Abstract
The issues of dating violence take public attention recently. Psychological violence in a romantic
relationship is one type of violence that has a serious impact on victims where women are more
likely to experience it. Attachment is one of the risk factors that contributed to violence in
romantic relationships. The aim of this study is to determine whether insecure attachment
(preoccupied, dismissive, and fearful avoidant) influence female vulnerability to become victims
of psychological violence in a romantic relationship. The participants were 393 female late
adolescents in Jakarta. Multiple regression analysis shows that insecure attachment impact
significantly to the vurnerability of becoming victim in psychological violence in romantic
relationships among female late adolescents.
Abstrak
Fenomena kekerasan dalam pacaran (KDP) menjadi perhatian publik akhir- akhir ini. Salah satu
jenis kekerasan dalam pacaran yang menimbulkan dampak serius pada korban adalah kekerasan
psikologis dimana KDP banyak menimpa perempuan. Attachment merupakan salah satu faktor
risiko yang berkontribusi pada kekerasan dalam pacaran. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
apakah insecure attachment yang terdiri dari preoccupied, dismissive, dan fearful avoidant
memengaruhi kerentanan perempuan remaja akhir untuk menjadi korban kekerasan psikologis
dalam pacaran. Metode penelitian menggunakan kuantitatif korelasional. Subjek penelitian
terdiri dari 393 perempuan remaja akhir di Jakarta. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan
bahwa insecure attachment berpengaruh signifikan terhadap kerentanan perempuan remaja akhir
untuk menjadi korban kekerasan psikologis dalam pacaran.
181
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2019, Vol. 6, No. 2, Hal. : 181-190
182
Peran Insecure Attachment terhadap Kekerasan Psikologis dalam Pacaran pada Perempuan Remaja Akhir (Arlin Aulia Andayu, Charyna
Ayu Rizkyanti, Sri Juwita Kusumawardhani)
183
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2019, Vol. 6, No. 2, Hal. : 181-190
sedang atau pernah berpacaran (N=393). atau emosional (α= .919) dengan contoh
Teknik pengambilan menggunakan item: “Dia melakukan sesuatu untuk
accidental sampling dengan alasan membuat saya cemburu”. Seluruh item
kemudahan dan aksesibilitas dalam yang terdapat pada alat ukur telah
mendapatkan sampel sehingga diharapkan memenuhi kriteria validitas dengan rentang
mendapatkan banyak sampel agar dapat .532 sampai dengan .835.
merepresentasikan populasi. Teknik analisis data menggunakan
Penelitian ini menggunakan kuesioner analisis regresi linier berganda untuk
yang disebarkan secara online. Alat ukur mengetahui besar pengaruh dari insecure
dalam penelitian ini telah diuji validitas dan attachment (preoccupied, dismissive,
reliabilitasnya. Batasan penelitian ini fearful avoidant) terhadap kekerasan
menggunakan ≥ .30 untuk menyatakan psikologis dalam pacaran pada perempuan
bahwa item telah valid (Anastasi & Urbina, remaja akhir.
2007; Azwar, 2016).
Insecure attachment diukur Hasil Penelitian dan Pembahasan
menggunakan skala Adolescents Relation- Berdasarkan tabel 1 dapat disimpulkan
ship Scales Questionnaire sebagai hasil bahwa sebesar 11.8 % nilai kerentanan
revisi dari alat ukur Relationship Scales perempuan remaja akhir untuk mejadi
Questionnaire yang dikembangkan oleh korban kekerasan psikologis dalam pacaran
Griffin dan Bartholomew (1994) dengan dipengaruhi oleh insecure attachment dan
jumlah item sebanyak 12. Dari 12 item sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak
tersebut, terdapat 10 item yang telah terdapat dalam penelitian. Adapun
memenuhi kriteria validitas item dengan signifikansi yang diperoleh sebesar .000
rentang .397 sampai dengan .740. Alat ukur (p< .05) sehingga hipotesis nol ditolak.
ini mengukur tiga dimensi yaitu Artinya, insecure attachment berpengaruh
preoccupied (α= .794) dengan contoh item: secara signifikan terhadap kerentanan
“Saya ingin sepenuhnya dekat secara perempuan remaja akhir untuk menjadi
emosional dengan pacar saya”. Dimensi korban kekerasan psikologis dalam pacaran
berikutnya dismissive (α= .728) dengan sebesar 11.8%. Berdasarkan tabel 2
contoh item: “Sangat penting bagi saya didapatkan nilai koefisien regresi variabel
untuk menjadi pribadi yang mandiri”, dan fearful avoidant sebesar 2.530 dengan
dimensi terakhir yaitu fearful avoidant (α= signifikansi .000 artinya variabel tersebut
.734) dengan contoh item: “Sulit bagi saya memengaruhi kekerasan psikologis dalam
untuk mengandalkan pacar saya”. pacaran.
Kekerasan psikologis dalam pacaran
diukur menggunakan Conflict in Adolescent Tabel 1
Hasil Uji Regresi Simultan Insecure Attachment dan
Dating Relationship Inventory (CADRI) Kekerasan Psikologis dalam Pacaran
yang dikembangkan oleh Wolfe dkk.
(2001) dan telah diadaptasi melalui proses R R Square F Sig
.344a .118 17.425 .000
translasi dan translasi ulang dengan total 17
item (α= .939) yang terbagi dalam 3
Tabel 2
dimensi yaitu agresi relasi (α= .922) dengan Hasil Uji Regresi Parsial Insecure Attachment dan
contoh item: “Dia mencoba untuk membuat Kekerasan Psikologis dalam Pacaran
teman-teman saya tidak menyukai saya”. Unstandardized Standardized
Dimensi berikutnya yaitu perilaku Model Coefficients B Coefficients Sig
mengancam (α= .825) dengan contoh item: (Constant) -.397 .832
“Dia merusak atau mengancam untuk Fearful 2.530 .296 .000
menghancurkan harga diri saya”, dan avoidant
Dismissive -1.123 -.124 .013
dimensi terakhir yaitu kekerasan verbal
Preoccupied 1.676 .142 .004
184
Peran Insecure Attachment terhadap Kekerasan Psikologis dalam Pacaran pada Perempuan Remaja Akhir (Arlin Aulia Andayu, Charyna
Ayu Rizkyanti, Sri Juwita Kusumawardhani)
Dalam Tabel 2 pengaruh variabel (B= melepaskan diri dari pasangan meskipun
2.530, p= .000) dengan arah pengaruh hubungan yang dijalani merupakan
positif sehingga dapat dikatakan semakin hubungan yang penuh dengan tekanan. Hal
tinggi fearful avoidant maka semakin tinggi ini memungkinkan seseorang untuk
pula kerentanan perempuan remaja akhir mengalami kekerasan dalam pacaran, salah
untuk menjadi korban kekerasan psikologis satunya adalah kekerasan psikologis.
dalam pacaran. Koefisien regresi dari Berdasarkan penelitian yang telah
variabel preoccupied sebesar 1.676 dengan dilakukan, fearful avoidant berpengaruh
signifikansi .004 artinya variabel tersebut lebih besar dalam memprediksi perempuan
secara positif memengaruhi kerentanan usia remaja akhir untuk menjadi korban
perempuan remaja akhir untuk menjadi kekerasan psikologis dalam pacaran
korban kekerasan psikologis dalam pacaran daripada preoccupied. Hal ini disebabkan
(B= 1.676, p= .004). Artinya, semakin fearful avoidant adalah jenis attachment
tinggi preoccupied semakin tinggi pula yang paling tidak aman dan tidak adaptif
kerentanan perempuan remaja akhir untuk dicirikan dengan tingginya tingkat anxiety
menjadi korban kekerasan psikologis dalam dan avoidant. Individu dengan jenis
pacaran. Koefisien regresi variabel attachment ini memiliki pandangan negatif
dismissive sebesar -1.123 dengan terhadap diri sendiri dan orang lain dalam
signifikansi .013 artinya variabel tersebut hal ini pasangan (Bartholomew, 1990).
berpengaruh negatif signifikan terhadap Pandangan negatif terhadap diri sendiri
kerentanan perempuan remaja akhir untuk menjadikan mereka tidak merasa layak
menjadi korban kekerasan psikologis dalam untuk dihargai oleh pasangan, tidak mampu
pacaran (B= -1.123, p= .013). Artinya, menyelesaikan permasalahan dalam
semakin rendah dismissive maka hubungan secara mandiri.
kerentanan perempuan remaja akhir untuk Hasil dari adanya pandangan negatif
menjadi korban kekerasan psikologis dalam terhadap diri sendiri membuat individu
pacaran semakin tinggi. dengan fearful avoidant tidak memiliki rasa
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk percaya diri yang baik. Selain itu, fearful
mengetahui apakah insecure attachment avoidant dicirikan dengan adanya rasa
(precoccupied, dismissive, dan fearful tidak nyaman jika dekat dengan orang lain
avoidant) berpengaruh terhadap kerentanan akibat adanya kekhawatiran bahwa
perempuan remaja akhir untuk menjadi pasangan akan menyakitinya
korban kekerasan psikologis dalam (Bartholomew, 1990). Ketakutan akan
pacaran. Diantara ketiga jenis insecure disakiti oleh pasangan dan model diri yang
attachment, yang paling besar negatif membuat individu dengan jenis
kontribusinya dalam menjelaskan attachment ini kerapkali berada dalam
kerentanan perempuan remaja akhir untuk hubungan yang penuh tekanan. Selain itu,
menjadi korban kekerasan psikologis dalam model diri yang negatif membuat individu
pacaran adalah fearful avoidant. dengan fearful avoidant memiliki self
Hasil ini sesuai dengan temuan esteem yang rendah (Mikulincer & Shaver,
penelitian yang dilakukan oleh Yarkovsky 2016) dimana hal ini berhubungan dengan
(2016) bahwa pola insecure attachment adanya perasaan tidak berharga sehingga
yang terbentuk dalam diri individu memungkinkan seseorang untuk terlibat
berhubungan dengan tingginya tingkat dalam hubungan yang mengandung
kesulitan dalam meregulasi emosi, dimana kekerasan salah satunya kekerasan
hal ini berhubungan dengan kecenderungan psikologis karena merasa dirinya tidak
seseorang untuk menjadi korban maupun mampu untuk mengambil jalan keluar.
pelaku kekerasan. Individu dengan insecure Individu dengan fearful avoidant
attachment cenderung sulit untuk cenderung menghindar jika orang lain
185
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2019, Vol. 6, No. 2, Hal. : 181-190
186
Peran Insecure Attachment terhadap Kekerasan Psikologis dalam Pacaran pada Perempuan Remaja Akhir (Arlin Aulia Andayu, Charyna
Ayu Rizkyanti, Sri Juwita Kusumawardhani)
nyaman jika orang lain bergantung pada Journal of Social and Personal
dirinya. Berbeda halnya jika tingkat Relationships, 7, 147-178.
dismissive rendah, seseorang akan lebih Bartholomew, K., Horowitz, L. M. (1991).
bergantung pada pasangan dimana hal ini Attachment styles among young adults:
dapat membuat individu terjebak dalam A test of a four-category model.
hubungan yang mengandung kekerasan. Journal of Personality and Social
Psychology, 61, 226–244.
Simpulan Bowlby, J. (1983). Attachment and loss.
Basic Books.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa
Cortes-Ayala, M. L., Bringas, C.,
remaja perempuan dengan insecure
Rodriguez-Franco, L., Flores, M.,
attachment memiliki kemampuan yang
Ramiro-Sanchez, T., & Rodriguez, F.
rendah dalam menghadapi konflik sehingga
J. (2014). Unperceived dating violence
rentan untuk mengalami kekerasan dalam
among Mexican students. International
berpacaran. Mereka tidak mampu untuk
Journal of Clinical and Health
mengutarakan apa yang dirasakan dalam
Psychology, 14, 39-47.
hubungan pada pasangan yang berdampak
Diadiningrum, J. R., & Endrijati, H. (2014).
ketika pasangan memberikan perlakuan
Hubungan antara sikap asertivitas
yang tidak menyenangkan maka mereka
dengan kecenderungan menjadi korban
akan cenderung diam dan menerima. Lebih
kekerasan dalam pacaran pada remaja.
jauh lagi, perilaku-perilaku kekerasan yang
Jurnal Psikologi Pendidikan dan
terjadi dianggap hal yang wajar oleh kedua
Perkembangan Universitas Airlangga,
belah pihak dalam hubungan tersebut.
3(2), 97-102.
Selain dampaknya adalah semakin
Stark, S. W. (2015). Emotional abuse.
mempersulit diri korban untuk
Psychology & Behavioral Health 4th
meninggalkan hubungan, individu juga
ed. Greyhouse Publishing
tidak memiliki kuasa yang penuh untuk
Erdianto, K. (2016). Tak ada payung
mengendalikan hubungan sehingga
hukum sebabkan angka kekerasan
membuatnya semakin lemah dan rentan
dalam pacaran relatif tinggi.
untuk terus menjadi korban kekerasan
Kompas.com.
psikologis dalam pacaran. Dampak
https://nasional.kompas.com/read/2016
terburuk yang mungkin terjadi adalah
/03/07/18102311/Tak.Ada.Payung.Huk
individu tidak memiliki jalan keluar akibat
um.Sebabkan.Angka.Kekerasan.dalam.
merasa diri dan pasangannya tidak
Pacaran.Relatif.Tinggi.
berharga, sehingga pada akhirnya tetap
Exner-Cortens, D. (2018). Measuring
bertahan dalam hubungan yang selalu
Adolescent Dating Violence. In
diwarnai kekerasan.
Adolescent Dating Violence (pp. 315–
340). Elsevier Inc.
Daftar Pustaka
https://doi.org/10.1016/b978-0-12-
Alvarez, C. D. (2014). What do the dating 811797-2.00013-x
violence scales measure? Social and Griffin, D. W., & Bartholomew, K. (1994).
Behavioral Sciences, 161, 18-23. The methaphysics of measurement:
Anastasi, A., & Urbina, S. (2007). Tes The case of adult attachment. Advances
psikologi. Edisi ke tujuh (terjemahan). in Personal Relationship, 5, 17-52.
PT. Indeks. Hazan, C., & Shaver, P. (1994).
Azwar, S. (2016). Penyusunan skala Attachment as an organizational
psikologi. Pustaka Pelajar. framework for research on close
Bartholomew, K. (1990). Avoidance of relationship. Psychological Inquiry,
intimacy: An attachment perspective. 5(1), 1-22.
187
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2019, Vol. 6, No. 2, Hal. : 181-190
Khaninah, A. N., & Wijanarko, N. (2015). Purnomo, F. H., & Suryadi. (2017). The
Perilaku agresif yang dialami korban effect of attachment style and
kekerasan dalam pacaran. Jurnal religiousity toward dating violence
Psikologi Universitas Diponegoro, among adolescent. Jurnal Psikologi
15(2), 151-160. Tazkiya, 22(2), 217-230.
Komnas perempuan. (2017). Lembar fakta Reyes, H. L. M., Foshee, V. A., Niolon, P.
catatan tahunan komnas perempuan H., Reidy, D. E., & Hall, J. E. (2016).
tahun 2017. Gender role attitudes and male
https://www.komnasperempuan.go.id/f adolescent dating violence
ile/pdf_file/2017%20Siaran%20Pers/L perpetration: Normative beliefs as
embar%20Fakta%20Catahu%202017.p moderators. Journal of Youth
df Adolescene, 45, 350-360.
Jennings, W. G., Okeem, C., Piquero, A. Taskale, N., & Soygut, G. (2016). Risk
R., Sellers, C. S., Theobald, D., & factors for women’s intimate partner
Farrington, D. P. (2017). Dating and violence victimization: An
intimate partner violence among young examination from the perspective of
persons ages 15–30: Evidence from a the schema therapy model. Journal of
systematic review. Agression and Family Violence, 32, 3-12.
Violent Behavior, 33, 1-19. Temple, J. R., Choi, H. J., Elmquist, J.,
Lee, M., Weber, M. R.., & Khan, Jeffey. Hecht, M., Miller-Day, M., Stuart, G.
(2014). Exposure to family violence L., Brem, M., & Woldfor-Clevenger,
and attachment styles as predictors of C. (2016). Psychological abuse, mental
dating violence perpetration among health, and acceptance of dating
men and women: A mediational model. violence among adolescents. Journal
Journal of Interpersonal Violence, of Adolescent Health, 30, 1-6.
29(1), 20-43. Tussey, B. E., Tayler, K. A., & Simons, L.
Mikulincer, M., & Shaver, P. R. (2016). G. (2018). Poor parenting, attachment
Attachment in adulthood: Structure, style, and dating violence perpetration
dynamics, and change (8th ed). The among college students. Journal of
Guliford Press. Interpersonal Violence, 00, 1-20.
Millett, L. S., Seay, K. D., & Kohl, P. L. Ulloa, E. C., Martinez-Arango, N., &
(2015). A national study of intimate Hokoda, A. (2014). Attachment
partner violence risk among female anxiety, depressive symptoms, and
caregivers involved in the child adolescent dating violence
welfare system: The role of nativity, perpetration: A longitudinal mediation
acculturation, and legal status. analysis. Journal of Aggression,
Children and Youth Services Review, Maltreatment, and Trauma, 23(6),
48, 60-69. 652-669.
Moreno-Manso, J. M., Blazquez-Alonso, Urena, J., E. M. Romera., Casas, O. A.,
M.,Garcia-Baamonde, M. E., Viejo, C., & Ortega-Ruiz, R. (2015).
Guerrero-Barona, E., & Pozueco- Psichometrics properties of
Romero, J. M. (2014). Gender as an psychological dating violence
explanatory factor of psychological questionnaire: A study with young
abuse in datingcouples. Journal of couples. Journal of Clinical and
Social Service Research, 40, 1-14. Health Psychology, 15, 52-60.
Papalia, D. E., & Feldman, R. D. (2014). Wang, L. (2016). Factors influencing
Menyelami perkembangan manusia. attitude toward intimate partner
Salemba Empat. violence. Aggression and Violent
Behavior, 29, 1-7.
188
Peran Insecure Attachment terhadap Kekerasan Psikologis dalam Pacaran pada Perempuan Remaja Akhir (Arlin Aulia Andayu, Charyna
Ayu Rizkyanti, Sri Juwita Kusumawardhani)
Wekerle, C., & Wolfe, D. (1999). Dating Wolfe, D. A., & Feiring, C. (2002). Dating
violence in mid adolescent: Theory, violence and adolescent romance.
significance, and emerging prevention Journal of Child Maltreatment, 5(4),
initiative. Clinical Psychology Review, 360-363.
19(4), 435-456. Wolfe, D. A., Scott, K. L., & Crooks, C. V.
Wolfe, D. A., Wekerle, C., Gough, R., (2005). Abuse and violence in
Reitzel-Jaffe, D., Grasley, C., Pittman, adolescent girls' dating relationships.
A., & Stumpf, J. (1996). Youth Dalam D. J. Bell, S. L. Foster, & E. J.
relationships manual: A group Mash (eds.), Handbook of behavioral
approach with adolescents for the and emotional problems in girls.
prevention of woman abuse and the Plenum Publishers.
promotion of healthy relationships. Yarkovsky, N. (2016). Experiences of
Sage. dating violence in emerging adult
Wolfe, D. A., Scott, K., Reitzel-Jaffe, D., couples: The role of attachment style
Wekerle, C., Grasley, C., & Straatman, and emotion regulation (Thesis),
A. (2001). Development and validation University of Windsor.
of the conflict in adolescent dating
relationships inventory. Psychological
Assessment, 13, 277-293.
189
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2019, Vol. 6, No. 2, Hal. : 181-190
190