Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Diversita, 9 (1) Juni (2023) ISSN 2461-1263 (Print) ISSN 2580-6793 (Online)

DOI: 10.31289/diversita.v9i1.8333

Jurnal Diversita
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/diversita

Ekspressif Writing Therapy dalam Menurunkan Kecemasan pada


Korban Bullying

Expressive Writing Therapy in reducing the anxiety of bullying Victim

Nursan Junita(1*), Riza Musni(2), Ika Amalia(3), Syahnaz Panggabean Mardhatillah(4),


Cut Azizah(5) & Husnawesnate(6)
Prodi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Malikussaleh, Indonesia
Disubmit: 07 September 2022; Diproses: 30 April 2023; Diaccept: 06 Juni 2023; Dipublish: 09 Juni 2023
*Corresponding author: nursan@unimal.ac.id
Abstrak
Bullying adalah bentuk kekerasan pada anak yang menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan baik secara fisik
maupun psikologis. Kejadian bullying pada remaja yang cukup tinggi menyebabkan gangguan kecemasan yang
berdampak buruk bagi kehidupan individu dimasa selanjutnya. Olehkarena itu penting bagi korban bullying
memiliki cara untuk membantu mengurangi kecemasan. Expressive writing therapy dapat menjadi salah satu tehnik
untuk membantu mengurangi kecemasan yang mudah dilakukan oleh siswa. Penelitian ini bertujuan melihat
efektifitas expressive writing dalam membantu mengurangi kecemasan yang dialami oleh korban bullying dengan
menggunakan metode kualitatif ekploratif dengan pendekatan ekperiment dan wawancara. Subjek terdiri dari 15
Siswa SMP kelas 2 yang menjadi korban bullying. Skala ukur yang digunakan untuk melihat kecemasan adalah
Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan Subjective Unit Disturbance (SUD). Hasil penelitian menunjukan bahwa
expressive writing therapy dapat membantu mengurangi kecemasan pada siswa yang mengalami bullying. Hasil pre-
tes dan post-tes HARS menunjukan terdapat hubungan yang significant. Hasil intervensi menunjukan terjadi
peningkatan kemampuan mengexpresikan emosi lewat tulisan tangan. Siswa mampu mengukapkan berbagai
perasaan emosi yang mereka alami dan simpan selama ini. Berdasarkan SUD (Subjektive unit of disturbance)
menunjukan perasaan yang lebih nyaman, merasa lebih lega dan mendapat wawasan dan muncul insight yang baru
terkait bullying dan cara mengatasi kecemasan yang mereka alami.
Kata Kunci: Expressive Writing; Bullying; Kecemasan.

Abstract
Bullying is a form of violence against children that can cause misery and suffering both physically and psychologically.
The incidence of bullying in adolescents is quite high, which lead to anxiety disorders and have a bad impact on the
lives of individuals in the future. Therefore, it is important for victims of bullying to have a way to reduce the anxiety
they experienced. Expressive writing therapy would be an alternative and very simple technique that can be done by
students. This study aims to see how effective expressive writing is in helping reduce anxiety experienced by using
exploratory qualitative method with an experimental approach and interviews. The subjects in this study consisted of
15 grade 2 junior high school students who were victims of bullying. The scale measure anxiety is the Hamilton Anxiety
Rating Scale (HARS) and Subjective Unit Disturbance (SUD). The results showed that expressive writing therapy
helped reduce the anxiety experienced. This can be seen from the results of the pre-test and post-test that there is a
significant relationship between pre and post-test. In addition, the expression of emotions expressed through
handwriting is increasing, and many students express various emotional feelings that they have experienced and
stored so far. SUD results show that many of them feel more comfortable, more relieved and have new insight related
to bullying and how to deal with the anxiety they experience.
Keyword: Expressive Writing; Bullying; Anxiety.

How to Cite: Junita, N., Musni, R., Amalia, I., Mardhatillah, S. P., Azizah, C. & Husnawesnate, H. 2023.
Ekspressif Writing Therapy dalam Menurunkan Kecemasan pada Korban Bullying, Jurnal Diversita, 9
(1): 78-84.

78
Junita, N., Musni, R., Amalia, I., Mardhatillah, S. P., Azizah, C. & Husnawesnate, H. Ekspressif Writing

PENDAHULUAN bullying. Korban bullying dapat mengalami


Bullying di definisikan sebagai bentuk ketidakberdayaan, keputusasaan, beresiko
perilaku agresif yang disengaja dan mengalami depresi kerena kurangnya
berulang terhadap orang lain akibat strategi untuk mengatasi bullying.
adanya ketidakseimbangan kekuatan yang Penelitian yang dilakukan oleh Holt et al.
diamati atau dirasakan. Selain itu, bullying (2015) menunjukkan bahwa remaja yang
juga dilakukan oleh individu maupun diidentifikasikan sebagai korban bullying
kelompok secara sengaja dan berulang- atau pelaku bullying memiliki masalah
ulang yang dapat berdampak terhadap yang lebih tinggi mengenai kesehatan
korbannya. Definisi ini menggabungkan 3 mental seperti depresi, gangguan cemas,
faktor terjadinya bullying, yaitu kesenga- gangguan makan, bahkan percobaan
jaan, ketidakseimbangan kekuatan, dan pe- bunuh diri.
ngulangan. Kejadian bullying pada remaja Gangguan kecemasan yang
merupakan masalah kesehatan global. umumnya terjadi pada individu yang
Hasil penelitian yang dilakukan di mengalami bullying adalah kecemasan
lima negara Asia oleh International Center sosial. Kecemasan sosial menyebabkan
for Research on Women (ICRW) pada individu akan mengalami kesulitan dalam
tahun 2015 menyebutkan bahwa semua aktivitas yang memerlukan
Indonesia menduduki peringkat pertama interaksi dengan orang lain, baik interaksi
dalam kejadian bullying di sekolah dengan perorangan maupun interaksi dengan
presentase 83%. Hasil survei lain di salah kelompok. Di sekolah, kesulitan ini akan
satu SMP di Klaten menunjukkan angka tampak pada saat remaja melakukan
kejadian bullying mencapai 74% dan kegiatan akademik yang memerlukan
mengalami bullying hingga lima kali dalam interaksi dengan orang lain. Hal ini dapat
seminggu. Berdasarkan data yang di rilis menyebabkan gangguan konsenstrasi saat
oleh KPAI pada februari 2023, tercatat berada di kelas, sehingga akan berakibat
kenaikan angka kasus bullying sebanyak pada penurunan prestasi akademik.
1.138 kasus kekerasan yang menyerang Gangguan kecemasan yang terjadi pada
fisik dan psikis korban yang disebabkan masa remaja dapat berlanjut ke masa
oleh bullying. dewasa dan menyebabkan penurunan
Bullying merupakan pengalaman kualitas hidup, yaitu adanya gangguan
yang traumatis dan tidak menyenangkan kesehatan umum, masalah kesehatan
untuk remaja, terutama ketika terjadi mental dan penurunan fungsi sosial. Hal
berterusan dalam jangka waktu yang lama. ini akan memberikan dampak negatif pada
Studi menunjukkan bahwa korban bullying performa pekerjaan dan interaksi sosial.
pada anak-anak dan remaja memiliki efek Berdasarkan hasil penelitian oleh
kecemasan jangka panjang dan dapat Andini & Kurniasari (2021) mengatakan
bertahan hingga dewasa. Penelitian yang terdapat hubungan antara jenis kelamin
dilakukan oleh Pontillo et al. (2019) dengan gangguan cemas (p=0.002). Selain
menemukan bahwa 90 remaja menun- itu, terdapat juga hubungan antara
jukkan gejala fobia sosial dan gangguan kejadian bullying dengan gangguan cemas
cemas yang diindikasikan karena kejadian pada pelajar SMA (p=0.000).

79
Jurnal Diversita, 9 (1) Juni 2023: 78-84.

Kecemasan dasar berasal dari rasa Penelitian yang dilakukan oleh


takut, suatu peningkatan yang berbahaya Stewart dan Parker (2008) menunjukkan
dari perasaan tak berteman dan tak bahwa expressive writing efektif dalam
berdaya dalam dunia yang penuh ancaman menurunkan level kemarahan, depresi,
(Horney dalam Alwisol, 2011). Kecemasan dan perasaan negatif pada remaja korban
didefinisikan dalam istilah perilaku eks- kekerasan. Penelitian lain dilakukan oleh
presif, tingkat umum aktivitas, dan seluruh Baikie & Wilhelm (2005) yang menunjuk-
kelas gejala perilaku dan fisiologis diag- kan bahwa teknik expressive writing efektif
nostik. Kecemasan dasar selalu diiringi dalam menurunkan gejala depresi sebe-
oleh suatu predisposisi untuk lum ujian, gangguan pasca trauma, dan
mengantisipasi bahaya dari orang lain dan meningkatkan psychological well-being.
untuk mencurigai orang lain, serta Berdasarkan fenomena diatas maka
permusuhan dasar yang berasal dari perlu cara bagi korban bullying untuk
perasaan marah. memberdayakan diri (self empowering)
Banyak cara yang dapat dilakukan agar dapat berfungsi setelah ketidak
untuk mengatasi masalah cemas, dan berdayaaan mereka menghadapi berbagai
stress, dengan menerapkan psikoterapi situasi sulit dan penuh tekanan. Menulis
kognitif dapat diterapkan dengan maksud adalah cara yang paling mudah yang dapat
untuk memulihkan fungsi kognitif dilakukan untuk membantu mengurai
seseorang, yaitu kemampuan berpikir kecemasan, berdasarkan hal tersebut
secara rasional, konsentrasi, dan daya peneliti ingin memberikan gambaran
ingat (Hawari, 2011). Expressive writing bahwa metode expressive writing therapy
therapy merupakan salah satu intervensi dapat mengurangi kecemasan pada
berbentuk psikoterapi kognitif yang dapat korban bullying.
mengatasi masalah depresi, cemas, dan
stres, karena terapi ini merupakan terapi METODE PENELITIAN
perefleksian pikiran dan perasaan Penelitian ini menggunakan metode
terdalam terhadap peristiwa yang tidak penelitian kualitatif ekploratif dengan
menyenangkan. menggunakan pendekatan Quasi
Menurut penelitian yang dilakukan Eksperimen tanpa kelompok kontrol
oleh Melianawati (2004) expressive writing dengan pendekatan One Group Pre test -
therapy memiliki manfaat untuk Post test Design. Rancangan ini
menurunkan skor ketegangan bagi menggunakan satu kelompok sampel yang
individu yang kesulitan untuk diberikan kuesioner sebanyak dua kali,
mengungkapkan emosinya. Selanjutnya yaitu kuesioner sebelum eksperimen (O1)
penelitian yang dilakukan oleh Amerika disebut pre test, dan kuesioner sesudah
dan dipimpin oleh Pennebaker yang eksperimen (O2) disebut post test.
menemukan bahwa menulis dapat Desain ini hanya dilakukan pada satu
membantu individu untuk meningkatkan kelompok yang diberikan perlakuan
sistem kekebalan tubuh dalam melawan tertentu lalu kemudian akan dinilai
infeksi (Lowe, 2006). sebelum dan sesudah diberikannya
perlakuan tersebut (Seniati, et al., 2017).

80
Junita, N., Musni, R., Amalia, I., Mardhatillah, S. P., Azizah, C. & Husnawesnate, H. Ekspressif Writing

Dalam hal ini, kelompok penelitian akan Tabel 1.3. Hasil Paired Samples Correlation
diberikan perlakuan expressive writing
therapy yang bertujuan untuk
menurunkan kecemasan pada remaja
korban bullying. Penelitian ini dilakukan di
salah satu sekolah SMP di Lhokseumawe
dan samplenya sebanyak 15 orang siswa.
Hamilton Anxiety Rating Scale
Dari gambar diatas, didapatkan hasil
(HARS) diberikan sebagai pretest dan post-
bahwa nilai Sig. Sebesar 0, 419 yang
test pada subjek penelitian. SUD
berarti bahwa tidak ada perbedaan yang
(Subjective Unit Disturbance) diberikan
signifikan antara pre-test dan post-test.
setelah berakhirnya sesi terapi untuk
Tabel 1.4. Hasil Paired Samples Correlation
melihat bagaimana perasaan mereka Paired Samples Correlations
setelah dan sebelum melakukan expressive N Correlation Sig.
writing therapy. Pair 1 Pretest & Postest 15 ,804 ,000
Dari gambar 1.3 diatas, nilai Sig.
Didapat sebesar 0,000 yang berarti
HASIL DAN PEMBAHASAN
terdapat hubungan yang signifikan antara
Data dalam penelitian ini diperoleh
pre-test dan post-test. Hasil dari Pre-test
dari memberikan pretest sebelum melaku-
dan post-test menunjukan bahwa ada
kan expressive writing dan postest setelah
hubungan yang significant antara pre-tes
siswa melakukan expressing writing.
Tabel 1.1 Rata-rata nila Pre-test dan Post-test
dan post-tes, yang bermakna bahwa
Rata-rata adanya penurunan kecemasan setelah
Pretest 70,1 mendapatkan perlakuan atau intervensi
Postest 63,5
expressive. Expressive writing therapy
Dari tabel diatas diketahui bahwa
efektif dalam membantu mengurangi
terdapat perbedaan nilai rata-rata siswa
kecemasan. Hal ini juga ditunjukan dari
sebelum dan setelah melakukan Expressive
hasil analis dari tulisan yang responden
writing. Pada pretest nilai rata-ratanya
tuliskan. ketika intervensi ekpressive
sebesar 70,1 dan pada postest nilai rata-
writing diberikan, pada setiap sesinya
ratanya sebesar 63,5. Hal ini menggam-
terjadi perubahan kemampuan dalam
barkan bahwa ada penurunan kecemasan
mengekpresikan apa yang dirasakan
setelah melakukan expressive writing.
Tabel 1.2. Hasil uji Normalitas Data
dalam bentuk tulisan yang semakin
Test of Normality banyak. Hal ini menunjukan bahwa terjadi
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
peningkatan kemampuan individu dalam
Pretest ,089 15 ,200* ,985 15 ,993 mengekpresikan perasaannya dalam
Postest ,134 15 ,200* ,950 15 ,552
*. This is a lower bound of the true significance
bentuk tulisan. Hal ini berdampak secara
a. Liliefors Significance Correction positif bagi individu, karena mampu
Berdasarkan hasil diatas, dapat dike- menuliskan semua perasaan negatifnya
tahui bahwa nilai Sig. Pre-est berjumlah dan hal ini membantu merilis semua
0,999 dan posttest sebesar 0,525, emosi negatif yang ada dalam diri,
sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai sehingga dapat menjadi salah satu cara
pretest dan posttest berdistribusi normal. mengatasi kecemasan atau tekanan yang

81
Jurnal Diversita, 9 (1) Juni 2023: 78-84.

dialami karena bullying atau kondisi yang bahwa menulis mengenai pengalaman
lain. Dengan skill yang diberikan ini siswa emosional, peristiwa traumatik dan keja-
akan mempunyai ketrampilan diri ketika dian menekan yang menyebabkan stress
berhadapan dengan situasi yang mence- atau situasi stressfull akan berpengaruh
maskan atau menekan. Individu belajar dengan kesehatan mental seseorang. Selain
untuk mengungkapkan segala perasaan itu, dapat juga meningkatkan kemampuan
emosinya, dan ini dapat membantu dalam mengelola dan menurunkan stress,
mengurangi tekan yang dialami ketika mendapatkan insight atau pemahaman,
individu tidak punya teman untuk berbagi mengurangi keluhan keluhan fisik
dan sulit untuk mengukapkan perasa- (Faried et al., 2019)
annya secara verbal. Dalam penelitian lain yang dilakukan
Hasil SUD menunjukan meningkat- oleh Reni Susanti & Sri Supriyantini (2013)
nya perasaan Bahagia dan senang setelah menunjukan bahwa dengan menulis efektif
mengikuti 5 sesi intervensi. Dalam SUD dalam menurunkan tingkat kecemasan.
Pertanyaan yang ditanyakan setelah inter- Hasil yang sama juga didapatkan pada
vensi adalah, bagaimana perasaan siswa penelitian yang dilakukan Purnamarini et
setelah melakukan expressive writing. al. (2016) yang menunjukan expressive
Pada pertemuan awal siswa merasa writing berpengaruh pada penurunan
kesulitan dalam menuliskan perasaannya kecemasan pada siswa kelas XI SMA Negeri
dikarenakan belum terbiasa mengung- 59 Jakarta. Hasil penelitian yang sama juga
kapkan perasaan melalui tulisan, namun didapat pada penelitian yang dilakukan
pada pertemuan selanjutnya hampir selu- Saifudin & Kholidin (2015) yang menun-
ruh subjek mulai mampu mengungkapkan jukan bahwa terapi menulis ekspresif
perasaanya dengan mudah berpengaruh terhadap penurunan tingkat
Terapi menulis ekspresif memung- kecemasan. Rohmadani (2017) dalam
kinkan siswa untuk mengeskpresikan penelitiannya menunjukan bahwa writing
segala hal yang ada dalam pemikirannya therapy efektif dalam menangani masalah
karena menulis adalah suatu aktivitas kecemasan. (Wekoadi et al., 2018)
melahirkan pikiran dan perasaan dalam Menulis adalah salah satu bentuk
bentuk tulisan. Menurut Bolton (2011), yang bisa dilakukan oleh siapapun dan
ekspressive writing therapy membantu dimanapun dalam meluapkan emosi dan
individu untuk lebih memahami dirinya menurunkan cemas, menulis juga bisa
dengan baik, dan menghadapi depresi, sebagai alat untuk berkomunkasi dengan
distress, kecemasan, adiksi, ketakutan diri sendiri agar individu lebih memahami
terhadap penyakit, serta kehilangan diri sendiri, orang lain dan dunia sekitar
perubahan dalam kehidupannya. Malchiodi dengan lebih baik. Individu bisa
(2007) menyebutkan terapi menulis menuliskan pengalaman dan peristiwa
merupakan salah satu dari terapi ekpresif yang pernah terjadi di masa lalu, masa
yang digunakan untuk penyembuhan dan sekarang dan masa depan yang ingin
peningkatan kesehatan mental. Kondisi mereka harapkan ataupun impikan.
tersebut sesuai dengan pendapat Pennebaker (Hartini et al., 2021)
Pennebaker (1997) yang menjelaskan mengatakan bahwa adanya penyikapan

82
Junita, N., Musni, R., Amalia, I., Mardhatillah, S. P., Azizah, C. & Husnawesnate, H. Ekspressif Writing

emosi yang terjadi saat menulis DAFTAR PUSTAKA


pengalaman emosional menghasilkan efek Alwisol. (2011). Psikologi Kepribadian. UMM Press
Andini, L. S., & Kurniasari, K. (2021). Bullying
teurapeutik yang baik untuk suatu
berhubungan dengan kejadian gangguan
penyembuhan. cemas pada pelajar SMA. Jurnal Biomedika
Dan Kesehatan, 4(3), 99–105.
https://doi.org/10.18051/jbiomedkes.2021.v4.
SIMPULAN
99-105
Berdasarkan hasil penelitian dapat Baikie, K. A., & Wilhelm, K. (2005). Baikie, K. A., &
disimpulkan bahwa ada pengaruh Wilhelm, K. (2005). 11, 338–346.
Faried, L., Noviekayati, I., & Saragih, S. (2019).
pemberian Ekspresif writing dalam
Efektivitas Pemberian Ekspresif Writing
membantu mengurangi kecemasan pada Therapy Terhadap Kecenderungan Self
korban bullying. Siswa menjadi lebih Injury Ditinjau Dari Tipe Kepribadian
mudah dalam menuangkan apa yang Introvert. Psikovidya, 22(2), 118–131.
https://doi.org/10.37303/psikovidya.v22i2.10
selama ini dirasakannya. Ketika menulis 8
siswa dapan menceritakan banyak hal Hartini, S., Willy, W., Fransisca, F., Handayani, S.,
tanpa harus malu dengan komentar yang Levina, G., & Yusri, R. A. (2021). Efektivitas
Terapi Menulis Ekspresif Dalam
diberikan oleh orang lain. Epsresif writing Menurunkan Public Speaking Anxiety Pada
merupakan salah satu teknik katarsis yang Korban Bullying. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah
dapat dilakukan oleh siapapun dan Psikologi, 9(2), 440–451.
Hawari, D. (2011). Manajemen Stres Cemas dan
dimanapun dalam mengurangi emosi yang Depresi. Balai Penerbit FKUI.
tidak menyenangkan. Terapi ini akan Holt, M. K., Vivolo-Kantor, A. M., Polanin, J. R.,
sangat berguna dalam menurunkan Holland, K. M., DeGue, S., Matjasko, J. L.,
Wolfe, M., & Reid, G. (2015). Bullying and
kecemasan siswa sehingga dalam suicidal ideation and behaviors: A meta-
menghadapi masalah siswa memiliki cara analysis. Pediatrics, 135(2), e496–e509.
yang baik dalam mengalihkannya. https://doi.org/10.1542/peds.2014-1864
Lowe, G. (2006). Health-related effects of creative
Berdasarkan hasil penelitian menun- and expressive writing. Health Education,
jukan bahwa ada pengaruh pemberian 106(1), 60–70.
ekspresif writing dalam mengurangi https://doi.org/10.1108/09654280610637201
Malchiodi, C. (2007). Art therapy sourcebook.
kecemasan pada korban bullying. Dengan McGraw Hill Professional.
menulis individu bisa mengungkapkan Bolton. (2005). Writing Cures: An Introductory
pikiran atau perasaan yang sealama ini Handbook of Writing in Counselling and
Therapy. Brunner Routledge.
dipendam, selain itu individu juga mampu Melianawati. (2004). Pengaruh terapi
mengeluarkan emosi-emosi negatif yang tulis terhadap ketegangan emosi Skripsi, tidak
dirasakannya, seperti sedih, kesal, dan diterbitkan, Program Sarjana Strata Satu
Universitas Surabaya, Surabaya
kecewa, dan marah. Pelepasan emosi Pennebaker, J. W. (1997). Writing about emotional
negatif ini memiliki pengaruh baik experiences as a therapeutic process.
terhadap kesehatan individu. Psychological Science, 8(3), 162–166.
https://doi.org/10.1111/j.1467-
Hasil penelitian ini diharapkan dapat 9280.1997.tb00403.x
membantu menjadi masukan bagi peme- Pontillo, M., Tata, M. C., Averna, R., Demaria, F.,
rintah, khususnya bagi Dinas Pendidikan Gargiullo, P., Guerrera, S., Pucciarini, M. L.,
Santonastaso, O., & Vicari, S. (2019). Peer
di Indonesia untuk membuat program- victimization and onset of social anxiety
program sosialisasi karena kasus bullying disorder in children and adolescents. Brain
yang terus meningkat dari tahun ketahun. Sciences, 9(6), 132.

83
Jurnal Diversita, 9 (1) Juni 2023: 78-84.

Purnamarini, D. P. A., Setiawan, T. I., & Hidayat,


D. R. (2016). Pengaruh Terapi Expressive
Writing Terhadap Penurunan Kecemasan
Saat Ujian Sekolah. Insight: Jurnal
Bimbingan Konseling, 5 (1), 36–42.
Reni Susanti, & Sri Supriyantini. (2013). Pengaruh
Expressive Writing Therapy Terhadap
Penurunan Tingkat Kecemasan Berbicara
Di Muka Umum Pada Mahasiswa. Jurnal
Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau,
9(Desember), 119–129.
Rohmadani, Z. V. (2017). Relaksasi Dan Terapi
Menulis Ekspresif Sebagai Penanganan
Kecemasan Pada Difabel Daksa. Journal of
Health Studies, 1(1), 18–27.
Saifudin, M., & Kholidin, M. N. (2015). Pengaruh
Terapi Menulis Ekspresif Terhadap Tingkat
Kecemasan Siswa Kelas XII MA Ruhul Amin
Yayasan SPMMA (Sumber Pendidikan
Mental Agama Allah) Turi di Desa Turi
Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan.
Jurnal Media Komunikasi Ilmu Kesehatan,
7(3).
Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B. N. (2017).
Psikologi Eksperimen. PT Indeks.
Stewart, G., & Parker, J. (2008). Expressive writing
as a coping mechanism for adolescents
exposed to domestic violence. USC Upstate
Undergraduate Research Journal, 1, 24–28.
Wekoadi, G. M., Ridwan, M., & Sugiarto, A. (2018).
Writing therapy terhadap penurunan cemas
pada remaja korban bullying. Jurnal Riset
Kesehatan, 7(1), 37–44.

84

Anda mungkin juga menyukai