya, memiliki peranan yang cukup penting terutama dalam proses
Leadership dan Self membimbing, mengayomi, memimpin para santri, ritme yang demikian menjadikan sebagian
Maturity besar pembimbing merasa tidak nyaman, jenuh, bingung membagi waktu, lelah secara fisik
dan psikis. Belum lagi para pembimbing masih pada fase remaja, yang mana masih mengalami
gejolak jiwa, karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana pengaruh self leadership dan self maturity
terhadap kecerdasan emosional pembimbing pondok pesantren. Populasi dan sampel adalah
seluruh pembimbing pondok pesantren STIKES Surya Global Yogyakarta yang berjumlah 88
orang. Data dari tiga skala; Kecerdasan Emosional, Self Leadership dan Self Maturity
dianalisis dengan menggunakan teknik statistika, yaitu analisis regresi berganda. Proses
analisisnya menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa self leadership dan self maturity terbukti memengaruhi kecerdasan emosional
pembimbing pondok pesantren (F = 40,680; p = 0,000 (p kurang dari 0,001) yang berarti sangat
signifikan dengan sumbangan prediktor (R2) sebesar 67,2%.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/5010
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i2.5010
Sitasi:
Ni'matuzzakiyah, E. (2020). Kecerdasan emosional pembimbing pondok pesantren dilihat dari
self leadership dan self maturity. Jurnal Psikologi Perseptual, 5(2), 79-87. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i2.5010.
2. Dukungan Sosial Yosy Wijaya, Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi permasalahan utama di negara Indonesia,
Keluarga dengan Aditya Nanda berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, mengatakan bahwa tingkat
Minat Priyatama, pengangguran di Indonesia pada bulan Februari 2017 pengangguran terbuka terendah berada
Berwirausaha Mohammad di jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) ke bawah yakni 3,54%, Tingkat pengangguran
Siswa Sekolah Khasan terbuka sektor pendidikan dari jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar 5,36%,
Menengah Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 7,03%. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 9,27%.
Kejuruan (SMK) Diploma III (D3) sebesar 6,35%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
dukungan sosial keluarga dengan minat berwirausaha pada siswa SMK negeri 4 Surakata.
Hipotesis yang diajukan yaitu terdapat hubungan yang positif antara dukungan sosial keluarga
dengan minat berwirausaha pada siswa. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dan teknik pengambilan sampelnya dilakukan dengan menggunakan teknik cluster
random sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK negeri 4 Surakarta yang
berjumlah 117 siswa. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala dukungan
sosial keluarga dan minat berwirausaha. Metode analisis data yang digunakan adalah korelasi
Product Moment dari Karl Pearson. Hasil analisis menunjukan koefisien korelasi sebesar rxy
=0,477 dengan p=0,000 (p kurang dari 0.01). Hal tersebut membuktikan terdapat hubungan
positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan minat berwirausaha,
sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Ini berarti terdapat hubungan
antara dukungan sosial keluarga dengan minat berwirausaha pada siswa SMK negeri 4
Surakarta.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/5050
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i2.5050
Sitasi:
Wijaya, Y., Priyatama, A. N., & Khasan, M. (2020). Dukungan sosial keluarga dengan minat
berwirausaha siswa sekolah menengah kejuruan (SMK). Jurnal Psikologi Perseptual, 5(2),
88-99. doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i2.5050.

3. Mental Toughness Aidil Ikhram, Muh Atlet yang mengalami competitive anxiety tidak dapat memberikan performa yang optimal
dan Competitive Jufri, Ahmad dalam bertanding, sehingga harus memiliki mental yang kuat atau mental toughness agar dapat
Anxiety Pada Atlet Ridfah menghadapi segala keadaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh
Karate UNM mental toughness terhadap competitive anxiety pada atlet karate UNM. Hipotesis dalam
penelitian ini yaitu terdapat pengaruh negatif mental toughness terhadap competitive anxiety
atlet karate UNM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif. Subjek penelitian terdiri dari 53 atlet karate. Alat ukur yang digunakan yaitu skala
mental toughness dan skala competitive anxiety, yang dianalisis menggunakan teknik analisis
regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara
mental toughness terhadap competitive anxiety pada atlet karate Universitas Negeri Makasar
(R = 0,729; p = 0,000). Penelitian ini mendapatkan hasil yang berbeda dari literatur
sebelumnya. Peneliti menganggap adanya faktor lain, yaitu pengalaman bertanding yang
mengganggu mental toughness atlet sehingga tidak dapat berpengaruh negatif terhadap
competitive anxiety.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/5206
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i2.5206
Sitasi:
Ikhram, A., Jufri, M., & Ridfah, A. (2020). Mental toughness dan competitive anxiety pada
atlet karate UNM. Jurnal Psikologi Perseptual, 5(2), 100-109. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i2.5206.
4. Psychological Andriana Budi Adanya status klinis yang meliputi program pengobatan dan intervensi memiliki dampak
Well-Being pada Riastri, Suryanto penting yang menentukan kualitas hidup jangka panjang bagi penderita skizofrenia. Tujuan
Mantan Penderita Suryanto, IGAA dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesejahteraan psikologis pada mantan
Skizofrenia Noviekayati penderita skizofrenia Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan
studi kasus, subjek penelitian adalah mantan pasien rumah sakit jiwa penderita skizofrenia
rumah sakit jiwa menur surabaya, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara dan dokumentasi. Terdapat enam dimensi psychological well-being, yaitu
penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, pertumbuhan pribadi, tujuan hidup,
penguasaan lingkungan dan otonomi.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/5115
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i2.5115
Sitasi:
Riastri, A. B., Suryanto, & Noviekayati, I. (2020). Psychological well-being pada mantan
penderita skizofrenia. Jurnal Psikologi Perseptual, 5(2), 110-119. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i2.5115.
5. Motivasi Belajar Menik Tetha Pembelajaran secara daring pada mahasiswa di masa Pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi
Mahasiswa di Masa Agustina, Danang motivasi belajar para mahasiswa. Motivasi belajar merupakan salah satu penggerak dari proses
Pandemi Covid-19 Afi Kurniawan pembelajaran, maka perlu diketahui dari mana motivasi belajar itu datang. Studi kasus ini
betujuan untuk mengkaji tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi meningkatnya
motivasi belajar pada mahasiswa di Universitas Selamat Sri Kendal. Studi kasus ini
menggunakan metode kualitatif dengan 3 mahasiswa Universitas Selamat Sri Kendal sebagai
subjek untuk memperkuat hasil studi kasus. Data diperoleh dengan hasil observasi dan
wawancara. Hasil penelitian menunjukan faktor-faktor yang mempengaruhi meningkatnya
motivasi belajar adalah dukungan sosial dan konsep diri mahasiswa.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/5168
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i2.5168
Sitasi:
Agustina, M. T., & Kurniawan, D. A. (2020). Motivasi Belajar Mahasiswa di Masa Pandemi
Covid-19. Jurnal Psikologi Perseptual, 5(2), 120-128. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i2.5168.
JURNAL PSIKOLOGI PERSEPTUAL VOLUME 6 NOMOR 1 (2021)

No Judul Penulis Abstrak, Tautan, dan Cara Sitasi

1. Faktor Produksi Farra Lailatus Ujaran kebencian memiliki efek tidak langsung pada cara orang berkomunikasi satu sama lain,
Ujaran Kebencian Sa'idah, Dyan Evita mengubah kontak dari dunia fisik ke dunia maya. Pengetahuan adalah hal terpenting di era
melalui Media Santi, Suryanto teknologi modern agar semua orang tahu apa yang terjadi di berbagai belahan dunia. Dengan
Sosial Suryanto tersedianya media sosial sebagai sarana penyebaran informasi yang dibutuhkan menjadikan
pola masyarakat mengalami pergeseran, baik secara tersirat atau tak tampak, hingga budaya,
etika dan norma menjadi bias dan menimbulkan konflik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor penyebab pelaku melakukan ujaran dalam media sosial Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya
mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah dokumentasi dari ujaran kebencian di media sosial seperti instagram, twitter,
facebook yang mengarah pada bentuk penghinaan, menghasut, provokasi politik, sosial,
ekonomi dan agama; serta wawancara dengan beberapa wawancara dari pengguna media sosial
berjumlah 2 orang yang memiliki media sosial dengan ujaran kebencian pada akunnya.
Analisis data menggunakan dengan pengkodean, dan memverifikasi data. Hasil penelitian ini
adalah faktor penyebab pelaku melakukan ujaran kebencian terdiri dari faktor keadaan
psikologis individu yaitu kejiwaan, faktor lingkungan, faktor sarana, fasilitas dan kemajuan
teknologi, faktor kurangnya kontrol sosial, faktor ketidaktahuan masyarakat, dan faktor
kepentingan masyarakat.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/5144
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i1.5144
Sitasi:
Sa’idah, F. L., Santi, D. E., & Suryanto. (2021). Faktor Produksi Ujaran Kebencian melalui
Media Sosial. Jurnal Psikologi Perseptual, 6(1), 1-15. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i1.5144.
2. Psikodrama untuk Nyi Mas Ratu Di Indonesia sebanyak 5 juta dari 50 juta anak-anak mengalami kesulitan belajar. Ujian,
Self-Esteem Anak Rema, Afra Hafny prestasi dan literacy, merupakan tantangan yang besar untuk anak specific learning disorder
dengan Specific Noer, Esti Wungu (SLD). Anak dengan SLD sering distigmatisasi dan dikaitkan dengan kegagalan yang
Learning Disorder menurunkan self-esteem. Self-esteem rendah adalah hasil penilaian negatif terhadap diri dan
Usia 9-12 Tahun kualitas diri yang memberikan dampak buruk bagi anak. Modul psikodrama ini bertujuan
untuk meningkatkan self-esteem rendah pada anak dengan specific learning disorder usia 9-12
tahun. Rancangan modul dibuat menggunakan pendekatan instructional system design dan
metode penelitian tahap uji coba menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain
penelitian small design one group pre test-post test. Pengambilan data menggunakan interview,
observasi dan pengisian kuesioner self-esteem. Rancangan modul ini melewati proses uji
kelayakan yang dilakukan oleh 3 orang expert judgement dan uji coba pada 9 orang anak usia
9-12 tahun yang memiliki self-esteem rendah. Berdasarkan hasil yang diperoleh untuk
meningkatkan self-esteem rendah pada anak usia 9-12 tahun, maka dalam modul psikodrama
menekankan pada materi area teman dan sekolah, teknik sculpture, dan proses berulang.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/5411
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i1.5411
Sitasi:
Rema, N. M. R., Noer, A. F. H., & Wungu, E. (2021). Psikodrama untuk self-esteem anak
dengan specific learning disorder usia 9-12 tahun. Jurnal Psikologi Perseptual, 6(1), 24-45.
doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i1.5411.
3. Stres Akulturatif Hengki Hendra Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk-bentuk stres akulturasi, (2)
Pada Mahasiswa Pradana, Suryanto mengetahui coping stres akulturasi mahasiswa yang studi di Universitas 17 Agustus 1945
Luar Jawa Yang Suryanto, Tatik Surabaya. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode
Studi Di Meiyuntariningsih fenomenologi. Kali ini melakukan penelitian di kawasan Universitas 17 Agustus 1945
Universitas 17 Surabaya, dikarenakan Untag adalah perguruan tinggi multikultural. Teknik pengumpulan data
Agustus 1945 menggunakan wawancara mendalam (in-depth interview) dan observasi. Subjek dalam
penelitian ini adalah Mahasiswa baru usia 18-20 tahun yang berjumlah 3 orang dan berasal
dari luar Jawa. Hasil penelitian ini merupakan bentuk-bentuk stres akulturasi yang dialami oleh
subjek adalah a) Kesulitan beradaptasi dengan lingkungan yang baru, b) Kesulitan belajar, c)
Tidak nyaman akibat perbedaan makanan, d) Merasa terasingkan, e) Kesulitan arah jalan.
Sedangkan bentuk coping stres akulturasi sebagai berikut: a) Meminta tolong, b) Belajar lebih
tekun c) Berinisiatif memasak sendiri d) Berusaha lebih akrab dengan teman kuliah, e)
Mencoba bertanya kepada teman. Berdasarkan hasil penelitian ini maka diharapkan kepada
mahasiswa baru dari luar Jawa disarankan agar meningkatkan kemampuan beradaptasi
terhadap lingkungan baru. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan hasil dari penelitian ini
dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya agar menjadi
lebih baik dan sempurna.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/5145
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i1.5145
Sitasi:
Pradana, H. H., Suryanto, & Meiyuntariningsih, T. (2021). Stres Akulturatif Pada Mahasiswa
Luar Jawa Yang Studi Di Universitas 17 Agustus 1945. Jurnal Psikologi Perseptual, 6(1), 16-
23. doi: https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i1.5145
4. Subjective Well- Resa Ayu Firdiati, Pendapatan masyarakat pesisir umumnya tidak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Status
Being Bagi Istri Rini Nurahaju sosial ekonomi atau kesejahteraan masyarakat nelayan pun belum banyak berubah, seperti di
Nelayan di Desa Desa Gisik Cemandi. Para nelayan dan istri bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Tujuan
Gisik Cemandi penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana subjective well-being para istri nelayan
Sidoarjo dengan kondisi tersebut. Tipe penelitian kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi kasus dengan metode deskriptif. Teknik penggalian data menggunakan wawancara
terhadap dua orang istri nelayan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek satu lebih
dominan pada aspek afektif sedangkan subjek dua lebih dominan pada aspek kognitif dalam
menjalani hidupnya. Mereka sebetulnya sama-sama mensyukuri pada situasi kondisi yang
dialami, namun ada perbedaan pada faktor pengontrolan emosi.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/5086
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i1.5086
Sitasi:
Firdiati, R. A., & Nurahaju, R. (2021). Subjective well-being bagi istri nelayan di Desa Gisik
Cemandi Sidoarjo. Jurnal Psikologi Perseptual, 6(1), 46-52. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i1.5086.
5. Self-Disclosure Dian Bagus Broken home merupakan suatu fenomena dalam kehidupan sosial yang terjadi pada konflik
Sifat Independen Mitreka Satata keluarga yang dapat berakibat pada proses perkembangan kepribadian anak. Dalam
Anak Tunggal pada perkembangan anak keluarga menjadi pilar dalam menentukan sifat kepribadian di masa
Keluarga Broken dewasa. Adanya konflik di dalam keluarga yang berakibat pada broken home maka seorang
Home anak memiliki kepribadian yang berbeda dengan anak yang orang tuanya masih utuh.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif wawancara terstruktur melalui pengungkapan
pada latar belakang anak korban broken home yang berjumlah lima responden. Hasil temuan
mengungkapkan bahwa anak korban broken home berharap untuk bisa lebih hidup mandiri,
dengan adanya sikap untuk lebih nyaman berinteraksi dengan orang lain atau yang
dianggapnya nyaman serta kegiatan di luar rumah daripada kepada kedua orangtua atau salah
satu dari orang tua mereka.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/5173
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i1.5173
Sitasi:
Satata, D. B. M. (2021). Self-disclosure sifat independen anak tunggal pada keluarga broken
home. Jurnal Psikologi Perseptual, 6(1), 53-65. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i1.5173.
6. Pemaknaan Pakaian Agustin Ellaelatun Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui mengapa masyarakat Sedulur Sikep masih
Khas Masyarakat Nurul, Rifqi Ishlah mempertahankan kebudayaan mereka dari dulu hingga sekarang dan apakah terdapat makna
Sedulur Sikep Fadli, Nikmah terkait pakaian khas yang mereka gunakan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian
Sebagai Identitas Rochmawati ini yaitu observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah tujuan dari masyarakat
Sosial Sedulur Sikep tetap mempertahankan cara berpakaian khas mereka yaitu untuk menghargai
sesama Sedulur Sikep. Selain itu menjadi bukti bahwa Sedulur Sikep masih memegang nilai-
nilai luhur yang telah diturunkan dari para pendahulunya dan tidak tergerus oleh zaman. Cara
berpakaian yang khas dari Sedulur Sikep merupakan karakteristik tersendiri yang
membedakannya dengan kelompok lain. Dan juga mencerminkan bagaimana mereka
berhubungan antar sesama makhluk ciptaan Tuhan serta mereka mampu menempatkan diri
mereka pada perannya masing-masing dan mengamalkan ajaran yang telah diwariskan dari
pendahulunya.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/5661
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i1.5661
Sitasi:
Nurul, A. E., Fadli, R. I., & Rochmawati, N. (2021). Pemaknaan pakaian khas masyarakat
sedulur sikep sebagai identitas sosial. Jurnal Psikologi Perseptual, 6(1), 66-73. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i1.5661.

JURNAL PSIKOLOGI PERSEPTUAL VOLUME 6 NOMOR 2 (2021)

No Judul Penulis Abstrak, Tautan, dan Cara Sitasi

1. Efek Sosial Reni Oktaviana Penelitian studi kasus ini memiliki tujuan mendeskripsikan reaksi psikologis dan dampak
Psikologis Sistem Cahyanti, Suryanto sosial psikologis sistem zonasi penerimaan siswa baru di SMK, dengan menggunakan
Zonasi Penerimaan Suryanto, Niken pendekatan kualitatif. Data penelitian diperoleh dari wawancara terhadap seorang siswa kelas
Siswa Baru di SMK Titi Pratitis X SMK di Surabaya (yang mengalami sistem zonasi saat penerimaan siswa baru), orang tua,
guru dan tokoh masyarakat (ketua RT tempat siswa tinggal). Hasil wawancara menunjukkan
bahwa subjek penelitian ini tidak setuju adanya sistem zonasi dalam penerimaan siswa baru
dikarenakan dengan adanya sistem zonasi membatasi siswa-siswi yang berprestasi untuk
masuk ke sekolah yang favorit atau yang diingankan, merasa kecewa karena dengan adanya
zonasi beberapa pihak merasa dirugikan karena sudah meluangkan waktu untuk mengikuti les
dan sudah mengeluarkan biaya supaya bisa masuk ke sekolah favorit dan itu berdampak untuk
setiap individu yang terkena sistem zonasi. Kesimpulannya sistem zonasi memberikan efek
psikologis pada individu karena membuat kecewa dan mengurangi keinginan untuk berprestasi
setiap individu.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/5147

DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i2.5147
Sitasi:
Cahyanti, R. O., Suryanto, & Pratitis, N. T. (2021). Efek sosial psikologis sistem zonasi
penerimaan Siswa Baru di SMK. Jurnal Psikologi Perseptual, 6(2), 74-88. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i2.5147.
2. Customer Kharisma Putri Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang bertujuan untuk
Perceived Value Pratiwi, mengetahui hubungan antara customer perceived value dengan online repurchase intention
dan Online Rahmawati pada pengguna e-commerce Shopee. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna e-
Repurchase Prihastuty commerce Shopee yang pernah mengalami kekecewaan saat berbelanja melalui Shopee.
Intention pada Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 350 orang yang diambil
Pengguna E- dengan teknik convenience sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan skala
Commerce Shopee customer perceived value dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,923 dari 37 item valid dan
skala online repurchase intention dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,909 dari 25 item valid.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik korelasi pearson product
moment.
Hasil uji korelasi antara online repurchase intention dan customer perceived value
menunjukkan bahwa nilai r=0,729; p<0,05. Sehingga, hipotesis yang berbunyi “ada hubungan
antara customer perceived value dengan online repurchase intention pada pengguna e-
commerce Shopee” dapat diterima. Nilai koefisien korelasi yang positif menunjukkan adanya
hubungan positif antara kedua variabel. Secara umum, online repurchase intention berada pada
kategori tinggi dengan persentase 80,6% dan customer perceived value juga berada pada
kategori tinggi dengan persentase 57,1%.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/5128

DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i2.5128
Sitasi:
Pratiwi, K. P., & Prihastuty, R. (2021). Customer perceived value dan online repurchase
intention pada pengguna e-commerce shopee. Jurnal Psikologi Perseptual, 6(2), 89-100. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i2.5128.
3. Eksplorasi Alasan Risma Santika, Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran alasan berpacaran pada individu 18-25 tahun
Seseorang M Zein Permana (emerging adulthood). Desain penelitian kualitatif dengan menggunakan analisa data tematik.
Berpacaran Pada Pada studi ini, partisipan dipilih menggunakan metode purposive sampling yang melibatkan
Emerging 50 orang partisipan yang merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Jenderal
Adulthood Achmad Yani yang tengah menempuh mata kuliah Antropologi Budaya dengan usia 18-25
tahun. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan pertanyaan terbuka, yang kemudian
respon dari partisipan dianalisa secara tematik. Proses analisis penelitian menggunakan
strategi (Strauss, 2014) dimana strategi ini dilakukan dengan mengaplikasikan beberapa teknik
koding. Terdapat 7 tema utama yang menunjukkan upaya individu untuk menjadikan pacaran
sebuah media untuk dapat diterima secara sosial, dan untuk menjadi wajar secara sosial.
Ketujuh tema utama ini dapat dijelaskan sebagai sebuah upaya rasionalisasi dan pembenaran
perilaku individu dalam rentang usia 18-25 tahun sebagai bentuk untuk pencarian identitas diri
dan sosial agar diterima dalam kelompok teman sebaya sebagai kelompok yang menjadi
referensi norma sosial.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/6042

DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i2.6042
Sitasi:
Santika, R. & Permana, M. Z. (2021). Eksplorasi alasan seseorang berpacaran pada emerging
adulthood. Jurnal Psikologi Perseptual, 6(2), 101-112. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i2.6042.
4. Hubungan Antara Vika Mandasari, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dan religiusitas
Kematangan Emosi Latifah Nur dengan penyesuaian diri pada menantu perempuan yang tinggal dengan ibu mertua. Teknik
dan Religiusitas Ahyani, Fajar pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik quota sampling, dengan n=50
dengan Kawuryan menantu perempuan yang tinggal dengan ibu mertua dengan rentang usia pernikahan satu
Penyesuaian Diri sampai lima tahun dan beragama islam. Alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data
pada Menantu adalah skala kematangan emosi, skala religiusitas dan skala penyesuaian diri. Hasil analisis
Perempuan yang data dengan menggunakan analisis regresi program SPSS 16.0 for windowsdiperoleh hasil
Tinggal dengan Ibu koefisien korelasi dari ketiga variabel rx1,2y = 0,810 dengan nilai p sebesar 0,000 atau p
Mertua kurang dari 0,01. Berdasarkan hasil analisis regresi tersebut menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang sangat signifikan antara kematangan emosi dan religiusitas dengan
penyesuaian diri. Hasil koefisien korelasi antara variabel kematangan emosi dengan
penyesuaian diri rx1y sebesar 0,810 dengan nilai p sebesar 0,000 atau p kurang dari 0,01. Ini
berarti terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara kematangan emosi dengan
penyesuaian diri pada menantu perempuan yang tinggal dengan ibu mertua, dengan demikian
semakin baik kematangan emosi menantu perempuan semakin baik penyesuaian dirinya begitu
pula sebaliknya. Sedangkan koefisien korelasi antara variabel religiusitas dengan penyesuaian
diri rx2y sebesar 0,636 dengan nilai p sebesar 0,000 p kurang dari 0,01. Ini berarti terdapat
hubungan positif yang sangat signifikan antara religiusitas dengan penyesuaian diri pada
menantu perempuan yang tinggal dengan ibu mertua, dengan demikian semakin tinggi tingkat
religiusitas menantu perempuan semakin baik pula penyesuaian dirinya begitu pula
sebaliknya.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/6337
DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i2.6337
Sitasi:
Mandasari, V., Ahyani, L. N., & Kawuryan, F. (2021). Hubungan antara kematangan emosi
dan religiusitas dengan penyesuaian diri pada menantu perempuan yang tinggal dengan ibu
mertua. Jurnal Psikologi Perseptual, 6(2), 113-124. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i2.6337.
5. Penerapan Lupita Novisari, Masa pandemi COVID-19, praktik pembelajaran jauh (PJJ), dan transisi sekolah bisa memicu
Acceptance and Cut Nurul Kemala kecemasan terutama pada siswi perempuan. Kecemasan dengan intensitas sedang sampai
Commitment tinggi yang bertahan pada periode yang panjang bisa mempengaruhi kehadiran siswi, kinerja,
Therapy (ACT) dan kehidupan sosial. Maka, dibutuhkan intervensi yang bisa membantu siswi perempuan agar
pada Siswi bisa mengelola kecemasannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur gejala kecemasan dan
Perempuan di Masa ketidakfleksibelan psikologis sebelum dan sesudah program Acceptance and Commitment
COVID-19 Therapy (ACT) pada siswi perempuan kelas 10. Penelitian ini merupakan within subject design
dengan delapan partisipan Partisipan menyelesaikan 10 sesi program ACT dan 2 kali tindak
lanjut yang dilakukan pada bulan November 2020 sampai Februari 2021. Gejala kecemasan
diukur dengan Beck Anxiety Inventory, sementara itu ketidakfleksibelan psikologis diukur
dengan Avoidance and Fusion Questionnaire for Youth. Analisis data dengan menggunakan
Friedman’s ANOVA menunjukkan bahwa terdapat hasil yang signifikan antara sebelum (pre),
sesudah (post), serta saat tindak lanjut yang dilakukan di minggu kedua (FU1) dan keempat
(FU2) sesudah program ACT dilakukan pada gejala kecemasan, X2F(3)=16.443, p=.001 dan
ketidakfleksibelan psikologis, X2F(3)=21.346, p=.000. Program ACT bisa menurunkan gejala
kecemasan dan meningkatkan fleksibilitas psikologis pada siswi perempuan yang memiliki
gejala kecemasan di masa transisi ke SMA pada masa COVID-19.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/6137

DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i2.6137

Sitasi:
Novisari, L., & Kemala, C. N. (2021). Penerapan acceptance and commitment therapy (act)
pada siswi perempuan di masa covid-19. Jurnal Psikologi Perseptual, 6(2), 125-147. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i2.6137.
6. Kebahagiaan Nilna Mafaza, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebahagiaan ditinjau dari optimisme dan student
Mahasiswa ditinjau Fajar Kawuryan, engagement pada mahasiswa. Subyek penelitian ini adalah 147 mahasiswa di Provinsi Jawa
dari Optimisme dan Ridwan Budi Tengah. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive
Student Pramono sampling. Alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data adalah skala kebahagiaan, skala
Engagement optimisme, dan skala student engagement. Diperoleh hasil koefisien korelasi dari ketiga
variabel sebesar 0,292 dengan p sebesar 0,002 (p<0,01) artinya ada hubungan yang sangat
signifikan antara optimisme dan student engagement dengan kebahagiaan. Dengan demikian
hipotesis mayor dalam penelitian ini diterima. Hasil koefisien korelasi antara kebahagiaan
dengan optimisme r, sebesar 0,265 dengan signifikansi p 0,001 (p<0.01) ini berarti ada
hubungan positif yang sangat signifikan antara kebahagiaan dengan optimisme pada
mahasiswa, dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
Sedangkan koefisien korelasi antara student engagementdengan kebahagiaan r, sebesar 0,206
dengan taraf signifikan p sebesar 0,006 (p<0,01), hal ini menyatakan ada hubungan positif
yang sangat signifikan antara student engagement dengan kebahagiaan, dengan demikian
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Sumbangan efektif variabel bebas
terhadap variabel terikat sebesar 8,5%, sedangkan 91,5% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain
misalnya menurut Putra dan Sudibia (2019) menyatakan bahwa faktor lain yang
mempengaruhi kebahagiaan individu meliputi penghasilan, harapan, hubungan, iman, perilaku
syukur, perilaku pro lingkungan, kesehatan, gender, modal sosial dan budaya.

Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/6877

DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i2.6877

Sitasi:
Mafaza, N., Kawuryan, F., & Pramono, R. B. (2021). Kebahagiaan mahasiswa ditinjau dari
optimisme dan student engagement. Jurnal Psikologi Perseptual, 6(2), 148-159. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i2.6877.

7. Dinamika Tiara Andini Shopaholic merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan perilaku seseorang yang
Psikologis Wahyudi, Suryanto tidak mampu menahan keinginan untuk berbelanja. Menggunakan pendekatan grounded
Shopaholic Suryanto, Nindia theory, penelitian kualitatif ini menyoroti shopaholic yang dilakukan oleh partisipan yang
Dikalangan Pratitis berasal dari kalangan mahasiswa. Dengan prevalensi shopaholic yang besar di kalangan
Mahasiswa mahasiswa karena terkait gaya hidup dan tren antar sebayanya. Diperparah dengan dampak
yang ditimbulkan oleh perilaku ini berupa uang dan waktu yang tidak sedikit untuk memenuhi
kebutuhan berbelanja menjadikan fenomena ini menarik untuk dibahas. Partisipan sebagai
sumber data utama pada penelitian ini ditentukan menggunakan purposive sampling dengan
kriteria: mahasiswa perempuan, berusia 18-20 tahun, dan menunjukkan perilaku shopaholic.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika psikologis pada pelaku shopaholic dari
kalangan mahasiswa adalah kecenderungan orangtua pelaku yang menerapkan pola
pengasuhan permissive dilengkapi tersedianya dukungan finansial orangtua yang
berkecukupan (uang bulanan yang berlebihan) membuat mahasiswa yang bersangkutan tidak
merasa bersalah atau merasa perlu untuk mengontrol perilaku shopaholic mereka.
Tautan:
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/5134

DOI: https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i2.5134
Sitasi:
Wahyudi, T. A., Suryanto, & Pratitis, N. (2021). Dinamika psikologis shopaholic dikalangan
mahasiswa. Jurnal Psikologi Perseptual, 6(2), 160-168. doi:
https://doi.org/10.24176/perseptual.v6i2.5134.

Anda mungkin juga menyukai