Bangunan Perpustakaan Pusat UI ini membentuk pusat pada bagian tengahnya. Namun, pusat yang berada di tengah ini
juga berpusat pada keadaan lingkungan yang ada di depannya, yaitu danau. Bangunan Perpustakaan Pusat UI ini mengikuti aliran
energi dari danau yang ada di sekitarnya. Hal ini menyebabkan arah orientasi bangunan menuju ke arah danau yang berada di
arah selatan bangunan.
Kualitas udara dalam gedung Perpustakaan UI baik, namun sirkulasi udaranya kurang baik karena tidak
menggunakan sirkulasi silang. Hal ini dapat dilihat dari bukaan bangunan yang hanya berupa pintu masuk, sehingga udara yang
masuk keruangan akan tertahan lalu menguap. Selain itu kelembaban ruangan diakibatkan oleh rembesan air melalui kulit
bangunan. Air yang diserap oleh kulit bangunan hijau perpustakaan merembes hingga ke dinding bangunan. Penyebab kebocoran
ini adalah masalah drainase yang kurang baik dandak beton yang retak.
60% bangunan ini ditimbun lapisan tanah dan rumput, di antara punggung rerumputan itu terdapat jaringan – jaringan selokan
yang disampingnya terdapat kaca tebal bening. Selokan tersebut digunakan untuk mengalirkan air hujan ke tanah resapan. Sedangkan
fungsi kaca yakni sebagai sistem pencahayaan.
Bangunan juga dilengkapi dengan sistem pengolahan limbah. Oleh karena itu, air buangan toilet dapat digunakan untuk
menyiram di punggung bangunan yang tentunya setelah diproses melalui pengolahan limbah, yaitu dengan teknologi Sewage Treatment
Plant (STP).
Pencahayaan ruang dari gedung Perpustakaan UI ini berasal dari sinar matahari
yang menembus bagian dinding kaca fasad dan skylight dan dari penyediaan lampu yang
melimpah di semua titik plafond yang menggunakan energi dari panel surya.