Anda di halaman 1dari 6

No Judul Penulis Tujuan

1 Cyberbullying and Ryan Broll 1 & Caely Penelitian ini meneliti hubungan
Internalizing Difficulties Dunlop2 & Claire V. antara bullying dan cyberbullying
among Indigenous Crooks2 dan depresi, kecemasan, dan stres
Adolescents in Canada:
Beyond the Effect of
Traditional Bullying

2 Long-term effects of bullying Dieter Wolke,1 Suzet untuk mengeksploarsi risiko dari bullying
Tanya Lereya2 terhadap kesehatan mental dan dapat
menurunkan respon adaptasi

3 Hubungan Tindakan Bullying Mega Lestari Penelitian ini bertujuan untuk


Dengan Tingkat Kecemasan Khoirunnisa, Lia mengetahui hubungan tindakan bullying
Pada Pelajar Sekolah Hikmatul Maula, Desri dengan tingkat kecemasan pada korban
Menengah Kejuruan (Smk) Arwen bullying kelas X Kejuruan Sekolah
Pgri 1 Tangerang. Multimedia dan Administrasi
Perkantoran di SMK PGRI 1 Tangerang.

4 Effects of bullying on Elísa Þorsteinsdóttir Tujuan utama dari penelitian ini adalah
symptoms of depression and untuk menyelidiki lebih lanjut hubungan
anxiety, the importance of antara bullying dan gejala depresi dan
parental support kecemasan dan apakah hubungan ini
bervariasi tergantung pada dukungan
orang tua.

8 Bully/victims: a longitudinal, Suzet Tanya Lereya1 · untuk mengetahui kesehatan mental


population‑based cohort William E. Copeland2 · korban bullying
study of their mental health Stanley Zammit3 ·
Dieter Wolke4
9 Peer Victimization and Onset Maria Pontillo *, Maria Tujuan dari ulasan ini untuk
of Social Anxiety Cristina Tata, Roberto berkontribusi pada pembaruan temuan
Disorder in Children and Averna, Francesco terbaru tentang hubungan antara rekan
Adolescents Demaria, Prisca viktimisasi dan timbulnya kecemasan
Gargiullo, sosial pada anak-anak dan remaja.
Silvia Guerrera, Maria
Laura Pucciarini,
Ornella Santonastaso
and Stefano Vicari

10 The relationship between Diane Korkor Arhin1, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
psychological Kwaku Oppong mengeksplorasi hubungan antara
distress and bullying Asante1,2,3* , intimidasi
victimisation Nuworza Kugbey3,4 viktimisasi dan tekanan psikologis di
among school‑going and Mabel Oti‑Boadi5 kalangan remaja yang sedang sekolah di
adolescents in Ghana: Ghana.
a cross‑sectional study

11 Peer victimization during Lexine A. mengetahui konsekuensi dari bullying


adolescence: concurrent and Stapinskia,b*, Ricardo pada teman sebaya saat kecil hingga
prospective Arayaa,c, Jon Herona, remaja
impact on symptoms of Alan A. Montgomeryd
depression and anxiety and
Paul Stallarde

12 Adolescent Peer Victimization Whitney M. Herge, Studi ini mengevaluasi keterbukaan


and Physical PHD, Annette M. La antar hubungan, relasional, reputasi,
Health Problems Greca, PHD, and dan cyber dan keluhan somatik remaja
Sherilynn F. Chan, MS dan masalah tidur. Gejala depresi dan
kecemasan sosial
diperiksa sebagai mediator potensial.

13 An Investigation of Short- Sara Pabian • Heidi Penelitian ini untuk meneliti


Term Longitudinal Vandebosch asosiasi longitudinal jangka pendek
Associations antara perasaan kecemasan sosial dan
Between Social Anxiety and keterlibatan dalam bullying tradisional
Victimization and dan cyberbullying
Perpetration di antara 2128 remaja berusia 10-17
of Traditional Bullying and tahun (56,6%
Cyberbullying perempuan).
Method Hasil
cross sectional Hasil yang didapatkan bahwa korban cyberbullying akan
melaporkan tentang kecemasan dan stres yang dialami

Sistematik bullying yang dilakukan oleh teman sebaya telah terjadi


review sebagian besar dandiabaikan oleh para profesional
kesehatan tetapi harus dianggap sebagai faktor risiko
yang signifikan danmerupakan menjadi masalah
kesehatan.

cross sectional responden terbanyak berjenis kelamin perempuan


(53%), usia responden terbanyak berusia 16 tahun
(61%) dari usia 15-18 tahun. Korban bullying rata-rata
mengalami bentuk bullying mental (55%) yang terjadi
pada korban berjenis kelamin perempuan. Sebagian
besar korban bullying mengalami kecemasan (61%)
dengan kebanyakan korban mengalami tingkat
kecemasan ringan (34%). Didapatkan hasil yang positif
bahwa terdapat hubungan tindakan bullying dengan
tingkat kecemasan pada korban bullying dengan
p.value (0,033) < Alpha (0,05).

cross sectional Hasil penelitian menunjukkan bahwa bullying dikaitkan


dengan peningkatan gejala depresi dan kecemasan di
kalangan remaja sementara dukungan orang tua
mengurangi gejala ini. Dukungan orangtua juga
mengurangi intimidasi. Hasil juga menunjukkan bahwa
efek intimidasi tidak bervariasi tergantung pada
dukungan orang tua.

cohort study Kesehatan mental (cemas, depresi, pengalaman


psikotik) didapatkan pada usia 18 tahun. Kebanyakan
korban berusia 13 tahun yang telah menjadi korban
sejak di sekolah dasar. Korban bullying yang berusia 13
tahun sangat jarang pernah dibully sebelumnya.risiko
masalah kesehatan mental akan meningkat saat diusia
18 tahun
literature review dari Tujuh belas studi, Semua studi menunjukkan
bahwa viktimisasi sebaya berkorelasi positif dengan
kegelisahan keberadaan sosial. Selain itu, tindakan
viktimisasi sebaya dapat berkontribusi pada
pemeliharaan dan eksaserbasi gejala kecemasan sosial.

cross sectional Temuan mengungkapkan bahwa korban bullying secara


positif terkait dengan semua ranah tekanan psikologis:
depresi (r = 0,35, p <0,001), kecemasan (r = 0,30, p
<0,001) dan stres (r = 0,35, p <0,001). Analisis lebih
lanjut menemukan depresi menjadi satu-satunya
prediktor signifikan untuk korban bullying (β = 0,20; t =
2,01; p <0,05).

cross sectional Bullying pada teman sebaya masing masing memiliki


skor 0,64 dan 0,56 sd dalam depresi dan kecemasan.
mengalami kenaikan setelah enam bulan kemudian
(0,28 dan 0,25 standar deviasi).

cross sectional Relasional, reputasi, dan cyber PV, tetapi bukan PV


overt, secara langsung atau tidak langsung terkait
dengan keluhan somatik dan / atau masalah tidur.
Depresi dan kecemasan sosial, memediasi hubungan
antara relasional PV dan hasil kesehatan.

short term tindakan bullying tradisional diprediksi yang selanjutnya


longitudinal akan meningkatkan kecemasan sosial yang lebih tinggi.
Kesimpulan Rekomendasi

Korban bullying akan meningkat risiko masalah


kesehatan mental saat mereka remaja, praktisi harus
mempertimbangkan masalah ini
Pada anak-anak dan remaja dengan Kecemasan
Sosial Gangguan, perlu untuk mengevaluasi terlebih
dahulu keberadaan pengalaman viktimisasi sebaya.
Kemudian, program terapi yang ditargetkan untuk
menguraikan pengalaman ini dan untuk mengurangi
kecemasan antisipatif dan penghindaran yang
menandai anak-anak dan remaja ini dapat diusulkan.

Memperhatikan dan mempertimbangan bahwa


korban bullying merupakan masalah utama di antara
remaja di sekolah, program anti-bullying
harus dilaksanakan karena hal ini dapat
mempromosikan peningkatan kesejahteraan remaja
yang sedang sekolah di Ghana.

remaja yang menjadi korban teman sebayanya


dengan penanganan segera dan terlambat
menignkatkan kecemasan dan depresi. Intervensi
awal bertujuan untuk mengidentifikasi dan memberi
dukukan pada remaja yang menjadi korban dapat
mencegah perkembangan gangguan ini

Anda mungkin juga menyukai