Anda di halaman 1dari 10

PSYMPATHIC : Jurnal Ilmiah Psikologi eISSN: 2502-2903, pISSN: 2356-3591

Volume 6, Nomor 2, 2019: 181-190 DOI: 10.15575/psy.v6i2.5231

Peran Insecure Attachment terhadap Kekerasan Psikologis dalam


Pacaran pada Perempuan Remaja Akhir
Arlin Aulia Andayu, Charyna Ayu Rizkyanti, Sri Juwita Kusumawardhani
Fakultas Psikologi Universitas Pancasila, Jakarta, Indonesia
e-mail: charyna@univpancasila.ac.id

Abstract

The issues of dating violence take public attention recently. Psychological violence in a romantic
relationship is one type of violence that has a serious impact on victims where women are more
likely to experience it. Attachment is one of the risk factors that contributed to violence in
romantic relationships. The aim of this study is to determine whether insecure attachment
(preoccupied, dismissive, and fearful avoidant) influence female vulnerability to become victims
of psychological violence in a romantic relationship. The participants were 393 female late
adolescents in Jakarta. Multiple regression analysis shows that insecure attachment impact
significantly to the vurnerability of becoming victim in psychological violence in romantic
relationships among female late adolescents.

Keywords: dating violence, psychological violence, insecure attachment

Abstrak

Fenomena kekerasan dalam pacaran (KDP) menjadi perhatian publik akhir- akhir ini. Salah satu
jenis kekerasan dalam pacaran yang menimbulkan dampak serius pada korban adalah kekerasan
psikologis dimana KDP banyak menimpa perempuan. Attachment merupakan salah satu faktor
risiko yang berkontribusi pada kekerasan dalam pacaran. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
apakah insecure attachment yang terdiri dari preoccupied, dismissive, dan fearful avoidant
memengaruhi kerentanan perempuan remaja akhir untuk menjadi korban kekerasan psikologis
dalam pacaran. Metode penelitian menggunakan kuantitatif korelasional. Subjek penelitian
terdiri dari 393 perempuan remaja akhir di Jakarta. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan
bahwa insecure attachment berpengaruh signifikan terhadap kerentanan perempuan remaja akhir
untuk menjadi korban kekerasan psikologis dalam pacaran.

Kata Kunci: kekerasan dalam pacaran, kekerasan psikologis, insecure attachment


Pendahuluan oleh rendahnya kemampuan remaja dalam
Kekerasan dalam pacaran merupakan meregulasi emosi (Exner-Cortens, 2018).
masalah sosial yang menjadi perhatian Akibatnya, dalam hubungan akan muncul
akhir-akhir ini. Pacaran pada remaja emosi negatif. Pelampiasan emosi yang
idealnya merupakan sebuah proses pem- tidak tepat menyebabkan pacaran
bentukan dan membangun hubungan digunakan untuk menyakiti pasangan
personal dengan lawan jenis yang di dengan melakukan perilaku-perilaku
dalamnya melibatkan rasa kasih sayang kekerasan. Faktanya, usia berhubungan
(Papalia & Feldman, 2014). Akan tetapi, dengan terjadinya kekerasan dalam pacaran
perbedaan latar belakang yang dimiliki (Millet dkk., 2015).
individu dapat berpotensi menjadi konflik. Kasus kekerasan dalam pacaran
Konflik yang berkembang dalam banyak terjadi pada individu dalam tahapan
sebuah hubungan dapat menjadi pembela- perkembangan remaja akhir. Khaninah dan
jaran positif jika dapat terselesaikan dengan Wijanarko (2015) menyatakan bahwa
baik. Salah satu hal yang membuat konflik tingkat risiko tertinggi kekerasan dalam
tidak terselesaikan dengan baik disebabkan pacaran berada pada usia 16-19 tahun. Pada

1 1
Peran Insecure
Psympathic, Jurnal
Attachment
Ilmiah Psikologi
terhadapDesember
Kekerasan2019,
Psikologis
Vol. 6,dalam
No. 2,Pacaran
Hal. : 181-
pada Perempuan Remaja Akhir (Arlin Aulia Andayu,
Charyna

tahap perkembangan remaja akhir, para mengungkapkan kesalahan yang terjadi di


remaja mulai menganggap bahwa masa lalu, menyalahkan, dan membuat
berpacaran adalah hal yang lebih serius dan pasangan marah atau cemburu yang
penuh tekanan. Oleh sebab itu, bertujuan untuk melukai psikologis
memungkinkan bagi remaja untuk pasangan.
melakukan kekerasan dalam pacaran akibat Temple dkk. (2016) menyatakan
tekanan yang muncul selama proses bahwa kekerasan psikologis yang dialami
pacaran. seseorang dapat memberikan dampak yang
Komnas Perempuan (2017) menyata- berat pada orang tersebut. Secara umum
kan bahwa kasus kekerasan dalam pacaran dampak dari kekerasan psikologis dapat
(KDP) pada 2016-2017 terbilang tinggi, menggerus self esteem korban, membuat
yaitu berada di atas 2000 kasus korban ketakutan, tidak memiliki power,
pertahunnya. Pada tahun 2017, kasus KDP depresi, kebingungan, merasa tidak
mencapai 2171 kasus. KDP adalah perilaku berharga, dan tidak memiliki harapan
yang dilakukan untuk mengontrol dan men- (Stark, 2015). Meskipun penelitian tentang
dominasi baik secara fisik, seksual, dan kekerasan dalam pacaran sudah banyak
psikologis yang membahayakan pasangan dilakukan, namun hanya sedikit yang
(Wolfe & Feiring, 2002). membahas mengenai kekerasan psikologis,
Kekerasan psikologis merupakan jenis padahal dampak dari kekerasan ini sangat
kekerasan dalam pacaran yang memiliki berbahaya.
dampak serius pada korban. Kekerasan Hingga saat ini, penelitian terkait
psikologis dalam pacaran adalah segala kekerasan dalam pacaran lebih banyak
bentuk kekerasan nonfisik yang bersifat berfokus pada kekerasan fisik (Temple
manipulatif dan dilakukan dengan sengaja dkk., 2016). Perhatian yang minim pada
(Stark, 2015). Perilaku tersebut ditujukan kekerasan psikologis menjadikan individu
untuk mengontrol, mendominasi, mengan- kurang waspada dan sadar akan bentuk
cam, dan membatasi pergaulan pasangan kekerasan psikologis. Salah satu
(Wekerle & Wolfe, 1999). penyebabnya karena kekerasan ini tidak
Riset terkait kekerasan psikologis meninggalkan bekas yang terlihat seperti
menunjukkan tingginya prevalensi pada kekerasan fisik dan jenis kekerasan
kekerasan psikologis dibandingkan jenis lain (Urena dkk., 2015).
kekerasan lain. Sebesar 80% dari kasus Laki-laki maupun perempuan dapat
kekerasan dalam pacaran merupakan menjadi korban atau pelaku kekerasan
kekerasan psikologis (Cortes-Ayala dkk., dalam pacaran. Laki-laki cenderung
2014). Wolfe dkk. (2001) membagi menjadi pelaku dari kekerasan dalam
kekerasan psikologis menjadi beberapa pacaran (Reyes dkk., 2016) dan perempuan
dimensi yaitu agresi relasi, perilaku lebih banyak menjadi korban kekerasan
mengancam, dan verbal atau emosional. dalam hubungan romantis (Alvarez, 2014;
Agresi relasi merupakan perilaku yang Jennings dkk., 2017; Wang, 2016).
bertujuan untuk mengontrol sosial atau Perempuan yang pernah mengalami
merusak hubungan antara pelaku dengan kekerasan dalam pacaran memiliki risiko
korban maupun korban dengan lainnya atau untuk mengalami hal tersebut di kemudian
lingkungannya. Perilaku mengancam hari (Taskale & Soygut, 2016). Oleh sebab
diartikan sebagai perilaku membuat
itu, penting untuk memutus rantai tersebut.
pasangan merasa terancam atau menakut-
Salah satu teori yang dapat digunakan
nakuti baik secara fisik, seksual, maupun
psikologis. Verbal atau emosional adalah untuk menjelaskan faktor risiko terkait
kekerasan yang dilakukan dengan cara kekerasan dalam pacaran adalah teori
menghina, mengejek atau menertawakan, attachment (Tussey dkk., 2018; Ulloa dkk.,
2014).

1 1
Peran Insecure
Psympathic, Jurnal
Attachment
Ilmiah Psikologi
terhadapDesember
Kekerasan2019,
Psikologis
Vol. 6,dalam
No. 2,Pacaran
Hal. : 181-
pada Perempuan Remaja Akhir (Arlin Aulia Andayu,
Charyna
Konsep attachment pertama kali baik dalam hubungan romantis maupun
dikenalkan oleh Bowlby (1983) dijelaskan pertemanan. Attachment pada masa
bahwa attachment adalah ikatan psikologis sebelumnya dan penghayatan seseorang
yang kuat antara anak dengan figur lekat terhadap relasinya dengan pasangan
atau orang terdekat seperti orang tua menjadi faktor yang memengaruhi
maupun pengasuh. Namun, seiring attachment yang dimiliki (Bartholomew,
perubahan perkembangan, figur lekat 1990).
seorang anak yang tadinya berpusat pada Penelitian terkait insecure attachment
caregiver-nya, di masa dewasa dapat dan KDP belum banyak dilakukan di
berubah menjadi pada pasangannya (Hazan Indonesia. Beberapa penelitian yang ada
& Shaver, 1994). Penelitian ini berfokus hanya membahas attachment dan KDP
pada attachment remaja dengan pasangan secara umum dari sudut pandang pelaku.
dalam relasi romantis sebagai figur lekat Penelitian yang dilakukan oleh Purnomo
atau dikenal dengan adult attachment. dan Suryadi (2017) menunjukkan bahwa
Adult attachment adalah ikatan individu dengan fearful avoidant memiliki
emosional yang kuat antara seseorang kecenderungan lebih tinggi untuk
dengan pasangan sebagai figur lekat melakukan kekerasan dalam pacaran.
(Bartholomew, 1990). Bartholomew (1990) Diadiningrum dan Endrijati (2014)
membagi attachment style menjadi empat melakukan penelitian terkait kecen-
jenis, yaitu: secure attachment dan insecure
derungan menjadi korban kekerasan dalam
attachment yang terdiri dari fearful
pacaran namun tidak dikaitkan dengan
avoidant, preoccupied, dan dismissive.
Namun penelitian ini hanya menggali attachment, melainkan dengan sikap
insecure attachment sebab secara teoretis asertivitas dengan hasil semakin tinggi
insecure attachment lebih berperan dalam asertivitas maka semakin rendah
kekerasan dalam suatu relasi. Hal ini kecenderungan menjadi korban kekerasan
disebabkan individu dengan insecure dalam pacaran. Melihat masih terbatasnya
attachment memiliki kesulitan untuk penelitian terkait attachment dan kekerasan
melakukan manajemen konflik dengan baik psikologis yang dilihat dari sudut pandang
sehingga memungkinkan untuk korban, peneliti tertarik untuk meneliti
menyelesaikan konflik dengan melibatkan pengaruh insecure attachment terhadap
perilaku kekerasan salah satunya kekerasan kekerasan psikologis dalam pacaran pada
psikologis dalam pacaran (Lee dkk., 2014). perempuan remaja akhir.
Insecure attachment merupakan derajat Penelitian ini berfokus pada
seseorang memandang diri sendiri dan kemungkinan seseorang untuk menjadi
orang lain baik, dimana setidaknya terdapat korban karena korbanlah yang secara
salah satu aspek negatif pada cara langsung merasakan dampak dari kekerasan
memandang diri (model of self) maupun
yang dialami. Berdasarkan penjelasan di
orang lain (model of others) dimana terbagi
menjadi tiga jenis yaitu preoccupied, atas, peneliti akan menguji apakah
dismissive, dan fearful avoidant attachment perbedaan insecure attachment yang
(Bartholomew, 1990). Bartholomew dan dimiliki dapat memprediksi kerentanan
Horowitz (1991) membagi insecure perempuan remaja akhir untuk menjadi
attachment menjadi dua dimensi yaitu korban kekerasan psikologis dalam
anxiety dan avoidance. Anxiety dicirikan pacaran.
dengan adanya rasa takut akan pengabaian
dari orang lain termasuk pasangan dalam Metode Penelitian
relasi romantis. Avoidance dicirikan dengan
Metode penelitian menggunakan
kecenderungan menghindar dari orang lain,
kuantitatif korelasional. Sampel dalam
penelitian ini adalah remaja akhir yang
tinggal di Jakarta berusia 16-20 tahun yang

1 1
Peran Insecure
Psympathic, Jurnal
Attachment
Ilmiah Psikologi
terhadapDesember
Kekerasan2019,
Psikologis
Vol. 6,dalam
No. 2,Pacaran
Hal. : 181-
pada Perempuan Remaja Akhir (Arlin Aulia Andayu,
Charyna

sedang atau pernah berpacaran (N=393). atau emosional (α= .919) dengan contoh
Teknik pengambilan menggunakan item: “Dia melakukan sesuatu untuk
accidental sampling dengan alasan membuat saya cemburu”. Seluruh item
kemudahan dan aksesibilitas dalam yang terdapat pada alat ukur telah
mendapatkan sampel sehingga diharapkan memenuhi kriteria validitas dengan rentang
mendapatkan banyak sampel agar dapat .532 sampai dengan .835.
merepresentasikan populasi. Teknik analisis data menggunakan
Penelitian ini menggunakan kuesioner analisis regresi linier berganda untuk
yang disebarkan secara online. Alat ukur mengetahui besar pengaruh dari insecure
dalam penelitian ini telah diuji validitas dan attachment (preoccupied, dismissive,
reliabilitasnya. Batasan penelitian ini fearful avoidant) terhadap kekerasan
menggunakan ≥ .30 untuk menyatakan psikologis dalam pacaran pada perempuan
bahwa item telah valid (Anastasi & Urbina, remaja akhir.
2007; Azwar, 2016).
Insecure attachment diukur Hasil Penelitian dan Pembahasan
menggunakan skala Adolescents Relation-
Berdasarkan tabel 1 dapat disimpulkan
ship Scales Questionnaire sebagai hasil
bahwa sebesar 11.8 % nilai kerentanan
revisi dari alat ukur Relationship Scales
perempuan remaja akhir untuk mejadi
Questionnaire yang dikembangkan oleh
korban kekerasan psikologis dalam pacaran
Griffin dan Bartholomew (1994) dengan
dipengaruhi oleh insecure attachment dan
jumlah item sebanyak 12. Dari 12 item
sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak
tersebut, terdapat 10 item yang telah
terdapat dalam penelitian. Adapun
memenuhi kriteria validitas item dengan
signifikansi yang diperoleh sebesar .000
rentang .397 sampai dengan .740. Alat ukur
(p< .05) sehingga hipotesis nol ditolak.
ini mengukur tiga dimensi yaitu
Artinya, insecure attachment berpengaruh
preoccupied (α= .794) dengan contoh item:
secara signifikan terhadap kerentanan
“Saya ingin sepenuhnya dekat secara
perempuan remaja akhir untuk menjadi
emosional dengan pacar saya”. Dimensi
korban kekerasan psikologis dalam pacaran
berikutnya dismissive (α= .728) dengan
sebesar 11.8%. Berdasarkan tabel 2
contoh item: “Sangat penting bagi saya
didapatkan nilai koefisien regresi variabel
untuk menjadi pribadi yang mandiri”, dan
fearful avoidant sebesar 2.530 dengan
dimensi terakhir yaitu fearful avoidant (α=
signifikansi .000 artinya variabel tersebut
.734) dengan contoh item: “Sulit bagi saya
memengaruhi kekerasan psikologis dalam
untuk mengandalkan pacar saya”.
pacaran.
Kekerasan psikologis dalam pacaran
diukur menggunakan Conflict in Adolescent Tabel 1
Dating Relationship Inventory (CADRI) Hasil Uji Regresi Simultan Insecure Attachment dan
Kekerasan Psikologis dalam Pacaran
yang dikembangkan oleh Wolfe dkk.
(2001) dan telah diadaptasi melalui proses R R Square F Sig
a
translasi dan translasi ulang dengan total 17 .344 .118 17.425 .000
item (α= .939) yang terbagi dalam 3
Tabel 2
dimensi yaitu agresi relasi (α= .922) dengan Hasil Uji Regresi Parsial Insecure Attachment dan
contoh item: “Dia mencoba untuk membuat Kekerasan Psikologis dalam Pacaran
teman-teman saya tidak menyukai saya”. Unstandardized Standardized
Dimensi berikutnya yaitu perilaku Model Coefficients B Coefficients Sig
mengancam (α= .825) dengan contoh item: (Constant) -.397 .832
“Dia merusak atau mengancam untuk Fearful 2.530 .296 .000
menghancurkan harga diri saya”, avoidant
Dismissive -1.123 -.124 .013
dan dimensi terakhir yaitu kekerasan Preoccupied 1.676 .142 .004

1 1
Peran Insecure
Psympathic, Jurnal
Attachment
Ilmiah Psikologi
terhadapDesember
Kekerasan2019,
Psikologis
Vol. 6,dalam
No. 2,Pacaran
Hal. : 181-
pada Perempuan Remaja Akhir (Arlin Aulia Andayu,
Charyna
Dalam Tabel 2 pengaruh variabel (B= melepaskan diri dari pasangan meskipun
2.530, p= .000) dengan arah pengaruh hubungan yang dijalani merupakan
positif sehingga dapat dikatakan semakin hubungan yang penuh dengan tekanan. Hal
tinggi fearful avoidant maka semakin tinggi ini memungkinkan seseorang untuk
pula kerentanan perempuan remaja akhir mengalami kekerasan dalam pacaran, salah
untuk menjadi korban kekerasan psikologis satunya adalah kekerasan psikologis.
dalam pacaran. Koefisien regresi dari Berdasarkan penelitian yang telah
variabel preoccupied sebesar 1.676 dengan dilakukan, fearful avoidant berpengaruh
signifikansi .004 artinya variabel tersebut lebih besar dalam memprediksi perempuan
secara positif memengaruhi kerentanan usia remaja akhir untuk menjadi korban
perempuan remaja akhir untuk menjadi kekerasan psikologis dalam pacaran
korban kekerasan psikologis dalam pacaran daripada preoccupied. Hal ini disebabkan
(B= 1.676, p= .004). Artinya, semakin fearful avoidant adalah jenis attachment
tinggi preoccupied semakin tinggi pula yang paling tidak aman dan tidak adaptif
kerentanan perempuan remaja akhir untuk dicirikan dengan tingginya tingkat anxiety
menjadi korban kekerasan psikologis dalam dan avoidant. Individu dengan jenis
pacaran. Koefisien regresi variabel attachment ini memiliki pandangan negatif
dismissive sebesar -1.123 dengan terhadap diri sendiri dan orang lain dalam
signifikansi .013 artinya variabel tersebut hal ini pasangan (Bartholomew, 1990).
berpengaruh negatif signifikan terhadap Pandangan negatif terhadap diri sendiri
kerentanan perempuan remaja akhir untuk menjadikan mereka tidak merasa layak
menjadi korban kekerasan psikologis dalam untuk dihargai oleh pasangan, tidak mampu
pacaran (B= -1.123, p= .013). Artinya, menyelesaikan permasalahan dalam
semakin rendah dismissive maka hubungan secara mandiri.
kerentanan perempuan remaja akhir untuk Hasil dari adanya pandangan negatif
menjadi korban kekerasan psikologis dalam terhadap diri sendiri membuat individu
pacaran semakin tinggi. dengan fearful avoidant tidak memiliki rasa
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk percaya diri yang baik. Selain itu, fearful
mengetahui apakah insecure attachment avoidant dicirikan dengan adanya rasa
(precoccupied, dismissive, dan fearful tidak nyaman jika dekat dengan orang lain
avoidant) berpengaruh terhadap kerentanan akibat adanya kekhawatiran bahwa
perempuan remaja akhir untuk menjadi pasangan akan menyakitinya
korban kekerasan psikologis dalam (Bartholomew, 1990). Ketakutan akan
pacaran. Diantara ketiga jenis insecure disakiti oleh pasangan dan model diri yang
attachment, yang paling besar negatif membuat individu dengan jenis
kontribusinya dalam menjelaskan attachment ini kerapkali berada dalam
kerentanan perempuan remaja akhir untuk hubungan yang penuh tekanan. Selain itu,
menjadi korban kekerasan psikologis dalam model diri yang negatif membuat individu
pacaran adalah fearful avoidant. dengan fearful avoidant memiliki self
Hasil ini sesuai dengan temuan esteem yang rendah (Mikulincer & Shaver,
penelitian yang dilakukan oleh Yarkovsky 2016) dimana hal ini berhubungan dengan
(2016) bahwa pola insecure attachment adanya perasaan tidak berharga sehingga
yang terbentuk dalam diri individu memungkinkan seseorang untuk terlibat
berhubungan dengan tingginya tingkat dalam hubungan yang mengandung
kesulitan dalam meregulasi emosi, dimana kekerasan salah satunya kekerasan
hal ini berhubungan dengan kecenderungan psikologis karena merasa dirinya tidak
seseorang untuk menjadi korban maupun mampu untuk mengambil jalan keluar.
pelaku kekerasan. Individu dengan insecure Individu dengan fearful avoidant
attachment cenderung sulit untuk cenderung menghindar jika orang lain

1 1
Peran Insecure
Psympathic, Jurnal
Attachment
Ilmiah Psikologi
terhadapDesember
Kekerasan2019,
Psikologis
Vol. 6,dalam
No. 2,Pacaran
Hal. : 181-
pada Perempuan Remaja Akhir (Arlin Aulia Andayu,
Charyna

mendekatinya. Meskipun begitu, individu Hasil dalam penelitian ini juga


dengan fearful avoidant sebenarnya menunjukkan hasil bahwa salah satu jenis
menginginkan hubungan emosional yang attachment yaitu dismissive berpengaruh
dekat dan cenderung sangat bergantung negatif signifikan terhadap kekerasan
dengan orang lain. Hasil penelitian ini juga psikologis dalam pacaran. Artinya, semakin
menunjukkan bahwa jenis preoccupied juga rendah tingkat dismissive maka kerentanan
memiliki pengaruh terhadap kerentanan seseorang untuk menjadi koban kekerasan
perempuan remaja akhir untuk menjadi psikologis dalam pacaran semakin tinggi.
korban kekerasan psikologis dalam Jenis kelekatan ini ditandai dengan adanya
pacaran. Artinya, attachment ini dapat model positif pada diri sendiri dan model
menjadi salah satu faktor yang membuat negatif pada orang lain serta dicirikan
seseorang mengalami kekerasan psikologis dengan tingginya tingkat avoidance
dalam pacaran. Jenis kelekatan ini dicirikan (Bartholomew, 1990). Dismissive
dengan memiliki model negatif atas diri attachment dicirikan oleh tingginya tingkat
sendiri dan positif pada orang lain serta avoidance dimana hal ini berhubungan
berhubungan dengan tingginya tingkat dengan bagaimana seseorang bereaksi
anxiety (Bartholomew, 1990). dalam peristiwa mengancam.
Tingkat anxiety yang tinggi membuat Mikulincer dan Shaver (2016)
individu memiliki ketakutan jika menyatakan bahwa individu dengan tingkat
ditinggalkan oleh pasangannya. Ketakukan avoidance yang tinggi mempertahankan
ini menjadi alasan untuk tetap bertahan self image yang positif melalui unconscious
dalam situasi apapun termasuk menjadi defense dan perilaku narcissistic (defensive
korban kekerasan psikologis dalam pacaran self enhancement). Mereka belajar untuk
secara berulang. Asumsi mereka ialah lebih tidak fokus dan tidak peduli akan situasi
baik berada dalam hubungan yang mengancam serta tidak menjadikan figur
mengandung kekerasan daripada tidak lekat sebagai sumber dukungan. Usaha
memiliki pacar atau figur lekat sebagai dalam melakukan perilaku defensif disertai
sumber kebahagiaan. Hal ini juga oleh penyangkalan akan ketidakmampuan
disebabkan oleh adanya model positif diri dan self aspects yang negatif. Individu
terhadap pasangan sehingga membuat dengan tingkat avoidance yang tinggi juga
mereka berpikir bahwa pasangan adalah berusaha menjaga tingkat self esteem agar
sumber kebahagiaan dan pemenuh tetap tinggi dengan melakukan perilaku
kebutuhan. defensif. Individu dengan dismissive
Preoccupied dicirikan dengan avoidant attachment merasa mampu hidup nyaman
yang rendah, selain itu juga dicirikan tanpa memiliki hubungan emosional yang
dengan gaya hubungan yang posesif dekat dengan orang lain.
(Mikulincer & Shaver, 2016). Rendahnya Model diri yang positif membuat
tingkat avoidant membuat individu sulit individu dengan tipe dismissive merasa
untuk melepaskan diri dari hubungan yang dirinya sempurna, berharga, layak untuk
mengandung kekerasan. Hal ini disebabkan dicintai, dan memiliki power dalam sebuah
oleh ketidakmampuan untuk menyelesaikan hubungan (Mikulincer & Shaver, 2016).
permasalahan dalam hubungan secara Model negatif terhadap pasangan
mandiri. Oleh karenanya, semakin menjadikan individu cenderung
memperkuat bahwa individu dengan tipe menghindar dalam hubungan karena
attachment ini akan mengalami kekerasan menganggap bahwa orang lain tidak
psikologis dalam pacaran karena mampu membahagiakan dan tidak mampu
ketidakmampuan untuk melepaskan diri memenuhi kebutuhannya. Hal ini membuat
dari pasangan. adanya perasaan tidak nyaman jika
bergantung pada orang lain, dan tidak

1 1
Peran Insecure
Psympathic, Jurnal
Attachment
Ilmiah Psikologi
terhadapDesember
Kekerasan2019,
Psikologis
Vol. 6,dalam
No. 2,Pacaran
Hal. : 181-
pada Perempuan Remaja Akhir (Arlin Aulia Andayu,
Charyna
nyaman jika orang lain bergantung pada Journal of Social and Personal
dirinya. Berbeda halnya jika tingkat Relationships, 7, 147-178.
dismissive rendah, seseorang akan lebih Bartholomew, K., Horowitz, L. M. (1991).
bergantung pada pasangan dimana hal ini Attachment styles among young adults:
dapat membuat individu terjebak dalam A test of a four-category model.
hubungan yang mengandung kekerasan. Journal of Personality and Social
Psychology, 61, 226–244.
Simpulan Bowlby, J. (1983). Attachment and loss.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Basic Books.
remaja perempuan dengan insecure Cortes-Ayala, M. L., Bringas, C.,
attachment memiliki kemampuan yang Rodriguez-Franco, L., Flores, M.,
rendah dalam menghadapi konflik sehingga Ramiro-Sanchez, T., & Rodriguez, F.
rentan untuk mengalami kekerasan dalam J. (2014). Unperceived dating violence
berpacaran. Mereka tidak mampu untuk among Mexican students. International
mengutarakan apa yang dirasakan dalam Journal of Clinical and Health
hubungan pada pasangan yang berdampak Psychology, 14, 39-47.
ketika pasangan memberikan perlakuan Diadiningrum, J. R., & Endrijati, H. (2014).
yang tidak menyenangkan maka mereka Hubungan antara sikap asertivitas
akan cenderung diam dan menerima. Lebih dengan kecenderungan menjadi korban
jauh lagi, perilaku-perilaku kekerasan yang kekerasan dalam pacaran pada remaja.
terjadi dianggap hal yang wajar oleh kedua Jurnal Psikologi Pendidikan dan
belah pihak dalam hubungan tersebut. Perkembangan Universitas Airlangga,
Selain dampaknya adalah semakin 3(2), 97-102.
mempersulit diri korban untuk Stark, S. W. (2015). Emotional abuse.
th
meninggalkan hubungan, individu juga Psychology & Behavioral Health 4
tidak memiliki kuasa yang penuh untuk ed. Greyhouse Publishing
mengendalikan hubungan sehingga Erdianto, K. (2016). Tak ada payung
membuatnya semakin lemah dan rentan hukum sebabkan angka kekerasan
untuk terus menjadi korban kekerasan dalam pacaran relatif tinggi.
psikologis dalam pacaran. Dampak Kompas.com.
terburuk yang mungkin terjadi adalah https://nasional.kompas.com/read/2016
individu tidak memiliki jalan keluar akibat /03/07/18102311/Tak.Ada.Payung.Huk
merasa diri dan pasangannya tidak um.Sebabkan.Angka.Kekerasan.dalam.
berharga, sehingga pada akhirnya tetap Pacaran.Relatif.Tinggi.
bertahan dalam hubungan yang selalu Exner-Cortens, D. (2018). Measuring
diwarnai kekerasan. Adolescent Dating Violence. In
Adolescent Dating Violence (pp. 315–
Daftar Pustaka 340). Elsevier Inc.
https://doi.org/10.1016/b978-0-12-
Alvarez, C. D. (2014). What do the dating 811797-2.00013-x
violence scales measure? Social and Griffin, D. W., & Bartholomew, K. (1994).
Behavioral Sciences, 161, 18-23. The methaphysics of measurement:
Anastasi, A., & Urbina, S. (2007). Tes The case of adult attachment. Advances
psikologi. Edisi ke tujuh (terjemahan). in Personal Relationship, 5, 17-52.
PT. Indeks. Hazan, C., & Shaver, P. (1994).
Azwar, S. (2016). Penyusunan skala Attachment as an organizational
psikologi. Pustaka Pelajar. framework for research on close
Bartholomew, K. (1990). Avoidance of relationship. Psychological Inquiry,
intimacy: An attachment perspective. 5(1), 1-22.

1 1
Peran Insecure
Psympathic, Jurnal
Attachment
Ilmiah Psikologi
terhadapDesember
Kekerasan2019,
Psikologis
Vol. 6,dalam
No. 2,Pacaran
Hal. : 181-
pada Perempuan Remaja Akhir (Arlin Aulia Andayu,
Charyna

Khaninah, A. N., & Wijanarko, N. (2015). Purnomo, F. H., & Suryadi. (2017). The
Perilaku agresif yang dialami korban effect of attachment style and
kekerasan dalam pacaran. Jurnal religiousity toward dating violence
Psikologi Universitas Diponegoro, among adolescent. Jurnal Psikologi
15(2), 151-160. Tazkiya, 22(2), 217-230.
Komnas perempuan. (2017). Lembar fakta Reyes, H. L. M., Foshee, V. A., Niolon, P.
catatan tahunan komnas perempuan H., Reidy, D. E., & Hall, J. E. (2016).
tahun 2017. Gender role attitudes and male
https://www.komnasperempuan.go.id/f adolescent dating violence
ile/pdf_file/2017%20Siaran%20Pers/L perpetration: Normative beliefs as
embar%20Fakta%20Catahu%202017.p moderators. Journal of Youth
df Adolescene, 45, 350-360.
Jennings, W. G., Okeem, C., Piquero, A. Taskale, N., & Soygut, G. (2016). Risk
R., Sellers, C. S., Theobald, D., & factors for women’s intimate partner
Farrington, D. P. (2017). Dating and violence victimization: An
intimate partner violence among young examination from the perspective of
persons ages 15–30: Evidence from a the schema therapy model. Journal of
systematic review. Agression and Family Violence, 32, 3-12.
Violent Behavior, 33, 1-19. Temple, J. R., Choi, H. J., Elmquist, J.,
Lee, M., Weber, M. R.., & Khan, Jeffey. Hecht, M., Miller-Day, M., Stuart, G.
(2014). Exposure to family violence L., Brem, M., & Woldfor-Clevenger,
and attachment styles as predictors of C. (2016). Psychological abuse, mental
dating violence perpetration among health, and acceptance of dating
men and women: A mediational model. violence among adolescents. Journal
Journal of Interpersonal Violence, of Adolescent Health, 30, 1-6.
29(1), 20-43. Tussey, B. E., Tayler, K. A., & Simons, L.
Mikulincer, M., & Shaver, P. R. (2016). G. (2018). Poor parenting, attachment
Attachment in adulthood: Structure, style, and dating violence perpetration
th
dynamics, and change (8 ed). The among college students. Journal of
Guliford Press. Interpersonal Violence, 00, 1-20.
Millett, L. S., Seay, K. D., & Kohl, P. L. Ulloa, E. C., Martinez-Arango, N., &
(2015). A national study of intimate Hokoda, A. (2014). Attachment
partner violence risk among female
anxiety, depressive symptoms, and
caregivers involved in the child
adolescent dating violence
welfare system: The role of nativity,
acculturation, and legal status. perpetration: A longitudinal mediation
Children and Youth Services Review, analysis. Journal of Aggression,
48, 60-69. Maltreatment, and Trauma, 23(6),
Moreno-Manso, J. M., Blazquez-Alonso, 652-669.
M.,Garcia-Baamonde, M. E., Urena, J., E. M. Romera., Casas, O. A.,
Guerrero-Barona, E., & Pozueco- Viejo, C., & Ortega-Ruiz, R. (2015).
Romero, J. M. (2014). Gender as an Psichometrics properties of
explanatory factor of psychological psychological dating violence
abuse in datingcouples. Journal of questionnaire: A study with young
Social Service Research, 40, 1-14. couples. Journal of Clinical and
Papalia, D. E., & Feldman, R. D. (2014). Health Psychology, 15, 52-60.
Menyelami perkembangan manusia. Wang, L. (2016). Factors influencing
Salemba Empat. attitude toward intimate partner
violence. Aggression and Violent
Behavior, 29, 1-7.

1 1
Peran Insecure
Psympathic, Jurnal
Attachment
Ilmiah Psikologi
terhadapDesember
Kekerasan2019,
Psikologis
Vol. 6,dalam
No. 2,Pacaran
Hal. : 181-
pada Perempuan Remaja Akhir (Arlin Aulia Andayu,
Charyna
Wekerle, C., & Wolfe, D. (1999). Dating Wolfe, D. A., & Feiring, C. (2002). Dating
violence in mid adolescent: Theory, violence and adolescent romance.
significance, and emerging prevention Journal of Child Maltreatment, 5(4),
initiative. Clinical Psychology Review, 360-363.
19(4), 435-456. Wolfe, D. A., Scott, K. L., & Crooks, C. V.
Wolfe, D. A., Wekerle, C., Gough, R., (2005). Abuse and violence in
Reitzel-Jaffe, D., Grasley, C., Pittman, adolescent girls' dating relationships.
A., & Stumpf, J. (1996). Youth Dalam D. J. Bell, S. L. Foster, & E. J.
relationships manual: A group Mash (eds.), Handbook of behavioral
approach with adolescents for the and emotional problems in girls.
prevention of woman abuse and the Plenum Publishers.
promotion of healthy relationships. Yarkovsky, N. (2016). Experiences of
Sage. dating violence in emerging adult
Wolfe, D. A., Scott, K., Reitzel-Jaffe, D., couples: The role of attachment style
Wekerle, C., Grasley, C., & Straatman, and emotion regulation (Thesis),
A. (2001). Development and validation University of Windsor.
of the conflict in adolescent dating
relationships inventory. Psychological
Assessment, 13, 277-293.

1 1
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2019, Vol. 6, No. 2, Hal. : 181-

190

Anda mungkin juga menyukai